Risda Susilawati, 2013
MENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI
MELALUI PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE
STUDENT TEAMS ACHIEMENT DIVISIONS (STAD)
(PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA SISWA KELAS IV DI
SEKOLAH DASAR NEGERI CIPETE 2, KECAMATAN CURUG,
KABUPATEN SERANG TAHUN 2013)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Guru Sekolah Dasar
Oleh :
RISDA SUSILAWATI
0903749
IPS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
ABSTRAK
RISDA SUSILAWATI, “Meningkatan Hasil Belajar Pada Materi
Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi Dan Transportasi Melalui Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Teams Achiement
Divisions (STAD) (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV Di Sekolah Dasar Negeri Cipete 2, Kecamatan Curug, Kabupaten Serang Tahun 2013)
Berdasarkan hasil pengamatan penulis dalam kegiatan belajar materi IPS siswa cenderung diam dan hanya mendengarkan saja sehingga proses kegiatan belajar siswa pun kurang aktif. Siswa terlihat kurang tertarik dan kurang merasa tertantang mempelajari IPS. Masalah dalam penelitian ini adalah, 1) Bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode cooperative
learning tipe student teams achiement divisions (STAD) pada materi
perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. 2) Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode cooperative
learning tipe student teams achiement divisions (STAD) pada materi
perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi?. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan selama tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari: Perencanaan, Tindakan, Observasi dan Refleksi. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes tertulis. Penelitian ini memfokuskan pada satu kelas, yang menjadi sasaran penelitian adalah siswa kelas IV SDN Cipete 2 kecamatan Curug, kabupaten serang. Metode yang digunakan adalah metode cooperative
learning tipe student teams achiement divisions (STAD). yang memacu siswa
agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang di ajarkan guru. Hasil temuan dalam penelitian ini yaitu 1) adanya peningkatan aktivitas belajar siswa pada konsep perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi melelui penerapan metode cooperative
learning tipe student teams achiement divisions (STAD) peningkatan terlihat
semakin meningkatnya deskriptor aktivitas siswa pada pedoman observasi yang dibuat peneliti. 2) hasil belajar siswa pada konsep perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi melalui metode cooperative learning tipe
student teams achiement divisions (STAD) semakin meningkat. Nilai rata-rata
pada siklus I sebesar 6,5, siklus II sebesar 7,3., dan siklus III sebesar 9,1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran metode cooperative
learning tipe student teams achiement divisions (STAD) pada pembelajaran IPS
pada konsep perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dapat meningkatka aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Sehingga disarankan guru dan kepala sekolah dapat menerapkan metode cooperative learning tipe
student teams achiement divisions (STAD) sebagai salah satu alternatif
pendekatan belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, dan kepada peneliti selanjutnya agar dapat dijadikan bahan untuk perbaikan.
Kata kunci: penerapan metode cooperative learning tipe student teams achiement divisions (STAD) pada materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan
i
Risda Susilawati, 2013
ABSTRAK
RISDA SUSILAWATI, “Meningkatan Hasil Belajar Pada Materi
Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi Dan Transportasi Melalui Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Teams Achiement
Divisions (STAD) (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV Di Sekolah Dasar Negeri Cipete 2, Kecamatan Curug, Kabupaten Serang Tahun 2013)
Berdasarkan hasil pengamatan penulis dalam kegiatan belajar materi IPS siswa cenderung diam dan hanya mendengarkan saja sehingga proses kegiatan belajar siswa pun kurang aktif. Siswa terlihat kurang tertarik dan kurang merasa tertantang mempelajari IPS. Masalah dalam penelitian ini adalah, 1) Bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode cooperative
learning tipe student teams achiement divisions (STAD) pada materi
perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. 2) Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode cooperative
learning tipe student teams achiement divisions (STAD) pada materi
perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi?. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan selama tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari: Perencanaan, Tindakan, Observasi dan Refleksi. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes tertulis. Penelitian ini memfokuskan pada satu kelas, yang menjadi sasaran penelitian adalah siswa kelas IV SDN Cipete 2 kecamatan Curug, kabupaten serang. Metode yang digunakan adalah metode cooperative
learning tipe student teams achiement divisions (STAD). yang memacu siswa agar
saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang di ajarkan guru. Hasil temuan dalam penelitian ini yaitu 1) adanya peningkatan aktivitas belajar siswa pada konsep perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi melelui penerapan metode cooperative
learning tipe student teams achiement divisions (STAD) peningkatan terlihat
semakin meningkatnya deskriptor aktivitas siswa pada pedoman observasi yang dibuat peneliti. 2) hasil belajar siswa pada konsep perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi melalui metode cooperative learning tipe
student teams achiement divisions (STAD) semakin meningkat. Nilai rata-rata
pada siklus I sebesar 6,5, siklus II sebesar 7,3., dan siklus III sebesar 9,1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran metode cooperative
learning tipe student teams achiement divisions (STAD) pada pembelajaran IPS
pada konsep perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dapat meningkatka aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Sehingga disarankan guru dan kepala sekolah dapat menerapkan metode cooperative learning tipe student
teams achiement divisions (STAD) sebagai salah satu alternatif pendekatan belajar
ii
Kata kunci: penerapan metode cooperative learning tipe student teams achiement divisions (STAD) pada materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan
transportasi.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya bagi Allah yang menciptakan alam semesta ini sebagai tanda keagungan dan kebesaran-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat dan ummatnya yang senantiasa berjuang demi tegaknya syariat Islam hingga akhir zaman.
Sehubungan dengan terselesaikannya penyusunan skripsi dengan judul Meningkatan Hasil Belajar Pada Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi Dan Transportasi Melalui Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Teams Achiement Divisions (STAD) (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV Di Sekolah Dasar Negeri Cipete 2, Kecamatan Curug, Kabupaten Serang Tahun 2013)”
Peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu di dalam penyelesaian skripsi tersebut, yaitu kepada:
1. Prof.Dr.H.M.Somad,M.Pd selaku direktur UPI kampus Serang. 2. Drs. Ajo Sutarjo, M,pd selaku Ketua Program Studi SI PGSD.
3. Dra. Hj.Ima Ni’mah Chundari, M.Pd. selaku dosen pembimbing satu dalam penyusunan skripsi.
iii
Risda Susilawati, 2013
5. Para dosen UPI kampus Serang dan staf tata usaha UPI kampus Serang serta para pegawainya yang telah membantu peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Roqayah, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Cipete 2 dan seluruh dewan guru SDN Cipete 2 Kota Serang yang telah ikut membantu dan memfasilitasi dalam penyelesaian skripsi yang peneliti lakukan.
7. Sudirman dan Hj Tini selaku Bapak dan Ibu saya yang senantiasa mendo’akan dan membantu baik secara moril maupun materil dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Eko Gunawan sebagai kakak kandung saya, juga Reza Apriwiguna sebagai adik saya, serta seluruh keluarga besar saya yang telah mendo’akan, agar cepat selesai dalam pembuatan skripsi ini.
9. MY yang telah memberikan semangat dan motivasi dalam pembuatan skripsi ini.
10.Semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi dan banyak membantu sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
iv
Serang, Juni 2013
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GRAFIK ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Cooperative learning Tipe Student teams achiement divisions (STAD) ... 6
B. Hakekat pembelajaran IPS di SD ... 14
v
Risda Susilawati, 2013
D. Rancangan pembelajaran IPS pada konsep perkembangan teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi ... 21
E. Kajian hasil penelitian ... 23
F. Kerangka berfikir ... 25
G. Hipotesis tindakan ... 25
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian tindakan kelas ... 26
B. Proses penelitian... 27
C. Subjek dan lokasi penelitian... 40
D. Derinisi oprasional ... 41
E. Instrument penelitian ... 43
F. Analisis data ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian ... 49
B. Pelaksanaan penelitian ... 50
C. Rekaptualasi hasil penelitian ... 89
D. Pembahasan hasil penelitian ... 93
E. Jawaban hipotesis tindakan ... 97
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 98
B. Rekomendasi ... 100
DAFTAR PUSTAKA ... 102
vi
Lampiran siklus I
a. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I b. Lembar kerja siswa (LKS) kelompok
c. Tes siklus
d. Skor kuis individual siklus I e. Skor dan penghargaan Tim siklus I
Lampiran Siklus II
a. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II b. Lembar kerja siswa (LKS) kelompok
c. Tes siklus
d. Skor kuis individual siklus II e. Skor dan penghargaan Tim siklus II
Lampiran Siklus III
a. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus III b. Lembar kerja siswa (LKS) kelompok
c. Tes siklus
d. Skor kuis individual siklus III e. Skor dan penghargaan Tim siklus III
vii
Risda Susilawati, 2013
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Perhitungan skor perkembangan ... 10
2.2 Perolehan skor dan penghargaan Tim Tipe STAD ... 11
2.3 langkah-langkah Student team achievement divisions (STAD) ... 13
3.2 Kisi- kisi Soal ... 46
4.1 Hasil tes siswa pada materi Perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi (Pretes siklus I) ... 62
4.2 Pengolahan skor hasil belajar siswa (Postest siklus I) ... 63
4.3 Hasil tes siswa pada materi Perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi (Pretes siklus II) ... 73
4.4 Pengolahan skor hasil belajar siswa (Postest siklus II) ... 75
4.5 Hasil tes siswa pada materi Perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi (Pretes siklus III) ... 85
4.6 Pengolahan skor hasil belajar siswa (Post test Siklus III) ... 87 4.7 Rekapitulasi Hasil Tes Belajar Siswa pada materi perkembangan teknologi
viii
cooperative learning tipe student teams achiement divisions (STAD) dari
Siklus I Sampai dengan Siklus III ... 91
DAFTAR GRAFIK
Grafik
ix
Risda Susilawati, 2013
DAFTAR GAMBAR
Gambar
3.1 Spiral penelitian tindakan kelas Hopkins ... 30
4.1 Guru menjelaskan materi ... 51
4.2 Siswa kerja kelompok ... 57
4.3 Siswa mempresentasikan kerja kelompok. ... 58
4.4 Guru menjelaskan materi ... 67
4.5 Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok ... 70
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran IPS dalam proses pembelajarannya harus mampu
mengembangkan sikap hormat dan menghargai akan tanggung jawab sebagai warga Negara sekaligus menerima keanekaragaman budaya didalamnya.
“IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTS/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai”. (Kurikulum 2006 Dalam Sapriya, Dkk. 2006: 7)
Pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, komunikasi trasaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran (Yusnandar, 2010: 30)
Pembelajaran pada dasarnya merupakan poses sebab akibat. Guru yang mengajar, merupakan penyebab utama bagi terjadinya proses belajar siswa, meskipun tidak setiap perbuatan belajar siswa merupakan akibat guru mengajar. Oleh karena itu guru sebagi figur sentral harus mampu menerapkan strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat mendorong terjadinya perbuatan belajar siswa yang aktif, produktif dan efisien.
2
Risda Susilawati, 2013
metode dan pendekatan yang tepatdalam mengajarkan IPS pada anak-anak di kelas. Metode dan pendekatan yang digunakan harus melibatkan peran serta siswa dalam proses pembelajaran. Guru sebagai faktor utama dalam keberhasilan pengajaran dituntut untuk mampu menyampaikan bahan pengajaran kepada siswa dengan baik. Guru harus mampu melatih keterampilan anak untuk berfikir kritis dan inovatif. Selain itu melalui pembelajaran IPS ini siswa dilatih untuk mengembangkan daya cipta dan jiwa sosialnya.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SDN Cipete 2, siswa dalam kegiatan belajar materi IPS, siswa cenderung diam dan hanya mendengarkan saja sehingga proses kegiatan belajar siswa pun kurang aktif dan kritis didalam kelas, siswa merasa takut enggan, kurang tertarik dan kurang merasa tertantang mempelajari IPS.
Agar pembelajaran IPS lebih efektif, Guna meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam kelas, maka perlu kiranya guru menerapkan model pembelajaran yang tepat. Hal ini dimaksudkan agar hasil belajar siswa lebih baik lagi dan dalam pembelajaran tidak lagi dijejali dengan informasi-informasi yang mereka sendiri tidak mengerti. Salah satu solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan pendekatan metode
cooperative learning tipe student teams achiement divisions (STAD).
Rusman mengemukakan pendapatnya tentang Metode cooperative learning
tipe student teams achiement divisions (STAD ) sebagai berikut:
pengajaran komprehensif untuk subjek tertentu, guru menggunakan pelajaran dan materi mereka sendiri. Lembar tugas dan kuis disediakan bagi kembanyakan subjek sekolah untuk siswa, tetapi kebanyakan guru menggunakan materi mereka sendiri untuk menambah atau mengganti materi-materi ini. (Rusman, 2012: 217)
Metode cooperative learning tipe student teams achiement divisions (STAD) adalah metode yang memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang di ajarkan guru. Dan penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas, kasbolah mengemukakan tentang pengertian penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran dikelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru dilapangan. Singkatnya penelitian tindakan kelas merupakan penelitian prektis yang dilakukan dikelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada. (Kasbolah, 1998: 13)
penelitian yang akan dilakukan dikelas IV SDN Cipete 2 jalan kaningan-nyapah kecamatan Curug kota Serang.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Meningkatan Hasil Belajar Pada Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi Dan Transportasi
Melalui Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Student Teams
Achiement Divisions (STAD) (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa
Kelas IV Di Sekolah Dasar Negeri Cipete 2, Kecamatan Curug,
4
Risda Susilawati, 2013 B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sebagaimana telah diuraikan diatas, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan
metode cooperative learning tipe student teams achiement divisions (STAD) pada materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
cooperative learning tipe student teams achiement divisions (STAD) pada
materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa dengan
menggunakan metode cooperative learning tipe student teams achiement
divisions (STAD) pada materi perkembangan teknologi produksi,
komunikasi dan transportasi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat baik untuk
peneliti, guru ataupun siswa. Manfaat penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Bagi siswa
Dengan diterapkannya metode cooperative learning tipe student teams
achiement divisions (STAD) dalam pembelajaran IPS diharapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa menguji kemampuan intelektual dan membiasakan belajar aktif.
2. Bagi guru
Menyediakan kualitas di dalam kegiatan belajar sehingga dapat
memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
Dapat dijadikan alternatif bagi guru IPS dalam memilih pendekatan
pembelajaran 3. Bagi peneliti
Menyediakan bekal ilmu pengetahuan, wawasan, serta pengalaman
baru mengenal pengkajian berbagai masalah yang dihadapi siswa. Dalam rangka pencapaian keberhasilan belajar melalui penelitian yang dilakukan secara langsung dengan menggunakan metode cooperative
26
Risda Susilawati, 2013
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Tindakan kelas
Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran dikelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru dilapangan. Singkatnya penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada.
Pada dasarnya semua penelitian selalu berupaya untuk memecahkan suatu problema. Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik problema yang harus dipecahkan yaitu bahwa problema yang diangkat untuk dipecahkan melalui PTK harus selalu berangkat dari persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru, kemudian dari persoalan itu guru menyadari pentingnya persoalan tersebut untuk di pecahkan secara profesional.
yang ditemukan oleh para pakar peneliti yang sering kali tidak cocok dengan situasi dan kondisi kelas bahkan, keterlibatan mereka dalam PTK sendiri akan menjadikan dirinya menjadi pakar peneliti dikelasnya, tanpa bergantung pada para pakar peneliti dikelasnya, tanpa bergantung pada para pakar peneliti lain yang tidak tahu mengenai permasalahan kelasnya sehari-hari. (Kasihani, 1998: 7 ; Muslich, 2009: 10 ; Yusnandar, 2012: 7)
Untuk menjawab berbagai permasalahan ini guru memerlukan suatu keterampilan dan pengetahuan untuk dapat memperbaiki situasi yang kurang memuaskan ini. Dalam hubungan ini guru adalah orang yang paling tahu dan harus melakukan suatu tindakan untuk melakukan perubahan menuju keadaan yang lebih baik.
B. Proses Penelitian
1. Prosedur Pengembangan Program Tindakan
Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang pelaksanaan tindakannya terdiri atas beberapa siklus. Setiap siklus terdiri atas pernvanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan tindakan
28
Risda Susilawati, 2013
terjadi perubahan kearah yang diharapkan. Dapat disimpulkan dalam tahapan ini peneliti dan guru bekerja sama merencanakan hal-hal sebelum proses mengajar berlangsung, penyusunan RPP, penetapan media dan kondisi fisik serta mental guru harus dipersiapkan secara matang.
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan pada dasarnya adalah guru kelas atau guru model (Peneliti), guru kelas dan peneliti menjalani fungsi ganda sebagai pengajar dan peneliti harus dapat bekerja sama sebaik-baiknya dalam rangka mencapai tujuan penelitian tanpa mengorbankan tujuan kegiatan pembelajaran, untuk menjamin keberlangsungan dan mutu kegiatan pembelajaran, bila perlu peneliti dapat memodifikasi tindakan atau implementasi tindakan dalam kelas.
c. Observasi
Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian tindakan kelas dapat disejajarkan kedudukannya dengan kegiatan pengumpulan data dalam pelaksanaan formal. Istilah observasi lebih sering digunakan dalam penelitian tindakan kelas karena data atau informasi yang dikumpulkan adalah data tentang proses berupa perubahan kinerja pembelajaran.
d. Refleksi
terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang dilakukan. Refleksi juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas
30
Risda Susilawati, 2013
Spiral penelitian tindakan kelas
Reflective
Action/Observation
Revise Plan
Reflective
Action/Observation
Revised plan
Reflective
Action/ Observation
Gambar 3.1 Spiral penelitian tindakan kelas Sumber: Hopkins (Muslich, 2009:9 43) Keterangan:
Dalam model Penelitian Tindakan Kelas, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan perencanaan (planning), tindakan,
misalnya membuat scenario pembelajaran, lembar observasi, dan lain-lain. Kemudian langkah selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan. Pada tahap pelaksanaan tindakan, didalamnya dilakukan pengamatan (observasi). Selanjutnya melakukan analisis dan refleksi. Apabila metode yang digunakan telah berhasil, dapat langsung ditarik kesimnpulan. Akan tetapi, apabila metode yang digunakan masih perlu perbaikan maka dilakukan rencana selanjutnya, demikian terus secara berulang, sampai metode yang digunakan benar-benar berhasil.
2. Prosedur Pelaksanaan Tindakan
Rangkaian kegiatan penelitian ini diawali dengan studi pendahuluan (Penelitian pendahuluan) tentang pola pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas. Prosedur pelaksanaan tindakan yang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut:
a. Pra Siklus
1) Observasi
Pada pra siklus ini peneliti melakukan pengamatan sesuai dengan rencana yang dipersiapkan sebelumnya yaitu peneliti mengamati kegiatan belajar mengajar IPS berdasarkan kebiasaan guru dan kondisi nyata.
2) Refleksi
32
Risda Susilawati, 2013
kemudian mengungkapkan solusinya dengan merumuskan perencanaan pada siklus 1 dengan menggunakan metode
cooperative learning tipe STAD.
b. Siklus 1
Muslich (2009: 46) memandang bahwa Tindakan I dilakukan setelah kegiatan pra tindakan dianalisis dan direfleksikan.
1) Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah: a) Peneliti dan guru kelas Mempelajari konsep IPS kelas IV
tentang Perkembangan Teknologi Produksi.
Dengan Standar kompetensi, Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi dasar, Mengenal perkembangan teknologi produksi komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Indikator, Menyebutkan perkembangan teknologi Produksi tradisional dan modern. Dan Tujuan Pembelajaran, siswa dapat Menceritakan perkembangan teknologi Produksi pada masa lalu, Siswa dapat Menceritakan perkembangan teknologi Produksi pada masa kini, Dan Siswa dapat menyebutkan alat Produksisi masa lalu dengan masa kini.
c) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran IPS kelas IV tentang materi Perkembangan Teknologi Produksi, dengan menggunakan penerapan teknik STAD dalam pembelajaran dikelas
2) Tindakan
Tindakan dilakukan dengan cara menyajikan pembelajaran oleh guru sesuai dengan pendekatan pembelajaraan Cooperative
Learning Tipe Student Teams Achiement Divisions (STAD) yaitu :
a) Persentasi kelas, pada kegiatan ini guru menyampaikan materi perkembangan teknologi produksi tradisional dan modern. b) Tim, setelah persentasi kelas, guru mengelompokan siswa
kedalam tim-tim belajar, yang beranggotakan empat orang, yang mewakili seluruh bagian kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnis.
c) Kuis, guru memberikan kuis kepada siswa mengenai perbedaan teknologi tradisional dan modern.
d) Skor kemajuan individual, tiap siswa dapat memberikan poin yang maksimal kepada timnya
34
Risda Susilawati, 2013
3) Observasi
Dalam kegiatan ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa, hal-hal yang diobservasi pada Sedangkan hal-hal yang diobservasi pada perilaku siswa meliputi:
a) Perhatian siswa dalam mengikuti presentasi. b) Kegiatan belajar dalam Tim.
c) Pengerjan kuis.
d) Kegiatan belajar individu. e) Rekognisi tim.
4)Refleksi
Peneliti bersama guru dapat melakukan perbaikan terhadap rencana awal dan tindakan untuk mewujudkan tujuan penelitian. Dari hasil refleksi ini dapat diambil suatu keputusan tentang dilanjutkannya penelitian atau dihentikan.
c. Siklus II
Berdasarkan Refleksi pada siklus I, maka Peneliti dan guru mitra akan merencanakan sebagai berikut:
1) Perencanaan.
a) Mendata masalah dan temuan-temuan pada siklus I.
b) Peneliti dan guru kelas Mempelajari konsep IPS kelas IV tentang Perkembangan Teknologi komunikasi.
kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi dasar, Mengenal perkembangan teknologi produksi komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Indikator, Menyebutkan perkembangan teknologi komunikasi tradisional dan modern. Dan Tujuan Pembelajaran, Siswa dapat Menceritakan perkembangan teknologi komunikasi pada masa lalu, Siswa dapat Menceritakan perkembangan teknologi komunikasi pada masa kini, Dan Siswa dapat menyebutkan alat komunikasi masa lalu dengan masa kini.
c) Membuat rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP) dengan metode cooperative learning Tipe Student Teams Achiement
Divisions untuk siklus II.
d) Mempersiapkan lembar pedoman observasi. e) Menentukan jadwal untuk pelaksanaan siklus II. 2) Tindakan
Berdasarkan dari pelaksanaan, maka tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti adalah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat, dan guru mitra sebagai observer. Adapaun langkah-langkah pembelajaran pada proses tindakan siklus II adalah sebagai berikut:
36
Risda Susilawati, 2013
diminta untuk membedaan mana teknologi komunikasi tradisional dan teknologi modern.
b) Guru membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan 4 orang yang bervariasi,
c) Didalam kelompk siswa menganalisis perbedaan antara teknologi komunikasi tradisional dan modern, guru berkeliling kesetiap kelompok untuk mengawasi dan memberikan pengarahan kepada kelompok yang merasa kesulitan dalam membedakan teknologi komunikasi tradisional dan modern. d) Setelah selesai menganalisis, guru menunjuk salah satu
kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Kelompok lainya menunggu giliran untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok masing-masing.
e) Pada kegiatan akhir guru dan siswa secara bersama-sama memberikan kesimpulan dari hasil belajar kelompok
3) Observasi
Observer melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan menggunakan metode
cooperative learning tipe Student Teams Achiement Divisions pada
materi perkembangan teknologi komunikasi. a) Perhatian siswa dalam mengikuti presentasi. b) Kegiatan belajar dalam Tim.
d) Kegiatan belajar individu. e) Rekognisi tim.
4) Refleksi
a) Merefleksi proses pembelajaran dengan menggunakan metode
Cooperative Learning Tipe Student Teams Achiement Divisions
pada materi perkembangan teknologi komunikasi.
b) Merefleksi hasil perubahan aktifitas siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan metode cooperative
learning tipe Student Teams Achiement Divisions pada materi
perkembangan teknologi komunikasi.
c) Menganalisis hasil temuan dan hasil penelitian pada siklus II, dan merencanakan untuk menindaklanjuti pada siklus III.
d. Siklus III
Berdasarkan refleksi pada siklus II, maka Peneliti dan guru mitra akan merencanakan sebagai berikut:
1) Perencanaan
Kegiatan ini dimaksudkan peneliti bersama guru merencanakan pembelajaran dari hasil observasi dan refleksi dari kegiatan siklus II sebagai wujud revisi dari hasil temuan dan kelemahan-kelamahan yang terjadi pada kegiatan siklus II.
38
Risda Susilawati, 2013
b) Peneliti dan guru kelas Mempelajari konsep IPS kelas IV tentang Perkembangan Teknologi Transportasi.
Dengan Standar kompetensi, Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi dasar, Mengenal perkembangan teknologi produksi komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Indikator, Menyebutkan perkembangan teknologi transportasi tradisional dan modern. Dan Tujuan Pembelajaran, Siswa dapat Menceritakan perkembangan teknologi transportasi pada masa lalu, Siswa dapat Menceritakan perkembangan teknologi transportasi pada masa kini, Dan Siswa dapat menyebutkan alat transportasi masa lalu dengan masa kini.
c) Merancang rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP) untuk siklus III.
d) Mempersiapkan lembar pedoman observasi. e) Menentukan jadwal untuk pelaksanaan siklus III. 2) Tindakan
a) Guru memperlihatkan alat bantu langsung seperti sepeda dan kereta, dan siswa diminta untuk membedaan mana teknologi trasportasi tradisional dan modern, Guru membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan 4 orang yang bervariasi,
b) Didalam kelompk siswa mengecek perbedaan teknologi transportasi tradisional dan modern, pada lembar tugas yang telah disediakan. guru berkeliling kesetiap kelompok untuk mengawasi dan memberikan pengarahan kepada kelompok yang merasa kesulitan dalam mengerjakan soal.
c) Setelah soal selesai dikerjakan, guru menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Kelompok lainya menunggu giliran untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok masing-masing.
d) Pada kegiatan akhir guru dan siswa secara bersama-sama menyanyikan lagu anak-anak naik kereta api dan naik delman, kemudian memberikan kesimpulan dari hasil belajar kelompok. 3. Observasi
Observer melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan menggunakan metode
cooperative learning tipe Student Teams Achiement Divisions pada
40
Risda Susilawati, 2013
a) Perhatian siswa dalam mengikuti presentasi. b) Kegiatan belajar dalam Tim.
c) Pengerjan kuis.
d) Kegiatan belajar individu. e) Rekognisi tim.
4. Refleksi
a) Merefleksi proses pembelajaran dengan menggunakan metode
cooperative learning tipe Student Teams Achiement Divisions
pada materi perkembangan teknologi transportasi.
b) Merefleksi hasil perubahan aktifitas siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan metode cooperative
learning tipe Student Teams Achiement Divisions pada materi
perkembangan teknologi transportasi.
C. Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negri Cipete 2.
2. Lokasi Penelitian
Alasan peneliti memilih lokasi tersebut adalah karena SD yang
digunakan adalah temapt praktek PPL sehingga memudahkan pelaksanaan penelitian.
D. Definisi Operasional
1. Metode Cooperative Learning tipe Student Teams Achiement Divisions (STAD)
Rusman menjelaskan tentang pengertian Cooperative Learning sebagai berikut:
Pembelajaran kooperatif (Coperative learning) merupakan bentuk pemgelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dengan kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. (Rusman, 2012: 202)
42
Risda Susilawati, 2013
berdasarkan pada seberapa tinggi peningkatan yang bisa mereka capai atau seberapa tinggi nilai itu melalui nilai mereka sebelumnya, nilai-nilai ini kemudian dijumlahkan untuk mendapat nilai kelompok, dan nilai kelompok yang dapat mencapai kriteria tertentu bisa mendapatkan serivikat atau hadiah-hadiah yang lainnya. Keseluruhan siklus aktivitas itu, mulai dari paparan guru kerja kelompok sampai kuis, memerlukan waktu tiga kali pertemuan.
2. Perkembangan teknologi produksi, komuniksai dan trasportasi.
Materi pada penelitian ini difokuskan pada standar kompetensi, Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Dan Kompetensi dasar nya, Mengenal perkembangan teknologi produksi komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. pada materi pokok perkembangan teknologi untuk produksi, komunikasi dan transportasi.
3. Hasil belajar
Suprijono menjelaskan tentang pengertian hasil belajar sebagai berikut:
“Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan ,nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan” (Suprijono, 2009: 5)
Prestasi belajar merupakan hasil dari semua kegiatan belajar mengajar, dimana hasil belajar diraih manakala siswa tersebut dapat memahami pelajaran dengan baik sehingga dapat mengerti dan paham akan materi yang telah diajarkan guru.
E. Instrumen Penelitian
Dalam kegiatan penelitian ini, peneliti menggunakan dua macam instrument yaitu:
1. Pedoman Observasi
Kasbolah mengemukakan bahwa pengertian observasi adalah:
“Semua kegiatan yang ditunjukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indicator dari proses dan hasil yang dicapai (perubahan yang terjadi) baik yang di timbulkan oleh tindakan rencana
maupun akibat sampingannya” (kasbolah,1998:91)
Observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode pembelajaraan cooperative learning tipe Student Teams Achiement
Divisions (STAD) mengenai perkembangan teknologi produksi,
komunikasi dan transportasi.
44
Risda Susilawati, 2013
Berikut ini merupakan pedoman observasi yang akan digunakan oleh observer untuk proses pengamatan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Yakni berupa pedoman observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan metode cooperative
learning tipe Student Teams Achiement Divisions (STAD)
No Aspek yang diamati
1 Persentasi kelas
Konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran Menyimak pembelajaran
Antusiasme/semangat dalam mengikuti pembelajaran
2 Kegiatan belajar dalam Tim
Menyelsaikan permasalahan secara bersama Terlibat aktif dalam kelompok
3 Kuis
Memiliki keberanian menjawab pertanyaan
Keseriusan dan tanggung jawab dalam mengerjakan kuis
Kesesuaian menjawab
4 Kegiatan belajar individu.
Kemandirian
5 Rekognisi Tim
2. Tes
Tes dapat mendekteksi karakteristik-karakteristik dan komponen-komponen prilaku, dengan menggunakan tes ,guru akan dapat mengetahui kemampuan-kemampuan atau penguasaan-penguasaan materi dalam masing-masing unit pelajaran, guru bisa mengetahui penguasaan siswa dalam setiap topik pada masing-masing bidang studi, yaitu dengan cara menganalisis hasil pekerjaan atau lembar jawaban siswa (Cece dan Furkon, 2006: 21)
Instrument ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa dalam memahami pembelajaran ips mengenai perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dengan menggunakan metode cooperative learning tipe STAD Adapaun jenis tes yang digunakan yakni tes tertulis, bentuk tes yang digunakan oleh peneliti, yaitu Dengan menggunakan pilihan ganda.
Adapun kisi-kisi soalnya adalah sebagai berikut:
Standar kompetensi: Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
46
Risda Susilawati, 2013
Table 3.1 Kisi- kisi Soal
Kisi-kisi Soal
F. Analisis Data
1. Persiapan
Pada tahap ini peneliti mengecek kelengkapan data, maksudnya memeriksa lembar observasi hasil temuan observer, dan mengecek data nama siswa sampai kelengkapan identitas pengisi instrumen, dan juga hasil tes siswa.
2. Pengolahan data
Setelah data terkumpul, maka dilakukan klasifikasi dan dianalisa berdasarkan tujuan untuk memudahkan pengolahan dan pengambilan prosentase keberhasilan.
a. Lembar Pedoman Observasi
Untuk memperoleh data yang lebih relevan dalam bentuk kualitatif, dan disesuaikan dengan format lembar observasi yang telah disediakan, maka untuk mengetahui tingkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada konsep perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi dengan menggunakan metode
cooperative learning tipe student teams achiement (STAD) yang
dilakukan oleh peneliti, observer menuliskan hasil temuan dari pengamatannya pada lembar observasi yang disediakan, dan hasilnya akan dideskripsikan ulang oleh peneliti.
b. Tes Hasil Belajar Siswa
48
Risda Susilawati, 2013
Adapun cara penyekoran ini untuk mendapatkan perolehan skor hasil tes belajar siswa tersebut ditentukan atas kelengkapan jawaban siswa itu sendiri secara keseluruhan. Dengan interval skor mulai dari satu sampai sepuluh, dan kriteria penilaiannya disesuaikan dan didasarkan pada kemampuan daya berpikir siswa terhadap setiap soal berdasarkan tingkat kesukarannya.
Skala Nilai :
Nilai siswa=� ℎ � � ℎ �
� ℎ
Nilai Rata-rata = � ℎ � � ℎ �
� � � ℎ �
- Skor nilai 90 – 100 = A (baik sekali) - Skor nilai 80 – 89 = B (baik) - Skor nilai 65 – 79 = C (cukup) - Skor nilai 55 – 64 = D (kurang) - Skor nilai 55 = E (buruk)
Sapria. dkk, 2006:53 c. Dokumentasi
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari hasil penelitian tindakan kelas pada pembelajaran Perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dengan menggunakan penerapan metode cooperative learning tipe student
teams achiement divisions (STAD) dikelas IV SDN Cipete 2 maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan dari mulai pelaksanaan siklus I, siklus II dan siklus III.
1. Berdasarkan hasil pengamatan observer (Guru mitra) terhadap proses pembelajaran pada pelaksanaan siklus I sampai siklus III, dapat peneliti deskripsikan hasil pengamatannya bahwa aktifitas siswa pada setiap siklusnya semakin meningkat. Hal itu bisa terlihat bahwa Selama pembelajaran berlangsung siswa sangat antusias dan lebih aktif. Hal ini terlihat setelah diadakanya tindakan perubahan terhadap penggunaan metode dalam pembelajaran yaitu menggunakan metode cooperative
learning tipe student teams achiement divisions (STAD), Guru sudah bisa
99
Risda Susilawati, 2013
kehidupan nyata keseharian siswa dalam menyelesaikan masalah dalam pembelajarannya.
