• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Larutan Asam Fosfat (H3PO4) dan EDTA (Asam Etilenadiamine-Tetraasetat) Sebagai Bahan Irigasi terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Larutan Asam Fosfat (H3PO4) dan EDTA (Asam Etilenadiamine-Tetraasetat) Sebagai Bahan Irigasi terhadap Kekerasan Dentin Saluran Akar."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Bahan irigasi yang biasa digunakan saat pembersihan dan preparasi saluran akar yaitu sodium hipoklorit (NaOCL), kloroheksidin, dan

ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA), bahan tersebut berinteraksi dengan

mineral dan kandungan organik sehingga mengurangi kekerasan dentin.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kekerasan dentin saluran akar setelah direndam pada EDTA dan H3PO4 selama 1 menit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah H3PO4 dapat digunakan sebagai bahan irigasi alternatif saluran akar.

Penelitian ini menggunakan 14 buah gigi insisivus sentral permanen rahang atas yang dipotong menjadi dua bagian yang ditanam pada balok resin kemudian dipoles hingga permukaan halus. Kemudian 14 buah gigi tersebut dibagi menjadi dua kelompok sama banyak. Kelompok I gigi direndam selama 1 menit pada H3PO4 37% dan kelompok II pada EDTA. Pengukuran kekerasan saluran akar menggunakan Vickers Hardness Tester.

Hasil penelitian menunjukkan penurunan kekerasan mikro terjadi pada semua kelompok setelah dilakukan perendaman. Kelompok EDTA mengalami penurunan kekerasan dengan rata- rata 15,82% dan kelompok H3PO4 37% mengalami penurunan rata- rata 35,33%. Hasil uji Mann Whitney terdapat perbedaan signifikan (p<0,05) antara EDTA, dan H3PO4 37%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penurunan kekerasan dentin saluran akar tertinggi terdapat pada kelompok H3PO4 37%.

(2)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Irrigation solution used during cleaning and root canal preparation are sodium hypochlorite (NaOCl), chlorhexidine, and ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA). These materials interact with mineral and organic content, reducing the microhardness of dentin.

The purpose of this study was to determine the hardness of root canal dentin after immersion in EDTA and H3PO4 37% for 1 minute.This study also was to determine whether H3PO4 can be used as a root canal irrigation material.

This study used 14 central incisors permanent teeth cut in two part be planted in resin then honed evenly. Then 14 pieces of teeth were divided into two groups in equal number. Group I teeth were immersed for 1 minute in H3PO4 37% and group II in EDTA. Hardness of root canal dentin was measured before and after immersion by Vickers Hardness Tester.

Result of this study was reduction on hardness of root canal dentin in all groups after immersion. Group EDTA has decreased hardness with an average of 15,82% and group H3PO4 37% has decreased hardness with an average of 35,33%. Mann Whitney result were significant differences (p<0,05) between EDTA and H3PO4 37%. Conclusion of this study was reduction on hardness of root canal dentin was observed in H3PO4 37% group.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

SURAT PERNYATAAN ...iii

ABSTRAK ...iv

ABSTRACT ...v

PRAKATA ...vi

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang Penelitian ...1

1.2. Identifikasi Masalah ...3

1.3. Maksud dan Tujuan ...3

1.3.1. Maksud Penelitian ...3

1.3.2. Tujuan Penelitian ...4

1.4. Manfaat Penelitian ...4

1.4.1. Manfaat Ilmiah ...4

1.4.2. Manfaat Akademik ...4

1.4.3. Manfaat Praktis ...4

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

1.6. Hipotesis ...7

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian ...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...8

