• Tidak ada hasil yang ditemukan

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri di Indonesia pada jaman modern ini sangatlah berkembang pesat, seiring berjalannya waktu dan pengaruh dari perkembangan IPTEK.

Perkembangan tersebut perlu menjadi perhatian bagi industri manufaktur dan memikirkan bagaimana agar produknya berkualitas dan diminati masyarakat.

karena nilai dari suatu produk tidak hanya ditentukan oleh harga produk saja, tetapi juga tentang mutu produk tersebut.

Mutu produk pada industri manufaktur dapat dikaitkan dengan proses produksi dari produk tersebut. Sebuah proses dalam menghasilkan suatu produk merupakan suatu acuan atau penilaian terhadap baik dan jeleknya mutu dari produk tersebut. Apabila proses dari produksi tersebut tidak maksimal maka tidak menutup kemungkinan, akan ada banyak produk yang cacat atau tidak maksimal. Maka dari itu industri manufaktur saat ini, berbondong-bondong untuk meningkatkan kualitas mutu produk serta memperhatikan proses dari sebuah produksi.

Industri manufaktur yang ada di Indonesia terus berusaha membenahi mutu produk yang ada. Agar Indonesia mampu bersaing di kancah internasional serta meningkatkan pangsa pasar industri manufaktur. Adapun industri manufaktur yang sudah mampu mengekspor hasil produksinya di kancah internasional adalah PT. Mitratani Dua Tujuh yang bergerak di bidang industri agribisnis.

PT. Mitra Tani Dua tujuh merupakan perusahaan industri agribisnis yang mampu menghasilkan edamame. Hasil produksi tersebut di ekspor ke 13 negara yaitu Jepang, Eropa, Amerika Serikat, Australia, Timur Tengah, Dubai, Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, Kuwait, Kanada, dan Belanda. Pada tahun 2019, tercatat 92 ton edamame hasil produksi PT. Mitra Tani Dua Tujuh di ekspor ke negara Jepang. Produk edamame dari PT. Mitra

(2)

Tani Dua Tujuh merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan kota Jember.

Berdasarkan data lalu lintas ekspor, tercatat total ekspor edamame secara nasional tahun 2019 mencapai 6.790,7 ton (Badan Karantina Pertanian). Sebanyak 66,6 persen di antaranya atau 4.525,82 ton berasal dari Mitra Tani Dua Tujuh yang juga merupakan anak perusahaan dari PTPN X.

Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil menjelaskan berdasarkan data otomasi sistem IQFAST, ekspor edamame tahun 2019, meningkat sebesar 10,5 persen dibandingkan tahun 2018 hanya mencapai 6.075,9 ton atau senilai Rp.329,98 miliar. Dengan meningkatnya ekspor tahun 2019, tentu saja PT. Mitratani Dua Tujuh ingin meningkatkan standar kualitas edamame yang lebih baik.

Setiap perusahaan industri mempunyai strategi khusus, agar hasil produksinya laku keras setiap tahunnya. Edamame yang diolah di PT. Mitra Tani Dua Tujuh sangat memperhatikan betul kualitas pengolahan hingga packagingnya. Hasil produksi edamame ini harus melewati beberapa proses, sebelum nantinya akan di konsumsi oleh konsumen. Proses yang harus dilewati dalam memproduksi edamame ini adalah penerimaan, grading, blanching, cooling I, cooling II, Fibrating, IQF, Cold Storage, Final Sorting, dan Packing (PT. Mitratani Dua Tujuh, 2015).

Dalam hasil produksi setiap perusahaan, tidak lepas dengan hasil produksi yang mengalami kecacatan. Sehingga hasil produksi cacat tersebut tidak jarang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan, apabila hasil produksi yang cacat lebih banyak dari pada hasil produksi yang memenuhi standar. Salah satu cara untuk menjaga kualitas atau meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan adalah dengan menerapkan metode diagram kendali

“Multivariate Exponentially Weighted Moving Average (MEWMA)”.

MEWMA merupakan salah satu diagram kontrol yang mengakumulasikan informasi yang didapatkan dari masa lampau, sehingga membuat diagram ini lebih sensitif untuk mendeteksi pergeseran mean yang lebih kecil serta lebih robust terhadap distribusi normal untuk pengamatan individual (Sari dkk,

(3)

2015). Dalam penilitian ini peneliti menggunakan analisis multivariat mengingat diagram kendali multivariat merupakan salah satu teknik utama pada proses pengendalian kualitas statistik, yang digunakan untuk mengurangi variasi. Hotelling (1947) pertama kali memperkenalkan grafik pengendali multivariat berdasarkan statistik 𝑇2Hotelling.

Beberapa perkembangan grafik pengendali lainnya adalah Multivariate CUSUM (Woodall dan Ncube, 1985) dan Multivariate EWMA(Lowry dkk, 1992). Pengukuran proses multivariat diagram kontrol yang menyediakan pemantauan terhadap vektor mean adalah Multivariate EWMA (MEWMA). Dalam diagram kontrol MEWMA digunakan informasi masa lalu dan masa kini sehinggal lebih efisien dalam mendeteksi pergeseran yang kecil dalam proses. Penelitian ini menggunakan variabel respon mechanical problem, worm bite, dan rust-mold. Variabel responden ini dipengaruhi oleh 3 variabel prediktor yaitu suhu blanching, suhu cooling I dan suhu cooling II sehingga diperlukan model regresi yang disesuaikan (adjusment) ke control chart, proses ini dinamakan cascade prosess (Montgomery, 2009). Pengendalian dilakukan terhadap nilai residual yang dihasilkan dari metode regresi, karena model fix tidak dianggap penting oleh management, yang berarti bahwa jika nilai variabel prediktor telah diketahui maka telah pasti akan diperoleh nilai variabel respon. Secara otomatis jika model fix maka proses yang dihasilkan telah stabil. Namun penyebab model tidak stabil ada faktor noise yaitu error.

Berdasarkan uraian diatas PT. Mitratani Dua Tujuh adalah perusahaan yang bergerak pada bidang indsutri agraris yang memproduksi edamame.

Pada Quality Control, terdapat sepuluh proses sebelum edamame diperjual belikan yaitu penerimaan, grading, blanching, cooling I, cooling II, Fibrating, IQF, Cold Storage, Final Sorting, Packing. Penelitian yang berkaitan dengan analisis Statistical Process Control (SPC) pada PT. Mitratani Dua Tujuh telah dilakukan oleh Joshua (2015) dalam tugas akhirnya yang berjudul “Analisis Pengendalian Kualitas Frozen Edamame Dengan Menggunakan Statistical Process Control (SPC) Pada PT. Mitratani Dua Tujuh”. Hasil analisis dalam

(4)

penelitian tersebut adalah kualitas edamame masih berada diluar batas kendali yang seharusnya. Hal ini mengindikasikan bahwa proses berada dalam keadaan tidak terkendali atau masih mengalami penyimpangan. Namun karena tidak ditemukannya penelitian tentang pengendalian produk edamame dengan menggunakan diagram kendali MEWMA. Maka hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai pengendalian proses produksi edamame di PT. Mitratani Dua Tujuh dengan menggunakan diagram kontrol MEWMA. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses pengendalian proses produksi edamame di PT. Mitratani Dua Tujuh secara statistik dengan diagram kontrol MEWMA. Yang menjadi konsen dari peneliti adalah suhu dari proses blanching, cooling I dan cooling II. Karena ketiga proses tersebut merupakan hal yang krusial di dalam tahapan memproduksi edamame.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana deskripsi karakteristik variabel penelitian terkait proses produksi pada produk edamame yang diproduksi PT. Mitratani Dua Tujuh pada tahun 2019-2020?

2. Bagaimana menerapkan Regression Adjustment Control Chart dalam analisis pengendalian kualitas proses produksi pada produk edamame yang diproduksi PT. Mitratani Dua Tujuh pada tahun 2019-2020?

3. Bagaimana pengendalian kualitas proses produksi pada produk edamame yang diproduksi PT. Mitratani Dua Tujuh pada tahun 2019-2020 secara statistik berdasarkan diagram kendali MEWMA?

(5)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalhan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan karakteristik variabel penelitian terkait proses produksi pada produk edamame yang diproduksi PT. Mitratani Dua Tujuh pada tahun 2019-2020.

2. Menerapkan Regression Adjustment Control Chart dalam analisis pengendalian kualitas proses produksi pada produk edamame yang diproduksi PT. Mitratani Dua Tujuh pada tahun 2019-2020.

3. Menganalisis dan menginterpretasi secara statistik menggunakan diagram kendali MEWMA produksi edamame PT. Mitratani Dua Tujuh pada tahun 2019-2020.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain 1. Bagi mahasiswa

Penelitian ini merupakan penerapan ilmu yang telah di dapatkan selama di bangku perkuliahan. Mahasiswa juga belajar terhadap studi kasus yang ada di lapangan, dan diharapkan mampu menjadi problem solver dan mengaitkannya dengan disiplin ilmu yang telah dipelajari.

2. Bagi Universitas Airlangga

Penelitian ini dapat menambah relasi positif antara Universitas Airlangga dengan instansi PT. Mitratani Dua Tujuh.

3. Bagi PT. Mitratani Dua Tujuh

Penelitian ini memberikan gambaran ataupun evaluasi mengenai terkontrol tidaknya proses produksi secara statistik dan mengetahui kebaikan proses produksi edamame PT. Mitratani Dua Tujuh agar bisa menjadikan mutu produk lebih maksimal ke depannya.

(6)

1.5 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini data yang digunakan berasal dari PT. Mitratani Dua Tujuh Jember yaitu pada proses produksi blanching, cooling I, dan cooling II sebagai variabel prediktor. Serta hasil produksi edamame yang mengalami mechanical problem, worm bite, dan rust-mold sebagai variabel respon. Data yang digunakan adalah data pada tahun 2019-2020.

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan perilaku ini khususnya dalam upaya merubah perilaku dari petani penggarap menjadi petani penjual ( creative entrepreneur ). Disamping perubahan perilaku,

Materi yang dibahas meliputi: bilangan persegi, bilangan kubik, ketrampilan menguadratkan, penarikan akar kuadrat bilangan persegi,`penarikan akar pangkat tiga bilangan kubik,

Hasil pengamatan uji kadar air dari ketiga formula gel ekstrak daun ubi jalar merah yang memenuhi adalah formula 1 sedangkan pada formula 2 dan 3 tidak memenuhi

konsentrasi garam rendah dengan lama fermentasi yang sama memiliki skor penilaian yang semakin menurun dari awal 12 fermentasi, artinya warna pikel ubi jalar ungu

Nilai MPV dan PDW didapatkan yang lebih tinggi pada pasien STEMI dibandingkan dengan pasien nyeri dada bukan STEMI (Alvitigala et al, 2018).. Parameter platelet–large cell ratio

Hukum pidana melihat kejahatan dalam arti perbuatan yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan, kriminologi melihat kejahtan dalam arti faktor- faktor penyebab kejahatan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan di Desa Sukorejo Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung dengan menggunakan metode geomagnet,