• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 MANAJEMEN & KEEKONOMIAN MINERAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 6 MANAJEMEN & KEEKONOMIAN MINERAL"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 6

MANAJEMEN & KEEKONOMIAN MINERAL

1.1 PENGENALAN

Perhitungan keekonomisan suatu daerah yang dianggap prospek tidak hanya dilihat dari besarnya kandungan mineral dan besarnya cadangannya saja namun harus dilihat dalam hitungan keekonomiannya juga. Perhitungan keekonomiannya mencakup unsur-unsur dalam keekonomian yaitu besarnya modal atau biasa disebut Capex (Capital Expenditure), Biaya operasional (Operational expenses), Pendapatan (Income), Penjualan (Sales/Revenue), Keuntungan (Profit) dan lain-lain.

Besarnya kandungan mineral dan besar cadangan merupakan dasar untuk menetapkan ekonomis atau tidaknya suatu daerah untuk diolah. Selain itu, faktor besar kecilnya suatu perusahaan tambang dalam mengolah suatu daerah tambang sangat berpengaruh terhadap keuntungan yang akan didapat perusahaan tersebut.

Hal penting yang lainnya dalam mengelola suatu daerah ataupun usaha adalah Manajemen. Sebab dalam manajemen, kita dituntut untuk merencanakan sesuatu dengan tepat dan baik untuk keuntungan yang lebih besar. Dengan kata lain, suatu jenis usaha ataupun usaha tambang akan memberikan hasil yang berbeda, tergantung pada cara manajemennya.

1.2 MANAJEMEN USAHA

Daerah penelitian dapat dikatakan suatu daerah yang cukup prospek untuk suatu usaha tambang dalam skala kecil. Jika daerah ini dikelola oleh suatu perusahaan tambang yang sangat besar, perusahaan tersebut akan merugi disebabkan biaya produksi yang lebih besar di bandingkan pendapatan yang diterima perusahaan tersebut. Namun suatu daerah tidak dapat dinyatakan tidak akan prospek untuk suatu perusahaan tambang untuk selamanya, sebab ada beberapa faktor yang berpengaruh. Suatu daerah yang tidak prospek pada saat ini dapa menjadi suatu daerah yang prospek di masa depan. Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Tingginya harga barang tambang 2. Kemajuan teknologi

(2)

56  5.3 ANALISIS PEMILIHAN JENIS USAHA DI DAERAH PENELITIAN

Terdapat beberapa jenis usaha yang dapat dilakukan di daerah penelitian. Sebuah usaha dengan sistem bagi hasil dan pertambangan mikro yang tidak legal. Dalam menjalankan usaha, segala kondisi suatu jenis usaha merupakan sesuatu yang harus dipertimbangkan baik segi legalitasnya ataupun lama usaha tersebut serta besar keuntungannya.

1.3.1 Bagi Hasil

Sistem usaha ini merupakan jenis usaha yang bersifat investasi tanpa kita terlibat dalam mengelola usaha ini. Dengan sistem ini, kita cukup menginvestasikan sejumlah uang untuk melakukan kerjasama dengan ”gurandil” (sebutan atau julukan yang diberikan untuk penambang emas kecil). Pada daerah penelitian yang terdapat di Sungai Cibaliung, diperkirakan terdapat kurang lebih 50 gurandil. Dengan adanya jumlah gurandil yang banyak ini, hal ini mempermudah kita untuk melakukan usaha Bagi Hasil. Keuntungan yang kita dapat merupakan suatu hasil persentase yang kita sepakati diawal kerjasama. Sistem ini mempunyai beberapa keuntungan antara lain:

a. Jumlah dana yang kita keluarkan relatif kecil.

b. Kerugian yang dapat kita alami hanya sebatas sebesar uang yang kita investasikan. c. Kita tidak perlu melakukan usaha aktif (menjadi pihak yang pasif)

Namun sistem ini juga mempunyai masalah, yaitu:

a. Kepercayaan, suatu hal yang patut diperhatikan adalah apakah sang gurandil akan jujur dengan setiap gram emas yang mereka dapatkan.

b. Persentase yang kita dapatkan umumnya akan lebih kecil dari sang gurandil (tidak akan lebih dari 50%).

1.3.2 Pertambangan Mikro

Sistem usaha ini merupakan jenis usaha yang bersifat perusahaan berskala kecil. Dengan sistem ini, kita menjalankan usaha layaknya usaha lainnya. Kita membutuhkan dana untuk menjadi sebuah modal awal usaha (Capex) dan dana untuk biaya operasional (Opex). Keuntungan hasil penjualan merupakan milik kita semuanya (Target Emas).

Beberapa kelebihan sistem pertambangan mikro ini adalah :

a. Keuntungan sepenuhnya milik kita sebagai orang yang mempunyai dana. b. Kita bebas menentukkan kebijakan dalam usaha ini.

(3)

c. Tidak perlu memikirkan hasil serta tidak perlu khawatir dengan penggelapan hasil oleh gurandil.

Beberapa kelemahan sistem pertambangan mikro adalah:

a. Kerugian ditanggung sepenuhnya oleh kita sebagai yang mempunyai dana.

b. Legalitas usaha, jika secara hukum kita tidak mempunyai izin usaha pertambangan, kita dapat dijerat oleh hukum.

Dengan adanya beberapa faktor di atas, maka penulis akan memutuskan untuk mesimulasi jenis usaha yang kedua yaitu pertambangan mikro. Namun sebelum menjalankan jenis usaha ini, kita harus melakukan beberapa analisis awal.

5.4 PERENCANAAN USAHA

Dengan pertambangan mikro, penulis mencoba untuk membuat sebuah Rencana Usaha (Business Plan). Business Plan adalah sebuah perancangan usaha dengan data dan kondisi yang ada sekarang ini dengan menggunakan data sebenarnya dan asumsi-asumsi yang relevan. Contoh : kita berasumsi bahwa harga emas cenderung meningkat dari waktu ke waktu, maka kita dapat berasumsi bahwa harga emas akan semakin mahal di masa yang akan datang, walaupun terjadi fluktuasi harga emas dari waktu ke waktu.

Dengan beberapa kondisi dan asumsi maka dibuatlah sebuah perencanaan usaha Gambar 6.1 turbin sebagai penggerak (kiri) dan gelondong sebagai alat pengolahan (kanan) 

(4)

58  Asumsi perencanaan usaha pertambangan mikro adalah sebagai berikut:

Š Asumsi Modal Awal (Capex)

ƒ Gelondong dan Turbin Rp 5.000.000 ƒ Pondokkan dan Peralatan Rp 5.000.000

Total Capex Rp 10.000.000 Š Biaya Operasional (Opex)

ƒ Upah 2 Gurandil @ 3.000.000 Rp 6.000.000 ƒ Air Raksa 10 ons (30 kali) Rp 1.000.000 ƒ Lain-lain Rp 500.000

Total Opex/bulan Rp 7.500.000

Dengan kondisi harga emas dan kurs dolar serta asumsi yang kita gunakan maka kita dapat menghitung besar pendapatan yaitu :

Š Asumsi Pendapatan perbulan

ƒ 2 Gurandil @ 0.5 gram emas x 30 Rp 9.750.000 à Harga emas Rp 325.000/gram

ƒ 2 Gurandil @ 4.5 gram perak x 30 Rp 1.215.000 à Harga perak Rp 4.500/gram

Rp 10.965.000                 +  +  Gambar 6.2 Indek Harga emas dan Kurs Dollar (logammulia.com 27‐4‐09)  + 

(5)

  Dengan memperhatikan perkembangan kurs dollar dan index harga emas, dapat kita analisis bahwa harga emas dalam rupiah cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Indeks harga emas dalam dollar di hitung per oz, dimana satu oz mendekati 29.5 gr. Sedangkan harga perak,dihitung dengan harga per kilo yaitu sebesar $ 420 / Kg.

