• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN DENGAN PENDEKATAN PROYEK SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKEMBANGKAN NILAI-NILAI KARAKTER : Studi Eksperimen Kuasi terhadap Peserta didik Kelas V pada SDN 3 Cipatat di Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN DENGAN PENDEKATAN PROYEK SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKEMBANGKAN NILAI-NILAI KARAKTER : Studi Eksperimen Kuasi terhadap Peserta didik Kelas V pada SDN 3 Cipatat di Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2011/2012."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu i

DAFTAR ISI

A.

Latar Belakang Penelitian ... 1

B.

Identifikasi Masalah ... 8

C.

Rumusan Masalah Penelitian ... 11

D.

Tujuan Penelitian ... 12

A. Pembelajaran Menulis Laporan Pengamatan dengan Pendekatan Proyek ... 18

1. Pembelajaran Menulis ... 19

2. Pembelajaran Menulis Laporan Pengamatan ... 22

3. Pembelajaran dengan Pendekatan Proyek ... 25

4. Pembelajaran Menulis Laporan Pengamatan dengan Pendekatan Proyek ... 29

B. Keterampilan Menulis Laporan Pengamatan dengan Pendidikan Bernilai Karakter ... 35

1. Keterampilan Menulis ... 36

2. Keterampilan Menulis Laporan Pengamatan ... 38

3. Keterampilan Menulis dengan Pendidikan Bernilai Karakter ... 40

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 45

A. Metode Penelitian ... 45

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 47

C. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ... 48

D. Instrumen Penelitian ... 50

E. Prosedur Penelitian ... 56

(2)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ii

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67

A. Identifikasi Sampel ... 67

B. Gambaran Umum Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SDN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat ... 68

C. Program Pembelajaran Menulis Laporan Pengamatan dengan Pendekatan Proyek di Kelas V SD Sebagai Upaya Menumbuh- Kembangkan Nilai Karakter ... 70

1. Tahapan Pembelajaran Menulis dengan Pendekatan Proyek ... 71

2. Model Pembelajaran Menulis Laporan Pengamatan dengan Pendekatan Proyek ... 75

D. Hasil Observasi Pembelajaran Menulis Laporan Pengamatan Kelas Kontrol ... 77

1. Hasil Observasi pembelajaran menulis laporan pengamatan non-pendekatan proyek ... 77

2. Hasil Observasi pembelajaran menulis laporan pengamatan dengan pendekatan proyek ... 84

E. Deskripsi dan Analisis Nilai Tes Menulis Laporan Pengamatan ... 91

1. Deskripsi Analisis Penilaian Pasca Tes Keterampilan Menulis Laporan Pengamatan di Kelas Eksperimen ... 91

2. Nilai Tes Awal Keterampilan Menulis Laporan Pengamatan ... 116

3. Nilai Tes Akhir Keterampilan Menulis Laporan Pengamatan ... 123

4. Nilai Peningkatan (N-gain) Keterampilan Menulis Laporan Pengamatan ... 130

5. Nilai Peningkatan (N-gain) Aspek Pandangan Karater pada Tes Keterampilan Menulis Laporan Pengamatan ... 134

F. Deskripsi Dan Analisis Angket Tanggapan Peserta Didik ... 138

G. Deskripsi Dan Analisis Angket Tanggapan Guru ... 140

H. Temuan dan Pembahasan Hasil Analisis Data ... 142

1. Hasil Perbandingan Frekuensi Peningkatan nilai kemampuan menulis laporan pengamatan bernilai karakter ... 142

2. Hasil Perbandingan Peningkatan Nilai dalam Aspek Penilaian Menulis Laporan Pengamatan bernilai karakter ... 145

(3)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Melalui pendidikan anak belajar melalui kehidupannya dengan mencari dan

menemukan hal-hal yang baru. Adapun pembelajaran adalah proses menambahkan

pengetahuan baru yang telah mereka ketahui sebelumnya. Dengan kata lain, anak

membangun pengetahuannya dengan menghubungkan pengetahuan yang sudah

mereka ketahui dengan pengalaman baru yang mereka temukan. Anak

mendapatkan pengalaman baru ini dengan cara berinteraksi dengan lingkungannya.

Perkembangan pengetahuan anak adalah hasil dari interaksi sosial dengan

lingkungannya. Oleh karena itu, pendidikan harus memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk memahami diri dan lingkungan di sekitar peserta didik. Hal ini

senada dengan yang dikemukakan dalam Permendiknas No.48 bahwa:

Pendidikan harus menumbuhkan pemahaman tentang pentingnya keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem, yaitu pemahaman bahwa manusia adalah bagian dari ekosistem,…pendidikan harus memberikan pemahaman tentang nilai-nilai tanggung jawab sosial dan natural, … dengan nilai-nilai ini maka akan muncul pemahaman kritis tentang lingkungan (sosial dan alam) dan semua bentuk intervensi terhadap lingkungan, yang baik dan yang buruk, termasuk pembangunan. (Kemendiknas, 2010: 8)

Salah satu media untuk bisa berinteraksi dengan lingkungan adalah dengan

berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa secara umum dipandang penting

tidak hanya karena membedakan manusia dari semua hewan lain di bumi tetapi

(4)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

masyarakat beradab berelaborasi. Selain itu, bahasa secara umum juga sangatlah

menarik, karena, meskipun semua orang tahu dan menggunakan bahasa tertentu,

hanya segelintir orang memahami apa yang mereka ketahui. Artinya, penggunaan

bahasa bukan hanya sebagai sarana untuk sekedar mengetahui melainkan untuk

menangkap makna dari konteks yang dimaksudkan.

Di sekolah bahasa memang diajarkan. Namun, perannya jauh melebihi dari

sekedar sebuah mata pelajaran. Karena di sekolah, mata pelajaran apa pun dan di

tingkat kelas mana pun, media komunikasi yang digunakan adalah bahasa dengan

segala isinya. Dengan demikian, bahasa penting dipelajari untuk memahami mata

pelajaran lainnya. Bahasa adalah sebuah sistem komunikasi yang memungkinkan

kita untuk berekspresi, menampilkan sesuatu, dan membangun makna. Hal ini

tentu saja menjadikan bahasa bukan sekedar alat, melainkan menembus batas

pikiran dan kehidupan manusia. Vygotsky dalam Cox (1999: 54) mengemukakan

bahwa:

bahasa merupakan rangsangan/stimulus utama untuk pertumbuhan konseptual, dan pertumbuhan konseptual juga tergantung pada interaksi dengan benda-benda di lingkungan. Selain itu, orang dewasa (dan anak-anak yang lebih tua) memiliki peran dalam merangsang pertumbuhan bahasa melalui berbagai cara.

language is a major stimultant for conceptual growth, and conceptual growth is also dependent on interaction with objects in the environment. Moreover, adults (and older children) have a role in stimulating language growth through a variety means.

Pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

memiliki peranan penting bagi peserta didik dalam mengembangkan keterampilan

berbahasa. Upaya mengembangkan keterampilan berbahasa dapat dilakukan

(5)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

cara menerapkan keterampilan berbahasa melalui interaksi dengan lingkungan.

Menuliskan hasil interaksi dengan lingkungan melalui pengamatan dapat dijadikan

alternatif pembelajaran bahasa Indonesia. Melalui pembelajaran menulis hasil

pengamatan diharapkan peserta didik mampu menjadi pribadi yang cerdas,

terampil, serta mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan dalam

kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat.

Dengan demikian kegelisahan Antonio Gramsci (1987) yang mengatakan

bahwa “pada dasarnya, semua orang punya potensi menjadi intelektual, sesuai

dengan kecerdasan yang dimilikinya, dan dalam cara menggunakannya. Akan

tetapi tidak semua orang adalah intelektual dalam fungsi sosial.” bisa dijawab.

Karena melalui pembelajaran menulis hasil pengamatan anak dapat menerapkan

hasil belajar di sekolah dalam kehidupan sehari-hari dengan mempertimbangkan

nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Bahasa Indonesia sebagai Pilar Pendidikan Karakter dan sebagai wahana

Pendidikan Karakter perlu direncanakan, dibina, dan dimodernkan. Oleh karena

itu, perencanaan pengajaran bahasa Indonesia yang terpadu dan sinergis dengan

pendidikan karakter perlu diupayakan. Menurut Leming (1997: 28), terdapat empat

langkah yang harus ada dalam proses pembelajaran pendidikan karakter, yaitu;

(a) mengekspos siswa untuk contoh perilaku kebajikan karakter pendidikan,

(b) menggali dan kebajikan ini berhubungan dengan pengalaman pribadi,

(c) menerapkannya dalam kegiatan seperti menulis, dan (d) mengambil tindakan

melalui proyek-proyek interdisipliner seperti pelayanan masyarakat. Sehingga

(6)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan nilai-nilai suatu bangsa. Point (c) yang dikemukakan Leming sejalan

dengan salah satu keterampilan bahasa (menulis) dalam pembelajaran bahasa

Indonesia.

There should be a four step process: (a) expose the student to behavioral example of character educational virtues, (b) explore and relate these virtues to personal experiences, (c) apply them in an activity such as writing, and (d) take action through interdisciplinary projects such as community service. Leming (1997: 28)

Pembelajaran bahasa Indonesia dan Pendidikan Karakter sangat penting

untuk dilakukan mengingat bahwa perkembangan arah kebudayaan Indonesia

sekarang ini, telah melampaui batas-batas kewajaran dari cita-cita humanis. Hal ini

diindikasikan oleh sering diberitakannya fenomena sosial yang belakangan ini

terjadi di Indonesia melalui media massa, yang menyiratkan terjadinya

kemerosotan nilai-nilai moral yang sangat mengkhawatirkan. Sebagaimana

terekam dalam kaleidoskop Metro TV 2011 (31 Desember 2010, pukul 20.00 s.d

22.00 WIB), yang menampilkan berita mengenai perilaku merusak diri (terlibat

mabuk/minuman keras dan obat-obatan terlarang, maen/berjudi,

mateni/Membunuh, madon/melihat hal-hal yang bersifat pornografi dan pornoaksi

dan melakukan free seks). Selain itu, Kaleidoskop Liputan 6 SCTV (31 Desember

2011, pukul 18.00 s.d 19.00 WIB) juga memberitakan kejadian kekerasan,

maling/korupsi, rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara, serta

merebaknya rasa saling mencurigai dan kebencian dalam masyarakat (hilangnya

tenggang rasa dan memudarnya rasa saling menghormati) sepanjang tahun 2011.

Permasalahan tersebut tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama.

(7)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

merupakan bagian penting dari kebijaksanaan kebudayaan suatu bangsa.” Dengan

demikian, proses pendidikan yang benar dan bermutu akan memberikan bekal dan

kekuatan untuk memelihara jati diri, tidak hanya untuk kepentingan individu

peserta didik, tetapi juga untuk kepentingan kehidupan masyarakat dan negara

yang lebih baik.

Menurut Killpatrick (1918) salah satu penyebab ketidakmampuan

seseorang untuk berperilaku baik, walaupun secara kognitif ia mengetahuinya,

adalah ia tidak terlatih untuk melakukan kebajikan atau perbuatan moral (moral

action). Juga Socrates menyatakan “tak ada orang yang melakukan kejahatan

secara sukarela. Kalau mengetahui hakekat kebaikan, seseorang tak mungkin

bermaksud memilih kejahatan. Jika kebajikan adalah pengetahuan, dan jika untuk

mengetahui kebaikan adalah dengan melakukannya maka kekeliruan hanya datang

dari kegagalan untuk mengetahui yang baik.” (Socrates dalam Lavine, hal.11).

Dari penjelasan ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa tanpa nilai yang

tertanam dalam diri, maka akan terjadi kesenjangan antara aspek kognitif dan

perilaku. Seseorang mungkin mengetahui perbuatan baik dan buruk, masalahnya

adalah apakah ia mempunyai keinginan dan komitmen kuat atau tidak untuk

melakukan kebaikan dalam tindakan yang nyata. Pendidikan mempunyai peran

yang penting dalam mewujudkan cita-cita kebudayaan ini, yaitu mendorong

keinginan dan komitmen yang kuat untuk melakukan moral action dalam tindakan

yang nyata.

Salah satu langkah nyata pendidikan dalam menjawab tantangan ini adalah

(8)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Implikasinya, seluruh proses pendidikan yang terjadi di Indonesia dijiwai oleh

penanaman nilai karakter dan kebudayaan bangsa, tak terkecuali pendidikan

bahasa Indonesia, karena ada pepatah mengatakan bahwa “Bahasa adalah wakil

dari peradaban bangsa/language is an index of civilization”. Dengan demikian,

pendidikan bahasa Indonesia mempunyai peran dalam pendidikan karakter dalam

kaitannya membangun karakter peserta didik yang mempunyai jati diri bangsa

Indonesia.

Theodore Roosevelt dalam Abourjilie (2006) mengatakan: “hanya

mendidik otak seseorang dan bukan moralnya merupakan marabahaya untuk

masyarakat/to educate a person in mind and not in morals is to educate a menace

to society”. Oleh karena yang benar dan yang salah pasti ada maka orangtua dan

sekolah bertanggung jawab mengajarkan peserta didik untuk mengenali perbedaan

keduanya. Kauchak & Eggen (2011: 339) memandang bahwa pendidikan karakter

adalah pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kepekaan moral/afeksi

peserta didik, sebagaimana dikemukakannya bahwa: “…character education,

suggest that moral values and positive character traits, such as honesty and

citizenship, should be emphasizes, taught, and rewarded.

Adapun pendekatan yang ditawarkan dalam upaya menumbuhkembangan

nilai-nilai karakter melalui pembelajaran bahasa Indonesia dalam penelitian ini

adalah pembelajaran menulis laporan pengamatan dengan pendekatan

pembelajaran proyek. Karena peserta didik SD sedang mengalami tahap

perkembangan bahasa dari opersional konkret menuju operasional formal. “…

(9)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dimotivasi dan diberikan hal-hal konkret untuk memahami apa yang sedang di

pelajarinya. Pendekatan pembelajaran proyek memungkinkan peserta didik untuk

memahami hal ini. Menurut Gandini dalam Helm & Katzt (2011 :2):

proyek adalah tulangpunggung pengalaman belajar peserta didik dan guru. Mereka berdasar pada keyakinan yang kuat bahwa belajar sambil melakukan adalah sangat penting, mendiskusikannya dalam kelompok dan menemukan gagasan dan pengalaman adalah cara terbaik untuk mendapatkan pemahaman dan pembelajaran yang terbaik.

project provide the backbone of children’s and teacher’s learning experiences. They are based on the strong conviction that learning by doing is of great importance and that to discus in group and to revisit ideas an experiences is the premier way of gaining better understanding and learning.

Sebuah proyek memicu rasa ingin tahu anak terhadap sesuatu dan

memecahkan persoalan atau rasa ingin tahu mereka. Proyek menantang dan

memacu anak untuk memecahkan masalah matematika dan untuk berpikir

kritis/penelitian. Implikasi pengajaran berpikir kritis dan berkomunikasi adalah

bahwa pembelajaran harus berfokus terhadap pembangunan makna daripada hanya

sebuah pemerolehan informasi. Dengan demikian, anak belajar menggunakan alat

investigasi untuk melakukan percobaan, mencari simpulan, dan membandingkan

berbagai hal.

Proyek juga biasanya dilakukan dalam sebuah kelompok, sehingga anak

juga dirangsang untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Hal ini menjadi

peluang bagi kita untuk mengajarkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan yang

memunculkan nilai-nilai karakter di dalamnya. Melalui pendekatan proyek, tujuan

strategis pembangunan pendidikan nasional tahun 2010-2014 pun bisa

direalisasikan, yaitu: “Terwujudnya Bahasa Indonesia sebagai jati diri dan

(10)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

komunikasi antar daerah dan antar budaya daerah, serta wahana pengembangan

IPTEKS.” (Kemendiknas, 2010: 25). Sebagaimana Kartadinata dalam TVRI Jabar

Banten (25.10.2011: 20.45 WIB) mengatakan bahwa “Pendidikan Karakter dan

Pendidikan Kecerdasan bukan merupakan dikotomi melainkan satu kesatuan

pendidikan.”

Berdasarkan paparan tersebut, maka penulis berusaha untuk menjawab

permasalahan yang ada dengan sebuah studi kooperatif antara penulisan laporan

melalui pedekatan pembelajaran proyek dengan media laporan pengamatan untuk

meningkatkan kemampuan menulis dan menumbuhkembangkan nilai-nilai

karakter peserta didik dengan cara pemodelan dan kegiatan secara

berkesinambungan.

B. Identifikasi Masalah

Supaya terdapat kejelasan jangkauan dan kemudahan dalam penelitian yang

dilakukan, perlu dilakukan identifikasi masalah penelitian. Dalam penelitian ini,

eksperimen yang dilakukan terbatas pada dimensi menulis dalam kebahasaan, yaitu

pembelajaran menulis laporan pengamatan melalui pendekatan proyek. Sementara

itu, aspek pendekatan proyek dilakukan untuk mengetahui keefektifan proyek

sebagai pendekatan pembelajaran menulis dalam menumbuhkembangan nilai-nilai

karakter. Sehingga dalam penelitian ini terdapat permasalahan-permasalahan,

(11)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Upaya Menumbuhkembangkan Nilai-Nilai Karakter Dalam Pembelajaran Menulis Laporan Pengamatan

Karakter menurut Abdul Majid (2010) adalah bagian yang paling penting

dan menonjol dalam kehidupan sesorang, tak terkecuali peserta didik di tanah air

kita. Karakter adalah suatu masalah yang sejak azali hingga kapan pun tak pernah

selesai dan tetap penting untuk dibina dan dibicarakan oleh semua kalangan.

Pembinaan karakter di sekolah adalah melalui penanaman nilai-nilai dalam

pembelajaran yang peka terhadap kondisi lingkungan. Dengan peka dalam

mengamati lingkungan anak mampu berfikir secara kritis dalam berinteraksi dan

menanggapi kondisi lingkungannya.

Bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi paling penting untuk

menyampaikan pemikiran dan perasaan kita terhadap satu sama lain sehingga kita

bisa berinteraksi dengan lingkungan. Kaitannya dengan pendidikan karakter dan

pembelajaran bahasa Indonesia adalah bahwa keduanya harus berupaya

membangun kesadaran berfikir dan bertindak yang akan menuju pada

kesejahteraan humanis. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai karakter harus

senantiasa mewarnai pembelajaran di sekolah, tak terkecuali dalam pembelajaran

bahasa Indonesia sebagai salahsatu pembelajaran penyampaian gagasan melalui

bahasa lisan dan tulisan.

Permasalahannya sekarang adalah, masih terbatasnya sumber rujukan

mengenai pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia yang bernilai karakter,

terutama yang berkaitan dengan menulis. Apalagi, pembelajaran menulis

(12)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

lapangan. Hal ini disebabkan bukan hanya karena kemampuan berbahasa (menulis)

peserta didik yang perlu untuk terus ditingkatkan melainkan juga karena

terbatasnya kemauan dan kemampuan guru dalam menyusun dan mengelola proses

pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan menulis peserta didik yang

menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter.

2. Penetapan Pendekatan Proyek Dalam Pembelajaran Menulis Laporan Pengamatan dengan Pendidikan Bernilai Karakter

Proses kegiatan pendidikan melibatkan proses interaksi psiko-fisik dalam

sosio-kultural yang antropologis–filosofis–normatif. Artinya, bahwa pendidikan

adalah suatu kegiatan yang menyangkut interaksi kejiwaan antara pendidik dan

peserta didik dalam suasana nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, kegiatan

pendidikan selalu melibatkan aspek–aspek: kejiwaan, kebudayaan,

kemasyarakatan, norma–norma, dan kemanusiaan. Keseluruhan aspek–aspek

tersebut, tidak bisa dipisahkan, sebab prosesnya merupakan kesatuan nilai yang

terpadu. Dengan demikian, pembelajaran bahasa Indonesia pun harus

memperhatikan aspek-aspek ini sehingga bahasa menjadi alat berkomunikasi

peserta didik dengan lingkungannya. Karena Semua kegiatan komunikasi pasti

tidak lepas dari kegiatan berbahasa. Mengambil pengertian dari UNESCO (2004)

mengenai berbahasa yaitu:

(13)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

the ability to identify, understand, interpret, create, communicate and compute, using printed and written materials associated with varying contexts. Literacy involves a continuum of learning to enable an individual to achieve his or her goals, to develop his or her knowledge and potential, and to participate fully in the wider society.

Salahsatu upaya menanamkan dan menumbuhkembangkan nilai karakter

yakni dengan mengimplementasikan sebuah pendekatan dalam pembelajaran

bahasa Indonesia yang memungkinkan peserta didik untuk mengambil simpulan

atas apa yang dilihat atau diamati di lingkungan dan merefleksi tindakan yang

diambil dalam menanggapi kondisi lingkungannya.

Kemampuan untuk merefleksi dan menyimpulkan sesuatu dengan kritis

perlu dipelajari dan dilatih melalui strategi yang melibatkan peserta didik secara

penuh dengan apa yang sedang ia pelajari. Pembelajaran menulis laporan

pengamatan dengan menggunakan pendekatan proyek merupakan salahsatu

alternatif untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman peserta didik dalam

membaca (mengamati) lingkungan dan menuangkan hasil pengamatan tersebut

dalam bentuk laporan tertulis.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, masalah-masalah dalam penelitian

ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana rancangan pembelajaran menulis laporan pengamatan

dengan pendekatan proyek yang mengupayakan penumbuhkembangan

(14)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Bagaimana proses pendekatan proyek yang diterapkan dalam

pembelajaran menulis laporan pengamatan yang mengupayakan

penumbuhkembangan nilai-nilai karakter?

3. Apakah pendekatan proyek yang diaplikasikan dalam proses

pembelajaran menulis laporan pengamatan efektif sebagai upaya

menumbuhkembangan nilai-nilai karakter?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui data

empiris tentang penerapan pendekatan proyek dalam pembelajaran menulis laporan

pengamatan dan perannya terhadap upaya menumbuhkembangkan nilai-nilai

karakter. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah mendeskripsikan:

1. bagaimana pendekatan proyek diterapkan dalam pembelajaran menulis

laporan pengamatan yang mengupayakan penumbuhkembangan

nilai-nilai karakter;

2. peningkatan kemampuan menulis laporan pengamatan peserta didik

kelas V SDN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat dengan pendekatan

proyek yang mengupayakan penumbuhkembangan nilai-nilai karakter;

3. keefektifan pendekatan proyek sebagai upaya menumbuhkembangkan

nilai-nilai karakter;

4. aktivitas peserta didik dan guru selama mengikuti pembelajaran

menulis laporan pengamatan dengan pendekatan proyek yang

(15)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Manfaat Penelitian

Melalui penulisan tesis ini, penelitian yang dilakukan diharapkan

memberikan manfaat dan kontribusi positif baik secara teoretis maupun dalam

tataran praktis. Manfaat teoretis dari penelitian ini diharapkan menambah wawasan

dan kontribusi bermakna bagi dunia pendidikan, khususnya dalam

mengembangkan teori pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan keterampilan menulis laporan pengamatan. Selain itu, melalui

penelitian ini juga diharapkan dapat menumbuhkembangkan motivasi belajar,

keterlibatan, kerjasama dan munculnya minat belajar peserta didik dalam

meningkatkan keterampilan menulis yang terpadu dengan upaya

menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter. Adapun manfaat praktis dari penelitian

ini dapat memberikan informasi yang jelas mengenai signifikansi keefektifan

pendekatan proyek dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan dan upaya

menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter. Selain itu, hasil penelitian ini dapat

dijadikan alternatif dalam merencanakan dan menyusun program pembelajaran

menulis laporan pengamatan yang variatif, kreatif, dan inovatif oleh praktisi

pendidikan khususnya oleh guru bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.

Sedangkan bagi peserta didik dapat mengembangkan skemata, mengolah

informasi yang diterima dengan menghubungkannya dengan nilai karakter,

menghargai oranglain, serta lebih mendorong minat, keterlibatan, dan kerjasama

(16)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

F. Asumsi Penelitian

Adapun asumsi yang melandasi penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Nilai-nilai karakter harus diaktualisasikan dan ditanamkan dalam proses

pembelajaran di sekolah.

2. Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki

peserta didik.

3. Menulis laporan pengamatan adalah salah satu kompetensi dasar yang

harus dikuasai peserta didik kelas V di Sekolah Dasar.

4. Proses pembelajaran menulis harus lebih kreatif dan bermakna sehingga

memotivasi siwa dalam belajar.

5. Pembelajaran dengan pendekatan proyek merupakan salah satu pendekatan

yang dapat membantu dalam proses pembelajaran menulis laporan

pengamatan dan menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter.

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho: pendekatan proyek tidak efektif meningkatkan keterampilan menulis

laporan pengamatan untuk menumbuhkembangan nilai-nilai karakter atau

(Ho: r = 0).

Ha: pendekatan proyek efektif meningkatkan keterampilan menulis laporan

pengamatan untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter atau

(17)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

H. Definisi Operasional

Berikut ini dikemukakan definisi operasional yang berhubungan dengan

istilah-istilah dalam penelitian ini.

1. Pembelajaran menulis laporan pengamatan dengan pendekatan proyek.

Pembelajaran menulis laporan pengamatan dengan pendekatan proyek adalah

pembelajaran yang berfokus terhadap proses pembelajaran yang memerlukan

keterlibatan penuh peserta didik dalam belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka

memacu cara berpikir mandiri, kepercayaan diri dan tanggung jawab sosial.

Pembelajaran ini menekankan pada strategi pembelajaran yang dapat

membentuk pola berpikir/konsep. Melalui pembelajaran ini peserta didik

dipacu untuk bekerjasama dalam menanggapi, mendiskusikan, dan

memecahkan permasalahan yang dihadapi.

2. Keterampilan menulis laporan pengamatan adalah kemampuan menuliskan

simpulan yang bersumber dari pengamatan lingkungan yang didorong oleh rasa

ingin tahu untuk menemukan sesuatu dari proses berpikir kritis dan penelitian.

Menulis laporan pengamatan memerlukan proses dari mencatat rasa ingin tahu,

mencatat kemungkinan pemecahan masalah yang ingin diketahui,

menindaklanjuti keingintahuan itu, melaporkan hasil proses mencari tahu, dan

mempublikasikan hasil penemuannya sehingga menjadi suatu macam

dokumen yang menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang

telah/tengah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada

(18)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Upaya menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter adalah tindakan yang secara sengaja dilakukan dengan harapan memberikan pengaruh terhadap pemahaman

dan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik melalui nilai-nilai karakter

yang ditanamkan. Sedangkan nilai-nilai karakter yang akan menjadi fokus

dalam penelitian ini dibatasi antara lain: (1) displin, tindakan yang

menunjukkan perilaku yang tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan

peraturan. (2) demokratis, cara berpikir, bertindak, dan bersikap yang menilai

sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. (3) rasa ingin tahu, Sikap dan

tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas

dari sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar. (4) komunikatif, tindakan

yang memperlihatkan senang bergaul, berbicara, dan bekerja sama dengan

orang lain. (5) tanggungjawab, sikap dan perilaku untuk melaksanakan

kewajibannya, yang seharusnya dilakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,

lingkungan, negara dan Tuhan YME.

I. Paradigma Penelitian

Perubahan sistem pendidikan, program kurikulum, strategi belajar

mengajar, sarana dan prasarana pendidikan mempengaruhi perkembangan peserta

didik baik akademis, sosial maupun pribadi. Oleh karena itu peserta didik

diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan pendidikan yang

berlangsung untuk mencapai kompetensi konseptual di era pendidikan global.

Kompetensi konseptual ini difasilitasi guru dengan pembelajaran

(19)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengeksplorasi lingkungan dan gagasan dalam bentuk laporan tertulis disertai

simpulan dan refleksi melalui proses pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan proyek. Keterampilan berfikir diajarkan bukan hanya untuk pemecahan

masalah secara kognitif belaka melainkan pula pemecahan masalah dalam tindakan

nyata berupa afektif (moral action) yang terwujud dalam aktivitas peserta didik

selama mengikuti pembelajaran. Penerapan pendekatan proyek dalam menulis

laporan pengamatan secara ringkas dapat dilihat melalui bagan berikut ini.

(20)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian dengan menggunakan

metode eksperimen kuasi dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan

kualitatif digunakan untuk memperoleh gambaran tentang sikap siswa terhadap

pembelajaran menulis laporan pengamatan dengan menggunakan pendekatan

proyek sebagai upaya menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter yang diobservasi

secara umum selama penelitian. Sedangkan pendekatan kuantitatif dilakukan untuk

memperoleh gambaran tentang kemampuan menulis laporan pengamatan serta

gambaran tentang kemampuan mengkomunikasikan nilai karakter siswa

berdasarkan hasil tes tulis.

Rancangan penelitian metode eksperimen kuasi dalam penelitian ini

menggunakan model desain nonequivalent kontrol group design. Pada desain ini

menggunakan dua kelompok/kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang

tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2008). Untuk memperoleh data pada kelas

tersebut diberikan tes awal/prates dan tes akhir/pasca tes. Perbedaan antara kedua

kelas tersebut adalah perlakuan dalam proses pembelajaran, di mana kelas

eksperimen pembelajarannya dengan menggunakan pendekatan proyek, sedangkan

kelas kontrol pembelajarannya secara diskusi dan kunjungan lapangan.

Sehubungan dengan desain seperti di atas, Cozby (2005: 214-216)

(21)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang dipilih tidak secara acak, Kelas yang satu sebagai kelas eksperimen

memperoleh perlakuan, sedangkan kelas kontrol merupakan kelas tanpa perlakuan,

dan adanya pengukuran prates dan pasca tes. Dengan dilakukannya pengukuran

awal (prates) kita bisa memperoleh keuntungan bahwa saat kedua kelompok

memperoleh nilai yang sama pada pengukuran awal, meskipun kelompok ini tidak

sebanding, kita bisa melihat perubahan yang berarti dari pengukuran awal ke

pengukuran akhir. Bila perlakuan variable bebas berpengaruh, maka seharusnya

pada kelas eksperimen terjadi perubahan nilai yang besar dibandingan dengan

kelas kontrol. Desain penelitiannya adalah sebagai berikut.

Dengan demikian desain penelitian ini secara jelas dapat dilihat seperti di

bawah ini.

Kelompok Pra Tes Perlakuan Pasca Tes

Eksperimen O1 X1 O2

Mendapatkan Perlakuan Pengukuran akhir

(22)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan:

O1 danO2 = tes awal dan tes akhir mengenai menulis laporan pengamatan bernilai karakter pada kelas eksperimen.

O3 dan O4 = tes awal dan tes akhir mengenai menulis laporan pengamatan bernilai karakter pada kelas kontrol.

x1 = pembelajaran menulis laporan pengamatan dengan pendekatan proyek bernilai karakter pada kelas eksperimen.

x2 = pembelajaran menulis laporan pengamatan dengan non-pendekatan proyek pada kelas kontrol.

B.Lokasi dan Subjek Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 2 Maret sampai 28 April

2012. Penelitian dilaksanakan di SDN 3 Cipatat kabupaten Bandung Barat.

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V SDN 3

Cipatat Bandung Barat sebanyak 60 peserta didik. Dengan perincian, 30 peserta

didik kelas A sebagai kelas eksperimen dan 30 peserta didik kelas B sebagai kelas

kontrol.

Pemilihan lokasi penelitian disekolah tersebut didasarkan pada

pertimbangan bahwa sekolah tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan

latar belakang masalah penelitian. Selain itu menurut data dari dinas pendidikan

kabupaten Bandung Barat tahun 2011 SDN 3 Cipatat dikategorikan sebagai SDSN

(Sekolah Dasar Standar Nasional) yang diharapkan mampu menjadi contoh dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter dalam setiap mata pelajaran.

Berdasarkan data tersebut, peneliti berasumsi bahwa sekolah ini memiliki subjek

yang bisa bekerjasama dan cocok untuk penelitian yang akan dilakukan oleh

(23)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun pemilihan tingkat kelas V melalui pertimbangan bahwa

pembelajaran menulis laporan pengamatan terdapat dalam KTSP SD kelas V

semseter 2. Selain itu, Santrock (2001: 363) mengatakan bahwa anak pada usia 11

tahun (rata-rata usia anak SD kelas V), sudah memahami dan menggunakan

tatabahasa yang kompleks sehingga mampu menghasilkan narasi yang saling

melengkapi dan masuk akal.

C.Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Dilihat dari segi cara atau tekhnik, menurut Sugiyono (2008:193), tekhnik

pengumpulan data eksperimen dapat dilakukan dengan cara interview/wawancara,

kuisioner/angket, observasi/pengamatan, dan gabungan kegiatan. Dalam penelitian

ini tekhnik pengumpulan data yang peneliti lakukan adalah dengan cara sebagai

berikut.

1. Tes

Tes yang digunakan adalah tes kemampuan menulis laporan pengamatan secara

naratif. Tes ini diberikan kepada kedua kelas dan dilakukan dua kali yaitu

prates/tes awal dan pasca tes/tes akhir. Tes ini diberikan untuk memperoleh data

secara kuantitatif mengenai keterampilan menulis laporan pengamatan peserta

didik.

2. observasi

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data

kualitataif mengenai proses pembelajaran yang mengamati aktivitas guru dan

(24)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengamatan dengan pendekatan proyek. Pada kelas kontrol, Observasi dilakukan

sebanyak satu kali pertemuan (2 JP/2 X 35). Pada kelas eksperimen, observasi

dilakukan sebanyak tujuh kali pertemuan dari 10 kali pertemuan yang dilakukan,

yaitu satu kali pertemuan 2 JP (2 X 35 menit) sebelum dilakukannya pembelajaran

dengan pendekatan proyek dan enam kali pertemuan untuk mendapatkan data

kualitatif mengenai kondisi dan situasi saat dilakukannya pendekatan proyek dalam

pembelajaran menulis laporan pengamatan sebagai upaya menumbuuhkan

nilai-nilai karkater.

3. Angket

Angket digunakan untuk memperoleh data kualitatif mengenai tanggapan atau

respon peserta didik terhadap pembelajaran menulis laporan pengamatan dengan

pendekatan proyek. Angket yang digunakan adalah angket tertutup. Angket

diberikan pada peserta didik kelas eksperimen setelah pembelajaran menulis

laporan pengamatan dengan pendekatan proyek. Pedoman angket dalam penelitian

ini bisa dilihat pada lampiran B.

4. wawancara

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara terhadap guru kelas.

Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran pembelajaran sebelum dilakukan

pendekatan proyek dalam keterampilan menulis dan untuk memperoleh tanggapan

mengenai pembelajaran dengan menggunakan pendekatan proyek, yang mana

merupakan pendekatan pembelajaran yang baru bagi guru tersebut. Selain itu,

melalui wawancara juga bertujuan memperoleh gambaran mengenai pendidikan

(25)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D.Instrumen Penelitian

Materi Pembelajaran dalam penelitian ini adalah materi yang digunakan

dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan dengan menggunakan

pendekatan proyek untuk kelompok eksperimen. Materi yang disusun disesuaikan

berdasarkan kurikulum yang berlaku di sekolah dasar yaitu Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan. Isi materi memuat pokok-pokok bahasan menulis laporan

pengamatan untuk kelas lima (V) semester 2 dengan langkah-langkah

pembelajaran menggunakan pendekatan proyek, yang diarahkan dalam mencapai

kemampuan menulis laporan pengamatan yang bernilai karakter (karakter yang

diteliti adalah disiplin, demokratis, rasa ingin tahu, komunikatif, dan

tanggungjawab) meliputi kemampuan penalaran, berbahasa, menganalisis dan

menyimpulkan hasil pengamatan, dan merefleksi proses kegiatan pembelajaran

yang menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter.

Instrumen dalam penelitian ini meliputi; 1) lembar tes, yang terdiri dari pra

tes dan pasca tes; 2) lembar observasi, yang memuat item-item aktivitas peserta

didik serta guru dalam pembelajaran, terdapat pula lembar kosong dengan

instruksi-instruksi yang harus dilakukan oleh observer berkaitan dengan aktivitas

yang dilakukan oleh peserta didik dan guru di luar item-item yang tercantum dalam

lembar observasi; 3) lembar angket peserta didik, untuk mengetahui tanggapan

peserta didik terhadap pembelajaran; serta 4) pedoman wawancara, untuk

(26)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Tes

Tes yang dijadikan instrumen penelitian terdiri dari prates dan pascates. Komposisi

isi dan bentuk soal prates dan pascates ini disusun serupa karena salah satu tujuan

dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis peningkatan belajar peserta didik.

Adapun tes yang dimaksud adalah tes unjuk kerja berupa produk tulisan/karangan

hasil dari pengamatan yang dilakukan. Pada tes tersebut digunakan pedoman

penilaian kemampuan menulis yang dikemukakan oleh Brown (1999: 244-245),

serta ditambahkan dengan kaidah penelitian laporan pengamatan oleh Warsidi

(2008: 20), dan Keraf (1994: .284) yang disesuaikan dengan tuntutan materi dan

indikator dalam keterampilan menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia sekolah

dasar kelas lima (V) semester dua (2).

Adapun tes yang dilakukan berupa tes menulis dengan kriteria penilaian

yang diadaptasi dari skala analisis untuk menilai tugas menulis dalam Brown

(1999: 244-245) dan Brown & Bailey (1984: 39-41). Secara lebih jelas bisa

(27)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.1

KISI KISI KRITERIA DAN PEMBOBOTAN NILAI TES MENULIS LAPORAN PENGAMATAN BERNILAI KARAKTER

%

nilai INDIKATOR KRITERIA PENILAIAN

Skor

1) menggunakan pola organisasi karangan laporan pengamatan. Terdapat judul, pendahuluan (mencantumkan waktu, lokasi dan objek pengamatan), isi (menyampaikan fakta di lapangan) dan kesimpulan.

2) memiliki kalimat-kalimat yang saling terkait dan logis.

3) terdapat detil yang menjelaskan topik 4) menyinggung topik permasalahan

dengan simpulan dan kalimat penutup

20

5) ide berkembang sesuai dengan tujuan penelitian pengamatan

6) ide sesuai dengan topik disertai alasan-alasan logis (argumentasi)

7) ide sesuai dengan sumber yang diamati (sesuai fakta dan bukti)

8) tulisan mengemukakan pemikiran yang lengkap dan masuk akal serta tanggap

terhadap nilai-nilai karakter 20

5

9) penggunaan dan pemilihan kata bervariasi sesuai dengan sasaran

10)tulisan menggunakan kaidah ejaan yang disempurnakan dan isi tulisan tersampaikan dengan baik melalui kalimat sederhana yang efektif

20

(28)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.2

CARA PENGHITUNGAN PENILAIAN

TES MENULIS LAPORAN PENGAMATAN BERNILAI KARAKTER INDIKATOR PERSENTASE NILAI DIKALI SKOR NILAI

1 20 X I

NILAI DAN KATEGORI KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN

Nilai dan kategori untuk masing-masing aspek penelitian laporan pengamatan dengan skor tertinggi 20 dapat dilihat pada Tabel berikut:

NO SKOR KATEGORI

Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati dan

menelaah setiap aktivitas peserta didik dan guru dalam pembelajaran. Lembar 5 x (I+II+III+IV+V)

(29)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

observasi ini terdiri atas item-item yang memuat aktivitas peserta didik

menyangkut berbicara dan berkomunikasi (oral activity and communicating),

menulis (writing activity) dan melakukan (doing activity). Setiap aktivitas yang

dilakukan oleh peserta didik dicatat dalam lembar observasi selama

berlangsungnya pembelajaran.

Tabel 3.4

Pedoman Observasi Proses Pembelajaran No Aspek yang Dinilai Parameter yang diobservasi

1. Guru a. Kemampuan guru mengorganisasi waktu belajar

b. Kemampuan guru mengorganisasi materi dan bahan ajar pelajaran bahasa

2. Interaksi guru dan peserta didik selama Pembelajaran

a. Interaksi yang terjalin saat kegiatan tanya jawab atau perumusan masalah di saat melakukan pembelajaran

b. Interaksi yang terjalin antara guru dan peserta didik, juga antara peserta didik dan peserta didik saat melakukan kegiatan pembelajaran

c. Aspek pemahaman nilai-nilai karakter selama peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran

3. Aktivitas Peserta didik selama Pembelajaran

Kemunculan aspek pemahaman konsep nilai-nilai karakter dan peningkatan hasil belajar peserta didik.

3. Angket

Angket diberikan sebagai bahan evaluasi secara kualitatif terhadap

pembelajaran. Angket ini memuat pernyataan-pernyataan menyangkut segala

(30)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pernyataan dapat berupa pernyataan Ya dan Tidak. Jika pernyataan dalam angket

adalah pernyataan positif, maka peserta didik yang memberikan pernyataan Ya

diberi nilai 2, dan tidak diberi nilai 1. Jika pernyataan dalam angket adalah

pernyataan negatif, maka peserta didik yang memberikan pernyataan Ya diberi

nilai 1, dan tidak diberi nilai 2. Setiap jawaban disertai alasan untuk menggali

respon dari responden. Dengan demikian, diharapkan memperoleh gambaran

secara kualitatif mengenai respon yang dikemukakan.

Tabel 3.5

Pedoman Angket Respon Peserta Didik No Parameter yang

a. Respons emosi (senang, menikmati)

b. Intensitas menulis laporan pengamatan

c. Kontribusi pembelajaran berbasis proyek

terhadap materi pelajaran

d. Kontribusi pembelajaran berbasis proyek

terhadap minat belajar peserta didik

2. Kesan khusus

terhadap proses

pembelajaran

a. Kesulitan yang ditemui dalam memahami

pendekatan berbasis proyek dan Konsep

nilai-nilai karakter

b. Kontribusi Pendekatan proyek terhadap

pemahaman konsep nilai-nilai karakter

c. Kontribusi Pendekatan proyek terhadap

(31)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi atau

pendapat guru tentang pendidikan karakter sebelum dan sesudah dilakukannya

pembelajaran dengan pendekatan proyek. Dalam pedoman wawancara ini, hal-hal

yang ditanyakan antaralain yaitu: 1) pendapat mengenai pendidikan karakter yang

dilakukan di sekolah; 2) pendapat mengenai upaya penanaman nilai karakter dalam

pembelajaran menulis laporan pengamatan dengan pendekatan proyek; 3) kesulitan

yang dialami selama melakukan pembelajaran menulis laporan pengamatan dengan

pendekatan proyek; 4) manfaat pendekatan proyek terhadap pembelajaran menulis

dan penanaman nilai-nilai karakter; dan 5) keefektifan pendekatan proyek dalam

pembelajaran menulis laporan pengamatan dalam menumbuhkembangkan

nilai-nilai karakter.

E.Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahapan yang meliputi persiapan,

pelaksanaan, dan penyelesaian. Ada pun prosedur kegiatan penelitian dilakukan

sebagai berikut.

1) Tahap persiapan

Pada tahap persiapan ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan penelitian.

Kegiatan yang dimaksud sebagai berikut.

a) Sebagai langkah pertama dalam penelitian ini dilakukan studi penelitian berupa

observasi awal terhadap kemampuan keterampilan peserta didik dalam menulis dan

(32)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tanggal 2, 3 dan 6 Maret 2012 sedangkan di kelas VB dilakukan pada tanggal 9,

10, dan 13 Maret. Selain itu juga dilakukan studi pustaka untuk mengetahui

penelitian-penelitian yang relevan dengan permasalahan dan variabel penelitian

b) Pengembangan instrumen penelitian meliputi: langkah-langkah menentukan

materi dan subjek penelitian, menyusun RPP, menyusun kisi-kisi soal tes

keterampilan menulis laporan pengamatan bernilai karakter, validasi instrumen,

analisis instrumen, dan penyusunan awal soal tes pra tes dan pasca tes.

2) Tahap pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data dalam pengimplementasian

pendekatan proyek dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan bernilai

karkater. Terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:

a) Pemberian prates kepada kedua kelas, yaitu kelas kontrol pada tanggal 17 Maret

2012 dan kelas eksperimen pada tanggal 16 Maret untuk mendapatkan data awal

tentang profil kemampuan menulis laporan pengamatan anak sebelum mengikuti

pembelajaran melalui pendekatan proyek.

b) Melakukan persiapan pelaksanaan pembelajaran bersama guru yang mengajar

bahasa Indonesia dengan cara diskusi untuk melatih dan menambah wawasan

kepada guru dalam menerapkan model tersebut terarah dan tidak kaku. Penerapan

model sepenuhnya dilakukan oleh guru, peneliti sebagai observer pada waktu

pembelajaran berlangsung

c) pelaksanaan proses belajar mengajar, kelas eksperimen mengunakan pendekatan

proyek sedangkan pada kelas kontrol sebagai kelas pembanding dilakukan

(33)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

berlangsung peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran pada kelas

eksperimen dengan menggunakan lembar observasi dan memakai alat bantu

berupa video.

d) Pemberian pasca tes pada tanggal 24 April 2012 untuk melihat peningkatan

kemampuan siswa menentukan ide pokok dan menulis laporan pengamatan anak

setelah pendekatan proyek dan model konvensional diterapkan.

e) Pemberian angket kepada siswa kelas eksperimen untuk mengetahui tanggapan

atau sikap siswa mengikuti pembelajaran dengan pendekatan proyek.

Tabel 3.6

Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Proyek Menulis Laporan Pengamatan Berkarakter

No Kegiatan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen 1. Observasi pembelajaran

3. Analisis tes awal dan persiapan

pembelajaran dengan

Pembelajaran Menulis Laporan Pengamatan dengan Pendekatan Proyek

4. Tahap Persiapan Proyek

1. guru menjelaskan maksud pembelajaran membuat proyek berkarakter;

2. memunculkan minat/permasalahan dari anak, guru membantu dengan memperjelas melalui semantic web/jaring makna;

3. anak merinci permasalahan yang ingin diketahui dengan mempertimbangkan nilai karakter;

4. memperkirakan sumber informasi untuk bisa menemukan data (wawancara, pengamatan langsung, mendatangkan ahli, teks bacaan, buku dan internet);

(34)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. merencanakan pengamatan (waktu, kelengkapan, langkah-langkah pengamatan, dan membagi kelompok kerja secara demokratis).

10 April 2012

5. Tahap Pengembangan Proyek

1. anak merumuskan masalah dan tujuan pengamatan;

2. anak menyusun kelengkapan pengamatan (misalnya bisa dibuat sebuah draft pertanyaan); 3. anak mencatat data dan fakta yang diperoleh dari

pengamatan (Kunjungan);

4. membuat tindaklanjut apakah sudah sesuai dengan tujuan pengamatan atau harus ada kelengkapan data yang lain.

13 April 2012

14 April 2012

5. Tahap Simpulan Sementara

1. menulis laporan dalam kertas buram dengan sasaran pembaca adik kelas dan sebaya;

2. merevisi, mengedit dan membuat laporan untuk penampilan kelompok.

17 April 2012

6. Tahap Sumbangsaran Sebaya

1. penampilan kelompok (menampilkan laporan dan menceritakan dari awal hingga proses penelitian laporan);

2. sumbangsaran sebaya (apakah sudah sesuai dengan tujuan pengamatan, data dan fakta sudah lengkap, menuliskan nilai karakter, dan tulisan mempertimbangkan sasaran pembaca);

3. bertukar draft laporan untuk di edit kelompok lain (penilaian terhadap laporan teman);

4. merevisi ulang draft; 5. menerbitkan tulisan.

20 April 2012

21 April 2012

7. Tahap Simpulan dan Refleksi

1. guru merefleksi seluruh proses pengamatan dengan mengajukan pertanyaan

2. anak memberikan tanggapan terhadap refleksi

24 April 2012

8. Pasca tes/Tes Akhir 27 April 2012 27 April 2012

9. Sebaran Angket pada peserta

didik dan wawancara pada

guru

28 April 2012

(35)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3) Tahap penyelesaian

Tahap ini merupakan tahap pengolahan data dan analisis data penelitian. Data hasil

penelitian yang diperoleh berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif

diperoleh dari skor tes kemampuan menulis laporan pengamatan dari kedua kelas

dengan perhitungan data menggunakan SPSS dengan cara:

1. Memberi skor pada tes kemampuan menulis.

2. Membuat tabel hasil prates dan pasca tes dari hasil belajar siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

3. Menghitung rata-rata skor, gain, dan N-gain tes kemampuan menulis.

4. Menghitung perbedaan rerata N-gain secara statistik dengan menggunakan

SPSS ver.17.

5. Melakukan uji normalitas data hasil prates dan pasca tes

6. Melakukan uji homogenitas hasil data prates dan pasca tes

7. Melakukan uji statistik/menghitung rata-rata skor pada prates dan pasca tes

dengan menggunakan uji-t.

Data yang diolah secara kualitatif diperoleh dari hasil observasi aktivitas

guru dan peserta didik, serta angket peserta didik. Hasil skor rata-rata pengamatan

dikaji sebagaimana yang dikemukakan oleh Budiningarti (1998:10) dalam Soleha

(2009) sebagai berikut.

 Skor 1,00 s.d. 1,69 kurang baik

 Skor 1,70 s.d. 2,59 sedang

 Skor 2,60 s.d. 3,50 baik

(36)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk data angket ditabulasi dalam bentuk persentase dengan

menggunakan rumus:

P = f/n x 100

Keterangan:

P = Persentase jawaban responden f = frekuensi jawaban

n = jumlah responden keseluruhan 100 = persentase

Selengkapnya alur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini dapat

(37)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Identifikasi Masalah

Kajian Pustaka

Instrumen

Judgement Ahli Instrumen Penelitian

Prates

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pembelajaran

Observasi

Data

Analisis dan Pembahasan

Simpulan

Non-pendekatan proyek

Pasca tes Pembelajaran Menulis

Laporan Pengamatan dengan Pendekatan Proyek

Pasca tes Angket

(38)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

F.Teknik Analisis Data

Data-data yang diperoleh diolah dengan tahapan:

1. tahap penyajian data pembelajaran hasil observasi. data disajikan dalam bentuk

deskripsi dan analisis untuk semua langkah-langkah pembelajaran;

2. tahap komparasi. analisis keseluruhan data pratest dan pasca tes yang telah

dideskripsikan diarahkan untuk menginterpretasi data dalam menjawab

permasalahan penelitian yang diajukan;

3. tahap penyajian hasil penelitian.

Adapun pengolahan data secara statistik dilakukan melalui tahapan analisis:

1. mencari peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran, yang

dihitung dengan rumus g faktor (N-gain) dengan rumus Hake (Cheng et.al 2004)

dalam Soleha (2000) seperti berikut.

g =

S

post

- S

pra

S

maks

-S

pra Keterangan:

g = N-gain test

Spost = skor pasca tes

Spre = skor prates

Smaks = skor maksimum ideal

Gain yang dinormalisasai ini diinterpretasikan untuk menyatakan

peningkatan kemamapuan menulis laporan pengamatan bernilai karakter dengan

(39)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.7

Kategori Tingkat Gain yang Dinormalisasi

Batasan kategori Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 < g < 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Dampak pembelajaran menulis laporan pengamatan bernilai karakter

dengan pendekatan proyek dalam penelitian ini dapat dilihat dari perbandingan

nilai gain kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan proyek dan kelas

kontrol yang menggunakan non pendekatan proyek. Suatu pembelajaran dikatakan

memiliki dampak yang signifikan jika menghasilkan gain lebih tinggi dibanding

pembelajaran lainnya (Margendoller, 2006) dalam Soleha (2000).

2. Uji hipotesis

Uji hipotesis meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t.

Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara

spesifik. Setelah data awal atau data pratest menulis laporan pengamtan bernilai

karakter, terlebih dahulu data tersebut diuji kenormalannya apakah data kedua

kelas tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan

memakai alat bantu SPSS for window 17.0 dengan menggunakan uji

kolmogorov-smirnov.

Selanjutnya dilakukan uji homogennitas. Uji homogenitas distribusi data

dilakukan dengan menggunakan persamaan

(40)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Dengan S2 = varians

Data dikatakan homogen bila Fhitung < Ftabel

Adapun untuk uji-t atau Uji kesamaan dua rata-rata dipakai untuk

membandingkan antara dua keadaan yaitu keadaan nilai rata rata prates siswa pada

kelompok eksperimen dengan siswa pada kelompok kontrol keadaan nilai rata rata

pasca tes siswa pada kelompok eksperimen dengan siswa pada kelompok kontrol,

dan uji kesamaan rata rata untuk gain. Uji kesamaan dua rata rata (uji-t) dilakukan

dengan menggunakan SPSS ver.17 for window yaitu uji-t dua sampel independen

(independen-Sample t Test). Apabila data tidak berdistribusi normal maka dipakai

uji non-parametrik, yaitu uji Mann-Whitney (Ruseffendi,1998).

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS ver.17 for

window. Sebelum dilakukan uji hipotesis (analisis inferensial), terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas dan homogenitas data. Uji normalitas data dimaksudkan

untuk mengetahui distribusi atau sebaran skor data kemampuan menulis laporan

pengamatan bernilai karakter kedua kelas. Dalam penelitian ini uji normalitas data

menggunakan one Sample kolmogorov-Smirnov test. Uji homogenitas data

dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya kesamaan varians kedua kelas. Uji

homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji levene test, kemudian dilakukan

uji-t. Uji kesamaan dua rata-rata (uji-t) dipakai untuk membandingkan perbedaan

(41)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Uji hasil Angket

Untuk menguji hasil angket dari peserta didik tetang kualitas pembelajaran

menulis laporan pengamatan bernilai karakter dengan pendekatan proyek

digunakan kriteria (Mulyana, 2000: 143) dalam Soleha (2000: 96) sebagai berikut.

