• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KINERJA GURU DAN SISWA SERTA PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA KONTEKS PENYAKIT KENCING BATU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KINERJA GURU DAN SISWA SERTA PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA KONTEKS PENYAKIT KENCING BATU."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KINERJA GURU DAN SISWA SERTA PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA

KONTEKS PENYAKIT KENCING BATU

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

Evi Khabibah Lestari

1104906

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KINERJA GURU DAN SISWA SERTA PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA

KONTEKS PENYAKIT KENCING BATU

Oleh

Evi Khabibah Lestari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelas Sarjana Pendidikan pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Evi Khabibah Lestari 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

iv

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh proses pembelajaran kimia yang masih menekankan pada aspek mengingat dan memahami. Namun aspek tingkat tinggi seperti menganalisis masalah, mengevaluasi, dan mencipta belum dilatihkan kepada siswa. Sehingga siswa kurang terlatih mengembangkan keterampilan memecahkan masalah serta kesulitan dalam menerapkan konsep-konsep yang dipelajari dalam kegiatan pembelajaran di kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pendekatan Problem

Based Learning tipe Tan terhadap kinerja guru dan siswa serta penguasaan konsep

siswa pada konteks penyakit kencing batu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experiment dengan one group pretest-posttest design. Subjek penelitian terdiri dari 25 siswa kelas XI IPA pada salah satu SMA di kota Bandung. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi kinerja guru, lembar analisis observasi, lembar kerja siswa, dan butir soal. Penilaian konsep siswa dinilai berdasarkan hasil pretest dan posttest yang diukur dengan menggunakan uji paired simple t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran Problem Based Learning berkategori sangat baik (90%) dan melaksanakan Problem Based Learning berkategori sangat baik (91%). Kinerja siswa selama kegiatan Problem Based Learning dalam aspek kognisi berkategori baik (72%), aspek sikap berkategori sangat baik (88%), dan aspek keterampilan berkategori sangat baik (87%). Penguasaan konsep siswa pada konteks penyakit kencing batu meningkat dengan nilai rata-rata N-gain sebesar 0,34 berkategori sedang dan penguasaan konsep dasar siswa berbasis konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan meningkat secara signifikan sebesar 16%. Hal ini menunjukan bahwa penerapan pendekatan Problem Based Learning berbasis tipe Tan dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa.

Kata Kunci: Problem Based Learning tipe Tan, kinerja guru, kinerja siswa,

(5)

v

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This study was based on the problem in chemistry learning process that is focused on aspects of remembering and understanding. But the high-level aspects such as analyze problems, evaluate, and create yet practised to students. This cause student’s lack of skill in solving problems in their real life. The purpose of this study is to obtain information about Problem Based Learning approach in increasing student’s concepts mastery in kidney stone desease context. This study was using pre-experimental method with one group pretest-posttest design. Subject in this study consisted of 25 student of XI science from one of the high school in Bandung. The research instrument consisted of teacher performance assessment observation sheet, attitude, and student performance observation sheet, worksheets assessment format, and item written test. Student’s concepts mastery assessed from the result in pretest and posttest were measured using the paired sample t-test. The result showed that the influence of Problem Based Learning Tan model in kidney stone desease context toward the teacher performance in planning learning obtained excellent category by the percentage of 90% and the teacher performance in implementing learning obtained excellent category by the percentage of 91%. The student performance in aspect of cognition obtained good category by the percentage of 72%, aspect of attitude obtained excellent category by the percentage of 88%, and aspect of performance obtainded excellent category by the percentage of 87%. Student’s concept mastery in kidney stone desease context increase with average value of N-Gain is 0,34 obtained medium category and student’s concept mastery based on solubility concept increase significantly is 16%. This case shows that the implementation of Problem Based Learning Tan model approach can increasing student’s concepts mastery.

(6)

vi

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……….. i

UCAPAN TERIMA KASIH……….. ii

ABSTRAK ……… iv

ABSTRACT ……… v

DAFTAR ISI ……… vi

DAFTAR TABEL ……….. viii

DAFTAR GAMBAR ………. ix

DAFTAR LAMPIRAN ………. xi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ………... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ..……….... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ………. 7

D. Batasan Masalah ..………...……...……... 7

E. Tujuan Penelitian ..………...……...……... 7

F. Manfaat Penelitian ……… 8

G. Penjelasan Istilah ……… 8

H. Struktur Organisasi Skripsi ……… 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Problem Based Learning …………..……… 11

B. Perencanaan Problem Based Learning Tipe Tan ………...……… 15

C. Pelaksanaan Problem Based Learning Tipe Tan ..………...……...……...………..…... 17

D. Penilaian Problem Based Learning Tipe Tan ……….. 21

E. Kinerja ……...………... 23

F. Penguasaan Konsep ……...………... 23

G. Konteks Penyakit Kencing Batu ………... 25

H. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan sebagai Konsep Dasar yang Melandasi Konteks Penyakit Kencing Batu ....………...……...……...……... 27

I. Kerangka Pemikiran Penelitian ..………... 28

J. Hipotesis ……… 29

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ……...…………...………... 30

B. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian ……...……….. 30

C. Alur Penelitian ..………...……...…...….... 30

D. Instrumen Penelitian ………... 33

(7)

vii

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Pengumpulan Data ..………...…….. 35 G. Pengolahan dan Analisis Data ... 36

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning Tipe Tan

Terhadap Kinerja Guru ……...…………...……..………... 41 a. Perencanaan Pembelajaran Problem Based Learning

Tipe Tan ……...………...………...…… 41

b. Pelaksanaan Pembelajaran Problem Based Learning

Tipe Tan ……...………...………...……. 46 B. Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning Tipe Tan

Terhadap Kinerja Siswa……...…………...……..…………. 53 a. Kognisi Siswa Selama Kegiatan Pembelajaran Problem

Based Learning ... ….……... 53 b. Sikap Siswa Selama Kegiatan Pembelajaran Problem

Based Learning... 79 c. Keterampilan Siswa Selama Kegiatan Pembelajaran

Problem Based Learning... 81 C. Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning Tipe

Tan Terhadap Penguasaan Konsep Siswa pada Konteks Penyakit

Kencing Batu……...…………...……..……….…..………… 84

a. Uji Normalitas ……...…………...……..……….…..….. 85

b. Penguasaan Konsep Siswa pada Konteks

Penyakit Kencing Batu ………...……..…………...…… 86 c. Penguasaan Konsep Siswa terhadap Konsep Dasar

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan ………...……..….. 95

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan……….. 99

B. Saran……….... 99

DAFTAR PUSTAKA ……… 101

(8)

viii

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahapan Problem Based Learnig Tipe Tan ……… 17

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data ...………. 35

Tabel 3.2 Skala Kategori Penilaian IPKG ...……….. 36

Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Pencapaian N-Gain ...……….. 39

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Terhadap RPP Problem Based Learning Tipe Tan ...………. ...….... 42

Tabel 4.2 Hasil Penilaian Terhadap Pelaksanaan Problem Based Learning Tipe Tan ………...……… 47

Tabel 4.3 Kemampuan Siswa dalam Tahap Penganalisisan dan Pengembangan Masalah …………. 55

Tabel 4.4 Kemampuan Siswa dalam Tahap Strategi Pemecahan Masalah ………..………..……... 57

Tabel 4.5 Kemampuan Siswa dalam Tahap Merancang Percobaan ………..…………... 62

Tabel 4.6 Kemampuan Siswa dalam Tahap Merancang Percobaan …………... 64

Tabel 4.7 Kemampuan Siswa dalam Tahap Pencatatan Data ………..………..……... 70

Tabel 4.8 Kemampuan Siswa dalam Tahap Penafsiran Data ... 73

Tabel 4.9 Kemampuan Siswa dalam Tahap Kesimpulan ……... 77

Tabel 4.10 Hasil Penilaian Keterampilan Siswa ………. 82

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest Siswa ……... 85

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest Siswa ……... 85

Tabel 4.13 Jawaban Pretest dan Posttest pada Tahap Penganalisisan dan Pengembangan Masalah ……...… 87

Tabel 4.14 Jawaban Pretest dan Posttest pada Tahap Strategi Pemecahan Masalah ……...… 89

Tabel 4.15 Jawaban Pretest dan Posttest pada Tahap Penemuan ……...… 91

Tabel 4.16 Jawaban Pretest dan Posttest pada Tahap Pengkonstruksian Konsep ……...… 93

(9)

ix

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Tahapan dalam Problem Based Learning

Tipe Tan ……….. 20

Gambar 2.2 Ginjal Orang Sehat dan Ginjal Orang Berpenyakit Kencing Batu ……….……….………… 25

Gambar 2.3 Diagram Kerangka Pemikiran Penelitian……… 29

Gambar 3.1 One-Group Pretest-Posttest Design……….... 30

Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian………..…….... 31

Gambar 4.1 Nilai Rata-Rata Kelompok Siswa pada Tahap Penganalisisan dan Pengembangan Masalah ………..……….……….….. 54

Gambar 4.2 Nilai Rata-Rata Kelompok Siswa pada Tahap Strategi Pemecahan Masalah ………..……….……….….. 57

Gambar 4.3 Nilai Rata-Rata Kelompok Siswa pada Tahap Merancang Percobaan ………..……….……….….. 61

Gambar 4.4 Nilai Rata-Rata Kelompok Siswa pada Tahap Percobaan ………..……….……….…... 68

Gambar 4.5 Nilai Rata-Rata Kelompok Siswa pada Tahap Pencatatan Data ………..……….……….….. 69

Gambar 4.6 Nilai Rata-Rata Kelompok Siswa pada Tahap Penafsiran Data ………..……….……….….. 73

Gambar 4.7 Nilai Rata-Rata Kelompok Siswa pada Tahap Kesimpulan ………..……….……….….. 76

Gambar 4.8 Nilai Rata-Rata Kelompok Siswa pada Tahap Pelaporan ………..……….……….….. 78

Gambar 4.9 Nilai Rata-Rata Kognisi Siswa Selama Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)………... 79

Gambar 4.10 Hasil Penilaian Sikap Siswa ………..……….……….….. 80

Gambar 4.11 Hasil Penilaian Keterampilan Kelompok Siswa ………..……….……….….. 82

(10)

x

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Strategi Pemecahan Masalah ………….……….… 88 Gambar 4.14 N-Gain Siswa pada Tahap

Penemuan………….……….…....……... 90 Gambar 4.15 N-Gain Siswa pada Tahap

Pengkonstruksian Konsep………….……….…... 92 Gambar 4.16 Nilai Rata-Rata N-Gain Siswa pada Konteks

Penyakit Kencing Batu………….……….. 95

Gambar 4.17 Nilai Rata-Rata Pretest dan Posttest Siswa pada

(11)

xi

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A

Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ……… 105

Lampiran A.2 Lembar Kerja Siswa ……...………. 116

Lampiran A.3 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa ...………… 121

Lampiran A.4 Rubrik Penilaian Sikap ………...……….. 124

Lampiran A.5 Rubrik Penilaian Keterampilan ...…………. 126

Lampiran A.6 Butir Soal Esay Pretest dan Posttest ………... 129

Lampiran A.7 Butir Soal Pilihan Ganda Pretest …………..…………. 131

Lampiran A.8 Butir Soal Pilihan Ganda Posttest ………..………. 134

Lampiran A.9 Rubrik Penilaian Soal Esay Pretest dan Posttest ……… 137

Lampiran A.10 Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda Pretest …………... 140

Lampiran A.11 Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda Posttest ………..…. 144

Lampiran A.12 IPKG Perencanaan Pembelajaran ……… ... 148

Lampiran A.13 IPKG Pelaksanaan Pembelajaran ……... 149

LAMPIRAN B Lampiran B.1 Hasil Validasi IPKG Perencanaan Pembelajaran ……… 151

Lampiran B.2 Hasil Validasi IPKG Pelaksanaan Pembelajaran ……... 153

Lampiran B.3 Hasil Validasi Butir Soal Esay Pretest & Posttest ... 156

Lampiran B.4 Hasil Validasi Butir Soal Pilihan Ganda Pretest ………. 161

Lampiran B.5 Hasil Validasi Butir Soal Pilihan Ganda Posttest ... 165

Lampiran B.6 Hasil Penilaian Kinerja Guru (Perencanaan Pembelajaran) 169 Lampiran B.7 Hasil Penilaian Kinerja Guru (Perencanaan Pembelajaran) 170

Lampiran B.8 Hasil Penilaian LKS Kelompok Siswa …………..……... 172

Lampiran B.9 Hasil Penilaian Pretest-Posttest Konteks Penyakit Kencing Batu …... 174

Lampiran B.10 Hasil Penilaian Pretest-Posttest Konsep Dasar KSp …… 178

Lampiran B.11 Hasil Penilaian Sikap Siswa ……….... 179

Lampiran B.12 Hasil Penilaian Keterampilan Siswa ……… 181

Lampiran B.13 Hasil Validasi Instrumen RPP ……. ……… 184

Lampiran B.14 Hasil Validasi Instrumen Soal Pretest dan Posttest ……. 191

LAMPIRAN C

(12)

xii

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(13)

1

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pelajaran kimia merupakan salah satu pelajaran yang bersifat abstrak.

Fakta di lapangan menunjukan banyak siswa yang memandang bahwa pelajaran

kimia adalah pelajaran yang sulit dan tidak menarik untuk dipelajari. Karena

banyaknya konsep kimia yang bersifat abstrak yang harus dipahami oleh siswa

menyebabkan banyak siswa kurang minat terhadap pelajaran kimia. Banyak

siswa yang mengalami kesulitan karena ketidakmampuannya dalam memahami

konsep dengan benar (Yunita, 2013).

Kelarutan dan hasil kali kelarutan merupakan salah satu pokok bahasan

dalam kimia yang konsepnya bersifat abstrak dan kompleks. Pokok bahasan ini

meliputi konsep dan hitungan (Yunita, 2013). Menurut Raviolo (dalam Yunita,

2013) meskipun siswa dapat menyelesaikan berbagai macam soal hitungan pada

materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, tidak menjamin siswa tersebut dapat

memahami konsep-konsep yang terdapat dalam materi tersebut. Disamping itu,

Önder (dalam Yunita, 2013) menyatakan bahwa konsep ini merupakan konsep

yang sulit dan kompleks karena mensyaratkan beberapa konsep seperti

kelarutan, kesetimbangan kimia, asas Le Chatelier, dan persamaan kimia.

Karena konsepnya yang bersifat abstrak maka siswa mengalami kesulitan dalam

mengkonstruksi atau membangun pemahaman suatu konsep yang mereka terima

selama proses pembelajaran. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya oleh Yunita (2013) bahwa sebagian besar siswa (71,10%) memiliki

pemahaman yang rendah pada konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan,

sebanyak 10,50% siswa memiliki pemahaman yang cukup, dan sebanyak

18,40% siswa memiliki pemahaman sangat rendah. Tidak ada siswa yang

memiliki pemahaman baik dan sangat baik pada konsep kelarutan dan hasil kali

kelarutan.

Pelajaran kimia masih dianggap sebagai kumpulan konsep yang harus

(14)

2

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

aspek kognitif. Menurut Anderson (2010), aspek kognitif terdiri dari enam aspek

yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan

mencipta. Namun, pada kenyataannya aspek tingkat tinggi seperti menganalisis

masalah, mengevaluasi, dan mencipta jarang dilatihkan kepada siswa. Hal ini

menyebabkan siswa merasa kesulitan dalam menerapkan pengetahuan yang

dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa belum biasa menyelesaikan

suatu permasalahan yang didahului dengan kegiatan penyelidikan. Jika aspek

tingkat tinggi tersebut diterapkan dalam pembelajaran, maka siswa akan terlatih

dalam menyelesaikan masalah dan membangun konsep secara mandiri (Sari,

2012)

Menurut Olufemi, et al (2013), beberapa faktor seperti cara mengajar guru

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan kemampuan siswa dalam

mengembangkan ilmu yang diperolehnya dalam kegiatan pembelajaran. Selama

beberapa tahun terakhir, pendidikan kimia lebih fokus terhadap pemahaman

konsep dan miskonsepsi yang mengganggu proses pembelajaran Campbell

(dalam Tasoglu, 2014). Pembelajaran dalam mata pelajaran kimia yang biasa

dilakukan oleh kebanyakan sekolah di Indonesia menggunakan metode ceramah

dan masih menerapkan keaktifan guru dalam kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran cenderung bersifat informatif sehingga keterlibatan siswa secara

aktif dalam proses pembelajaran masih kurang (Hasni, 2011). Kondisi yang

demikian akan membuat siswa kurang termotivasi untuk belajar. Hal ini terbukti

dengan perilaku siswa yang kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan

belajar di kelas sehingga nilai siswa pada mata pelajaran kimia kurang

memuaskan. Agar tujuan pembelajaran kimia di SMA dapat dicapai maka perlu

adanya inovasi dalam proses pembelajaran kimia di kelas. Inovasi tersebut dapat

berupa pendekatan pembelajaran yang bisa membuat siswa menjadi lebih aktif

dan bersemangat dalam melakukan proses pembelajaran (Murti dkk, 2014).

Menurut Murti (2014) perlu diupayakan suatu bentuk pembelajaran yang

mampu mengaktifkan siswa dan penyajian materi kimia yang lebih menarik,

sehingga dapat membantu siswa mengatasi kesulitan belajar dan menghilangkan

(15)

3

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

adalah pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar

mengajar semaksimal mungkin dengan cara siswa menerapkan pengetahuan,

memecahkan masalah, mendiskusikan masalah dengan siswa lain, dan

mempunyai keberanian menyampaikan ide atau gagasan. Salah satu

pembelajaran yang dapat mengaktifkan minat dan melatih berpikir bagi siswa

serta mampu mengatasi permasalahan yang ada yaitu dengan menerapkan

pendekatan pembelajaran yang mengandung sisi yang menarik, menyenangkan,

dan mudah dilakukan untuk mempermudah dalam memahami materi dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bekerja sama dengan suasana yang menyenangkan yaitu dengan

menggunakan pendekatan Problem Based Learning (Tasoglu dan Bakac, 2010).

Pendekatan Problem Based Learning merupakan salah satu pendekatan

pembelajaran yang berpusat pada siswa, mengembangkan pembelajaran aktif,

mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, dan menghasilkan

pengetahuan yang berbasis pada pemahaman serta pemecahan masalah (Barrows

& Tamblyn, 1980; Maya et al., 1993; Mechling, 1995; Skrutvold, 1995; Major et

al., 2000; Malinowski & Johnson, 2001).

Menurut Tan (dalam Rusman, 2010), pendekatan Problem Based Learning

merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dengan pendekatan ini

kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja

kelompok yang sistematis, sehingga siswa dapat melatih dan mengembangkan

kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan. Perbedaan kemampuan

siswa dalam suatu kelompok juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir

siswa terutama ketika siswa berdiskusi atau mengungkapkan pendapatnya

kepada siswa lain.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 26 Februari 2015

dan wawancara terhadap guru Kimia SMA Pasundan 7 Bandung, diketahui

bahwa proses pembelajaran kimia di kelas XI masih menekankan pada aspek

mengingat dan memahami. Guru selama ini masih banyak memberikan latihan

mengerjakan soal pada buku paket. Hal ini menyebabkan siswa kurang terlatih

(16)

4

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

konsep-konsep yang dipelajari dalam kegiatan pembelajaran di kehidupan

sehari-hari.

Menurut Zoller (2007) sebagian besar pendidik memandang bahwa tujuan

pembelajaran di sekolah hanya sebatas membekali siswa untuk dapat memberi

jawaban yang benar pada soal ujian, pembelajaran kimia di kelas hanya sebatas

pada ceramah, pemberian konsep-konsep dan teori-teori yang jelas, tetapi jauh

dari kehidupan nyata. Sekolah menjadi sebuah tempat untuk menyampaikan

sejumlah konsep yang harus dipahami siswa. Prosesnya sering jauh dari

kenyataan yang dijumpai di kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat siswa

beranggapan bahwa apa yang telah mereka pelajari di sekolah merupakan

pelajaran yang terpisah dari kehidupan sehari-hari, tidak dapat diterapkan atau

tidak dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam

kehidupan sehari-hari.

Menurut Guilford (dalam Munandar, 2009) kurangnya kesadaran pendidik

akan pentingnya melatih kemampuan memecahkan masalah di sekolah tidak

hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara yang lain. Hal tersebut

menunjukan bahwa kesadaran akan pentingnya pembelajaran yang melatih

kemampuan memecahkan masalah siswa masih kurang. Akibatnya siswa tidak

terbiasa dan sering merasa kesulitan dalam menemukan solusi untuk

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain kemampuan

memecahkan masalah yang perlu dikembangkan penguasaan konsep juga

merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dalam proses pembelajaran

karena penguasaan konsep adalah hasil atau produk dari pembelajaran (Dahar,

1996).

Penguasaan konsep merupakan hasil dari proses belajar seseorang

sehingga dapat mendefinisikan atau menjelaskan suatu informasi yang diperoleh

dengan kata-kata sendiri (Dahar, 1996). Untuk mata pelajaran kimia, topik atau

permasalahan yang dapat diangkat dalam pembelajaran di kelas salah satunya

adalah terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa. Penyakit kencing batu

merupakan salah satu konteks yang memenuhi kriteria masalah terkait dengan

(17)

5

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

satu masalah yang erat dengan kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang

terserang penyakit kencing batu. Penyakit kencing batu disebabkan salah

satunya karena pola makan atau minum yang tidak sehat seperti mengkonsumsi

daging secara berlebihan atau mengkonsumsi minuman yang mengandung zat

yang dapat menyebabkan penyakit kencing batu. Untuk itu, perlu upaya

pencegahan atau penanganan yang tepat agar batu tidak terbentuk di dalam

saluran urine manusia.

Penelitian terkait dengan penggunaan Problem Based Learning telah

banyak dilakukan. Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah

penelitian yang dilakukan oleh Diyah Rauhillah Hasni dengan judul pengaruh

model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar kimia siswa pada

konsep laju reaksi. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa ada hasil

belajar kimia siswa kelas eksperimen lebih tinggi (rata-rata pretest = 22,25 dan

rata-rata posttest = 61,25) daripada kelompok kontrol (rata-rata pretest = 18,5

dan rata-rata posttest = 36, 125). Selain itu, penelitian Tasoglu dan Bakac (2014)

yang berjudul The Effect of Problem Based Learning Approach on Conceptual

Understanding in Teaching of Magnetism Topics menemukan bahwa

pembelajaran menggunakan pendekatan Problem Based Learning lebih efektif

dibandingkan dengan pembelajaran tradisional dalam meningkatkan penguasaan

konsep siswa mengenai konsep kemagnetan yang abstrak menjadi lebih konkret,

karena konteks yang gunakan merupakan peristiwa yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendekatan Problem Based

Learning (PBL) terhadap Kinerja Guru dan Siswa serta Penguasaan Konsep Siswa pada Konteks Penyakit Kencing Batu.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Permasalahan pada penelitian ini didasari oleh adanya tuntutan pendidikan

yang mempersiapkan peserta didik agar bisa memecahkan masalah di dalam

(18)

6

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

berbagai permasalahan yang muncul seiring dengan era globalisasi menuntut

manusia untuk mampu mencari pemecahan dari masalah yang ada.

Selama di sekolah siswa terlalu dibebani oleh banyaknya konten pelajaran

yang harus dipelajari. Hal ini membuat siswa tidak fokus terhadap apa yang

mereka pelajari. Berdasarkan hasil observasi di SMA Pasundan 7 Bandung,

diperoleh hasil bahwa guru selama ini masih sering menggunakan metode

ceramah dalam proses pembelajaran di kelas. Guru sering memberikan latihan

soal pada buku paket. Hal ini menyebabkan siswa kurang terlatih

mengembangkan keterampilannya dalam memecahkan masalah. Guru dalam

merencanakan dan melaksanakan pembelajaran masih menggunakan pedoman

pembelajaran yang bersifat konvensional. Guru jarang menggunakan media

peraga dalam proses pembelajaran. Kurangnya kemampuan guru dalam

merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang inovatif berdampak pada

menurunnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Sehingga

kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dapat

dikatakan nol.

Selain itu, diperoleh data bahwa hasil belajar kognisi kimia siswa kelas XI

IPA belum optimal. Masih banyak siswa yang memperoleh nilai kimia di bawah

KKM (nilai >75). Menurut guru kimia di SMA Pasundan 7 Bandung hasil

belajar afektif dan psikomotor siswa masih belum optimal sehingga perlu

ditingkatkan lagi. Banyak siswa yang kurang semangat dalam mengikuti

pembelajaran di kelas. Selain itu banyak siswa yang kurang terampil dalam

menggunakan alat-alat percobaan di laboratorium. Hal ini terjadi karena siswa

jarang melakukan percobaan di laboratorium. Sehingga kinerja siswa yang

meliputi aspek kognisi, afektif, dan psikomotor dapat dikatakan nol.

Dampak dari permasalahan tersebut yaitu siswa menjadi kurang terbiasa

dan sering mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah yang dihadapi

dalam kehidupan sehari-hari. Siswa juga merasa kesulitan dalam memahami

konsep dasar kimia, sehingga siswa kurang mampu dalam memahami

konsep-konsep yang lebih kompleks. Oleh karena itu, guru harus mampu meningkatkan

(19)

7

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang dihubungkan dengan masalah real life, sehingga siswa menyadari

pentingnya pengetahuan yang dipelajarinya selama di sekolah.

Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran yang dapat

mengaktifkan minat dan motivasi siswa dalam proses kegiatan pembelajaran

serta melatih kemampuan berpikir siswa. Pembelajaran tersebut yaitu Problem

Based Learning. Dengan disajikannya masalah real life yang diselesaikan

dengan pembelajaran Problem Based Learning tipe Tan, diharapkan kinerja

siswa dan penguasaan konsep siswa dapat meningkat. Salah satu masalah real

life yang dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep kimia yaitu pada

konteks penyakit kencing batu.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dijabarkan

dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh pendekatan Problem Based Learning (PBL) tipe Tan

terhadap kinerja guru dan siswa?

2. Bagaimana pengaruh pendekatan Problem Based Learning (PBL) tipe Tan

terhadap penguasaan konsep siswa pada konteks penyakit kencing batu?

D. Batasan Masalah

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada konteks penyakit kencing batu,

komponen penyusun batu di saluran urine, penyebab terbentuknya penyakit

kencing batu, dan cara pencegahan penyakit kencing batu yang didasari konsep

kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) dengan menggunakan pendekatan

Problem Based Learning (PBL) menurut Tan Oon Seng (2003).

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari

penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh pendekatan Problem Based Learning tipe Tan

(20)

8

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Mengetahui pengaruh pendekatan Problem Based Learning tipe Tan

terhadap penguasaan konsep siswa pada konteks penyakit kencing batu.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti bagi

pihak-pihak terkait dengan lingkup kimia, diantaranya:

1. Bagi guru dan calon guru bermanfaat sebagai bahan masukan dalam

menerapkan pembelajaran Problem Based Learning.

2. Bagi siswa, dapat membantu meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa

dalam konteks penyakit kencing batu berbasis konsep dasar kelarutan dan

hasil kali kelarutan.

3. Bagi sekolah, bermanfaat untuk mengambil keputusan yang tepat bagi

peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran kimia dan meningkatkan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran kimia.

4. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam penelitian

sejenis dengan topik yang berbeda dan dapat dijadikan bahan pertimbangan

untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut.

G. Penjelasan Istilah

Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah penting. Berikut penjelasan dari

istilah- istilah tersebut:

- Problem Based Learning merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dengan

pendekatan ini kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui

proses kerja kelompok yang sistematis, sehingga siswa dapat melatih dan

mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan (Tan, 2003).

- Kinerja merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan seseorang sebagai

(21)

9

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

- Kinerja Guru merupakan perilaku yang ditampilkan oleh guru dalam

melaksanakan tugas pembelajaran sebaik-baiknya berkaitan dengan perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi hasil belajar (Mulyasa, 2008).

- Kinerja Siswa merupakan perilaku yang ditunjukkan siswa pada saat

pembelajaran berlangsung untuk mencapai tujuan pembelajaran meliputi aspek

pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

- Penguasaan konsep merupakan tingkatan hasil proses belajar seseorang sehingga

dapat mendifinisikan atau menjelaskan suatu bagian informasi dengan kata-kata

sendiri (Dahar, 1996).

H. Struktur Organisasi Skripsi

Berikut ini penjabaran urutan penulisan skripsi secara terperinci setiap bab.

Skripsi ini tersusun atas lima bab, yaitu pendahuluan (Bab I), kajian pustaka (Bab

II), metodologi penelitian (Bab III), hasil dan pembahasan (Bab IV) serta

simpulan dan saran (Bab V). Setelah kelima bab tersebut terdapat daftar pustaka

dan lampiran- lampiran.

Bab I terdiri dari atas enam subbab, meliputi latar belakang penelitian,

identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, batasan penelitian,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi, dan definisi

operasional.

Bab II berisi kajian pustaka merupakan tinjauan teoritis dari berbagai

literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. Kajian pustaka dijabarkan kembali

ke dalam beberapa bagian, yakni kajian teoritis mengenai Problem Based

Learning, perencanaan pembelajaran Problem Based Learning, pelaksanaan

pembelajaran Problem Based Learning, penilaian pembelajaran Problem Based

Learning, penguasaan konsep, konteks penyakit kencing batu, kelarutan dan hasil

kali kelarutan sebagai konsep dasar yang melandasi konteks penyakit kencing

batu, kerangka pemikiran penelitian, dan hipotesis penelitian.

Bab III yang berisi metodologi penelitian. Bab III ini terdiri atas metode dan

desain penelitian, lokasi dan subjek/objek penelitian, alur penelitian, instrumen

(22)

10

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dan analisis data. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif

pre-experimental research. Dalam metode ini penelitian dilakukan pada satu

kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok pembanding

(kelompok kontrol). Hal ini karena untuk mengetahui pengaruh penerapan

pendekatan Problem Based Learning (PBL) terhadap penguasaan konsep siswa

sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan.

Bab IV memaparkan hasil temuan dan pembahasan. Bab IV terdiri atas

beberapa subbab, yaitu pengaruh pendekatan Problem Based Learning terhadap

kinerja guru, pengaruh pendekatan Problem Based Learning terhadap kinerja

siswa, dan pengaruh pendekatan Problem Based Learning terhadap penguasaan

konsep siswa pada konteks penyakit kencing batu .

Bab V terdiri dari dua sub bab, yaitu simpulan dan saran. Simpulan terdiri

(23)

30

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.ed

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif pre-experimental

research. Dalam metode ini penelitian dilakukan pada satu kelompok siswa

(kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok pembanding (kelompok kontrol). Hal

ini karena untuk mengetahui pengaruh penerapan pendekatan Problem Based

Learning (PBL) terhadap penguasaan konsep siswa sebelum dan sesudah

perlakuan dilakukan. Pretest (O1) diberikan sebelum perlakuan pada kelas

eksperimen. Perlakuan (X) berupa pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan Problem Based Learning. Posttest (O2) diberikan kepada kelas

eksperimen setelah perlakuan (Wiersma, 2009). Desain yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu one-group pretest-posttest design yang dapat digambarkan

sebagai berikut.

Gambar 3.1. One-Group Pretest-Posttest Design

(Sugiyono, 2009)

B. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 25 siswa kelas XI IPA di SMA Pasundan

7 Bandung. Waktu Penelitian dilakukan pada semester genap tanggal 19 s/d 21

Mei 2015 selama 3 kali pertemuan.

C. Alur Penelitian

Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai dengan tujuan yang

diharapkan, diperlukan adanya skema langkah penelitian sebagai acuan dalam

melaksanaan penelitian. Pada penelitian ini dibuat suatu skema atau alur

penelitian sebagai berikut.

(24)

31

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.ed

Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan

Tahap Akhir

Menganalisis SKL dan SI mata pelajaran kimia SMA dan buku kimia pada konsep Ksp

Format Analisis mengenai:

1. Analisis Problem Based Learning 2. Analisis Materi Ksp

3. Analisis Penyakit Kencing Batu

Temuan Masalah

Analisis Data

Kesimpulan Pembahasan

Pembelajaran Berbasis PBL

Pretest

Posttest

Kelas Eksperimen

Temuan Pembelajaran

Pembuatan perangkat pembelajaran berbasis Problem Based Learning (RPP,

media pembelajaran, dan LKS) dan instrumen penelitian (Butir Tes dan LKS)

Validasi perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian

Perbaikan

Tidak valid

Uji coba instrumen

Gambar 3.2. Diagram Alur Penelitian

Butir Tes

Lembar Kerja Siswa

(25)

32

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.ed

Berdasarkan Gambar 3.2, dapat diuraikan tahap-tahap penelitian sebagai berikut:

a. Tahap Persiapan

1) Menganalisis standar isi mata pelajaran kimia SMA dan materi pelajaran

pada buku-buku teks untuk menyusun materi yang akan diajarkan.

2) Menentukan materi yang akan diteliti yaitu materi kelarutan dan hasil kali

kelarutan (Ksp).

3) Melakukan studi kepustakaan mengenai pendekatan pembelajaran Problem

Based Learning (PBL).

4) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk materi kelarutan dan

hasil kali kelarutan (Ksp) sesuai dengan pendekatan Problem Based

Learning.

5) Membuat perangkat pembelajaran (RPP, media pembelajaran, dan LKS)

serta instrumen penelitian (butir tes dan LKS).

6) Melakukan validasi instrumen penelitian yang telah disusun.

7) Merevisi instrumen penelitian.

8) Melakukan uji coba instrumen penelitian.

9) Menentukan sekolah dan kelas penelitian.

10)Melakukan konsultasi dengan guru mata pelajaran kimia di sekolah

penelitian.

11)Mempersiapkan dan mengurus surat izin penelitian.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Melaksanakan penelitian diawali dengan memberikan pretest pada kelas

ekperimen.

2) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran Problem Based Learning.

3) Melaksanakan posttest pada kelas eksperimen setelah dilakukan proses

pembelajaran.

(26)

33

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.ed 1) Mengolah data hasil penelitian.

2) Menganalisis data hasil temuan penelitian secara statistik.

3) Membahas hasil penelitian serta menarik kesimpulan dan saran

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi

penilaian kinerja guru, lembar observasi penilaian kinerja siswa, Lembar

Kerja Siswa, dan butir soal.

a. Lembar Observasi Penilaian Kinerja Guru

Lembar observasi penilaian kinerja guru digunakan untuk menjawab

rumusan masalah mengenai pengaruh pendekatan Problem Based Learning

berbasis tipe Tan terhadap kinerja guru. Lembar observasi merupakan

instrumen untuk memfokuskan observer terhadap aspek tertentu yang diselidiki

ketika melakukan pengamatan, sehingga aspek yang diamati dari sejumlah

objek pengamatan dapat diperbandingkan (Firman, 2013). Lembar observasi

yang digunakan berupa instrumen penilaian kinerja guru yang terdiri dari IPKG

1 dan IPKG 2 yang telah disesuaikan dengan tahapan Problem Based Learning

berbasis tipe Tan. IPKG 1 digunakan untuk memberikan penilaian terhadap

RPP yang dirancang oleh guru, sedangkan IPKG 2 digunakan untuk

memberikan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru. Penilaian terhadap perencanaan pembelajaran dilakukan oleh lima

observer yang terdiri dari dosen dan guru kimia, sedangkan penilaian terhadap

pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh dua observer yang terdiri dari

mahasiswa pendidikan kimia.

b. Lembar Observasi Sikap dan Keterampilan Siswa

Lembar observasi sikap dan keterampilan siswa digunakan untuk

menjawab rumusan masalah mengenai pengaruh pendekatan Problem Based

Learning berbasis tipe Tan terhadap kinerja siswa. Lembar observasi sikap dan

keterampilan merupakan alat yang digunakan untuk melihat keterlaksanaan

aspek sikap dan keterampilan selama kegiatan pembelajaran. Lembar observasi

(27)

34

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.ed

pembelajaran berlangsung, sedangkan lembar observasi keterampilan

dirancang mengacu pada keterampilan pada saat kegiatan percobaan.

c. Lembar Kerja Siswa

Menurut Sari (2012), lembar kerja siswa merupakan instrumen digunakan

untuk mengetahui aspek kognisi siswa. Lembar kerja siswa disusun

berdasarkan indikator-indikator kemampuan berpikir yang sesuai dengan

tahapan Problem Based Learning (PBL). Lembar kerja siswa juga

dikembangkan berdasarkan SK dan KD yang mengacu pada tahapan Problem

Based Learning (PBL) pada konteks penyakit kencing batu. Pengerjaan lembar

kerja siswa dilakukan melalui diskusi kelompok untuk mengidentifikasi,

menganalisis, dan menyelesaikan permasalahan sehingga diperoleh solusi dari

permasalahan tersebut.

d. Butir Soal Pretest dan Posttest

Menurut Sudjana (2008), tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil

belajar siswa yang berupa penguasaan konsep pada konteks penyakit kencing

batu dan konsep dasar berbasis konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan. Soal

pretest dan posttest terdiri dari 4 soal essay dan 15 soal pilihan ganda yang

dibuat serupa. Soal pretest dan posttest digunakan untuk mengetahui

penguasaan konsep siswa sebelum dan setelah diberikan treatment dengan

pendekatan Problem Based Learning (PBL). Untuk mengetahui validitas soal

pretest dan posttest yang akan digunakan, maka dilakukan validasi isi.

Menurut Sudjana (2008), validitas isi yaitu kemampuan suatu alat penilaian

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini validitas

soal tes dilakukan dengan menggunakan keputusan pembimbing dan ahli.

E. Validasi Instrumen Penelitian

Validitas suatu alat ukur menunjukan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa

yang seharusnya diukur (Firman, 2013). Validitas yang digunakan pada penelitian

ini adalah validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi merupakan validitas

suatu alat ukur yang dipandang dari segi isi (content) yang dicakup oleh alat ukur

(28)

35

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.ed

mencerminkan konstruk (construct) tertentu yang hendak diukur (Firman, 2013).

Validitas isi dan konstruk pada penelitian ini menggunakan expert validity yaitu

validitas yang disesuaikan dengan kondisi siswa dan dikonsultasikan serta

disetujui oleh ahli baik dosen pembimbing maupun guru SMA. Kriteria validator

dosen adalah orang yang ahli dibidang penelitian ini, sedangkan untuk validator

guru dilihat dari pengalaman mengajar yang cukup lama. Validator berhak

memberikan judgment terhadap instrument penelitian. Saran perbaikan dari

validator digunakan untu merevisi instrumen yang bertujuan agar tes yang

dihasilkan lebih baik.

F. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen penelitian berupa lembar observasi penilaian kinerja guru, lembar

observasi sikap dan keterampilan siswa, Lembar Kerja Siswa, serta butir soal.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan disajikan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data

No Pengumpulan Data Jenis Data Sumber Data Keterangan

1 Instrumen Penilaian

Kinerja Guru

(perencanaan

pembelajaran)

Kemampuan guru

dalam

merencanakan

pembelajaran

Guru Dilakukan sebelum

pembelajaran

berlangsung

2 Instrumen Penilaian

Kinerja Guru

(pelaksanaan

pembelajaran)

Kemampuan guru

dalam

melaksanakan

pembelajaran

Guru Dilakukan sebelum

pembelajaran

berlangsung

3 Lembar Observasi Sikap

dan Keterampilan Siswa

Aktivitas siswa

selama

pembelajaran

Siswa Dilakukan selama

kegiatan

pembelajaran

4 Lembar Kerja Siswa Kognisi siswa pada

proses pemecahan

masalah

Siswa Dilakukan selama

kegiatan

(29)

36

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.ed 5 Butir Soal Pretest dan

Posttest

Penguasaan konsep

siswa

Siswa Dilakukan sebelum

dan setelah kegiatan

pembelajaran

G. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah diperoleh menggunakan instrumen penelitian selanjutnya

dianalisis. Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1) Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG)

Pengolahan IPKG dalam penelitian ini dilakukan melalui langkah-langkah

sebagai berikut.

a. Menghitung skor yang diperoleh untuk setiap aspek penilaian pada IPKG

b. Menghitung skor rata-rata dari setiap aspek penilaian pada IPKG

c. Menentukan nilai setiap aspek penilaian menggunakan rumus sebagai

berikut.

e. Menentukan kategori yang diperoleh dari IPKG menggunakan skala

kategori yang disajikan pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Skala Kategori Penilaian IPKG

Nilai (%) Kategori

81-100 Sangat Baik

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

0-20 Sangat Kurang

(30)

37

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.ed

f. Menganalisis kekurangan terhadap RPP dan pelaksanaan pembelajaran

dari hasil penilaian menggunakan instrumen penilaian kinerja guru

(IPKG).

2) Lembar Observasi Sikap dan Keterampilan Siswa

Data yang diperoleh dari lembar observasi sikap dan keterampilan dianalisis

dengan cara sebagai berikut.

a) Lembar Observasi Sikap

 Memberikan skor 1 pada setiap aspek yang diobservasi apabila terlaksana dan skor 0 apabila sikap yang diobservasi tidak terlaksana

 Menjumlahkan skor yang diperoleh oleh setiap siswa

 Menentukan nilai setiap aspek yang diobservasi dengan menggunakan rumus:

 Menentukan kategori yang diperoleh dari hasil observasi sikap siswa ke dalam kategori yang tercantum pada tabel 3.2

 Menganalisis kekurangan terhadap sikap siswa selama pembelajaran berdasarkan hasil observasi.

b) Lembar Observasi Kinerja

 Memberikan skor 1 pada setiap aspek yang diobservasi apabila terlaksana dan skor 0 apabila sikap yang diobservasi tidak terlaksana.

 Menjumlahkan skor yang diperoleh oleh setiap siswa.

 Menentukan nilai setiap aspek yang diobservasi dengan menggunakan rumus:

(31)

38

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.ed

 Menganalisis kekurangan terhadap keterampilan siswa selama pembelajaran berdasarkan hasil observasi.

c) Lembar Kerja Siswa

Hasil jawaban siswa pada LKS dinilai untuk memperoleh skor terkait

keterlaksanaan pembelajaran dari segi siswa. Penilaian ini didasarkan pada

kriteria penilaian yang telah dibuat. Berikut adalah langkah-langkah yang

dilakukan dalam mengolah data:

 Memberikan skor pada setiap jawaban sesuai dengan kriteria yang telah dirancang

 Menentukan skor rata-rata yang diperoleh siswa pada setiap tahap

Problem Based Learning.

 Mengubah skor rata-rata kelompok siswa ke dalam bentuk persentase dengan menggunakan rumus:

 Menentukan nilai rata-rata untuk keseluruhan siswa pada setiap tahap Problem Based Learning dengan menggunakan rumus:

 Menganalisis kekurangan terhadap kognisi siswa dalam menjawab LKS. d) Butir Tes Pretest dan Posttest

1. Soal Esay

Memberi skor pretest dan posttest

Sebelum dilakukan pengolahan data, semua jawaban pretest dan

posttest siswa pada tiap serinya diperiksa dan diberi skor terlebih

dahulu.

 Menghitung gain skor setiap butir soal siswa.

Gain adalah selisih antara skor posttest dan skor pretest. Secara

matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

G = skor posttest – skor pretest

(32)

39

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.ed

Gain ternormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain yang

diperoleh siswa dengan skor gain maksimum yang dapat diperoleh,

secara matematis dituliskan sebagai berikut :

<g> =

Keterangan:

<g> = Gain ternormalisasi

= Skor posttest

= Skor pretest

SI = Skor ideal (skor maksimum)

 Menentukkan nilai rata-rata (mean) dan skor gain ternormalisasi

[image:32.596.131.488.409.515.2]

 Menginterpretasikan nilai rata-rata skor gain ternormalisasi dengan menggunakan tabel dibawah ini.

Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Pencapaian N-gain Kriteria

Gain Ternormalisasi

Tinggi (n-gain) > 0,7

Sedang 0,3 > (n-gain) > 0,7

Rendah (n-gain) < 0,3

2. Soal Pilihan Ganda

Memberikan skor pada setiap jawaban untuk soal pretest dan posttest sesuai dengan kriteria yang telah dirancang dalam penilaian butir soal

 Mengubah skor rata-rata siswa ke dalam bentuk persentase dengan menggunakan rumus:

Menentukan rata-rata nilai penguasaan konsep pada soal pretest dan

(33)

40

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.ed

Menganalisis data pretest dan posttest melalui uji normalitas dan uji parametrik paired sample t-test .

1) Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi

data. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah

data yang berdistribusi normal. Selain itu, untuk mengetahui bahwa sampel yang

dijadikan objek penelitian adalah mewakili populasi, sehingga hasil penelitian dapat

digeneralisasikan pada populasi. Untuk uji normalitas data pretest dan posttest di

kelas eksperimen digunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov dengan aplikasi

program SPSS 16.0 for Windows. Berdasarkan output Kolmogorov-Smirnov

kemudian dibandingkan probabilitas Sig. dengan nilai α. Kriteria pengujian apabila probabilitas Sig. > α, maka data dikatakan berdistribusi normal. Hipotesis

pengujian normalitas adalah:

Ho : angka signifikansi (Sig) < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

H1 : angka signifikansi (Sig) > 0,05 maka data berdistribusi normal.

(Sudjana, 2008)

b) Uji Paired Sample T-test

Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis dalam

penelitian ini diterima atau tidak. Uji hipotesis dalam penelitian ini dihitung dengan

uji T yaitu paired sample t-test untuk menguji signifikansi perbedaan penguasaan

konsep awal siswa sebelum diberikan pembelajaran Problem Based Learning

dengan penguasasaan konsep akhir setelah diberikan pembelajaran Problem Based

Learning. Untuk menguji hipotesis statistik digunakan aplikasi program SPSS 16.0

for Windows. Hipotesis yang diujikan pada penelitian ini adalah:

Ho : Tidak terdapat peningkatan yang signifikan antara penguasaan konsep awal

siswa sebelum diberikan pembelajaran Problem Based Learning dengan

penguasaan konsep akhir siswa setelah diberikan pembelajaran Problem

(34)

41

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.ed

H1 : Terdapat peningkatan yang signifikan antara penguasaan konsep awal siswa

sebelum diberikan pembelajaran Problem Based Learning dengan

penguasaan konsep akhir siswa setelah diberikan pembelajaran Problem

Based Learning.

Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Sedangkan, apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H1 ditolak dan

(35)

99

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang diuraikan pada bab IV,

maka diperoleh simpulan sebagai berikut.

1. Pengaruh pendekatan Problem Based Learning tipe Tan pada konteks

penyakit kencing batu terhadap kinerja guru dalam merencanakan

pembelajaran berkategori sangat baik (90%) dan melaksanakan

pembelajaran berkategori sangat baik (91%), sedangkan terhadap

kinerja siswa dalam aspek kognisi berkategori baik (72%), aspek sikap

berkategori sangat baik (88%) dan aspek keterampilan sangat baik

(87%).

2. Penguasaan konsep siswa pada konteks penyakit kencing batu setelah

diberikan pembelajaran menggunakan pendekatan Problem Based

Learning tipe Tan meningkat dengan nilai rata-rata N-gain sebesar

0,34 berkategori sedang dan penguasaan konsep dasar berbasis konsep

kelarutan dan hasil kali kelarutan meningkat secara signifikan sebesar

16%. Hal ini menunjukan bahwa pendekatan Problem Based Learning

tipe Tan dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa pada konteks

penyakit kencing batu.

B. SARAN

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan pada penelitian yang telah

dilakukan, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Dalam membuat RPP sebaiknya guru dapat menentukan alokasi waktu

dengan baik, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung

(36)

100

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi

2. Sebelum kegiatan percobaan berlangsung, sebaiknya guru

mencontohkan terlebih dahulu cara menggunakan alat percobaan

kepada siswa sehingga siswa mengetahui cara menggunakan alat

percobaan dengan benar.

3. Dalam kegiatan pembelajaran, sebaiknya guru mendorong siswa yang

kurang aktif untuk lebih aktif sehingga semua siswa terlibat aktif

dalam kegiatan pembelajaran.

4. Pendekatan Problem Based Learning merupakan salah satu

pendekatan yang dapat membantu mengembangkan keterampilan

memecahkan masalah dan penguasaan konsep siswa, sehingga

pendekatan ini dapat diterapkan pada materi yang lain dengan konteks

(37)

101

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akınoğlu, O. dan Tandoğan, R.O. (2007). “The Effect of Problem Based Learning

in Science Education on Students’ Academic Achievement, Attitude, and

Concept Learning”. Turkey: Eurasia Journal of Mathematics, Science &

Technology Education. Vol. 3(1), 71-81.

Anderson, R.D. dan Krathwohl, D.R. (2010). Kerangka Landasan untuk

Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Arifin, Mulyati, dkk. (2012). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta:

Rineka Cipta.

. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Barrows, H.D dan Tamblyn, R.M. (2001). Problem Based Learning An Approach

Medical Education Springer Series on Medical Education. New York

Charif, M. (2010). The Effect of Problem Based Learning in Chemistry Education

on Middle School Student’s Academic Achievement and Attitude. American:

Lebanese American University

Dahar, R.W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Depdiknas. (2008). Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Depdiknas

Direktorat Akademik. (2013). Panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Kependidikan dan Tenaga Pendidik. Bandung: Universitas Pendidikan

Indonesia

Duandini, I.I. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Inquiry untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Ranah Kognitif. Skripsi. Bandung:

Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Firman, H. (2013). Penilaian Hasil Belajar Dalam Pengajaran Kimia. Bandung:

Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

HAM, M. (2013). Handout Perkuliahan Perencanaan Pembelajaran Kimia.

(38)

102

Evi Khabibah Lestari, 2015

Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kinerja Guru D an Siswa Serta Penguasaan Konsep Siswa Pada Konteks Penyakit Kencing Batu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Hasni, D.R. (2013). Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) terhadap

Hasil Belajar Kimia Siswa pada Konsep Laju Reaksi. (Skripsi). Jakarta:

UIN Syarif Hidayatullah

Joy, A. (2014). Effect of Problem Based Learning Strategy on Students’

Achievement in Senior Secondary Achool Chemistry in Enugu State.

Nigeria: Departement of Education Foundation, Enugu state University of

Science and Technology.

Kustandi, C. dan Sutjipto, B. (2013). Media Pembelajaran: Manual dan Digital.

Bogor: Ghalia Indonesia

Majid, A., dkk. (2012). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar

Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Malinowski, J. dan Johnson, M. (2001). Navigating the Active

Gambar

Gambar 4.14 N-Gain Siswa pada Tahap  Strategi Pemecahan Masalah Penemuan………….………………
Gambar 3.2. Diagram Alur Penelitian
Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data
Tabel 3.2  Skala Kategori Penilaian IPKG
+2

Referensi

Dokumen terkait

(2) There is a difference in student learning outcomes between students who use the media articulate storyline based presentations with students who use the media-based

The three combinations of producing a constructive teacher talk, managing the classroom as a whole, and developing a good and supportive relationship with the

Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu dari pertemuan kedua dan ketiga mengalami peningkatan kosakata pada anak sehingga melalui pembelajaran dengan bercerita

CMB models (US-EPA 2001) was applied to a set of PM10 data collected in Pedurungan monitoring station for Semarang Regional Environmental Impact Control Agency (Bapedalda) urban

dokter dan discount 4.0 Input data spesialis 5.0 Input data golongan pemeriksaan 6.0 Input data paketan pemeriksaan 7.0 Input data pemeriksaan 8.0 Input data pasien 9.0 Input

XI Tata Boga SMK Assa’idiyyah 2 Mejobo Kudus tahun ajaran 2018. Selanjutnya peneliti menyampaikan saran kepada: 1) Kepala sekolah, dengan adanya dampak positif layanan penguasaan

time chart yang dapat menunjukkan waktu mulai dan selesainya setiap kegiatan serta hubungannya satu sama lain dalam proyek..2.

PEJABAT PENGADAAN BARANG / JASA I KEGIATAN APBD TAHUN ANGGARAN 2014 DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN