• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT. Ranti Susanti 1), Wahyuningsih Safitri 2), Anissa Cindy Nurul Afni 3) ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ABSTRACT. Ranti Susanti 1), Wahyuningsih Safitri 2), Anissa Cindy Nurul Afni 3) ABSTRAK"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT MELAKSANAKAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL:

MENURUNKAN RISIKO CIDERA AKIBAT JATUH DI RUANG PERAWATAN DEWASA

RSUD DR.MOEWARDI

Ranti Susanti1), Wahyuningsih Safitri2), Anissa Cindy Nurul Afni3)

1)Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada

2)Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada

3)Program Studi D-3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada

ABSTRAK

Keamanan dan keselamatan pasien merupakan hal mendasar yang perlu diperhatikan oleh tenaga medis saat memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Patient safety rumah sakit adalah suatu sistem yang mencegah terjadinya kejadian tidak diharapkan (KTD) salah satunya yaitu risiko jatuh akibat tindakan yang dilakukan oleh tenaga medis atau non medis.

Salah satu cara untuk mempertahankan keselamatan pasien yang beresiko jatuh adalah dengan melaksanakan Standar Prosedur Operasional: menurunkan risiko cidera akibat jatuh dengan patuh. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa hubungan pengetahuan dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan standar prosedur operasional: menurunkan risiko cidera akibat jatuh di ruang perawatan dewasa RSUD Dr.Moewardi.

Desain penelitian adalah korelasional dengan menggunakan tehnik cross sectional.

Pemilihan sampel dengan probability sampling yaitu sebanyak 145 responden. Analisa data dengan menggunakan uji Spearman Rank Correlation. Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan perawat melaksanakan standar prosedur operasional: menurunkan risiko cidera akibat jatuh di ruang perawatan dewasa RSUD Dr.Moewardi, p= 0,02 (a 0,05), dengan kekuatan koefisiensi korelasi yaitu sebesar 0,183 atau hubungan sangat rendah.

Rumah sakit diharapkan lebih menggiatkan lagi sosialisasi tentang risiko jatuh kepada seluruh karyawan rumah sakit.

Kata kunci: Pengetahuan, Jatuh, keselamatan pasien

ABSTRACT

Medical staff needs to be concerned about patient safety and security when providing medical services. Patient safety of a hospital is a system that prevent an unexpected incidence such as the risk of fall injury caused by the medical or non-medical staff. One of the methods to prevent the risk injury is by obediently implementing the standard operating procedure:

decreasing the risk of fall injury. The objective of the research is to analyze the correlation between the nurses’ knowledge and obedience to the implementation of the prevailing Standard Operating Procedure: decreasing the risk of fall injury at the Adult Ward Room of Dr. Moewardi General Hospital.

This research used the correlational method with the cross sectional approach. The samples of research were 145 respondents. The data of research were analyzed by using the Spearman’s Rank Correlation Test.

The result shows that there was a correlation between the nurses’ knowledge and

obedience to the implementation of the Standard Operating Procedure: decreasing the risk of

fall injury at the Adult Ward Room of Dr.Moewardi General Hospital, shown by the p-value

(2)

= 0.02 which was less than a = 0.05 with the correlation strength of 0.183, meaning that the correlation was very weak.

Thus, hospital needs to improve the socialization of the risk of fall injury to all employees of the hospital.

Keywords: Knowledge, fall, patients’ safety

1. PENDAHULUAN

Keselamatan pasien merupakan isu global dan nasional bagi rumah sakit, komponen penting dari mutu layanan kesehatan, prinsip dasar dari pelayanan pasien dan komponen kritis dari manajemen mutu. Dalam lingkup nasional, sejak bulan Agustus 2005, Menteri Kesehatan RI telah mencanangkan Gerakan Nasional Keselamatan Pasien (GNKP) Rumah Sakit, selanjutnya Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Depkes (2010).

Patient safety rumah sakit adalah suatu sistem yang mencegah terjadinya kejadian tidak diharapkan (KTD) akibat tindakan yang dilakukan atau bahkan tidak dilakukan oleh tenaga medis maupun non medis (Depkes, 2008). Kejadian Tidak Diharapkan diberbagai negara diperkirakan 4,0-16,6% dan hampir 50% diantaranya diperkirakan adalah kejadian yang dapat dicegah (KPP-RS, 2006).

Sesuai dengan pasal 8 Peraturan Menteri Kesehatan, mewajibkan setiap Rumah Sakit untuk mengupayakan pemenuhan Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) yang meliputi 6 (enam) hal sebagai berikut: Ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat-lokasi, tepat-

prosedur, tepat-pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan dan pengurangan risiko pasien jatuh. Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi merupakan salah satu rumah sakit di Surakarta yang akan menuju pengakuan internasional melalui Joint Commission International (JCI).

Standar Prosedur Operasional menurunkan risiko cidera akibat jatuh merupakan serangkaian tindakan keperawatan yang merupakan acuan dalam mempertahankan keselamatan pasien yang berisiko jatuh.

Pengkajian pasien risiko jatuh yaitu dengan menggunakan petunjuk penilaian Morse Falls Scale (FMS) pada pasien dewasa, sedangkan pada pasien anak-anak menggunakan skala Humpty Dumpty. Hasil dari pengkajian pasien risiko jatuh dengan Morse Falls Scale didapatkan pasien risiko jatuh rendah dengan skor <24, sedang dengan skor 25-50 dan tinggi dengan skor >50 (SPO RSUD Dr.Moewardi, 2014).

Berdasarkan data dari bidang keperawatan jumlah seluruh perawat RSUD Dr.Moewardi berjumlah 824, dan perawat di ruang perawatan dewasa berjumlah 290 perawat. Telah dilakukan wawancara secara insidental terhadap 10 perawat pada bulan November 2014 didapatkan hasil 3 perawat yang patuh

(3)

melaksanakan SPO menurunkan risiko cidera akibat jatuh karena dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan merupakan tanggung jawab sebagai seorang perawat dalam melaksanakan SPO, 2 perawat menyatakan kadang-kadang patuh melaksanakan SPO dengan alasan beban kerja yang terlalu berat, malas, dan ada 5 perawat yang tidak patuh melaksanakan SPO karena tidak tahu cara penilaian risiko jatuh dan tidak tahu tentang obat-obatan yang bisa menimbulkan jatuh.

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa hubungan pengetahuan dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan standar prosedur operasional : menurunkan risiko cidera akibat jatuh di ruang perawatan dewasa di RSUD Dr. Moewardi.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimen dengan desain penelitian korelasional (hubungan/asosiasi) yaitu dengan mengkaji hubungan antara variabel pengetahuan dengan kepatuhan perawat melaksanakan standar prosdur operasional: menurunkan risiko cidera akibat jatuh. Teknik yang digunakan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu pengukuran/ observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2011).

3. PELAKSANAAN a. Tempat

Tempat penelitian yaitu di ruang perawatan dewasa Rumah Sakit Dr.Moewardi

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2015.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, umur, pendidikan dan pengalaman kerja.

1) Jenis Kelamin

Tabel 1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-laki 36 24,8

Perempuan 109 75,2 Jumlah (total) 145 100

Berdasarkan hasil penelitian jenis kelamin mayoritas adalah perempuan sebanyak 109 orang (75,2%). Hal ini sesuai dengan pendapat Kozier & Erb’s (2005) tentang filosofi mother instinct bahwa mayoritas perawat datang dari kaum perempuan, dimana seorang perempuan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri sebagaimana tercermin pada seorang ibu serta naluri yang sederhana dalam memelihara kesehatan keluarganya terutama anak-anak

2) Umur

Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur (Tahun) Jumlah Persentase (%)

20-29 47 32,4

30-39 78 53,8

40-49 20 13,8

Jumlah 145 100

Berdasarkan rentang usianya, dari 145 responden berdasar ranking terbesar adalah responden dengan umur 30-39 tahun yaitu 78 orang (53,8%). Sesuai dengan yang dikemukakan Cuwin (2009) bahwa usia dewasa (18-40 tahun)

(4)

merupakan masa dimana seseorang secara maksimal dapat mencapai prestasi yang memuaskan dalam karirnya.

3) Pendidikan

Tabel 3. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%) DIII Keperawatan 82 56,56 DIV Keperawatan 5 3,44 S1 Keperawatan 58 40

Jumlah 145 100

Dari 145 responden, sebagian besar adalah lulusan Diploma III Keperawatan yaitu sejumlah 82 orang (56,56%). Sesuai yang dikemukakan oleh Soeroso (2003) bahwa lebih dari 60% perawat masih berpendidikan Diploma III di Indonesia.

4) Pengalaman Kerja

Tabel 4. Karakteristik Responden berdasarkan Pengalaman Kerja

Pengalaman (tahun) Jumlah Persentase (%)

0-10 92 63,5

11-20 48 33,1

>20 5 3,4

Jumlah 145 100

Dari penelitian didapatkan hasil bahwa perawat dengan pengalaman kerja 0-10 tahun yaitu 92 orang (63,5%). Hal ini sesuai dengan pekerja yang berada pada rentang 20-40 tahun dimana masa kerjanya kurang dari 15 tahun.

b. Analisa Univariat

1) Tingkat pengetahuan perawat tentang risiko jatuh dan cara pencegahannya.

Tabel 5. Tingkat pengetahuan perawat tentang risiko jatuh dan cara pencegahannya.

Tingkat Pengetahuan

Jumlah Persentase (%)

Baik 70 48,3

Cukup 67 46,2

Kurang 8 5,5

Jumlah 145 100

Berdasarkan penelitian didapatkan tingkat pengetahuan yang tertinggi yaitu berpengetahuan baik yaitu berjumlah 70 orang (48,3%). Sesuai denga teori yag dikemukaan oleh Hendra (2008) faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu umur, pendidikan dan pengalaman.

Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapatkan (Martini, Wardhani, 2014).

2) Kepatuhan perawat melaksanakan standar prosedur operasional pada pasien yang berisiko jatuh ringan, sedang dan tinggi

Tabel 6. Kepatuhan perawat melaksanakan standar prosedur operasional pada pasien yang berisiko jatuh ringan, sedang dan tinggi

Kepatuhan Jumlah Persentase (%)

Patuh 126 86,9

Tidak patuh 19 13,1

Jumlah 145 100

Berdasarkan hasil penelitian diketahui kepatuhan tentang melaksanakan standar prosedur operasional terbanyak sejumlah 126 (86,9%). Dengan kepatuhan dalam melaksanakan standar prosedur operasional diharapkan komplikasi yang mungkin muncul akibat jatuh tidak terjadi, yaitu terjadi perlukaan,

(5)

disabilitas atau yang lebih parah lagi yaitu terjadi kematian.

c. Analisa Bivariat

Tingkat Kepatuhan

Total Patuh Tidak

patuh Tingkat

Pengetah uan

Baik 68 2 70

Cukup 55 12 67

Kurang 3 5 8

Total 126 19 145

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kepatuhan perawat melaksanakan standar prosedur operasional: menurunkan risiko cidera akibat jatuh di ruang perawatan dewasa RSUD Dr.Moewardi.

Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007) bahwa aspek pengetahuan merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang dimana semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang akan dapat mempengaruhi pola pikir dan sikap terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi perubahan perilaku. Disini dikemukakan bahwa dengan pengetahuan yang baik maka akan memberikan dorongan seseorang untuk patuh,hal ini disebabkan karena dengan pengetahuan yang baik, seseorang atau responden memiliki kemampuan sintesis dan evaluasi dalam menjawab kuesioner yang diberikan. Pengetahuan yang baik juga akan menyebabkan seseorang akan patuh (Muhammad, Baharudin, Sukriyadi, 2013).

5. SIMPULAN DAN SARAN a. Simpulan

1) Pengetahuan tentang risiko jatuh dan pencegahannya pada kategori baik yaitu 70 orang (48,3%).

2) Kepatuhan melaksanakan standar prosedur operasional: menurunkan risiko cidera akibat jatuh terbanyak adalah 134 orang (92,4%).

3) Ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan perawat melaksanakan standar prosedur operasional: menurunkan risiko cidera akibat jatuh di Ruang Perawatan dewasa RSUD Dr.Moewardi dengan p value 0,028 dan koefisien korelasi 0,183 yaitu kekuatan koefisien korelasi sangat rendah.

b. Saran

1) Untuk Rumah Sakit

Diharapkan penelitian ini memberikan informasi kepada Rumah Sakit Dr.Moewardi tentang hubungan pengetahuan dengan kepatuhan perawat melaksanakan standar operasional prosedur menurunkan risiko cidera akibat jatuh, sehingga manajemen Rumah Sakit lebih menggiatkan lagi sosialisasi tentang risiko jatuh pada khususnya dan keselamatan pasien pada umumnya kepada seluruh karyawan Rumah Sakit.

2) Untuk Institusi Pendidikan

Diharapkan penelitian ini bisa menambah referensi di dalam Perpustakaan Stikes Kusuma Husada,

(6)

sehingga mahasiswa adik tingkat bisa menjadikan penelitian ini acuan dalam praktek klinik dalam memberikan asuhan keperawatan dengan salah satunya melaksanakan standar prosedur operasional:

menurunkan risiko cidera akibat jatuh.

3) Untuk Peneliti Selanjutnya

Diharapkan penelitian ini menjadi sumber data untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan menambahkan beberapa variabel yaitu sikap, motivasi dan kemampuan ataupun dengan melakukan penelitian secara kualitatif, sehingga hasil yang diperoleh dapat dijelaskan secara lebih detail mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan.

4) Untuk Peneliti

Diharapkan penelitian ini memberikan pengetahuan kepada peneliti tentang International Patient Safety Goal (IPSG) atau keselamatan pasien secara umum dan risiko jatuh secara khususnya.

6. REFERENSI

Arikunto, Suharismi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Adib A. (2009). Materi Seminar Nasional Keperawatan dengan tema “Sistem Pelayanan Keperawatan dan Manajemen Rumah Sakit untuk Mewujudkan Patient Safety”.

Jogjakarta

Cahyono, J.B. (2008). Membangun Budaya keselamatan pasien dalam praktik kedokteran. Yogyakarta:Penerit Kanisius

Depkes, RI. (2011). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

Jakarta: Depkes RI

KKP-RS. (2008). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

Jakarta: Depkes RI

Martini, S, Wardhani, N.R. (2013). Faktor yang berhubungan dengan Pengetahuan Tentang Stroke Pada Pekerja Institusi Pendidikan Tinggi. Jurnal Berkala Epidemiologi. 2. 13-14

Muhammad, Baharuddin, Sukriyadi. (2013).

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Perawat Dalam Pelaksanaan Protap Pemasangan Dan Irigasi Kateter Uretra Di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Sinjai. 1

Notoatmodjo. (2007). Pendidikan dan perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

Stasiun 1, 9, dan 10 merupakan lokasi distribusi spasial senyawa PAH terbesar untuk sampel air laut dan TSS karena stasiun 1 merupakan lokasi muara dari kali

Metode hipofisasi adalah usaha untuk memproduksi benih dari induk yang tidak mau memijah secara alami tetapi memiliki nilai jual tinggi dengan kelenjar hipofisasi dari ikan donor

Peranan formatif antologi Saksi Mata dilatarbelakangi oleh kondisi sosial politk Timor Timur, antara lain insiden Santa Cruz 12 November 1991, invasi militer

Karakter kuantitatif yang diamati pada bagian tongkol yaitu umur munculnya rambut, panjang tongkol, diameter tongkol, panjang tangkai tongkol, dan jumlah baris

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh oksidasi terhadap konsentrasi relatif bulir SPM pada magnetit pasir besi dari Pantai Sunur, Kota Pariaman,

Sebagaimana yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu untuk mengukur umur sampel stalagmit sehingga dapat digunakan untuk mengkaji iklim masa lampau, maka berdasarkan

Sicincin dimulai dari; Perencanaan, yaitu penyusunan Rencana Kegiatan Pemerintah Nagari (RKPNag) oleh aparatur nagari dan masyarakat melalui kegiatan Musyawarah Rencana

Untuk menyelesaikan pertidaksamaan yang memuat bentuk akar, langkah- langkah secara umum adalah sbb :?. Berlakukan syarat tidak negatif untuk bentuk di bawah