• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh rasio konsentrasi (concentration ratio) terhadap keragaan (performance) industri tekstil dan pakaian jadi di Indonesia tahun 1988 : studi kasus pada 4 (empat) perusahaan terbesar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh rasio konsentrasi (concentration ratio) terhadap keragaan (performance) industri tekstil dan pakaian jadi di Indonesia tahun 1988 : studi kasus pada 4 (empat) perusahaan terbesar."

Copied!
154
0
0

Teks penuh

(1)

INTISARI

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rasio konsentrasi terhadap keragaan Industri Tekstil dan Pakaian Jadi di Indonesia tahun 1988. Keragaan industri diukur dengan variabel keuntungan industri (PCM), upah (W), efisi-ensi (EF) dan produktivitas parsial rata-rata tenaga kerja (PROD). Pengaruh rasio konsentrasi akan dilihat pada derajat kekuatan monopoli CR > 40 persen ("sedang") dan derajat kekuatan monopoli CR < 40 persen ("rendah").

Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh Biro Pusat Statistik dalam Survei Industri tahun 1988 ini, dilaksanakan dengan cara menyebar kuesioner kepada semua perusahaan dalam industri dan pencacahan dilakukan secara lengkap. Survei di-laksanakan pada industri besar dan sedang berdasarkan klasi-fikasi industri Indonesia yang terdiri atas 5 digit disusun berdasarkan International Standard Industrial Classification 1 All Activities (ISIC)-tahun 1968 dan disesuaikan dengan keadaan di Indonesia.

H a s i l p e n e l i t i a n m e n u n j u k k a n , b a h w a p e r u s a h a a n -perusahaan monopolistik (derajat monopoli "sedang") mempero-leh keuntungan lebih rendah dan membayar upah lebih rendah daripada perusahaan-perusahaan persaingan (derajat monopoli "rendah"). Tetapi, perusahaan-perusahaan dengan derajat mo-nopoli "rendah" menghasilkan tingkat efisiensi yang semakin •rendah (secara umum semakin tinggi CR semakin rendah efisi-ensi). Jadi, pengaruh rasio konsentrasi berbeda antara derajat monopoli "sedang" dan derajat monopoli "rendah". Selanjutnya, rasio konsentrasi tidak mempengaruhi produktivitas. Kesimpulan lain, industri tekstil dan pakaian jadi di Indonesia memiliki sifat-sifat persaingan dan padat karya, distribusi penghasilan lancar, dan terdapat korelasi negatif antara CR dan keragaan seperti keuntungàn, upah dan efisiensi (kecuali produktivitas).

(2)

ABSTRACT

This research is intended to investigate the concentra-tion ratio performance effect on Textile and Garment Industry in Indonesia in 1988. The industry performance was measured using variables of price cost margins (PCM), wages (W), efficiency (EF), and productivity (PROD). Concentration ratio effect was measured using the formulation of monopoly power of CR > 40 pct (medium degree) and CR < 40 pct (low degree).

The method of collecting data of this 1988 research done by the Central Bureau of Statistics is questionare dis-tribution to all large and medium industrial firms, and all data were completely counted. The survey was done among large and medium-size industries based on Indonesian Industrial Classification consisting of five digits following the 1968 International Standard Industrial Classification of All Activities (ISIC) adjusted to Indonesian local condition.

The result of research shows that medium monopolistic firms gained lower benefits and paid labour more lowly compared with competitive firms with lower degree of

monopoly. But, the firms with degree of monopoly power of "low" got lower rate of efficiency. Thus, concentration ratio effect differs between "medium" and "low" degree of monopoly. Accordingly, concentration ratio effect does not affect productivity. Other conclusions, the textile and garment industry in Indonesia show to competitive and labour intensive, the distribution of income earnings is widespreads, and correlation was negative between CR and performances (exclude productivity).

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dikarenakan pada komoditas padi inbrida, setiap orang bisa mengembangkan varietas padi inbrida secara mandiri (tanpa harus meminta hasil perakitan baru) yang mana

Lahirnya bokong : garis pangkal paha (diameter bitrokanteriksa) masuk miring/melintang ke dalam pintu atas panggul. Trokanter depan biasanya lebih cepat turun dan lebih

Secara keseluruhan hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan bermakna terhadap kadar sulfametoksazol dalam darah yang ditunjukkan dengan AUC pada

Langsa belum ada yang diselesaikan hingga ke tingkat Mahkamah Syar’iah, hal ini dikarenakan ketidaktahuan masyarakat (tidak mengerti hukum) bahwa penyelesaian kasus

Seri persyaratan penilaian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OHSAS 18001 : 1999) ini menyatakan persyaratan sistem manajemen K3, agar organisasi mampu mengendalikan resiko-resiko

Metodologi penelitian skripsi ini menggunakan paradigma konstruktivis, dengan pendekatan kualitatif, dan menggunakan analisis naratif untuk melihat bagaimana Tempo

Schodek (1995) berpendapat bahwa rangka batang adalah susunan batang- batang lurus yang disambung pada titik joint membentuk segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga menjadi

Sistem Informasi Rekonsiliasi Keuangan Negara dapat mempermudah satuan kerja dalam melakukan rekonsiliasi dengan KPPN dan mempercepat proses pelaksanaan anggaran oleh satuan