• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA WANITA DI BANDARA I GUSTI NGURAH RAI BALI OLEH : PUTU RATIH APRILLIA NPM:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA WANITA DI BANDARA I GUSTI NGURAH RAI BALI OLEH : PUTU RATIH APRILLIA NPM:"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA WANITA DI BANDARA I GUSTI NGURAH RAI BALI

OLEH : PUTU RATIH APRILLIA NPM: 1310122015 Ni Luh Made Mahendrawati,

I Wayan Arthanaya ABSTRACT

To woman labour or worker performed by demarcation in doing work. One of the among others is the prohibition order to charwoman to work between two lights.

Formulation of problem is: How execution of protection of law to laboring woman labour at night in Airport of I The of Ngurah Rai Bali? And Resistances any kind of faced in execution of protection of law? Research type is research of empirical law with approach of legislation and is conceptual. Execution of protection of law to laboring woman labour at night [in] Airport of I The of Ngurah Rai Bali that entrepreneur side Angkasa Pura Supports have included clauses in work agreement is matching with the one which obliged by labor act like hitting monthly accepted fee of him also have included subsidy eat, transportation subsidy and overtime premium, tour of duty, feast day of holidays subsidy (THR), and employees is entitled to involve in program of BPJS and employment of BPJS Health. If employing at nighttime is entitled to get protection of company and get service of take and sent, and also get food during rest as according to regulation of invitation specified by this matter although government still a lot not yet fufilled.

Resistances faced in execution of protection of law at Airport of I The of Ngurah Rai Bali is because company do not dare to release expense more to defray laboring labour at night, but resistance also come from worker of itself to loyalitas to company doing it beside also the existence of importance of is differ from company itself. Suggestion that is Shall be governmental observe and act coherent to company’s doing woman labour, do company have executed protection to woman labour according to code going into effect. This matter is meant to protect woman labour rights of naughty entrepreneur.

Government more completing again regulation of employment arranging to hit obligation of entrepreneur employing worker / nocturnal woman labour by enhancing rule of sanction which must be put on entrepreneur which impinge rules exist in regulation, so that worker / laboring woman labour of nighttime feel really protected so that can work comfortably

Keyword : Legal protection, Worker of Woman

PENDAHULUAN

Pekerja baik laki-laki maupun perempuan mempunyai hak mendapatkan perlindungan. Perlindungan yang dimaksudkan adalah perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia serta moral agama. Bagi pekerja atau buruh perempuan diadakan pembatasan dalam melakukan pekerjaan. Salah satu

(2)

di antaranya adalah larangan bagi pekerja perempuan untuk bekerja di malam hari. Hal ini ditegaskan pula dalam Pasal 76 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan yang mengatur tentang Perempuan, pada ayat (3) dijelaskan bahwa ”Pengusaha yang memperkerjakan pekerja/buruh perempuan antara pukul 23.00 s.d pukul 07.00 wajib memberikan makanan dan minuman bergizi, wajib menjaga kesusilaan dan keamanan selama di tempat kerja”.

Yang menjadi permasalahan sebagai berikut : bagaimanakah pelaksanaan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita yang bekerja pada malam hari di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali? dan Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan perlindungan hukum ?

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah : untuk mengetahui pelaksanaan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja perempuan yang bekerja pada malam hari di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan perlindungan hukum.

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian ini diadakan pada perusahaan PT. Angkasa Pura yang berlokasi di Terminal Keberangkatan International dan Domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian hukum empiris, Metode pendekatan yang digunakan pendekatan konseptual dan perundang- undangan. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

Pengumpulan bahan hukum dengan mengadakan wawancara dan kuesioner.

