• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA SMP PADA MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

i

LEMBAR PENGESAHAN

judul tesis:

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN

PENDEKATAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MENULIS SISWA SMP

PADA MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA

telah diuji dan dinyatakan LULUS

Pada Ujian Sidang Tahap I Hari Senin, 3 September 2007 dan pada Ujian Sidang Tahap II Hari Selasa 18 September 2007

Ketua Program Studi Pengembangan Kurikulum,

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Wina Sanjaya, M.Pd.

Pembimbing II

(3)

iii

ABSTRAK

Pengembangan Model Pembelajaran Pendekatan Proses untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa SMP pada Mata Pelajaran Bahasa Sunda

Pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda yang berlangsung selama ini cederung menekankan pada produk berupa karangan, bukan pada proses bagaimana karangan tersebut dihasilkan. Selain itu, pembelajaran menulis yang dilaksanakan oleh guru masih menggunakan kebiasaan lama, misalnya tugas dan latihan, sehingga kompetensi yang diharapkan tidak dapat dicapai secara maksimal. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pendekatan pembelajaran yang mampu menggali seluruh potensi siswa sehingga mereka memahami bagaimana caranya menulis.

Penggunaan pendekatan proses yang dikembangkan pada penelitian ini merupakan suatu alternatif model pembelajaran yang mampu mengatasi masalah tersebut. Pendekatan proses dalam pembelajaran menulis mata pelajaran bahasa Sunda yang dikembangkan berpijak pada lima tahapan, yaitu : (1) pramenulis, (2) menyusun draft karangan, (3) merevisi draft karangan, (4) menyunting karangan, dan (5) mempublikasi.

Subjek penelitian ini adalah siswa SMP pada level kelas VII yang berada di kabupaten Sukabumi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Prosedur yang ditempuh melalui tiga tahap, yaitu : (1) studi pendahuluan, (2) uji coba; uji coba terbatas dilakukan pada salah satu sekolah, dan uji coba lebih luas dilaksanakan di tiga sekolah, (3) pengujian hasil belajar dan efektivitas penggunaan pendekatan proses dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa.

Melalui metode yang digunakan, hasil penelitian membuktikan bahwa 1) pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda saat ini masih berpusat pada guru dan berfokus pada produk, bukan pada proses, sumber pembelajaran yang digunakan terbatas pada buku paket semata, 2) model pendekatan proses yang dikembangkan pada pembelajaran menulis mata pelajaran bahasa Sunda, meliputi desain perencanaan, desain pengembangan, desain pemanfaatan, desain pengelolaan, dan desain penilaian, 3) hasil pengembangan model menunjukkan bahwa pendekatan proses pada pembelajaran mata pelajaran bahasa Sunda mampu meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran, melalui teknik the matching

control group desain pretest-postest, pendekatan proses mampu membantu

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran Pendekatan Proses untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa SMP pada Mata Pelajaran Bahasa Sunda” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 18 September 2007 Yang membuat Pernyataan,

(5)

v

PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah dan pertolongan-Nya tesis yang berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran Pendekatan Proses untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa SMP pada Mata Pelajaran Bahasa Sunda”, dapat diselesaikan.

Tesis ini merupakan hasil penelitian penulis dalam rangka penyelesaian studi pada Program Studi Pengembangan Kurikulum. Pada penelitian ini penulis mengembangkan model pendekatan proses dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP Kelas VII.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih banyak yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setingi-tingginya kepada Bapak Dr. Wina Sanjaya dan Bapak Prof. Dr. H. Iskandarwassid, M.Pd. yang dengan sabar dan penuh tanggung jawab telah banyak meluangkan waktu selama proses bimbingan.

Penulis menyampaikan terima kasih juga kepada berbagai fihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyelesaian tesis ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Asmawi Zainul, M.Ed., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia;

(6)

vi

3. Staf Dosen Program Studi Pengembangan Kurikulum Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia;

4. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi;

5. Kepala Sekolah beserta staf Tata Usaha SMP Negeri 2 Cikembar Kabupaten Sukabumi;

6. Kepala Sekolah beserta staf Tata Usaha SMP Negeri 1 Cikembar Kabupaten Sukabumi;

7. Kepala Sekolah beserta staf Tata Usaha SMP Negeri 1 Cisaat Kabupaten Sukabumi;

8. Kepala Sekolah beserta staf Tata Uaha SMP Negeri 1 Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi;

9. rekan seperjuangan mahasiswa, Program Studi Pengembangan Kurikulum angkatan 2005/2006, terutama rekan-rekan dari LPMP Kep. Bangka Belitung; 10. Dini Antini Dewi istriku tercinta dan anak-anakku tersayang A. Farly Akbar

dan A. Maulana Ibrahim yang telah memberikan motivasi dan semangat; 11. seluruh anggota keluarga besar bapak Achmad Basya (Alm) dan keluarga besar

bapak M. Arief Ma’mun, terutama keponakanku Fery A. Rizal, Hary Sopyan Taufik, dan Yusti yang telah memberikan bantuan dan dorongan; dan

12. berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasama hingga selesainya penyusunan tesis ini.

Akhirnya penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi upaya pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.

(7)

vii

A. Latar Belakang Masalah ………...

B. Rumusan Masalah ………

C. Batasan Masalah ………..

D. Pertanyaan Penelitian ………... E. Tujuan Penelitian ……….. F. Definisi Operasional ………. G. Manfaat Penelitian ...

1 BAB II MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN PROSES DALAM

PEMBELAJARAN MENULIS MATA PELAJARAN BAHASA

SUNDA DI SMP ………... 16

(8)

viii

B. Konsep Strategi, Metode, dan Pendekatan ………... C. Konsep Pendekatan Proses dalam Pembelajaran ………. D. Konsep Pendekatan Proses dalam Menulis ………... E. Pengembangan Model Pendekatan Proses dalam Pembelajaran

Menulis Mata Pelajaran Bahasa Sunda ……… F. Komponen Model Pendekatan Proses dalam Pembelajaran

Menulis Mata Pelajaran Bahasa Sunda ………. G. Tes Kemampuan Menulis ………. H. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa

Sunda ……….. I. Kegiatan Pembelajaran Menulis Bahasa Sunda di SMP …….

18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………. 76

A. Metode Penelitian ... B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... C. Teknik Pengumpulan Data ... D. Teknik Pengolahan Data ...

