ABSTRAK
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SMA PADA KONSEP REPRODUKSI VIRUS MELALUI ANALISIS GAMBAR
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa SMA melalui analisis gambar pada konsep reproduksi virus. Miskonsepsi perlu diidentifikasi pada siswa dengan tujuan menghindari kesalahan konsep yang dapat terus menerus terjadi sehingga pembelajaran yang bermakna tidak dapat dicapai. Digunakannya gambar untuk mengidentifikasi miskonsepsi dikarenakan metode ini sangat merepresentasikan karakteristik materi reproduksi virus yang banyak disampaikan dalam bentuk gambar. Teknik pengumpulan data dalam analisis gambar untuk mengidentifikasi miskonsepsi ini dilakukan dengan menggunakan instrumen lembar penilaian gambar siswa yang mengacu pada rubrik berisi 5 level pemahaman konsep, angket minat menggambar siswa, daftar pertanyaan wawancara keyakinan, pendalaman konsep, latar belakang siswa, serta daftar cek tahapan analisis untuk peneliti. Subjek penelitian ini adalah 1 kelas X IPA di SMA yang terdiri dari 25 siswa dengan pemilihan kelas secara random. Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari setengah sampel siswa dikategorikan ke dalam miskonsepsi dan terdapat 11 langkah analisis yang harus dilakukan untuk bisa menganalisis gambar siswa dan mengungkap miskonsepsinya. Miskonsepsi yang banyak dialami siswa pada konsep fase injeksi dan adsorbsi pada siklus litik, fase pembelahan pada siklus lisogenik, gambar struktur bakteriofag, reproduksi virus berupa alur nonsiklik, dan waktu terjadinya siklus litik dan lisogenik. Dengan adanya hasil tersebut diharapkan guru dapat lebih menjelaskan konsep-konsep reproduksi virus yang rentan miskonsepsi dan menggunakan gambar konsep yang jelas serta tidak membingungkan siswa.
ABSTRACT
AN IDENTIFICATION SENIOR HIGH SCHOOL STUDENT MISCONCEPTION IN VIRUS REPRODUCTION CONCEPT BY DRAWING ANALYSIS
The purpose of this research was to identify senior high school student misconception by drawing analysis in virus reproduction concept. Misconception should be able to identified in order to to prevent wrong conception being continued and the meaningful learning can be created. Drawing have been considered to identify misconception in this research because this method was represent the characteristic of virus reproduction concept which often delivered by drawing and picture as teaching learning method in classroom. The method of collecting data was drawing scoring sheet for student that refer to 5 levels conceptual understanding, drawing interest questionnaire, list of question for conviction, exploration of specific concept and student background interview, and misconception analysis step’s checked lists for the researcher. The subject of this research was one class of senior high school first grader selected by classroom random sampling and consist of 25 students. The result of this research was more than a half of students was indicated misconception and there are 11 analysis steps have been done to analyse student drawing and reveal many misconceptions. Based on analysis, student misconceptions were about injection and adsorption phase in litic cycle, division phase of lisogenic cycle, bacteriophage structure, virus reproduction was drew in noncycle system, and the time of both cycle occurs in one cell. By the result of analysis, recommendations were made for teachers to deliver the most susceptible misconception in virus reproduction concept and to use as clear as possible of drawing and picture while teaching this concept in classroom.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Pertanyaan Penelitian ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep, Konsepsi, dan Miskonsepsi 1. Pengertian Konsep, Konsepsi, dan Miskonsepsi ... 6
2. Penyebab Miskonsepsi ... 7
3. Cara Mengidentifikasi Miskonsepsi ... 8
B. Analisis Gambar untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi ... 9
1. Cara Mengidentifikasi Miskonsepsi Menggunakan Analisis Gambar .... 11
2. Langkah Analisis ... 12
3. Hasil Penelitian yang Relevan ... 14
C. Konsep Reproduksi Virus 1. Telaah Kurikulum ... 15
2. Struktur Virus ... 16
3. Reproduksi Virus Bakteri ... 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian ... 22
B. Metode Penelitian ... 22
C. Definisi Operasional ... 24
D. Instrumen Penelitian 1. Lembar Penilaian ... 23
2. Angket ... 29
3. Wawancara ... 30
4. Daftar Cek ... 32
5. Observasi Pembelajaran ... 33
E. Teknik Pengumpulan Data ... 34
F. Teknik Pengolahan Data 1. Analisis Lembar Penilaian Data Hasil Menggambar ... 34
2. Analisis Angket ... 35
3. Analisis Wawancara ... 36
4. Analisis Miskonsepsi Secara Keseluruhan ... 37
5. Analisis Daftar Cek ... 39
G. Prosedur Penelitian ... 39
H. Hasil Uji Coba ... 41
I. Bagan Alur Penelitian ... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Hasil Menggambar Siswa ... 45
2. Analisis Angket Siswa ... 50
3. Analisis Data Hasil Wawancara a. Hasil Wawancara Penggalian Pemahaman Konsep ... 54
b. Hasil Wawancara Latar Belakang Miskonsepsi Siswa ... 59
c. Hasil Wawancara Guru ... 60
4. Analisis Observasi Pembelajaran ... 62
5. Miskonsepsi Konsep Reproduksi Virus ... 64
6. Langkah Analisis ... 67
B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Gambar untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi ... 68
3. Miskonsepsi Konsep Reproduksi Virus ... 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 86
B. Saran ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 89
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Tahapan Siklus Litik... 18
2.2 Tahapan Siklus Lisogenik... 20
3.1 Gambar Ahli Berdasarkan Literatur sebagai Acuan Penilaian dan Pembuatan Rubrik ... 24
3.2 Konten Gambar pada Siklus Litik dan Lisogenik ... 25
3.3 Konsep-konsep Reproduksi Cirus yang Benar Sesuai Konsep Para Ahli ... 26
3.4 Rubrik Kategori Gambar Siswa untuk Siklus Litik ... 27
3.5 Rubrik Kategori Gambar Siswa untuk Siklus Lisogenik ... 28
3.6 Kisi-kisi Angket ... 29
3.7 Kisi-kisi Wawancara Pendalaman Pemahaman Konsep ... 30
3.8 Kisi-kisi Wawancara Kondisi Siswa ... 31
3.9 Kisi-kisi Wawancara Guru ... 32
3.10 Penilaian Gambar Siswa ... 35
3.11 Penentuan Tingkat Pemahaman dan Miskonsepsi Siswa dari Hasil Wawancara ... 37
3.12 Analisis Perbandingan Miskonsepsi Siswa ... 38
4.1 Hasil Diagnosis Miskonsepsi ... 65
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Contoh Gambar Representatif (non-miskonsepsi) dari Konsep Serangga
Hymenoptera ... 10
2.2 Contoh Gambar Miskonsepsi Konsep Serangga Hymenoptera ... 11
2.3 Contoh Gambar pada Setiap Level Gambar Berdasarkan Penelitian ... 14
2.4 Struktur Bakteriofag ... 16
2.5 Fase Adsorbsi ... 18
2.6 Fase Injeksi ... 18
2.7 Fase Sintesis ... 18
2.8 Fase Perakitan ... 18
2.9 Fase Lisis ... 18
2.10 Fase Adsorbsi dan Injeksi ... 20
2.11 Fase Penggabungan ... 20
2.12 Fase Penggabungan dan Pembelahan ... 20
2.13 Mekanisme Reproduksi Virus ... 21
3.1 Gambar Ahli Berdasarkan Literatur ... 24
3.2 Bagan Alur Penelitian ... 44
4.1 Grafik Persentase Level Gambar Siklus Litik ... 49
4.2 Grafik Persentase Level Gambar Siklus Lisogenik ... 50
4.3 Contoh Gambar Siklus Litik Siswa Pada Tiap Level ... 50
4.4 Contoh Gambar Siklus Lisogenik Siswa Pada Tiap Level ... 51
4.5 Grafik Perbandingan Persentase Level Gambar Siklus Litik Siswa Berdasarkan Minat Menggambar ... 53
4.6 Grafik Perbandingan Persentase Level Gambar Siklus Lisogenik Siswa Berdasarkan Minat Menggambar ... 53
4.7 Contoh Gambar Level 2 Pada Siklus Litik ... 72
4.8 Contoh Gambar Level 2 Pada Siklus Litik ... 72
4.9 Contoh Gambar Level 3 Pada Siklus Litik ... 73
4.10 Contoh Gambar Level 3 Pada Siklus Litik ... 73
4.12 Contoh Gambar Level 2 Pada Siklus Lisogenik ... 75
4.13 Contoh Gambar Level 2 Pada Siklus Lisogenik ... 75
4.14 Contoh Gambar Level 3 Pada Siklus Lisogenik ... 76
DAFTAR LAMPIRAN
A.1. Angket Minat Menggambar dan Pembelajaran Biologi ... 92
A.2. Soal Perintah Menggambar ... 93
A.3. Pedoman Wawancara Guru ... 95
A.4. Pedoman Wawancara Siswa 1. Wawancara Pendalaman Pemahaman Konsep ... 97
2. Wawancara Latar Belakang Siswa ... 98
A.5. Daftar Cek Tahap Analisis Miskonsepsi ... 99
A.6. Lembar Penilaian Gambar Siswa ... 100
B.1. Nomor Tes, Nama, dan Kode Siswa ... 101
B.2. Hasil Analisis Angket ... 102
B.3. Hasil Analisis Minat Menggambar Siswa ... 103
B.4. Hasil Lembar Penilaian Analisis Gambar 1. Siklus Litik ... 104
2. Siklus Lisogenik ... 105
B.5. Contoh Hasil Gambar Siswa 1. Siklus Litik ... 106
2. Siklus Lisogenik ... 108
B.6. Persentase Hasil Analisis Gambar 1. Gambar Siklus Litik ... 110
2. Perbandingan Hasil Analisis Gambar Siklus Litik dengan Minat Menggambar ... 111
3. Gambar Siklus Lisogenik ... 112
4. Perbandingan Hasil Analisis Gambar Siklus Lisogenik dengan Minat Menggambar ... 113
B.7. Rekapitulasi Hasil Wawancara Siswa ... 114
B.8. Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru ... 121
B.9. Rekapitulasi Hasil Analisis Miskonsepsi ... 126
1. Miskonsepsi yang Terjadi Pada Konsep-konsep Reproduksi Virus ... 128
2. Persentase Miskonsepsi Konsep Reproduksi Virus ... 130
B.11. Hasil Daftar Cek Tahapan Analisis Miskonsepsi... 131
C.1. Surat Izin Penelitian ... 132
C.2. Surat Keterangan Penelitian ... 133
D.1. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ... 134
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan kurikulum yang berkembang di Indonesia, tujuan utama
pendidikan pada dasarnya adalah untuk penguasaan konsep berlandaskan
pengalaman belajar. Dahar (1988) mengungkapkan bahwa
Konsep begitu penting karena dasar bagi proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi Belajar konsep sendiri merupakan batu-batu pembangun dalam berpikir. Misalnya untuk memecahkan masalah, seorang siswa harus mengetahui aturan-aturan yang relevan dan aturan ini didasarkan pada konsep-konsep yang diperolehnya.
Begitu pentingnya pemahaman konsep dalam proses pendidikan,
kurikulum biologi pun dikembangkan agar siswa mampu memahami suatu
konsep dan mampu mengaitkan konsep satu dengan konsep lainnya agar
mampu memecahkan masalah (Permen, 2007). Berdasarkan hal tersebut,
pembelajaran biologi berdasarkan kurikulum 2013 yang digunakan saat ini
mendorong siswa untuk bisa menguasai konsep berdasarkan pengalaman
belajarnya sendiri. Salah satu konsep yang ada di pelajaran biologi adalah
konsep reproduksi virus. Berdasarkan kurikulum, konsep reproduksi virus ini
merupakan salah satu materi pokok dari bab virus yang sangat penting
dipahami untuk dapat menguasai konsep virus secara keseluruhan. Penguasaan
konsep virus yang harus ditunjukan ini salah satunya adalah dengan mampunya
siswa untuk menerapkan dan menyajikan kembali konsep virus dalam charta
(Kompetensi Dasar 3.3 dan 3.4). Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa
pembelajaran konsep reproduksi virus ini, guru akan menampilkan gambar lalu
kemudian menjelaskannya pada siswa. Namun hal tersebut ternyata tidak
menjamin bahwa konsep reproduksi virus dapat dipahami oleh siswa terlebih
apakah gambar yang digunakan dan penjelasan yang guru sampaikan tersebut
sudah sesuai dengan konsep para ahli dan tidak menyebabkan miskonsepsi.
Miskonsepsi sendiri merupakan konsepsi alternatif atau pandangan
terhadap sains yang berbeda dengan konsep yang sudah disetujui oleh para
2
Deshmukh & Deshmukh, 2012), sebelum masuk ke dalam kelas sebenarnya
siswa sudah memiliki pemikiran sendiri terhadap suatu konsep dan mereka
akan membawa konsepsi tersebut ke dalam kelas. Apabila konsepsi tersebut
ternyata konsepsi salah maka akan menjadi miskonsepsi yang jika tidak
diperbaiki akan terus menjadi kesalahan konsep pada siswa. Menurut Kose
(2008), dengan adanya miskonsepsi tersebut maka pembelajaran yang
bermakna akan terhambat dan penguasaan konsep pada siswa menjadi lebih
sulit didapatkan.
Berdasarkan Suri (2013) jika miskonsepsi yang dialami siswa dibiarkan
maka konsep-konsep yang salah tersebut akan terus tertanam dalam diri siswa
dan akan berpengaruh pada perolehan konsep pada tingkat yang lebih tinggi.
Adanya fakta tersebut menyebabkan miskonsepsi menjadi hal yang harus
diketahui dari siswa demi tercapainya tujuan pendidikan dan pembelajaran
biologi. Miskonsepsi dapat diidentifikasi dengan berbagai cara pendeteksian
berdasarkan jawaban siswa. Berbagai metode dapat dilakukan untuk
mendeteksi miskonsepsi pada siswa, diantaranya dengan tes two-tier
diagnostic, peta konsep, kegiatan prediksi-observasi-eksplanasi, wawancara
terhadap konsep dan contohnya, gambar, dan penguraian kata-kata (Kose,
2008). Tentu saja semua metode tersebut harus disertai oleh langkah-langkah
analisis agar penentuan miskonsepsi yang didapatkan sesuai dengan
prosedurnya.
Penggunaan gambar yang digunakan sebagai penghubung pemikiran
siswa sudah mulai digunakan sebagai bagian dari penelitian pendidikan.
Berdasarkan penelitian, gambar secara langsung dapat merepresentasikan
ide-ide dari pemikiran siswa. Selain itu, gambar buatan siswa dapat pula digunakan
untuk mengidentifikasi miskonsepsi (Dikmenli, 2009). Miskonsepsi dapat
diidentifikasi melalui gambar siswa dikarenakan gambar siswa dapat
mendeskripsikan apa yang sebenarnya mereka pikirkan dan merefleksikan apa
yang ada di dalam pikiran mereka (Cardak, 2009).
Gambar digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada
penelitian ini karena berdasarkan Dikmenli (2009) identifikasi miskonsepsi
3
dibandingkan dengan penggunaan kata-kata uraian. Penggunaan kata-kata
uraian dinilai tidak benar-benar membuka konsepsi siswa karena kemungkinan
siswa bisa mengulang kata-kata yang diucapkan oleh guru saat pembelajaran.
Hal tersebut yang bisa menimbulkan pemahaman dan konsepsi yang bukan
benar-benar dari hasil pemikiran siswa. Meskipun menurut Hoose dan Casem
(2007) pada siswa dengan kemampuan visual yang tinggi ada kemungkinan
akan menggambar berdasarkan gambar yang mereka lihat di buku teks biologi,
pada saat itu mereka tidak menggambar berdasarkan pemahamannya dan
membuat gambar dari buku teks itu seakan-akan gambar hasil konsepsinya
sendiri. Namun tetap saja jika pada dirinya terdapat miskonsepsi maka pada
gambar tersebut ada konten-konten yang mengindikasikan pemahaman yang
tidak sempurna. Misalnya pada saat siswa diperintahkan untuk mengambar
struktur sel, mungkin dia menggambar persis seperti gambar struktur sel di
buku teks biologi namun ternyata ada kesalahan pada struktur komponen
selnya. Berdasarkan hal tersebut menurut Hoose dan Casem (2007), gambar
merupakan instrumen yang kuat untuk penelitian dengan tujuan untuk melihat
pemahaman siswa atau miskonsepsi terhadap suatu konsep ilmu sains.
Berbagai penelitian mengenai identifikasi miskonsepsi dengan metode
analisis gambar ini sudah banyak dilakukan sebelumnya oleh para ahli
diantaranya, penelitian miskonsepsi mengenai siklus air (Cardak, 2009),
miskonsepsi mengenai pembelahan sel (Dikmenli, 2009), dan miskonsepsi
mengenai fotosintesis dan respirasi (Kose, 2008). Berdasarkan penelitian
Tekkaya (2002), miskonsepsi pada materi biologi ternyata banyak terdapat
pada konsep respirasi, fotosintesis, ekologi, energi, genetika, klasifikasi, dan
sistem transportasi namun miskonsepsi tidak dipungkiri dapat terjadi pada
materi lainnya selain yang sudah disebutkan.
Seringnya penggunaan gambar saat pembelajaran virus khususnya pada
konsep reproduksi dimana gambar yang digunakan tersebut belum tentu
mengandung konsep yang tepat, penjelasan guru yang ditakutkan justru tidak
meluruskan konsep yang salah, serta ditemukannya kebingungan siswa untuk
mengklasifikasikan virus kedalam makhluk hidup atau benda tak hidup yang
4
menjadi alasan bahwa miskonsepsi pada materi reproduksi virus sangat
berpotensi terjadi pada siswa (Kurt, 2013). Padahal konsep reproduksi virus
sendiri merupakan konsep pokok yang penting dalam memahami dan
menguasai konsep virus.
Seringnya gambar pada buku teks biologi maupun sumber internet
digunakan dalam pembelajaran reproduksi virus ternyata menjadikan konsep
reproduksi virus menjadi rentan akan miskonsepsi. Namun di sisi lain, ternyata
gambar pun dapat merefleksikan pemikiran dan mengungkap miskonsepsi
siswa untuk kebutuhan perbaikan pemahaman konsep. Pentingnya pemahaman
konsep reproduksi virus yang bertujuan agar siswa mampu mengaplikasikan
konsep tersebut dalam kehidupan sehari-harinya tanpa miskonsepsi dan
gambar yang dapat mengungkap pemikiran siswa adalah alasan utama yang
menjadi sorotan penulis untuk melakukan penelitian mengenai identifikasi
miskonsepsi pada konsep reproduksi virus menggunakan analisis gambar.
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka penulis melakukan penelitian yang
berjudul Identifikasi Miskonsepsi Siswa SMA Pada Konsep Reproduksi Virus
Melalui Analisis Gambar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan oleh penulis di atas, rumusan masalah untuk penelitian ini adalah “Bagaimana miskonsepsi siswa SMA pada konsep reproduksi virus melalui analisis gambar?”
C. Pertanyaan Penelitian
Agar penelitian ini lebih jelas dan terarah, rumusan masalah tersebut maka
dikembangkan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Pada sub konsep reproduksi virus apa sajakah siswa mengalami
miskonsepsi?
2. Berapakah jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep
reproduksi virus berdasarkan hasil analisis gambar?
3. Bagaimana langkah menganalisis gambar siswa SMA untuk
5
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. mengidentifikasi miskonsepsi siswa dengan menggunakan analisis gambar.
2. mengetahui sub konsep reproduksi virus yang banyak terdapat miskonsepsi
pada siswa.
3. mengetahui jumlah siswa SMA yang mengalami miskonsepsi pada konsep
reproduksi virus melalui analisis gambar.
4. mengetahui langkah-langkah analisis gambar yang digunakan untuk
mengidentifikasi miskonsepsi.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Mendapatkan sub konsep-sub konsep dari konsep reproduksi virus yang
berpotensi mengalami miskonsepsi pada siswa sehingga untuk kedepannya
guru dapat melakukan penekanan atau perhatian lebih ketika menjelaskan
subkonsep tersebut untuk menghindari terjadinya miskonsepsi.
2. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada konsep biologi
lain yang memiliki karakteristik sama atau hampir sama dengan
karakteristik dari materi reproduksi virus.
3. Mendapatkan langkah-langkah untuk mengidentifikasi miskonsepsi
melalui analisis gambar yang sesuai dengan karakteristik dan kompetensi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Analisis gambar ini mengacu pada rubrik yang dikembangkan dari
penelitian miskonsepsi milik Kose (2008), Cardak, (2009), dan Dikmenli
(2009). Analisis gambar siswa tersebut dikategorikan ke dalam 5 level
pemahaman siswa, yaitu level 1 untuk gambar tidak representatif, level 2
untuk gambar lengkap dengan miskonsepsi, level 3 untuk gambar dengan
miskonsepsi, level 4 untuk gambar tidak lengkap tanpa miskonsepsi, dan
level 5 untuk gambar representatif dan komprehensif. Setelah dilakukan
analisis gambar diketahui bahwa metode tersebut tidak cukup untuk
mengategorikan pemahaman konsep siswa sehingga untuk mendukung hasil
analisis gambar, analisis wawancara dilakukan pula pada siswa. Kategori
yang digunakan pada analisis wawancara ini adalah kategori yaitu siswa
paham konsep, siswa miskonsepsi, dan siswa tidak paham konsep.
Berdasarkan hasil analisis miskonsepsi berdasarkan analisis gambar dan
analisis pendukung beruapa data wawancara keyakinan dan pendalaman
konsep siswa didapatkan bahwa sebagian besar siswa 52% atau 13 siswa
dikategorikan pada miskonsepsi, 12% atau 4 siswa termasuk ke dalam
kategori paham konsep dan tidak paham konsep.
Berdasarkan hasil analisis gambar diketahui bahwa siswa banyak
mengalami miskonsepsi pada konsep fase injeksi dan adsorbsi pada siklus
litik, fase pembelahan pada siklus lisogenik, gambar struktur bakteriofag, dan
reproduksi virus berupa alur nonsiklik. Berdasarkan hal tersebut, gambar
dapat digunakan sebagai metode untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa
terlebih jika hasil diagnosis miskonsepsi tersebut didukung oleh data lainnya
berupa angket atau wawancara.
Analisis gambar untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada konsep
reproduksi virus telah dilakukan dengan 11 langkah-langkah yaitu:
87
2. Membuat rubrik dan format/lembar penilaian berdasarkan gambar acuan
dan konsep-konsep reproduksi virus.
3. Memberikan soal perintah menggambar dan angket minat menggambar
pada siswa.
4. Melakukan analisis pada gambar siswa .
5. Mengategorikan gambar siswa pada level-level miskonsepsi.
6. Melakukan analisis pada angket siswa sehingga diketahui minat dan
kemampuan menggambar tiap siswa sebagai data pendukung.
7. Melakukan wawancara pada siswa dan guru.
8. Menganalisis hasil wawancara siswa.
9. Menganalisis hasil wawancara guru.
10. Menganalisis dan mendiagnosis pemahaman serta miskonsepsi akhir
yang dialami siswa berdasarkan hasil analisis gambar dan wawancara
siswa yang didukung oleh data hasil observasi pembelajaran dan
wawancara guru.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian terhadap miskonsepsi konsep reproduksi
virus terhadap siswa SMA melalui analisis gambar, peneliti ingin
memberikan saran diantaranya:
1. Bagi Guru
Penggunaan gambar untuk mengidentifikasi miskonsepsi pada
konsep reproduksi virus memang tidak mudah untuk dilakukan terlebih
lagi jika siswa tidak dibiasakan untuk menggambarkan suatu konsep
biologi. Oleh karena itu sebagai guru semestinya dapat menentukan
gambar yang reprosentatif untuk digunakan dalam pembelajaran sehingga
tidak menyebabkan kebingungan dan miskonsepsi pada siswa.
Selain itu sebagai guru harus mengetahui cara-cara lain juga untuk
mengidentifikasi miskonsepsi selain menggunakan gambar. Pembelajaran
student-center perlu mulai diimplementasikan dalam pembelajaran
reproduksi virus selanjutnya dan guru seharusnya lebih menyadari bahwa
88
materi mana yang masih sulit dipahami siswa sehingga metode
pembelajaran yang digunakan akan disesuaikan dengan kesulitan materi
tersebut.
2. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti lain yang ingin meneliti miskonsepsi siswa
menggunakan gambar harus memiliki lebih banyak sumber mengenai
miskonsepsi agar data yang mendukung hasil penelitian lebih banyak.
Selain itu, untuk penelitian selanjutnya bisa dikembangkan lagi dengan
ditambahkannya metode analisis yang bisa dikombinasikan dengan metode
analisis gambar seperti penggunaan CRI (Certainty of Responses Index),
atau tes diagnostik. Selain itu penelitian ini perlu adanya pengembangan
dalam hal bagaimana cara meremediasi miskonsepsi konsep-konsep