• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI HEPATOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona murricata. Linn) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UJI HEPATOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona murricata. Linn) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 1 Peran Apoteker dalam Menjamin Mutu, Efektifitas, Keamanan pada Obat, Makanan dan Kosmetik Sebagai Upaya Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Indonesia

UJI HEPATOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona murricata. Linn) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

Ade Arinia Rasyad1, Anggi Fitra Handayani2, Sari Meisyayati3

Sekolah Tinggi Ilmu farmasi (STIFI) Bhakti Pertiwi, Jl. Ariodillah 3 No. 22A Ilir Timur I Palembang Corresponding author email : adearinia@yahoo.co.id

ABSTRAK

Telah dilaporkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun Sirsak (Annona murricata L) per oral dalam jangka 28 hari berpotensi menimbulkan kerusakan pada mukosa gaster. Penelitian efek hepatotoksik ini adalah untuk melengkapi data efek toksisitas. Fungsi utama hati adalah untuk memetabolisme dan detoksifikasi serta ekskresi beberapa obat dan senyawa toksik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pemberian dosis tunggal dari ekstrak etanol daun Sirsak (Annona murricata L) terhadap perubahan struktur histopatologi dan fungsi hati tikus. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL), menggunakan 20 ekor tikus yang terbagi dalam 4 kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok kontrol yang diberi air suling dan kelompok yang lain adalah kelompok perlakuan yang diberi ekstrak etanol daun Sirsak (Annona murricata L) dengan dosis 150, 300 dan 450 mg/kgBB selama 35 hari. Parameter pengukuran adalah peningkatan aktivitas SGOT dan SGPT serta gambaran histopatologi sel hati. Data dianalisa secara statistic dengan analisis of varians one way dan pearson correlation. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktifitas SGOT dan SGPT. Tetapi peningkatan aktifitas SGOT dan SGPT tidak melebihi pada batas rentang normal. Rentang normal SGOT yaitu 70-400 U/L dan SGPT adalah 25-200 U/L. Dari gambaran histopatologi, dosis 450 mg/kgBB/hari sudah ditemukan fokal jaringan hati nekrosis.

Kata Kunci : daun sirsak, hepatotoksik, SGOT, SGPT, histopatologi

ABSTRACT

It has been reported that giving of ethanolic extract Soursop leaves (Annona muricata L) orally for 28 days was potential caused damage on the gastric mucosa.The research of hepatotoxic effects is used to complete the data of toxicity effect. The main function of the liver are to metabolize, detoxification, and excrete drug and toxic substances. This Research purposed to evaluated effect of single dose administration of ethanol extract of soursop leaves (Annona muricata L) to liver histopathologic image and function in rats. The experimental study design was done by using complete randomized design (CRD), using twenty rats divided into 4 groups. The first group was the control receiving only aquadest and the others treatment were receiving ethanol extract of soursop leaves (Annona muricata L) with dose of 150, 300 dan 450 mg/kgBB during 35 days administration. Parameter measurements were to evaluate the toxic of extract of soursop leaves (Annona muricata L) by measuring the SGOT and SGPT activities and evamination histopathologic image of the liver. The result showed that there was increase of SGOT and SGPT activities but still in normal range. Histopathology at dose of 450 mg/kg/day showed focal necrosis.

Keywords: Annona muricata , hepatotoxic, SGOT, SGPT, histopathology

PENDAHULUAN

Daun sirsak telah digunakan oleh sebagian masyarakat indonesia sebagai obat tradisional, diantaranya sebagai obat sakit pinggang, mengurangi rasa nyeri,

gatal-gatal, reumatik, obat bisul dan penurun panas. Daun sirsak bahkan dikatakan dapat mengobati penyakit kanker, masyarakat juga memanfaatkan daun sirsak untuk mengusir serangga dan sebagai pestisida (Mardiana, 2011).

(2)

Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 2 Peran Apoteker dalam Menjamin Mutu, Efektifitas, Keamanan pada Obat, Makanan dan Kosmetik Sebagai Upaya Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Indonesia

Dari hasil penelusuran pustaka diketahui bahwa kandungan dari daun sirsak adalah alkaloid, tanin, saponin, flavonoid dan beberapa kandungan kimia lainnya termasuk annonaceae acetogenins. Annonaceous acetogenins merupakan senyawa yang terdapat dalam familia Annonaceae yang diduga memiliki potensi sitotoksik yang berguna untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker (Zuhud, 2011).