0 % s.d. 0.9 % = tak seorang pun

1 % s.d. 49 % = sebagian kecil

50 % = setengahnya

51 % s.d. 74 % = sebagian besar

75 % s.d. 99 % = hampir semua

(42)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V ini dikemukakan simpulan dan saran-saran yang didasarkan

atas hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun simpulan dan saran tersebut

diuraikan berikut ini.

A. Simpulan

Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan menulis

laporan pengamatan yang sekaligus berupaya menumbuhkan nilai-nilai karakter

pada peserta didik melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan proyek.

Model pembelajaran menulis laporan pengamatan yang dikembangkan

untuk meningkatkan kemampuan menulis peserta didik kelas V SD adalah (1)

desain pembelajaran menggunakan dan menerapkan model pembelajaran proyek,

berbasis minat anak, relevan dengan pengalaman anak, alat dan sumber belajar

beragam dan bersifat lokalitas. (2) implementasinya tersiri dari 5 tahapan yaitu:

persiapan, pengembangan, simpulan sementara, sumbang saran sebaya, dan

simpulan dan refleksi. (3) penilaian berdasarkan proses dan produk pembelajaran.

Dampak model pembelajaran dengan pendekatan proyek adalah peserta

didik lebih giat, bersemangat, aktif, dan terlibat belajar, dan hasil belajar lebih

baik. Artinya, model pembelajaran dengan pendekatan proyek sangat signifikan

hasilnya untuk meningkatkan kemampuan menulis laporan pengamatan siswa SD

(43)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tanggapan guru dan peserta didik terhadap model pembelajaran

pendekatan proyek yang dikembangakan dalam penelitian ini sangat positif. Faktor

pendukung pelaksanaan model pembelajaran menulis dengan pendekatan proyek

terutama adalah adanya kemauan guru dan peserta didik untuk memperbaiki proses

pembelajaran yang selama ini dianggap menjemukan, dorongan kepala sekolah,

dan keterlibatan/kerjasama dari lembaga terkait yang memungkinkan untuk peserta

didik melakukan pengamatan. Adapun faktor penghambatnya adalah timpangnya

jumlah guru dan siswa dalam membimbing anak, sarana dan prasarana terutama

yang berhubungan dengan Teknologi Informasi, dan berbedanya kemampuan nalar

siswa.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, kesimpulan penelitian ini

sebagai berikut.

1) Keterampilan menulis laporan peserta didik sebelum dilakukan

pembelajaran dengan pendekatan proyek dinilai cukup. Hal ini dapat dilihat

dari nilai secara keseluruhan yang diperoleh peserta didik, yaitu sebesar

68,35. Selain itu dari segi penilaian 5 aspek menulis masih dinilai cukup

pula yaitu untuk struktur laporan sebesar 13,83, aspek penampilan fakta

14,5, aspek pandangan nilai karakter 13,7, aspek kosakata sesuai dengan

sasaran pembaca 14,9, dan ejaan dan kaidah kebahasaan 12,3 dengan

rata-rata diperoleh sebesar 13,84 dengan kategori cukup.

2) Keterampilan menulis laporan peserta didik setelah dilakukan perlakuan

pendekatan proyek di kelas eksperimen terjadi peningkatan nilai lebih besar

(44)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

laporan meningkat dari 13,83 menjadi 17,23, aspek penampilan fakta

meningkat dari 14,5 menjadi 17,1, aspek pandangan nilai karakter

meningkat dari 13,7 menjadi 17,13, aspek kosakata yang sesuai dengan

sasaran pembaca meningkat dari 14,9 menjadi 17,47, dan aspek ejaan dan

kaidah kebahasaan pun meningkat dari 12,3 menjadi 16,67. Rata-rata nilai

akhir tes aspek menulis pada kelas ekperimen adalah 17,1 dengan kategori

baik dan nilai rata-rata keterampilan menulis pun meningkat menjadi 84,93.

3) Pendekatan proyek efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis

laporan pengamatan peserta didik SDN 3 Cipatat Bandung Barat. Hal ini

dapat dilihat dari peningkatan nilai tes keterampilan menulis laporan

pengamatan sebelum dan sesudah pendekatan proyek dilakukan. Nilai

rata-rata keterampilan menulis laporan pengamatan peserta didik sebelum

dilakukan pendekatan proyek 68,35, sementara sesudah dilakukan

pendekatan proyek meningkat menjadi 84,93. Hal ini dapat juga dilihat dari

nilai uji beda rata-rata (uji-t) yang signifikan dengan diperolehnya nilai Sig.

0,000 atau lebih kecil dari α = 0,05, juga terjadi peningkatan (N-gain)

sebesar 0,5378.

4) Rancangan pembelajaran menulis laporan pengamatan bernilai karakter

disusun sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan

proyek. Prinsip pembelajaran ini adalah muncul dari minat anak, peserta

didik terlibat dalam pembelajaran (Student Center), bekerjasama,

menemukan sendiri, pembelajaran sebaya dan kelompok, menerapkan

(45)

Dyah Lyesmana, 2012

Pembelajaran Menulis laporan...

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

percaya akan diri mereka sendiri, dan mengembangkan perasaan memiliki

dan kepekaan emosional dalam kelompok sebaya mereka.

5) Peserta didik dan guru memberikan tanggapan positif terhadap

pembelajaran menulis laporan pengamatan dengan pendekatan proyek. Hal

ini terlihat dari hasil jawaban angket peserta didik yang menyatakan 100 %

senang belajar dengan pendekatan proyek dan 100 % peserta didik juga

mengakui bahwa pembelajaran proyek membuat mereka lebih disiplin,

menghargai perasaan oranglain, dan membantu mereka dalam memperoleh

hasil belajar sehingga mereka lebih percaya diri dengan keterampilan

berbahasa terutama menulis mereka. Dengan demikian, upaya

menumbuhkan nilai-nilai karakter seperti disiplin, bertanggungjawab,

komunikatif, rasa ingin tahu, dan demokratis bisa dilakukan secara

maksimal.

6) Melalui pendekatan proyek, keterlibatan peserta didik sangat tinggi dalam

belajar. Hal ini merupakan peluang bagi pendidik untuk mendidik

melakukan tindakan karakter (moral action) dalam pembelajaran. Dengan

demikian upaya menumbuhkan nilai karakter melalui pembelajaran bisa

Gambar

Gambar 1.1 Paradigma Penelitian
Gambar 3.1. Desain Penelitian
Tabel 3.1 KISI KISI KRITERIA DAN PEMBOBOTAN NILAI TES MENULIS
Tabel 3.3  NILAI DAN KATEGORI KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pada klasifikasi malnutrisi analisis regresi berganda untuk peubah sosial ekonomi, volume konsumsi susu, dan status gizi terhadap perkembangan otak menyatakan bahwa

Tetapi untuk referensi ringkas, saya mencoba manyajikannya dalam grafik tunggal (mudah-mudahan bermanfaat) khusus beberapa hubungan penting yang mendasari empat

Dari beberapa kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian terjemahan dan diksi arti yang diberikan KMY dalam memberi padanan kata dalam bahasa Indonesia

Pengaruh Aktivitas Rekreasi Di Situ Buled Terhadap Motivasi Gerak Dasar Siswa Kelas V SDN 19 Nagri Kaler Kabupaten Purwakarta.. Universitas Pendidikan Indonesia |

pdf .Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional“VETERAN” Yogyakarta.. Penderita Gangguan Jiwa

He continued with an explanation of the Transition Support Program (TSP), a framework for budgetary support from the Development Partners, for 3 years. He provided a brief report

Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan cara langsung maupun tidak langsung terjun kelapangan untuk melakukan peninjauan dengan mengamati, mendengar,

Rangkaian Pulse Code Modulation pada Module ED Laboratory 2960 F terdiri dari clock generator, voltage follower, voltage comparator, counter, latch dan shift register..