2.1. Dentin ...8

2.1.1 Anatomi Dentin ...8

2.1.2 Histologi / Struktur Dentin ...9

2.1.3 Fungsi Dentin ...10

2.2. Irigasi Saluran Akar ...10

2.3. Bahan Irigasi Saluran Akar ...11

2.3.1. NaOCL (Sodium Hypoklorit) ...11

2.3.2. Chlorohexidine ...13

2.3.3. EDTA (Asam Etilenadiamine-tetraasetat) ...15

2.3.4. MTAD ...16

2.3.5. H3PO4 (Asam Fosfat) ...17

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ...19

3.1. Alat dan bahan Penelitian ...19

3.1.1. Alat Penelitian ...19

3.1.2. Bahan Penelitan ...19

3.1.3. Spesimen ...20

3.2. Metode Penelitian...20

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.2.2. Variabel Penelitian ...21

3.2.3. Definisi Operasional Variabel ...21

3.2.4. Perhitungan Besar Sampel ...21

3.3. Prosedur kerja...22

3.3.1. Persiapan Sampel ...23

3.3.2 Prosedur Preparasi Mahkota, Preparasi Saluran Akar dan Pemotongan Gigi Secara Longitudinal dan Pengaplikasian Bahan ...23

3.3.3. Pengamatan Mikroskopis Dentin Saluran Akar Menggunakan SEM ...23

3.3.4. Pengukuran Kekerasan Menggunakan Vicker Hardness Tester ...24

3.4. Metode Analisis Data ...24

3.4.1 Hipotesis Statistik...24

3.4.2 Kriteria Uji ...24

3.5. Alur Penelitian ...25

BAB IV HASIL PENELITIAN ...26

4.1. Hasil Penelitian ...26

4.1.1 Hasil Scanning Electron Microscopic ...26

4.2. Analisis Deskriptif ...28

4.2.1. Deskriptif Rata-Rata HVN Sebelum Perlakuan H3PO4... 28

4.2.2. Deskriptif Rata-Rata HVN Sebelum Perlakuan EDTA ...29

4.2.3. Deskriptif Rata-Rata HVN Setelah Perlakuan H3PO4 ... 29

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.3. Uji Perbandingan HVN Sebelum dan Setelah Diberi Perlakuan H3PO4 ... 30

4.3.1. Uji Normalitas ...30

4.3.2. Uji Perbandingan Rata-Rata HVN Sebelum dan Sesudah Diberi H3PO4 ... 31

4.4 Uji Perbandingan HVN Sebelum dan Setelah Diberi Perlakuan EDTA...32

4.4.1. Uji Normalitas ...32

4.4.2. Uji Perbandingan Rata-Rata HVN Sebelum dan Sesudah Diberi EDTA ... 33

4.5. Uji Perbandingan HVN Antara Kelompok Yang Diberi H3PO4 Dan Kelompok Yang Diberi EDTA ...34

4.5.1. Uji Normalitas ...34

4.5.2. Uji Homogenitas Varians ...35

4.5.3. Uji Beda Rata-Rata Untuk Dua Sampel Independen ...36

4.6. Pembahasan ...37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...40

5.1. Simpulan ...40

5.2. Saran ...40

DAFTAR PUSTAKA ...41

LAMPIRAN ...44

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

Tabel 4.1 HVN Rata- Rata Sebelum Direndam H3PO4... 28

Tabel 4.2 HVN Rata- Rata Sebelum Direndam EDTA... 29

Tabel 4.3 HVN Rata- Rata Setelah Direndam H3PO4 ... 29

Tabel 4.4 HVN Rata- Rata Setelah Direndam EDTA ... 30

Tabel 4.5 Uji Normalitas Sebelum dan Setelah Direndam H3PO4 ... 31

Tabel 4.6 Uji Wilcoxon Sebelum dan Sesudah Direndam H3PO4 ... 32

Tabel 4.7 Uji Normalitas Sebelum dan Setelah Direndam EDTA ... 33

Tabel 4.8 Uji t Berpasangan Sebelum dan Sesudah Direndam EDTA ... 34

Tabel 4.9 Uji Normalitas Kelompok yang Direndam H3PO4 dan Kelompok yang Direndam EDTA ... 35

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas ... 36

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

Gambar 2.1 Anatomi Gigi ... 8

Gambar 2.2 Gambaran Mikroskopis Dentin ... 9

Gambar 2.3 Gambaran Mikroskopis Sepertiga Apikal setelah Diirgiasi

Larutan NaOCL 5,25% ... 13

Gambar 2.4 Gambaran Mikroskopis Sepertiga Apikal Setelah Diirigasi

Larutan Chlorohexidine 2% ... 14

Gambar 2.5 Gambaran Mikroskopis Sepertiga Apikal Setelah Diirigasi

Larutan EDTA 17% ... 16

Gambar 2.6 Gambaran Mikroskopis Sepertiga Apikal Setelah Diirigasi

Larutan MTAD ... 17

Gambar 3.1 Alur Penelitian ... 25

Gambar 4.1 Gambaran Mikroskopis Sepertiga Tengah Dentin Saluran Akar Kontrol H3PO4 ... 26

Gambar 4.2 Gambaran Mikrokopis Sepertiga Tengah Dentin Saluran Akar Setelah direndam H3PO4... 27

Gambar 4.3 Gambaran Mikroskopis Sepertiga Tengah Dentin Saluran Akar Kontrol EDTA ... 27

Gambar 4.4 Gambaran Mikroskopis Sepertiga Tengah Dentin Saluran Akar Setelah direndam EDTA... 28

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Laboratorium ITB ... 44

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian PPGL ... 45

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Karies merupakan salah satu kelainan gigi yang jika tidak ditanggulangi akan

dapat menyebabkan penyakit pulpa. Pilihan perawatan untuk penyakit pulpa

adalah perawatan saluran akar. Perawatan ini harus dilakukan dengan sebaik

mungkin untuk menghindari keberhasilan suatu perawatan. Perawatan ini

mencakup tiga tahap (Triad Endodontik), yaitu preparasi biomekanis meliputi

pembersihan dan pembentukan, sterilisasi meliputi irigasi, dan disinfeksi serta

pengisian saluran akar.1

Irigasi saluran akar merupakan suatu hal yang sangat penting karena tanpa

irigasi yang adekuat bakteri masih tertinggal dan debris masih tersisa didalam

saluran akar yang menyebabkan perawatan ini tidak akan berhasil. Keberhasilan

perawatan ini dipengaruhi oleh teknik dan bahan irigasi yang digunakan. Bahan

irigasi biasa digunakan adalah sodium hipoklorit (NaOCL) dan EDTA 17% (asam

etilenadiamine-tetraasetat). Telah dilakukan berbagai penelitian tentang

perbandingan penggunaan larutan asam fosfat 37% (H3PO4) dengan bahan irigasi

saluran akar lainnya. Larutan asam fosfat 37% mimiliki efek antimikroba dan

menghilangkan smear layer secara efektif.2,3,4

EDTA (asam etilenadiamine-tetraasetat) adalah chelator yang pertama kali

digunakan dalam bidang kedokteran gigi. Nygard Osby pada tahun 1957

(11)

2

Universitas Kristen Maranatha saluran akar untuk preparasi saluran akar yang sempit dan terkalsifikasi.

Penggunaan EDTA juga dapat membersihkan debris inorganik, dan dapat

menghilangkan smear layer.5,6

Larutan H3PO4 37% adalah etsa berupa asam yang digunakan untuk

membersihkan permukaan kavitas dalam produk etsa dan juga untuk

meningkatkan adhesi dari bahan restorasi. Menurut penelitian yang telah

dilakukan oleh Wani,et al, 2014 mendapatkan bahwa larutan H3PO4 mempunyai

kemampuan dalam membuang smear layer yang lebih baik dibandingkan bahan

irigasi lainnya. Penggunaan H3PO4 dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan

mikroporositas pada permukaan email dan dentin.4

Dentin merupakan struktur penyusun gigi terbesar dan merupakan jaringan

yang lebih lunak dari email karena komposisi material anorganik pada dentin

lebih sedikit dibandingkan email. Penggunaan bahan irigasi pada dentin dapat

melemahkan struktur dentin dikarenakan bahwa bahan kimia dari suatu larutan

irigasi akan berinteraksi dengan mineral dan kandungan organik pada dentin.

Penurunan kekerasan dentin saluran akar yang disebabkan oleh bahan irigasi

dapat membahayakan struktur gigi dikarenakan dentin merupakan jaringan

penyusun gigi terbesar pada gigi. Dentin yang mengalami penurunan kekerasan

sangat berbahaya karena dapat menyebabkan fraktur pada gigi.7,8

Penggunaan EDTA dan H3PO4 37% (Asam fosfat) sebagai bahan irigasi

alternatif dikhawatirkan dapat mempengaruhi kekerasan dentin saluran akar yang

mengakibatkan kemungkinan terjadinya fraktur. Bahan kimia yang digunakan

(12)

3

Universitas Kristen Maranatha pada dentin sehingga mengurangi kekerasan dentin. Hal tersebut dapat

menyebabkan fraktur pada akar dapat menyebabkan kegagalan dalam perawatan

saluran akar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah H3PO437% dapat

digunakan sebagai bahan irigasi alternatif saluran akar.9

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis dapat

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1) Apakah terdapat pengaruh perendaman bahan irigasi EDTA dan H3PO4

terhadap kekerasan dentin saluran akar?

2) Apakah terdapat perbedaan kekerasan dentin saluran akar yang direndam

oleh larutan EDTA dan H3PO4?

1.3Maksud danTujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui pengaruh perendaman bahan irigasi EDTA dan H3PO4

terhadap kekerasan dentin saluran akar.

2) Mengetahui perbedaan kekerasan pada dentin saluran akar setelah

(13)

4

Universitas Kristen Maranatha

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui apakah larutan EDTA dan H3PO4 berpengaruh terhadap

kekerasan dentin saluran akar.

2) Mengetahui apakah terdapat perbedaan kekerasan yang signifikan pada

dentin saluran akar setelah direndam EDTA dan H3PO4.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini terdiri dari manfaat ilmiah dan manfaat praktis yang

akan diuraikan sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Ilmiah

Memberikan informasi ilmiah kepada klinisi mengenai efek penggunaan

EDTA 17% dan larutan asam fosfat 37% (H3PO4) terhadap kekerasan dentin

saluran akar.

1.4.2 Manfaat akademik

Memberikan informasi bahwa terdapat perubahan kekerasan dentin saluran

akar setelah diredam larutan EDTA dan H3PO4.

1.4.3 Manfaat praktis

Dapatkah larutan EDTA dan H3PO4 digunakan sebagai irigasi saluran akar

(14)

5

Universitas Kristen Maranatha

1.5 Kerangka Pemikiran

Dentin merupakan lapisan ke dua dari gigi yang menglilingi sistem saluran

akar, dan memiliki kamampuan reparatif. Dentin terdiri dari 20% material organik

seperti fibril kolagen dan 70% material anorganik seperti kristal hidroksiapatit dan

10% air. Terdapat tiga macam dentin yaitu dentin primer, dentin sekunder, dan

dentin reparative. Dentin merupakan jaringan paling penting pada gigi karena

dentin merupakan jaringan paling banyak pada gigi dan merupakan jaringan

penopang gigi.7

Fungsi dentin terhadap email adalah sebagai pendukung email dikarenakan

kekerasan dentin yang lebih rendah dibanding email dan juga sebagai penyerap

tekanan pada saat mengunyah. Karena hal tersebut maka kekerasan dentin sangat

penting untuk mendukung suatu gigi dimana jika kekerasan dentin berkurang

maka gigi tersebut akan lebih mudah mengalami fraktur karena tidak dapat

menahan beban pengunyahan.7,9

Kekerasan Dentin gigi pada setiap manusia berbeda - beda tergantung rasio

kalsium dan fosfat pada dentin. Penyebab terjadinya perbedaan rasio Ca:P pada

gigi salah satunya adalah usia gigi, dimana gigi pada orang yang lebih tua

mengalami penurunan karena berkurangnya mariks berprotein dan juga lamanya

pengguaan akibat makanan asam yang dapat menyebabkan erosi.8

Irigasi saluran merupakan suatu bahan yang digunakan untuk mendesinfeksi

dan mensterilisasi saluran akar gigi. Bahan irigasi biasanya digunakan dalam

perawatan saluran akar untuk membuang smear layer dan memiliki efek

(15)

6

Universitas Kristen Maranatha berinteraksi dengan mineral organik dan anorganik pada dentin, dan sebagian

bahan bersifat asam sehingga dapat juga menyebabkan erosi pada dentin sekitar

saluran akar yang menyebabkan penurunan kekerasan dentin.8,9

Sifat ideal suatu bahan irigasi adalah efektif dalam membersihkan dan

mendisinfeksi sistem saluran akar. Suatu bahan irigasi juga harus mampu

mendesinfeksi dan menembus dentin dan tubulus dentin. Bahan irigasi juga

memiliki efek antibakteri jangka panjang, membuang smear layer, nonantigenic,

nontoxic, noncarcinogenic. Sebagai tambahan bahan irigasi juga tidak boleh

memiliki efek terhadap dentin dan efek terhadap pengisian saluran akar. Bahan

irigasi biasanya juga relatif murah, mudah dipakai, tidak mewarnai gigi. Sifat lain

yang diinginkan untuk bahan irigasi yang ideal mencakup kemampuan untuk

melarutkan jaringan pulpa dan menonaktifkan endotoksin.8,9

EDTA (asam etilenadiamine-tetraasetat) adalah chelator pertama kali yang

digunakan dalam bidang kedokteran gigi. EDTA efektif dalam melarutkan bahan

organik, termasuk hidroksiapatit. Pembersihan smear layer dengan EDTA dapat

meningkatkan efek antibakteri yang digunakan secara local sebagai agen

desinfektan dalam lapisan dentin yang lebih dalam.5,6

Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa H3PO437%(Asam fosfat)

memiliki efek antimicrobial yang lebih tinggi dibanding bahan irigasi lainnya.

H3PO4 37% (Asam fosfat) juga lebih efektif dalam membuang smear layer

disbanding dengan larutan irigasi lainnya. H3PO4 37% (Asam fosfat) memiliki

efek cytotoxic yang sama dengan NaOCL 5,25% yang merupakan bahan irigasi

(16)

7

Universitas Kristen Maranatha Bahan kimia yang digunakan pada bahan irigasi saluran akar dan disinfeksi

akan berinteraksi dengan mineral dan kandungan organik sehingga mengurangi

elastisitas dentin, kekerasan mikro dentin, dan kekuatan lentur dentin. Penggunaan

bahan irigasi saluran akar seperti EDTA dan NaOCL dapat menyebabkan erosi

dentin dinding saluran akar, sehingga kekerasan dentin mengalami penurunan.7

1.6 Hipotesis

Terdapat pengaruh larutan EDTA dan H3PO4 37% sebagai bahan irigasi

terhadap kekerasan dentin saluran akar.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2016 sampai dengan Juni 2016 di

Laboratorium Universitas Kristen Maranatha Kota Bandung, Puslitbang Geologi

(17)

40 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Pemakaian EDTA dan H3PO4 sebagai larutan irigasi keduanya dapat

menyebabkan terjadinya penurunan kekerasan dentin saluran akar.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan pada kekerasan dentin saluran akar pada

kelompok yang telah direndam H3PO4 dan kelompok yang telah direndam

EDTA.

5.2 Saran

1. Dapat dilakukan penelitian serupa dengan menggunakan larutan asam yang

berbeda.

2. Dapat dilakukan penelitian serupa dengan menggunakan konsentrasi bahan

(18)

41 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan RI. Pusat data dan informasi. Riset Kesehatan RI (Riskesdas). 2014.

2. Grossman L.I., Oliet S., Del R.C.E. Endodontic Practice 11th ed. Philadelphia : Lea and Febiger; 1995 p. 263-285.

3. Prado M, Gusman H, Gomes BP, Simão RA. Scanning electron microscopic investigation of the effectiveness of phosphoric acid in smear

layer removal when compared with EDTA and citric acid. J Endod Vol

37(2). [Serial online] 2011 [Brazil, 11 Feb 2011]. Aviable from: URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21238813

4. Vojinovic O, Nyborg H, and Brannstrom M: Acid Treatment of Cavities Under Resin Fillings: Bacterial Growth in Dentinal Tubules and Pulpal

Reactions, J Dent Res. [Serial online] 1973 [Nov-Dec 1973] p. 52,1189.

Aviable from: URL:

http://www.jdr.sagepub.com/content/52/6/1189.full.pdf

5. Goldberg F and Speilherg C: The Effect Of EDTAC And The Variations Of

Ils Working Time Analyzed With Scanning Electron Microscopy. Oral Surg

Vol 53(1). [Serial online] 1982 [Jan 1982]. p. 53,74. Aviable from: URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/6798520

6. Taneja S, Kumari M, Anand A. Effect of QMix, peracetic acid and ethylenediaminetetraacetic acid on calcum loss and microhardness of root

dentine. J conserv dent. Vol 17(2). [Serial online] 2014. [Mar-Apr 2014].

Aviable from: URL:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4001273/

7. Roth G. I. & Calmes R. Oral Biology. St. Louis: The C.V. Mosby Company; 1981.

8. Zehnder M. Root Canal Irrigants. J Endod; 2006: 32:389-398.

9. Torabinejad M, Handysides R, Khademi A, Bakland LK. Clinical Implications of The Smear Layer in Endodontics: A review. Oral Surg

Med Oral Pathol Oral Radiol Endod Vol 93(6).[Serial online] 2002 [Dec

(19)

42

Universitas Kristen Maranatha

10.Chong, Bun San. Harty’s. Endodontics in Clinical Practice. 6th ed.

Elsevier. 2009.

11.Ingle, Bakland. Endodontics. 5th ed. USA: Elsevier. 2002.

12.E Wulandari, L Mooduto, Budhy TI. The ability of 5% Tamarindus indica

Extract as Cleaner of The Root Canal Wall Smear Layer. Universitas

Airlangga. [Serial online] 2016 [Surabaya, 13 Jan 2016]. Aviable from: URL: http://ura.unej.ac.id/123456789/64638

13.Johnson WT, Noblett WC. Cleaning and Shaping in: Endodontics:

Principles and Practice. 4th ed. Saunders, Phildelphia. PA. 2009.

14.Kalluru RS, Kumar ND, Ahmed S, Sathis ES, Jayaprakash T, Garlpati R, Somwya B, Reddy KN. Comparative Evaluation of the Effect of EDTA, EDTAC, NAOCL, and MTAD on Microhardness of Human Dentin- An In

Vitro Study. J Clin Diagn Res. [Serial online] 2014 [Apr 2014]. Aviable

from: URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24959514

15.Estrela C et al. Efficacy of Sodium Hypochlorite and Chlorhexidine

Against Enteroccoccus Faecalis- A Systematic Review. J Appl Oral Sci

Vol 8(4).[Serial online] 2008 [Nov-Dec 2008]. Aviable from: URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19082392

16.Shabahang S, Aslanyan J, Torabinejad M. The substitution of Chlorhexidine For Doxycycline in MTAD: the antibacterial efficacy

against a strain of Enteroccoccus faecalis. J Endod Vol 34(3). [Serial

online] 2008 [Mar 2008]. Aviable from:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18291277

17.Mistry KS, Shah S. Review on Common Root Canal Irrigants. Journal of dental Sciences (JDS) Vol 4. [Serial online] 2011. Aviable from:

http://www.jdas.in/article.asp?issn=2277-4696;year=2015;volume=4;issue=1;spage=25;epage=30;aulast=Napte

18.Tinaz AC, Karadag LS , Alacam T, Michioglu T. Evaluation of the Smear

Layer Removal Effectiveness of EDTA Using Two Technique: an SEM

study Vol 7(1). [Serial online] 2006 [Feb 2006]. Aviable from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16491143

19.Haapasalo M, Shen Y, Qian W. Irrigation in endodontics. Dent Clin;

2010: 291-296. Aviable from: URL:

endoexperience.com/.../IrrigationinEndodonticsHaapasalo2010.pdf

(20)

43

Universitas Kristen Maranatha

Aviable from:

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:nSLOSS_GrvoJ: mfile.narotama.ac.id/files/Umum/JURNAL%2520UGM/PERAN%2520B AHAN%2520DISINFEKSI%2520PADA%2520PERAWATANSALURA N%2520AKAR.pdf+&cd=2&hl=en&ct=clnk&gl=id

21.Torabinejad M. Colleagues for Excellence, Root Canal Irrigants and

Disinfectants. American Association of Endodontics. 2011.

22.Prabhu DG, Rahim N, Bhat KS, Mathew J. Comparison of Removal of Endodontic Smear Layer Using Naocl, EDTA, and Different

Concentrations Of Maleic Acid: a SEM study. 2003. Aviable from: URL:

medind.nic.in/eaa/t03/i1/eaat03i1p20.pdf

23.Prado, et al. Scanning Electron Miroscpic Inverstigation of the Effectiveness of Phosphoric Acid in Smear Layer Removal When

Compared with EDTA and Citric Acid. Department of Mettallurgic and

Materials Engineering, Federal University of Rio de Janeiro. Brazil.[Serial online] 2011 [Feb 2011]. Aviable from: URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21238813

24.Torabinejad M, Cho Y, Khademi AA, Bakland LK, Shabahang S. The Effect of Various Concentrations of Sodium Hypochlorite on the Ability of

MTAD to Remove the Smear Layer. J Endod Vol 37(2). [Serial online]

2003 [Apr 2003]. Aviable from: URL:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12701769

25.Anusavic KJ, Philip’s. Science of Dental Materials. 11th ed. St Louis. WB

Saunders. 2003:4, 382-4.

26.Mario Fernando de GOES. Morphological Effect of the Type, Concentration and Etching Time of Acid Solutions on Enamel and Dentin

Surfaces. Braz Dent J Vol 9(1). [Serial online] 1998. Aviable from:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9835798

27.Jarvinen VK, Stabholz A, Wilkinson G. In Vitro Determineralization Of Erosion. J Dent Rest. [Serial online] 1990. Aviable from: journal.unair.ac.id/download-fullabstrak-584

Referensi

Dokumen terkait

Ítems (tipo y ámbito de las manifestaciones de violencia) justificados por la disparidad existente en las definiciones vistas al respecto precisamente en cuanto al ámbito

Berbicara tentang saat demi saat, inilah letak kontemporernya. Penyesuaian terhadap sesuatu yang kita ketahui sebagai zaman. Berpikir sesuai zaman tanpa kehilangan identitas

Sedangkan angkutan kereta api dari lokasi tambang menuju Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan Dermaga Kertapati di Palembang pada triwulan I 2016 tercatat sebesar 4,28 juta

Langkah dalam pembuatan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) baik dari segi studi kelayakan, persetujuan terhadap proposal kelayakan, pemilihan hardware dan software,

Berdasarkan pengembangan model olah vokal diperoleh simpulan (a) olah vokal kepewaraan dalam upacara pengantin Jawa dapat dipelajari dengan modeling yang berupa media

This study explores a written analysis on Facebook closed group housing advertisements of Central Michigan University (CMU) by formulating generic structure as

Nunan (2003:75) believes that monitoring process is crucial to be successful in reading comprehension. It is related with verifying the prediction when the readers

Yayasan ini diberi nama panca jaya berasal dari dua kata yaitu panca yang artinya lima, dan jaya yang artinya makmur. Jadi makna dari kata tersebut lima