• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Implementasi Program Naval Base Open Day (NBOD) Di Komando Armada II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Implementasi Program Naval Base Open Day (NBOD) Di Komando Armada II"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Program Naval Base Open Day (NBOD) Di Komando Armada II

Indra Dwi Cahyanto

SESKOAL Cipulir Kebayoran Lama Jakarta Selatan [email protected]

ABSTRAK

Salah satu metode komunikasi sosial TNI adalah dengan melibatkan masyarakat dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh TNI termasuk pada program NBOD ini, dimana masyarakat dilibatkan baik sebagai peserta lomba, bagian dari implementor, maupun hanya sebagai pengunjung. Sehingga dalam program ini terdapat kebersamaan sipil – militer tidak saja seeara fisik, tetapi juga secara emosional karena dalam kegiatan yang sama. Namun setelah berjalan bertahun-tahun, pelaksanaan program NBOD ini, perlu dilakukan pengembangan kegiatan sehingga akan dapat memebrikan manfaat yang lebih lagi bagi masyarakat Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyajikan dan mendiskripsikan : (i) implentasi program NBOD, (ii) faktor – faktor yang mempengaruhi pada implementasi tersebut, dan (iii) Strategi pengembangan program NBOD di Koarmada IIkedepan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif eksplanasi dengan menggunakan teori implementasi George Edaward III. Hasil penelitian menunjukkan : vaiabel : komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi memberikan dukungan yang positif, sehingga program dapat terlaksana sesuai dengan rencana kegiatan.Faktor – faktor pendukung program ini adalah adanya dukungan kebijakan, anggaran, semangat / disiplin implementor, fasilitas dan material Koarmatim serta dukungan masyarakat baik sebagai kelompok sasaran program maupun sebagai bagian dari implementor.Sedangkan faktor penghambatnya adalah pembatasan anggaran pemerintah dan kepadatan lalu lintas selama pelaksanaan program NBOD.Strategi pengembangan program NBOD kedepan di Koarmada II adalah penambahan kegiatan – kegiatan berupa : Bhakti TNI, Bintahwil (Pembinaan Ketahanan Wilayah), Joy Sailing, Sailing Pass, lomba – lomba berbasis kemaritiman, seminar dan pelatihan praktis pemberdayaan masyarakat pesisir dan peningkatan kolaborasi Koarmatim dengan badan usaha dalam pelaksanaan program NBOD.

Kata Kunci: Implementasi Program, NBOD

Abstract

One of social communication if Indonesian Armed Forces is involving society in the activity held by Indonesian Armed Forces, including NBOD program, where the society are involved as race participants, part of implementers, and as visitors only. So in this program, there is a civil-military togetherness not only physically, but also emotionally since they are in the same activity. But after it has been running for yers, the NBOD program need to be develop, so the program will contribute more for society. The aim this research is to display and describe the NBOD program implementation, influencing factors in implementing the

(2)

program, and the developing strategy of the program in the future. This research uses qualitative explanative approach based on George Edaward III theory. The result of this research shows all variables of communication, resources, disposition, and bureaucracy, supported in implementing the NBOD program fully so it can be implemented as the plan.

The supporting factors of the program are the support of policy, budget, spirit, implementer discipline, Eastern Fleet facilities, and society support. While, the obstacle factors are the limited budget, and the heavy traffic the program during the NBOD went on. The developing strategy of this program in the future is by adding the activities like : social works, territory defense constructing, joy sailing, sailing pass, maritime based contests, seminar and training of coastal society empowerment, and increasing the collaboration between Fleet Command and corporates in implementing NBOD program.

Keyword: Program Implementation, NBOD

A. LATAR BELAKANG

Salah satu tempat yang sangat terbatas dimanapun untuk diakses atau dimasuki oleh masyarakat umum adalah basis militer. Hal ini disebabkan basis militer merupakan tempat yang digunakan untuk menempatkan fasilitas militer, peralatan militer, dokumen militer, personel militer, dll. yang berkaitan dengan kepentingan militer suatu negara.

Hal – hal tersebut merupakan bagian dari kekuatan tempur suatu negara, sehingga sedikit mungkin orang yang diperbolehkan untuk mengetahui tentang informasi – informasi tersebut sebagai antisipasi agar tidak diketahui oleh pihak lain atau negara lain karena hal – hal tersebut berkaitan dengan keamanan dan keselamatan suatu negara. Hal ini juga berlaku bagi basis – basis militer di Indonesia yang pada umumnya bersifat sangat terbatas untuk dimasuki oleh pihak – pihak dan orang – orang yang tidak berkepentingan walaupun orang tersebut seorang anggota militer.

Walaupun sifatnya yang sangat terbatas untuk diakses / dikunjungi tetapi karena basis – basis militer yang merupakan aset vital negara yag dibangun

dari uang masyarakat, maka pemerintah melalui pimpinan militer membuat kebijakan dimana masyarakat umum dalam kegiatan - kegiatan tertentu difasilitasi untuk berkunjung ke dalam basis militer dengan tujuan agar mereka lebih mengenal tentang angkatan bersenjata mereka dan lebih mencintai dan bangga terhadap negara dan tanah air mereka. Selain itu juga agar generasi muda menjadi tertarik untuk menjadi bagian dari personel militer di masa depan setelah mengenal militer mereka lebih dekat pada saat melakukan kunjungan ke basis militer.

Pelaksanaan kunjungan oleh masyarakat umum ke dalam basis – basis militer ini dengan tetap memperhatikan faktor – faktor keamanan dan kerahasiaan militer dimana fasilitas – fasilitas yang bisa dikunjungi juga sudah ditentukan sesuai dengan tingkat kerahasiaan militer berdasarkan kebijakan dari komando atas.

Salah satu basis militer Indonesia yang dalam kegiatan - kegiatan tertentu dibuka untuk masyarakat umum adalah Pangkalan Angkatan Laut di Koarmada II (Komando Armada II) yang terletak di Ujung – Surabaya. Kegiatan ini dalam

(3)

adminstrasi TNI AL disebut NBOD (Naval Base Open Day) yang sering dilaksanakan pada peringatan hari Armada Republik Indonesia yang selalu diperingati bertepatan pada tanggal 5 Desember namun kegiatan NBOD dilaksanakan pada hari Minggu yang berdekatan pada tanggal tersebut. Kegiatan NBOD dilaksanakan pada hari Minggu dengan tujuan agar sebanyak mungkin masyarakat dapat mengikuti kegiatan ini secara perorangan, keluarga, komunitas, dll.

Pada program NBOD tersebut pada umumnya dilaksanakan berbagai kegiatan yang dapat diikuti oleh masyarakat umum, antara lain fun bike, fun run, lomba renang, lomba dayung, lomba – lomba untuk anak – anak, panggung hiburan, kunjungan ke kapal perang, pameran alutsista TNI AL termasuk persenjataan Korps Marinir, kunjungan ke Monumen Jayamahe (Monjaya), dll. Tujuan utama dari NBOD dengan berbagai kegiatan tersebut adalah untuk mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat dimana keduanya membaur dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh para personel TNI AL khususnya dari Koarmatim yaitu dengan memberikan pelayanan bagi masyarakat berupa pendampingan dalam kegiatan – kegiatan tersebut.

Program NBOD ini dilaksanakan oleh Koarmada II sebagai upaya membangun hubungan antara militer dengan sipil, lebih khususnya antara TNI AL – masyarakat sebagai bagian dari komunikasi sosial TNI. Dengan program NBOD ini, masyarakat terlibat bersama dengan TNI AL melaksanakan berbagi kegiatan yang disiapkan sehingga masyarakat akan merasa dekat baik secara fisik maupn emosional. Kedekatan masyarakat – TNI AL ini jug merupakan bagian dari penyiapan RAK (Ruang, Alat

dan Kondisi) yang akan dibutuhkan ketika situasi darurat yang membutuhkan kesamaan dan kebersamaan masyarakat TNI dalam menghadapi keduratan tersebut sebagaimana ruh dari Sishankamrata (Sistem Pertahanan dan Kemanan Semesta).

Sishankamrata merupakan suatu sistem pertahanan dan keamanan yang komponennya terdiri dari seluruh potensi, kemampuan, dan kekuatan nasional untuk mewujudkan kemampuan dalam upaya pertahanan dan keamanan negara dalam mencapai tujuan nasional yang bersifat semesta dalam konsep, ruang lingkup dan pelaksanaannya. Komponen kekuatan dari Sishankarata meliputi komponen dasar, komponen cadangan dan komponen pendukung.

Komponen utama dari sishankamrata adalahTNI dan Polri, dimanaTNI merupakan alat negara yang berperan sebagai alat pertahanan negara, sedangkan Polri merupakan alat negara yang berperan dalam perannya untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan memberikan pengayoman, serta menyediakan pelayanan bagi masyarakat.

Kemudian komponen kedua yaitu komponen cadangan yang meliputi warga negara, sumber daya alam, dan sarana serta prasarana nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat komponen utama.

Selanjutnya komponen ketiga adalah komponen pendukung terdiri dari warga negara, sumber daya alam, dan sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang secara langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan.

(4)

Sinergitas diantara komponen utama, komponen cadangan, dan komponen pendukung sebagai satu kesatuan utuh telah terbukti mampu digunakan sebagai strategi peperangan dalam mempertahankan kemerdekaan yang terjadi setelah pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia, sampai di akhir tahun 1949. Pada peperangan tersebut, komponen utama peprangan yaitu TNI masih memiliki peralatan dan persenjataan yang terbatas dari sisa-sisa persenjataan dari tentara Jepang yang telah kalah perang. Begitu juga logistik TNI belum terkoordinir dan terkelola dengan baik, telah lebih banyak didukung oleh masyarakat sipil baik di perkotaan dan lebih banyak lagi di perdesaan dan hutan karena TNI di bawah komando Panglima Besar Jendral Sudirman menggunakan strategi peperangan gerilya, yang membuat tentara Belanda frustasi dan akhirnya mengakui kemerdekaan Indonesia. satu upaya TNI AL untuk menjaga hubungan yang baik dan harmonis antara TNI dan masyarakat sebagai komponen pendung dalam sishankamrata / Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta , sehingga dengan hubungan yang baik ini akan dapat diberdayakan fungsinya sebagai komponen cadangan jika sewaktu – waktu dibutuhkan dalam mempertahankan NKRI. Jadi program NBOD ini menjadi sarana menanamkan dan menjaga semangat bela negara pada masyarakat sebagai komponen pendukung sishankamrata.

Dalam masa damai keharmonisan hubungan TNI – Masyarakat ini untuk menjaga kesetabilan keamanan masyarakat dan mencegah upaya – upaya pihak luar dalam melakukan infiltrasi baik secara fisik maupun secara mental atau pemikiran yang berpotensi mengganggu /

merusak pola pikir kebangsaan dan persatuan dalam masyarakat. Kemudian di masa darurat perang, keharmonisan hubungan TNI – Masyarakat akan bermanfaat dalam mendukung TNI sebagai komponen utama sishankamrata dalam menghadapi ancaman militer dari luar negeri berupa dukungan informasi, logistik, finansial, material, dll. yang sangat dibutuhkan dalam situasi darurat perang / militer tersebut Dengan luasnya wilayah yurisdiksi Indonesia, diperlukan keterlibatan semua komponen masyarakat untuk menjaga keamanan dan pertahanan yang menyeluruh.

Dalam rangka memperingati hari Armada Republik Indonesia tahun 2017, Koarmada II melaksanakan berbagai kegiatan dan salah satunya adalah kegiatan NBOD (Naval Base Open Day) yang juga menyajikan berbagai kegiatan yang mendapatkan sambutan yang meriah dari masyarakat Surabaya dan sekitarnya.

Berdasarkan hal – hal yang telah diuraikan pada bagian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini mengandung implementasi program Naval Base Open Day (NBOD) di Komando Armada II yang belum efektif yang disebabkan oleh berbagai macam faktor.

Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menyajikan deskripsi dan analisis implementasi program Naval Base Open Day (NBOD) di Komando Armada II

2. Untuk menyajikan deskripsi dan analisis faktor – faktor yang mendukung dan menghambat implementasi program Naval Base Open Day (NBOD) di Komando Armada II

3. Untuk menyajikan deskripsi dan analisi smodel pengembangan program Naval Base Open Day

(5)

(NBOD) agar dapat dilaksanakan secara berkelajutan serta konsisten dengan tujuan program yang telah ditetapkan

B. LANDASAN TEORITIS

Penelitian ini menggunakan teori utama yaitu teori implementasi kebijakan George Edward III yang terdiri dari 4 (empat) variabel yaitu variabel komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi.

Menurut Edward III dalam Widodo (2010 :97), komunikasi diartikan sebagai “proses penyampaian informasi komunikator kepada komunikan”.

Informasi mengenai kebijakan publik menurut Edward III dalam Widodo (2010:97) perlu disampaikan kepada pelaku kebijakan agar para pelaku kebijakan dapat mengetahui apa yang harus mereka persiapkan dan lakukan untuk menjalankan kebijakan tersebut sehingga tujuan dan sasaran kebijakan dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Edward III dalam Widodo (2010:98) mengemukakan bahwa faktor sumberdaya mempunyai peranan penting dalam implementasi kebijakan. Menurut Edward III dalam Widodo (2010:98) bahwa sumberdaya tersebut meliputi sumberdaya manusia, sumberdaya anggaran, dan sumberdaya peralatan dan sumberdaya kewenangan.

Pengertian disposisi menurut Edward III dalam Widodo (2010:104) dikatakan sebagai “kemauan, keinginan dan kecenderungan para perlaku kebijakan untuk melaksanakan kebijakan tadi secara sungguh sungguh sehingga apa yang menjadi tujuan kebijakan dapat diwujudkan”.

Ripley dan Franklin dalam Winarno (2005:149-160) mengidentifikasi enam karakteristik birokrasi sebagai hasil

pengamatan terhadap birokrasi di Amerika Serikat, yaitu: 1) Birokrasi diciptakan sebagai instrumen dalam menangani keperluan-keperluan publik (public affair).

2) Birokrasi merupakan institusi yang dominan dalam implementasi kebijakan publik yang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda dalam setiap hierarkinya. 3) Birokrasi mempunyai sejumlah tujuan yang berbeda. 4) Fungsi birokrasi berada dalam lingkungan yang kompleks dan luas. 5) Birokrasi mempunyai naluri bertahan hidup yang tinggi dengan begitu jarang ditemukan birokrasi yang mati. 6) Birokrasi bukan kekuatan yang netral dan tidak dalam kendali penuh dari pihak luar.

C. METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif eksplanasi.

Penelitian ini dilaksanakan di Basis Koarmada II Surabaya sebagai instansi penyelenggara kegiatan NBOD. Subyek penelitian ini adalah beberapa Perwira Koarmada II yang terlibat sebagai panitia NBOD sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Armada tahun 2017 sebagai informan kunci. Sedangkan informan sekunder yaitu para perwira yang berdinas di Koarmada II.

Metode pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah observasi, wawancara, studi dokumen dan FGD (Fokus Group Discussion). Teknik analisis data penelitian ini Dalam penelitian ini, prosedur analisis data menggunakan beberapa langkah sesuai teori Miles, Huberman dan Saldana (2014) yaitu menganalisis data dengan tiga langkah yang meliputi kondensasi data (data condensation), menyajikan data (data display), dan menarik simpulan atau verifikasi (conclusion drawing and verification).

(6)

D. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Program NBOD (Naval Base Open Day) yang dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2017, merupakan salah satu upaya dari TNI AL / Koarmada II dalam membina potensi maritim dengan membina hubungan antara Koarmada II dengan masyarakat melalui kolaborasi kegiatan yang melibatkan keduanya sehingga terjadi hubungan militer – sipil yang baik dan harmonis yang sangat bermanfaat dalam menjaga pertahanan baik dalam masa damai maupun dalam situasi darurat militer / perang. Juga kegiatan NBOD ini merupakan implemetasi dari tugas TNI AL dalam membina potensi maritim dan juga sebagai bagian dari OMSP (Operasi Militer Selain Perang).

Dalam kepanitiaan NBOD tahun 2017, semua satuan dilibatkan dalam kepanitiaan yang dipimpin oleh masing masing–masing Komandan Satuan sebagai koordintor kegiatan kepada ketua / staf panitia untuk tindakan selanjutnya.

Juga ketika setiap kegiatan telah selesai dilaksanakan, dilaporkan kepada ketua / staf panitia sehingga suatu kegiatan telah berakhir dengan baik dengan aman.

Pembahasan dalam penelitian ini didasarkan pada teori implementasi kebijakan George Edward III yang terdiri dari 4 (empat) variabel yaitu variabel komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Proses komunikasi yang dilaksanakan pada implementasi program NBOD ini, menjadikan setiap personel terlibat sebagai implementor program memahami peran dan tanggung jawab masing – masing, tujuan dan sasaran kegiatan serta detil pelaksanaan program, sehingga mereka mendapat kejelasan tentang “siapa berbuat apa,

kapan melakukannya dan bagaimana melakukannya”.

Kemudian untuk komunikasi kepada masyarakat tentang adanya program yang banyak melibatkan masyarakat luas ini, dilaksanakan melalui berbagai media, antara lain poster, surat kabar, radio, getok tular, dll. Selain itu, sosialisasi program ini kepada masyarakat luas juga dilakukan melalui media online, antara lain webb Koarmatim, berbagai What’s up/ WA groups, berbagai berita online, dll. dimana dalam sosialisasi program tersebut dimuat berbagai kegiatan yang bisa diikuti masyarakat beserta tata caranya, dll., sehingga menjadi mudah bagi masyarakat dalam mengakses berita / sosialisasi tentang program NBOD ini.

Dari variabel komunikasi, penulis menmukan bahwa diantara para personel Koarmada II sebagai para implementor program NBOD ini telah melaksanakan proses komunikasi agar apa saja yang menjadi tujuan, sasaran, kegiatan, arahan, control, dll. Dapat mereka ketahui sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan bahkan sampai tahap pengakhiran.

Proses komunikasi dimulai dari diterimanya Telegram Kasal Nomor 233/SPER/1017 tanggal 20 Oktober 2017 tentang pelaksanaan Upacara Hari Armada tahun 2017 di Koarmada II Surabaya. Kemudian dengan mereferensi pada Peraturan Kasal Nomor Perkasal/77/X/2009 tanggal 28 Oktober 2009 tentang Hari Lahir TNI Angkatan Laut, Hari Lahir Akademi TNI Angkatan Laut dan Hari Armada Republik Indonesia, pimpinan Koarmatim menyusun Surat Perintah Pangarmatim Nomor Sprin/2402/IX/ 2017 tanggal 25 September 2017 tentang Penunjukan Panitia Peringatan Hari Armada Tahun 2017 yang dilaksanakan antara

(7)

koordinator kegiatan dengan ketua / staf panitia dengan menggunkan HT (handy talky) dan HP / mobile pheone, termasuk jika terjadi kendala / hambatan pelaksanaannya juga segera dilaporkan sehingga kegiatan yang dilaksaakan disesuaikan dengan pagu yang ada.

Kemudian pada variabel sumber daya, penulis menemukan bahwa program NBOD ini didukung beberapa sumber daya antara lain sumber daya manusia, sumber daya kapital, sumber daya finansial, sumber daya informasi, dan sumber daya motivasi / semangat.

Program NBOD ini didukung anggaran dari komando atas, melibatkan para personel satuan masing – masing, sebagai seksi lomba – lomba, seksi pameran alutsista, seksi open ship, seksi pengamanan, seksi bazar, dan lain-lain.

Dalam mengimplementasikan program NBOD 2017 sebagai bagian dari peringatan Hari Armada 2017, pimpinan Koarmada II melaksanakan proses komunikasi, menggunakan berbagai sumber daya, disposisi para anggota / panitia dan memanfaatkan struktur birokrasi di Koarmada II.

SDM / sumber daya manusia yang melaksanakan program NBOD / hari Armada ini sebagian besar adalah personel militer TNI AL dan ASN (Aparatur Sipil Negara) yang berasal dari Mako Koarmatim, Satuan – Satuan Kapal Koarmada II, dan Satuan Pelaksana Tingkat Pusat Mako Koarmada II, Lantamal V Surabaya. Para personel tersebut bekerja sesuai bagian / bidang masing – masing antara lain bidang Kegiatan Sosial dan Bhakti Kesehatan, bidang Bersih – bersih Kalimas dan Lingkungan TNI-AL, Ziarah TMP (Taman Makam Pahlawan), bidang Doa Bersama, bidang Fleet Day Dinner, persiapan dan pelaksanaan Upacara Hari

Armada 2017 beserta defile, bidang Lomba ketangkasan prajurit SSAT, Lomba Balap Sepeda, Lomba Airsoftgun, Lomba Dayung Perahu Naga, Perahu Karet dan Kano, Lomba Power Boat, dll.

Selain itu, juga disusun personel pelaksana untuk kegiatan Fun Bike, Fun Run, Armada Run 10K, pameran alutsista, Bazar (banyak melibatkan masyarakat umum sebagai penyedia barang), Lomba Mewarnai, Panggung Hiburan oleh Band Armada, dan Open Ship yang disiapkan beberapa KRI / kapal perang di berada di Dermaga Madura – Ujung untuk menerima kunjungan masyarakat ked lam kapal – kapal perang tersebut, yang dipandu oleh para awak kapal.

Kemudian ada juga personel yang dilibatkan pada berbagai bidang protokoler, bidang fasilitas dan dukungan, bidang kegiatan sosial, bidang konsumsi, bidang pengamanan, bidang ramah tamah, bidang undangan, bidang pendamping VIP, bidang demo, bidang Goody Bag, bidang MC, bidang dokumentasi, bidang komlek (komunikasi dan elektronika), bidang dukungan kesehatan / tim medis siaga, SAR siaga, bidang administrasi dan logistik kegiatan NBOD / hari Armada.

Jadi dalam implementasi program ini, isi kebijakan telah dikomunikasikan secara jelas dan konsisten, dan implementor / sumber – sumber sumber daya personel untuk melaksanakan telah disusun pula dengan jelas dan detil, sehingga implementasi dapat berjalan efektif.

Program NBOD 2017 ini merupakan suatu program yang besar dan didukung sumber daya personel yang besar dan profesional, sehingga tujuan dan sasaran dapat tercapai sesuai rencana kegiatan yang telah ditentukan.

Selain itu, sumber daya kapital

yang digunakan untuk

(8)

mengimplementasikan program NBOD 2017 antara lain berbagai gedung dan perkantoran yang ada di Mako Koarmatim dan di satuan – satuan Koarmada II yang merupakan tempat perencanaan, pelaksanaan dan pengendali program, juga fasilitas pangkalan antara lain berupa perairan laut di di dalam pangkalan, dermaga – dermaga kapal, ponton apung, dan berbagai fasilitas apung lainnya. Berbagai jenis kapal perang / KRI yang dapat digunakan dalam kegiatan Open Ship, yang dapat menjadi tujuan kunjungan masyarakat. Juga berbagai jenis Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) yang dijadikan obyek pameran alutsista antara lain kapal perang, helikopter, berbagai jenis tank, meriam, roket, peralatan tempur perorangan, dan lain-lain.

Sarana dan peralatan pendukung, seperti peralatan berbagai lomba, kendaraan transportasi personel dan pengunjung, tempat parkir kendaraan yang luas, lapangan upacara yang memadai untuk upacara besar di dermaga Madura – Ujung, persenjataan personel yang memadai untuk upacara dan pengamanan lokasi, dll. Juga digunakan peralatan perorangan personel, kendaraan angkut dan peahu karet untuk pembersihan sungai dan lingkungan.

Sumber daya finansial yang digunakan didukung dari anggaran dari komando atas. Selain itu juga terdapat sumber daya kepercayaan masyarakat yaitu berupa antusiasme masyarakat yang tinggi dengan banyaknya masyarakat yang mengikuti berbagai kegiatan dalam NBOD antara lomba – lomba, kunjungan ke kapal perang / KRI, kunjungan ke pameran alutsista, kunjungan ke bazar, dukungan masyarakat sebagai penyedia produk di kegiatan bazar, dan lain-lain.

Selanjutnya pada variabel disposisi, peneliti menemukan bahwa disiplin dan semangat yang ditunjukkan oleh semua personel yang terlibat mulai dari pimpinan program dan segenap personel,berupaya untuk mensukseskan semua kegiatan sesuai tugas masing- masing dengan sungguh – sungguh dan penuh rasa tanggung jawab. Kemudian sebagai personel militer, para prajurit Koarmatim telah memiliki jiwa kemiliteran sebagaimana tercantum dalam salah satu butir dari sumpah prajurit yaitu

“Taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan”, sehingga para personel yang ditunjuk untuk terlibat dalam program ini telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab – masing sebagaimana diintegrasikan atau dikoordinasikan. Sebagaimana dalam keseharian kehidupan militer yang tanpa membantah perintah dan putusan, telah mendukung pelaksanaan program NBOD ini. Sikap dari personel pelaksana program NBOD ini yang benar – benar patuh pada perintah ini menyebabkan cara pandang mereka benar – benar sesuai dengan pemikiran pembuat kebijakan yaitu pimpinan Koarmada II. Selain itu, para prajurit tersebut sudah terbiasa dengan kegiatan yang sumberdayanya terbatas, namun harus mencari solusi atas permasalahan tersebut, sehingga mereka terlatih untuk mengatasi kekurangan tersebut dengan melihat berbagai potensi dan peluang yang ada. Dalam hal ini, mereka mengatasi persoalan keterbatasan anggaran tersebut dengan encari peluang dengan bekerjasama dengan pihak luar, terutama dengan berbagai lembaga swasta dan badan usaha untuk dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan – kegiatan NBOD 2017 ini. Dengan sikap – sikap para implementor tersebut yang antara lain disiplin, semangat tinggi, patuh pada

(9)

perintah atasan dan kreatif menghadapi keterbatasan finansial, maka tujuan dan sasaran program NBOD ini dapat tercapai dengan seefektif dan seefisien mungkin sesuai perencanaan implementasi program.

Sedangkan pada variabel struktur birokrasi, penulis menemukan bahwa struktur birokrasi Koarmada II sebagai implementor program NBOD tahun 2017 tersusunan dari satuan – satuan kapal dan satuan – satuan pelaksanan tingkat Markas Komando sehingga dalam organisasi yang menunjukkan adanya pembagian kerja serta adanya penjelasan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan yang berbeda – beda.

Dalam struktur organisasi pelaksanaan program NBOD / hari Armada tahun 2017 ini juga mengikuti struktur organisasi Koarmada II dalam struktur struktur organisasi atas implementasi Program NOBD ini juga menunjukkan spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan, sehingga dapat dikoordinir dengan efektif. Dengan demikian sebagian besar spesialisi kerja para implementor program ini, sesuai dengan spesialisasi masing – masing dalam struktur organisasi Koarmada II, dimana perintah , arahan dan kendali pada kegiatan – kegiatan dalam program dilaksanakan secara hirarkhi / berjenjang sesuai dengan jalur rantai komando.

Kemudian penulis menemukan bahwa terdapat faktor pendukung dan penghambat atas pelaksanaan progran NOBD tahun 2017. Adapun faktor pendukungnya meliputi : adanya dukungan kebijakan dan anggaran, semangat dan disiplin yang tinggi dari para personel, dukungan masyarakat umum sebagai pengunjung dan peserta kegiatan, adanya berbagai fasilitas, sarana dan prasarana yang dimiliki Koarmada II,

adanya berbagai jenis Alutsista yang dapat dijadikan obyek pameran, kreatifitas para implementor dalam menyikapi keterbatasan anggaran dan adanya lahan parkir kendarann yang cukup luas dan gratis.

Sedangkan faktor penghambat dalam pelaksanaan program NBOD ini yaitu keterbatasan pagu anggaran sedangkan kegiatan – kegiatan dalam NBOD cukup bervariasi, lahan parkir kendaraan sudah disediakan cukup luas di Lapangan Ambalat ternyata penuh, dan padatnya lalu lintas dalam basis Koarmada II saat kegiatan NBOD.

Kemudian, dalam merumuskan strategi pengembangan Program NBOD di Koarmada II kedepan, penulis menggunakan forum FGD (Focus Group Discussion) yang diikuti para Perwira TNI Angkatan Laut dengan penulis sebagai moderator. Berdasarkan berbagai pendapat dan pandangan peserta FGD tersebut penulis sebagai moderator menyimpulkan model pengembangan program NBOD ke depan adalah sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan Bakti TNI melalui kegiatan fisik dan non fisik untuk masyarakat.

2. Penyelenggaraan komunikasi sosial TNI melalui kegiatan ceramah – ceramah tentang wawasan kebangsaan, cinta tanah air, dan bela negara

3. Penyelenggaraan Bintahwil (Pembinaan Ketahanan Wilayah) melalui kegiatan – kegiatan pelatihan kepada masyarakat yang dapat meningkatkan taraf hidup sehingga mampu mewujudkan ketahanan pangan dan negara.

4. Diadakan kegiatan Joy Sailing

5. Diadakan parade kapal perang atau sailing pass yang juga diikuti oleh

(10)

komponen maritim lainnya seperti polisi perairan, Bakamla, KPLP, kapal bea cukai, kapal niaga, dll.

dengan menyertakan masyarakat dalam sebagian kapal perang.

6. Melibatkan keluarga besar TNI AL dalam lomba-lomba bertema kemaritiman / TNI AL antara lain cerdas cermat, baca puisi, dan fashion show anak – anak bertema

”Navy / Army Look”.

7. Penambahan toilet, tempat sampah dan kantin agar lebih memadai bagi banyaknya pengunjung.

8. Penambahan toilet, tempat sampah dan kantin agar lebih memadai bagi banyaknya pengunjung.

a) Fun bike, fun run b) Pameran Alutsista c) Joy Sailing d) Open Ship e) Pangung Hiburan

9. Koarmada II perlu lebih berkolaborasi dengan perusahaan – perusahan berbasis maritim seperti galangan kapal, perushaan pelayaran, Pelindo, dan lain-lain untuk mendukung pelaksanaan kegiatan – kegiatan NBOD.

10. Dilaksanakan seminar – seminar pemberdayaan masyarakat pesisir oleh TNI AL, akademisi, pemerintah, dan dunia usaha, yang ditindaklanjuti dengan peltihan-pelatihan praktis bagi masyarakat pesisir.

11. Dengan pengembangan program NBOD sebagaimana tersebut di atas, maka program NBOD perlu dilaksanakan dalam 2 (dua) hari.

Selanjutnya, untuk melaksanakan model pengembangan NBOD tersebut ke depan, penulis menyusun mapping tahapan dalam 4 (empat) tahun kedepan sebagai berikut:

1. Tahun 2019, NBOD mulai dilaksanakan dalam dua hari, yang meliputi:

a. Hari pertama 1) Lomba-Lomba

2) Ceramah wawasan kebangsaan, cinta tanah air, dan bela negara, melibatkan mahasiswa dan pemuda.

3) Open Ship b. Hari Kedua

1) Fun Bike, Fun Run 2) Pameran Alutsista

3) Parade Kapal Perang dan Joy Sailing 4) Open Ship

5) Panggung Hiburan.

2. Tahun 2020 a. Hari pertama 1) Lomba – lomba

2) Kegiatan ceramah wawasan kebangsaan, cinta tanah air, dan belanegara, melibatkan mahasiswa dan organisasi kepemudaan

3) Seminar pemberdayaan masyarakat pesisir oleh TNI AL, akademisi, HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia), BUMN, dan dunia usaha b. Hari kedua

1) Fun bike, fun run 2) Pameran alutsista 3) Joy Sailing 4) Open Ship

5) Panggung Hiburan

3. Tahun 2021 a. Hari pertama 1) Lomba – Lomba

2) Kegiatan ceramah wawasan kebangsaan, cinta tanah air, dan bela negara, melibatkan mahasiswa dan organisasi kepemudaan.

3) Seminar pemberdayaan masyarakat pesisir oleh TNI AL, akademis, HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia), BUMN, dan dunia usaha.

(11)

4. Tahun 2022 a. Hari Pertama 1) Lomba – Lomba

2) Kegiatan ceramah wawasan kebangsaan, cinta tanah air, dan bela negara, melibatkan mahasiswa dan organisasi kepemudaan.

3) Seminar pemberdayaan masyarakat pesisir oleh TNI AL, akademisi, HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia), BUMN, dan dunia usaha 4) Penyelenggaraan pelatihan praktis

bagi masyarakat pesisir untuk peningkatan taraf hidup masyarakat dan ketahanan pangan masyarakat yang melibatkan TNI AL, akademisi, HNSI, BUMN & dunia usaha b. Hari Kedua

1) Fun Bike, Fun Run 2) Pameran Alutsista

3) Parade Kapal Perang dan Joy Sailing 4) Open Ship

5) Panggung Hiburan

Selanjutnya, penulis juga menemukan hal- hal lainnya, yaitu:

1. Dalam melaksanakan kegiatan panggung hiburan, Koarmada II lebih mengoptimalkan sumber daya personel dari internal Koarmada II yaitu dengan menampilkan Band Armada yang diawaki oleh beberapa personel Koarmada II yang secara rutin latihan dan tampil di acara–

acara internal maupun eksternal Koarmada II yang didukung juga oleh para penyanyi dari keluarga prajurit Koarmada II dan juga dari luar Koarmada II. Hal ini merupakan hal yang dapat menjadi kekhasan tersendiri yaitu band yang berbasis Angkatan Laut, sebagaimana pada umumnya ada pada Angkatan Laut berbagai negara

2. Adanya keinginan masyarakat / pengunjung yang menginginkan diadakannya lagi kegiatan Joy Sailing yang yang bisa diikuti oleh masyarakat umum

E. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa:

1. Implementasi program NBOD) di Koarmada II, menunjukkan vaiabel : komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi menunjjukkan dukungan yang positif, sehingga program dapat terlaksana sesuai dengan rencana kegiatan.

2. Faktor – faktor pendukung implementasi program NBODdi Koarmada II adanya dukungan kebijakan, anggaran, semangat / disiplin implementor, fasilitas dan material Koarmatim serta dukungan masyarakat baik sebagai kelompok sasaran maupun sebagai bagian dari implementor, sedangkan faktor penghambatnya adalah pembatasan anggaran pemerintah dan kepadatan lalu lintas selama pelaksanaan program NBOD.

3. Strategi Strategi pengembangan program NBOD di Koarmada II

kedepan adalah penambahan kegiatan – kegiatan berupa : Bakti TNI, Bintahwil (Pembinaan Ketahanan Wilayah), Joy Sailing, Sailing Pass, lomba – lomba berbasis kemaritiman, seminar dan pelatihan praktis pemberdayaan masyarakat pesisir dan peningkatan kolaborasi Koarmada II dengan akademisi, BUMN, badan usaha swasta dan organisasi kemasyarakatan, dalam pelaksanaan program NBOD, dengan proses secara bertahap dalam empat tahun kedepan.

(12)

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan rekomendasi sebagai berikut:

1. Hendaknya pihak Koarmada II lebih intens lagi melakukan pendekatan kepada badan – badan usaha swasta dan BUMN untuk ikut serta dalam mendukung kegiatan – kegiatan NBOD dengan pembiayaan dari CSR (Corporate Social Responsbility) badan usaha.

2. Perlunya Koarmada II menyiapkan bus / truk angkut personel untuk mengangkut para pengunjung yang memparkir kendaraannya di lapangan Pasiran

3. Koarmada II perlu melakukan pengembangan kegiatan dalam program NBOD dengan berbasis / bertema kemaritiman dan keterlibatan masyarakat dalam mengembangkan potensi maritim.

4. Hendaknya Koarmada II mengurangi beban kegiatan di hari H NBOD, dan memindahkan di satu hari sebelumnya sabtu), sehingga mengurangi beban lalu lintas dan parkir yang sangat padat di dalam pangkalan pada hari H kegiatan NBOD pengembangan kegiatan dalam program NBOD dengan berbasis / bertema kemaritiman dan keterlibatan masyarakat / potensi maritim.

REFERENSI

Abdul Wahab, Solichin, 1997. Evaluasi Kebijakan Publik. Malang:

Penerbit FIA Unibraw dan IKIP Malang

Abdul Wahab, Solichin.2004. Analisis Kebijakan dari Formula Ke Implementasian Kebijakan Negara.Jakarta: Bumi Aksara

Agustino, Leo. 2006. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung:

Alfabeta

Arikunto, Suharismi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Arsyad, Soeratno.1995. Metodologi Penelitian.Jogjakarta: UPP AMP YKPN.

Hadari, Nawawi. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta:

Gadjah Mada. University Press.

Irwanto. 2006. Focused Group Discussion (FGD) : Sebuah Pengantar Praktis. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

Islamy, Irfan M. 1997. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijakan Negara.

Jakarta: Bumi Aksara

Loftland dan Lofland. 1984. Komunikasi Dan Hubungan Masyarakat.

Jakarta : Bima Aksara.

Miles, M.B, Huberman, A.M, dan Saldana, J. 2014. Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications. Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi, UI-Press. -Press.

Moleong, Lexy J. 1990. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nugroho, Riant Dwijodijoto.2003.

Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Referensi Internet:

http://www.artikata.com/arti-373050 pangkalan html. diakses tanggal 02 Desember 2017 jam 13.30. WIB

http://kamusbahasaindonesia.org. diakses pada tanggal 19 Desember 2017 jam 22.00 WIB

https://koarmatim.tnial.mil.id/, diakses 02 Januari 2018 jam 14.30 WIB

(13)

http://etd.repository.ugm.ac.id /index.

php ?mod=penelitian_ detail &sub=

Penelitian Detail&act= view&typ=html &

buku_id =34903) diakses tanggal 02 Januari 2018 jam 14.10 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, tidak hanya masalah komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi yang menjadi esensial dalam proses perumusan dan implementasi kebijakan melainkan

Karena indikator yang harus dipenuhi supaya impelemntasi kebijakan dapat berhasil yaitu komunikasi, sumber, disposisi dan struktur birokrasi, yang kesemuanya

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh faktor komunikasi, sumberdaya, disposisi, struktur birokrasi terhadap keberhasilan implementasi

Mengetahui faktor – faktor ( komunikasi, sumberdaya, disposisi, struktur birokrasi) yang berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi program imunisasi HB-0 oleh bidan desa

Penelitian ini bertujuan 1). Untuk mengetahui komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi dalam mempengaruhi Implementasi Peraturan Daerah Nomor 12

Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor komunikasi, sumber daya, diposisi dan struktur birokrasi belum berjalan dengan baik dalam implementasi Program Penurunan Stunting melalui

Penelitian ini menggunakan teori Edward III yang mengatakan bahwa Implementasi memiliki 4 indikator yaitu, komunikasi, kedua sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi Hasil

Teori yang digunakan adalah menurut Menurut Menurut Edward III dalam Dwiyanto, 2017: 31 dengan indikator sebagai berikut: Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi dan Struktur Birokrasi.Hasil