PT ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY, Tbk .
LAPORAN KEUANGAN INTERIM
PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN
31 DESEMBER 2011 (LAPORAN POSISI KEUANGAN) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011
(LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF)
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI 1
LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 (Laporan Posisi Keuangan)
serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Laporan Laba Rugi Komprehensif)
Laporan Posisi Keuangan Interim 2
Laporan Laba Rugi Komprehensif 4
Laporan Perubahan Ekuitas 5
Laporan Arus Kas 6
Catatan Atas Laporan Keuangan 7
Catatan 30 September 31 Desember
2012 2011
Rp Rp
A S E T ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2d,3,29 146,618,162,212 99,135,233,633
Investasi jangka pendek 2f,4 68,047,433,485 116,829,217,404
Piutang usaha 2g,5,29
Pihak Berelasi 29,214,684,204 26,179,913,744
Pihak Ketiga 95,374,292,581 230,737,288,413
Piutang lain-lain 1,716,155,417 1,987,490,219
Persediaan 2h,6 654,579,001,382 563,237,156,595
Pajak dibayar dimuka 7 76,441,429,387 22,059,263,912
Beban dibayar dimuka 2i,8 2,198,108,160 1,080,897,063
Uang muka pembelian 9 49,068,903,902 62,723,737,861
Uang muka pembelian aset 12 2,929,371,500 4,178,056,900
Piutang pajak 2n,19 53,934,163,554 68,135,988,682
Piutang pada Pihak Berelasi 11,29 32,385,000,000 30,349,000,000
Jumlah Aset Lancar 1,212,506,705,784 1,226,633,244,426 ASET TIDAK LANCAR
Investasi Lain-lain 2e, 10 45,360,000 38,880,000 Piutang pada Pihak Berelasi 11,29 56,125,315,581 18,398,328,943 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp. 513.546.482.725 tahun 2012
sebesar Rp. 480.241.789.727 tahun 2011 2j,13 566,863,284,832 546,452,711,358 Jumlah Aset Tidak Lancar 623,033,960,413 564,889,920,301
JUMLAH ASET 1,835,540,666,197 1,791,523,164,727
Lihat catatan atas laporan keuangan interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim
30 September 31 Desember
Catatan 2012 2011
Rp Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang usaha 14,29
Pihak Berelasi 59,804,419,046 111,644,642,971
Pihak Ketiga 547,198,778,154 506,816,760,221
Hutang lain-lain 213,817,249 1,154,189,028
Hutang pajak 2n,19 764,119,886 615,053,311
Hutang dividen 621,141,956 621,141,956
Beban yang masih harus dibayar 15 7,899,066,788 13,576,634,681
Hutang jangka pendek 16 252,275,999,865 333,483,255,548
Hutang jangka panjang jatuh tempo satu tahun
Bank 17 84,338,886,048 42,821,111,111
Sewa pembiayaan 2q,18 72,348,911 101,995,656 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 953,188,577,903 1,010,834,784,483 LIABILITAS JANGKA PANJANG
Hutang sewa pembiayaan jangka panjang
setelah dikurangi bagian jatuh tempo satu tahun 2q,18 - 45,819,874 Hutang bank setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam satu tahun 17 362,646,214,189 223,967,818,653 Kewajiban imbalan pasca kerja 2m,20 23,572,208,230 21,097,208,230 Kewajiban pajak tangguhan 2n, 19 9,725,920,536 18,961,427,536 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 395,944,342,955 264,072,274,293 JUMLAH LIABILITAS 1,349,132,920,858 1,274,907,058,776
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 418.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor 308.000.000 saham 21 154,000,000,000 154,000,000,000 Tambahan modal disetor 22 66,438,850,615 66,438,850,615 Rugi belum direalisasi dari pemilikan efek 2e,10 16,020,000 11,160,000
Saldo laba 265,952,874,724 296,166,095,336
JUMLAH EKUITAS 486,407,745,339 516,616,105,951 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1,835,540,666,197 1,791,523,164,727
Lihat catatan atas laporan keuangan interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim
30 September 30 September
Catatan 2012 2011
Rp Rp
PENDAPATAN 2l,23,29 2,451,596,173,339 2,566,256,924,695 BEBAN POKOK PENDAPATAN 2l,24,29 (2,357,355,442,848) (2,381,294,887,550)
LABA KOTOR 94,240,730,491 184,962,037,145
BEBAN USAHA 2l,25,29
Penjualan (25,994,786,431) (29,384,545,731)
Umum dan administrasi (40,169,347,032) (39,379,531,480)
Jumlah Beban Usaha (66,164,133,464) (68,764,077,211)
LABA USAHA 28,076,597,028 116,197,959,934
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Pendapatan bunga 26 11,290,220,371 7,203,300,038
Beban bunga dan keuangan 27 (20,163,663,467) (29,300,601,322) Keuntungan (Kerugian) kurs mata uang asing - bersih 2c (61,824,275,240) (21,489,515,635)
Lain-lain - bersih 3,170,773,698 4,934,452,262
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih (67,526,944,638) (38,652,364,657) LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (39,450,347,610) 77,545,595,277 MANFAAT (BEBAN) PAJAK 2n,19 9,237,127,000 (20,455,227,000) LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN (30,213,220,610) 57,090,368,277 Pendapatan komprehensif lainnya 4,860,000 - LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN (30,208,360,610) 57,090,368,277 LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 2o,28 (98.09) 185.36
Lihat catatan atas laporan keuangan interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan intetrim
Modal Disetor Tambahan Rugi belum Saldo Laba Jumlah
Modal Disetor direalisasi dari Ekuitas
pemilikan efek
Saldo per 31 Desember 2010 154,000,000,000 66,438,850,615 11,160,000 285,351,334,592 505,801,345,207
Laba periode berjalan 57,090,368,277 57,090,368,277
Saldo per 30 September 2011 154,000,000,000 66,438,850,615 11,160,000 342,441,702,869 562,891,713,484
Saldo per 31 Desember 2011 154,000,000,000 66,438,850,615 11,160,000 296,166,095,334 516,616,105,949
Rugi periode berjalan 4,860,000 (30,213,220,610) (30,208,360,610)
Saldo per 30 September 2012 154,000,000,000 66,438,850,615 16,020,000 265,952,874,724 486,407,745,339
Lihat catatan atas laporan keuangan interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim
Rp Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 2,592,228,741,093 2,470,555,924,898
Pembayaran biaya operasi (67,134,509,020) (61,812,430,683)
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (2,466,129,553,543) (2,470,322,317,398) Kas dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi 58,964,678,529 (61,578,823,183)
Pembayaran bunga dan beban keuangan (21,007,007,291) (29,835,097,846)
Penerimaan pendapatan lain-lain 2,920,773,698 4,812,578,728
Pembayaran pajak (40,031,273,771) (1,066,353,189)
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi 847,171,165 (87,667,695,490) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan (Penempatan) investasi sementara 48,977,937,906 (27,866,355,929)
Penerimaan bunga 11,034,660,062 6,140,913,695
Pembayaran uang muka pembelian aset tetap (593,986,600) (873,948,000)
Perolehan aset tetap (53,594,994,472) (47,595,603,890)
Penerimaan hasil penjualan aset tetap 250,000,000 200,000,000
Pengembalian uang jaminan - 653,356,401
Kenaikan piutang kepada pihak-pihak berelasi (39,762,986,638) (20,027,175,501) Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi (33,689,369,742) (89,368,813,224) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran dividen - (21,437,607,508)
Penambahan (Pembayaran) hutang bank jangka pendek (98,734,639,432) 236,149,300,470 Penambahan (Pembayaran) hutang bank jangka panjang 178,755,170,706 (67,822,345) Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 80,020,531,274 214,643,870,617
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 47,178,332,697 37,607,361,903
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 99,135,233,632 56,412,473,605
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 304,595,883 3,322,850,035
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 146,618,162,212 97,342,685,543
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim
1. U M U M
a. Pendirian dan Informasi Umum
Komisaris Utama : Angkasa Rachmawati Komisaris : Alim Mulia Sastra
: Gunardi Go
: Supranoto Dipokusumo : Budiprajogo Limanto Direktur Utama : Alim Markus Direktur : Alim Satria
: Alim Prakarsa : Welly Muliawan : Debora Novita Z.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
PT Alumindo Light Metal Industry, Tbk. (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Juni 1978 dengan akta notaris No. 157 dari Soetjipto, SH., notaris di Surabaya. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. JA/5/123/8 tanggal 30 Mei 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 5 Januari 1982.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 12 tanggal 04 Juli 2008 dari Dyah Ambarwaty Setyoso, SH. notaris di Surabaya mengenai persetujuan para pemegang saham untuk mengubah anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Akta perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-80596.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 31 Oktober 2008.
Perusahaan berdomisili di Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur dengan kantor pusat beralamat di Jl. Kembang Jepun No.38-40, Surabaya.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha industri aluminium sheet, aluminium foil dan roll forming building decoration. Hasil produksi dipasarkan di dalam dan di luar negeri, termasuk ke Eropa, Amerika Serikat, Australia, Asia dan Timur Tengah. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada bulan Januari 1983. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 1.227 karyawan periode 2012 dan periode 2011.
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 adalah sebagai berikut :
Pada tanggal 11 Desember 1996 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-200/PM/1996 untuk melakukan penawaran umum atas 92.400.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 2 Januari 1997 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan
b. Penyajian Laporan Keuangan
c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
d. Kas dan Setara Kas
e. Instrumen keuangan
Laporan keuangan ini disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang terdiri dari Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia .
Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang terdiri dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK), peraturan Bapepam dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang diterbitkan Bapepam.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk akun-akun tertentu disajikan dengan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi akun-akun yang bersangkutan.
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali arus kas. Laporan arus kas disajikan dengan menggunakan metode langsung, sesuai dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep- 06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing selama periode berjalan dicatat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, asset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dari transaksi atau penjabaran asset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dilaporkan pada laporan laba rugi komprehensif periode yang bersangkutan.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Entitas telah menerapkan PSAK 50 (revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai".
Dalam rangka penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Entitas mengklasifikasikan instrument keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.
1.
2.
Perusahaan tidak mempunyai Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang.
4.
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut :
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan, yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba (rugi) yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek dimana perhitungan bunganya tidak material.
Perusahaan mempunyai aset keuangan berupa pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi : kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pada pihak berelasi.
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal neraca yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Klasifikasinya termasuk dalam aset tidak lancar kecuali manajemen bermaksud untuk menjual dalam waktu 12 bulan sejak tanggal neraca.
Perusahaan mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan tidak lancar
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut :
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrument lindung nilai.
Perusahaan tidak mempunnyai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.
2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
f. Investasi Jangka Pendek
g. Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain
h. Persediaan
i. Beban Dibayar Dimuka
j. Aset Tetap
Tahun 20
Mesin-mesin dan perlengkapan pabrik 5 - 15
5 - 10 5 Inventaris
Kendaraan
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aktiva tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar jumlah terendah untuk jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih.
Suatu aset ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto dan nilai pakai aset.
Adalah deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan atas utang dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Perusahaan mempunyai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi meliputi : hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, hutang bank, hutang sewa pembiayaan.
Piutang usaha dan piutang lain-lain dinyatakan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing- masing akun piutang pada akhir periode.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus.
Aset tetap, kecuali tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan Aset tetap, kecuali tanah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut :
Bangunan
k. Biaya Emisi Saham
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban
m. Imbalan Pasca Kerja
n. Perpajakan
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian actuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aktiva program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata karyawan yang bersangkutan.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
Pendapatan diakui pada saat produk dikirimkan dan risiko serta hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada periode yang bersangkutan (dasar akrual).
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Pada tahun 2007, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan PSAK 16 (Revisi 2007), yang mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi. PSAK ini berlaku efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008. Sesuai dengan PSAK 16 (revisi 2007), Perusahaan diharuskan memilih antara metode biaya atau metode revaluasi sebagai kebijakan akuntansi untuk mengukur biaya perolehan. Perusahaan memilih untuk menggunakan metode biaya.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada saat terjadinya sedangkan pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya.
Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut diakui dalam periode yang bersangkutan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
o. Laba per Saham
p. Transaksi dengan Pihak Berelasi
q. Sewa
Meskipun transaksi ini dilakukan dengan prinsip arm-length, adalah mungkin persyaratan tersebut di atas tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
Seluruh transaksi dan saldo material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007),"Sewa" menggantikan PSAK No. 30 (1990).