Analisis data, data diolah secara kualitatif yaitu hanya semata-mata melihat dari isi (kualitas) data yang berkaitan dengan permasalahan, serta dianalisis dengan interpretasi sistemik dengan menerapkan logika induktif-verifikatif pada fakta mutakhir terhadap tenaga kerja wanita di lingkungan Bandara I Gusti Ngurah Rai

(3)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Faktor-faktor penghambat yang timbul dalam penyelenggaraan kerja yang melibatkan tenaga kerja perempuan di malam hari menurut Norma Fajrianti bagian Information Service Officer pada Angkasa Pura, sumber faktor penghambat ini terbagi menjadi tiga, yaitu yang bersumber dari tenaga kerja itu sendiri, pihak pengusaha maupun pihak pemerintah. (Wawancara dengan Norma Fajrianti, tgl. 16 Agustus 2017)

1. Hambatan yang berasal dari tenaga kerja

Hambatan dari tenaga kerja itu umumnya dikarenakan tingkat pendidikan tenaga kerja yang rendah, untuk mencukupi kebutuhan, tenaga kerja biasanya mengesampingkan hak-hak yang seharusnya diperoleh agar mendapatkan upah yang utuh, kurangnya pengetahuan tenaga kerja perempuan mengenai undang-undang dan peraturan-peraturan yang melindungi tenaga kerja perempuan itu sendiri.

2. Hambatan yang Berasal dari Pengusaha

Hambatan yang berasal dan pihak pengusaha adalah kurang mempedulikan hal–hal yang bersifat memberikan efek yang kurang menguntungkan bagi dirinya. Mempekerjakan tenaga kerja perempuan di malam hari, merupakan pengeluaran lebih bagi pengusaha karena harus menyediakan makanan dan minuman yang bergizi, penyediaan fasilitas antar jemput, penyediaan kamar mandi/WC yang terpisah antara laki-laki dan perempuan.

3. Hambatan yang Berasal dari Pemerintah

Hambatan yang berasal dan pemerintah disebabkan karena kurangnya penerangan dari pihak yang terkait yaitu Departemen Tenaga Kerja mengenai Hukum Ketenagakerjaan baik pada pengusaha maupun pada tenaga kerja perempuan itu sendiri.

(4)

4. Hambatan yang Berasal faktor budaya

Faktor kebudayaan yang sebenarnya bersatu padu dengan faktor masyarakat yang pada dasarnya mencakup nilai-nilai yang mendasari hak-hak yang berlaku , nilai-nilai yang merupakan konsepsi abstrak mengenai apa yang dianggap baik (sehingga dianut) dan apa yang dianggap buruk (sehingga dihindari)

Bekerja pada malam hari tentu lebih beresiko dibanding bekerja di siang hari karena jika jadwal tidur Anda ke luar jalur, maka dapat mengganggu siklur tidur-bangun yang normal dan tubuh menjadi tidak berfungsi sebagaimana mestinya, yang akhirnya akan mengarah pada gangguan pola hidup dan gangguan kesehatan seperti jantung, stroke, tekanan darah tinggi, kolesterol dan diabetes tipe 2. Untuk itu berdasarkan hasil wawancara dengan Ninik Giyanti, Tgl. 16 Agustus 2017, pihak PT. Angkasa Pura mensiasati dengan pengaturan jadwal antara pekerja wanita dan laki-laki, dimana pekerja laki-laki diutamakan bekerja di malam hari dan wanita di siang hari. Namun kalau sesuatu hal tidak boleh digantikan oleh pekerja laki-laki maka pekerja wanita harus bekerja pada malam hari dengan perlindungan dari perusahaan berupa penjagaan ketat dari sekuriti perusahaan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan pula memberlakukan layanan antar jemput.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dari permasalahan yang ada maka dapat ditarik suatu simpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita yang bekerja pada malam hari di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali bahwa pihak pengusaha/Angkasa Pura sudah memasukkan klausul-klausul dalam perjanjian kerja sesuai dengan yang diwajibkan oleh undang-undang

(5)

bulannya juga sudah memasukkan tunjangan makan, tunjangan transportasi dan premi lembur, perjalanan dinas, tunjangan hari raya (THR), dan karyawan berhak diikutsertakan dalam program BPJS ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Jika bekerja pada malam hari berhak mendapat perlindungan dari pihak perusahaan dan mendapatkan pelayanan antar jemput, serta mendapatkan makanan selama istirahat sesuai dengan peraturan perundangan yang ditetapkan oleh pemerintah walaupun hal ini masih banyak yang belum terpenuhi.

2. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan perlindungan hukum pada Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali adalah karena perusahaan tidak berani mengeluarkan biaya lebih untuk membiayai tenaga kerja yang bekerja pada malam hari, tetapi hambatan juga datang dari pekerja itu sendiri terhadap loyalitas kepada perusahaan yang memperkerjakannya di samping juga adanya kepentingan lain dari perusahaan itu sendiri.

Saran-Saran

Berdasarkan hasil pembahasan tersebut di atas maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Hendaknya pemerintah mengawasi dan bertindak tegas terhadap perusahaan-perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja wanita, apakah perusahaan sudah melaksanakan perlindungan terhadap tenaga kerja wanita sesuai perundang-undang yang berlaku. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi hak-hak tenaga kerja wanita dari pengusaha yang nakal.

2. Pemerintah lebih menyempurnakan lagi peraturan ketenagakerjaan yang mengatur mengenai kewajiban pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh perempuan pada malam hari dengan menambahkan ketentuan sanksi yang harus dikenakan.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Khakim, 2007, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Edisi Revisi, Citra Aditya Bakti, Bandung.

Edius Adisu dan Libertus Jehani, 2006, Hak-Hak Pekerja Perempuan, Cet.I, Visi Media Jakarta.

Kartasapoetra. G, dan R.G. Kartasapoetra, 1985, Hukum Perburuhan di Indonesia Berlandaskan Pancasila, Sinar Grafika, Jakarta.

Lalu Husni, 2003, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Philipus M Hardjon, 1987, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Bina Ilmu Surabaya..

Winahyu Erwiningsih, 1995, Masalah-Masalah Tenaga Kerja di Sektor Informal dan Perlindungan Hukumnya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Zaeni Asyhadie, 2007. Hukum Kerja Hukum Ketenagakerjaan Hubungan Kerja.

PT. Raja Grafika, Jakarta.

Perundang-undangan

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

Undang-Undang Republik Indonesia No.: 7 tahun 1984 Tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita (Convention On The Elimination Of All Forms Of Discrimination Against Woman).

Peraturan Pemerintah RI No.: 8 Tahun 1981 Tentang Perlindungan Upah.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.PER-03/MEN/1989 Tentang Larangan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Bagi Pekerja Perempuan Karena Menikah, Hamil Atau Melahirkan

Denpasar, Agustus 2017 Telah disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Referensi

Dokumen terkait

Pengaturan buruh/pekerja perempuan dalam Undang-Undang No.13 Tahun 2003 telah banyak mengalami perubahan dari ketentuan sebelumnya yang melarang perempuan diperkerjakan

Ketertarikan mereka dapat dilihat dalam merespon penggunaan media facebook sebagai alat bantu pembelajaran yang menyenangkan yang ditunjukan dengan meningkatnya hasil

Penggunaan alat ini dala$ analisis kuantitati' sedikit terbatas sebab spektru$ sinar  Penggunaan alat ini dala$ analisis kuantitati' sedikit terbatas sebab spektru$ sinar  ta$pak atau

Akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus mengacu dan mematuhi standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan

Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin besar luas penampang yang diperoleh maka semakin kecil pula tegangan tarik yang dimiliki tali serat untuk menahan suatu

Perusahaan senatiasa peduli dan mendukung secara aktif segala program layanan masyarakat yang ada di lingkungan tempat Perusahaan menjalankan usaha dan kegiatan

Dengan alasan diatas maka pada penelitian ini akan didesain suatu kontrol keseimbangan mobil robot beroda dua dengan menggunakan metode logika fuzzy dan

Tabel 5.12 : Frekuensi responden memerhatikan Duta Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali 2019 menguasai informasi yang disampaikan terkait fasilitas Bandar Udara