Dengan adanya suatu rencana sederhana dari modal awal dan pengeluaran per bulan, maka kita akan mendapatkan keuntungan sebesar:

ƒ Pendapatan – Opex = Profit

ƒ Rp 10.965.000 – Rp 7.500.000 = Rp 3.465.000

Dengan perhitungan sederhana kita didapatkan bahwa dalam waktu tiga bulan, modal awal kita telah kembali. Namun, terdapat besar inflasi yang harus kita perhitungan. Inflasi adalah turunnya nilai suatu uang terhadap waktu. Contohnya harga 5000 rupiah saat ini tidak akan sama dengan 5000 rupiah untuk sepuluh tahun yang akan dating. Setidaknya apa yang dapat kita dapatkan dengan harga 5000 rupiah saat ini tidak akan sama dengan apa yang akan kita dapatkan sepuluh tahun kemudian.

Inflasi yang dialami oleh Negara kita rata-rata sebesar 10-12% per tahun, sehingga dalam sebulannya kita mengalami inflasi sebesar 1%. Dengan memasukkan faktor inflasi 1% maka kita juga akan mendapatkan bahwa break even pada bulan yang ketiga pula.

Dengan Break Even Analysis pun akan di dapat 3 bulan (inflasi 1% per bulan)

Rp 10.000.000 Š Bulan 1 Rp 3.465.000 * 0.9901 Rp 3.430.697 Rp 6.569.303 Š Bulan 2 Rp 3.465.000* 0.9803 Rp 3.396.740 Rp 3.172.563 Š Bulan 3 Rp 3.465.000* 0.9706 Rp 3.363.129 Rp - 190.564 ‐  ‐  ‐ 

(6)

60  Besar bunga atau interest dapat berasal dari banyak sumber. Sumber – sumber yang dapat dipakai yaitu bunga tabungan, bunga deposito, inflasi, bunga pinjaman atau lainnya. Dengan menganalisis usaha bermodal awalkan pinjaman dengan bunga pinjaman 24 % per tahun, makan didapatkan perincian sebagai berikut:

Dengan bunga bank 24 %, pada bulan ke berapakah kita berhasil mengumpulkan modal awal? Rp 10.000.000 Š Bulan 1 Rp 3.465.000 * 0.9804 Rp 3.397.086 Rp 6.602.914 Š Bulan 2 Rp 3.465.000* 0.9612 Rp 3.330.558 Rp 3.272.356 Š Bulan 3 Rp 3.465.000* 0.9423 Rp 3.265.070 Rp 7.286

Maka kita mendapatkan break even pada bulan keempat. Kita bisa mengetahui prospeknya suatu usaha dengan menghitung dan mengetahui besarnya IRR. IRR (Index Rate of Return) adalah besarnya bunga saat besar keuntungan sama dengan besar biaya. Maka kita mendapatkan perincian perhitungan sebagai berikut:

Š IRR = P / A (n=12)

IRR = 10.000.000 / 3.465.000

= 2.89 maka besar IRR = 33.5% (menggunakan table (P/A, I, 12))

Maka besar IRR = 33.5 %. Arti 33.5% adalah bahwa besar bunga maksimum yang masih menguntungkan adalah 33.5% per bulan. Dalam kata lain, bunga pinjaman modal yang bisa di toleransi dengan perencanaan usaha seperti ini yaitu 33.5% per bulan

‐ 

‐ 

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga skripsi yang berjudul Formulasi Sediaan Hand Body Ekstrak Air

Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha. Sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan suatu usaha

Materi perencanaan usaha usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar ini adalah materi yang sangat penting dan harus kalian kuasai karena berguna dalam

Terbentuknya kantor Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Arsip yang menangani pengelolaan dan layanan arsip statis di IPB tersebut adalah hasil Kajian Tim Arsip Nasional

Untuk lebih jelasnya, mengutip penjelasan (Elly M & Kolip, 2011) tentang ciri yang menonjol dari masyarakat kota adalah: a) kehidupan keagamaan berkurang

Minta klien untuk mengikuti perintah berikut ini yang terdiri dari 3 langkah: “ ambil kertas di tangan anda ,lipat 2 dan taruh di lantai “.  Ambil kertas  Lipat dua 

Terlihat dalam tabel 9 dan 10 bahwa faktor bioakumulasi FB radionuklida K-40 dan TI-208 dalam makrobenthos di lokasi I relatif> dari pada di lokasi perairan laut II

Oleh karena itu, penelitian ini menguji keturunan pertama (F1) persilangan ayam jantan ras pedaging dengan ayam betina kampung dan ayam jantan kampung dengan ayam