• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN KARAKTER KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI SEKOLAH ALAM : Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN KARAKTER KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI SEKOLAH ALAM : Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No Daftar FPIPS : 1892/UN.40.2.2/PL/2013

PENGEMBANGAN KARAKTER KEPEMIMPINAN SISWA

MELALUI SEKOLAH ALAM

(Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Kewarganegaran

Oleh

Riyan Yudistira

0900184

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN KARAKTER KEPEMIMPINAN SISWA

MELALUI SEKOLAH ALAM

(Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung )

Oleh

RIYAN YUDISTIRA

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Riyan Yudistira 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

RIYAN YUDISTIRA (0900184)

PENGEMBANGAN KARAKTER KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI SEKOLAH ALAM

(Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung )

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Drs. Rahmat, M.Si NIP. 19580915 198603 1 003

Pembimbing II

Syaifullah, S.Pd.,M.Si NIP. 19721112 199903 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

(4)

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Skripsi ini diuji pada tanggal 30 Oktober 2013

Panitia Ujian Sidang Terdiri Atas:

1. Ketua :

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001

2. Sekretaris :

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820198803 1 001

3. Penguji :

3.1. Prof. Dr. H. Suwarma Al Muchtar, SH., M.Pd. NIP. 19530211 197803 1 002

3.2. Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001

(5)

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

RIYAN YUDISTIRA (0900184), “PENGEMBANGAN KARAKTER

KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI SEKOLAH ALAM (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)”

Proses pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Namun, tidak semua sekolah memiliki karakteristik yang sama terhadap lingkungan belajarnya. Seperti halnya sekolah-sekolah alternatif menawarkan konsep pembelajaran yang berbasis alam sebagai lingkungan belajar. Pemanfaatan alam oleh manusia dalam dunia pendidikan memiliki kesan baru dalam proses belajar mengajar sebagai upaya yang dilakukan dalam inovasi pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Oleh karena itulah, sekolah alam dapat dijadikan contoh sebagai sekolah yang membentuk peserta didiknya untuk memiliki karakter dan akhlak mulia serta memiliki kecintaan terhadap lingkungan sekitar.

(6)

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

RIYAN YUDISTIRA (0900184), “DEVELOPING STUDENTS’ LEADER CHARACTER THROUGH NATURE SCHOOL (A Study Case in Bandung Nature School) ”

Learning process is one of the keys in determining the fulfillment of educational objectives. Nevertheless, not all schools possess similar characteristics in terms of their learning environment. Some alternative schools offer learning process which incorporates nature as learning environment. The incorporation of nature in education triggers fresh nuance in teaching-learning process innovation which is aimed at optimum fulfillment of educational objectives. Thus, nature school can be referred as an example of school which develops good characteris and love towards nature within students.

Generally, this research was aimed at acquiring the picture on how leadership is being developed in nature school. The approach used in this research was qualitative approach through the employment of case-study method. The data collection technique was through interview, observation, documentation, literature studies and field-notes. The findings from field-study had revealed that: 1) the development of leadership through learning process in nature school was done through various creative programs and activities namely outbound, camping, homestay, MABIT (a night focusing on the preaching of faith and entrepreneurship practicum). 2) The leader character values being developed by Bandung nature school were the values of envision, integrity, dedication, magnanimity, humility, openness, creativity, fairness, assertiveness and sense of humor. 3) The development of students’ leader character in Bandung Nature School faced obstacles as follow: (a) The identification of students’ character

which hadn’t reached optimum level; (b) the lack of teachers’ experience in

(7)

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Penjelasan Istilah ... 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 10

A. Tinjauan Tentang Pengembangan ... 10

1. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Pengembangan ... 10

a. Pengertian Pengembangan ... 10

b. Fungsi Pengembangan ... 11

c. Tujuan Pengembangan ... 13

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam Pengembangan ... 15

a. Aliran Nativisme ... 15

b. Aliran Empirisme ... 16

c. Aliran Konvergensi ... 19

B. Tinjauan Tentang Karakter ... 19

1. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Karakter ... 19

a. Pengertian Karakter ... 19

b. Fungsi Karakter ... 22

c. Tujuan Karakter ... 23

(8)

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Nilai Karakter yang Harus Dikembangkan ... 24

b. Nilai Karakter Kepemimpinan ... 28

3. Strategi Pengembangan Karakter ... 31

4. Membangun Karakter di Sekolah secara Efektif ... 34

C. Tinjauan Tentang Kepemimpinan ... 35

1. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Kepemimpinan ... 35

a. Pengertian Kepemimpinan ... 35

b. Fungsi Kepemimpinan ... 37

c. Tujuan Kepemimpinan ... 39

2. Teori-teori Kepemimpinan ... 40

3. Gaya Kepemimpinan ... 45

4. Sifat dan Sikap Kepemimpinan ... 47

5. Strategi Kepemimpinan ... 49

D. Tinjauan Tentang Sekolah Alam ... 50

1. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Sekolah Alam ... 50

a. Pengertian Sekolah Alam ... 50

b. Fungsi Sekolah Alam ... 51

c. Tujuan Sekolah Alam ... 54

2. Pembelajaran di Alam Sekitar ... 55

3. Aspek-aspek Pedagogis Penggunaan Alam Sekitar sebagai Sumber Belajar ... 56

4. Manfaat Alam dalam Pembelajaran ... 56

5. Sekolah Alam Bandung ... 58

BAB III METODE PENELITIAN ... 61

A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 61

1. Pendekatan Penelitian ... 61

2. Metode Penelitian ... 61

B. Teknik Pengumpulan Data ... 62

1. Wawancara ... 62

2. Observasi ... 63

(9)

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Studi Literatur ... 65

5. Catatan Lapangan (Fieldnotes) ... 66

C. Tahap Penelitian ... 66

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 68

E. Validitas Data ... 71

F. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 75

1. Lokasi Penelitian ... 75

2. Subjek Penelitian ... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 76

A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ... 76

1. Keadaan Fisik Sekolah Alam Bandung ... 76

2. Sejarah Pendirian Sekolah Alam Bandung ... 78

3. Struktur Organisasi Sekolah Alam Bandung ... 80

4. Filosofis, Visi dan Missi Sekolah Alam Bandung ... 81

5. Keadaan Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Administrasi Sekolah Alam Bandung ... 81

6. Keadaan Siswa SMP Sekolah Alam Bandung ... 82

B. Hasil Penelitian ... 82

1. Pelaksanaan pembelajaran dalam pengembangan karakter kepemimpinan siswa di Sekolah Alam Bandung ... 83

2. Nilai-Nilai karakter kepemimpinan yang dikembangkan pada diri siswa di Sekolah Alam Bandung ... 92

3. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses pengembangan karakter kepemimpinan siswa di Sekolah Alam Bandung ... 95

4. Upaya-Upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses pengembangan karakter kepemimpinan .. 97

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 98

(10)

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Nilai-Nilai karakter kepemimpinan yang dikembangkan pada

diri siswa di Sekolah Alam Bandung ... 107

3. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses pengembangan karakter kepemimpinan siswa di Sekolah Alam Bandung ... 114

4. Upaya-Upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses pengembangan karakter kepemimpinan .. 119

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 124

A. Kesimpulan ... 124

1. Kesimpulan Umum ... 124

2. Kesimpulan Khusus ... 124

B. Saran ... 125

DAFTAR PUSTAKA ... 127 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(11)

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pembangunan Moralitas Anak ...………... 12

Tabel 2.2 Nilai-nilai Karakter yang Dikembangkan ... 26

Tabel 2.3 Teori-teori Kepemimpinan... 41

Tabel 2.4 Gaya Kepemimpinan... 45

Tabel 4.1 Daftar Keadaan Siswa SMP Sekolah Alam Bandung…... 82

Tabel 4.2 Materi Mata Pelajaran Leadership... 85

Tabel 4.3 Tahap Program Kewirausahaan………... 89 Tabel 4.4 Hasil Penelitian Mengenai Pelaksanaan pembelajaran dalam

pengembangan karakter kepemimpinan siswa di Sekolah Alam Bandung... Tabel 4.5 Hasil Penelitian Mengenai Pelaksanaan pembelajaran dalam pengembangan karakter kepemimpinan siswa di Sekolah Alam Bandung... Tabel 4.6 Hasil Penelitian Mengenai Nilai-nilai karakter kepemimpinan yang dikembangkan pada diri siswa di Sekolah Alam Bandung Tabel 4.7 Hasil Penelitian Mengenai Nilai-nilai karakter kepemimpinan yang dikembangkan pada diri siswa di Sekolah Alam Bandung Tabel 4.8 Hasil Penelitian Mengenai Hambatan-hambatan yang Terjadi dalam Proses Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa di Sekolah Alam Bandung... Tabel 4.9 Hasil Penelitian Mengenai Hambatan-hambatan yang Terjadi dalam Proses Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa di Sekolah Alam Bandung... Tabel 4.10 Hasil Penelitian Mengenai Upaya-Upaya untuk Mengatasi Hambatan-Hambatan yang Terjadi dalam Proses

(12)

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Proses Pembudayaan dan Pemberdayaan …….………... 31

Bagan 2.2 Program Pengembangan Karakter Pada Latar Mikro... 33

Bagan 2.3 Strategi Pendidikan Karakter di Sekolah…….... 34

Bagan 2.4 Krucut Pengalaman Belajar………... 52

(13)

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan

dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Dalam pelaksanaannya proses

pembelajaran didukung oleh metode pembelajaran, model pembelajaran, alat dan

bahan pembelajaran serta lingkungan pembelajaran yang kondusif sebagai tempat

belajar siswa. Namun, tidak semua sekolah memiliki karakteristik yang sama

terhadap lingkungan belajarnya. Seperti halnya sekolah-sekolah alternatif

menawarkan konsep pembelajaran yang berbasis alam sebagai lingkungan

belajar.

Sejak dahulu hingga sekarang dunia pendidikan telah memanfaatkan alam

sekitar sebagai sumber dan media pembelajaran. Muatan pendidikan yang dapat

diserap oleh peserta didik juga memiliki kelebihan, karena diharapkan outcome

dari pendidikan yang berorientasi pemanfaatan alam akan mampu membentuk

anak yang memiliki karakter yang baik dan akhlak mulia serta memiliki sikap

mental yang sadar akan pentingnya pelestarian lingkungan sebagai bekal bagi

kehidupannya nanti.

Pemanfaatan alam oleh manusia dalam dunia pendidikan memiliki kesan

baru dalam proses belajar mengajar sebagai upaya yang dilakukan dalam inovasi

pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Oleh karena

itulah, sekolah alam dapat dijadikan contoh sebagai sekolah yang membentuk

peserta didiknya untuk memiliki karakter dan akhlak mulia serta memiliki

kecintaan terhadap lingkungan sekitar. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian

skripsi M. Luttfi Fatahillah (2010:84) yaitu:

(14)

2

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sekolah alam merupakan salah satu upaya dalam inovasi pendidikan. Pada

sekolah ini berusaha mengembangkan lingkungan pembelajaran, media

pembelajaran dan metode pembelajaran yang berbeda dengan sekolah lain pada

umumnya. Sekolah alam benar-benar memanfaatkan keadaan alam sekitar untuk

menjadi tempat belajar, menggunakan media yang berasal dari alam secara

langsung dan dengan menggunakan metode yang bisa secara langsung

berinteraksi dengan alam sekitar.

Peningkatan mutu pendidikan melalui suatu inovasi pendidikan diharapkan

akan mampu mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Salah satu indikator

ketercapaian tujuan pendidikan tersebut adalah terbentuknya karakter siswa yang

baik. Melalui pembentukan karakter siswa tersebut akan mampu menghasilkan

para pelajar yang memiliki sikap-sikap yang mampu membentuk diri mereka

menjadi warga Negara yang baik. Hal ini berkaitan dengan karakter yang

diharapkan pada pembangunan karakter bangsa dalam buku Desain Induk

Pembangunan Karakter Bangsa Tahun 2010-2025 Pemerintah Republik Indonesia

(2010: 22) adalah sebagai berikut:

Karakter indivudu yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila pada masing-masing

bagian tersebut, dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Karakter yang bersumber dari olah hati, antara lain beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, tertib, taat aturan, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik.

2. Karakter yang bersumber dari olah pikir, antara lain cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, produktif, berorientasi ipteks, dan reflektif. 3. Karakter yang bersumber dari olah raga/kinestika antara lain bersih

dan sehat, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinative, kompetitif, ceria, dan gigih;

(15)

3

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Karakter yang cocok untuk dikembangkan di sekolah salah satunya adalah

karakter kepemimpinan. Karakter kepemimpinan sangat penting dimiliki oleh

seorang anak untuk bekal mereka ketika sudah dewasa dan berada di lingkungan

masyarakat ataupun di lingkungan kerja. Karakter kepemimpinan yang baik bisa

membuat siswa memiliki sikap seorang pemimpin yang bertanggung jawab, adil

dan jujur.

Pengembangan karakter kepemimpinan dilakukan melalui mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaran di persekolahan. Pendidikan Kewarganegaraan

mampu menerapkan nilai-nilai karakter kepemimpinan melalui proses belajar

mengajar, karena mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menitik beratkan

pada penanaman akhlak yang baik kepada siswa. Kegiatan pembelajaran yang

aktif berbasis pengalaman langsung mampu membentuk karakter kepemimpinan

siswa melalui kegiatan praktek pembelajaran, contohnya pada materi demokrasi

yang di dalamnya terdapat pembahasan tentang pemilu. Selain itu masih banyak

materi-materi pokok pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang bisa

mengembangkan karakter kepemimpinan siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan di Sekolah Alam Bandung (SAB) siswa

cenderung bergerak aktif dan berbaur dengan siswa lainnya. Hal tersebut terlihat

ketika jam istirahat tiba, siswa bermain bersama-sama tanpa membedakan latar

belakang kelas maupun usia. Selain itu, aktifitas siswa di sekolah selalu

memanfaatkan alam sekitar dalam segala kegiatannya. Hal tersebut didukung

dengan keberadaan sekolah di tengah pedesaan yang terdapat beberapa ekosistem

sawah, kebun, dan kolam perikanan.

Salah satu faktor lain yang jelas terlihat adalah siswa tidak memakai pakain

seragam sekolah yang sama. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru

menyebutkan alasan tidak memakai seragan sekolah yang sama dikarenakan agar

siswa bisa bebas bergerak melakukan aktifitasnya di sekolah. Bebas bergerak

(16)

4

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dengan langsung dan membolehkan siswanya bermain lumpur, basah-basahan

hingga membuat baju mereka kotor.

Aktifitas siswa yang sering dilakukan di sekolah adalah kegiatan

pembelajaran yang didukung oleh kegiatan praktek langsung di alam. Dengan

menggunakan metode tersebut siswa sangat antusias dan berperan aktif dalam

proses pembelajaran sehingga siswa cenderung ingin menjadi nomor satu di

kelasnya. Selain itu dengan kegiatan langsung di alam siswa menjadi berani untuk

mencoba hal-hal baru. Siswa cenderung menjadi tidak takut kotor, tidak takut

jatuh, tidak takut ketinggian, tidak takut gagal, dengan demikian rasa keberanian

dan kepemimpinan siswa mulai tertanam kepada dirinya.

Sekolah Alam Bandung (SAB) sebagai salah satu sekolah yang menitik

beratkan aktifitas belajarnya pada pemanfaatan alam merupakan suatu lembaga

pendidikan yang memiliki daya tarik tersendiri. Sekolah Alam Bandung berusaha

menawarkan suatu paradigma belajar yang baru, kreatif, dan segar. Sekolah pada

umumnya memposisikan alam sebagai objek yang tidak cukup signifikan dalam

pembelajaran, karena hanya dianggap sebagai bagaian dari sesi refreshing

maupun variasi di antara pendekatan pembelajaran pokok yang terus-menerus

dipraktekan. Akan tetapi, Sekolah Alam Bandung menekankan pemanfaatan alam

lingkungan sebagai sumber belajar yang utama, sehingga siswa disuguhi metode

serta pendekatan yang dirancang dan dikelola secara kreatif, karena alam

memiliki keunggulan sebagai lingkungan yang dinamis.

Hasil penelitian M. Luttfi Fatahillah pun didukung oleh hasil penelitian Cahya Juwita (2010:90) yaitu “perubahan sikap anak yang bersekolah di SAB terlihat mengalami perubahan progresif menjadi anak yang lebih kreatif

mentalnya”. Semua ini sesuai dengan Misi Sekolah Alam Bandung yaitu

Akhlaqul Karimah, Falsafah Ilmu Pengetahun dan sikap ilmiah (Logika), dan

Kepemimpinan. Namun demikian, belum ada penelitian khusus yang menitik

beratkan terhadap pengembangan karakter kepemipinan siswa di Sekolah Alam

(17)

5

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Atas dasar pemikiran tersebut di atas merupakan landasan berpijak dalam

penulisan skripsi ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang

dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul: “Pengembangan Karakter

Kepemimpian Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung )”.

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini dirumuskan masalah penelitian secara umum yaitu:

Bagaimanakah pengembangan karakter kepemimpinan siswa melalui Sekolah

Alam?. Kemudian agar penelitian ini lebih operasional dan masalah umum

tersebut bisa dikaji secara terfokus, maka penulis mengidentifikasi

masalah-masalah sesuai dengan inti permasalah-masalahan melalui pertanyaan-pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dalam pengembangan karakter

kepemimpinan siswa di Sekolah Alam Bandung?

2. Nilai-nilai karakter kepemimpinan apa yang dikembangkan pada diri siswa

di Sekolah Alam Bandung?

3. Hambatan-hambatan apa yang terjadi dalam proses pengembangan karakter

kepemimpinan siswa di Sekolah Alam Bandung?

4. Upaya-upaya apa saja untuk mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi

dalam proses pengembangan karakter kepemimpinan siswa di Sekolah

Alam Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang

pengembangan karakter kepemimpinan siswa melalui sekolah alam. Adapun yang

(18)

6

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Untuk mengidentifikasi proses pelaksanaan pembelajaran dalam

pengembangan karakter siswa di Sekolah Alam Bandung.

2. Untuk mengidentifikasi nilai-nilai karakter kepemimpinan yang

dikembangkan pada diri siswa di Sekolah Alam Bandung?

3. Untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses

pengembangan karakter kepemimpinan siswa di Sekolah Alam Bandung?

4. Untuk mengidentifikasi upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi

hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses pengembangan karakter

kepemimpinan siswa di Sekolah Alam Bandung?

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Secara teoritis manfaat penelitian ini yaitu untuk mengkaji secara mendalam

tentang proses pengembangan karakter kepemimpinan siswa melalui sekolah alam

dan dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang berguna dalam

pengembangan karakter melalui sekolah alam yang diterapkan pada mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

2. Secara Praktis

Untuk sekolah Secara praktis, penelitian ini mempunyai manfaat sebagai

berikut:

a. Bagi Sekolah Alam Bandung (SAB)

1) Dapat mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan

karakter kepemimpinan siswanya di Sekolah.

2) Diharapkan mampu mencermati kebutuhan siswa yang beragam dengan

kondisi lingkungan yang berbeda untuk meningkatan pengembangan

karakter kepemimpinan siswa.

b. Bagi guru

1) Dapat lebih mengembangkan karakter kepemimpinan siswa melalui

(19)

7

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2) Meningkatkan tingkat kedisiplinan dan kejujuran siswa dalam proses

pembelajaran.

c. Bagi siswa

1) Meningkatkan motivasi siswa dalam pengembangan karakter

kepemimpinan di sekolah.

2) Siswa dapat melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dan

memuat nilai-nilai yang sesuai dengan karakter kepemimpinan.

d. Bagi orang tua

1) Orang tua dapat mengetahui pentingnya penanaman teoritis karakter

kepemimpinan bagi anaknya.

2) Diharapkan orang tua mampu membuat iklim keluarga yang selalu

menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

E. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari perbedaan dalam hal memaknai konsep-konsep pokok

dalam penelitian ini, maka peneliti menganggap penting untuk menjelaskan

konsep – konsep tersebut, sebagai berikut :

1. Pengembangan

Menurut pendapat Lefrancois, Witherington, dan Hurlock Pengembangan adalah „perubahan yang dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematik, progresif, dan berkesinambungan baik mengenai fisik maupun psikis‟ (Syamsuddin, 2007: 78). Dalam pengertian penelitian ini pengembangan berarti perubahan yang dialami

oleh seorang anak agar memiliki karakter yang baik.

2. Karakter

Karakter dapat didefinisikan sebagai nilai-nilai kebajikan (tahu nilai

kebajikan, mau berbuat baik, dan nyata berkehidupan baik) yang terpateri dalam

(20)

8

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pada melihat tindakan atau tingkah laku‟. Dalam penelitian ini karakter siswa yang akan dibangun adalah karakter kepemimpinan. Karakter yang dibentuk dari

mulai siswa mengetahui nilai-nilai karakter kepemimpinan yang diaplikasikan

dalam kehidupan sehari-hari.

3. Kepemimpinan

Definisi kepemimpinan merujuk pada pendapat Matondang (2008: 5) “kepemimpinan adalah suatu proses dalam mempengaruhi orang lain agar mau atau tidak melakukan sesuatu yang diinginkan”. Dalam penelitian ini siswa dibentuk untuk memiliki karakter kepemimpinan sebagai bekal untuk

kehidupannya nanti. Kepemimpinan yang dimiliki siswa diharapkan agar siswa

mampu menjadi seorang pemimpin yang baik di lingkungannya terutama sebagai

pemimpin bagi dirinya sendiri.

4. Sekolah Alam

Menurut Efriyani Djuwita dalam Santoso (2010: 09) Sekolah Alam adalah „salah satu bentuk pendidikan alternatif dengan konsep belajar aktif, menyenangkan dengan menggunakan alam sebagai media untuk belajar‟.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan di dalam penyusunan skripsi ini meliputi lima bab,

yaitu:

1. BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, Identifikasi

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan istilah, dan struktur

organisasi skripsi.

2. BAB II : Landasan Teoritis

Pada bab ini diuraikan dokumen - dokumen atau data-data yang berkaitan

dengan fokus penelitian serta teori-teori yang mendukung penelitian penulis.

(21)

9

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pada bab ini penulis menjelaskan metode penelitian, teknik pengumpulan

data, serta tahapan penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai

pengembangan karakter kepemimpinan melalui Sekolah Alam Bandung.

4. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dalam bab ini penulis menganalisis hasil temuan data tentang proses

pelaksanaan pembelajaran dalam pengembangan karakter kepemimpinan siswa,

nilai-nilai karakter kepemimpinan yang dikembangkan pada diri siswa,

hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses pengembangan karakter kepemimpinan

siswa, dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan

yang terjadi dalam proses pengembangan karakter kepemimpinan siswa di

Sekolah Alam Bandung.

5. BAB V : Kesimpulan dan Rekomendasi

Dalam bab ini penulis berusaha mencoba memberikan kesimpulan dan

rekomendasi sebagai penutup dari hasil penelitian dan permasalahan yang telah

(22)

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Alasan dipilihnya

pendekatan kualitatif dalam penelitian ini, karena peneliti akan meneliti

aktifitas-aktifitas kelompok manusia yang berkaitan dalam pengembangan karakter

kepemimpinan siswa di Sekolah Alam Bandung. Berdasarkan hal tersebut peneliti

akan memperoleh gambaran dari permasalahan yang terjadi secara mendalam

(berupa kata-kata, gambar, perilaku) dan tidak dituangkan dalam bentuk bilangan

atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif.

Di samping itu, penelitian kualitatif mempunyai daya adaptabilitas yang

tinggi sehingga memungkinkan peneliti senantiasa menyesuaikan diri dengan

situasi yang berubah-ubah. Selain itu menurut Nasution (2001:40) bahwa:

“Penelitian kualitatif bersifat terbuka, sehingga tidak dapat dipastikan kapan penelitian ini berakhir, penelitian berlangsung untuk memperoleh pemahaman yang senantiasa lebih mendalam, namun penelitian ini dihentikan karena pertimbangan waktu, biaya, dan tenaga”.

2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus.

Metode studi kasus adalah suatu pendalaman/eksplorasi terhadap sistem yang

dibatasi, atau sebuah kasus (beberapa kasus) melalui pengumpulan data secara

mendalam dan terperinci yang meliputi berbagai sumber informasi yang sangat

berkaitan dengan konteksnya. Hal ini sesuai dengan hakikat penelitian kasus

menurut Arikunto (2006: 120), yaitu:

(23)

62

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

daerah atau subjek yang sangat sempit. Tetapi ditinjau dari sifat penelitian, penelitian kasus lebih mendalam”.

Alasan peneliti melakukan penelitian dengan studi kasus karena sesuai

dengan sifat dari masalah serta tujuan penelitian yang diperoleh dan bukan

menguji hipotesis tetapi berusaha untuk menyimpulkan beberapa informasi yang

berbeda tentang upaya sekolah dalam mengembangkan karakter kepemimpinan

siswanya.

Ditinjau dari lingkup wilayahnya, penelitian studi kasus hanya meliputi

daerah atau subjek yang sangat sempit, tetapi ditinjau dari sifat penelitiannya,

penelitian studi kasus lebih mendalam dan membicarakan kemungkinan untuk

memecahkan masalah yang aktual dengan mengumpulkan data, menyusun dan

mengaplikasikannya serta menginterpretasikannya. Dalam penelitian ini

menguraikan pengembangan karakter kepemimpinan siswa secara apa adanya dan

sesuai situasi yang sebenarnya dengan melihat fakta-fakta yang ada di Sekolah

Alam Bandung.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam kualitatif adalah peneliti itu sendiri dalam

mengungkap sumber data (responden) secara mendalam dan bersifat menyeluruh

hingga ke akar permasalahan, sehingga diperoleh data yang utuh tentang segala

pernyataan yang disampaikan sumber. Sedangkan instrumen pembantu berupa

pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman studi dokumentasi,

pedoman studi literatur serta pedoman catatan lapangan. Untuk memperoleh data

maka teknik pengumpulannya adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk

memperoleh informasi dan data yang faktual tentang pengembangan karakter

(24)

63

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini yang akan digali lebih dalam melalui teknik

wawancara adalah yang berkaiatan dengan upaya yang dilakukan sekolah dalam

mengembangkan karakter kepemimpinan siswa dari mulai tahap perencanaan

hingga evaluasi keberhasilan tujuan yang dicapai oleh pihak sekolah.

Alasan dipilihnya pengumpulan data melalui wawancara yaitu untuk

mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang pengembangan karakter

kepemimpinan siswa secara langsung dari responden. Selain itu wawancara ini

dibutuhkan untuk memperoleh data tentang apa saja yang dilakukan pihak sekolah

dalam mengembangkan karakter kepemimpinan siswa.

Adapun jenis wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara

terstruktur. Menurut Widi (2010: 242),

Dalam wawancara terstruktur peneliti memberikan pertanyaan kepada responden dengan pertanyaan yang isi dan strukturnya telah ditentukan, dirancang, dan ditulis oleh peneliti. Peneliti menggunakan pertanyaan dengan kalimat dan urutan sama dan tercatat dalam daftar rencana wawancara (interview schedule).

Alasan dipilihnya wawancara terstruktur yaitu agar peneliti mendapatkan

hasil wawancara yang seragam dari setiap responden tentang pengembangan

karakter kepemimpinan siswa. Sehingga dengan didapatkannya hasil yang

seragam tersebut akan memudahkan peneliti dalam melakukan perbandingan dari

hasil wawancara.

2. Observasi

Observasi yaitu penyelidikan secara langsung terhadap objek penelitian

untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan

secara faktual. Definisi observasi merujuk pada pendapat Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2010:203), „observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis‟. Sedangkan

(25)

64

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pengamat dengan menggunakan instrumen pengamatan maupun tanpa instrumen pengamatan”.

Alasan dipilihnya pengumpulan data melalui observasi atau pengamatan

yaitu peneliti dapat mengamati situasi-situasi yang ada dilapangan dengan

mencatat apa-apa yang dianggap penting untuk menunjang tujuan penelitian.

Selain itu peneliti dapat memperoleh suatu gambaran yang lebih jelas tentang

proses pengembangan karakter kepemimpinan siswa melalui kegiatan

pembelajaran yang diteliti dan dapat memberikan deskripsi mengenai gambaran

umum objek yang akan diteliti.

Jadi secara umum observasi dibutuhkan untuk memperoleh data yang

faktual mengenai kegiatan pembelajaran di Sekolah Alam Bandung dalam

mengembangkan karakter kepemimpinan. Dalam penelitian ini yang diobservasi

yaitu :

a. Kurikulum yang digunakan dan dikembangkan Sekolah Alam Bandung

b. Program Sekolah Alam Bandung

c. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

d. Kegiatan Ekstrakulikuler

e. Kegiatan Kokurikuler

f. Interaksi warga sekolah

Observasi dilakukan pada saat penelitian berlangsung dengan tujuan untuk

mengetahui situasi dan kondisi serta kebiasaan-kebiasaan yang berlangsung di

Sekolah Alam Bandung. Penulis menentukan terlebih dahulu pedoman atau

instrumen observasi dan pada saat observasi, kemudian penulis mencheklist dan

mencatat setiap gejala yang sekiranya penting dan mendukung terhadap masalah

yang diteliti.

(26)

65

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Studi dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, notulen, agenda dan sebagainya.

Moleong (2010: 161) mengungkapkan kegunaan dokumen sebagai sumber data

untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan. Sedangkan Arikunto

(2006: 236) menjelaskan bahwa metode dokumentasi merupakan salah satu cara

mencari data mengenai hal-hal atau variable berupa catatan transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.

Alasan dipilihnya pengumpulan data melalui studi dokumentasi yaitu untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian tentang proses pelaksanaan

pembelajaran dalam mengembangkan karakter kepemimpinan siswa di Sekolah

Alam Bandung. Dokumen yang ditemukan dijadikan sebagai narasumber untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut. Dari hasil dokumentasi ini

peneliti dapat memperkuat data hasil wawancara dan observasi.

Dokumen yang dipelajari dalam penelitian ini, yaitu:

a. Visi dan Misi dan tujuan Sekolah Alam Bandung.

b. Handbook Sekolah Alam Bandung (sekolah terindah dalam hidupku).

c. Peraturan yang berlaku di Sekolah Alam Bandung.

d. RPP yang dikembangkan oleh guru.

e. Catatan guru terhadap prilaku dan sikap siswa di sekolah.

4. Studi Literatur

Studi literatur merupakan alat pengumpul data untuk mengungkapkan

berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti sebagai bahan

pembahasan hasil penelitian. Studi literatur, yaitu pencarian data mengenai hal-hal

atau variabel berupa catatan, transkrif, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti

dan sebagainya (Arikunto, 2006:202).

Teknik ini dilakukan dengan mempelajari dan mengkaji buku-buku, surat

kabar, dan bacaan lainnya yang berhubungan dengan masalah-masalah yang akan

dibahas untuk memperoleh bahan-bahan atau sumber-sumber informasi tentang

(27)

66

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

memperoleh data teoritis yang dapat mendukung kebenaran data yang diperoleh

melalui penelitian dan menunjang pada kenyataan yang berlaku pada penelitian.

