• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY, Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY, Tbk."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PT ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY, Tbk .

LAPORAN KEUANGAN INTERIM

PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN

31 DESEMBER 2011 (LAPORAN POSISI KEUANGAN) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011

(LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF)

(2)

Halaman

SURAT PERNYATAAN DIREKSI 1

LAPORAN KEUANGAN INTERIM

Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 (Laporan Posisi Keuangan)

serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Laporan Laba Rugi Komprehensif)

Laporan Posisi Keuangan Interim 2

Laporan Laba Rugi Komprehensif 4

Laporan Perubahan Ekuitas 5

Laporan Arus Kas 6

Catatan Atas Laporan Keuangan 7

(3)
(4)

Catatan 30 September 31 Desember

2012 2011

Rp Rp

A S E T ASET LANCAR

Kas dan setara kas 2d,3,29 146,618,162,212 99,135,233,633

Investasi jangka pendek 2f,4 68,047,433,485 116,829,217,404

Piutang usaha 2g,5,29

Pihak Berelasi 29,214,684,204 26,179,913,744

Pihak Ketiga 95,374,292,581 230,737,288,413

Piutang lain-lain 1,716,155,417 1,987,490,219

Persediaan 2h,6 654,579,001,382 563,237,156,595

Pajak dibayar dimuka 7 76,441,429,387 22,059,263,912

Beban dibayar dimuka 2i,8 2,198,108,160 1,080,897,063

Uang muka pembelian 9 49,068,903,902 62,723,737,861

Uang muka pembelian aset 12 2,929,371,500 4,178,056,900

Piutang pajak 2n,19 53,934,163,554 68,135,988,682

Piutang pada Pihak Berelasi 11,29 32,385,000,000 30,349,000,000

Jumlah Aset Lancar 1,212,506,705,784 1,226,633,244,426 ASET TIDAK LANCAR

Investasi Lain-lain 2e, 10 45,360,000 38,880,000 Piutang pada Pihak Berelasi 11,29 56,125,315,581 18,398,328,943 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp. 513.546.482.725 tahun 2012

sebesar Rp. 480.241.789.727 tahun 2011 2j,13 566,863,284,832 546,452,711,358 Jumlah Aset Tidak Lancar 623,033,960,413 564,889,920,301

JUMLAH ASET 1,835,540,666,197 1,791,523,164,727

Lihat catatan atas laporan keuangan interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim

(5)

30 September 31 Desember

Catatan 2012 2011

Rp Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK

Hutang usaha 14,29

Pihak Berelasi 59,804,419,046 111,644,642,971

Pihak Ketiga 547,198,778,154 506,816,760,221

Hutang lain-lain 213,817,249 1,154,189,028

Hutang pajak 2n,19 764,119,886 615,053,311

Hutang dividen 621,141,956 621,141,956

Beban yang masih harus dibayar 15 7,899,066,788 13,576,634,681

Hutang jangka pendek 16 252,275,999,865 333,483,255,548

Hutang jangka panjang jatuh tempo satu tahun

Bank 17 84,338,886,048 42,821,111,111

Sewa pembiayaan 2q,18 72,348,911 101,995,656 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 953,188,577,903 1,010,834,784,483 LIABILITAS JANGKA PANJANG

Hutang sewa pembiayaan jangka panjang

setelah dikurangi bagian jatuh tempo satu tahun 2q,18 - 45,819,874 Hutang bank setelah dikurangi bagian

yang jatuh tempo dalam satu tahun 17 362,646,214,189 223,967,818,653 Kewajiban imbalan pasca kerja 2m,20 23,572,208,230 21,097,208,230 Kewajiban pajak tangguhan 2n, 19 9,725,920,536 18,961,427,536 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 395,944,342,955 264,072,274,293 JUMLAH LIABILITAS 1,349,132,920,858 1,274,907,058,776

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 418.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor 308.000.000 saham 21 154,000,000,000 154,000,000,000 Tambahan modal disetor 22 66,438,850,615 66,438,850,615 Rugi belum direalisasi dari pemilikan efek 2e,10 16,020,000 11,160,000

Saldo laba 265,952,874,724 296,166,095,336

JUMLAH EKUITAS 486,407,745,339 516,616,105,951 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1,835,540,666,197 1,791,523,164,727

Lihat catatan atas laporan keuangan interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim

(6)

30 September 30 September

Catatan 2012 2011

Rp Rp

PENDAPATAN 2l,23,29 2,451,596,173,339 2,566,256,924,695 BEBAN POKOK PENDAPATAN 2l,24,29 (2,357,355,442,848) (2,381,294,887,550)

LABA KOTOR 94,240,730,491 184,962,037,145

BEBAN USAHA 2l,25,29

Penjualan (25,994,786,431) (29,384,545,731)

Umum dan administrasi (40,169,347,032) (39,379,531,480)

Jumlah Beban Usaha (66,164,133,464) (68,764,077,211)

LABA USAHA 28,076,597,028 116,197,959,934

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Pendapatan bunga 26 11,290,220,371 7,203,300,038

Beban bunga dan keuangan 27 (20,163,663,467) (29,300,601,322) Keuntungan (Kerugian) kurs mata uang asing - bersih 2c (61,824,275,240) (21,489,515,635)

Lain-lain - bersih 3,170,773,698 4,934,452,262

Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih (67,526,944,638) (38,652,364,657) LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (39,450,347,610) 77,545,595,277 MANFAAT (BEBAN) PAJAK 2n,19 9,237,127,000 (20,455,227,000) LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN (30,213,220,610) 57,090,368,277 Pendapatan komprehensif lainnya 4,860,000 - LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN (30,208,360,610) 57,090,368,277 LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 2o,28 (98.09) 185.36

Lihat catatan atas laporan keuangan interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan intetrim

(7)

Modal Disetor Tambahan Rugi belum Saldo Laba Jumlah

Modal Disetor direalisasi dari Ekuitas

pemilikan efek

Saldo per 31 Desember 2010 154,000,000,000 66,438,850,615 11,160,000 285,351,334,592 505,801,345,207

Laba periode berjalan 57,090,368,277 57,090,368,277

Saldo per 30 September 2011 154,000,000,000 66,438,850,615 11,160,000 342,441,702,869 562,891,713,484

Saldo per 31 Desember 2011 154,000,000,000 66,438,850,615 11,160,000 296,166,095,334 516,616,105,949

Rugi periode berjalan 4,860,000 (30,213,220,610) (30,208,360,610)

Saldo per 30 September 2012 154,000,000,000 66,438,850,615 16,020,000 265,952,874,724 486,407,745,339

Lihat catatan atas laporan keuangan interim yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim

(8)

Rp Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 2,592,228,741,093 2,470,555,924,898

Pembayaran biaya operasi (67,134,509,020) (61,812,430,683)

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (2,466,129,553,543) (2,470,322,317,398) Kas dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi 58,964,678,529 (61,578,823,183)

Pembayaran bunga dan beban keuangan (21,007,007,291) (29,835,097,846)

Penerimaan pendapatan lain-lain 2,920,773,698 4,812,578,728

Pembayaran pajak (40,031,273,771) (1,066,353,189)

Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi 847,171,165 (87,667,695,490) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan (Penempatan) investasi sementara 48,977,937,906 (27,866,355,929)

Penerimaan bunga 11,034,660,062 6,140,913,695

Pembayaran uang muka pembelian aset tetap (593,986,600) (873,948,000)

Perolehan aset tetap (53,594,994,472) (47,595,603,890)

Penerimaan hasil penjualan aset tetap 250,000,000 200,000,000

Pengembalian uang jaminan - 653,356,401

Kenaikan piutang kepada pihak-pihak berelasi (39,762,986,638) (20,027,175,501) Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi (33,689,369,742) (89,368,813,224) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran dividen - (21,437,607,508)

Penambahan (Pembayaran) hutang bank jangka pendek (98,734,639,432) 236,149,300,470 Penambahan (Pembayaran) hutang bank jangka panjang 178,755,170,706 (67,822,345) Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 80,020,531,274 214,643,870,617

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 47,178,332,697 37,607,361,903

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 99,135,233,632 56,412,473,605

Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 304,595,883 3,322,850,035

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 146,618,162,212 97,342,685,543

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim

(9)

1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum

Komisaris Utama : Angkasa Rachmawati Komisaris : Alim Mulia Sastra

: Gunardi Go

: Supranoto Dipokusumo : Budiprajogo Limanto Direktur Utama : Alim Markus Direktur : Alim Satria

: Alim Prakarsa : Welly Muliawan : Debora Novita Z.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

PT Alumindo Light Metal Industry, Tbk. (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Juni 1978 dengan akta notaris No. 157 dari Soetjipto, SH., notaris di Surabaya. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. JA/5/123/8 tanggal 30 Mei 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 5 Januari 1982.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 12 tanggal 04 Juli 2008 dari Dyah Ambarwaty Setyoso, SH. notaris di Surabaya mengenai persetujuan para pemegang saham untuk mengubah anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Akta perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-80596.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 31 Oktober 2008.

Perusahaan berdomisili di Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur dengan kantor pusat beralamat di Jl. Kembang Jepun No.38-40, Surabaya.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha industri aluminium sheet, aluminium foil dan roll forming building decoration. Hasil produksi dipasarkan di dalam dan di luar negeri, termasuk ke Eropa, Amerika Serikat, Australia, Asia dan Timur Tengah. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada bulan Januari 1983. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 1.227 karyawan periode 2012 dan periode 2011.

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

Pada tanggal 11 Desember 1996 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-200/PM/1996 untuk melakukan penawaran umum atas 92.400.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 2 Januari 1997 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

(10)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan

b. Penyajian Laporan Keuangan

c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

d. Kas dan Setara Kas

e. Instrumen keuangan

Laporan keuangan ini disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yang terdiri dari Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia .

Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang terdiri dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK), peraturan Bapepam dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang diterbitkan Bapepam.

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk akun-akun tertentu disajikan dengan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi akun-akun yang bersangkutan.

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali arus kas. Laporan arus kas disajikan dengan menggunakan metode langsung, sesuai dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep- 06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan

Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing selama periode berjalan dicatat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, asset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dari transaksi atau penjabaran asset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dilaporkan pada laporan laba rugi komprehensif periode yang bersangkutan.

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Entitas telah menerapkan PSAK 50 (revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai".

Dalam rangka penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Entitas mengklasifikasikan instrument keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.

(11)

1.

2.

Perusahaan tidak mempunyai Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.

3. Pinjaman yang diberikan dan piutang.

4.

1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut :

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan, yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba (rugi) yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.

Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.

Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek dimana perhitungan bunganya tidak material.

Perusahaan mempunyai aset keuangan berupa pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi : kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pada pihak berelasi.

Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.

Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal neraca yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Klasifikasinya termasuk dalam aset tidak lancar kecuali manajemen bermaksud untuk menjual dalam waktu 12 bulan sejak tanggal neraca.

Perusahaan mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan tidak lancar

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut :

Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrument lindung nilai.

Perusahaan tidak mempunnyai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.

(12)

2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

f. Investasi Jangka Pendek

g. Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain

h. Persediaan

i. Beban Dibayar Dimuka

j. Aset Tetap

Tahun 20

Mesin-mesin dan perlengkapan pabrik 5 - 15

5 - 10 5 Inventaris

Kendaraan

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aktiva tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar jumlah terendah untuk jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih.

Suatu aset ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto dan nilai pakai aset.

Adalah deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan atas utang dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar nilai nominal.

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Perusahaan mempunyai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi meliputi : hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, hutang bank, hutang sewa pembiayaan.

Piutang usaha dan piutang lain-lain dinyatakan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing- masing akun piutang pada akhir periode.

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus.

Aset tetap, kecuali tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan Aset tetap, kecuali tanah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut :

Bangunan

(13)

k. Biaya Emisi Saham

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban

m. Imbalan Pasca Kerja

n. Perpajakan

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian actuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aktiva program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata karyawan yang bersangkutan.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

Pendapatan diakui pada saat produk dikirimkan dan risiko serta hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada periode yang bersangkutan (dasar akrual).

Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Pada tahun 2007, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan PSAK 16 (Revisi 2007), yang mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi. PSAK ini berlaku efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008. Sesuai dengan PSAK 16 (revisi 2007), Perusahaan diharuskan memilih antara metode biaya atau metode revaluasi sebagai kebijakan akuntansi untuk mengukur biaya perolehan. Perusahaan memilih untuk menggunakan metode biaya.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada saat terjadinya sedangkan pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya.

Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut diakui dalam periode yang bersangkutan.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

(14)

o. Laba per Saham

p. Transaksi dengan Pihak Berelasi

q. Sewa

Meskipun transaksi ini dilakukan dengan prinsip arm-length, adalah mungkin persyaratan tersebut di atas tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

Seluruh transaksi dan saldo material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007),"Sewa" menggantikan PSAK No. 30 (1990).

Berdasarkan PSAK No. 30 (2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan (neraca) atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak tangguhan kini.

Sesuai dengan PSAK No 56, laba periode berjalan per saham dihitung dengan membagi laba periode berjalan dengan jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.

Laba periode berjalan dilusian dihitung dengan membagi laba periode berjalan dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang saham yang akan diterbitkan atas konversi efek berpotensi saham yang bersifat dilutif menjadi saham.

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7

“Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi.”

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas dasar konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak menurut ketentuan perpajakan yang berlaku. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

(15)

r. Informasi segmen

s. Perubahan Kebijakan Akuntansi

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

l.

m.

Penyajian Laporan Keuangan

Entitas mengimplementasikan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011.

Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan (Neraca), laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan,

PSAK No.58 (Revisi 2009),”Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”

ISAK No.14 (Revisi 2010),”Aset Tak Berwujud”

ISAK No.17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”.

Dampak dari perubahan kebijakan akuntansi sehubungan dengan implementasi dari standar akuntansi di atas tidak signifikan, kecuali untuk hal-hal berikut :

PSAK No. 48 (Revisi 2009), “ Penurunan Nilai Aset”

PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”

PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”.

PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”

PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”

PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”

PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan”

PSAK No.19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud”

PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”

Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi", segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain.

Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.

Berikut ini adalah perubahan standar akuntansi dan interpretasi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 :

PSAK No. 25 (Revisi 2009), “ Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Entitas mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan (neraca) pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Entitas akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam sewa operasi, Entitas mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

(16)

3. KAS DAN SETARA KAS

2012 2011

Kas 4,545,155,686 1,827,885,850

Bank

Rupiah - Pihak Ketiga

Bank Standard Chartered 50,031,477,148 94,865,492 Bank Mandiri (Persero) 534,152,249 857,536,217

Bank Central Asia 324,765,103 727,630,334

Bank OCBC NISP 291,355,150 44,662,508

Bank DBS Indonesia 91,634,657 5,594,850

Indonesia Eximbank 16,070,840 1,784,810

Bank Danamon Indonesia 7,597,136 54,324,374,301

Bank CIMB Niaga 7,419,367 8,142,989

The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited 27,513,967 7,090,447 Bank ICBC Indonesia 8,721,844 1,674,634

Bank ANZ Panin 5,012,295 7,100,295

Rupiah - Pihak Berelasi

Bank Maspion Indonesia 2,080,447,245 414,657,912

Jumlah 53,426,167,000 56,495,114,789

US Dollar - Pihak Ketiga

Bank Standard Chartered 51,398,146,243 89,305,291

Bank Danamon Indonesia 21,227,905,348 15,475,416,971

Bank ICBC Indonesia 5,064,398,475 125,437,735

Bank ANZ Panin 2,220,604,962 139,946,716

The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited 3,881,901,997 1,044,907,000

Bank DBS Indonesia 1,246,238,652 357,031,372

Bank OCBC NISP 1,240,545,489 1,583,538,039

Bank CIMB Niaga 993,938,582 599,346,830

Citibank 306,806,124 312,535,149

Bank Mandiri (Persero) 247,811,544 20,988,900,528

Bank of Tokyo 55,885,288 41,380,821

Bank of China - 6,766,723

US Dollar - Pihak Berelasi

Bank Maspion Indonesia 733,636,942 19,791,998 China Yuan Dollar - Pihak Ketiga

Bank ICBC Indonesia 29,019,879 27,927,821

Jumlah 88,646,839,526 40,812,232,994

Jumlah 146,618,162,212 99,135,233,633

Informasi komparatif telah disajikan kembali agar sesuai dengan standar tersebut. Karena perubahan pada kebijakan akuntansi hanya mempengaruhi aspek pengungkapan, maka tidak ada dampak terhadap laba per saham.

Sedangkan sebelumnya, laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

(17)

4. INVESTASI JANGKA PENDEK

2012 2011

Deposito berjangka Pihak ketiga

US Dollar

Bank ICBC Indonesia 18,226,750,607 11,838,201,909

Bank Mandiri (Persero) 17,193,552,808 34,089,123,836

Bank DBS Indonesia 15,587,656,196 3,193,861,136

Bank ANZ Panin 6,489,016,210 17,092,333,050

Standard Chartered Bank 5,050,019,543 24,634,292,477

Bank OCBC NISP 4,960,465,705 25,981,404,996

Rupiah

Standard Chartered Bank 255,361,500 - Bank DBS Indonesia 118,965,200 - Bank Mandiri (Persero) 20,460,000 - EUR

Bank Mandiri (Persero) 145,185,716 -

Jumlah 68,047,433,485 116,829,217,404

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun :

US Dollar 0,1% - 1,25% 0,5% - 1%

Rupiah 3,7%

5. PIUTANG USAHA a.

2012 2011

Pihak - pihak Berelasi

PT Maspion 25,774,547,295 22,880,246,943

PT Indal Steel Pipe 1,319,253,320 180,867,500

Southern Aluminium Industry 930,279,942 772,261,876 PT Indal Aluminium Industry, Tbk. 583,954,570 1,395,474,185 PT Anekakabel Ciptaguna 506,204,487 865,779,640 PT Furukawa Indal Aluminum 47,797,600 -

Lain-Lain 52,646,990 85,283,600

Jumlah 29,214,684,204 26,179,913,744

Jangka waktu deposito rata-rata berkisar antara satu bulan sampai dengan enam bulan dan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank

Jumlah piutang usaha berdasarkan pelanggan :

Penempatan dana dalam rekening koran pada Bank Maspion Indonesia (Pihak Berelasi), menurut manajemen dilakukan dengan tingkat bunga, syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila ditempatkan pada bank pihak ketiga lainnya.

(18)

2012 2011 Pihak ketiga

Pelanggan dalam negeri 60,455,339,429 47,855,853,238

Pelanggan luar negeri 35,166,707,719 183,129,189,742

Jumlah 95,622,047,148 230,985,042,980

Penyisihan piutang ragu - ragu (247,754,567) (247,754,567)

Bersih 95,374,292,581 230,737,288,413

Jumlah Piutang Usaha 124,588,976,785 256,917,202,157

b.

2012 2011

Belum jatuh tempo 60,707,479,297 63,600,210,507

Telah jatuh tempo

1 - 30 hari 60,980,234,518 192,157,534,621

31 - 60 hari 2,680,486,424 711,002,945

61 - 90 hari 697,868,192 125,048

Diatas 90 hari (229,337,079) 696,083,603

Jumlah 124,836,731,352 257,164,956,724

Penyisihan piutang ragu - ragu (247,754,567) (247,754,567)

Jumlah 124,588,976,785 256,917,202,157

6. PERSEDIAAN

2012 2011

Barang Jadi 49,869,561,930 60,557,913,195

Barang dalam proses 503,489,618,536 377,128,306,879

Bahan baku 20,627,516,588 57,690,680,535

Bahan pembantu 21,835,072,643 22,779,952,108

Suku cadang 58,757,231,684 45,080,303,878

Jumlah 654,579,001,382 563,237,156,595

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat resiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) :

(19)

7. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

8.

2012 2011

Asuransi 1,731,425,169 759,183,177

Sewa 34,795,833 53,261,204

Lain-lain 431,887,158 268,452,682

Jumlah 2,198,108,160 1,080,897,063

9. UANG MUKA PEMBELIAN

2012 2011

Southern Aluminium Industry 9,070,232,847 13,121,896,817

Chin Fung Trading, Co,Ltd. 3,978,969,355 2,375,850,734

China Nonferrous Metals Processing Technology 3,838,090,000 5,919,861,261 Shenzhen Fengdiwangtrade Co Ltd 3,140,835,000 4,048,380,000

BHP Billiton 3,035,423,683 2,054,412,498

Alim Brothers, Pte.Ltd. 1,839,537,130 1,648,107,506

Sinosteel Xingtai Machinery And Mill Roll Co.Ltd 1,795,891,400 1,614,677,820 Pyrotek Inc Snif System 1,636,462,803 - Yang Zhou Metallurgical Machinery Co.Ltd 1,580,426,000 1,760,850,666 Siemens Vai Metals Technologies Ltd 1,499,356,443 - Heihe Chengfeng Trade Co Ltd 859,061,640 - Taiyuan Huaye Equipment Research 847,695,000 - Indonesia Asahan Aluminium 808,498,114 - Sbs - Singa Bearings Solutions 717,408,037 - Shanghai Machinery International Trading Corp Ltd 579,243,944 1,692,790,056 Jiangsu Changli Hydraulic Cylinder Co Ltd 260,865,000 1,060,992,000 Shenzhen Aofei Electric & Engineering Co.Ltd - 2,835,000,000 Sun Progress International Ltd - 2,688,650,921

Tat Petroleum Pte Ltd - 1,852,720,234

Raymark (Shanghai) Technical Co Ltd - 1,757,493,772 Zhuzhou Kelite Advanced Materials Co Ltd - 1,495,961,984 Samhwa Lube Oil Co Ltd - 536,526,000

Lain-Lain 13,580,907,505 16,259,565,592

Merupakan uang muka pembelian suku cadang, bahan baku dan bahan pembantu dengan rincian sebagai berikut Persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia melalui PT Marsh Indonesia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 40.000.000 pada tahun 2012 dan USD 24.709.423 pada tahun 2011. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas resiko yang mungkin dialami Perusahaan

Akun ini merupakan uang muka Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan.

BEBAN DIBAYAR DIMUKA

(20)

10. INVESTASI LAIN-LAIN

2012 2011

Investasi tersedia untuk dijual Biaya Perolehan Saham PT Indal Aluminium Industry,Tbk

72.000 lembar 18,000,000 18,000,000

Laba (rugi) yang belum direalisasi 27,360,000 20,880,000

Nilai Pasar 45,360,000 38,880,000

11. PIUTANG PADA PIHAK BERELASI

2012 2011

Lancar

PT Anekakabel Ciptaguna 32,385,000,000 30,349,000,000

Tidak Lancar

PT Indal Aluminium Industry Tbk 55,341,000,000 17,955,000,000

Alim Brothers, Pte. Ltd. 784,315,581 443,328,943

Jumlah 88,510,315,581 48,747,328,943

Tingkat bunga piutang per tahun

Rupiah 9 % - 10,0 % 10 % - 10,5 %

12. UANG MUKA PEMBELIAN AKTIVA TETAP

Manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga atas piutang kepada pihak tersebut tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu.

Akun ini merupakan uang muka pembelian mesin dan peralatan dan kontrak pembuatan bangunan Perusahaan dalam rangka perluasan pabrik.

Pengukuran nilai wajar atas investasi tersedia untuk dijual ditentukan berdasarkan harga penawaran yang berlaku.

Penempatan pada efek dilakukan dengan Pihak Berelasi (catatan 29).

Piutang kepada Pihak Berelasi timbul dari pinjaman dana dan biaya Perusahaan yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Pihak Berelasi lainnya dan / atau sebaliknya. Pemberian pinjaman tersebut tidak ditentukan jadwal pengembaliannya.

(21)

13. ASET TETAP

1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 September

2012 2012

Biaya Perolehan Pemilikan Langsung

Tanah 10,996,198,427 - - - 10,996,198,427 Bangunan 58,032,233,626 3,461,825,780 - - 61,494,059,406 Mesin dan Peralatan 896,074,560,357 30,148,365,847 - - 926,222,926,204 Kendaraan 25,826,020,762 5,130,016,103 (1,721,400,000) - 29,234,636,865 Inventaris 7,972,760,229 244,954,997 - - 8,217,715,226 Aset Sewa Pembiayaan

Kendaraan 360,750,000 - - - 360,750,000 Aset Dalam Penyelesaian

Bangunan 3,278,668,024 876,549,867 (3,461,825,780) - 693,392,111 Mesin dan Peralatan 24,153,309,660 41,736,276,283 (22,702,182,715) - 43,187,403,228 Aset Lain-lain - 41,436,545 (38,750,456) - 2,686,089 Jumlah 1,026,694,501,085 81,639,425,422 (27,924,158,951) - 1,080,409,767,557

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung

Bangunan 29,402,697,191 1,797,094,561 - - 31,199,791,752 Mesin dan Peralatan 423,644,926,369 31,058,525,043 - - 454,703,451,412 Kendaraan 20,075,831,297 1,859,886,192 (1,721,400,000) - 20,214,317,489 Inventaris 7,010,109,870 256,474,702 - - 7,266,584,572 Aset Sewa Pembiayaan

Kendaraan 108,225,000 54,112,500 - - 162,337,500 Jumlah 480,241,789,727 35,026,092,998 (1,721,400,000) - 513,546,482,725

Nilai Buku 546,452,711,358 566,863,284,832

1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember

2011 2011

Biaya Perolehan Pemilikan Langsung

Tanah 10,996,198,427 - - - 10,996,198,427 Bangunan 56,246,467,301 - - 1,785,766,325 58,032,233,626 Mesin dan Peralatan 826,948,196,941 8,138,039,140 (181,193,019) 61,169,517,295 896,074,560,357 Kendaraan 24,294,269,693 1,531,751,069 - - 25,826,020,762 Inventaris 7,582,487,007 390,273,222 - - 7,972,760,229 Aset Sewa Pembiayaan

Kendaraan 360,750,000 - - - 360,750,000 Aset Dalam Penyelesaian

Bangunan 1,716,330,201 3,348,104,148 - (1,785,766,325) 3,278,668,024 Mesin dan Peralatan 28,614,821,889 56,708,005,066 - (61,169,517,295) 24,153,309,660 Aset lain-lain -

Jumlah 956,759,521,459 70,116,172,645 (181,193,019) - 1,026,694,501,085

(22)

1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember

2011 2011

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung

Bangunan 26,626,562,882 2,776,134,309 - - 29,402,697,191 Mesin dan Peralatan 386,360,043,343 37,387,949,579 (103,066,553) - 423,644,926,369 Kendaraan 17,412,790,915 2,663,040,382 - - 20,075,831,297 Inventaris 6,680,722,236 329,387,634 - - 7,010,109,870 Aset Sewa Pembiayaan

Kendaraan 36,075,000 72,150,000 - - 108,225,000 Jumlah 437,116,194,376 43,228,661,904 (103,066,553) - 480,241,789,727

Nilai Buku 519,643,327,083 546,452,711,358

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :

2012 2011

(Sembilan Bulan) (Sembilan Bulan) Pemilikan langsung :

Biaya pabrikasi 33,637,244,486 30,667,098,328

Beban Usaha 1,388,848,512 1,574,746,457

Jumlah 35,026,092,998 32,241,844,785

14. HUTANG USAHA a.

2012 2011

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Southern Aluminium Industry 43,593,860,148 95,144,192,697

PT Anekakabel Ciptaguna 5,418,113,856 6,721,496,094

PT Maspion 3,965,319,939 4,091,160,094

Chin Fung Trading, Co. Ltd. 3,678,196,680 2,744,649,423 Alim Brothers, Pte. Ltd. 2,868,912,431 2,413,783,140 PT Indal Aluminium Industry, Tbk 251,116,432 348,025,640 Jumlah hutang usaha berdasarkan pemasok :

Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 122.833.133 pada tahun 2012 dan USD 105.300.581 pada tahun 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan, mesin dan peralatan yang sedang dibangun dalam rangka peningkatan kapasitas produksi Perusahaan yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2013.

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Sidoarjo dan Gresik dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu masing-masing 30 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2033 dan 2027. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

(23)

2012 2011 Pihak ketiga

Pemasok dalam negeri 33,385,621,755 33,742,543,236

Pemasok luar negeri 513,813,156,399 473,074,216,985

Jumlah 547,198,778,154 506,816,760,221

Jumlah Hutang Usaha 607,003,197,199 618,461,403,192

b.

2012 2011

US Dollar 552,484,348,690 564,637,406,458

Rupiah 43,049,071,542 45,084,560,947

RMB 3,412,422,179 3,208,635,428

Euro 2,566,886,376 2,283,107,126

Singapore Dollar 2,456,467,873 1,552,015,230

Hongkong Dollar 1,293,027,582 55,066,633

Poundsterling 1,211,692,306 995,330,045

Yen 362,950,914 213,958,912

Australia Dollar 118,401,119 109,823,311

Taiwan Dollar 47,928,618 321,499,102

Jumlah 607,003,197,199 618,461,403,192

15. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

2012 2011

Listrik, air dan telepon 4,762,136,556 6,469,852,047

Beban Pegawai 1,841,174,041 1,374,174,775

Jasa Manajemen 270,000,000 270,000,000

Bunga dan Provisi - 5,246,428,624

Lain - lain 1,025,756,191 216,179,235

Jumlah - 7,899,066,788 13,576,634,681

16. HUTANG JANGKA PENDEK

2012 2011

Fasilitas L/C & TR Lines

The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited 98,638,942,203 72,526,974,195

Bank OCBC NISP 48,794,751,312 78,187,314,919

ANZ Panin Bank 39,156,617,194 126,723,151,156

Bank Danamon Indonesia 30,653,642,255 12,004,536,324

Bank ICBC Indonesia 20,593,979,771 44,041,278,954

Bank Mandiri (Persero) 14,438,067,131 - Jumlah hutang usaha berdasarkan mata uang :

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku dan bahan pembantu, baik dari pemasok dalam negeri maupun luar negeri berkisar 30 sampai 90 hari.

(24)

Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalan

US Dollar 3,2 % -3,5 % 3,2 % -3,7 %

Rupiah 10% 10,05%

PT Bank ICBC Indonesia

Utang pada PT Bank ICBC Indonesia, merupakan kredit modal kerja untuk fasilitas L/C impor (Sight/Usance /UPAS/SKBDN/TR) sebesar USD20.000.000 pada tahun 2012. Kredit ini dijamin dengan deposito sejumlah 10% dari nilai L/C yang dibuka dan fasilitas ini akan jatuh tempo tanggal 28 Maret 2013.

Standard Chartered Bank

Utang pada Standard Chartered Bank merupakan kredit modal kerja untuk fasilitas L/C impor (Sight/Usance /UPAS/

SKBDN) sebesar USD 30.000.000 pada tahun 2012. Kredit ini dijamin dengan deposito sejumlah 10% dari nilai L/C yang dibuka dan fasilitas ini akan jatuh tempo tanggal 31 Januari 2013.

Utang pada PT ANZ Panin Bank, merupakan kredit modal kerja dengan fasilitas MOTF/LC atau SKBDN dan BNNUCR/Ekspor dengan maksimum kredit masing-masing USD 30.000.000 dan USD 5.000.000 pada tahun 2012.

Entitas memiliki fasilitas pinjaman ini sejak 23 September 2010 dan telah diperbaharui dengan perjanjian terakhir tanggal 11Agustus 2011. Jatuh tempo fasilitas tersebut adalah tanggal 31 Juli 2013. Kredit ini dijamin dengan deposito sejumlah ekuivalen 10% dari nilai L/C atau SKBDN yang dibuka.

PT Bank OCBC NISP

Utang pada PT Bank OCBC NISP Tbk, merupakan kredit modal kerja untuk fasilitas Combined Limit Import Line, yaitu fasilitas L/C (Sight, Usance , UPAS) dengan maksimum kredit sebesar USD 40.000.000 dan USD 5.000.000 untuk fasilitas Export Bill Purchase pada tahun 2012. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 7 Juli 2013. Kredit ini dijamin dengan deposito sejumlah ekuivalen 10% dari nilai L/C yang dibuka.

Utang kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, merupakan fasilitas kredit modal kerja yaitu fasilitas L/C Import atau SKBDN dengan jumlah maksimum kredit sebesar USD 60.000.000 (termasuk sublimit Trust Receipt sebesar USD10.000.000) dan fasilitas kredit revolving maksimum sebesar USD 10.000.000 pada tahun 2012. Kredit ini dijamin dengan deposito sejumlah ekuivalen 10% dari nilai L/C atau SKBDN yang dibuka.

PT Bank Danamon Indonesia

Utang pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk, merupakan kredit modal kerja untuk fasilitas Omnibus Trade, yaitu fasilitas L/C (Sight, Usance , UPAS, TR atau SKBDN) dengan maksimum kredit sebesar USD 30.000.000 pada tahun 2012. Pinjaman tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 7 Oktober 2013. Pinjaman ini dijamin dengan deposito sejumlah 10% dari nilai L/C yang dibuka.

ANZ Panin Bank

PT Bank Mandiri (Persero)

(25)

17. HUTANG JANGKA PANJANG

2012 2011

Bank Danamon Indonesia

Nilai Tercatat 77,902,500,000 90,680,000,000

Dikurangi : biaya perolehan yang belum diamortisasi (537,241,650) (817,180,956)

Nilai Wajar 77,365,258,350 89,862,819,044

Bagian yang jatuh tempo dalam setahun 23,970,000,000 22,670,000,000

Bagian jangka panjang 53,395,258,350 67,192,819,044

The Hongkong and Shanghai Banking Corp Limited

Nilai Tercatat 372,866,666,677 181,360,000,000

Dikurangi : biaya perolehan yang belum diamortisasi (3,246,824,790) (4,433,889,280)

Nilai Wajar 369,619,841,887 176,926,110,720

Bagian yang jatuh tempo dalam setahun 60,368,886,048 20,151,111,111

Bagian jangka panjang 309,250,955,839 156,774,999,609

Tingkat bunga per tahun selama periode berjalan

US Dollar 4 % - 4,4 % 4 % - 4,4 %

Bank Danamon Indonesia

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd

Pada tanggal 25 November 2011, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman dengan cicilan tetap dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited senilai USD 40.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman adalah 5 tahun terhitung sejak tanggal penarikan pertama (termasuk 6 bulan masa tenggang). Pembayaran pokok pinjaman dilakukan setiap bulan.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan “negative pledge” atas aset Entitas dan tambahan jaminan dalam bentuk dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd

Utang pada The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited merupakan kredit modal kerja dengan fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda, fasilitas Kredit Berdokumen Berjangka yang dibayar atas unjuk (UPAS), fasilitas pinjaman impor dengan combined limit sebesar USD25.000.000 serta fasilitas Treasury yang memberikan fasilitas kebutuhan Entitas atas transaksi lindung nilai terhadap ekposur nilai tukar murni hanya melalui transaksi spot , forward dan option sebesar, USD 500.000. Kredit ini dijamin dengan deposito sebesar 10% dari nilai L/C yang dibuka. Fasilitas ini akan jatuh tempo 30 April 2013.

Pada tanggal 7 Oktober 2011, Entitas memperoleh fasilitas Kredit Angsuran Berjangka (KAB) dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk senilai USD 20.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman adalah 48 bulan yang berakhir pada 7 Oktober 2015. Pembayaran pokok pinjaman dilakukan setiap 3 bulan. Fasilitas pinjaman ini tidak dijamin dengan aset.

(26)

18. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN

2012 2011

Dalam satu tahun 75,289,600 112,934,400

Antara satu dan dua tahun - 47,056,000

Antara dua dan tiga tahun -

Jumlah Hutang Sewa Pembiayaan 75,289,600 159,990,400 Dikurangi :

Bunga pembiayaan di masa mendatang (2,940,689) (12,174,870)

Nilai kini sewa 72,348,911 147,815,530

Dikurangi :

Bagian Jangka Pendek 72,348,911 101,995,656

Bagian Jangka Panjang - 45,819,874

19. PERPAJAKAN A. Piutang Pajak

2012 2011

Pajak Penghasilan Badan

tahun 2012 53,934,163,554 -

tahun 2011 - 67,268,258,482

tahun 2007 - 867,730,200

Jumlah 53,934,163,554 68,135,988,682

B. Hutang Pajak

2012 2011

Pajak Penghasilan :

Pasal 21 729,857,854 577,175,268

Pasal 23/26 34,262,032 37,878,043

Jumlah 764,119,886 615,053,311

Aset sewa berupa kendaraan dipakai sebagai jaminan untuk sewa pembiayaan yang bersangkutan. Periode sewa pembiayaan adalah sejak tanggal 11 Juni 2010 sampai dengan 11 Juni 2013. Suku bunga efektif yang dikenakan sebesar 10,72% per tahun.

Perusahaan mempunyai hutang sewa pembiayaan kepada PT Bumiputera – BOT Finance. Pembayaran sewa pembiayaan dan hutang pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :

(27)

C. Pajak Penghasilan

2012 2011

Pajak kini - (7,424,349,084)

Pajak tangguhan (9,237,127,000) (13,030,877,916)

Jumlah (9,237,127,000) (20,455,227,000)

2012 2011

Laba sebelum pajak penghasilan menurut

laporan laba rugi (39,450,347,610) 77,545,595,277

Perbedaan temporer :

Penyusutan Aset Tetap (9,000,000,000) (7,200,000,000)

Imbalan Pasca Kerja 2,475,000,000 2,250,000,000

Penyusutan Aset Sewa Pembiayaan 54,112,500 - Hutang Sewa Pembiayaan (75,466,619) (13,709,845)

(6,546,354,119)

(4,963,709,845) Beban (Penghasilan) yang tidak dapat diakui

menurut fiskal

Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final (635,524,853) (477,120,094)

Beban Lain-lain 3,137,365,016 4,752,434,416

Laba (Rugi) Kena Pajak (43,494,861,566) 76,857,199,754

Rugi Fiskal Tahun Lalu (10,117,991,360) (47,159,801,824)

Jumlah Laba (Rugi) Fiskal (53,612,852,926) 29,697,397,930

Rincian beban dan piutang pajak kini adalah sebagai berikut :

2012 2011

Beban pajak kini - 7,424,349,084

Dikurangi Pajak Dibayar Dimuka Pajak penghasilan

Pasal 22 52,334,951,522 62,454,083,313

Pasal 23 1,599,212,032 1,009,865,805

Jumlah pembayaran pajak dimuka 53,934,163,554 63,463,949,118

Jumlah Piutang Pajak 53,934,163,554 56,039,600,034

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut :

Manfaat (beban) pajak Perusahaan terdiri dari :

Pajak Kini

(28)

2012 2011 Aset Pajak Tangguhan

Rugi fiskal 13,403,213,368 2,529,497,840

Penyisihan piutang ragu-ragu 61,938,642 61,938,642

Imbalan pasca kerja 5,893,052,058 5,274,302,058

Hutang sewa pembiayaan 18,087,228 36,953,883 Liabilitas Pajak Tangguhan

Penyusutan aset tetap (29,041,268,707) (26,791,268,707)

Penyusutan aset sewa pembiayaan (49,603,125) (63,131,250) Investasi lain-lain (11,340,000) (9,720,000) Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan - Bersih (9,725,920,536) (18,961,427,534)

2012 2011

Laba sebelum pajak penghasilan menurut

laporan laba rugi (39,450,347,610) 77,545,595,277

Tarif pajak yang berlaku

25 % x 39.450.347.000 (9,862,586,750)

25 % x 77.545.595.000 - (19,386,398,750) Ditambah beban (penghasilan) yang tidak diakui

menurut fiskal :

Pendapatan yang telah dikenakan pajak final (158,881,213) 119,280,023

Beban Lain-lain 784,340,963 (1,188,108,273)

Jumlah Manfaat (Beban) Pajak (9,237,127,000) (20,455,227,000)

20. IMBALAN PASCA KERJA

2012 2011

Saldo awal tahun 21,097,208,230 18,098,645,645

Jumlah dibebankan ke operasi 2,475,000,000 2,998,562,585

Saldo akhir periode 23,572,208,230 21,097,208,230

Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang- undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003.

Mutasi liabilitas di laporan posisi keuangan (neraca) adalah : Pajak Tangguhan

Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut :

Rekonsiliasi antara penghasilan (beban) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :

(29)

Tingkat diskonto : 11% per tahun Tingkat kenaikan gaji : 5% per tahun Tabel Kematian : CSO 1980 Usia pensiun normal : 55 tahun 21. MODAL SAHAM

Jumlah Presentase Jumlah

Saham Kepemilikan Modal Disetor

PT Husin Investama 98,872,589 32.10% 49,436,294,500

PT Marindo Investama 46,729,738 15.17% 23,364,869,000

PT Satria Investindo 38,204,852 12.40% 19,102,426,000

PT Guna Investindo 19,600,000 6.36% 9,800,000,000

PT Prakindo Investama 19,219,352 6.24% 9,609,676,000

PT Mulindo Investama 18,231,852 5.92% 9,115,926,000

PT Anugerah Investindo 8,768,430 2.85% 4,384,215,000

PT Alumindo Industrial Estate 8,598,500 2.79% 4,299,250,000

Alim Markus - Direktur 4,527,500 1.47% 2,263,750,000

Gunardi Go - Komisaris 280,000 0.09% 140,000,000 Welly Muliawan - Direktur 120,000 0.04% 60,000,000 Budiprayogo - Komisaris 12,500 0.00% 6,250,000 Masyarakat lainnya (kurang dari 5 %) 44,834,687 14.56% 22,417,343,500

Jumlah 308,000,000 100.00% 154,000,000,000

22. TAMBAHAN MODAL DISETOR

2012 2011

Agio saham :

Penawaran perdana - 1997 73,920,000,000 73,920,000,000

Biaya emisi saham (7,481,149,385) (7,481,149,385)

Jumlah 66,438,850,615 66,438,850,615

23. PENDAPATAN

2012 2011

Ekspor 1,689,687,996,965 1,740,046,233,563

Lokal 761,908,176,374 826,210,691,132

Jumlah 2,451,596,173,339 2,566,256,924,695

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independent PT Prima Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam penilaian adalah sebagai berikut :

Susunan kepemilikan saham pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan laporan dari PT Sirca Datapro Perdana adalah sebagai berikut :

Nama Pemegang Saham

(30)

2012 2011

Empire Resources, Inc. 1,169,596,206,455 881,497,257,127

Ta Chen International Inc 90,822,589,545 371,384,120,090

Jumlah 1,260,418,796,000 1,252,881,377,217

24. BEBAN POKOK PENDAPATAN

2012 2011

Bahan baku yang digunakan 2,117,672,696,400 2,426,406,207,765

Tenaga kerja langsung 30,951,128,678 26,683,801,349

Biaya pabrikasi 323,011,991,768 290,055,080,920

Jumlah beban produksi 2,471,635,816,845 2,743,145,090,034

Persediaan barang dalam proses :

Awal tahun 377,128,306,879 293,958,893,036

Akhir periode (503,489,618,536) (623,485,438,767)

Beban Pokok Produksi 2,345,274,505,188 2,413,618,544,303

Persediaan barang jadi :

Awal tahun 60,557,913,195 43,067,232,949

Akhir periode (49,869,561,930) (76,095,099,457)

Beban Pokok Penjualan Barang Jadi 2,355,962,856,453 2,380,590,677,795 Beban Pokok Penjualan Bahan 1,392,586,395 704,209,755

Beban Pokok Penjualan 2,357,355,442,848 2,381,294,887,550

2012 2011

Rio Tinto Alcan Inc 628,523,454,777 858,745,511,222

Southern Aluminium Industry 602,049,876,371 1,150,410,024,265

BHP Billiton 328,366,571,672 11,575,855,661

Vedanta Aluminium Ltd 144,441,834,812 285,961,453,065

Jumlah 1,703,381,737,632 2,306,692,844,213

29,96 % dan 47,35 % dari jumlah pembelian bahan baku masing-masing pada periode 2012 dan 2011 dilakukan dengan pihak-pihak berelasi (Catatan 29).

Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bahan baku - bersih masing-masing pada periode 2012 dan 2011 :

Berikut ini adalah rincian pendapatan bersih yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada periode 2012 dan 2011.

9,93 % dan 10,23 % dari pendapatan bersih masing-masing pada periode 2012 dan 2011 dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 29).

(31)

25. BEBAN USAHA

2012 2011

Beban Penjualan :

Pengangkutan dan Asuransi 14,202,433,117 16,470,144,271

Administrasi Bank 3,344,888,796 3,186,010,445

Beban Pegawai 3,160,929,266 2,722,063,875

Beban ekspor 2,917,197,441 3,732,524,477

Management Fee 1,125,000,000 1,125,000,000

Perjalanan dinas 421,788,405 284,346,462

Komisi Penjualan 315,297,169 1,335,677,956

Penyusutan aset tetap 27,470,522 59,074,339

Lain - lain 479,781,716 469,703,906

Jumlah 25,994,786,431 29,384,545,731

2012 2011

Beban Umum dan Administrasi :

Beban pegawai 23,782,213,599 21,757,227,445

Imbalan Pasca Kerja 2,475,000,000 2,250,000,000

Representasi dan sumbangan 3,102,589,155 3,759,864,069

Perjalanan dinas 1,421,054,663 1,434,022,894

Penyusutan aset tetap 1,361,377,990 1,515,672,118

Management Fee 1,125,000,000 1,125,000,000

Pemeliharaan dan perbaikan 637,743,059 448,772,305 Akuntansi dan sekretariat 264,350,000 349,050,000 Telepon, telex dan facsimile 399,173,993 361,136,731

Perijinan dan dokumen 571,842,436 282,348,411

Lain - lain 5,029,002,137 5,096,437,507

Jumlah 40,169,347,032 38,379,531,480

26. PENDAPATAN BUNGA

2012 2011

Piutang pada Pihak Berelasi 10,654,695,518 6,726,179,944

Deposito dan jasa giro 635,524,853 477,120,094

Jumlah 11,290,220,371 7,203,300,038

(32)

27. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN

2012 2011

Beban bunga dari hutang :

Bank 18,534,313,454 28,984,715,250

Pihak Berelasi - 5,813,448

Lain-lain 9,234,181 16,878,455

Jumlah 18,543,547,635 29,007,407,153

Administrasi dan Provisi Bank 1,620,115,832 293,194,169

Jumlah 20,163,663,467 29,300,601,322

28. LABA (RUGI) PER SAHAM

2012 2011

Laba (Rugi) bersih (Rp) (30,213,220,610) 57,090,368,277

Jumlah saham rata - rata (lembar) 308,000,000 308,000,000 Laba (Rugi) bersih per saham (Rp) (98.09) 185.36

29. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

a.

- PT Maspion

- PT Indal Aluminium Industry, Tbk - Bank Maspion Indonesia - PT Anekakabel Ciptaguna - PT Furukawa Indal Aluminum - PT Alaskair Maspion Indonesia - PT Maspion Elektronik - PT Indal Steel Pipe

- PT Maspion Industrial Estate - PT Maspion Energi Mitratama - Southern Aluminium Industry - Chin Fung Trading Co - Alim Brothers, Pte. Ltd.

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar :

Sifat Hubungan Istimewa

Dalam kegiatan usahanya Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi yang meliputi, antara lain :

Perusahaan yang pemegang saham / pengurus / manajemennya sebagian atau seluruhnya sama dengan Perusahaan :

Transaksi-transaksi Pihak Berelasi

(33)

a.

2012 2011

PT Maspion 229,038,432,710 249,594,384,215

PT Anekakabel Ciptaguna 5,845,984,538 5,634,920,650

PT Indal Aluminium Industry, Tbk. 5,480,723,542 4,985,272,290

PT Indal Steel Pipe 1,410,452,900 118,332,978

PT Maspion Industrial Estate 1,119,267,200 134,502,200 PT Furukawa Indal Aluminium 316,435,100 347,228,200

PT Maspion Elektronik 138,764,400 223,661,400

Lain-Lain 19,567,500 67,397,150

PT Indalex - 1,494,027,600

Jumlah 243,369,627,891 262,599,726,683

b.

2012 2011

Southern Aluminium Industry 602,049,876,371 1,150,410,024,265

PT Maspion 10,834,758,855 8,320,524,204

PT Anekakabel Ciptaguna 10,606,350,848 6,842,021,996 PT Indal Aluminium Industry, Tbk. 453,105,415 341,576,610 PT Furukawa Indal Aluminum - 522,096,736 Lain-Lain 2,843,200 - Jumlah - 623,946,934,689 1,166,436,243,811

c.

d.

9,93% dan 10,23 % dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada periode 2012 dan 2011 merupakan penjualan kepada pihak yang berelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, piutang penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha yang meliputi 1,59 % dan 1,46% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011.

Rincian penjualan kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut :

29,96 % dan 47,35 % dari jumlah pembelian bahan baku masing-masing pada periode 2012 dan 2011 merupakan pembelian kepada pihak yang berelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, hutang pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari hutang usaha, yang meliputi 4,43 % dan 8,75 % dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011.

Management Fee yang dibayarkan pada PT Maspion sebesar Rp 2.250.000.000 masing-masing pada periode 2012 dan 2011 dicatat sebagai bagian dari beban usaha.

Rincian pembelian dari pihak berelasi adalah sebagai berikut :

Perusahaan juga mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak-pihak yang berelasi seperti yang telah diungkap pada Catatan 3 dan 10

(34)

30. INFORMASI SEGMEN USAHA

Perusahaan beroperasi di Sidoarjo, Jawa TImur, Indonesia.

Berikut ini adalah jumlah pendapatan bersih Perusahaan berdasarkan pasar geografis :

2012 2011

Indonesia 761,908,176,374 826,210,691,132

Amerika 1,511,489,178,937 1,488,641,929,170

Asia 160,312,915,448 189,290,836,612

Australia 12,907,411,228 48,504,719,839

Eropa 3,188,832,161 6,724,772,928

Afrika 1,789,659,191 6,883,975,014

Jumlah 2,451,596,173,339 2,566,256,924,695

Segmen Geografis

Referensi

Dokumen terkait

Seminar Hasil Pengabdian Masyarakat UHAMKA 2011 12 Pengelolaan Limbah Padat di tempat pengungsian antara lain : pengumpulan dan Pembuangan Limbah Padat Masyarakat

(1) Kawasan sempadan pantai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf a, terdapat di Kecamatan Alok, Kecamatan Alok Barat, Kecamatan Alok Timur, Kecamatan Magepanda,

55 (Revisi 2011) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan

Iltifat dari mukhathab mutsanna kepada mukhathab mufrad pada ayat di atas yang tidak ada bandingannya dalam kalam sastrawan Arab, bertujuan untuk mengajari

Atas pertanyaan tersebut Anis menjelaskan beberapa alasannya diantaranya bahwa Tanah Abang adalah daerah yang padat dimana tidak hanya sebagai tempat jual beli tetapi

Dari hasil analisis melalui regresi linear berganda yang dilakukan maka diperoleh nilai koefisien di masing-masing Kota/Kabupaten di Aceh Bagian Timur yaitu, Kabupaten

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau dari pihak ketiga (Riduan,2007,276). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari PDAM Tirta

Masyarakat Kajang sangat patuh dengan perintah Ammatoa sehingga apabila ada masyarakat luar yang melakukan komunikasi dengan masyarakat Kajang Dalam dengan tujuan mempengaruhi