Berdasarkan PSAK No. 30 (2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan (neraca) atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak tangguhan kini.
Sesuai dengan PSAK No 56, laba periode berjalan per saham dihitung dengan membagi laba periode berjalan dengan jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Laba periode berjalan dilusian dihitung dengan membagi laba periode berjalan dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang saham yang akan diterbitkan atas konversi efek berpotensi saham yang bersifat dilutif menjadi saham.
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7
“Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi.”
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas dasar konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak menurut ketentuan perpajakan yang berlaku. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
r. Informasi segmen
s. Perubahan Kebijakan Akuntansi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
Penyajian Laporan Keuangan
Entitas mengimplementasikan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011.
Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan (Neraca), laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan,
PSAK No.58 (Revisi 2009),”Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”
ISAK No.14 (Revisi 2010),”Aset Tak Berwujud”
ISAK No.17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”.
Dampak dari perubahan kebijakan akuntansi sehubungan dengan implementasi dari standar akuntansi di atas tidak signifikan, kecuali untuk hal-hal berikut :
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “ Penurunan Nilai Aset”
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”.
PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”
PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan”
PSAK No.19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud”
PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”
Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi", segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain.
Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.
Berikut ini adalah perubahan standar akuntansi dan interpretasi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 :
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “ Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Entitas mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan (neraca) pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Entitas akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam sewa operasi, Entitas mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
3. KAS DAN SETARA KAS
2012 2011
Kas 4,545,155,686 1,827,885,850
Bank
Rupiah - Pihak Ketiga
Bank Standard Chartered 50,031,477,148 94,865,492 Bank Mandiri (Persero) 534,152,249 857,536,217
Bank Central Asia 324,765,103 727,630,334
Bank OCBC NISP 291,355,150 44,662,508
Bank DBS Indonesia 91,634,657 5,594,850
Indonesia Eximbank 16,070,840 1,784,810
Bank Danamon Indonesia 7,597,136 54,324,374,301
Bank CIMB Niaga 7,419,367 8,142,989
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited 27,513,967 7,090,447 Bank ICBC Indonesia 8,721,844 1,674,634
Bank ANZ Panin 5,012,295 7,100,295
Rupiah - Pihak Berelasi
Bank Maspion Indonesia 2,080,447,245 414,657,912
Jumlah 53,426,167,000 56,495,114,789
US Dollar - Pihak Ketiga
Bank Standard Chartered 51,398,146,243 89,305,291
Bank Danamon Indonesia 21,227,905,348 15,475,416,971
Bank ICBC Indonesia 5,064,398,475 125,437,735
Bank ANZ Panin 2,220,604,962 139,946,716
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited 3,881,901,997 1,044,907,000
Bank DBS Indonesia 1,246,238,652 357,031,372
Bank OCBC NISP 1,240,545,489 1,583,538,039
Bank CIMB Niaga 993,938,582 599,346,830
Citibank 306,806,124 312,535,149
Bank Mandiri (Persero) 247,811,544 20,988,900,528
Bank of Tokyo 55,885,288 41,380,821
Bank of China - 6,766,723
US Dollar - Pihak Berelasi
Bank Maspion Indonesia 733,636,942 19,791,998 China Yuan Dollar - Pihak Ketiga
Bank ICBC Indonesia 29,019,879 27,927,821
Jumlah 88,646,839,526 40,812,232,994
Jumlah 146,618,162,212 99,135,233,633
Informasi komparatif telah disajikan kembali agar sesuai dengan standar tersebut. Karena perubahan pada kebijakan akuntansi hanya mempengaruhi aspek pengungkapan, maka tidak ada dampak terhadap laba per saham.
Sedangkan sebelumnya, laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
4. INVESTASI JANGKA PENDEK
2012 2011
Deposito berjangka Pihak ketiga
US Dollar
Bank ICBC Indonesia 18,226,750,607 11,838,201,909
Bank Mandiri (Persero) 17,193,552,808 34,089,123,836
Bank DBS Indonesia 15,587,656,196 3,193,861,136
Bank ANZ Panin 6,489,016,210 17,092,333,050
Standard Chartered Bank 5,050,019,543 24,634,292,477
Bank OCBC NISP 4,960,465,705 25,981,404,996
Rupiah
Standard Chartered Bank 255,361,500 - Bank DBS Indonesia 118,965,200 - Bank Mandiri (Persero) 20,460,000 - EUR
Bank Mandiri (Persero) 145,185,716 -
Jumlah 68,047,433,485 116,829,217,404
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun :
US Dollar 0,1% - 1,25% 0,5% - 1%
Rupiah 3,7%
5. PIUTANG USAHA a.
2012 2011
Pihak - pihak Berelasi
PT Maspion 25,774,547,295 22,880,246,943
PT Indal Steel Pipe 1,319,253,320 180,867,500
Southern Aluminium Industry 930,279,942 772,261,876 PT Indal Aluminium Industry, Tbk. 583,954,570 1,395,474,185 PT Anekakabel Ciptaguna 506,204,487 865,779,640 PT Furukawa Indal Aluminum 47,797,600 -
Lain-Lain 52,646,990 85,283,600
Jumlah 29,214,684,204 26,179,913,744
Jangka waktu deposito rata-rata berkisar antara satu bulan sampai dengan enam bulan dan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank
Jumlah piutang usaha berdasarkan pelanggan :
Penempatan dana dalam rekening koran pada Bank Maspion Indonesia (Pihak Berelasi), menurut manajemen dilakukan dengan tingkat bunga, syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila ditempatkan pada bank pihak ketiga lainnya.
2012 2011 Pihak ketiga
Pelanggan dalam negeri 60,455,339,429 47,855,853,238
Pelanggan luar negeri 35,166,707,719 183,129,189,742
Jumlah 95,622,047,148 230,985,042,980
Penyisihan piutang ragu - ragu (247,754,567) (247,754,567)
Bersih 95,374,292,581 230,737,288,413
Jumlah Piutang Usaha 124,588,976,785 256,917,202,157
b.