76 81 83 86 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 90

A. Deskripsi Subjek Penelitian ……….. B. Hasil Studi Pendahuluan ……….. C. Pengembangan Model Pembelajaran Pendekatan Proses dalam

Pembelajaran Menulis Mata Pelajaran Bahasa Sunda …….. D. Hasil Uji Coba Model ………... E. Pembahasan Hasil Penelitian ………

90 91

(9)

ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 167

A. Kesimpulan ………..

B. Saran ………

167 171

(10)

x

DAFTAR BAGAN DAN TABEL

Halaman Bagan 1 Pengembangan Pendekatan Proses dalam Pembelajaran

Menulis ... 8

Bagan 2 Perbedaan Pendekatan Tradisional dan Pendekatan Proses .... Bagan 3 Hierarki Metodologi Pengajaran Bahasa ... 23

Bagan 4 Proses dalam Menulis ... 28

Bagan 5 Kawasan Teknologi Pembelajaran ... 42

Bagan 6 Langkah-langkah Penelitian ... 81

Bagan 7 Desain Model Pendekatan Proses pada Mata Pelajaran Bahasa Sunda ... 165

Tabel 1 Format Penilaian Karangan ... 67

(11)

xi

DAFTAR HISTOGRAM

Halaman Histogram 1 Deskripsi siswa yang menyukai pembelajaran menulis

sebelum pengembangan model ... 92 Histogram 2 Deskripsi alasan siswa menyukai pembelajran menulis

sebelum pengembangan model ... 93 Histogram 3 Deskripsi alasan siswa tidak menyukai pembelajaran

menulis sebelum pengembangan model... 94 Histogram 4 Deskripsi cara belajar siswa pada mata pelajaran menulis

sebelum pengembangan model ... 95 Histogram 5 Deskripsi metode yang digunakan guru dalam

pembelajaran menulis ... 96 Histogram 6 Deskripsi ketertarikan siswa terhadap metode

pembelajaran menulis sebelum pengembangan model ... 96 Histogram 7 Deskripsi sumber-sumber yang digunakan dalam

pembelajaran menulis sebelum pengembangan model ... 97 Histogram 8 Deskripsi pemahaman siswa terhadap materi pembelajran

menulis sebelum pengembangan model ... 98 Histogram 9 Deskripsi siswa memahami materi pembelajaran menulis

sebelum pengembangan model ... 98 Histogram 10 Deskripsi siswa tidak memahami materi pembelajaran

menulis sebelum pengembangan model ... 99 Histogram 11 Deskripsi upaya siswa untuk memahami materi

pembelajaran menulis sebelum pengembangan model ... 100 Histogram 12 Deskripsi siswa tentang sering tidaknya berlatih menulis 101 Histogram 13 Deskripsi alasan siswa sering berlatih menulis ... 101 Histogram 14 Deskripsi alasan siswa tidak sering berlatih menulis ... 102 Histogram 15 Deskripsi tentang bentuk tulisan yang sering dikerjakan

siswa ... 103 Histogram 16 Sumber-sumber yang sering digunakan oleh siswa dalam

(12)

xii

Histogram 17 Sumber-sumber yang sering digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis sebelum pengembangan model ... 110 Histogram 18 Deskripsi siswa terhadap pembelajaran menulis setelah

pengembangan model ... 140 Histogram 19 Deskripsi pendapat siswa terhadap sumber dan alat bantu

setelah pengembangan model ... 140 Histogram 20 Deskripsi pendapat siswa terhadap tahap yang paling

membantu dalam pembelajaran dengan pendekatan proses ... 141 Histogram 21 Deskripsi pendapat siswa terhadap tahap yang paling

sulit dalam pembelajaran menulis dengan pendekatan proses ... 142 Histogram 22 Pendapat siswa tentang peran pendekatan proses dalam

meningkatkan keterampilan menulis ... 143 Histogram 23 Pendapat siswa tentang peran pendekatan proses dalam

membantu menyelesaikan karangan... 144 Histogram 24 Pendapat siswa tentang kurangnya peran pendekatan

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Pembelajaran Menulis Lampiran 2 Format Penilaian Karangan Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen

Lampiran 4 Kuesioner Respon Siswa Sebelum Pengembangan Model Lampiran 5 Kuesioner Respon Guru Sebelum Pengembangan Model Lampiran 6 Skala Penilaian Pelaksanaan Model

Lampiran 7 Kuesioner Respon Siswa Setelah Pengembangan Model Lampiran 8 Kuesioner Respon Guru Setelah Pengembangan Model Lampiran 9 Pedoman Observasi

Lampiran 10 Pedoman Wawancara Lampiran 11 Instrumen Prates Lampiran 12 Instrumen Postest

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 14 Data Respon Siswa Sebelum Pengembangan Model Lampiran 15 Data Respon Siswa Hasil Uji Coba Model

Lampiran 16 Data Respon Guru Sebelum Uji Coba Model Lampiran 17 Data Respon Guru Setelah Uji Coba Mode Lampiran 18 Perolehan Nilai Pretes dan Postes

Lampiran 19 Uji Validitas Instumen Respon Guru Sebelum Peng. Model Lampiran 20 Uji Validitas Instumen Respon Guru Setelah Peng. Model Lampiran 21 Hasil Karangan Siswa

Lampiran 22 Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian dari Direktur Sekolah Pascasarjana UPI Bandung

Lampiran 23 Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi

Lampiran 24 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari Kepala SMP Negeri 2 Cikembar Kabupaten Sukabumi

(14)

xiv

Lampiran 26 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian dari Kepala SMP Negeri 1 Kalapanuggal Kabupaten Sukabumi

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu mata pelajaran muatan lokal yang wajib diajarkan di wilayah Jawa Barat adalah mata pelajaran bahasa Sunda. Mata pelajaran ini diajarkan dengan maksud untuk memelihara, membina, dan mengembangkan keterampilan berbahasa Sunda dan mengapresiasi sastra Sunda.

Pada hakikatnya, belajar bahasa Sunda adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai nilai-nilai kemanusiaan serta nilai-nilai kehidupan. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa dan sastra Sunda diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi, baik lisan maupun tulis, serta untuk meningkatkan kemampuan mengapresiasi sastra Sunda.

Bahasa Sunda diajarkan di sekolah-sekolah berpijak pada fungsi bahasa Sunda, yakni fungsi utama bahasa Sunda adalah “Keur komunikasi, tegesna keur nepikeun eusi hate, rasa, kahayang, jeung sarupaning pamaksudan ka nu lian ku sistem lambang sora anu arbitrer” (Yudibrata, 1990:35). Selanjutnya Yudibrata, dkk. (1990:44) memberikan argumentasinya mengenai fungsi bahasa Sunda.

… Basa Sunda mangrupa representasi jeung manifestasi budaya Sunda, boh sistem kahirupan, boh sistem kreativitas akal budina, etika jeung estetika. Jadi basa Sunda teh jadi media komunikasi, jadi oge

rekaman/dokumen kandungan eusi budaya Sunda nu panglengkepna. Kumaha karekteristik masarakat Sunda umumna bakal kaeunteungkeun dina basana.

(16)

2

Dalam hubungannya dengan kedudukan bahasa Indonesia, bahasa Sunda berkedudukan sebagai bahasa daerah. Kedudukan ini berdasarkan kenyataan bahwa bahasa Sunda digunakan oleh suku Sunda yang merupakan salah satu unsur kebudayaan nasional yang dilindungi oleh negara, sesuai dengan Penjelasan Pasal 36, Bab XV, Undang-Undang Dasar 1945.

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa daerah, bahasa Sunda berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan daerah, (2) lambang identitas daerah, dan (3) alat perhubungan di keluarga dan masarakat Sunda. Di dalam hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia bahasa Sunda berfungsi sebagai (4) pendukung bahasa nasional, (5) bahasa pengantar di sekolah dasar di daerah Jawa Barat pada tingkat permulaan untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lainnya, dan (6) alat pengembangan serta pendukung kebudayaan Sunda.

Pada kurikulum muatan lokal bahasa Sunda, standar kompetensi ditujukan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Sunda. Standar kompetensi ini disusun dengan mempertimbangkan kedudukan dan fungsi bahasa daerah serta sastra Sunda sebagai sastra Nusantara. Pertimbangan itu berkonsekuensi pada fungsi mata pelajaran bahasa dan sastra Sunda sebagai :

1) sarana pembinaan sosial budaya regional Jawa Barat,

2) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya,

(17)

3

4) sarana pembakuan dan penyebarluasan pemakaian bahasa Sunda untuk berbagai keperlan,

5) sarana pengembangan penalaran, serta

6) sarana pemahaman aneka ragam budaya daerah (Sunda). (Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Sunda, 2004)

Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu diupayakan bagaimana caranya agar pembelajaran bahasa Sunda benar-benar berarti dan besar manfaatnya bagi siswa. Yudibrata (1989; 1) menyatakan:

“Pengajaran bahasa yang baik adalah usaha sadar, sengaja, dan berencana untuk mengubah kondisi awal siswa menjadi kondisi lain yang bercirikan siswa mahir berbahasa secara kreatif, aktual, kongkrit, dan cermat dengan menggunakan bahasa yang baik, santun dan simpatik menurut tuntutan sosiokultural, dan berbahasa benar, tepat, dan padat sesuai dengan ketentuan gramatikal. Siswa yang berhasil berpengajaran bahasa adalah mereka yang dapat berkomunikasi efektif, lancar, dan wajar, serta berinteraksi verbal, tertib, dan benar secara gramatikal, baik pada saat berbicara dan menulis, maupun pada peristiwa menyimak dan membaca.”

(18)

4

dimanfaatkan secara maksimal. Sumber belajar pun masih mengacu pada buku paket semata.

Menurut Sukmadinata (2004:36) meskipun guru/dosen seharusnya seorang profesional, dalam kenyataannya kemampuan profesionalnya masih terbatas. Terbatas karena latar belakang pendidikan, pengalaman, pembinaan yang belum intensif, atau karena hal-hal yang bersifat internal. Pemilihan pendekatan, model dan metode mengajar juga harus disesuaikan dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada pada guru/dosen. Seorang guru/dosen tidak bisa mengajarkan apa yang tidak dia kuasai.

Pada pembelajaran bahasa Sunda khsusunya aspek menulis, berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan membuktikan bahwa pembelajaran menulis masih dilakukan dengan menekankan pada hasil tulisan siswa, bukan pada proses yang seharusnya dilakukan.

(19)

5

para siswa tidak memiliki pengalaman menulis. Keadaan ini terjadi sejak siswa duduk di Sekolah Dasar sampai sekolah menengah, bahkan tidak mustahil terjadi juga di perguruan tinggi. (Syamsi ; 2004:1)

Terkait dengan hal tersebut, dalam pembelajaran menulis bahasa Sunda, pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan proses. Hal ini didasarkan pada pandangan bahwa keterampilan menulis memerlukan latihan yang terus-menerus. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan ini harus harus didekati dengan pendekatan proses. Pembelajaran menulis dengan pendekatan proses ini terutama didasarkan atas hasil penelitian tentang bagaimana seorang penulis secara nyata berhasil menyusun tulisannya. Oleh karena itu, pembelajaran menulis yang menekankan pada produk yang berupa tulisan harus diubah.

Pembelajaran menulis dengan pendekatan proses didasarakan atas hasil-hasil penelitian Graves (1983), Calkins (1983, 1986), dan Atwell (1987) melalui Cox (1999). Temuan hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa pendekatan produk, yakni pendekatan pembelajaran menulis yang menekankan hasil tulisan, kurang tepat dan kurang efektif. Selanjutnya ditemukan bahwa pembelajaran menulis lebih tepat pada penekanan proses penulisan.

(20)

6

B. Rumusan Masalah

Masalah penelitian ini berkaitan dengan proses pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda di SMP. Masalah utama yang dikaji diuraikan berikut ini.

1. Kondisi pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda di SMP saat ini, yang meliputi:

a) kegiatan dan pandangan siswa pada pembelajaran menulis; b) kegiatan guru selama pelaksanaan pembelajaran menulis;

c) pemahaman guru terhadap konsep pendekatan dalam pembelajaran menulis?;

d) ketersediaan sumber/alat bantu pembelajaran menulis; dan

e) faktor-faktor penghambat dan pendukung pada pembelaran menulis? 2. Pengembangan model pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan

menulis siwa SMP, yang meliputi:

a) model perencanaan pembelajaran pendekatan proses yang mampu meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada mata pelajaran bahasa Sunda;

b) model pengembangan pembelajaran pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada mata pelajaran bahasa Sunda?

(21)

7

3. Keunggulan pendekatan proses yang dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada mata pelajaran bahasa Sunda, yang meliputi :

a) kegiatan dan pandangan siswa selama pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan proses;

b) pandangan guru terhadap pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan proses;

c) keterampilan menulis siswa setelah model pembelajaran pendekatan proses dikembangkan

d) faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan proses di sekolah?

e) efektifitas penggunaan model pendekatan proses dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa?

C. Batasan Masalah

(22)

8

berdasarkan minat, sikap, motivasi, aktivitas serta pandangan siswa ketika mengikuti pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan proses.

Lingkup pembelajaran menulis dalam penelitian ini dibatasi pada pengertian menulis sebagai proses penyusunan komposisi yang disebut sebagai menulis lanjut. Konstelasi permasalahan ini secara sistemik dapat digambarkan seperti pada bagan berikut :

Bagan 1

Pengembangan Pendekatan Proses dalam Pembelajaran Menulis

Berdasarkan bagan di atas, bahwa keterampilan menulis merupakan hasil belajar yang ditentukan oleh proses pembelajaran. Proses pembelajaran ditentukan oleh interaksi antara siswa dan guru melalui pemanfaatan berbagai fasilitas pembelajaran. Perilaku guru ditentukan oleh karakteristik guru itu sendiri, misalnya pengalaman guru, kompetensi guru, sedangkan perilaku siswa ditentukan oleh variabel minat, motivasi, kebiasaan belajar. Di samping itu pula, MASUKAN

Sarana Kurikulum Guru

(23)

9

mutu proses belajar-mengajar akan lebih baik jika didukung oleh varibel konteks yang berkualitas, seperti : konteks kelas yang terkait dengan ukuran kelas, buku teks, tata usaha; konteks sekolah dan masyarakat yang terkait dengan faktor lingkungan sekolah dan masyarakat.

Dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP, ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap pembelajaran menulis, diantaranya: (1) perilaku dan kebiasaan guru dalam pembelajaran, (2) pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran, (3) model pembelajaran, (4) kemampuan dan pemahaman guru dalam menggunakan model pembelajaran.

Sedangkan dari aspek siswa, faktor yang berpengaruh tersebut di antaranya: (1) minat dan motivasi dalam mengikuti pembelajaran, (2) pengetahuan awal (kemampuan penguasaan kosa kata, diksi, tata bahasa, susunan paragraf, dan aspek keterampilan menulis lainnya) untuk mengikuti pembelajaran menulis, (3) aktivitas dan keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran, (4) serta faktor-faktor lain yang tentu dapat muncul ketika pembelajaran berlangsung.

D. Pertanyaan Penelitian

Secara garis besar, ada tiga pertanyaan utama dalam penelitian ini, yaitu

pertama, bagaimana kondisi pembelajaran menulis mata pelajaran bahasa Sunda

(24)

10

Untuk memperjelas permasalahan yang diteliti, pokok pertanyaan penelitian tersebut diuraikan berikut ini.

1. Kondisi Pembelajaran Menulis pada Mata Pelajaran Bahasa Sunda saat ini : a) bagaimana kegiatan dan pandangan siswa pada pembelajaran menulis?; b) bagaimana kegiatan guru selama pelaksanaan pembelajaran menulis?; c) bagaimana pemahaman guru terhadap konsep pendekatan dalam

pembelajaran menulis?;

d) bagaimana ketersediaan sumber/alat bantu pembelajaran menulis? e) faktor-faktor apa yang menjadi penghambat dan pendukung pada

pembelajaran menulis?

2. Model Pendekatan Proses dalam pembelajaran menulis yang dikembangkan : a) bagaimana model perencanaan pembelajaran pendekatan proses untuk

meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada mata pelajaran bahasa Sunda?;

b) bagaimana model pengembangan pembelajaran pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada mata pelajaran bahasa Sunda?

c) bagaimana model penilaian pembelajaran pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada mata pelajaran bahasa Sunda?

(25)

11

a) Bagaimana kegiatan dan pandangan siswa selama pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan proses?

b) Bagaimana pandangan guru terhadap pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan proses?

c) Bagaimana keterampilan menulis siswa setelah pembelajaran pendekatan proses dikembangkan?

d) Faktor pendukung dan penghambat apa saja dalam pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan proses di sekolah?

e) Bagaimana efektifitas penggunaan model pendekatan proses dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan bentuk pengembangan model pendekatan proses dalam meningkatkan keterampilan menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda. Secara khusus penelitian ini memiliki tujuan:

1. Kondisi Pembelajaran Menulis pada Mata Pelajaran Bahasa Sunda saat ini : a) memperoleh gambaran mengenai kegiatan dan pandangan siswa pada

pembelajaran menulis?;

b) memperoleh gambaran mengenai kegiatan guru selama pelaksanaan pembelajaran menulis?;

(26)

12

d) memperoleh gambaran mengenai ketersediaan sumber/alat bantu pembelajaran menulis?

e) memperoleh gambaran mengenai faktor-faktor penghambat dan pendukung pada pembelaran menulis?

2. Model Pendekatan Proses dalam pembelajaran menulis yang dikembangkan : a) menghasilkan model perencanaan pendekatan proses dalam pembelajaran

menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda;

b) menghasilkan model pengembangan pendekatan proses dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda;

c) menghasilkan model penilaian pendekatan proses dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda;

3. Bagaimana keunggulan model pendekatan proses dalam pembelajaran menulis:

a) memperoleh gambaran mengenai kegiatan dan pandangan siswa selama pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan proses?

b) memperoleh gambaran mengenai pandangan guru terhadap pembelajaran pendekatan proses dalam pembelajaran menulis?

c) memperoleh gambaran mengenai keterampilan menulis siswa setelah pendekatan proses dikembangkan;

(27)

13

e) memperoleh gambaran mengenai efektifitas penggunaan model pendekatan proses dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa?

F. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu 1) pembelajaran, 2) pengembangan pendekatan proses, dan 3) keterampilan menulis. Berikut ini penjelasan mengenai variabel dalam penelitian ini.

1. Pembelajaran

Dalam penelitian ini yang dimaksud pembelajaran atau disebut juga kegiatan pembelajaran adalah proses interaksi antara guru, siswa dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses interaksi dapat diindikasikan dengan adanya kegiatan guru, kegiatan siswa, penggunaan sumber/media pembelajaran dan hasil belajar yang diperoleh siswa. Untuk mengukur kegiatan pembelajaran dilakukan evaluasi terhadap indikator-indikator proses pembelajaran yang meliputi kegiatan guru, kegiatan siswa, penggunaan media/sumber dan hasil belajar siswa.

(28)

14

2. Model Pendekatan Proses

Model belajar adalah deskripsi suatu lingkungan pembelajaran yang disusun berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan menjadi alat belajar bagi siswa. (Joyce dan Weil, 2000:13). Model pembelajaran dengan pendekatan proses yang dimaksud pada penelitian ini adalah model pendekatan proses dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda yang menekankan kegiatan pembelajarannya pada proses menyusun tulisan/karangan. Proses menulis yang dimaksud adalah kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam proses menulis meliputi: pramenulis, menyusun draf, merevisi draf, menyunting, dan

mempublikasi.

3. Keterampilan menulis

Keterampilan menulis yang dimaksud pada penelitian ini adalah kemampuan menulis dalam memenuhi kriteria tulisan/karangan. Kriteria yang ditetapkan terdiri dari dua aspek penting, yaitu aspek penalaran dan aspek linguistik.

Aspek penalaran meliputi isi karangan dan organisasi karangan. Sedangkan aspek linguistik meliputi pilihan kata, tata bahasa, ejaan, dan tanda baca. Kriteria tersebut digunakan sebagai kerangka acuan penilaian yang dikategorikan melalui skala sangat baik, baik, cukup, kurang, dan kurang sekali.

G. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoretis

a) Mengembangkan konsep implementasi pendekatan proses dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda di SMP; dan b) Alternatif pilihan strategi mengajar bagi pengembang kurikulum di

(29)

15

2. Manfaat praktis

a) Bagi guru/praktisi pengembang kurikulum: Sebagai upaya untuk mengembangkan kualitas pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda di SMP melalui penggunaan pendekatan proses yang telah dikembangkan;

b) Bagi penelitian berikutnya : hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan landasan penelitian lebih lanjut terkait dengan pengembangan program pembelajaran dengan pendekatan proses dalam pelajaran menulis bahasa Sunda, sehingga kualitas pembelajaran menulis dapat berhasil secara maksimal;

c) Bagi Sekolah: Sebagai wahana untuk meningkatkan kualitas imlementasi kurikulum dan pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Sunda dan menambah khasanah pendekatan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda;

d) Bagi LPTK : sebagai sumbangan konsep implementasi pengembangan kurikulum dalam upaya membina para calon pengajar bahasa Sunda; dan e) Bagi Peneliti: Untuk mampu mengembangkan dan menerapkan konsep

(30)

76 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada mata pelajaran bahasa Sunda di SMP. Oleh karena itu, pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif/naturalistik dengan prosedur penelitian dan pengembangan (research and development)/ R & D, dengan mengacu pada langkah-langkah yang dikemukakan oleh Borg & Gall dalam bukunya

Educational Research”.

Langkah-langkah tersebut secara umum diuraikan sebagai berikut :

1. Research and information collecting (penelitian dan pengumpulan

informasi), termasuk di dalamnya review literature, dan observasi kelas.

2. Planning (perencanaan), termasuk di dalamnya menetapkan tujuan,

menentukan urutan pembelajaran, dan uji kemungkinan dalam skala kecil.

3. Develop preliminary form of product (mengembangkan bentuk produk

pendahuluan) termasuk didalamnya persiapan materi belajar, buku-buku yang digunakan dan evaluasi.

4. Prelimenary field testing (uji coba pendahuluan) melibatkan sekolah

(31)

77

berdasarkan kuesioner, hasil wawancara, observasi, dan skala penilaian.

5. Main product revision (revisi terhadap produk utama), didasarkan atas

hasil uji coba pendahuluan.

6. Main field testing (uji coba utama), melibatkan sekolah dalam jumlah

yang lebih banyak. Data kuantitatif berupa pretest dan postest jika memungkinkan hasil tersebut dibandingkan dengan kelompok kontrol.

7. Operational product revision (revisi produk operasional), dilakukan

berdasarkan hasil uji coba utama.

8. Operasional field testing (uji coba operasional) yang melibatkan

sekolah dalam jumlah yang lebih banyak lagi. Pada langkah ini dikumpulkan data angket, observasi, dan hasil wawancara untuk kemudian dianalisis.

9. Final product revision (revisi produk terakhir) berdasarkan hasil uji

coba operasional.

10. Dissemination and distribution (Disseminasi dan distribusi). Pada

langkah ini dilakukan monitoring sebagai kontrol terhadap kualitas produk (Borg and Gall, 1983:775).

(32)

78

pengembangan model, serta uji coba lapangan. Secara rinci langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Studi Pendahuluan

Ada dua langkah yang dilakukan dalam studi pendahuluan, yaitu :

a. Studi kepustakaan (literatur) yaitu mengkaji teori-teori mengenai pendekatan

proses dalam pembelajaran menulis serta metode penelitian, mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu tentang pembelajaran menulis di sekolah.

b. Studi lapangan yaitu melakukan prasurvei ke sekolah untuk mendapatkan

gambaran umum tentang pelaksanaan pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda yang selama ini berlangsung di SMP meliputi kegiatan guru, kegiatan dan pandangan siswa dan faktor pendukung/penghambat pelaksanaan pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda di SMP serta merefleksikan pembelajaran yang biasa dilakukan.

(33)

79

Hasil studi pendahuluan ini kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan model pendekatan proses dalam pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda di SMP, sesuai lingkungan sekolah.

2. Perencanaan dan Pengembangan Model

Pada langkah ini kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan perumusan tujuan penggunaan model, sasaran atau penggunaan model, dan deskripsi mengenai langkah-langkah penggunaan model, kegiatan yang dilakukan adalah :

a. Perencanaan meliputi beberapa kegiatan, di antaranya : 1) merumuskan

tujuan pembelajaran, (2) merumuskan materi pembelajaran, (3) merumuskan tahap-tahap pembelajaran, (4) merencanakan alat peraga atau alat bantu, dan metode pembelajaran, (5) merumuskan penilaian pembelajaran

b. Pengembangan Model meliputi beberapa hal, di antaranya: (1) menentukan

tujuan pembelajaran menulis menggunakan pendekatan proses, (2) menentukan materi pembelajaran menulis menggunakan pendekatan proses dalam pembelajaran, (3) menentukan langkah-langkah pembelajaran menulis menggunakan pendekatan proses, (4) menentukan alat peraga atau alat bantu dan metode pembelajaran menulis menggunakan pendekatan proses, (5) menentukan alat dan prosedur evaluasi pada pembelajaran menulis menggunakan.

3. Uji Lapangan

(34)

80

a. Uji coba terbatas yaitu melakukan uji coba model pembelajaran menulis

melalui pendekatan proses pada skala yang lebih kecil, dilaksanakan di kelas VII di SMP Negeri 2 Cikembar kabupaten Sukabumi. Ujicoba model dilakukan langsung oleh peneliti. Sebelum melaksanakan uji coba terbatas, terlebih dahulu menyebarkan kuesioner bagi guru dan siswa mengenai pembelajaran menulis yang biasa dilakukan sebelum model dikembangkan, selanjutnya diskusi antara peneliti dengan guru untuk menentukan bagaimana baiknya pelaksanaan uji coba. Selama melaksanakan uji coba terbatas dilakukan pengamatan oleh guru dengan mencatat hal-hal penting pada uji coba, seperti : kemajuan, kesulitan, hambatan-hambatan yang dialami pada lembar pengamatan yang telah disediakan.

b. Revisi hasil uji coba terbatas yaitu melakukan revisi dan penyempurnaan

berdasarkan hasil uji coba terbatas, baik pada draft model untuk topik tersebut maupun pada draft model untuk topik berikutnya. Revisi ini juga dilakukan dengan berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan pada guru dan siswa setelah uji coba dilaksanakan.

Uji coba skala lebih luas yaitu melakukan uji coba model pengembangan

(35)

81

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan model pembelajaran menulis melalui pendekatan proses dapat dilihat pada bagan berikut.

Bagan 5

Langkah-langkah Penelitian

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Hasil pengembangan model pendekatan proses ini diperkirakan dapat dijadikan bahan acuan standar bagi pelaksanaan pembelajaran menulis pada mata UJI COBA MODEL

• Studi hasil penelitian sebelumnya

• Studi lapangan (Pra Survey Lapangan) - Kurikulum Bahasa Sunda

- Kegiatan Pembelajaran - Kondisi Guru

- Kondisi Siswa - Lingkungan Belajar

- Faktor pendukung dan penghambat pembelajaran

• Perencanaan Uji Lapangan : Kegiatan Tempat dan Waktu

(36)

82

pelajaran bahasa Sunda di SMP pada umumnya, khususnya di kabupaten Sukabumi.

Berdasarkan permasalah pada penelitian ini, yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah sekolah yang ada di Kabupaten Sukabumi, khususnya pada jenjang SMP. Berdasarkan hal tersebut, lokasi penelitian ini mencakup semua SMP yang ada di Kabupaten Sukabumi pada kelas VII.

Dengan tetap mempertimbangkan karakteristik, homogenitas dan heterogenitas SMP yang ada, termasuk memperhatikan keterbatasan penulis, maka penelitian ini difokuskan pada hal-hal berikut.

1. Siswa yang akan diteliti pada uji lapangan terbatas pada penelitian ini adalah siswa pada kelas VII SMP Negeri 2 Cikembar kabupaten Sukabumi . Hal ini dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa sekolah tersebut merupakan sekolah potensial yang pada saat ini sedang melaksanakan program Sekolah Rintisan Peningkatan Mutu dan Manajemen yang dibiayai oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas).

2. Siswa yang diteliti pada uji lapangan skala yang lebih luas pada penelitian ini adalah siswa kelas VII pada beberapa SMP Negeri di Kabupaten Sukabumi dengan mempertimbangkan jenis dan karakteristik sekolah (sekolah standar nasional dan sekolah potensial serta letak dan lokasi sekolah).

(37)

83

yang dilakukan adalah teknik purposive dengan mempertimbangkan cluster

sekolah (sekolah standar nasional dan sekolah potensial serta letak dan lokasi sekolah).

Berikut ini sekolah yang diteliti pada uji lapangan skala yang lebih luas. Tabel 2

Daftar Sekolah yang Diteliti pada Uji Lapangan Lebih Luas

No. Nama Sekolah Alamat/Kluster Akreditasi Kualifikasi 1. SMP N 1 Cisaat Jalan Raya Cisaat

C. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan permasalah yang akan dikaji pada penelitian ini, ada beberapa data yang dibutuhkan. Secara rinci data tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tahap I : Studi Pendahuluan

a. Data tentang pelaksanaan pembelajaran menulis mata pelajaran bahasa Sunda yang selama ini berlangsung di SMP, terdiri atas:

(38)

84

c. Data tentang faktor pendukung/penghambat pengembangan pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda di SMP. berupa informasi tentang faktor pendukung/penghambat yang meliputi faktor guru, siswa, dan sekolah.

2. Tahap II: Perencanaan dan Pengembangan Model

a. Data tentang perencanaan model b. Data tentang pengembangan model

3. Tahap III: Uji Coba Draft Model

a. Data tentang kegiatan dan pendapat siswa selama pembelajaran pendekatan proses dalam pembelajaran menulis mata pelajran bahasa Sunda;

b. Data tentang pandangan guru terhadap pendekatan proses dalam pembelajaran menulis mata pelajaran bahasa Sunda;

c. Data tentang kemampuan menulis siswa setelah menggunakan model pendekatan proses;

d. Data tentang ketersediaan sumber yang menjadi faktor pendukung dan penghambat penggunaan model pendekatan proses di sekolah;

e. Data tentang refleksi dan revisi berdasarkan hasil uji coba model pendekatan proses yang telah dikembangkan; dan

(39)

85

1. Kuesioner

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran menulis di SMP yang selama ini berlangsung di SMP, penggunaan model pendekatan proses di SMP, faktor pendukung/penghambat pengembangan model, dan pandangan siswa dan guru terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pendekatan proses tersebut.

Kuesioner digunakan untuk mendapat informasi dalam rangka penyempurnaan model pembelajaran menulis dengan pendekatan proses pada mata pelajaran bahasa Sunda yang sedang dikembangkan.

2. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi dimaksudkan untuk mengkaji kurikulum mata pelajaran bahasa Sunda, (a) desain pembelajaran menulis mengenai kriteria ketuntasan minimal (KKM) belajar, program tahunan, program semester dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran bahasa Sunda berkaitan dengan pembelajaran dengan pendekatan proses, (b) desain pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian pada pembelajaran menulis dengan pendekatan proses. Hasil studi ini digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan model pembelajaran pembelajaran menulis dengan pendekatan proses pada mata pelajaran bahasa Sunda di SMP.

3. Skala Penilaian

(40)

86

4. Observasi

Pada tahap ini dilakukan penelitian terhadap proses pembelajaran menulis yang dilakukan oleh guru di kelas untuk merefleksikan terhadap bagaimana proses pembelajaran menulis dengan pendekatan proses yang dilakukan.

5. Tes

Instrumen penelitian hasil belajar dikembangkan dalam bentuk tes, tes yang digunakan dalarn penelitian ini adalah tes uji produk yang mengukur kernajuan belajar dalam bentuk karya tulis/karangan. Apabila memungkinkan, untuk menguji efektifitas model (eksperimen model) disediakan soal pretest dan posttes. Format penilaian karangan terlampir.

6. Wawancara

Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi dari guru mata pelajaran bahasa Sunda dan siswa serta pihak terkait (kepala sekolah) untuk mendapatkan data faktor-faktor yang mendukung dan kendala dalam pelaksanaan model pembelajaran menulis melalui pendekatan proses. Pedoman wawancara terlampir.

D. Teknik Pengolahan Data

Penelitian ini difokuskan pada tiga tahapan, yaitu studi pendahuluan, perencanaan dan pengembangan model, dan uji coba draf model yang mencakup uji lapangan terbatas dan uji lapangan skala lebih luas kemudian dilakukan pengujian pada tingkat efektivitas model pembelajaran yang dikembangkan.

(41)

87

pelaksanaan pembelajaran; hasil data yang diperoleh melalui kuesioner yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan belajar mengajar sebelum model diujicobakan meliputi kondisi objektif guru, siswa, dan faktor pendukung dan penghambat implementasi model pembelajaran menulis dengan pendekatan proses. Data tersebut dianalisis dalam bentuk paparan naratif melalui tahap-tahap : (1) berdasarkan hasil analisis dokumen, dipilih materi pembelajaran yang akan dikembangkan dalam model, (2) mengklasifikasi data hasil kuesioner dan sesuai konteksnya yaitu data yang berkaitan dengan kondisi objektif pelaksanaan pembelajaran saat ini dan setelah pengembangan model, serta faktor pendukung dan penghambat dalam implmentasi model pembelajaran menulis dengan pendekatan proses.

Data yang diperoleh pada tahap uji coba terbatas dan uji coba lebih luas yang meliputi: (1) hasil observasi yang pelaksanaan pembelajaran menulis yang dilakukan oleh guru, (2) skala penilaian pelaksanaan model, (3) dan tes hasil belajar siswa, data tersebut dianalisis melalui tahapan reduksi data, pemaparan data, dan verifikasi data. Ketiga proses tersebut difokuskan untuk penyempurnaan serta penyesuaian model pembelajaran yang diinginkan.

