• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi 2.1.1 Pengembangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi 2.1.1 Pengembangan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi

2.1.1 Pengembangan

Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh personal-personal yang kompeten di bidangnya.

2.1.2 Sistem

“Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari suatu unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.

Sutabrii (2012:3)

2.1.3 Informasi

“informasi adalah sebuah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.”

Anton M. Melino (1990:331)

2.1.4 Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem informasi yang direalisasikan dengan bantuan komputer (Computerized Information System) melalui suatu tahapan yang disebut dengan sistem analisis dan desain. Mengenai hal ini (Andri Kristanto, 2014:7) menjelaskan Pengembangan sistem analisis dan desain merupakan peningkatan kinerja suatu organisasi dengan tujuan perbaikan prosedur-prosedur dan metode lebih baik.

Merencanakan suatu sistem baru untuk menggantikan dengan sistem usaha lama. Untuk itu diperlukan analisis yaitu proses mengumpulkan data atau kenyataan-kenyataan yang ada untuk memperbaiki sistem

(2)

2.2 E-Learning

Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran (Michael, 2013:27). E- learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Berikut beberapa pengertian E-learning dari berbagai sumber:

1. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi (Chandrawati, 2010).

2. Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa (Ardiansyah, 2013).

Manfaat E-learning

Manfaat E-learning adalah:

1. Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.

2. Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.

3. Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.

Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah:

Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan daya serap siswa atas materi yang diajarkan.

1. Meningkatkan partisipasi aktif dari siswa.

2. Meningkatkan partisipasi aktif dari siswa.

3. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri siswa.

4. Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.

5. Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi

(3)

6. informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.

Aktivitas e-learning dapat diklasifikasikan menurut waktu pelaksanaan pembelajaran (Clark & Mayer dalam Klinger, 2008:179) yaitu:

Synchronous

adalah tipe pembelajaran di mana pengajar dan peserta didik dapat berinteraksi langsung satu sama lain dalam waktu yang sebenarnya (real-time).

Asynchronous

Adalah tipe pembelajaran di mana pengajar dan peserta didik tidak berinteraksi secara langsung atau tidak simultan. Dalam asynchronous, pengajar dapat memanfaatkan berbagai media seperti menggunakan video, computer atau cara lain dan peserta didik merespon di lain waktu.

2.3 Metode RUP (Rational Unified Process)

Metodelogi RUP (Rational Unified Process) menurut Rosa dan Shalahuddin, 2011 adalah sebagai berikut :

“Pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dilakukan literative (berulang- ulang), fokus pada arsitektur, lebih diarahkan berdasarkan penggunaan kasus”

(Susilawati,Maret 2017)

Fase-fase dalam Metodologi RUP terdiri dari :

(4)

Gambar 2. 1 Metode RUP

1. Inception (permulaan) Tahap ini lebih pada memodelkan proses bisnis yang dibutuhkan (business modeling) dan mendefinisikan kebutuhan akan sistem yang akan dibuat (requirements).

2. Elaboration (perluasan/perencanaan) Tahap ini lebih difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga dapat mendeteksi apakah arsitektur sistem yang diinginkan dapat dibuat atau tidak. Mendeteksi resiko yang mungkin terjadi dan arsitektur yang dibuat. Tahap ini lebih pada analisis dan desain sistem serta implementasi sistem yang fokus pada purwarupa sistem (prototype)

3. Construction (konstruksi) Tahap ini fokus pada pengembangan komponen dan fiturfitur sistem dan lebih pada implementasi dan pengujian sistem yang fokus pada implementasi perangkat lunak pada kode program. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak dimana menjadi syarat dari Initial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak kemampuan operasional awal.

4. Transition (Transisi) Tahap ini lebih pada deployment atau instalasi sistem agar dapatdimengerti oleh user. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak dimana menjadi syarat dari Initial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak kemampuan operasional awal. Aktifitas pada tahap ini termasuk pada pelatihan user, pemeliharaan dan pengujian sistem apakah sudah memenuhi harapan user.

(5)

RUP juga mempunyai aliran kerja yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu: Aliran kerja utama dan Aliran kerja pendukung, dimana keduanya merupakan suatu kesatuan dalam proses pengembangan sistem (SDLC).

1. Aliran Kerja Utama RUP

a) Business Modeling Pada tahap ini, terdapat identifikasi dan deskripsi langsung dari area dan permasalahan untuk redesign atau reengineering, beserta struktur dan proses–proses bisnis organisasi.

b) Requirements Tujuan utama pada fase ini adalah menyusun sistem apa yang seharusnya ada dan mengapa perlu dibuat, mendefinisikan batas dari sistem, melihat kemungkinan ancaman keamanan serta bagaimana cara penanggulangannya, dan mengestimasi biaya dan skala waktu yang rumit. Isi dari sistem dibangun yang kemudian diterjemahkan kedalam use case model dengan tambahan spesifikasi kebutuhan. Baik kebutuhan fungsional dan nonfungsional akan dikumpulkan dan dianalisis. Kebutuhan user dan stakeholder serta fitur high-level didefinisikan dan kemudian diubah menjadi specific software requirements.

c) Analysis and Design Pada fase ini, semua requirement pada tahap kedua akan diubah menjadi spesifikasi implementasi.

d) Implementation Pada tahap ini, semua analisa dan desain yang telah dibuat pada fase sebelumnya akan diimplementasikan dan diterjemahkan menjadi kode program.

e) Testing Pada tahap ini, pengembang software akan menguji dan memverifikasi semua interaksi komponen, kebutuhan yang telah diimplementasikan dan kualitas dari software yang telah dikembangkan.

f) Deployment Pada tahap ini, pengembang software menyebarkan software yang telah selesai kepada user. Pengembang software juga menyediakan dokumentasi untuk semua fitur dan fungsi. Pada tahap ini juga, pengembang

(6)

software mendapatkan umpan balik dan masukan terhadap software yang berujung pada modifikasi fungsi dan fitur agar menjadi lebih baik.

2. Aliran Kerja Pendukung RUP

a) Configuration and Change Management Tahap ini menjalankan dan merawat integritas dari proyek. Kegiatannya meliputi monitoring dan mengatur perubahan permintaan, perubahan biaya, dan tetap mengontrol berbagai versi produk. Tahap ini juga meliputi manajemen konfigurasi hardware dan software.

b) Project Management Tahap ini menyediakan framework untuk mengatur software dan resiko. Tahap ini juga menyediakan pedoman untuk planning, staffing, monitoring dan secara umum menunjukan manajemen proyek.

c) Environment Tahap ini menjelaskan tentang infrastruktur dan metode yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem

2.4 Moodle

Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment atau singkatan dari Moodle adalah sebuah platform yang digunakan untuk menunjang sistem manajemen pembelajaran secara online dan menggunakan perangkat computer

Moodle termasuk ke dalam aplikasi berbasis web (web-based). Yang mana, untuk setiap aktivitas pembelajaran terkait akses materi, diskusi, tanya jawab, hingga evaluasi dapat dilakukan melalui tampilan website dengan menggunakan bantuan browser.

Terdapat setidaknya enam fitur penting yang berada pada sistem e-learning dari Moodle. Berikut ini adalah penjelasan mengenai fungsi dan kegunaan dari setiap fitur-nya.

1. Personalized Dashboard

Fitur yang pertama merupakan dashboard dari Moodle yang tampak intuitif dan telah terintegrasi dengan baik. Dalam menu beranda (halaman utama) tersebut telah

(7)

tersedia banyak sekali informasi penting yang meliputi daftar khusus, kalender kegiatan, pengumuman umum, hingga list pengguna aktif yang sedang online.

2. Progress Tracking

Fitur yang kedua ini berfungsi untuk mengawasi dan memberikan hasil evaluasi terhadap setiap aktivitas pembelajaran yang dilakukan. Sehingga, dapat memberikan penilaian atau hasil asesmen yang baik berdasarkan data yang valid dan berkualitas.

3. File Management

Digunakan untuk menambahkan sebuah file baru yang diberi nama sesuai dengan mata pelajaran tiap pengguna. Cukup dengan melakukan drag and drop saja, anda dapat menambahkan file secara otomatis. Opsi yang lain dapat dilakukan dengan menambahkan hasil resource dari materi pada kursus yang lain, dapat berupa file, folder atau alamat URL.

4. Peer Assessment

Untuk fitur yang satu ini terbilang unik, dimana pengajar dapat meminta kepada peserta untuk memberikan nilai kepada teman atau peserta yang lain. Fitur ini juga dapat diatur oleh pengajar dan tentunya melibatkan peserta untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

5. Inline Feedback

Dengan Moodle, pengajar tidak perlu repot untuk melakukan koreksi dan memberikan feedback terhadap hasil belajar peserta didik. Karena, dalam platform tersebut seluruh hasil evaluasi dapat langsung ditampilkan dalam browser. Selain itu juga file dokumen yang diunggah oleh peserta bisa langsung diberikan catatan tambahan (highlight).

6. Multimedia Integration

Moodle juga telah terintegrasi dengan berbagai jenis tipe media dengan format yang mendukung. Sehingga, pengalaman dalam mengikuti segala kegiatan pembelajaran cenderung nyaman dan tidak membosankan.

(8)

2.5 Website

“Website adalah kumpulan halaman web yang saling terhubung dan seluruh file saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman dan kumpulan halaman yang dinamakan homepage. Homepage berada pada posisi teratas dengan halaman-halaman terkait berada di bawahnya. Biasanya, setiap halaman di bawah homepage (child page) berisi hyperlink ke halaman lain dalam web”.

(Gregorius, 2000).

Sejarah website pertama kali dimulai dari seorang ilmuwan yang berasal dari Inggris, bernama Tim Berners-Lee. Orang tua dari Berners juga merupakan ilmuwan komputer pada era awal dunia komputasi.

Tujuan awal dari Tim Berners membuat sebuah website adalah supaya lebih memudahkan para peneliti di tempat kerjanya untuk mendapatkan dan bertukar informasi. Kemudian, pada tanggal 30 April 1993, secara resmi CERN yang merupakan laboratorium fisika di Swiss mengumumkan tentang perilisan website secara gratis.

Beberapa fungsi website yang memiliki keunggulan dan kualitas yang berbeda sesuai dengan target pemasaran maupun bisnis. Berikut ini merupakan beberapa fungsi yang dikategorikan sesuai dengan tujuan bisnis.

2.6 MySQL

MySQL menurut (Andri Kristanto, 2014:15) adalah sebagai berikut :

“MySQL adalah database server, database yang dibuat di MySQL dapat kita akses dalam komputer jaringan , baik untuk aplikasi single user maupun aplikasi multi user. Dengan menggunakan database MySQL dengan memisahkan databasenya menjadi terpusat, sehingga program aplikasinya dapat diinstal pada computer lain yang bertindak sebagai client”

2.7 PHP

PHP (Hyper Prepocessor) menurut (Andri Kristanto, 2014 : 21) sebagai berikut :

(9)

“Hyper Prepocessor atau sering disebut PHP merupakan Bahasa pemograman yang sering disisipkan kedalam HTML PHP.”

Sebagai sebuah scripting language, PHP menjalankan instruksi pemrograman saat proses runtime. Hasil dari instruksi tentu akan berbeda tergantung data yang diproses.

PHP merupakan bahasa pemrograman server-side, maka script dari PHP nantinya akan diproses di server. Jenis server yang sering digunakan bersama dengan PHP antara lain Apache, Nginx, dan LiteSpeed. Selain itu, PHP juga merupakan bahasa pemrograman yang bersifat open source. Pengguna bebas memodifikasi dan mengembangkan sesuai dengan kebutuhan.

Secara umum, fungsi PHP adalah digunakan untuk pengembangan website. Baik website statis seperti situs berita yang tidak membutuhkan banyak fitur. Ataupun website dinamis seperti toko online dengan segudang fitur pendukung. Namun, penggunaan PHP tidak terbatas pada pengembangan website saja. Karena fleksibilitasnya yang tinggi, PHP juga bisa digunakan untuk membuat aplikasi komputer sekalipun.

2.8 UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) menurut (Nugroho, 2009) adalah sebagai berikut :

“UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari system perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan system non perangkat lunak lainnya.”

Jenis- jenis UML (Unified Modeling Language) menurut ( Nugroho, 2009:155-165 ) adalah sebagai berikut:

1. Use Case Diagram

“use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat”.

(10)

2. Class Diagram

“Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem”. Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat”.

3. Activity Diagram

“Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas system bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem”.

4. Sequence Diagram

“Diagram Sequence menggambarkan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”

Referensi

Dokumen terkait

Dengan bantuan metode DMAIC (Defiine Measure Analyze Improve Control) dari Six Sigma diharapkan penulis dapat membantu menganalisis kualitas yang dihasilkan dari proses

Penyimpangan seksual lainnya di kedua video klip ini juga diperlihatkan pada tabel 4.5 dalam video klip “Justify My Love” ada adegan dimana Madonna melakukan hubungan

Perbedaan perubahan kadar kolesterol total yang tidak bermakna antara kelompok perlakuan dan kontrol sesuai dengan penelitian Trully Kusumawardhani yang menyatakan

Sehingga, untuk Indeks Kinerja Kunci tingkat pentalan (bounce rate), terdapat kesimpulan kedua, yaitu: pengunjung yang datang hanya melihat satu halaman dituju, mereka merasa

Usia pensiun rata-rata di Indonesia adalah 55 -60 tahun sementara usia harapan hidup rata-rata adalah 70 tahun. Dengan demikian, Anda harus mempersiapkan biaya

q   Pada bahasan berikut ini, variabel random terdiri dari dua variabel (bivariate distributions). q   Apabila kita ingin mempelajari perilaku dua atau lebih variabel random, maka

Dalam penelitian ini akan dimodelkan jumlah penderita kusta di Provinsi Jawa Tengah menggunakan regresi poisson dan GWPR dengan pembobot fungsi kernel gaussian dan kernel

Model transshipment adalah model transportasi yang memungkinkan dilakukan pengirim (komoditas) dengan cara tidak langsung, di mana komoditas dari suatu sumber dapat