Studi literatur yang digunakan oleh peneliti, yaitu:

a. Mengkaji buku-buku mengenai pengembangan, karakter, kepemimpinan,

dan pendidikan kewarganegaraan.

b. Mengkaji Handbook Sekolah Alam Bandung (sekolah terindah dalam

hidupku).

5. Catatan Lapangan (Fieldnotes)

Catatan lapangan yang bisa dikumpulkan berupa catatan peneliti terhadap

fenomena yang terjadi dan dirasakan langsung oleh peneliti selama berada di

lapangan. Catatan lapangan merujuk pada pendapat Bodgan dan Biklen dalam

Moleong (2010:209) sebagai berikut:

„Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif‟.

Alasan dipilihnya pengumpulan data melalui catatan lapangan yaitu untuk

mendeskripsikan dan merefleksikan hasil penelitian di lapangan.

C. Tahap Penelitian

1. Tahap Pra Penelitian

Tahap pra penelitian yang dilakukan peneliti yaitu memilih masalah,

menentukan judul, dan menentukan lokasi penelitian. Pada tahap ini, penulis

mencoba menyusun rancangan penelitian terlebih dahulu yang tertuang dalam

proposal penelitian dan berisikan tentang latar belakang masalah, permasalahan,

tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian lokasi serta subjek

penelitian. Tujuannya yaitu untuk menyesuaikan antara kebutuhan dan

(28)

67

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dalam tahap pra penlitian ini juga peneliti melaksanakan studi pendahuluan.

Tujuannya yaitu untuk memperoleh gambaran secara umum tentang masalah yang

akan diteliti. Setelah peneliti memperoleh gambaran secara umum tentang objek

dan subjek penelitian, kemudian peneliti menyusun pedoman wawancara. Dalam

mengurus perijinan penelitian, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Peneliti mengajukan surat izin penelitian kepada Ketua jurusan PKn

FPIPS UPI.

b. Setelah memperoleh izin dari Ketua Jurusan PKn kemudian diteruskan

untuk mendapatkan izin dari Dekan FPIPS UPI.

c. Setelah mendapatkan surat izin dari Dekan FPIPS UPI melalui Pembantu

Dekan I, peneliti meneruskan dengan meminta rekomendasi izin

penelitian kepada Rektor UPI.

d. Berdasarkan surat izin Rektor UPI melalui Pembantu Rektor I, kemudian

peneliti meneruskan untuk memperoleh perizinan kepada Kepala Badan

Kesatuan Bangsa Kota Bandung.

e. Setelah mendapatkan surat izin dari Kepala Badan Kesatuan Bangsa Kota

Bandung, peneliti meneruskan untuk mendapatkan izin dari Kepala Dinas

Pendidikan Kota Bandung.

f. Setelah peneliti mendapat izin dari Kepala Dinas Pendidikan Kota

Bandung, peneliti meneruskan untuk mendapat izin dari Kepala Sekolah

Alam Bandung.

g. Kepala Sekolah Alam Bandung memberikan surat izin dan surat

keterangan mengadakan penelitian di sekolah.

2. Tahap Pelaksanaan Lapangan

Setelah tahap pra penelitian selesai dan berdasarkan surat izin penelitian

dari pihak-pihak yang bersangkutan maka peneliti pun mulai melakukan

(29)

68

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

wawancara terhadap subjek penelitian untuk memperoleh data atau informasi

yang diperlukan dalam penelitian ini.

Penelitian yang dilakukan melalui wawancara antara peneliti dengan

responden berlangsung di Sekolah Alam Bandung. Dalam hal ini, peneliti

mengajukan pertanyaan dengan tujuan mendapatkan informasi lebih lanjut di

arahkan kepada fokus penelitian dan mencatatnya kedalam catatan lapangan

dengan tujuan agar dapat mengungkapkan data secara mendetail, data yang

diperoleh dalam hasil wawancara kemudian disusun dalam bentuk catatan

lapangan lengkap setelah didukung oleh dokumen lainnya.

D. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data merupakan suatu langkah penting dalam

penelitian, karena dapat memberi makna terhadap data yang dikumpulkan oleh

peneliti. Pengolahan data dan analisis data akan dilakukan melalui suatu proses

yaitu penyusunan, mengkatagorikan data, mencari kaitan isi dari berbagai data

yang diperoleh dengan maksud untuk mendapatkan maknanya.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sehingga data yang diperoleh

dari wawancara, observasi, dan catatan lapangan berupa kata-kata. Hal tersebut

sejalan dengan pendapat Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2010:4) yang menyatakan bahwa „metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati‟.

Setelah selesai mengadakan wawancara dengan subjek penelitian,

menuliskan kembali data-data yang terkumpul ke dalam catatan lapangan dengan

tujuan agar dapat mengungkapkan data dan informasi secara mentetail. Data yang

diperoleh dari wawancara disusun dalam bentuk catatan lengkap setelah didukung

oleh hasil observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan.

Analisis data menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2010:248)

(30)

69

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Dari penjelasan tersebut di atas, dapat dipahami bahwa analisis data dapat

dilakukan dengan cara mengorganisasikan data, memilah-milah data,

mensintesiskan data, mencari apa yang penting, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan.

Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Seiddel dalam Moleong

(2010:248) proses analisis data kualitatif berjalan sebagai berikut:

1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengkalsifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

3. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.

Dari kedua definisi tersebut di atas, dapat ditegaskan bahwa ada yang

mengemukakan proses dan ada pula yang menjelaskan tentang

komponen-komponen yang diperlukan dalam melakukan analisis data.

Selanjutnya, menurut Nasution dalam Sugiyono (2010:336) „analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian‟. Jadi analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di

lapangan, dan setelah selesai di lapangan.

1. Analisis sebelum di lapangan

Dalam penelitian kualitataif, analisis data telah dilakukan sebelum peneliti

(31)

70

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun

fokus penelitian tersebut masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah

peneliti masuk dan selama di lapangan.

2. Analisis selama di lapangan

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.

Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang

diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum

memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap

tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data

kualitatif. Menurut Miles and Huberman (1992 : 16):

“Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisa data terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu : data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification”.

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data ‟kasar‟ yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Pada tahap reduksi data, peneliti menganalisis

data yang diperoleh selama dilapangan melalui wawancara, studi dokumentasi,

studi kepustakaan, dan observasi.

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka

perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, makin lama

peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks, dan rumit.

Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Dengan

(32)

71

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencarinya bila diperlukan.

b. Data Display (Penyajian Data)

Pada Penelitian kualitatif, penyajian data yang paling sering digunakan

adalah bentuk teks naratif. Pada tahap ini peneliti menganalisis data dengan

menyajikan data dilapangan yang telah direduksi dalam bentuk teks yang bersifat

naratif untuk menjawab sejumlah permasalahan yang menjadi fokus penelitian

sebagai sekumpulan informasi tersusun yang member kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa

yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

dipahami tersebut.

c. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan)

Pada tahap ini peneliti berusaha menganalisis hasil display data, sehingga

peneliti dapat menarik kesimpulan terhadap permasalahan yang diteliti sekaligus

dapat memberikan solusi terhadap permasalahan di Sekolah Alam Bandung.

Kesimpulan final mungkin tidak muncul sampai pengumpulan data terakhir,

tergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan di lapangan, pengkodean,

panyampaian, dan metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan peneliti,

dan tuntutan-tuntutan pemberi dana, tetapi seringkali kesimpulan itu telah

dirumuskan sebelumnya sejak awal, sekalipun seorang peneliti menyatakan telah melanjutkannya ”secara induktif” .

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada

(33)

72

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel.

E. Validitas Data

Validitas data yang dilakukan untuk membuktikan kesesuaian yang telah

diamati penelitian dengan yang sesungguhnya ada dalam dunia nyata. Uji

keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi:

1. Uji Kredibilitas

Sugiyono (2010: 366-378) menyatakan bahwa uji kredibilitas data atau

kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan:

a. Perpanjangan pengamatan

Untuk memeriksa absah tidaknya suatu data penelitian, perpanjangan

pengamatan dilapangan akan mengurangi kebiasan suatu data karena dengan

waktu yang lebih lama dilapangan, peneliti akan mengetahui kedaan secara

mendalam serta dapat menguji ketidakbenaran data, baik yang disebabkan oleh

diri peneliti itu sendiri ataupun oleh subjek penelitian.

Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan,

melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui

maupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan

peneliti dengan nara sumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab

(tidak ada lagi jarak), semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada

informasi yang disembunyikan lagi. Bila telah terbentuk rapport, maka telah

terjadi kewajaran dalam penelitian, di mana kehadiran peneliti tidak lagi

menggangu perilaku yang dipelajari.

Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek kembali apakah

data yang telah diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak.

(34)

73

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

atau sumber data lain ternyata tidak benar, maka peneliti melakukan pengamatan

lagi yang lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang pasti

kebenarannya.

Berapa lama perpanjangan pengamatan ini dilakukan, akan sangat

tergantung pada kedalaman, keluasan, dan kepastian data. Kedalaman artinya

apakah peneliti ingin menggali data sampai pada tingkat makna. Makna berarti

data di balik yang tampak.

Dalam hal ini setelah peneliti memperpanjang pengamatan, apakah data

akan menambah fokus penelitian, sehingga memerlukan tambahan informasi baru

lagi. Data yang pasti adalah data yang valid yang sesuai dengan apa yang terjadi.

b. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat

dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan

peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Meningkatkan

ketekunan ibarat kita mencek pengerjaan soal-soal ujian, atau meneliti kembali

tulisan dalam makalah yang telah dikerjakan, ada yang salah atau tidak. Dengan

meningkatkan ketekunan itu, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali

apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Demikian juga dengan

meningkatkan ketekunan maka, peneliti dapat memberikan deskripsi data yang

akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.

Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara

membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau

dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti. Dengan membaca ini maka

wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk

memeriksa data yang ditemukan itu benar/dipercaya atau tidak.

(35)

74

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan

demikian terdapat tiangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan

waktu.

1) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, seperti

guru, siswa, dan kepala sekolah. Selanjutnya, dideskripsikan,

dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana

spesifik dari tiga sumber data tersebut.

2) Triangulasi Teknik

Triagulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

3) Triangulasi Waktu

Dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara

melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain

dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data

yang berbeda, maka dilakukan sacara berulang-ulang sehingga sampai

ditemukan kepastian datanya.

d. Menggunakan member check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa

jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti datanya

data tersebut valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang

ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi

data, maka perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila

(36)

75

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Jadi, tujuan member

check adalah agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan

laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan.

Pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah satu periode

pengumpulan data selesai, atau setelah mendapat suatu temuan, atau kesimpulan.

Setelah data disepakati bersama, maka para pemberi data diminta untuk

menandatangani, supaya lebih otentik. Selain itu juga sebagai bukti bahwa peneliti

telah melakukan member check.

F. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Alam Bandung Jl. Dago Pojok

Tanggulan Cikalapa II no 3 Rt 9 Rw 3 Kelurahan Dago Kecamatan Coblong

Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan atas belum adanya

penelitian khusus di Sekolah Alam Bandung ini yang mengkaji mengenai proses

pengembangan karakter siswa-siswanya. Selain itu, Sekolah Alam Bandung

merupakan satu-satunya sekolah alam yang ada di Kota Bandung.

Kondisi pembelajaran yang sangat berbeda dengan sekolah formal pada

umumnya dimana bukan gedung sekolah yang mewah melainkan saung kelas

dari kayu, sehingga biaya untuk gedung lebih murah. Pendidikan yang berkualitas

tidak ditentukan oleh sarana gedungnya, melainkan pada kualitas guru, metoda

yang diterapkan dalam proses belajar mengajar dan kurikulum yang ditunjang

oleh buku yang memadai sebagai gerbang ilmu pengetahuan untuk membentuk

diri siswa menjadi warga Negara yang baik.

2. Subjek Penelitian

Penelitian kualitatif, informasi atau data diperoleh dari sumber yang dapat

memberikan informasi yang dapat memberikan informasi yang sesuai dengan

(37)

76

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

purpossive berkaitan dengan tujuan tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka dalam

penelitian ini tidak ada sampel acak tetapi sampel bertujuan (purposive sample).

Jadi subjek penelitian dalam penelitian kualitatif adalah pihak-pihak yang

menjadi sasaran penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi dipilih

secara purposive bertalian dengan tujuan tertentu. Adapun yang menjadi subjek

penelitian sebanyak 5 orang yang terdiri atas:

a. Kepala Sekolah Alam Bandung : 1 Orang

b. Guru-guru Sekolah Alam Bandung; : 1 Orang

c. Wakasek bidang Kesiswaan; : 1 Orang

(38)

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah

dipaparkan dalam bab IV, maka pada bab V ini peneliti akan merumuskan

beberapa kesimpulan sebagai intisari dari kajian hasil penelitian ini. Selanjutnya,

pada bagian akhir, penulis mengajukan saran atau rekomendasi kepada pihak yang

terkait, sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Kesimpulan Umum

Bahwa Sekolah Alam Bandung melaksanakan pengembangan karakter

kepemimpinan melalui modus pembelajaran yang khas yakni pembelajaran di luar

kelas (outbond dan praktek kewirausahaan).

2. Kesimpulan Khusus

Disamping kesimpulan umum di atas, kesimpulan khusus dari pembahasan

hasil penelitian, yakni:

a. Pelaksanaan pembelajaran dalam pengembangan karakter kepemimpinan di

Sekolah Alam Bandung dilaksanakan melalui ragam program dan kegiatan

kreatif yaitu outbond, kemah/camping, homestay, MABIT (Malam Bina

Iman dan Taqwa, dan praktek kewirausahaan.

b. Nilai-nilai karakter kepemimpinan yang dikembangkan Sekolah Alam

Bandung adalah nilai envision (memiliki visi), integrity (integritas),

dedication (dedikasi), magnanimity (keluhuran budi) , humility (rendah

hati), Openness (keterbukaan), creativity (kreativitas), fairness (keadilan),

assertiveness (ketegasan), sense of humor (memiliki rasa humor).

c. Pengembangan karakter kepemimpinan siswa di Sekolah Alam Bandung

dihadapkan pada hambatan-hambatan sebagai berikut: (1) belum

(39)

125

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pengalaman guru dalam menerapkam metode outbond; (3) belum adanya

kurikulum baku yang terstandar sebagai acuan pokok.

d. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan pengembangan

karakter kepemimpinan siswa di Sekolah Alam Bandung sebagai berikut:

(1) upaya untuk mengidentifikasi karakter siswa secara optimal dilakukan

melalalui kegiatan masa orientasi peserta didik di awal penerimaan siswa

baru, (2) meningkatkan intensitas kegiatan pelatihan bagi guru terkait

metode pembelajaran, (3) membuat rambu-rambu wajib pelaksanaan

sebagai dasar pelaksanaan pembelajaran.

B. Saran

1. Bagi Dinas Pendidikan Kota Bandung

a. Hendaknya pemerintah melalui Dinas Pendidikan Kota Bandung

memberikan dukungan atau bantuan fasilitas untuk pengembangan Sekolah

Alam Bandung.

2. Bagi Pihak Sekolah (SMP Sekolah Alam Bandung)

a. Sekolah diharapkan dapat mengintensifkan bimbingan kepada guru dan

instruktur.

b. Meningkatkan daya dukung fasilitas dan media pembelajaran secara

memadai.

3. Bagi Guru

a. Guru diharapkan dapat lebih kreatif dalam menerapkan model pembelajaran

yang interaktif.

b. Guru hendaknya lebih memberikan motivasi melalui pemberian reward

(40)

126

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 4. Bagi Siswa

a. Siswa diharapkan dapat lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran outbond

dalam mata pelajaran leadership agar karakter kepemimpinan siswa dapat

terasah.

b. Siswa diharapkan lebih meningkatkan kebersamaan sesama siswa dengan

cara belajar berkelompok.

5. Bagi Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

a. Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan lebih meningkatkan

pengembangan model dan metode pembelajaran yang berbasis lingkungan

alam.

b. Mendukung penelitian lebih lanjut dalam pengembangan karakter melalui

(41)

Riyan Yudistira, 2013

Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa Melalui Sekolah Alam (Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Anoraga, Pandji. (1992). Psikologi Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitan: Suatu Pendekatan Praktis (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.

Baharuddin. (2009). Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Yogyakara: Ar-Ruzz Media.

Budimansyah, Dasim dan Kokom Komalasari. (Eds) (2011). Pendidikan Karakter: Nilai Inti Bagi Upaya Pembinaan Kepribadian Bangsa (Penghargaan dan Penghormatan 70 Tahun Prof. Dr. H. Endang Somantri, M.Ed). Bandung: Widya Aksara Press, Laboratorium PKn UPI.

Budimansyah, Dasim. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Cahyono, Cheppy Hari. (1984). Psikologi Kepemimpinan. Surabaya: Usaha Nasional.

Danim, Sudarwan. (2010). Kepemimpinan Pendidikan (kepemimpinan jenius IQ+EQ, etika, Prilaku Motivasional, dan mitos. Bandung: Alfabeta.

Effendi, R. dan Malihah, E. (2007). Panduan Kuliah Pendidikan Lingkungan, Sosial, Budaya dan Teknologi (PLSBT). Bandung: Yasindo Multi Aspek dan Value Press.

Hartinah, Sitti. (2010). Pengembangan Peserta Didik. Bandung: PT Refika Aditama.

Hurlock, Elizabeth B. (1986). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang kehidupan (alih bahasa Istiwidayanti dkk., tahun 1990). Jakarta: Erlangga.

Katono, Kartini. (1986). Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: CV Rajawali.

Kesuma, Dharma, Cepi Triatna dan Johar Permana. (2011). Pendidikan Karakter (Kajian Teori dan Praktik di Sekolah). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah: (1) pelatihan metode pewarnaan mampu meningkatkan kemampuan pewarnaan dari pengrajin, yaitu 100% pengrajin telah memiliki

Komisi bertugas menyelenggarakan sidang untuk memeriksa pelanggaran Kode Etik Profesi Polri dan pelanggaran Pasal 12, Pasal 13 dan Pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui pengaruh interaksi dalam perjalanan rutin, sosialisasi, rutinitas belanja, dan interaksi dari masa tinggal,

atau keluarga) bertentangan dengan tuntutan peran yang berasal dari domain. lain (keluarga atau pekerjaan), yang memiliki pengaruh negatif

Tahap seleksi meliputi pemilihan indikator yang sesuai dengan tuntutan kurikulum yang kemudian dikembangkan dengan pemilihan konsep dan nilai yang diintegrasikan dengan

Konsumen hanya tinggal memilih produk yang ingin dibeli kemudian setelah mendapat konfirmasi dari pihak Hikari, konsumen diharapkan segera melakukan pembayaran dengan cara transfer.

Pemanfaatan Koleksi Pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara (Umn) Medan, Skripsi, Medan : Fakultas Sastra. Pendit,

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI