vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Analisis Pengaruh Kebangkrutan Terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Batubara di BEI Pada Tahun 2012-2015. Jenis penelitian adalah causal expalanatory. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara nilai Z metode Altman dengan Manajemen Laba pada perusahaan batubara yang terdaftar di BEI 2012-2015. Sampel penelitian ini adalah perusahaan batubara yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015 dan laporan keuangan terpublikasi dalam satuan mata uang Rupiah. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak tiga perusahaan, yaitu PT. Bukit Asam, PT. Perdana Karya Perkasa dan PT. Golden Eagle Energy.Analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana karena variabel yang digunakan hanya terdapat satu variabel X dan satu variabel Y. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, metode analisis yang digunakan adalah pengujian asumsi klasik (uji normalitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi) dan pengujian hipotesis. Data penelitian ini merupakan data sekunder dimana data tahunan 2012-2015 yang diperoleh dari Laporan Keuangan Tahunan yang diunduh di web Bursa Efek Indonesia (BEI). Analisis dilakukan dengan menghitung Z-score metode Altman menggunakan dua pendekatan, yang pertama menggunakan rumus diskriminan dengan menciptakan persamaan baru dan mencari nilai cut off. Manajemen Laba dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Model Jones Modifikasi. Hasil analisis penelitian berdasarkan pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa kebangkrutan tidak mempengaruhi perusahaan untuk melakukan praktik manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang sehat maupun distress. Hasil pengujian hipotesis mempunyai nilai 0,255 dimana nilai tersebut dibawah nilai signifikasi 0,05 yang artinya bahwa kebangkrutan dengan model Z Altman tidak berpengaruh terhadap Manajemen Laba metode Jones Modifikasi. Bagi perusahaan diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi input dalam menentukan kebijakan perusahaan yang akan datang dan dapat dijadikan sebagai pertimbangan evaluasi perusahaan.
ABSTRACT
This research is titled Analysis of the Influence Financial Distress against practice of Profit Management on Coal Mine Company in Indonesia Stock Exchange 2012 - 2015. Type of research is causal explanatory. This research aimed to find the influence between Altman Z method value and the Profit Management on coal companies that are registered in IDX 2012 - 2015. Samples of this research are coal companies which registered in IDX 2012 - 2015 and with published financial report with IDR currency. Technique used for sample extraction is purposive sampling and 3 samples acquired which is: PT. Bukit Asam, PT. Perdana Karya Perkasa and PT. Golden Eagle Energy. Simple Linier Regression was used for data analysis because the variables that are being used only consist of one X variable and one Y variable. Research method used is quantitative, analysis method used is classic assumption testing (normality test, heteroscedasticity test, and autocorrelation test) and hypothesis testing. This research data is secondary where the annual data from 2012 - 2015 which obtained from Annual Financial Report that was downloaded in Indonesia Stock Exchange (IDX). Analysis performed by calculating the Altman Z-score method using 2 approach, the first one is discriminant formula by creating new equation and finding the cut off value. In this research, Profit Management is using Jones Modified Model approach. Result of the analysis research based on performed test, prove that bankruptcy does not influence company to do Profit Management Practice, whether on healthy or distress coal companies. The result of hypothesis testing has value of 0.255, below significance value 0.05, which means that bankruptcy with Altman Z model does not have influence against Profit Management with Jones Modified Method. It is expected that this research could be an input in deciding future company policy and can be a consideration for company evaluation.
viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………... i
HALAMAN PENGESAHAN ………....… ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ...………... iii
KATA PENGANTAR ………... iv
2.3 Rerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ……… 30
Halaman
BAB III METODE PENELITIAN ……… 32
3.1 Jenis Penelitian ……… 32
3.2 Populasi dan Sampel ……… 33
3.2.1 Populasi ……… 33
3.2.2 Sampel ………... 35
3.3 Definisi Operasional Variabel ………. 37
3.4 Teknik Pengumpulan Data ………... 41
3.5 Teknik Analisis Data ………... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 46
4.1 Pengolahan Data ………... 46
4.1.1 Metode Analisis Diskriminan ………... 49
4.1.1.1 Fungsi Diskriminan dan Klasifikasi …………... 49
4.1.1.2 Penentuan Nilai Cut off ………. 54
4.1.2 Analisis Nondiscretionary accrual dan Discretionary accrual ... 57
4.2 Asumsi Klasik ………. 59
4.2.1 Uji Normalitas ………... 60
4.2.2 Uji Heteroskedastisitas …...………... 61
4.2.3 Uji Autokorelasi ……… 62
4.3 Pengujian Hipotesis ………. 64
4.4 Pembahasan ………. 65
BAB V PENUTUP ……… 67
5.1 Kesimpulan ………. 67
5.2 Saran ………... 68
DAFTAR PUSTAKA ………... xiii
x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Indonesian Government's Benchmark Thermal Coal Price (HBA)…… 2
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ………. 24
Tabel 3.1 Perusahaan Pertambangan Batubara di Indonesia ………. 33
Tabel 3.2 Perusahaan Batubara yang listing di BEI (Tbk) ………. 36
Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel ………... 38
Tabel 4.1 Tabel Variabel Altman ………... 46
Tabel 4.2 Tabel Perhitungan Z-score ……… 48
Tabel 4.3 Tests of Equality of Group Means ………. 50
Tabel 4.4 Canonical Discriminant Function Coefficients ………. 51
Tabel 4.5 Tabel Perhitungan Z-score Model Baru ……… 52
Tabel 4.6 Perusahaan Distress ………... 53
Tabel 4.7 Perusahaan Safe ……… 54
Tabel 4.8 Perusahaan Grey ………... 54
Tabel 4.9 Kelompok Perusahaan Distress ………. 56
Tabel 4.10 Kelompok Perusahaan Safe ………...… 56
Tabel 4.11 Kelompok Perusahaan Grey ………... 57
Tabel 4.12 Perhitungan NDA dan DA ………. 59
Tabel 4.13 Pengujian Normalitas ……… 60
Tabel 4.14 Pengujian Heteroskedastisitas ………... 62
Tabel 4.15 Pengujian Autokorelasi ………. 63
xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Perhitungan Laporan Keuangan ……… 70
Lampiran B Hasil Perhitungan Menggunakan Rumus Altman ………. 73
Lampiran C Perhitungan Cut Off ………... 74
Lampiran D Perhitungan DA ……… 75
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri batu bara telah ada di Indonesia sejak 1941 dan mengalami masa keemasan
tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 (Mulyono, 2007). Namun sejak tahun 2011,
industri batubara dunia (eksplorasi, eksploitasi, perdagangan dll) mengalami
tekanan berat. Sejak saat itu, kinerja perusahaan batubara mengalami penurunan
sampai dengan kuartal II 2016. Hal ini disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan
ekonomi di Cina serta menurunnya harga jual batubara. Cina yang merupakan
pemasok dan pengkonsumsi batubara terbesar di dunia, untuk pertamakalinya
dalam sejarah seratus tahun, mengalami penurunan produksi batubara pada tahun
2014 sebesar 2.1% (Shahindra, 2015). Perlambatan pertumbuhan ekonomi Cina
yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia merupakan mitra
dagang yang paling penting bagi Indonesia membawa dampak negatif. Dampak
negatif dari perlambatan ekonomi Cina adalah menurunnya nilai ekspor produk
batubara Indonesia karena kebijakan baru Cina yang membatasi impor batubara.
Selain itu Cina sebagai konsumen energi terbesar dunia sedang berupaya untuk
mengurangi intensitas penggunaan energi. Keputusan Cina mengurangi intensitas
energi berdampak pada pengurangan penggunaan batubara (Setyowati, 2016).
Penurunan harga jual batubara disebabkan dari adanya kelebihan suplai dan
kelebihan kapasitas di pasar. Kelebihan suplai di pasar Cina, membuat permintaan
2
Universitas Kristen Maranatha
(HBA) yang digunakan Pemerintah Indonesia mengalami penurunan sebesar 27%
pada 2014. Pada tahun 2015, Harga Batubara Acuan (HBA) terus mengalami
penurunan karena kelebihan suplai global. Pada bulan Februari 2015, kisaran harga
batubara sekitar 63 dollar Amerika Serikat (AS) per ton, sementara itu harga
batubara Newcastle yang menjadi acuan harga internasional mengalami penurunan
17% dari tahun lalu. Harga rata-rata batubara menjadi 70,95 dollar AS per ton
(Indonesia Investment, 2015). Gambar dibawah ini menunjukkan Harga Batubara
Acuhan (HBA) dan Harga Patokan Batubara (HPB) terus mengalami penurunan
selama tahun 2012 hingga Juni 2016. Dalam setiap tahunnya Harga Batubara Acuan
mengalami fluktuasi yang tidak terlalu signifikan. Tetapi jika diperhatikan,
perubahan HBA sangat signifikan jika dilihat dari tahun ke tahun. Dapat kita lihat
pada tabel 1.1 bahwa HBA sejak tahun 2012 terus mengalami penurunan sampai ke
tahun 2016. Dari perbandingan bulan Januari 2012 dapat kita lihat HBA turun dari
109,29 USD/ton menjadi 53,20 USD/ton di tahun 2016. Pada bulan Februari dapat
dilihat dalam jangka waktu 5 tahun HBA mengalami penurunan HBA mengalami
penurunan sebesar 60,66 USD/ton dari 111,58 USD/ton menjadi 50,92 USD/ton.
Dari tabel 1.1 dapat dipastikan rata-rata penurunan HBA sebesar 50%. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat di tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1
Indonesian Government's Benchmark Thermal Coal Price (HBA)
3
Sumber: Ministry of Energy and Mineral Resources
Penyebab kedua adalah munculnya energi-energi baru sebagai subtitusi dari
pemakaian batubara. Bangkitnya pemakaian energi terutama dari energi matahari,
angin dan lainnya yang lebih bersih dan efisien membuat pemakaian batubara
sebagai sumber energy mulai ditinggalkan (Shahindra, 2015)
Krisis mengenai pertambangan yang berkelanjutan disertai menurunnya
harga batubara, turunnya angka ekspor membuat beberapa perusahaan tambang
batubara terpaksa ditutup. Ketua Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia (APBI)
Samarinda, Eko Priatno menyebutkan, dari sekitar 60 perusahaan tambang di
Samarinda, lebih dari 70% diantaranya sudah kolaps (Jalil, 2015). Permasalahan ini
jika berlangsung terus menerus akan berdampak pada kemungkinan perusahaan
mengalami kebangkrutan yang berarti kegagalan perusahaan menjalankan operasi
perusahaan untuk menghasilkan laba. Indikator perusahaan bangkrut di pasar modal
adalah perusahaan yang delisted. Perusahaan yang delisted dari BEI berarti
perusahaan tersebut keluar atau dikeluarkan dari daftar perusahaan yang sahamnya
diperdagangkan di BEI. Bagi investor, perusahaan yang sudah delisted sering
diartikan sebagai perusahaan yang bangkrut (Fatmawati, 2012). Permasalahan
tersebut tentunya akan membuat perusahaan kehilangan investor. Oleh karena itu
4
Universitas Kristen Maranatha
sektor pertambangan batubara. Kebangkrutan adalah suatu kondisi di saat
perusahaan mengalami ketidakcukupan dana dalam menjalankan usahanya (Ida &
Santoso, 2011). Keadaan ini dapat mengakibatkan ekuitas perusahaan menjadi
negatif. Kondisi ekuitas yang negatif dapat menyebabkan kebangkrutan
perusahaan (Suroso, 2006). Dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan terdapat
beberapa model yaitu Model Zmijewski, Model Grover, Model Springate dan
Model Altman . Hadi & Atika (2008) menyimpulkan bahwa prediksi kebangkrutan
Model Altman merupakan model prediksi terbaik. Metode penelitian kebangkrutan
menggunakan Z-Score Altman menggunakan lima jenis rasio keuangan yaitu
working capital to total asset, retained earning to total asset, earning before interest an taxes total asset, market value of equity to book value of total debts, dan sales to total asset (Fatmawati, 2012). Prediksi kebangkrutan model atlman
ditentukan dengan rumus:
Z-Score = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 0,999 X5
dimana:
X1 = working capital to total assets
X2 = retained earning to total assets
X3 = earning before interest and taxes (EBIT) to total assets
X4 = market value of equity to book value of total liabilitas
X5 = sales to total assets.
Scott (2009) mendefinisikan manajemen laba sebagai pilihan oleh manajer
5
tertentu. Badruzaman (2010) mengatakan bahwa manajemen laba merupakan cara
yang ditempuh manajemen mengelola perusahaan melalui pemilihan kebijakan
akuntansi tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan laba bersih dan nilai
perusahaan sesuai harapan manajemen.
Manajemen laba (earning management) sering kali dianggap negatif oleh
banyak pihak karena pada umumnya manajemen laba menyebabkan tampilan
informasi laporan keuangan (financial reporting) tidak mencerminkan keadaan
yang sebenarnya. Praktik earning management merupakan suatu praktik pelaporan
laba yang merefleksikan keinginan manajemen daripada kinerja suatu perusahaan.
Pembiasan pengukuran laba dengan menaikan atau menurunkan laba yang tidak
mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Secara umum ada tiga cara yang telah dihasilkan para peneliti untuk
mendeteksi manajemen laba, yaitu model berbasis aggregate accruals, model
berbasis specific accruals, dan model berbasis distribution of earning after
amangement. Salah satu dari model aggregate accruals adalah model modifikasi
Jones. Model modifikasi Jones dinilai merupakan model paling baik untuk menguji
manajemen laba (Islam, 2011). Rumus model modifikasi Jones adalah:
� � �,� = � [ �
NDACC i,t = Nondiscretionary accrual perusahaan i pada tahun t
6
Universitas Kristen Maranatha
∆Sales i,t = Pendapatan perusahaan i pada tahun t dikurangi pendapatan pada tahun
t-1
∆TR i,t-1 = Piutang usaha perusahaan i pada tahun t dikurangi piutang usaha tahun
t-1
PPE i,t = Aset tetap perusahaan i pada tahun t
Ɛi,t = Error term perusahaan i pada tahun t
Berdasarkan persamaan tersebut, discretionary accrual dapat dihitung dengan
rumus:
� �,� = �� �,�
�,�− − � � �,�
dimana:
DACC i,t = Discretionary accrual perusahaan i pada tahun t
TAC i,t = Total accrual perusahaan i pada tahun t
TA i,t-1 = Total aktiva perusahaan i pada tahun t-1
NDACC i,t = Nondiscretionary accrual perusahaan i pada tahun t
Adapun tujuan dari manajemen laba adalah untuk menunjukkan kualitas
laba yang wajar yang memenuhi harapan pemegang saham (Francis et al., 2008).
Manajemen laba dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap
manajer. Hal ini juga karena tingkat keuntungan atau laba yang dikaitkan dengan
prestasi manajemen dan juga besar kecilnya bonus yang akan diterima oleh
manajer. Manajemen laba dapat memperbaiki hubungan dengan pihak kreditor.
Perusahaan yang terancam tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang
7
yang dapat meningkatkan pendapatan maupun laba. Manajemen laba dapat menarik
investor untuk menanam modal.
Keadaan keuangan yang buruk tentunya akan mempengaruhi penanaman
modal yang dilakukan oleh pemegang saham. Dilihat dari fenomena pertambangan
batubara yang terus mengalami penurunan dapat mendorong perusahaan untuk
melakukan praktik manajemen laba (earning management) dalam usaha menarik
investor.
Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik menganalisa pengaruh
kebangkrutan terhadap praktek manajemen laba pada perusahaan-perusahaan
tambang batubara yang listing di BEI.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan judul penelitian mengenai pengaruh kebangkrutan terhadap
praktek manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan, maka muncul pertanyaan
berikut:
Apakah terdapat pengaruh antara kebangkrutan dan manajemen laba?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian ini
bertujuan:
Untuk mengetahui adakah pengaruh antara kebangkrutan dan manajemen
8
Universitas Kristen Maranatha 1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi akademisi
Diharapkan penelitian ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan tentang
kebangkrutan dan praktek manajemen laba.
2. Bagi praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan dapat dijadikan
alat ukur untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dan juga dapat
memprediksi potensi kebangkrutan, serta diharapkan dapat memberikan
tambahan pengetahuan dan dapat menjadi referensi untuk mengkaji topik
serupa ataupun yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam
penelitian ini.
3. Bagi Investor
Bagi investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi
mengenai hal-hal yang berpengaruh signifikan terhadap saham yang
bersangkutan sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam menanamkan modalnya di perusahaan yang go public.
4. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan input dalam menentukan kebijakan
perusahaan yang akan datang dan dapat dijadikan sebagai pertimbangan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Menurut hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa variabel kebangkrutan
dengan metode Altman tidak berpengaruh dengan manajemen laba dengan metode
Jones. Secara teori, konsep manajemen laba adalah memanipulasi angka dalam
laporan keuangan. Kategori perusahaan dibagi menjadi dua yaitu perusahaan sehat
dan perusahaan tidak sehat atau bangkrut atau distress. Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan bahwa terdapat satu perusahaan yang sehat yaitu PT. Bukit Asam dan
dua perusahaan distress yaitu PT. Perdana Karya Perkasa dan PT. Golden Eagle
Energy. Ketiga perusahaan ini tidak melakukan manajemen laba baik yang sehat
maupun distress. PT. Bukit Asam tidak melakukan manajemen laba karena
perusahaan tersebut telah memiliki pendapatan laba yang baik, oleh sebab itu tidak
perlu melakukan manajemen laba. PT. Perdana Karya Perkasa dan PT. Golden
Eagle Energy yang termasuk ke perusahaan distress pun tidak melakukan
manajemen laba karena kedua perusahaan tersebut merupakan perusahaan besar
dan tidak dapat melakukan manajemen laba karena mendapatkan perhatian lebih
68
Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran
Penulis menyarankan beberapa hal kepada berbagai pihak, antara lain:
a. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan input dalam menentukan kebijakan
perusahaan yang akan datang dan dapat dijadikan sebagai pertimbangan
evaluasi perusahaan.
b. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu, pengetahuan dan informasi
tentang kebangkrutan dan praktek manajemen laba dan juga pengaplikasiannya
pada perusahaan-perusahaan, khusus nya bagi yang ingin melakukan penelitian
selanjutnya dengan tema yang sama.
c. Bagi investor
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi mengenai hal-hal yang
berpengaruh signifikan terhadap saham yang bersangkutan sehingga dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menanamkan modalnya di
perusahaan pertambangan batubara yang go public.
d. Bagi praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan dapat dijadikan alat
ukur untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dan juga dapat
memprediksi potensi kebangkrutan, serta diharapkan dapat memberikan
tambahan pengetahuan dan dapat menjadi referensi untuk mengkaji topik
serupa ataupun yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian
69
Penulis memiliki keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini.
Keterbatasan yang pertama adalah dari 90 perusahaan batubara yang ada di
Indonesia, hanya terdapat 19 perusahaan yang sahamnya diperjualbelikan di bursa
saham. Mayoritas dari perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan
mereka dengan menggunakan mata uang US dollar dimana kriteria tersebut tidak
masuk ke dalam kriteria sampel yang penulis pilih. Selain itu dengan adanya
kemerosotan ekonomi yang berdampak pada perusahaan batubara, terdapat empat
perusahaan yang terpaksa delisting dari bursa karena tidak lagi menyerahkan
laporan keuangan mereka. Dapat disimpulkan hanya tiga perusahaan yang
memenuhi kriteria sampel.
Keterbatasan berikutnya adalah penelitian ini menggunakan data tahunan,
bukan rata-rata dari beberapa tahun yang digunakan, karena data sampel terlalu
ANALISIS PENGARUH KEBANGKRUTAN TERHADAP
PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN
SEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA PADA
TAHUN 2012-2015
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Sidang
Sarjana Strata 1 (S1)
Oleh
Siska Meniaty Wangsa
0952283
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih-Nya yang selalu
menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis
Pengaruh Kebangkrutan terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Sektor
Pertambangan Batubara pada Tahun 2012-2015”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana (S1)
fakultas ekonomi, jurusan manajemen di Universitas Kristen Maranatha. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan skripsi ini.
Selama proses penulisan skripsi melibatkan banyak pihak yang mendukung
dan membantu dalam berbagai bentuk sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terimakasih kepada:
1. Allah Bapa atas penyertaan tangan-Nya yang sangat sempurna selama
penyusunan dan penulisan skripsi ini.
2. Papa Zeinal Wangsa, B. A. dan Mama Lily Muryanti yang selalu
mendoakan, men-support dengan memberikan dukungan moril dan materil,
dan memotivasi agar penulis dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik.
3. My lifetime partner, Irfan Pratitis Herfiandana untuk setiap cinta, waktu, dan
dukungan dalam 10 tahun ini dan segala bentuk support yang telah diberikan
selama ini.
4. Dr. Sienly Veronica, S. E., M. M. selaku dosen pembimbing yang telah
sabar dan selalu memberikan kritik dan saran maupun bimbingan yang
sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.
5. Koko, Cicak dan Cicik terkasih, Ronald Wangsa, S. T., MMSI, Christine
Wangsa, S. T., dan Yenny Wangsa, S. E. yang tidak henti-hentinya
v
6. Sahabat terdekat, Ranni Aldilla Tahir dan Anne Martina yang selalu
memberikan dorongan dan dukungan agar dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.
Bandung, Desember 2016
DAFTAR PUSTAKA
Badruzaman, Nunung. (2010). Earnings Management. Modul Ajar Universitas Widyatama.
Brigham, Eugene F dan Gapenski, Louis C. (2006). Financial Management: Theory
and Practice, 9th Edition. Florida: Harcourt College Publisher.
Davidson, Sidney; Stickney, Clyde P.; and Weil, roman L. (2008). Inflation
Accounting: a Guide for the Accountant and the Financial Analyst, 6th edition. New York: Mc Graw-Hill.
Fahmi, Irham. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: Alfabeta.
Fatmawati, Mila. (2012). Penggunaan The Zmijewski Model, The Altman Model, dan The Springate Model sebagai Prediktor Delisting. Jurnal Keuangan dan
Perbankan, 16 (1), hal. 56-65.
Francis, J., Allen, H.H., Rajgopal, S., & Amy, Y.Z. (2008). CEO Reputation and Earnings Quality. Contemporary Accounting Research. 25 (1), hal. 109-147.
Hadi, Syamsul, dan Anggraeni, Atika. (2008). Pemilihan Prediktor Delisting Terbaik (Perbandingan Antara The Zmikewski Model, The Altman Model, dan The Springate Model. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, 12 (2), hal. 1-9.
Harjito, Agus, dan Martono. (2007). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.
Ida, dan Santoso, Sandy. (2011). Analisis Kebangkrutan Dengan Menggunakan Metode Springate. Jurnal Manajemen Maranatha, 12 (1), hal 49-58.
Indonesia Investments. (2015). Diakses pada tanggal 28 Agustus 2016 dari
http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/batu-bara/item236
Islam, Md. Aminul, Ali, Ruhani, Ahmad, Zamri. (2011). Is Modified Jones Model Effective in Detecting Earnings Management? Evidence from A Developing Economy. International Journal of Economics and Finance. 3 (2), hal. 117-121.
Jalil , Alwaludin. (2015). 70% Perusahaan Batu Bara Di Samarinda Kolaps. Diakses pada tanggal 1 September 2016 dari http://ekbis.sindonews.com/read/899654/34/70-perusahaan-batu-bara-di-samarinda-kolaps-1410237477
Martin, John D., et al. (2009). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Keenam,
xiv Universitas Kristen Maranatha
Mulford, Charless W, dan Comiskey, Eugene E. (2010). Deteksi Kecurangan
Akuntansi, The Financial Numbers Game. Jakarta: PPM.
Mulyono, Jeffrey. (2007). Stok Batubara Kritis. Diakses pada tanggal 28 Agustus
2016 dari
http://portal.djlpe.esdm.go.id/modules/news/index.php?_act=detail&sub=ne ws_media&news_id=1970
Prihanthini, Ni Made Evi Dwi dan Sari, Maria M. Ratna. (2013). Prediksi Kebangkrutan dengan Model Grover, Altman Z-score, Springate dan Zmijewski Pada Perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 5 (2), hal. 417-435.
Priyatno, Dwi. (2008). Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Mediakom.
Ramadhani, Ayu Suci dan Lukviarman, Niki. (2009). Perbandingan Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Model Altman Pertama, Altman Revisi, Dan Altman Modifikasi Dengan Ukuran Dan Umur Perusahaan Sebagai Variabel Penjelas (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Siasat Bisnis. 13(1). Hal. 11-15.
Ramana, N.Venkata, Azash, S.Md., & Ramakrishnaiah, K. (2012). Financial Performance and Predicting the Risk of Bankrupcy: A Case of Selected Cement Companies in India.International Journal of Public Administration and Management Resereach (IJPAMR). 1 (1), hal 40-56.
Scott, William R. (2009). Financial Accounting Theory. Fifth Edition. Canada: Prentice Hall.
Setyowati, Desi. (2016). Perlambatan Cina Memukul Tiga Bagian perekonomian
Indonesia. Diakses pada tanggal 1 September 2016 dari
Solihin, Ismail. (2012). Pengantar Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. (2010). Statistik untuk Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sulistyanto, Sri. (2008). Manajemen Laba, Teori dan Model Empiris. Jakarta: PT. Grasindo.
Suroso. (2006). The Company's Investment In Stocks Facing Financial Distress.
Entrepreneur, No.2, Th.XXXV. hal.7-11.