• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAYA DUKUNG PARIWISATA SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN PENGUNJUNG DI KAMPUNG NAGA KABUPATEN TASIKMALAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS DAYA DUKUNG PARIWISATA SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN PENGUNJUNG DI KAMPUNG NAGA KABUPATEN TASIKMALAYA."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAYA DUKUNG PARIWISATA SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN PENGUNJUNG DI KAMPUNG NAGA KABUPATEN

TASIKMALAYA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Disusun Oleh :

LEGA OKTOBERI KUSNANDAR

0903978

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

(2)

ANALISIS DAYA DUKUNG PARIWISATA SEBAGAI DASAR

PENGELOLAAN PENGUNJUNG DI KAMPUNG NAGA KABUPATEN

TASIKMALAYA

Lega Oktoberi Kusnandar

NIM : 0903978

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si.

NIP 19741018 200812 2 001

Pembimbing II

Meitri Hening Chrisna Daluarti, ST., MT.

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si.

(3)

Skripsi ini telah diuji pada :

Hari, Tanggal : Kamis, 28 Februari 2013

Waktu : Pukul 09.00 WIB s.d selesai

Tempat : Gedung FPIPS Lantai 2, Ruang Sidang FPIPS

Universitas Pendidikan Indonesia

Panitia Ujian Sidang terdiri dari :

Ketua : Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si.

Sekertaris : Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si.

Anggota : Dr. Elly Malihah, M.Si.

Prof. Dr. R. Gurniwan KAmil P, M.Si.

Suharto, S.Pd., M.A.P

Ahmad Hidayat

Penguji : 1. Prof. Dr. Darsiharjo, MS

NIP. 1962 0921 198603 1 005

2. Ahmad H.Galihkusumah, S.ST. Par., M.M.

NIP. 1981 0522 201012 1 006

3. Lia Fauzi, SE. M.SE

(4)

“Seribu Orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia”

Soekarno

“Seseorang yang tidak pernah melakukan kesalahan tidak pernah mencoba sesuatu yang baru”

Albert Einstein

“Karya atau pekerjaan yang sukses bukanlah ia yang benar secara teori, disukai banyak hati, atau menjadikan banyak orang memuji. Akan tetapi ia yang bisa memberikan manfaat,

merubah pribadi menjadi lebih baik dari hari ke hari,..”

Ali Imron El Shirazy

Skripsi ini ku persembahkan untuk kedua orang tua ku, keluarga, sahabat,

dan teman-teman yang senantiasa ikhlas berada disampingku dan

(5)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Daya

Dukung Pariwisata Sebagai Dasar Pengelolaan Pengunjung di Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya”. ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan

penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika

keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap

menganggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian

ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau

ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 18 Fabruari 2013

Yang membuat pernyataan,

Lega Oktoberi Kusnandar

(6)

ABSTRAK

ANALISIS DAYA DUKUNG PARIWISATA SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN

PENGUNJUNG DI KAMPUNG NAGA KABUPATEN TASIKMALAYA

Kampung Naga merupakan suatu perkampungan memiliki nilai adat dan tradisi yang sangat kuat hingga saat kini masih terjaga dengan baik, sekarang Kampung Naga menjadi objek daya tarik wisata budaya di Kab Tasikmalaya. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan yang mengunjungi Kampung Naga dapat mengurangi kenyamanan wisatawan saat berada dalam kawasan tersebut, karena Kampung Naga merupakan kawasan konservasi budaya yang memiliki tatanan nilai adat-istiadat didalamnya, sehingga perlu pembatasan jumlah pengunjung jika melampaui Carrying Capacity kawasan Kampung Naga. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik wisatawan, menganalisi daya tampung Kawasan dan menganalisi zonasi Kawasan guna membuat startegi pengelolaan pengunjung di Kampung Naga.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, tujuan digunakan metode ini diharapkan dapat menguraikan atau memaparkan beberapa hasil dari pengumpulan, pengolahan, dan penyimpulan data penelitian. Instrument dan teknik pengumpul data yaitu observasi, wawancara, studi literatur, dan studi dokumentasi.

Hasil dari penelitian startegi pengelolaan pengunjung di Kampung Naga yang dapat diterapkan adalah membuat alur sirkulasi kunjungan untuk menghindari kepadatan dan penumpukan pengunjung pada satu titik lokasi dengan memperhatikan zonasi inti sebagai kegiatan wisata, menghitung jumlah pengunjung yang masuk dan keluar pada zona inti Kampung Naga sesuai dengan daya tampung kawasan dengan maksimal jumlah kunjungan 51 orang/ 2jam dan minimal minimal jumlah kunjungan 19 orang/ 2jam pengunjung yang diperkenankan berkunjung untuk meminimalisir dampak yang timbul pada zonasi inti kawasan, dan membatasi lama kunjungan pengunjung yang rata-rata 2 jam pada hari biasa dan hari tertentu yang dimaksudkan untuk memberikan kesempatan pada pengunjung lain untuk dapat menikmati suasana yang ada di Kampung Naga.

(7)

ABSTRACT

ANALYSIS CARRYING CAPACITY OF TOURISM AS A BASIS FOR VISITORS MANAGEMENT AT KAMPUNG NAGA TASIKMALAYA REGENCY

Kampung Naga is a village has a value of customs and traditions are very strong so far is still well preserved, is now the object of Kampung Naga cultural tourist

attraction in the district Tasikmalaya. The increasing number of tourists who visit

Kampung Naga travelers can reduce comfort while in the region, as Kampung Naga is a

conservation area which has the foundations of cultural mores in it, so it needs

restrictions on the number of visitors if it is beyond the carrying capacity of the region

(Carrying Capacity) Kampung Naga. In this study aims to analyze the characteristics of tourists, analyzing capacity and analyze areas in order to make the area zoning

management strategy location in Kampung Naga.

This study uses a descriptive, objective method used is expected to describe or

explain some of the results of the collection, processing, and inference research data.

Instrument and data collection techniques are observation, interviews, literature study,

and study documentation.

The results of the research strategy in Kampung Naga visitor management that can be applied is to make the flow of traffic to avoid the circulation and accumulation of

visitors at one point location with respect to the core zone as a tourist activity, count the

number of visitors in and out of the core zone of Kampung Naga accordance with its

region with a maximum capacity of 51 people the number of visits / 2 hours and at least

19 people minimum number of visits / visitors are allowed to visit 2 hours to minimize

impacts on the core zone, and limiting the length of stay of visitors on average 2 hours a

day on weekdays and certain intended to provide opportunities for other visitors to enjoy

the atmosphere that is in Kampung Naga.

(8)

DAFTAR ISI

B. Karakteristik Wisatawan ……… 19

C. Konsep Zonasi Kawasan ……… 20

D. Konsep Carrying Capacity………. 22

E. Strategi Pengelolaan Pengunjung ……….. 28

F. Konservasi Budaya ……… 30

F. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ……… 42

(9)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kampung Naga ……… 46

1. Sejarah Kampung Naga ………. 46

2. Lokasi ……… 49

3. Aksesibilitas ………... 50

B. Kondisi Fisik Kampung Naga ………... 51

1. Morfologi ………... 51

2. Iklim ………... 42

3. Hidrologi ………. 53

4. Vegetasi Dan Satwa ……… 53

C. Kondisi Demografi Kampung Naga ……….. 54

1. Kondisi Sosial Masyarakat ………. 54

2. Sistem Kemasyarakatan Kampung Naga ………... 56

D. Tata Ruang Kampung Naga ………... 57

1. Pola Tata Ruang Pemukiman ………57

2. Bentuk Arsitektur Rumah Adat Di Kampung Naga ……….. 63

3. Bentuk Rumah Tinggal Kampung Naga ……….. 67

E. Hasil dan Pembahasan ……….. 72

1. Karakteristik Wisatawan Kampung Naga……… 72

2. Zonasi Kawasan Kampung Naga ……….……….. 87

3. Analisis Daya Tampung Kawasan ……….……… 92

a. Physical Carrying Capacity Area Kampung Naga ……… 92

b. Ecology Carrying Capacity Area Kampung Naga …………... 94

4. Strategi Pengelolaan Pengunjung ………... 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 103

B. Saran ……….. 105

DAFTAR PUSTAKA ………106

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………...109

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata

di Provinsi Jawa Barat, Pada Tahun 2006-2010 ………... 2

1.2 Data Arus Kunjungan Wisatawan ke objek wisata di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2006-2011 ………. 3

1.3 Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2006-2011 ………. 5

2.1 Kebutuhan Areal Untuk Berwisata ……… 27

3.1 Oprasionalisasi Variabel Daya Dukung Kawasan (Carrying Capacity)……… 37

3.2 Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2006-2011……….. 39

4.1 Wisatawanberdasarkan Jenis kelamin……… 71

4.2 Wisatawanberdasarkan Usia……….. 72

4.3 Wisatawanberdasarkan Daerah Asal………. 74

4.4 Wisatawanberdasarkan Pekerjaan……….. 75

4.5 Wisatawanberdasarkan Frekuensi Kunjungan ……….. 76

4.6 Wisatawanberdasarkan Sumber Informasi………. 78

4.7 Wisatawanberdasarkan Daya Tarik ……….. 79

4.8 Wisatawanberdasarkan Segi Kelompok……… 81

4.9 Wisatawanberdasarkan Motifasi/tujuan………. 82

4.10 Wisatawanberdasarkan Lama Kunjungan……….. 84

4.11 Wisatawanberdasarkan Aktivitas………... 85

4.12 Karakteristik Zonasi Kawasan Kampung Naga………... 87

4.13 Pengelolaan Aktifitas dan Fasilitas serta Atraksi budaya di Kampung Naga ………. 97

4.14 Strategi Pengelolaan pengunjungn di Kampung Naga……… 99

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Elemen zonasi Kawasan ……… 21

2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian……….. 34

3.1 Peta Lokasi Penelitian……….35

4.1 Perkampungan Kampung Naga………... 48

4.2 Tangga Menuju Kampung Naga……… 49

4.3 Bentuk permukaan tanah (sawah) yang berbukit di Kampung Naga……… 50

4.4 Bale Patemoan dan Masjid Kampung Naga……… 59

4.5 Bumi Ageung………. 60

4.6 Sungai Ciwulan……….. 61

4.7 Bentuk Rumah Kampung Naga………...64

4.8 Rumah Tinggal Kampung Naga………. 66

4.9 Ruang Tamu……… 67

4.10 Ruang Tengah………. 68

4.11 Chat Wisatawanberdasarkan Jenis kelamin ……….. 72

4.12 ChatWisatawanberdasarkan Usia ………. 73

4.13 Chat Wisatawanberdasarkan Daerah Asal ……… 74

4.14 Chat Wisatawanberdasarkan Pekerjaan ……… 76

4.15 Chat Wisatawanberdasarkan Frekuensi Kunjungan ………. 77

4.16 Chat Wisatawanberdasarkan Sumber Informasi ………... 78

4.17 Chat Wisatawanberdasarkan Daya Tarik………..80

4.18 Chat Wisatawanberdasarkan Segi Kelompok……… 81

4.19 Chat Wisatawanberdasarkan Motifasi/tujuan ……… 83

4.20 Chat Wisatawanberdasarkan Lama Kunjungan ………84 4.21 Chat Wisatawanberdasarkan Aktivitas ………. 86

4.22 Zonasi Kawasan Kampung Naga……… 89

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lampiran Foto-foto………. 109

Lampiran 2 Lampiran Instrument Penelitian ………. 111

Lampiran 3 Lampiran Data Arus Kunjungan Wisatawan

Ke Kabupaten Tasikmalaya………..……….. 114 Lampiran 4 Lampiran Data Angket/Kuisioner Responden……… 120

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dewasa ini pertumbuhan dan perkembangan Industri Pariwisata sangat

pesat di Indonesia, Pariwisata sekarang telah menjadi sumber perolehan

devisa. Pertumbuhan yang terjadi di sektor Pariwisata erat kaitannya dengan

manusia atau wisatawan yang memiliki keinginan dan kebutuhkan untuk

berpergian atau berrekreasi ke suatu tempat guna meningkatkan kualitas

hidupnya. Karena Pariwisata adalah suatu system terbuka dari unsur-unsur

yang saling berinteraksi dalam suatu lingkungan yang luas, mulai dari unsur

manusia seperti wisatawan, tiga unsur geografis: Negara asal wisatawan,

negara yang dijadikan tempat transit, dan daerah tujuan wisata serta unsur

ekonomi, yaitu industri pariwisata (MacIntosh, Leiper dalam Yoeti,2009 :

9-10).

Setiap daerah di Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dan budaya

yang berragam dan dapat dijadikan potensi daya tarik wisata untuk

dikembangan menjadi sebuah daerah tujuan wisata, salah satu daerah tujuan

wisata di Indonesia adalah Jawa Barat. Jawa Barat merupakan salah satu

Provinsi terbesar di Indonesia yang memiliki keanekaragaman daya tarik

wisata yang cukup tinggi baik daya tarik wisata alam, budaya, dan buatan, hal

tersebut yang memberikan motivasi dan dorongan kepada wisatawan untuk

berkunjung ke objek Wisata di Jawa Barat. Berikut ini dapat dilihat

pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Objek wisata di Provinsi Jawa Barat

(14)

2

Tabel 1.1

Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata di Provinsi

Jawa Barat, Pada Tahun 2006-2010

Tahun Jumlah Wisatawan Pertumbuhan (%)

2006 24.086.615 -

2007 24.121.261 0,14

2008 26.617.400 9,38

2009 24.880.178 -6,98

2010 25.787.370 3,51

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan tabel 1.1 menunjukan pertumbuhan kunjungan wisatawan ke

objek wisata di Jawa Barat terlihat pada tahun 2008 terdapat peningkatan

pertumbuhan sebasar 9,38 % dan terjadi penurunan pertumbuhan pada tahun

2009 mencapai -6,98%, dan pada tahun 2010 kembali terjadi peningkatan

pertumbuhan sebesar 3,51% dengan jumlah wisatawan mecapai 25.78.370

orang.

Pertumbuhan jumlah kunjungan wisata yang terjadi di Jawa Barat erat

kaitannya dengan daerah tujuan wisata dengan keunggulannya yang dapat

menarik wisatawan untuk berkunjung ke Jawa Barat. Potensi dari

masing-masing wilayah di Jawa Barat dan keunggulan objek dan daya tarik wisata

dijabarat tidak lepas dengan balutan kebudayaan dan seni tradisi yang

memiliki nilai luhur yang tetap berpegang teguh pada akar nilai budaya sunda

dan kearifan lokal masyarakatnya, dan keindahan alammnya yang masih

terjaga dan asri, sehingga menjadi nilai tambah bagi tempat tujuan wisata yang

ada di Jawa Barat.

Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa

Barat yang memiliki pertumbuhan objek daya tarik wisata dan berpotensi

untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata, daya tarik wisata di

(15)

3

dan wisata minat khusus. Terdapat beberapa objek wisata yang tercatat di

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya (2012) Seperti:,

Cipanas Galunggung, Pantai Karangtawulan, Lokasi Ziarah Pamijahan,

Kampung Naga, Pantai Cipatujah, Pantai Sindangkerta, Pantai Pamayangsari,

Taman Bubujung Indah, Lokasi Ziarah Makam Syech Tubagus Anggariji dan

Wanawisata Cipanas Galunggung. Berikut ini dapat data arus kunjungan

wisatawan ke objek wisata di Kabupaten Tasikmalaya dapat di lihat pada tabel

1.2 sebagai berikut:

Tabel 1.2

Data Arus Kunjungan Wisatawanke objek wisata di Kabupaten

Tasikmalaya pada tahun 2006-2011

NO Dearah Tujuan Wisata Jumlah Wisatawan

2006 2007 2008 2009 2010 2011

1 Cipanas Galunggung 114,052 123,936 144,686 148,160 103,853 132,339 2 Pantai Karangtawulan 9,513 9,223 10,518 13,302 10,444 7,977

9 Makam Syech Tubagus Anggariji

7,047 7,970 6,478 7,955 9,600 6,360

10 Wanawisata Cipanas Galunggung

110,616 84,821 144,685 4,665 3,575 3,860

Jumlah 650,770 695,936 724,633 577,231 519,270 536,638

(16)

4

Berdasarkan tabel 1.2 diatas menunjukan bahwa jumlah kunjungan

wisatawan ke Kabupaten Tasikmalaya mengalami peningkatan dan penuruan

pada setiap tahunnya, dapat dilihat Pada tahun 2008 terjadi peningkatan

jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 724.633 orang wisatawan, akan tetapi

terjadi penuruan jumlah kunjungan pada tahun 2009 yang hanya berjumlah

5577.231 orang wisatawan dan pada tahun 2010 berjumlah 519.270 orang

wisatawan.

Salah satu tempat tujuan wisata budaya di Jawa Barat, Khususnya di

Kabupaten Tasikmalaya yaitu Kampung Naga yang masih kental dengan nilai

luhur tradisi sunda. Kampung Naga berada di wilayah Desa Neglasari,

Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Kampung Naga merupakan

suatu perkampungan yang dihuni oleh sekelompok masyarakat keturunan

Sunda di Jawa Barat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat

peninggalan leluhurnya, dalam hal ini adalah kebudayaan Sunda khususnya.

Masyarakat Kampung Naga hingga saat ini tetap menjaga lingkungannya dan

hidup secara harmonis dengan lingkunganya, dengan upaya selalu berusaha

tetap menjaga, melindungi, melestariakan alam, hal itulah menjadi daya tarik

pada Kampung Naga.

Dewasa ini jumlah kunjungan wisatawan ke Kampung Naga mengalami

pertumbuhan yang sangat pesat, karena Kampung Naga merupakan wisata

budaya yang memiliki aksesibilitas yang mudah dicapai oleh wisatawan

karena lokasinya dekat dengan sisi Jalan Raya Salawu (Garut-Singaparna),

sehingga banyak wisatawan yang berkunjung ke Kampung Naga untuk

sekedar melihat kegitan upacara adat dan hanya melihat-lihat ke unikan

Kampung tersebut (Retno 2012). Hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan

jumlah kunjungan wisatawan ke Kampung Naga pada tabel 1.3 sebagai

(17)

5

Tabel 1.3

Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke Kampung Naga Kabupaten

Tasikmalaya Tahun 2006-2011

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012

Dari tabel tersebut dapat kita lihat pada tahun 2010 pertumbuhan yang

signifikan mencapai 443,4% dengan jumlah wisatawan 45.373 orang, dan

pada tahun 2011 naik menjadi 29,6% dengan jumlah wisatawan 58.811 orang.

Dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan yang mengunjungi

Kampung Naga dapat mengurangi kenyamanan wisatawan saat berada dalam

kawasan tersebut, karena Kampung Naga merupakan kawasan konservasi

budaya yang memiliki tatanan nilai adat-istiadat didalamnya, sehingga perlu

pembatasan jumlah pengunjung jika melampaui ambang batas (Carrying

Capacity) Kampung Naga. Menurut Inskeep, dalam Liu (1994) yang dikutip

dari Pitana dan Diarta (2009: 134), Carrying Capacity didefinisikan sebagai

berikut: “The maximum number of people who can use a site without an

unacceptable alteration in the physical environment, without an unacceptable

(18)

6

unacceptable advers impact on the society, economy, and culture of the

tourism area”.

Secara Konsep Carrying Capacity ini secara implisit mengandung makna

batasan (limit), batas atas(ceiling), atau tingkatan/level (threshold) yang tidak

boleh dilewati dalam pembangunan atau pengembangan destinasi Pariwisata.

Dan memiliki faktor pengaruh yaitu karakteristik wisatawan, daya tampung

Kawasan dan atribut destinasi seperti zonasi Kawasan.

Pihak pengelola Kampung Naga perlu mengetahui daya tampung dari

jumlah maksimum orang/pengunjung yang berada atau mengunakan kawasan

Kampung Naga, dan pihak pengelola harus mengetahui aktivitas kegiatan

wisatawan dan frekuensi kunjungan serta duarasi/lama kunjungan serta

klasifikasi zonasi kawasan, hal ini perlu dilakukan untuk meminimalisir

dampak yang terjadi akibat aktifitas Pariwisata yang berdampak kepada

penurunan kualitas lingkungan Kampung Naga akibat terjadinya kepadatan

pengunjung.

Dengan adanya hasil dari daya tampung wisatawan yang berkunjung,

pihak pengelola perlu menetapkan strategi untuk mengatur wisatawan atau

pengunjung ke Kampung Naga, agar wisatawan yang berkunjung sesuai

dengan daya tampung kawasan tersebut, dan tidak mempengaruhi tatanan nilai

tradisi di Kampung Naga dengan tetap menjaga kepuasan wisatawan akan

ruang geraknya dan kenyamanan tidak berkurang dan tidak terjadinya

penumpukan pada suatu lokasi atau area tertentu, serta dapat memberikan

kenyamanan kepada masyarakat Kampung Naga untuk menjalankan spiritual

dan budaya secara hikmat dalam kehidupannya.

Berdasarkan pemikiran tersebut, timbul keinginan penulis untuk meneliti

lebih dalam mengenai strategi pengelolaan pengunjung yang berdasarkan

(19)

7

B. RUMUSAN MASALAH

Suatu kawasan wisata yang memiliki nilai konservasi budaya didalamnya

harus dijaga dan dikelola dengan baik oleh pihak pengelola dalam

pengembangan kawasan tersebut dengan membatasi jumlah kunjungan

wisatawan, akan tetapi di pihak lain arus wisatawan tidak dapat dibatasi/

dibendung karena merupakan suatu kebutuhan kawasan untuk tumbuh

berkembang dan memiliki manfaat atau nilai ekonomi untuk masyarakat lokal

didalam kegiatan Pariwisata, sehingga pihak pengelola harus menyadari dan

mengetahui batasan daya tampung kawasan dan membuat strategi pengelolaan

pengunjung agar wisatawan yang berkunjung sesuai dengan Daya Dukung

Pariwisata pendekatan carrying capacity tersebut, dan tidak mempengaruhi

tatanan nilai tradisi di Kampung Naga dengan tetap menjaga kepuasan

wisatawan akan ruang geraknya dan kenyamanan tidak berkurang dan tidak

terjadinya penumpukan pada suatu lokasi atau area tertentu, serta dapat

memberikan kenyamanan kepada masyarakat Kampung Naga untuk

menjalankan spiritual dan budaya secara hikmat dalam kehidupannya.

Berdasarkan pada bahasan di atas, peneliti akan menganalisis Daya

Dukung Pariwisata melalui pendekatan carrying cpacity berdasarkan kepada

karakteristik wisatawan, zonasi kawasan, dan daya tampung kawasan untuk

membuat strategi pengelolaan pengunjung di Kampung Naga, maka dari itu

agar penelitian ini lebih terarah peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Karakterisitik Wisatawan di Kampung Naga?

2. Bagaimana Zonasi Kawasan di Kampung Naga?

3. Bagaimana Daya Tampung Kawasandi Kampung Naga?

4. Bagaimana Strategi Pengelolaan Pengunjung di Kampung Naga?

C. PEMBATASAN MASALAH

Dalam penelitian ini peneliti melakukan pembatasan masalah karena

keterbatasan, baik tenaga, dana, dan waktu dan supaya hasil penelitian ini

(20)

8

pendekatan carrying capacity kawasan di Kampung Naga, tetapi perlu

menentukan fokus penelitian dari carrying capacity kawasan Menurut

Inskeep, dalam Liu (1994) yang dikutip dari Pitana dan Diarta (2009: 134),

Carrying Capacity didefinisikan sebagai berikut: “The maximum number of

people who can use a site without an unacceptable alteration in the physical

environment, without an unacceptable decline in the quality of experience

rained by visitors, and without an unacceptable advers impact on the society,

economy, and culture of the tourism area”.

Dalam konsep carrying capacity kawasan secara implisit mengandung

batasan (limit), batas atas (ceiling), atau tingkatan/level (threshold) yang tidak

boleh lepas dari pembangunan dan pengembangan suatu kawasan, dalam batasan „carrying capacity‟ dipengaruhi faktor karekterisitik wisatawan seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, motivasi, attitude dan harapan,

kepadatan wisatawan, lama menginap wisatawan, tipe/jenis aktivitas wisatawan (O‟Reilly, 1991, dalam Ricahrdson dan Fluker, 200: 306) yang dikutip dari Pitana dan Diarta (2009: 134).

Maka dalam penelitian ini peneliti hanya akan meneliti carrying capacity

kawasan dalam batasan (limit) atau daya tampung kawasan untuk mengetahui

kapasitas wisatawan dalam suatu ruang tertentu, dan karaktersitik wisatawan

untuk mengetahui seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, motivasi, attitude

dan harapan, kepadatan wisatawan, lama menginap wisatawan, tipe/jenis

aktivitas wisatawan dan zonasi untuk memberikan gambaran dalam

pengembangan kegiatan wisata yang ada di Kampung Naga.

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini oleh penulis sebagai berikut :

1. Menganalisis karakterisitik wisatawan di Kampung Naga.

2. Menganalisis zonasi kawasan di Kampung Naga.

3. Menganalisis daya tampung kawasan di Kampung Naga.

4. Memganalisi dan Membuat Strategi pengelolaan pengunjung di

(21)

9

E. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu

carrying capacity kawasan sebagai dasar pengelolaan pengunjung

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak

pengelola, khususnya Kampung Naga dalam mengelola jumlah

kunjungan wisatawan sesuai dengan daya tampung kawasan untuk

agar nilai konservasi budaya tetap terjaga dengan baik.

3. Manfaat Lanjutan

Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan masukan

kepada pembaca yang akan melakukan penelitian lebih lanjut

mengenai carrying capacity kawasan

F. DEFINISI OPRASIONAL

Dalam penelitian ini definisi oprasional digunakan sebagai dasar penelitian

untuk memberikan arahan yang jelas, terarah dan fokus untuk melakukan

penelitian agar mendapat hasil yang maksimal dari apa yang diharapkan oleh

peneliti antara lain sebagai berikut:

1. KARAKTERISITIK WISATAWAN

Wisatawan biasanya dibedakan berdasarkan karakteristik

perjalanannya (trip descriptor) dan karakteristik wisatawannya (tourist

descriptor) (Seaton dan Bennet, 1996) dalam Herliana (2002), Trip

Descriptor; wisatawan dibagi ke dalam kelompok-kelompok

(22)

10

“Who wants what, why, when, where and how much?” (Seaton dan Bennet, 1996) dalam Herliana (2002).

2. ZONASI KAWASAN

Zonasi kawasan memiliki fungsi sebagai pembatas kawasan

tertentu (core areas) dan kawasan pembatas (corridor areas) dalam

rangka meminimalisasi dampak terhadap lingkungan secara

keseluruhan. Pembagian harus jelas dengan peruntukan masing-masing

(menurut Liu, 1994: 45 dalam Pitana dan Diarta, 2009: 90). Sedangkan

zonasi menurut Lawson dan Boud-Bovy (1998:17) memiliki fungsi

untuk membatasi daerah-daerah yang berbeda pemanfaatan dan

fungsinya bahwa pengembangan wisata tentu memerlukan zonasi guna

mempermudah sarana dan fasilitas bagi wisatawan. Terdapat dua jenis

konsep zonasi dalam perencanaan pengembangan wisata, hal ini dibagi

berdasarkan jenis kepadatan penduduk, aktivitas, dan bangunan sekitar

kawasan yang akan dikembangkan.

3. KONSEP CARRYING CAPACITY

Teknik yang sering digunakan dalam pengembangan destinasi

pariwisata adalah carrying capacity. Menurut Inskeep, dalam Liu

(1994) yang dikutip dari Pitana dan Diarta (2009: 134), Carrying

Capacity didefinisikan “The maximum number od people who can use

a site without an unacceptable alteration in the physical environment,

without an unacceptable decline in the quality of experience rained by

visitors, and without an unacceptable advers impact on the society,

economy, and culture of the tourism area”. Daya Tampung adalah

kemampuan suatu lingkungan binaan seperti kawasan perumahan,

kawasan industry, perkotaan banyak diperhitungan dengan kosep daya

(23)

11

4. PENGELOLAAN PENGUNJUNG

Pengelolaan (manajemen), menurut Leiper dalam Pitana dan Diarta

(2009: 80), merujuk kepada seperangkat peranan yang dilakukan oleh

seseorang atau sekelompok orang, atau bisa juga merujuk kepada

fungsi-fungsi yang melekap pada peran tersebut. Fungsi-fungsi

manajemen tersebut yaitu: Planning (perencanaan), Directing

(mengarahkan), Organizing (termasuk Coordinating), dan Controlling

(pengawasan).

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan adalah urutan atau tata cara penulisan dengan tujuan

untuk mempermudah proses pembacaan sebuah karya tulis khususnya skripsi.

Berikut adalah sistematika penulisan skripsi ini :

BAB I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan penelitian,

rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian.

BAB II Tinjauan Teoritis

Bab ini berisikan tentang kajian teori yang berfungsi sebagai landasan

teoritis dan juga berisikanhipotesis peneliti dalam pengujian teori.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini berisikan tentang lokasi penelitian,populasi, sampel, desain

penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,

teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang

(24)

12

BAB V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil pembahasan dan

penelitian yang telah dilakukan peneliti serta saran-saran dari peneliti

(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI PENELITIAN

Lokasi yang menjadi tempat penelitian berada di Kampung Naga, Secara

administratif Kampung Naga termasuk Desa Neglasari Kecamatan Salawu

Kabupaten Tasikmalaya. Kampung Naga terletak pada ruas jalan raya yang

menghubungkan Tasikmalaya - Bandung melalui Garut. Peta lokasi kampung

Naga pada gambar 3.1 sebagai beikut:

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian (hasil pengolahan data, 2012 )

LEGENDA :

= Batas Wilayah

= Aliran Sungai

= Jalan Penghubung Kota (Jalan Provinsi)

= Jalan Penghubung Desa (Jalan Kota/Kab)

= Kampung Naga (Lokasi Penelitian) PETA LOKASI KAMPUNG NAGA

Sumber : maps.google.co.id [2012] Map data Tele Atlas [2012]

JAWA BARAT U

S T B

(26)

36

B. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, tujuan digunakan metode

ini diharapkan dapat menguraikan atau memaparkan beberapa hasil dari

pengumpulan, pengolahan, dan penyimpulan data penelitian. Selain itu hasil

penelitian ini akan disampaikan dalam bentuk hitung-hitungan angka dan

uraian dalam bentuk kalimat baku. Dengan demikian dapat diharapkan hasil

penelitian ini dapat di pahami dan di mengerti oleh semua pihak. Menurut

Wardiyanta (2010: 5) menjelaskan bahwa Penelitian deskriptif adalah

“penelitian yang bertujuan membuat deskripsi atas suatu fenomena sosial/alam secara sistematis, aktual, dan akurat”.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Metode Angket, dengan menggunakan daftar pertanyaan berupa isian dan

pilihan untuk mendapat data dan informasi yang ada di variabel penelitian.

Metode Pengamatan Langsung, digunakan untuk memperoleh data

carrying capacity kawasan dan pengukuran dilakukan untuk mendapatkan

data luas area wisata. peneliti memperoleh data tersebut dengan observasi

langsung ke lapangan di Kampung Naga. Pengertian observasi menurut

Marshall (1995) dalam Sugiyono (2011: 309) menyatakan bahwa, “through

observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to

those behavior” yang artinya, melalui observasi peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Lalu Peneliti melakukan

pengumpulan data dengan melakukan wawancara kepada sampel yang telah

ditentukan sebelumnya, untuk menarik dan mengambil informasi, baik data

tertulis berupa kata dan informasi lisan.

Metode Wawancara, digunakan untuk mendapatkan informasi atau

keterangan tentang obyek wisata Kampung Naga secara lisan dengan

menggunakan pedoman. wawancara yang berupa daftar pertanyaan kepada

pengelola obyek wisata Kampung Naga dan Kepala Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya. Metode ini digunakan untuk mencari

data pendukung yang terkait dengan tujuan penelitian. Menurut Esterberg

(27)

37

meeting of two persons to exchange information and idea through question

and responses, resulting in communication and joint construction of meaning

about a particular topic” yang artinya, wawancara merupakan pertemuan dua

orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Lalu Susan Stainback

dalam Sugiyono (2011: 316) mengemukakan bahwa, “interviewing provide

the researcher a means to gain a deeper understanding of how the participant

interpret a situation or phenomenon than can be gained through observation

alone” yang artinya, dengan wawancara maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan

situasi atau fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan

melalui observasi.

C. OPRASIONALISASI VARIABEL

Secara rinci oprasionalisasi variabel dapat dilihat pada table 3.1 berikut

ini:

Tabel 3.1

Oprasionalisasi Variabel Carrying Capacity

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR UKURAN INSTRUMENT

Carrying

(28)

38

(29)

39

D. POPULASI DAN SAMPLE

Menurut Sugiyono (2011:119) populasi diartikan sebagai

wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi Dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke

Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya, Banyaknya Sampel wisatawan yang

diambil dari jumlah populasi wisatawan yang berkunjung ke Kampung Naga.

Berikut ini jumlah kunjungan wisatawan ke kampung naga pada tabel 3.2

sebagai berikut:

Tabel 3.2

Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke Kampung Naga Kabupaten

Tasikmalaya Tahun 2006-2011

Tahun

Wisatawan

Jumlah

Mancanegara Nasional

2006 4.140 8.180 12.320

2007 4.276 12.770 17.046

2008 4.086 8.967 13.053

2009 2.369 5.980 8.349

2010 6.818 38.555 45.373

2011 6.950 51.861 58.811

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012

Menurut Sugiyono (2011 : 120) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

(30)

40

akan digunakan dalam penelitian. Probility sampling yang digunakan adalah

Simple Random Sampling. Cara pengambilan sampelnya dilakukan dengan

secara acak tanpa memperhatikan strata (jenjang) yang ada dalam anggota

populasi.

Banyaknya sampel responden wisatawan yang diambil mengacu pada

pendapat Slovin sesuai dengan rumus:

Dimana:

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir.

Dalam rumus slovin memiliki ketentuan yaitu:

 Nilai e = 0,1 ( 10%) untuk populasi dalam jumlah besar  Nilai e= 0,2 ( 20%) untuk populasi dalam jumlah kecil

Dalam menentukan jumlah sampel diperlukan ukuran populasi yang

mengacu pada data tingkat kunjungan terbaru ke Kampung Naga yang

diperoleh penulis pada saat prapenelitian, yakni data kunjungan pada tahun

2011 yaitu sebanyak 58.811 orang dan persen kelonggaran yang ditentukan

adalah sebesar 10%. Berdasarkan data kunjungan tersebut, maka didapat

jumlah sampel yang akan diambil yaitu:

n = N (1+Ne²)

(31)

41

Untuk mempermudah perhitungan maka jumlah sampel dibulatkan

menjadi 100 orang. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui karekteristik

wisatawan yang berkunjung ke Kampung Naga.

E. JENIS DAN SUMBER DATA

Data yang yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari sumber data

pak objek penelitian. Sumber data merupakan informasi dari subjek penelitian

yang diteliti dan dibutuhkan dalam penelitian ini, Data yang digunakan dalam

penelitian ini terbagi menjadi dua jenis, yakni data primer dan data sekunder

sebagai berikut:

1. Data primer

Data primer adalah informasi yang diperoleh dari

sumber-sumber primer, yakni yang asli, informasi langsung dari tangan

pertama atau responden (Wardiyanti, 2010: 28). Dalam penelitian ini,

data primer didapatkan berupa hasil observasi langsung pada kawasan

Kampung Naga yaitu, kondisi lingkungan alam, sosial dan budaya,

serta karaktektrisitik wisatawan, zonasi kawasan dan daya tampung

Kampung Naga.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah informasi atau data-data yang

diperoleh tidak secara langsung dari responden, tetapi dari pihak ketiga

(Wardiyanti, 2010: 28). Dalam penelitian ini, sumber-sumber lain yang

mempunyai kontekstualitas yang sama dan mendukung penelitian ini,

Data sekunder dapat dikumpulkan dari perpustakaan dan berupa data

tertulis (studi literatur) yang diperoleh dari berbagai sumber seperti

buku, catatan maupun jurnal ilmiah yang berkaitan dan dapat

(32)

42

F. INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Instrument dan Teknik pengumpulan data merupakan suatu kegiatan yang

sangat penting dalam suatu penelitian. Karena hal ini merupakan suatu

kegiatan awal yang akan menentukan suatu solusi terhadap permasalahan

penelitian. Dengan sistematika pengumpulan data, lalu melakukan

pembahasan dan pengolahan data yang akan menuju pada suatu kesimpulan

akhir. Oleh karena itu, peneliti melakukan kegiatan ini secara teliti dan

sistemik, untuk mendapatkan dan menyampaikan data yang akurat dan

faktual. Fenomena sosial yang ingin diteliti oleh peneliti terlebih dahulu telah

ditetapkan secara spesifik dan selanjutnya menjadi sebuah variabel yang

dilakukan dengan beberapa cara, yaitu observasi, wawancara, studi literatur,

dan studi dokumentasi.

Kegiatan dalam pengumpulan data peneliti lakukan untuk menganalisis

carrying capacity Kawasan Kampung Naga sebagai objek penelitian dan

beberapa nara sumber yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.

Selain itu, peneliti juga mencari informasi dari beberapa tokoh masyarakat

yang mengetahui pola kehidupan masyarakat Kampung Naga. Informasi

lainnya diperoleh dari berbagai media cetak baik buku yang relevan, melalui

situs web site, media pers, dan media cetak lainnya. Berikut ini penjelasan

tentang kegiatan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti :

1. OBSERVASI

Kegiatan observasi yang dilakukan peneliti adalah langsung

menemui sumber data dengan berkunjung ke tempat lokasi penelitian

di Kampung Kampung Naga, di wilayah Desa Neglasari,

Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.

Peneliti melakukan penelitian dengan melakukan pengumpulan data

dengan mengikuti beberapa kegiatan yang dilakukan oleh sumber data

untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Waktu

observasi dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2012 dan

(33)

43

2. KUESINOER/ANGKET

Kuesioner (angket) adalah salah satu teknik pengumpulan data

dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar

pertanyaan yang disiapkan sebelumnya dan harus diisi oleh responden.

Responden adalah wisatawan yang berkunjung ke Kampung Naga.

3. WAWANCARA

Wawancara merupakan suatu tindakan pencarian data atau

informasi dengan menggunakan kegiatan interaksi antara peneliti

dengan sumber data. Jenis wawancara yang akan digunakan adalah

wawancara terstruktur sebagai teknik pengumpulan data yang telah

peneliti mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

diperoleh. Peneliti terlebih dahulu telah menyiapkan instrument

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative

jawabannya pun telah disiapkan.

Dalam melakukan wawancara terstruktur, selain harus membawa

instrument sebagai pedoman untuk wawancara, peneliti juga dalam

mengumpulkan data membawa juga alat bantu wawancara seperti

telepon genggam (handphone), dan Camera. telepon genggam

(handphone) digunakan untuk merekam semua percapakan atau

pembicaraan antara peneliti dengan sumber data, sedangkan Camera

digunakan untuk memotret atau mengambil gambar peneliti yang

sedang melakukan pembicaraan dengan sumber data.

4. STUDI LITERATUR

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah mencari berbagai

referensi yang terkait dan berhubungan dengan penelitian. Bentuk

informasi tertulis dalam bentuk kata yang diperoleh terdiri dari

(34)

44

5. STUDI DOKUMENTER

Studi dokumenter merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh

peneliti dengan bertujuan memperoleh berbagai data atau informasi

dari subjek penelitian. Data yang diperoleh tersebut terdiri dari

beberapa media, yaitu media foto dapat mempermudah peneliti untuk

mengkaji berbagai kondisi alam, fisik dan sosial di Kampung Naga.

G. TEKNIK ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu,

deskriptif yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data dan hasil

tingkat carrying capacity, Analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini menggunakan Analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan

Kuantitatif, Setelah berbagai data dan informasi yang telah diperoleh di

Kampung Naga, selanjutnya akan di analisis dan di olah sesuai dengan

metode yang digunakan oleh peneliti, kemudian diklasifikasikan sesuai

dengan data atau informasi dalam suatu sistemik yang faktual dan akurat.

Hal tersebut dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam

mendefinisikan berbagai data yang telah diperoleh, untuk disusun dalam

sebuah uraian deskriptif dari hasil dan kegiatan penelitian. Adapun teknik

pengolahan data yang akan dilakukan oleh peneliti ntuk mengolah dan

menyajikan data tersebut melalui elemen dari variable akan di uji melalui

pengujian Validitas dan pengujian Reliabilitas terhadap instrument yang

akan ditanyakan kepada pemangku adat Kampung Naga, selain itu

reduksi, verifikasi dan penyimpanan data. Berikut uraian dari beberapa

teknik pengolahan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut ini :

.

1. PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIBILITAS

Suatu instrumen penelitian dikatakan valid jika instrumen dapat

mengukur sesuatu dengan tepat sesuai apa yang hendak diukur. Uji

Validitas dan Reliabilitas (uji kebasahan) dengan menggunakan Uji

(35)

45

dari instrumen sebagai alat ukur, sehinggga hasil pengukuran dapat

dipercaya. Dalam pengujian keabsahan pada data hasil penelitian ini

dilakukan antara lain: perpanjangan pengamatan dengan kembali lagi

kelapangan dan mewawancari lagi pemangku adat, peningkatan

ketemuan dalam penelitian dengan pengamatan secara lebih cermat

dan berkesinambungan, triangulasi dengan mengcek data dari

sumbernya, waktu dan teknik, diskusi dengan teman sejawat, ahli

(expert judgment) dan dosen pembimbing.

2. REDUKSI

Reduksi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melakukan

memilah berbagai data yang diperoleh dari hasil kegiatan

pengumpulan data. Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti seperti

memisahkan berbagai data atau informasi yang diperoleh dalam

bentuk data yang sesuai dengan klasifikasinya.

3. PENYAJIAN DATA

Teknik penyajian data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan

melakukan penyimpanan data yang telah diperoleh dengan

disesuaikan klasifikasinya secara lebih terperinci. Hal tersebut

dilakukan agar mempermudah peneliti dalam melakukan pengolahan

data yang akan diuraikan dalam bentuk deskripsi kalimat baku.

4. VERIFIKASI

Teknik verifikasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

dengan cara melakukan pengolahan data yang telah diperoleh untuk

disusun kedalam sebuah penarikan kesimpulan. Diuraikan dalam

pendeskripsian dalam bentuk kata dari data yang telah diperoleh

(36)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, tentang carrying capacity

kawasan di Kampung Naga sebagai dasar pengelolaan pengunjung, maka

dapat di tarik kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.:

1. Dalam penelitian Karakterisik wisatawan, wisatawan yang berkunjung

ke Kampung dengan klasifikasi jenis kelamin sebagian besar ialah

laki-laki, berdomisili Bekasi dengan rentang usia diantara 20 tahun –

29 tahun dan masih berstatus sebagai pelajar/mahasiswa. Sebagian

besar dari mereka baru pertama kali berkunjung ke Kampung Naga

dan dari teman/keluarga mereka. Dengan durasi kunjungan 2 jam,

Daya tarik kampung naga sebagain bersar memilih karena kearifan

lokal masyarakatnya, dan Aktifitas yang mereka lakukan di Kampung

Naga adalah melihat-lihat, berfoto dan berbelanja.

2. Dalam penelitian Zonasi kawasan, zonasi Kampung Naga terbagi 3

ruang/elemen yaitu: pertama, zona inti (Core Zone) yang merupakan

pemukiman masyarakat Kampung Naga yang memiliki nilai budaya,

adat dan tradisi masyarakat Kampung Naga. Kedua zona Penyangga

(Buffer Zone) yang merupakan hutan keramat dan hutan larangan dan

berfungsi sebagai penyangga atau penyeimbang untuk aktivitas

masyarakat dan kegiatan wisata. ketiga Zona Pelayanan (Services

Zone) merupakan area parkir dan kios-kios warung dan cinderamata.

3. Dalam penelitian Daya tampung kawasan, daya tampung yang mampu

di tampung oleh kawasan wisata Kampung Naga dengan jumlah

maksimal pengunjung yang diperbolehkan/diperkenankan adalah 255

(37)

104

kunjungan, sedangkan jumlah minimal pengunjungnya adalah 95

orang/hari dengan minimal jumlah kunjungan 19 orang/ 2jam

kunjungan.

4. Dalam penelitian Strategi Pengelolaan pengunjung, startegi

pengelolaan pengunjung di Kampung Naga yang dapat diterapkan

adalah membuat alur sirkulasi kunjungan yang dimaksudkan untuk

menghindari kepadatan dan penumpukan pengunjung pada satu titik

lokasi, menghitung jumlah pengunjung yang masuk dan keluar pada

zona inti Kampung Naga sesuai dengan daya tampung kawasan,

jumlah maksimal dan minimal pengunjung yang diperkenankan

berkunjung yang dimaksudkan untuk meminimalisir dampak yang

timbul pada zonasi inti kawasan, dan membatasi lama kunjungan

pengunjung pada hari biasa dan hari tertentu yang dimaksudkan untuk

memberikan kesempatan pada pengunjung lain untuk dapat menikmati

suasana yang ada di Kampung Naga.

B. SARAN

Dalam pengembangan Pariwisata di Kampung Naga khusunya pihak

pengelola haruslah memperhatikan Carrying Capacity kawasan yang

berdasarkan karakteristik wisatawan, zonasi kawasan dan daya tampung

kawasan guna mengelola kawasan wisata tersebut dengan baik dan

memperhatikan faktor lingkungan, masyarakat, sosial-budaya, kapasitas daya

tampung dan zonasi yang ada di kawasan tersebut agar wisatawan yang

berkunjung tidak melebihi ambang batas kawasan itu. Maka terdapat beberapa

hal yang dapat menjadi saran masukan bagi pihak pengelola dan pemerintah

sebagai berikut :

(38)

105

barudak, memperlihatkan dan menjelaskan pembuatan anyaman

bambu, pembuatan alat music tradisional seperti terbang (rebana), dan

karinding yang dibuat oleh masyarakat Kampung Naga.

2. Pemerintah haruslah membantu membangun sarana dan prasarana

pendukung kegiatan wisata pada zona pelayanan yang berdasarkan

pada kearifan lokal dan special local sense yang merefleksikan

keunikan peninggalan budaya dan keunikan lingkungan.

3. Jika terjadi over capacity jumlah wisatawan yang berkunjung ke

Kampung Naga hendaknya pihak pengelola melakukan tindakan

konservasi dengan cara menutup sementara lokasi Kampung Naga

untuk memberikan kesempatan bagi obyek wisata dan lingkungan

untuk pulih pada kondisi ekologis yang nyaman.

4. Mengurangi durasi lama kunjungan wisatawan jika terjadi kepadatan

dan lonjakan kunjungan pada hari liburan sekolah atau libur hari raya,

jika pada biasanya lama kunjungan 2 jam, dimodifikasi menjadi

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya. (2012). Data Arus

Kunjungan Wisatawan. Database.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. (2006). Kampung

Adat dan Rumah Adat di Jawa Barat. Database.

Fandeli, Chafid dan Muhammad. (2009). Prinsip-prinsip Dasar

MengkonservasiLanskap. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Fandeli Chafid dan Nurdin M. (2005). Perkembangan Ekowisata Berbasis

Konservasi di Taman Nasional. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Fandeli Chafid. (2002). Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta:

Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Fandeli, Chafid dan Mukhlison. (2000). Pengusahaan Ekowisata.

Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Fitrah, Rani (2010). Pengaruh Daya Dukung Lingkungan terhadap Tingkat

Kepuasan Wisatawan di Pantai Pangandaran. Skripsi Sarjana Non

Pendidikan Jurusan Manajemen Resort & Leisure, FPIPS, Universitas

Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan

Koswara, Ina Herliana (2002). Karakteristik Wisatawan: Siapa dan

Bagaimana mereka berwisata. Pusat Penelitian Kepariwisataan Institut

(40)

107

Pendit, Nyoman S. (2003). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana.

Jakarta: Pradnya Paramita

Peraturan Pemerintah No : 50 (2011) Tentang “Rencana Induk Pembangunan

Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 – 2025”. Republik Indonesia.

Pitana, I Gede dan Diarta, I Ketut S. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Pitana, I Gede. dan Gayatri Putu G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Rahmafitria, Fitri. (2010) Diktat Mata Kuliah ODTW Alam, Program studi

Manajemen Resort & Leisure, FPIPS, Universitas Pendidikan

Indonesia: tidak diterbitkan.

Retno, H. Y. (2012). Pikiran Rakyat (4 Febuari 2012). “Adat di Kampung

Naga Jadi Objek Wisata”.

Soemarwoto, Otto. (2004). Ekologi, Lingkungan dan Pembangunan. Jakarta:

Djambatan.

Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi

(Mixed Methods), Bandung: Penerbit Alfabetha.

Suwantoro, Gamal. (2004). Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit

Andi.

Undang-Undang No: 9. (1999) tentang “Kepariwisataan”. Republik

Indonesia.

Undang-Undang No: 10. (2009). tentang “Kepariwisataan”. Republik

(41)

108

Undang-Undang No: 11. (2010) tentang “Cagar Budaya”. Republik

Indonesia.

Undang-Undang No: 32. (2009). tentang “Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup. Republik Indonesia.

Wardiyanti, Drs. M. Hum. (2010). Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta :

Penerbit Andi.

Warpani, Suwardjoko P. dan Indra P Warpani (2007). Pariwisata Dalam Tata

Ruang Wilayah. Bandung : ITB

Yoeti, Oka A. (2009). Perencanaan & Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1
Tabel 1.1
Tabel 1.2
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development (R&D), sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk membangun multimedia pembelajaran. Setelah

Penelitian ini menemukan bahwa ada enam faktor yang menyebabkan pecah kongsi petahana dalam pencalonan Pilkada Kabupaten Mojokerto, yakni: tidak ada pembagian tugas yang jelas,

PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA MELALUI METODE INKUIRI BERBASIS PENGALAMAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Religion is largely banned from the public sphere; conspicuous symbols of religious identity are not allowed in state schools and other public institutions.. • Neutrality of the

Demikian pengumuman Pemenang, Pemenang C.adangan I, dan Pemenang Cadangn II ini kami sampaikan kepada semua pihak yang berkepentingan dalam penyelenggaraan

Hasilevaluasi administrasi, teknis dan harga sudah sesuai dengan ketentuan. il Nama

[r]

Dengan menggunakan teori ketergantungan ini sebagai salah satu faktor pendukung penelitian ini diharapkan dengan teori ini peneliti dapat memberikan hasil yang