2. Penerapan metode cooperative learning tipe student teams achiement
divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPS tentang materi Perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Adapun peningkatan hasil belajar itu dapat terlihat dari hasil tes tiap siklus berikut ini hasil tes dari tiap siklus : pada siklus I Perolehan nilai rata-rata yaitu 6,5. Pada siklus II perolehan nilai rara-rata yaitu 7,3. Dan Pada siklus III perolehan nilai rata-rata meningkat menjadi 9,1. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan khususnya pada pembelajaran IPS konsep perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dengan menggunakan metode cooperative learning tipe student teams achiement divisions (STAD)
Dari uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian pada penerapan metode cooperative learning tipe student teams achiement
divisions (STAD). Aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa pada
konsep perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi ini telah berhasil dan memperoleh hasil yang sangat baik dengan meningkatnya skor hasil belajar siswa dan mampu melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe student
teams achiement divisions (STAD) dengan baik sehingga terciptanya
berpikir secara terbuka terhadap masalah yang diungkap. sehingga dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Karenanya siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan kelompok untuk memecahkan masalah yang disajikan dalam proses pembelajaran.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan-temuan penelitian tindakan kelas di kelas IV SDN Cipete 2 terhadap pembelajaran IPS, peneliti mengajukan beberapa Rekomendasi sebagai berikut:
1. Guru Kelas
- Metode cooperative learning tipe student teams achiement divisions (STAD) merupakan bagian dalam metode pembelajaran yang hendaknya dapat dijadikan alternative dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, mengingat hasil penelitian dengan menggunakan Metode cooperative learning tipe student teams achiement divisions (STAD) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS
- Guru harus benar-benar mempunyai kemampuan dalam mengelola kelas sehingga menciptakan proses belajar mengajar yang baik dan efektif dengnan menggunakan metode cooperative learning tipe
101
Risda Susilawati, 2013
- Guru dapat menganalisis segala kemungkinan yang terjadi di dalam kelasnya serta membuat pembelajaran lebih hidup dan membuat siswa senang.
2. Kepala Sekolah
- Kepala sekolah hendaknya mendukung dan memberikan bantuan baik secara moril maupun material serta memberikan motivasi terhadap guru-guru untuk menggunakan berbagai model pembelajaran yang inovatif dan salah satunya adalah metode cooperative learning tipe
student teams achiement divisions (STAD)
3. Peneliti selanjutnya
- Bagi mahasiswa PGSD agar dapat mempelajari berbagai pendekatan atau metode yang ada agar mudah untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran dan khususnya bagi mahasiswa PGSD yang mengambil konsentrasi IPS agar dapat mempelajari metode cooperative learning tipe student teams achiement divisions (STAD) dengan baik dan sungguh-sungguh, sehingga untuk peneliti selanjutnya dapat menerapkan metode cooperative learning tipe student teams achiement
divisions (STAD) dalam pembelajaran selanjutnya dan memperbaiki
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad dan Lukman, (2010), Aktif Belajar Ips, Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Alfiah, (2008), Pembelajaran Konsep Kpk Dan Fpb Melalui Cooperative
Learning Model Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dikelas
Iv Sekolah Dasar Negri Kasemen,Sereng: [Tidak Diterbitkan]
Effendi dan Ita, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar: Universitas Pendidikan Indonesia
Isrok’atun, (2009), Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa, Jurnal Pendidikan Dasar, Tidak Diterbitkan, 12, 36-40
Kasbolah Kasihani, (1998), Penelitian Tindakan Kelas (Ptk), Malang: Depdikbud
Mabrurohnur, (2010). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep
Jarring-Jaring Kubus Dengan Menggunkan Pendekataan Cooperative
Learning Tipe Stad (Ptk Dikelas IV SDN Cimiung 2 Ciruas Kabupaten
Serang, Serang: [Tidak Diterbitkan]
Mulyani sumantri dan johar permana, (1998), strategi belajar mengajar : depdikbud
Muslich Masnur, (2009), Melaksanakan Ptk Itu Mudah (Classroom Action
Research), Jakarta: Bumi Aksara
Rakhmat C dan Furqon, (2006), Tes Hasil Belajar, Bandung: Cv Andira Rianto Yatim, (2009), Paragdima Baru Pembelajaransebagai Referensi Bagi
Pendidik Dalam Referensi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas,
Jakarta: Prenanda Media
Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Rajawali Pers
103
Risda Susilawati, 2013
Slavin Robert, (2005), Cooperative Learning Theory Research And Practice, London: Allymand Bacon
Suprijono, (2009), Cooperative Learning Teori & Aplikasi Palkem, Surabaya: Pustaka Pelajar
Yusnandar E, (2012), Metode Penelitian Pendidikan Di Sd, Serang: Ikhwan Mandiri Press