(42)

88

pengisian kuesioner diklasifikasikan berdasarkan penggolongan kesamaan pendapat siswa dan guru mengenai efektivitas model dalam meningkatkan minat, motivasi, dan sikap terhadap model yang dikembangkan.

Paparan data dilakukan dengan menampilkan data secara lebih sederhana dalam berbagai representasi seperti : (1) tabulasi data hasil pengisian kuesioner dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berikut posentasenya, (2) deskripsi secara grafis dalam bentuk histogram, dan (3) paparan deskriptif-naratif yang menjelaskan tabel dan grafik yang diperlihatkan serta data-data lainnya observasi, skala penilaian, serta self reflection yang telah direduksi untuk mendukungnya. Inti dari proses analisis data ini akan mengkaji keterkaitan antara hasil kajian teori mengenai pendekatan proses dan implementasinya dalam kedua tahap ujicoba.

Untuk menguji tingkat efektivitas model pembelajaran yang telah dikembangkan dilakukan dengan cara mengevaluasi hasil pembelajaran dengan menganalisis antara nilai siswa sebelum pembelajaran (pretest) dan nilai siswa setelah pembelajaran (postest). Pengolahan data yang dilakukan adalah perbandingan rata-rata antara nilai pretest dengan postest dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan desain dasarnya The Matching

Control Group Pretest-Postes.

Kelompok Pretest Perlakuan Pascates

Eksperimen O X O

Kontrol O - O

(43)

89

Untuk mengukur tingkat efektivitas model yang dikembangkan dilakukan pengujian melalui uji t dengan membandingkan dua buah nilai rata-rata, yaitu :

a. Uji perbedaan dua buah nilai rata-rata yang berkorelasi (nilai pretest dan nilai postest);

b. Uji perbedaan dua buah nilai rata-rata yang tidak berkorelasi: - nilai pretes kelompok eksperimen – nilai pretest kelompok kontrol - nilai postest kelompok eksperimen – nilai postest kelompok kelompok.

(44)

167 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tiap tahap penelitian, pengembangan model pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda, dapat ditarik kesimpulan berikut ini.

1. Kondisi pembelajaran menulis pada mata pelajaran bahasa Sunda saat ini :

a. siswa sangat berminat terhadap pembelajaran menulis mata pelajaran bahasa Sunda dan mampu memahami materi pembelajaran, hanya saja guru cenderung lebih banyak menggunakan metode penugasan, sumber pembelajaran berfokus pada buku paket, guru jarang menggunakan pendekatan yang memancing motivasi dan minat siswa, guru tidak pernah menggunakan pendekatan proses sebagai strategi pembelajaran menulis;

b. secara umum guru selalu mempersiapkan perencanaan pembelajaran melalui penyusunan silabus, menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM), dan menyusun rencana pelaksaaan pembelajaran (RPP);

(45)

168

lebih banyak menggunakan pendekatan kontekstual, hanya saja pelaksanaannya belum maksimal, sehingga kenyataannya lebih mengarah pada metode penugasan;

d. ketersediaan sumber pembelajaran menulis belum memenuhi kebutuhan, sehingga pembelajaran menulis lebih banyak berpatokan pada buku paket dan pada buku-buku yang tersedia di perpustakaan sekolah saja.

e. faktor-faktor pendukung dan penghambat keberhasilan model pembelajaran pendekatan proses ditentukan oleh (1) siswa, harus memiliki penguasaan bahasa Sunda, paling tidak mereka dalam berkomunikasi sehari-hari harus menggunakan bahasa Sunda, memiliki pengetahuan dasar dalam menyusun karangan; pengetahuan mengenai tata bahasa, dan ejahan (2) guru, harus memiliki pengetahuan yang memadai mengenai pendekatan proses dalam pembelajaran; (3) sekolah; agar pendekatan proses dapat berhasil dalam pembelajaran perlu dukungan sarana dan prasarana, seperti kelengkapan koleksi perpustakaan berupa buku sumber mengenai pendekatan dan metodologi pembelajaran bahasa, majalah, koran, dan sarana pendukung lainnya.

2. Model Pendekatan Proses dalam pembelajaran menulis yang dikembangkan :

(46)

169

desain sistem pembelajaran; menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar, menentukan indikator, menentukan materi dan bahan yang disampaikan, pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi, (2) desain pesan; strategi pembelajaran, dan karakteristik siswa; b. pengembangan, yaitu menentukan teknologi cetak berupa buku

sumber, majalah, koran, LKS, teknologi audio/visual berupa bagan, foto, dan gambar;

c. pemanfaatan, yang meliputi pemanfaatan media, difusi dan inovasi berupa kerjasama guru, kepala sekolah, dan komite sekolah, implementasi dan institusionalisasi/kelembagaan dapat berupa kolaborasi pelaksanaan pembelajaran di dalam dan di luar kelas, kebijakan dan regulasi; berupa ketentuan sekolah terhadap penggunaan media.

d. pengelolaan, yang meliputi pengelolaan alokasi waktu, pengelolaan fasilitas/ruangan kelas, pengelolaan sistem penyampaian (tahap 1: kegiatan pramenulis (prewriting), tahap 2 menyusun draft, tahap 3 : merevisi draf (revising), tahap 4 : menyunting (editing), tahap 5 : mempubilaksi/pemajangan (publishing).

(47)

170

3. Keunggulan model pendekatan proses dalam pembelajaran menulis: a. selama proses pembelajaran, aktivitas dan keterlibatan siswa dalam

mengikuti pembelajaran lebih giat dan sangat antusias, hal ini dikarenakan pendekatan proses lebih memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa bagaimana caranya mereka menyusun karangan sesuai kemampuan mereka masing-masing;

b. kegiatan merevisi karangan, merupakan bagian yang sangat penting bagi mereka dalam mendapatkan pengalaman baru menilai karangan temannya,

c. kegiatan presentasi menjadi pegalaman berharga bagi mereka, karena melalui kegiatan ini, mereka dapat mengemukakan gagasannnya baik untuk karyanya sendiri maupun karya temannya; d. kegiatan sharing merupakan merupakan sarana yang baik bgi siswa

dalam mengekspresikan pendapat-pendapatanya melalui komentar dan tanggapan atas karyanya maupu karya temannya, sehingga kegiatan ini merupakan bagian dari penghargaan reward atas apa yang telah mereka kerjakan. Baik kegiatan merevisi, presentasi, dan sharing merupakan pengalaman baru bagi mereka dalam pembelajaran menulis, karena sebelumnya mereka tidak mendapatkan pengalaman tersebut.

(48)

171

denga kebutuhan siswa, alat bantu dan lembar kerja sangat membantu siswa memahami tahap-tahap menyusun karangan. f. Hasil uji perbedaan dua rata-rata yang berkorelasi antara posttest

dan pretest pada kelompok ekperimen (uji t) dengan menggunakan software SPSS, hasilnya menunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dikaitkan dengan manfaat praktis penelitian, Penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Kepada Guru

Kepada para guru diharapkan dalam pembelajaran menulis senantiasa menggunakan pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis yang telah dikembangkan, karena pendekatan proses dalam pembelajaran menulis dapat menjadikan siswa lebih memahami bagaimana caranya menulis dan membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran, sehingga kualitas pembelajaran menjadi lebih baik dan pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan hasil belajar siswa. 2. Kepada pihak Pengambil Kebijakan di sekolah

(49)

172

koran, dan buku sumber bagi guru mengenai pendekatan dan metodologi pengajaran bahasa.

3. Kepada Peneliti

(50)

173

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti dkk. (1995). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa

Indonesia. Jakarta : Erlangga

Borg, W.R. & Gall, M.D. (1983). Educational Research: An Introduction. (Fourth ed.). New York & London: Longman Inc.

Cox, Carole, (1999). Teaching Language Art. California State University, Long Beach : Allyn and Bacon

Depdiknas (2003). Pedoman Umum Pengembangan Sistem Penilaian Hasil

Belajar Berbasis Kompetensi Siswa SMP. Jakarta : Depdiknas.

_________, (2003). Pedoman Umum Pengembangan Silabus dan Penilaian

Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta : Depdiknas

Dick, W. and Carey, L. (1990). The Systematic Design of Instruction. (Third ed.). United States of America : Harper Collins Publishers.

Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat (2004). Standar Kompetensi Mata

Pelajaran Bahasa Sunda SMP. Bandung : Depdiknas.

Furqon (2002). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta Gagne, Robert M. dan Briggs, Leslie J. (1979). Principles of Instructional Design,

(Second ed). New York : Holt, Pinehart and Winstone.

Gagne, Robert M. (1990). The Condition Of Learning. (Third ed.). New York : Holt, Rinehart and Winston, 1979.

Hamalik, Oemar (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta Bumi Aksara

_____________, ( 2005 ). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem, Jakarta,. PT. Bumi Aksara

_____________, (2006). Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: UPI _____________, (2006). Teknologi dalam Pendidikan. Bandung : Yayasan

Partisipasi Pembangunan Indonesia

_____________, (2007). Evaluasi Kurikulum Pendekatan Sistematik. Bandung : Yayasan Al Madani Terpadu

Joyce, Bruce, Marsha Weil and Emily Calhoun (2000). Models of Teaching.

(51)

174

Leonhardt, Mary (1998). Cara Menjadikan Anak Anda Bergairah Menulis. (Edisi Terjemahan). Bandung: KAIFA

Keraf, Gorys (1989). Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah.

_____________, (1989). Argumentasi dan Narasi. Ende Flores: Nusa Indah Kurniawan, Khaerudin (2006). Model Pengajaran Menulis Bahasa Indonesia.

bagi Penutur Asing Tingkat Lanjut. tersedia :

Nurgiantoro, Burhan (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta : PT BPFE

Nurjanah, Nunuy (2005). Penerapan Model Belajar Konstruktivisme dalam Pembelajaran Menulis Bahasa Indonesia pada Siswa kelas II SMPN 1

Banjaran Kabupaten Bandung. Disertasi PPS UPI. Bandung : Tidak

dipublikasikan

Parera, J.D. (1982). Belajar Mengemukakan Pendapat. Jakarta : Erlangga

Prawirasumantri, Abud. (2003). Pedoman Kurikulum Berorientasi Kompetensi

Bahasa Daerah (Sunda). Bandung : Geger Sunten

_____________, (1978). Adegan Bahasa Sunda, (Makalah Ceramah Pasamoan Sastra), Bandung : tidak dipublikasikan

Ruseffendi, E.T. (1998). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan. Bandung : IKIP Bandung Press

___________, (1991). Pengantar Kepada Membantu Guru dalam Pengajaran

Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito

Sagala, S., (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Sanjaya, Wina (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

(52)

175

___________, (2007. Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana

Syamsi, Kastam (2004) Pembelajaran Membaca dan Menulis dengan Pendekatan

Proses : Suatu Inovasi Model Pembelajaran Bahasa.. Universitas Negeri

Yogyakarta.. Makalah KONASPI V

Sudjana, N. dan Ibrahim (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Supriadi, Dedi. (1997). Isu dan Agenda Pendidikan Tinggi di Indonesia. Jakarta: PT Rosda Jayaputra.

Sugiyono. (2005). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sukmadinata, Nana Sy.(2004). Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktek.

Bandung : Rosdakarya.

___________ (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung : Yayasan Kesuma Karya.

___________. (2005). MetodePenelitian Pendidikan. Bandung: Rosda

Tarigan, Henry Guntur (1982). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berahasa. Bandung : Angkasa

_____________, (1991). Metodologi Pengajaran Bahasa 1. Bandung : Angkasa

_____________, (1991). Metodologi Pengajaran Bahasa 2. Bandung : Angkasa _____________, (1993). Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa.

Bandung : Angkasa

Tarigan, Djago (1986). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

Tomkins, Gail E. and Kenneth Hoskisson (2001). Language Art : Content and

Teaching Strategies. New York : Macmillan Publishing Company

Wati, Sakdiah (2005). Penerapan Model Sinektik dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis (Studi Kuasi Eksperimen dalam Pembelajaran

Menulis pada kelas I SMPN Kota Palembang. Disertasi PPS UPI.

Bandung : Tidak dipublikasikan

Gambar

Tabel 1 Format Penilaian Karangan ....................................................
Tabel 2 Daftar Sekolah yang  Diteliti pada Uji Lapangan Lebih Luas

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan media pembelajaran berupa media barang bekas botol bekas dan kain perca

Berdasarkan hasil analisis data tentang upaya meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika melalui penerapan pendekatan konstruktivisme pada siswa kelas V MIN

Metoda Fluidisasi adalah metode yang menggunakan prinsip mengagitasi (mengusik) sedimen dari pipa fluidizer yang ditanam di dasar saluran (di bawah sedimen), dengan

Untuk melengkapi data toksisitas dari daun sirsak ini peneliti akan melakukan pengujian hepatotoksik pemberian subkronis dari ekstrak etanol daun sirsak dengan parameter

Padahal penerapan sistem pertanian organik metode SRI dikembangkan dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi dan memberikan kontribusi terhadap

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi mutu pala berdasarkan warna dan bentuk dengan teknologi pengolahan citra digital yang dikombinasi dengan jaringan saraf

Berdasarkan hasil penelitian, pemeriksaan analisa saringan agregat halus ini menggunakan nomor saringan yang telah ditentukan berdasarkan SNI 03-2834- 1993,

Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. Secara tektual ayat tersebut menyatakan malaikat mengawasi, mencatat apa yang dilakukan manusia. Secara kontektual ayat tersebut