2012 2011
Belum jatuh tempo 60,707,479,297 63,600,210,507
Telah jatuh tempo
1 - 30 hari 60,980,234,518 192,157,534,621
31 - 60 hari 2,680,486,424 711,002,945
61 - 90 hari 697,868,192 125,048
Diatas 90 hari (229,337,079) 696,083,603
Jumlah 124,836,731,352 257,164,956,724
Penyisihan piutang ragu - ragu (247,754,567) (247,754,567)
Jumlah 124,588,976,785 256,917,202,157
6. PERSEDIAAN
2012 2011
Barang Jadi 49,869,561,930 60,557,913,195
Barang dalam proses 503,489,618,536 377,128,306,879
Bahan baku 20,627,516,588 57,690,680,535
Bahan pembantu 21,835,072,643 22,779,952,108
Suku cadang 58,757,231,684 45,080,303,878
Jumlah 654,579,001,382 563,237,156,595
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat resiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) :
7. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
8.
2012 2011
Asuransi 1,731,425,169 759,183,177
Sewa 34,795,833 53,261,204
Lain-lain 431,887,158 268,452,682
Jumlah 2,198,108,160 1,080,897,063
9. UANG MUKA PEMBELIAN
2012 2011
Southern Aluminium Industry 9,070,232,847 13,121,896,817
Chin Fung Trading, Co,Ltd. 3,978,969,355 2,375,850,734
China Nonferrous Metals Processing Technology 3,838,090,000 5,919,861,261 Shenzhen Fengdiwangtrade Co Ltd 3,140,835,000 4,048,380,000
BHP Billiton 3,035,423,683 2,054,412,498
Alim Brothers, Pte.Ltd. 1,839,537,130 1,648,107,506
Sinosteel Xingtai Machinery And Mill Roll Co.Ltd 1,795,891,400 1,614,677,820 Pyrotek Inc Snif System 1,636,462,803 - Yang Zhou Metallurgical Machinery Co.Ltd 1,580,426,000 1,760,850,666 Siemens Vai Metals Technologies Ltd 1,499,356,443 - Heihe Chengfeng Trade Co Ltd 859,061,640 - Taiyuan Huaye Equipment Research 847,695,000 - Indonesia Asahan Aluminium 808,498,114 - Sbs - Singa Bearings Solutions 717,408,037 - Shanghai Machinery International Trading Corp Ltd 579,243,944 1,692,790,056 Jiangsu Changli Hydraulic Cylinder Co Ltd 260,865,000 1,060,992,000 Shenzhen Aofei Electric & Engineering Co.Ltd - 2,835,000,000 Sun Progress International Ltd - 2,688,650,921
Tat Petroleum Pte Ltd - 1,852,720,234
Raymark (Shanghai) Technical Co Ltd - 1,757,493,772 Zhuzhou Kelite Advanced Materials Co Ltd - 1,495,961,984 Samhwa Lube Oil Co Ltd - 536,526,000
Lain-Lain 13,580,907,505 16,259,565,592
Merupakan uang muka pembelian suku cadang, bahan baku dan bahan pembantu dengan rincian sebagai berikut Persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia melalui PT Marsh Indonesia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 40.000.000 pada tahun 2012 dan USD 24.709.423 pada tahun 2011. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas resiko yang mungkin dialami Perusahaan
Akun ini merupakan uang muka Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan.
BEBAN DIBAYAR DIMUKA
10. INVESTASI LAIN-LAIN
2012 2011
Investasi tersedia untuk dijual Biaya Perolehan Saham PT Indal Aluminium Industry,Tbk
72.000 lembar 18,000,000 18,000,000
Laba (rugi) yang belum direalisasi 27,360,000 20,880,000
Nilai Pasar 45,360,000 38,880,000
11. PIUTANG PADA PIHAK BERELASI
2012 2011
Lancar
PT Anekakabel Ciptaguna 32,385,000,000 30,349,000,000
Tidak Lancar
PT Indal Aluminium Industry Tbk 55,341,000,000 17,955,000,000
Alim Brothers, Pte. Ltd. 784,315,581 443,328,943
Jumlah 88,510,315,581 48,747,328,943
Tingkat bunga piutang per tahun
Rupiah 9 % - 10,0 % 10 % - 10,5 %
12. UANG MUKA PEMBELIAN AKTIVA TETAP
Manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga atas piutang kepada pihak tersebut tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu.
Akun ini merupakan uang muka pembelian mesin dan peralatan dan kontrak pembuatan bangunan Perusahaan dalam rangka perluasan pabrik.
Pengukuran nilai wajar atas investasi tersedia untuk dijual ditentukan berdasarkan harga penawaran yang berlaku.
Penempatan pada efek dilakukan dengan Pihak Berelasi (catatan 29).
Piutang kepada Pihak Berelasi timbul dari pinjaman dana dan biaya Perusahaan yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Pihak Berelasi lainnya dan / atau sebaliknya. Pemberian pinjaman tersebut tidak ditentukan jadwal pengembaliannya.
13. ASET TETAP
1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 September
2012 2012
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung
Tanah 10,996,198,427 - - - 10,996,198,427 Bangunan 58,032,233,626 3,461,825,780 - - 61,494,059,406 Mesin dan Peralatan 896,074,560,357 30,148,365,847 - - 926,222,926,204 Kendaraan 25,826,020,762 5,130,016,103 (1,721,400,000) - 29,234,636,865 Inventaris 7,972,760,229 244,954,997 - - 8,217,715,226 Aset Sewa Pembiayaan
Kendaraan 360,750,000 - - - 360,750,000 Aset Dalam Penyelesaian
Bangunan 3,278,668,024 876,549,867 (3,461,825,780) - 693,392,111 Mesin dan Peralatan 24,153,309,660 41,736,276,283 (22,702,182,715) - 43,187,403,228 Aset Lain-lain - 41,436,545 (38,750,456) - 2,686,089 Jumlah 1,026,694,501,085 81,639,425,422 (27,924,158,951) - 1,080,409,767,557
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung
Bangunan 29,402,697,191 1,797,094,561 - - 31,199,791,752 Mesin dan Peralatan 423,644,926,369 31,058,525,043 - - 454,703,451,412 Kendaraan 20,075,831,297 1,859,886,192 (1,721,400,000) - 20,214,317,489 Inventaris 7,010,109,870 256,474,702 - - 7,266,584,572 Aset Sewa Pembiayaan
Kendaraan 108,225,000 54,112,500 - - 162,337,500 Jumlah 480,241,789,727 35,026,092,998 (1,721,400,000) - 513,546,482,725
Nilai Buku 546,452,711,358 566,863,284,832
1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember
2011 2011
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung
Tanah 10,996,198,427 - - - 10,996,198,427 Bangunan 56,246,467,301 - - 1,785,766,325 58,032,233,626 Mesin dan Peralatan 826,948,196,941 8,138,039,140 (181,193,019) 61,169,517,295 896,074,560,357 Kendaraan 24,294,269,693 1,531,751,069 - - 25,826,020,762 Inventaris 7,582,487,007 390,273,222 - - 7,972,760,229 Aset Sewa Pembiayaan
Kendaraan 360,750,000 - - - 360,750,000 Aset Dalam Penyelesaian
Bangunan 1,716,330,201 3,348,104,148 - (1,785,766,325) 3,278,668,024 Mesin dan Peralatan 28,614,821,889 56,708,005,066 - (61,169,517,295) 24,153,309,660 Aset lain-lain -
Jumlah 956,759,521,459 70,116,172,645 (181,193,019) - 1,026,694,501,085
1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember
2011 2011
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung
Bangunan 26,626,562,882 2,776,134,309 - - 29,402,697,191 Mesin dan Peralatan 386,360,043,343 37,387,949,579 (103,066,553) - 423,644,926,369 Kendaraan 17,412,790,915 2,663,040,382 - - 20,075,831,297 Inventaris 6,680,722,236 329,387,634 - - 7,010,109,870 Aset Sewa Pembiayaan
Kendaraan 36,075,000 72,150,000 - - 108,225,000 Jumlah 437,116,194,376 43,228,661,904 (103,066,553) - 480,241,789,727
Nilai Buku 519,643,327,083 546,452,711,358
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :
2012 2011
(Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan) Pemilikan langsung :
Biaya pabrikasi 33,637,244,486 30,667,098,328
Beban Usaha 1,388,848,512 1,574,746,457
Jumlah 35,026,092,998 32,241,844,785
14. HUTANG USAHA a.
2012 2011
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Southern Aluminium Industry 43,593,860,148 95,144,192,697
PT Anekakabel Ciptaguna 5,418,113,856 6,721,496,094
PT Maspion 3,965,319,939 4,091,160,094
Chin Fung Trading, Co. Ltd. 3,678,196,680 2,744,649,423 Alim Brothers, Pte. Ltd. 2,868,912,431 2,413,783,140 PT Indal Aluminium Industry, Tbk 251,116,432 348,025,640 Jumlah hutang usaha berdasarkan pemasok :
Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 122.833.133 pada tahun 2012 dan USD 105.300.581 pada tahun 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan, mesin dan peralatan yang sedang dibangun dalam rangka peningkatan kapasitas produksi Perusahaan yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2013.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Sidoarjo dan Gresik dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu masing-masing 30 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2033 dan 2027. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
2012 2011 Pihak ketiga
Pemasok dalam negeri 33,385,621,755 33,742,543,236
Pemasok luar negeri 513,813,156,399 473,074,216,985
Jumlah 547,198,778,154 506,816,760,221
Jumlah Hutang Usaha 607,003,197,199 618,461,403,192
b.
2012 2011
US Dollar 552,484,348,690 564,637,406,458
Rupiah 43,049,071,542 45,084,560,947
RMB 3,412,422,179 3,208,635,428
Euro 2,566,886,376 2,283,107,126
Singapore Dollar 2,456,467,873 1,552,015,230
Hongkong Dollar 1,293,027,582 55,066,633
Poundsterling 1,211,692,306 995,330,045
Yen 362,950,914 213,958,912
Australia Dollar 118,401,119 109,823,311
Taiwan Dollar 47,928,618 321,499,102
Jumlah 607,003,197,199 618,461,403,192
15. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2012 2011
Listrik, air dan telepon 4,762,136,556 6,469,852,047
Beban Pegawai 1,841,174,041 1,374,174,775
Jasa Manajemen 270,000,000 270,000,000
Bunga dan Provisi - 5,246,428,624
Lain - lain 1,025,756,191 216,179,235
Jumlah - 7,899,066,788 13,576,634,681
16. HUTANG JANGKA PENDEK
2012 2011
Fasilitas L/C & TR Lines
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited 98,638,942,203 72,526,974,195
Bank OCBC NISP 48,794,751,312 78,187,314,919
ANZ Panin Bank 39,156,617,194 126,723,151,156
Bank Danamon Indonesia 30,653,642,255 12,004,536,324
Bank ICBC Indonesia 20,593,979,771 44,041,278,954
Bank Mandiri (Persero) 14,438,067,131 - Jumlah hutang usaha berdasarkan mata uang :
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku dan bahan pembantu, baik dari pemasok dalam negeri maupun luar negeri berkisar 30 sampai 90 hari.
Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalan
US Dollar 3,2 % -3,5 % 3,2 % -3,7 %
Rupiah 10% 10,05%
PT Bank ICBC Indonesia
Utang pada PT Bank ICBC Indonesia, merupakan kredit modal kerja untuk fasilitas L/C impor (Sight/Usance /UPAS/SKBDN/TR) sebesar USD20.000.000 pada tahun 2012. Kredit ini dijamin dengan deposito sejumlah 10% dari nilai L/C yang dibuka dan fasilitas ini akan jatuh tempo tanggal 28 Maret 2013.
Standard Chartered Bank
Utang pada Standard Chartered Bank merupakan kredit modal kerja untuk fasilitas L/C impor (Sight/Usance /UPAS/
SKBDN) sebesar USD 30.000.000 pada tahun 2012. Kredit ini dijamin dengan deposito sejumlah 10% dari nilai L/C yang dibuka dan fasilitas ini akan jatuh tempo tanggal 31 Januari 2013.
Utang pada PT ANZ Panin Bank, merupakan kredit modal kerja dengan fasilitas MOTF/LC atau SKBDN dan BNNUCR/Ekspor dengan maksimum kredit masing-masing USD 30.000.000 dan USD 5.000.000 pada tahun 2012.
Entitas memiliki fasilitas pinjaman ini sejak 23 September 2010 dan telah diperbaharui dengan perjanjian terakhir tanggal 11Agustus 2011. Jatuh tempo fasilitas tersebut adalah tanggal 31 Juli 2013. Kredit ini dijamin dengan deposito sejumlah ekuivalen 10% dari nilai L/C atau SKBDN yang dibuka.
PT Bank OCBC NISP
Utang pada PT Bank OCBC NISP Tbk, merupakan kredit modal kerja untuk fasilitas Combined Limit Import Line, yaitu fasilitas L/C (Sight, Usance , UPAS) dengan maksimum kredit sebesar USD 40.000.000 dan USD 5.000.000 untuk fasilitas Export Bill Purchase pada tahun 2012. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 7 Juli 2013. Kredit ini dijamin dengan deposito sejumlah ekuivalen 10% dari nilai L/C yang dibuka.
Utang kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, merupakan fasilitas kredit modal kerja yaitu fasilitas L/C Import atau SKBDN dengan jumlah maksimum kredit sebesar USD 60.000.000 (termasuk sublimit Trust Receipt sebesar USD10.000.000) dan fasilitas kredit revolving maksimum sebesar USD 10.000.000 pada tahun 2012. Kredit ini dijamin dengan deposito sejumlah ekuivalen 10% dari nilai L/C atau SKBDN yang dibuka.
PT Bank Danamon Indonesia
Utang pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk, merupakan kredit modal kerja untuk fasilitas Omnibus Trade, yaitu fasilitas L/C (Sight, Usance , UPAS, TR atau SKBDN) dengan maksimum kredit sebesar USD 30.000.000 pada tahun 2012. Pinjaman tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 7 Oktober 2013. Pinjaman ini dijamin dengan deposito sejumlah 10% dari nilai L/C yang dibuka.
ANZ Panin Bank
PT Bank Mandiri (Persero)
17. HUTANG JANGKA PANJANG
2012 2011
Bank Danamon Indonesia
Nilai Tercatat 77,902,500,000 90,680,000,000
Dikurangi : biaya perolehan yang belum diamortisasi (537,241,650) (817,180,956)
Nilai Wajar 77,365,258,350 89,862,819,044
Bagian yang jatuh tempo dalam setahun 23,970,000,000 22,670,000,000
Bagian jangka panjang 53,395,258,350 67,192,819,044
The Hongkong and Shanghai Banking Corp Limited
Nilai Tercatat 372,866,666,677 181,360,000,000
Dikurangi : biaya perolehan yang belum diamortisasi (3,246,824,790) (4,433,889,280)
Nilai Wajar 369,619,841,887 176,926,110,720
Bagian yang jatuh tempo dalam setahun 60,368,886,048 20,151,111,111
Bagian jangka panjang 309,250,955,839 156,774,999,609
Tingkat bunga per tahun selama periode berjalan
US Dollar 4 % - 4,4 % 4 % - 4,4 %
Bank Danamon Indonesia
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd
Pada tanggal 25 November 2011, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman dengan cicilan tetap dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited senilai USD 40.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman adalah 5 tahun terhitung sejak tanggal penarikan pertama (termasuk 6 bulan masa tenggang). Pembayaran pokok pinjaman dilakukan setiap bulan.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan “negative pledge” atas aset Entitas dan tambahan jaminan dalam bentuk dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd
Utang pada The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited merupakan kredit modal kerja dengan fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda, fasilitas Kredit Berdokumen Berjangka yang dibayar atas unjuk (UPAS), fasilitas pinjaman impor dengan combined limit sebesar USD25.000.000 serta fasilitas Treasury yang memberikan fasilitas kebutuhan Entitas atas transaksi lindung nilai terhadap ekposur nilai tukar murni hanya melalui transaksi spot , forward dan option sebesar, USD 500.000. Kredit ini dijamin dengan deposito sebesar 10% dari nilai L/C yang dibuka. Fasilitas ini akan jatuh tempo 30 April 2013.
Pada tanggal 7 Oktober 2011, Entitas memperoleh fasilitas Kredit Angsuran Berjangka (KAB) dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk senilai USD 20.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman adalah 48 bulan yang berakhir pada 7 Oktober 2015. Pembayaran pokok pinjaman dilakukan setiap 3 bulan. Fasilitas pinjaman ini tidak dijamin dengan aset.
18. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN
2012 2011
Dalam satu tahun 75,289,600 112,934,400
Antara satu dan dua tahun - 47,056,000
Antara dua dan tiga tahun -
Jumlah Hutang Sewa Pembiayaan 75,289,600 159,990,400 Dikurangi :
Bunga pembiayaan di masa mendatang (2,940,689) (12,174,870)
Nilai kini sewa 72,348,911 147,815,530
Dikurangi :
Bagian Jangka Pendek 72,348,911 101,995,656
Bagian Jangka Panjang - 45,819,874
19. PERPAJAKAN A. Piutang Pajak
2012 2011
Pajak Penghasilan Badan
tahun 2012 53,934,163,554 -
tahun 2011 - 67,268,258,482
tahun 2007 - 867,730,200
Jumlah 53,934,163,554 68,135,988,682
B. Hutang Pajak
2012 2011
Pajak Penghasilan :
Pasal 21 729,857,854 577,175,268
Pasal 23/26 34,262,032 37,878,043
Jumlah 764,119,886 615,053,311
Aset sewa berupa kendaraan dipakai sebagai jaminan untuk sewa pembiayaan yang bersangkutan. Periode sewa pembiayaan adalah sejak tanggal 11 Juni 2010 sampai dengan 11 Juni 2013. Suku bunga efektif yang dikenakan sebesar 10,72% per tahun.
Perusahaan mempunyai hutang sewa pembiayaan kepada PT Bumiputera – BOT Finance. Pembayaran sewa pembiayaan dan hutang pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
C. Pajak Penghasilan
2012 2011
Pajak kini - (7,424,349,084)
Pajak tangguhan (9,237,127,000) (13,030,877,916)
Jumlah (9,237,127,000) (20,455,227,000)
2012 2011
Laba sebelum pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi (39,450,347,610) 77,545,595,277
Perbedaan temporer :
Penyusutan Aset Tetap (9,000,000,000) (7,200,000,000)
Imbalan Pasca Kerja 2,475,000,000 2,250,000,000
Penyusutan Aset Sewa Pembiayaan 54,112,500 - Hutang Sewa Pembiayaan (75,466,619) (13,709,845)
(6,546,354,119)
(4,963,709,845) Beban (Penghasilan) yang tidak dapat diakui
menurut fiskal
Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final (635,524,853) (477,120,094)
Beban Lain-lain 3,137,365,016 4,752,434,416
Laba (Rugi) Kena Pajak (43,494,861,566) 76,857,199,754
Rugi Fiskal Tahun Lalu (10,117,991,360) (47,159,801,824)
Jumlah Laba (Rugi) Fiskal (53,612,852,926) 29,697,397,930
Rincian beban dan piutang pajak kini adalah sebagai berikut :
2012 2011
Beban pajak kini - 7,424,349,084
Dikurangi Pajak Dibayar Dimuka Pajak penghasilan
Pasal 22 52,334,951,522 62,454,083,313
Pasal 23 1,599,212,032 1,009,865,805
Jumlah pembayaran pajak dimuka 53,934,163,554 63,463,949,118
Jumlah Piutang Pajak 53,934,163,554 56,039,600,034
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut :
Manfaat (beban) pajak Perusahaan terdiri dari :
Pajak Kini
2012 2011 Aset Pajak Tangguhan
Rugi fiskal 13,403,213,368 2,529,497,840
Penyisihan piutang ragu-ragu 61,938,642 61,938,642
Imbalan pasca kerja 5,893,052,058 5,274,302,058
Hutang sewa pembiayaan 18,087,228 36,953,883 Liabilitas Pajak Tangguhan
Penyusutan aset tetap (29,041,268,707) (26,791,268,707)
Penyusutan aset sewa pembiayaan (49,603,125) (63,131,250) Investasi lain-lain (11,340,000) (9,720,000) Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan - Bersih (9,725,920,536) (18,961,427,534)
2012 2011
Laba sebelum pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi (39,450,347,610) 77,545,595,277
Tarif pajak yang berlaku
25 % x 39.450.347.000 (9,862,586,750)
25 % x 77.545.595.000 - (19,386,398,750) Ditambah beban (penghasilan) yang tidak diakui
menurut fiskal :
Pendapatan yang telah dikenakan pajak final (158,881,213) 119,280,023
Beban Lain-lain 784,340,963 (1,188,108,273)
Jumlah Manfaat (Beban) Pajak (9,237,127,000) (20,455,227,000)
20. IMBALAN PASCA KERJA
2012 2011
Saldo awal tahun 21,097,208,230 18,098,645,645
Jumlah dibebankan ke operasi 2,475,000,000 2,998,562,585
Saldo akhir periode 23,572,208,230 21,097,208,230
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang- undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003.
Mutasi liabilitas di laporan posisi keuangan (neraca) adalah : Pajak Tangguhan
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut :
Rekonsiliasi antara penghasilan (beban) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :
Tingkat diskonto : 11% per tahun Tingkat kenaikan gaji : 5% per tahun Tabel Kematian : CSO 1980 Usia pensiun normal : 55 tahun 21. MODAL SAHAM
Jumlah Presentase Jumlah
Saham Kepemilikan Modal Disetor
PT Husin Investama 98,872,589 32.10% 49,436,294,500
PT Marindo Investama 46,729,738 15.17% 23,364,869,000
PT Satria Investindo 38,204,852 12.40% 19,102,426,000
PT Guna Investindo 19,600,000 6.36% 9,800,000,000
PT Prakindo Investama 19,219,352 6.24% 9,609,676,000
PT Mulindo Investama 18,231,852 5.92% 9,115,926,000
PT Anugerah Investindo 8,768,430 2.85% 4,384,215,000
PT Alumindo Industrial Estate 8,598,500 2.79% 4,299,250,000
Alim Markus - Direktur 4,527,500 1.47% 2,263,750,000
Gunardi Go - Komisaris 280,000 0.09% 140,000,000 Welly Muliawan - Direktur 120,000 0.04% 60,000,000 Budiprayogo - Komisaris 12,500 0.00% 6,250,000 Masyarakat lainnya (kurang dari 5 %) 44,834,687 14.56% 22,417,343,500
Jumlah 308,000,000 100.00% 154,000,000,000
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR
2012 2011
Agio saham :
Penawaran perdana - 1997 73,920,000,000 73,920,000,000
Biaya emisi saham (7,481,149,385) (7,481,149,385)
Jumlah 66,438,850,615 66,438,850,615
23. PENDAPATAN
2012 2011
Ekspor 1,689,687,996,965 1,740,046,233,563
Lokal 761,908,176,374 826,210,691,132
Jumlah 2,451,596,173,339 2,566,256,924,695
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independent PT Prima Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam penilaian adalah sebagai berikut :
Susunan kepemilikan saham pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan laporan dari PT Sirca Datapro Perdana adalah sebagai berikut :
Nama Pemegang Saham
2012 2011
Empire Resources, Inc. 1,169,596,206,455 881,497,257,127
Ta Chen International Inc 90,822,589,545 371,384,120,090
Jumlah 1,260,418,796,000 1,252,881,377,217
24. BEBAN POKOK PENDAPATAN
2012 2011
Bahan baku yang digunakan 2,117,672,696,400 2,426,406,207,765
Tenaga kerja langsung 30,951,128,678 26,683,801,349
Biaya pabrikasi 323,011,991,768 290,055,080,920
Jumlah beban produksi 2,471,635,816,845 2,743,145,090,034
Persediaan barang dalam proses :
Awal tahun 377,128,306,879 293,958,893,036
Akhir periode (503,489,618,536) (623,485,438,767)
Beban Pokok Produksi 2,345,274,505,188 2,413,618,544,303
Persediaan barang jadi :
Awal tahun 60,557,913,195 43,067,232,949
Akhir periode (49,869,561,930) (76,095,099,457)
Beban Pokok Penjualan Barang Jadi 2,355,962,856,453 2,380,590,677,795 Beban Pokok Penjualan Bahan 1,392,586,395 704,209,755
Beban Pokok Penjualan 2,357,355,442,848 2,381,294,887,550
2012 2011
Rio Tinto Alcan Inc 628,523,454,777 858,745,511,222
Southern Aluminium Industry 602,049,876,371 1,150,410,024,265
BHP Billiton 328,366,571,672 11,575,855,661
Vedanta Aluminium Ltd 144,441,834,812 285,961,453,065
Jumlah 1,703,381,737,632 2,306,692,844,213
29,96 % dan 47,35 % dari jumlah pembelian bahan baku masing-masing pada periode 2012 dan 2011 dilakukan dengan pihak-pihak berelasi (Catatan 29).
Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bahan baku - bersih masing-masing pada periode 2012 dan 2011 :
Berikut ini adalah rincian pendapatan bersih yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada periode 2012 dan 2011.
9,93 % dan 10,23 % dari pendapatan bersih masing-masing pada periode 2012 dan 2011 dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 29).
25. BEBAN USAHA
2012 2011
Beban Penjualan :
Pengangkutan dan Asuransi 14,202,433,117 16,470,144,271
Administrasi Bank 3,344,888,796 3,186,010,445
Beban Pegawai 3,160,929,266 2,722,063,875
Beban ekspor 2,917,197,441 3,732,524,477
Management Fee 1,125,000,000 1,125,000,000
Perjalanan dinas 421,788,405 284,346,462
Komisi Penjualan 315,297,169 1,335,677,956
Penyusutan aset tetap 27,470,522 59,074,339
Lain - lain 479,781,716 469,703,906
Jumlah 25,994,786,431 29,384,545,731
2012 2011
Beban Umum dan Administrasi :
Beban pegawai 23,782,213,599 21,757,227,445
Imbalan Pasca Kerja 2,475,000,000 2,250,000,000
Representasi dan sumbangan 3,102,589,155 3,759,864,069
Perjalanan dinas 1,421,054,663 1,434,022,894
Penyusutan aset tetap 1,361,377,990 1,515,672,118
Management Fee 1,125,000,000 1,125,000,000
Pemeliharaan dan perbaikan 637,743,059 448,772,305 Akuntansi dan sekretariat 264,350,000 349,050,000 Telepon, telex dan facsimile 399,173,993 361,136,731
Perijinan dan dokumen 571,842,436 282,348,411
Lain - lain 5,029,002,137 5,096,437,507
Jumlah 40,169,347,032 38,379,531,480
26. PENDAPATAN BUNGA
2012 2011
Piutang pada Pihak Berelasi 10,654,695,518 6,726,179,944
Deposito dan jasa giro 635,524,853 477,120,094
Jumlah 11,290,220,371 7,203,300,038
27. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
2012 2011
Beban bunga dari hutang :
Bank 18,534,313,454 28,984,715,250
Pihak Berelasi - 5,813,448
Lain-lain 9,234,181 16,878,455
Jumlah 18,543,547,635 29,007,407,153
Administrasi dan Provisi Bank 1,620,115,832 293,194,169
Jumlah 20,163,663,467 29,300,601,322
28. LABA (RUGI) PER SAHAM
2012 2011
Laba (Rugi) bersih (Rp) (30,213,220,610) 57,090,368,277
Jumlah saham rata - rata (lembar) 308,000,000 308,000,000 Laba (Rugi) bersih per saham (Rp) (98.09) 185.36
29. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
a.
- PT Maspion
- PT Indal Aluminium Industry, Tbk - Bank Maspion Indonesia - PT Anekakabel Ciptaguna - PT Furukawa Indal Aluminum - PT Alaskair Maspion Indonesia - PT Maspion Elektronik - PT Indal Steel Pipe
- PT Maspion Industrial Estate - PT Maspion Energi Mitratama - Southern Aluminium Industry - Chin Fung Trading Co - Alim Brothers, Pte. Ltd.
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar :
Sifat Hubungan Istimewa
Dalam kegiatan usahanya Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi yang meliputi, antara lain :
Perusahaan yang pemegang saham / pengurus / manajemennya sebagian atau seluruhnya sama dengan Perusahaan :
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
a.
2012 2011
PT Maspion 229,038,432,710 249,594,384,215
PT Anekakabel Ciptaguna 5,845,984,538 5,634,920,650
PT Indal Aluminium Industry, Tbk. 5,480,723,542 4,985,272,290
PT Indal Steel Pipe 1,410,452,900 118,332,978
PT Maspion Industrial Estate 1,119,267,200 134,502,200 PT Furukawa Indal Aluminium 316,435,100 347,228,200
PT Maspion Elektronik 138,764,400 223,661,400
Lain-Lain 19,567,500 67,397,150
PT Indalex - 1,494,027,600
Jumlah 243,369,627,891 262,599,726,683
b.
2012 2011
Southern Aluminium Industry 602,049,876,371 1,150,410,024,265
PT Maspion 10,834,758,855 8,320,524,204
PT Anekakabel Ciptaguna 10,606,350,848 6,842,021,996 PT Indal Aluminium Industry, Tbk. 453,105,415 341,576,610 PT Furukawa Indal Aluminum - 522,096,736 Lain-Lain 2,843,200 - Jumlah - 623,946,934,689 1,166,436,243,811
c.
d.
9,93% dan 10,23 % dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada periode 2012 dan 2011 merupakan penjualan kepada pihak yang berelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, piutang penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha yang meliputi 1,59 % dan 1,46% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011.
Rincian penjualan kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut :
29,96 % dan 47,35 % dari jumlah pembelian bahan baku masing-masing pada periode 2012 dan 2011 merupakan pembelian kepada pihak yang berelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, hutang pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari hutang usaha, yang meliputi 4,43 % dan 8,75 % dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011.
Management Fee yang dibayarkan pada PT Maspion sebesar Rp 2.250.000.000 masing-masing pada periode 2012 dan 2011 dicatat sebagai bagian dari beban usaha.
Rincian pembelian dari pihak berelasi adalah sebagai berikut :
Perusahaan juga mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak-pihak yang berelasi seperti yang telah diungkap pada Catatan 3 dan 10
30. INFORMASI SEGMEN USAHA
Perusahaan beroperasi di Sidoarjo, Jawa TImur, Indonesia.
Berikut ini adalah jumlah pendapatan bersih Perusahaan berdasarkan pasar geografis :
2012 2011
Indonesia 761,908,176,374 826,210,691,132
Amerika 1,511,489,178,937 1,488,641,929,170
Asia 160,312,915,448 189,290,836,612
Australia 12,907,411,228 48,504,719,839
Eropa 3,188,832,161 6,724,772,928
Afrika 1,789,659,191 6,883,975,014
Jumlah 2,451,596,173,339 2,566,256,924,695
Segmen Geografis