Beberapa penelitian in vitro terhadap Annonaceous acetogenins dilaporkan memiliki aktifitas antitumor terhadap beberapa jenis sel tumor, melalui berbagai mekanisme induksi apoptosis (Tormo et al., 2005).

Dari penelitian Wandatyas pada pemberian Ekstrak daun Annona murricata. L dengan dosis (75, 150, 300 dan 450 mg/kgBB) per oral dalam jangka 28 hari berpotensi menimbulkan kerusakan pada mukosa gaster (Wandatyas, 2014)

Melihat banyaknya manfaat tumbuhan sirsak dan banyaknya konsumsi masyarakat untuk tujuan mengobati penyakit yang dideritanya dalam jangka waktu yang lama, maka keamanan penggunaan tumbuhan sirsak ini harus dapat dipertanggung jawabkan. Keamanan obat tradisional patut diperhatikan, karena pandangan masyarakat yang selama ini menganggap penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional adalah “aman” belum tentu benar, apalagi digunakan dalam jangka waktu yang lama bisa saja menyebabkan terjadinya gejala toksisitas seperti toksisitas kronis, karsinogenik, mutagenik, dan teratogenik (Newall et al., 1996).

Pada dasarnya senyawa toksikan tidak mempengaruhi semua organ secara merata, karena adanya perbedaan tingkat kepekaan dari masing-masing organ, kadar bahan kimia atau metabolitnya

terhadap organ sasaran serta mekanisme pemulihan dari setiap organ.

Fungsi hati yang paling penting ialah melindungi tubuh dari penumpukan zat-zat berbahaya yang masuk dari luar misalnya obat. Banyak obat yang larut dalam lemak dan tidak mudah dieksresikan oleh ginjal oleh karena itu system hati melalui biotransformasinya mengubah metabolit tersebut agar larut dalam air dan dikeluarkan melalui urin atau empedu. (Suasono, 2005).

Adanya kerusakan hati dapat diketahui dari adanya peningkatan enzim-enzim yang ada di hati yaitu Alanin aminotransferase (ALT) atau Serum Glutamate Oxaloacetat transaminase (SGOT) dan aspartate aminotransferase (AST) atau Serum Glutamate piruvat transaminase (SGPT), tetapi ALT paling spesifik menunjukkan kerusakan hati dibanding AST karena ALT paling banyak ditemukan di hati sedangkan AST selain di hati dapat juga ditemukan di jantung, ginjal, otot rangka, dan otak. Adanya kerusakan hati akut akan menyebabkan pelepasan enzim-enzim intraseluler ke dalam darah sehingga kadar dari ALT dan AST meningkat cepat (Dalimartha, 2004).

Untuk melengkapi data toksisitas dari daun sirsak ini peneliti akan melakukan pengujian hepatotoksik pemberian subkronis dari ekstrak etanol daun sirsak dengan parameter yang diamati yaitu aktivitas Serum Glutamat Piruvat Transminase (SGPT), Serum Glutamate Oksaloasetat Transminase (SGOT) dan kelainan histopatologi sel hati tikus putih jantan setelah pemberian ekstrak etanol daunsirsak (Annona murricata L)..

(3)

Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 3 Peran Apoteker dalam Menjamin Mutu, Efektifitas, Keamanan pada Obat, Makanan dan Kosmetik Sebagai Upaya Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Indonesia

METODE

Jenis Penelitian.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan hewan uji tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dewasa galur Wistar . Rancangan penelitian yang digunakan untuk pengelompokkan dan pemberian perlakuan terhadap hewan uji adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Kelompok perlakuan dalam penelitian adalah kelompok tikus putih jantan dewasa yang diberi ekstrak daun sirsak (Annona Murricata L) .

Pembuatan Ekstrak

Daun sirsak yang sudah dirajang, dimaserasi dengan etanol 96%, selama 3x5 (lima) hari sambil berkali- kali diaduk. Maserat dikumpulkan lalu diuapkan dengan bantuan alat destilasi dengan vacum pada suhu tertentu kemudian dikentalkan dengan rotary evaporator sampai berat konstan sehingga diperoleh ekstrak yang kental.

Penentuan Dosis

Dosis ekstrak etanol daun sirsak yang digunakan mengacu pada penelitian Wandatyas (2014) menggunakan variasi dosis 150 mg/KgBB, 300 mg/KgBB dan 450mg/KgBB selama 35 hari dengan pemberian satu kali sehari, dapat menyebabkan kerusakan pada histologi mukosa gaster.

Pembuatan Sediaan Uji

Ekstrak etanol daun sirsak merupakan senyawa yang kurang larut dalam air untuk membuat ekstrak etanol daun sirsak menjadi sediaan oral yang homogen maka dapat dibuat larutan dalam air dengan menambahkan larutan surfaktan tween 80 sebanyak 2%. Sebagai kontrol negatif dibuat larutan tween 80 2% dalam aquadest.

Pemeriksaan SGOT dan SGPT

Darah tikus diambil melalui pembuluh arteri karotid, lalu masukkan ke dalam tabung sentrifuga dan disentrifuga pada kecepatan 3000 rpm sampai serum terpisah. Prosedur pengukuran aktifitas SGOT dan SGPT adalah dengan cara:

Campuran reagen I (TRIS buffer PH 7,6 80, L-aspartat 200 mmol/I) dan reagen II (2-Oksoglutarat 12 mmol/I, NADH 0,18 mmol/I, LDH (Laktat dehidrogenase) 600 U/I, MDH (Malat dehidrogenase) 600 U/I) sebanyak (4:1) kemudian diinkubasi pada 37oC selama 5 menit. Kemudian tambahkan sampel sebanyak 100 µl campur kemudian aktifitas SGOT dan SGPT akan diukur menggunakan alat Biosystem A15. Aktifitas SGOT dan SGPT dinyatakan dalam U/I (Bergmeyer and Bern, 1980).

Pengamatan Sediaan Histopatologis serta Pembuatan Mikrofoto

Pengamatan histopatologis hati menggunakan mikroskop dengan pembesaran 100 sampai 400 kali. Pengamatan dilakukan terhadap kemungkinan terjadinya nekrosis pada sel hati.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Nilai aktifitas SGOT dan SGPT darah tikus Wistar setelah 35 hari pemberian ekstrak daun Sirsak.

No. Eksrak daun Sirsak (mg/KgBB) Nilai Rerata SGOT ± SD (U/L) Nilai Rerata SGPT ± SD (U/L) 1 Kontrol 155,20 ± 26,60 54,80 ± 17,31 2 150 236,80 ± 49,58 84,00 ± 10,79 3 300 238,00 ± 26,20 95,40 ± 17,12 4 450 234,40 ± 23,90 97,40 ± 15,93 No. Eksrak daun Sirsak (mg/KgBB) Nilai Rerata SGOT ± SD (U/L) Nilai Rerata SGPT ± SD (U/L) 1 Kontrol 155,20 ± 26,60 54,80 ± 17,31 2 150 236,80 ± 49,58 84,00 ± 10,79 3 300 238,00 ± 26,20 95,40 ± 17,12 4 450 234,40 ± 23,90 97,40 ± 15,93 No. Eksrak daun Sirsak (mg/KgBB) Nilai Rerata SGOT ± SD (U/L) Nilai Rerata SGPT ± SD (U/L) 1 Kontrol 155,20 ± 26,60 54,80 ± 17,31 2 150 236,80 ± 49,58 84,00 ± 10,79 3 300 238,00 ± 26,20 95,40 ± 17,12 4 450 234,40 ± 23,90 97,40 ± 15,93

(4)

Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 4 Peran Apoteker dalam Menjamin Mutu, Efektifitas, Keamanan pada Obat, Makanan dan Kosmetik Sebagai Upaya Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Indonesia

Tabel 2. Nilai aktivitas SGPT sebelum dan sesudah pemberian ekstrak daun sirsak

No Dosis daun sirsak (mg/KgBB) Nilai Rerata SGPT ± SD (U/L) sebelum perlakuan Nilai Rerata SGPT ± SD (U/L) sesudah perlakuan 1 150 54,80 ± 17,31 84,00 ± 10,79 2 300 54,80 ± 17,31 95,40 ± 17,12 3 450 54,80 ± 17,31 97,40 ± 15,93

Tabel 3. Nilai aktivitas SGOT sebelum dan sesudah pemberian ekstrak daun sirsak No Dosis daun sirsak (mg/KgBB) Nilai Rerata SGOT ± SD (U/L) sebelum perlakuan Nilai Rerata SGOT ± SD (U/L) sesudah perlakuan 1 150 155,20 ± 26,60 236,80 ± 49,58 2 300 155,20 ± 26,60 238,00 ± 26,20 3 450 155,20 ± 26,60 234,40 ± 23,90

Gambar 1. struktur histopatologi hati tikus normal.

Gambar 2. struktur histopatologi hati tikus setelah 35 hari pemberian ekstrak daun sirsak 450 mg/KgBB

Pemberian ekstrak dengan dosis 150, 300, dan 450 mg/KgBB terhadap tikus putih jantan dewasa galur wistar selama 35 hari menyebabkan adanya kenaikan aktifitas SGOT dan SGPT yang berbeda bermakna (P<0,05) . Untuk SGOT mengalami kenaikan pada dosis 150 dan 300 mg/KgBB sebesar 236,80 ± 49,58 U/L dan 238,00 ± 26,19 U/L dibandingkan dengan perlakuan kontrol yang hanya diberi air suling yang aktifitas SGOT nya sebesar 155,20 ± 26,60 U/L. Sedangkan untuk SGPT mengalami kenaikan pada dosis 150, 300 dan 450 mg/KgBB sebesar 84,00 ± 10,79 U/L, 95,40 ± 17,12 U/L dan 97,40 ± 15,93. SGOT dan SGPT dikeluarkan ke dalam darah ketika hati rusak. SGOT dan SGPT adalah enzim yang biasanya terdapat di dalam jaringan tubuh, terutama dalam jantung dan hati. Enzim ini akan dilepaskan ke dalam darah sebagai akibat dari cedera jaringan oleh karena itu konsentrasi dalam darah dapat meningkat, peningkatan di dalam darah mengindikasikan adanya trauma atau kerusakan pada hati. Dari perlakuan atau pemberian ekstrak etanol daun sirsak selama 35 hari mengalami peningkatan itu berarti hati nya mengalami kerusakan tetapi kerusakan yang terjadi masih tergolong rendah atau ringan. Setelah pemberian ekstrak etanol daun sirsak dosis 450 mg/KgBB terjadi penurunan aktifitas SGOT yang tidak signifikan untuk SGOT sebesar 234, 40 ± 23,90.

Jika dibandingkan dengan harga normal aktifitas SGOT yaitu 70 – 400 U/L dan aktifitas SGPT 25 – 200 U/L yang diberi ekstrak etanol daun sirsak dengan dosis 150, 300 dan 450 mg/KgBB selama 35 hari aktifitas SGOT dan SGPT nya masih berada dalam rentang harga normal (Shayne, 1995).

Pada tikus putih jantan dewasa galur wistar yang hanya diberi aquadest atau kontrol normal, hati tikus secara Fokal nekrosis ringan

(5)

Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 5 Peran Apoteker dalam Menjamin Mutu, Efektifitas, Keamanan pada Obat, Makanan dan Kosmetik Sebagai Upaya Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Indonesia

histopatologi masih berada dalam keadaan normal tidak menunjukkan terjadinya nekrosis maupun perlemakan sel hati pada tikus.

Pada pemeriksaan histopatologi tikus yang diberikan ekstrak etanol daun sirsak dosis 450 mg/kgBB selama 35 hari, tidak terlihat adanya perlemakan hati hanya terlihat fokus-fokus nekrosis pada sebagian kecil sel hati.

KESIMPULAN

1. Pada pemberian ekstrak etanol daun sirsak dengan dosis 150, 300 dan 450 mg/KgBB mengalami peningkatan aktifitas SGOT dan SGPT mengindikasikan bahwa adanya kerusakan pada hati nya, Tetapi peningkatan aktifitas SGOT dan SGPT tidak melebihi pada batas rentang normal.

2. Pada pemeriksaan histopatologi pada dosis 450 mg/kgBB, mulai terlihat adanya fokus-fokus nekrosis yang ringan.

UCAPAN TERIMAKASIH

Kami ucapkan terimakasih banyak kepada ketua Yayasan Notari Bhakti Pertiwi yang telah bersedia membiayai penelitian ini, Terimakasih juga kami ucapkan kepada Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang yang telah membantu kami dalam mengecek kadar SGOT dan SGPT hewan percobaan kami dengan alat Biosystem A15 milik BBLKP. Kami juga mengucapkan terimakasih banyak kepada Bagian Anatomi Patologi Klinis Rumah Sakit Muhammad Husin Palembang yang telah membantu kami dalam menganalisa histopatologi sel hati tikus yang telah diberikan ekstrak daun sirsak.

DAFTAR PUSTAKA

Bergmeyer. H.V. 1980. Method of Enzymatic Analysis. 2nd Ed., Verlag Chemie Wcinheim Academic Press.Inc. New York, 435-436.

Dalimartha, Setiawan. 2004. Deteksi Dini Kanker dan Simplisia Antikannker, Jakarta: Penebar Swadaya Jakarta.

Mardiana, Lina. 2011. Ramuan dan Khasiat Daun Sirsak. Jakarta: Penebar Swadaya.

Newall, C.A.,L.A Anderson, J.D. Phillipson. 1996. Herbal Medicine: A guide for Health-Care Professionals. London: The Pharmaceutical Press. Shayne P. 1995. Emedicine: Gastritic and

Peptic Ulcer Disease. Southem California.

Suasono, Slamet (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid III, Edisi 4, Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

Tormo Carnice et al., The Influence of Dietary Palmitic acid Triacylglyceride Position On The Fatty Acid, Calcium and Magnesium Contents Of at Term Newborn Faecces. Early Human Development. 2005: S83-S94. (Suppl 65)

Wandatyas Elena , 2014. Histologi Mukosa Pada Tikus Pemberian Ekstrak Daun Sirsak Berbagai Dosis Secara Subkronik. (Diakses 20 April 2015). Zuhud EAM. 2011. Bukti Kedahsyatan

Sirsak Menumpas Kanker. Jakarta. Agro Media Pustaka.

Gambar

Tabel 1.  Nilai aktifitas SGOT dan SGPT  darah tikus Wistar setelah 35 hari pemberian  ekstrak daun Sirsak.
Tabel 3.  Nilai aktivitas SGOT sebelum  dan sesudah pemberian ekstrak daun  sirsak  No  Dosis daun sirsak  (mg/KgBB)  Nilai Rerata  SGOT ± SD  (U/L) sebelum  perlakuan  Nilai Rerata  SGOT ± SD  (U/L) sesudah  perlakuan  1  150  155,20 ±  26,60  236,80 ± 49

Referensi

Dokumen terkait

Disamping itu, penguatan yang terjadi terhadap beberapa harga komoditas tambang memberikan andil bagi laju gerak indeks ke posisi level yang lebih baik dari sebelumnya.. Faktor

nasabah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa responsiveness (ketanggapan) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah.Hasil penelitian menunjukan

Konsep adalah elemen dari kognisi yang membantu menyederhanakan dan meringkas informasi ( Wangmuba, 2009). Pemahaman konsep tidak hanya sekedar mengingat tetapi individu

Seorang calon guru tidak hanya dituntut dalam penguasaan materi, namun juga harus pandai dalam pemilihan metode, media, serta peka terhadap masalah- masalah dalam proses

Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengetahui peranan dari konsultan MK baik secara aturan yang berlaku maupun secara praktikal / aktual di lapangan,

Slameto (2010: 180) mengatakan bahwa mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan

pat mengakses catatan DX kita dan mengetahui apakah kita sudah memenuhi kualifikasi DXCC (jadi tidak perlu lagi mengirim kartu QSL ke ARRL untuk verifikasi). Janganlah gatek,

Manfaat dalam penelitian ini untuk memberikan kontribusi dalam usaha peningkatan k epatuhan wajib pajak dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib