• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMK NEGERI BISNIS MANAJEMEN KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMK NEGERI BISNIS MANAJEMEN KOTA MEDAN."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN

PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA

SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH DENGAN

KINERJA GURU SMK NEGERI BISNIS

MANAlEMEN KOTA MEDAN

Dillju.kim Gu.na Memenuhi Sol4h Sat11.

.SyfSrat

Untu,k Memperoleh Gelar Magister

Pendi.diko

Program

Studi

Administras.i Pendidiklm

Oleh:

: BATHER SIBARANI NIM : 081188130042

PROGRAM

PASCASARJANA

UNIVERSIT

N ERI

MEDAN

(2)

HUBUNGAN

PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA

SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH DENGAN

KINERJA GURU SMK NEGERI BISNIS

MANAlEMEN KOTA MEDAN

Dillju.kim Gu.na Memenuhi Sol4h Sat11.

.SyfSrat

Untu,k Memperoleh Gelar Magister

Pendi.diko

Program

Studi

Administras.i Pendidiklm

Oleh:

: BATHER SIBARANI NIM : 081188130042

PROGRAM

PASCASARJANA

UNIVERSIT

N ERI

MEDAN

(3)

TESIS

BUBUNGAN PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA

SEKOLAB DAN IKLIM SEKOLAB DENGAN

KINERJA GURU SMK NEGERI BISNIS

MANAJEMEN KOTA MEDAN

Disusun dan Diajukan Oleh :

NAMA : BATNER SffiARANI

~

:081188130042

Telah Dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis

Pada tanggal22 Desember 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Pembimbing I

Ketua Program Studi Administrasi Pendidlkan

~

--Menyetujui Tim Pembimbing

Medan, 22 Desember 2011

hmull

Prof.Dr. Labmuddin Lubis, M.Ed

(4)

NO.

i 1.

l

f

I

I 2. 3. 4. 5.

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

NAMA

Rustam Amir Effendi, M.A. Ph.D (Pembimbing I)

Prof. Dr. Lah!Ynuddin Lubis, M.Ed (Pembimbing II)

Prof. Dr. H. Syaiful SDgal!!, M.Pd (Penguji)

Prof. Dr. Sabat SiDgian, M .. Pd (Penguji)

Dr. Zulkifli Matondang, M.Si (Penguji) Nama NIM. Tanggal Ujian TANDA TANGAN

...

···~···

)

~

···

~~(

... .

...

: BA TNER SIBARANI

: 081188130042

(5)

ABSTRAK

Batn. Sibarani. Hubungan Perilaku Kepemimpinan Kepala Sek.olah Dan Iklim Sek.oWl Dengan Kinerja Guru Di SMK Negeri Bisnis Manajemen Kota Medan.

Tesb,Me<but : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2011.

Permasalahan

daJam

penelitian

ini

adalah mengenai hubungan antara

kepeaimpinan .kepala sekolah dan Iklim Sekolah dengan kinerja guru. Penelitian

ini

baltujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan · hubungan antara perilaku

kepenimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru, hubungan Ilclim Sekolah

denga kinerja guru, hubungan perilaku kepemimpinan kepala seko.lah dan Iklim Sek.olll

secara

bersama-sama dengan kinerja guru di SMK Negeri Biimis Manrjanen K.ota Medan

Variabel yang diteliti yaitu perilaku kepemimpinan kepala sekolah CXt),

Iklim lek.olah (Xl) dan kinerja guru (Y). Populasi penelitian ini yaitU selmuh guru

SMK Wegeri Bisnis Manajemen K.ota Medan yang berjumlah 170 orang, dan

diadil sampel penelitian sebanyak 42 orang. lnstrumen yang digunakan angket,

terlealk

dahulu diujicobakan. Hasil uji coba angket peri1aku kepemimpinan kepala

seko16 diperoleh 5 butir yang tidak valid dengan koefisien reliabilitas 0,96. Hasi1

uji ccla angk.et Iklim Sekolah diperoleh 6 butir yang tidak valid dengan koefisien

reJialilftM 0,91. Hasil uji coba angket kinerja guru diperoleh 5 butir yang tidak

valid:Jtngan koefisien reliabilitas 0,90.

Teknik analisis data menggunakan analisis deskripsi yang melip\Jti analisis

trorellli

dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa periJaku kepemimpinan

kcpda sekolah dan lklim . Sekolah tennasuk kategori cukup serta kinerja guru term.k btegori cukup. Kemudian terdapat hubungan antara perilaku

kepellimpinan kepala sek.olah dengan kinerja guru dengan ry.1 = 0,64. Ik1im

Sekollh mempunyai hubungan denpn kinerja guru dengan ry.2 = · 0,49. dan

terda,lt hubungan antara perilaku kepemimpinan kepala sek.olah dan Iklim

Sek.ollh secara bersama-sama dengan kinerja, dimana Ry.12·= 0,75 pada taraf a=

5 ,., .. Persamaan garis regresi ganda antara kinerja guru dengan perilaku

kepellinpinan kepala sekolah dan Iklim Sekolah yaitu

t

= -19,11

+

0,80 Xt

+

o.so•

Berdasarkan basil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) terdapat

h~ positif yang berarti antara peri1aku kepemimpinan kepala sek.olah dan Iklim Sekolah baik secara sendiri-sendiri m.aupun secara bersama-sama dengan

kinaja guru SMK Negeri Bisnis Manajemen Kota Medan, (2) perilaku

kepeaimpinan kepa1a sek.olah dan· Ddim Sekolah signifikan menjelaskan

(JDCDFlgaruhi.) kinerja guru dengan koefisien determinasi sebesar 57,31 o/o.

Disaraan

kepada kepala · sekolah agar dapat meningkatkan perilaku

kepenimpinan dan membangun komunikasi yang lebih baik dengan guru dan

kepada guru, sebaibya perlu secam bersama-sama membangun . iklim sekolah

yang kbih baik dalam rangka peningkatan kinerjanya melalui rasa kebersamaan

dilinamngan sek.olah. ·

(6)

I

j I

I

ABSTRACT

Batner Sibarani. The Relationship of Behavior in Leadership of Principal

and School Climate with Teacher Perfoi'DiaDce in SMK Negerl Bisnis

Maaajemeo Kota Medau. Thesis, Field: Program Pucasarjana Universitas

Negeri Medan, 2011.

The problems in this study were about the .relatiOJJ$bip between leadership

of principal and School Climate with the performance of teachers. This research

aim was to know and descript relation between behavior of leadership of principal

with teacher performance, the relation of · School Climate with teacher

performance, tho relation of behavior of leadership of principal and School

Climate together with teacher performance in SMK Negeri Bisnis Manajemen KotaMedan

The research variable was the behavior of principal leadership (XI),

School Climate (X2) and teacher performance (Y). Population of this research

was all teachers of SMK. Negeri Bisnis Matugemen Kota Medan which amounts

.to .170, and taken research sample was 42. Instrument applied by questionnaire,

beforehand bad been tested. Test result questionnaire behavior of leadership of

principal was obtained by S items which was not valid with reliability coefficient

0.96. Test result School Climate questionnaire of achievement was obtained by 6

items which was not valid with reliability coefficient 0.91. Test result of teacher

performance questionnaire was obtained by S items which was not valid with

reliability coefficient 0.90 •

Analyzing data technique used description analysis and inferential

covering correlation analysis and regression. Result of research indicates that

behavior of leadership of principal and School Climate was including high

category and teacher performance was high. Then there was relation between

behavior of leadership of princip81 with teacher performance with ry1

=

0.64.

School Climate bad relationship with teacher performance with ry2 = = 0.49. and

there was relation between behavior of leadership of principal and School Climate

together with teacher performance, where RY·Il·= 0.75 at level a= S %. Double

regression equation of a line between teacher performances with behavior of

leadership of principal and School Climate that wast =·-19.11

+

0.80 X1

+

0.50

x2

Based on result of inferential research that (1) there was a positive

relationship between behavior of leaderships of principal

and

School Climate

either it self or together with teacher performances SMK Negeri Bisnis

Manajemen Kota Mcdan,. (2) behavior of leadership of principal and School

Climate significant explanation (affect) teacher performance with the coefficient

of determination 57 .31. ·

Suggested to the headmaster in order to enhance the leadership behaviors and

build better communication. Teachers are advised to jointly build a better school

climate

in

order to bnprove its perfon:nance through a sense of community the ·

school environment

(7)

KATAPENGANTAR

Puji.

dan

syukur penulis persembahkan kehadirat Tuban Yang Maha

Kuasa, karena limpaban kasih dan anugerah-Nya yang mengjzinkan penulis dapat

menyelesaikan tesis ini. Penulis menyadari bahwa keberbasilan dalam menyusun

tesis ini juga tidak terlepasdari biriibingan.o bantuan. serta: brja

sama

dari perbagai

pihak.

Dalam rangka melengkapi tugas-tugas dan syarat untuk memperoleh gelar

Magister Administtasi Pendidikan padaProgram Pascasarjana Universitas Negeri

Medan, maka penulis menyusun tesis berjudul "Hubungaa Perilaku

Kepemimpinan Kepala SekoJah daD Ddim SekoJah Deugan Kinerja Guru

SMK Neietf:Bill'lis MaUJeiDen Kota MC!dan." ·

Melalui kesempatan ini, dengan kerendahan hati penulis

menaucaPkan

terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Rustam Amir Effendi, MA., Ph.D.: dan Bapak Prof. Dr. l.ahmuddin

.Lubis, M.Ed. sebagai.pembimbing I dan II telah memberi banyakpengaraban

dan pembimbingan dengan kasih dalam menyelesaikan penulisan tesis ini ..

2. Bapalt Prof.Dr.H~Syaifut Sagala.M.Pd,Prof.Dr.sabat Siagian.M.Pcl Dr· Zulkifli

. Matoruiang. M.Si.sebagai nara sumber.yang ~lah banyak memberi masukan da1am

penyelesahm

•is

ini

3. Dosen -~ segenap Staf Administrasi· di jajaran PPs. Universitas Negeri

Medan yang telah memberikan banyak ilmu dan pelayanan yang tak terhingga

Sehin&ga

pCnutis

dapat dienyeleSa.ibh studi fui

d8ri

Universitas Negeri Medan
(8)

4. Rektor Universitas Negeri Medan Prof. Dr. lbnu Hajar Damanik, M.Si. dan

Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Pro.f. Dr. Belferik

Manullang se$ Ketua Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Prof.

Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. yang telah memberikan kesempatan sebingga

penulis dapat menyelesaikan studi di Pascasarjana Universitas Negeri Medan

S. Kepala Sekolah dan Guru SMK Negeri Bisnis Manajemen Kota Medan yang

telah memberikan bantuan pada penulis dalam pengumpulan data di lapangan 6. Istri tercinta Rosida Ointing. S.Pd., yang telah memberikan segala sesuatu

yang saya butuhkan sejak memulai studi sampai berakhimya penulisan tesis

ini, perhatian dan doa yang diberikannya membuat penulis dapat

menyelesaikan studi ini.

7. Anak tercinta Sri Harta Margareth Sibarani/P. Sijabat, Sri Era Anita Dwirani

Sibarani, Raphael Sibarani dan Rio Sentolukman Sibarani, lewat doa dan

pengertian mereka telah mendorong dan melahirkan semangat juang sehingga

penulis harus berpacu dengan waktu yang ada untuk mereka dan waktu untuk

kuliab.

8. Orang tua penulis yakni ibunda Loise Napitupulu, se$ mertua yakni K.etep

Ointing yang selalu memberi bimbingan dan · dorongan setiap waktu agar

penulis dapat menyelesaikan studi ini.

9. Pimpinan PKMI-8 YPGMI Wtlayah I, Keluarga Ls. Drs. Marudut Nadapdap,

MM, yang telah memberikan ijin, bantuan dana dan doa kepada penulis dari

awal sampai berakhimya studi di Pascasarjana Univesitas Negeri Medan..

(9)

10. Ketua Yayasan Pendidikan Gereja Methodist Indonesia Wllayah I, Bapak Ls.

Drs. Hotlan Butar-Butar, MSi., yang memberikan ijin dan dukungan moriL

11. Rekan Kepala Sekolab, Guru-Guru dan Pegawai P~-8 YPGMI Wilayah I

yang memberikan dukungan moril.

12. Keluarga besar GMI Gelugur Distrik 2 Wilayah I: Majelis, Lay Speaker,

Calon Lay Speaker, P2MI. PWMI. P3MI. Sekolah Minggu dan anggota

jemaat yang telah memberi bantuan moril dan materil.

13. Pdt. Halomoan Sitorus, S.Th., M.Psi., PdL Nixon Tambun, S.Th. dan Pdt.

Rusmin

Purba, S.P AK. . yang selalu setia mendukung penulis da1am

penye1esaian studi ini lewat doa dan kesediaannya membantu penulis da1am

kesibukan tugas pelayanan.

14. Rekan-rekan Mabasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan Administrasi

Pendidikan, mereka adalah teman saat gembira dan sahabat saat berkesulitan.

Akbimya penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini kemlDlgkinan

akan ditemui ke.kurangan-kekurangan.. Oleh sebab itu penulis sangat

mengbarapkan saran dan kritik dari berbagai pihak lDltuk membang1Dl dan

menyempumakan tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak.

v

Medan.

Januari 2012

Penulis

BATNER SffiARANI

(10)

DAFIARISI

ABSIRAK. ... ..._ ... _... ... _.... I

ABSJ~tAcr

... " .. "'"" ...

ffl ... " ... , ... .,, ... " ...

u

KATA. PENG.AN'TAR ... iii

nAnAR

mr· ...

~

...

~

...

v1

·DAnAR TAJlEL ... ~ ... ix

· DAnAR GAMBAR ... ~_.... ... ~ ... ~x

DAnAR LAMP~ ... ~ ... xi

PEND.Aitt:Jtu.AN' ... , ...

~

...

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masaah ... , ... 1'1 C. Pembatasan Masalah ... 12

o·.

Penimusan Masalah ... l:t E. Tujuan Penelitian ... l3 F. ·Manfaat Penelitian..; ... : ... 13

BABH · KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR.DAN HIPOTESIS PENELITI.AN ... ~ ... ~ ... ~ ... _._ 15 A. Kajian Teoretis ... 15

1. liakikat Kinerja Guru ... 15

2. liakikat Perilaku Kepemimpinan ... 23

3. liakikat lklim Sekolah ... 28

B. Penelitian YangRelevan ... : ... 35

C. .l{erarigk.a Berpikir ... 37

1. Hubungan Perilaku KepeJllimpinan KqWa Sekolah DenganKinerja Guru di SMK Bisnis KotaMedan. •• 37· 2. Hubungan Iklim Sekolah Dengan Kinerja Guru di SMK Bisnis Kota Medan ... 39

3. Hubungan Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

Iklim

Seko18h Secara

:Bersama-

~

dengan KinerjaOUru di SMK Bisnis Kota Medan ... 40
(11)

D. Hipotesis Penelitian ... 42

BAD

m

METODE PENEUTIAN •• ,;... ... - ... 44

A. ·LoJcasi dan Waktu Penelltian ... 44

B. Jenis Penelitian ... 44

C. Popul8si dan Satnpel ... 45

D. Definisi Operasional V ariabel Penelitian ... 47

E. TeknikPengumpulan Data dan Instrument Penelitian ... 48

F. Uji Cobalnstrumen ... 51

l.

v

aliditas ... 52

2. Rellabilitas ... 54

o.

Analisis·Data ...

·ss

H. .Uji prasyarat I. Uji"

Normalitas ...

56

2. Uji Homogenitas ... ~ ... 57

·3. Uji Linearitas dan Keberartian ... 51

4. Uji Independensi ... 58

I.

Oji

ilipotesis ... 58

BAB IV BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... - ... -.61

A. DeskripsiData ... · ... 61

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 65

a.

Ujl Normalitas

Data ... 65.

b. Uji ·Homogenitas ... 66

c. Uji

Lineritas

dan Keberartian Regresi ... 67

d. Uji Independensi ... 69

c~ Pengujiim Hipotesis Penelitian ... 69

a. · Hubungan Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kinerja Gwu di SMK. Negeri Bisnis Manajemen di Kota Medan ... .-... 69

(12)

b. Hubungan Ildim Sekolah dengan Kinerja Guru d.i SMK.

Negeri Bisnis Manajemen d.i Kota Medan ... 71

c. Hubungan Perilaku Kepemimpinan Kepa1a Sekolah

datl

ridim·sekol&h

Secara

Bersama-sama

dengan Kinerja

<;nuu

d.i SMK. Negeri Bisnis Manajemen di Kota Medan ... 72

d. Korelasi Parsial ... , ... 74

·

'b. Pem.bahasan

Hasn ·PenOntiaD. •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 75

E. K.eterbatasan Penelitian ... 76

DAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ._ ... _ •• 78 A Sbnpulan ...•.•. 78

B. Implikasi ... 79

C. · Saran ... 82 ·

DAFTAR.

PUSTAKA. ...

~···~···~····~···84 LAMP IRAN
(13)

DAFTAR TABEL

[image:13.526.29.483.52.711.2]

T8bel3.1 PenyebaranPopulasi penelitian. ... 44

Tabel 3.2 Karakteristik Populasi Penelitian ... 45

Tabel3.3 Rangkuman Jumlah Sampel Untuk Setiap Strata. •••....•••.•..•...••...•••.. 46

Tabel3.4 Kisi-Kisi lnstrumen Penilaian K.inerja Guru .... ~ ....•.. -.••.•..•..•.. ~ .•...•. 48

Tabel3.5 Kisi-Kisi lnstrumen Perilaku Kc;pemin:lpinan Kepala Sekolah ••.•.•• .49

. · .Tabei 3 .• 6 Kisi-Kisi lnstrumen Iklhn Sekolah ... SO

Tabel3.7 PenentuanKecenderunganData Setiap VariabelPenelitian ... 55.

Tabel4.1 Ringkasan Data Setiap V ariabel Penelitian ...

60

Tabel4.2 -Distribusi Frekuensi Skor·Perilaku Kepemimpinan Kepala

·SekOlah ...

60

Tabel4.3 KecenderanganVariaelP~-KepemimpinailK.epalaSekolah .. 61

Tabel4.4 Distribusi Frekuensi Skor Iklhn Sekolah ... ~ ... 63

Tabe1.4.5 Kecend~ Variabel-IIdim Sekolah ... 63

.Tabel4.6 Distribusi Frekuensi.Skor KinerjaGuru. ...

M

. Tabel4.7 Kecenderungan Variabel Kinerja Guru ... 64

Tabel·4.8·· Rangkuman UjiNormalitas ... 68.

Tabel4.9 Ringka$an Anavauntuk RegresiUIDer

·"2'

=

15,67636

+

0,89647

Xl.·-···-·-···-···-···-·-···--··· ...

67

Tabe14~10 Ringkasan Anava untuk R.egresi Linier·

t

=

39,;36294

+

0,62773

x2 ... - ... -...

68

Tabe14.11. Ringkasan Hasil Analisis Korelasi Variabel·Bebas dengan

Variabel·· Terikat ... ; ... 69

Tabel4.12. Ringkasan.Anava Regresi

t

=

-l9,ll0l+ (),8066X1

+

o,so57

x2 ._ ... -.... -... -... -... ___ .. ____ ., _________

73 ·

Tabel4.13. Ringkasan Analisis Korelasi Parsial ... ; ... 74

Tabel4.14~ Besamya Sumbangan Relatif dan EfektifVariabel Bebas ... 75

(14)

DAFTAR GAMBAR

Oambar·2.1 Paradigrna Penelitian ... 41

[image:14.522.47.476.54.654.2]

Oambar 4.1. Histogram Skor Perilaku Kepemimpinan Kepa1a Sekolah •••••. 61

Gambar

4.2 . Histogram. ·Skor Iklbn Sekolah· ... 62

. ·.Gambar 4.3. ·Histogram Skor Kinerja· Guru ;··· ... 64

Gambar 4.4. Grafik Regresi Linier

'Y'

=

15,67636 + 0,89647 Xt ·-··· 70

Gambar 4.5; Grafik RegresiLinier

Y

=

39,36294 + 0,62773· ... 71
(15)

DAITAR LAMPIRAN

LaD:Ipiran·l Angket·Penelitian ... 88

Lampiran 2. Uji V aliditas dan Reliabilitas lnstrumen Penelitian... 97

Lampiran. 2a. Uji Validitas· Angket Kinerja OUiil ... ~... 97

Lampiran 2b. Uji·V aliditas Perilaku K.epemimpinan· Kepala Sekolah... 99

Lampiran 2c. Uji V aliditas Angket Iklim Sekolah... 102

Lampiran 2 d~ .Uji Reliabilitas ... 104

Lampiran 3. lung1mman Butir Instrumen Yang Tidak Terpakai ... 107

Lampiran 4. Data Induk Penelitian ... 110

~"5. DeSk:ripsi.DataHasil.PerteUtian ... 112

.LaD:Ipiran.6:l.Jji Normalitas ... 118

Lampiran 7. Uji Homogenitas ... 122

Lampiran 8. Uji Linieritas ... ~... 1-25 .Lampiran 9.·.uji .Jndependensi ... 131

Lampiran 10. Perbitungan Koefisien Korelasi, Regresi dan Uji Signifikansi ... 132

Lampiran 11. Perbitungan Koefisien Korelasi Parsial... 140

·LamPran

12. Perbi~·Sumbal\gan Relatif danSumbaQgan Efektif ... 142
(16)

A. Latar Belakang Masalah

BABI

PENDAHULUAN

Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat mengbambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional,

rendabnya kualitas sumber daya manusia juga akan menjadi batu sandungan dalam

era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era persaingan mutu. Jika bangsa

Indonesia ingin berkiprah dalam percaturan global, maka langkah pertama yang

barus diJakukan adalah m.enata sumber daya manusia, baik dari aspek intelektual,

spiritual, kreativitas, moral, maupun tanggung jawab.

Penataan sumber daya tersebut perlu diupayakan secara bertahap dan

berkesinambungan melalui sistem pendidikan yang berkualitas baik pada jalur

pendidikan fo~ info~ maupun non fo~ mulai dari pendidikan dasar

sampai pendidikan tinggi (Mulyasa 2006: 4). Dikatakan ~ebih lanjut oleh Mulyasa tentang pentingnya pengembangan sistem pendidikan yang berkualitas perlu lebih

ditekankan, karena berbagai indikator menunjukkan bahwa pendidikan yang ada

belum mampu mengbasilkan sumber daya sesuai dengan perkembangan

masyarakat dan kebutuhan pembangunan.

Untuk itu diperlukan guru yang memiliki kinerja tinggi. Guru dengan

kinerja tinggi akan berusaha untuk menunjukkan prestasi yang tinggi demi

meningkatkan kualitas mengajamya sehingga mutu pembelajaran yang

dilaksannkan semakin meningkat pula. Kinerja guru akan tampak dari bagaimana

guru melaksanakan . tugas pokoknya. Seorang guru ditQntut untuk mampu

(17)

2

menyusun perencanaan pembelajaran dengan baik. Sebab dengan perencanaan

yang baik, maka guru dapat me]aksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan

yang diharapkan.

Selain itu guru yang -berkincrja -baik, ·dapat · melak.•umakan , kegiatan

pembelajaran me.alui penggunaan metode, media, pendelcatan dan strategi

sehingga. siswa dapat memahami dengan baik yang disampaikan oleh guru.

K.emudian kinerja gum, akan tampak dari kemampuannya melaksanakan evaluasi

yang benar. Sebingga guru dapat m~utuskan bahwa proses pembeh\jaran yang

dilakukan sudah optimal atau belum.

Banyak riset .yang sudah dilakukan yang menyatakan bahwa kinerja gum

akan meningkatkan produktivitas dan efektifitas sekolah. Penelitian yang

dilalmJcan oleh Koster pada tahun 2002 seperti yang dikutip oleh Komariah dan

Triatna (2008:51) mengideotifika$\ bahwa salah satu sub variabel \

penen.tu

efektifitas sekolah adalah karakteristik guru. Ouru yang memilild kemampuan dan

kualitas mengajar yang baik, akan memberikan kontribusi terbadap efektifitas

sekolah. Dengan demikian untuk: meningkatkan mutu pendidikan, diperlukan

guru.-guru yang berldnerja tinggi dalam mengajar, yang menganggap bahwa

mengajar adalah sebuah tugas melayani untuk: mencerdaskan anak bangsa demi

tercapainya tujuan pendidikan nasional. Banyak upaya yang sudah dHaknkan oleh

pemerintah da1am upaya meningkatkan kinerja guru, misalnya dengan

melaksananakan pelatihan,

(18)

Ouru 10bapl ascm

pem.,.,..,.

~ \I$Uk torgt

borinovlll

. _

berbagai iln)u yang ditrall$fer kepada siswa, bisa menjadi bekal siswa di masa

yang akan datang.

Menurut Uzer Usman (2005:15h guru profesional adalah orang yang

memiliki ~emampuan dan keabliao khusus dalam bidang keguruan sebingga ia

mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan

maksimaJ. Seorang guru profesional barus memilild beberapa kompetensi, yaitu

kompetensi intelektuJ, kompetensi fisik, kompetensi pribadi, kompetensi sosiaJ

dan kompetensi spiritual

Kualitas pendidikan akan terwujud jika proses belajar mengajar di keias

~ dengan baik, da1am arti guru yg melaksanakan proses belajar

mengajar telah melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran

sampai evaluasi pembelajaran secara terpadu.

Dengan demikiao yang temasuk dalam peninghtan kualitas pendidikan

ada1ah kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar di kelas,

dimana :fungsi guru tidak menjadi satu-satunya sum.ber belajar, tetapi beraJih

sebagai pelatih (coach). pembimbing (counselor), dan manajer belajar(learning

teacher).

Perilaku kepemimpinan kepala sekolah menjadi inspirasi bagi guru da1am

melaksanakan tugasnya, oleh sebab itu demi keberhasiian da1am menjalankan visi

dan misi perlu dilakukan peningkatan kinerja guru. Perilaku kepemimpinan yang

ditampilkan seorang kepala sekolah diharapkan dapat meningkatkan upaya guru

(19)

4

Penelitian mengenai perilaku kepemimpinan yang dilakukan oleh Ohio

State University, yang ~tapkan sasaran utama penelitian adaiah untuk.

:•.

mengindentifikasi perila.ku k.epemimpinan yang efektif. Hasil penelitian memberi

indikasi bahwa para bawaban memandang perilaku atasannya pertama-tama

dalam kaitannya dengan dua dimensi atau kategori arti dari peri1aku yang

kemudian disebut sebagai "consideration" dan "initiating structure"

(Yukil,l998:44) Consideration (tengptg rasa, pertimbangan) adaiah seberapa

jauh seorang pemiQ:lpiu .memp\UlYJU hubungan-hubungan kerja yang dicirikan

oleh sa1ing percaya, mengbargai gagasan-gagasan bawaban dan menghormatinya

sehingga kinerja bawahan dapat ditingatkan

Initiating structure. (memprakarsai struktur) adalah seberapa jauh seorang

pemimpin :tnenJmuskan dan mcnentukan perannya sendhi dan peran dari para

bawahan dalam upaya

mencaPai

tujuan organi.sasi.

Berdasarkan pendapat di atas dapatlah dijelaskan bahwa perilaku

kepemimpinan yang efektif yang berhubungan dengan kinerja bawaban adalah

meliputi dimensi C()nsideration (konsiderasi) dan structure initiating (struktur

inisiasi). Pada intinya konsiderasi mengacu pada penclptaan, peme~

pembinaan, hubungan yang baik dengan bawahan atau dengan sebutan yang lain

perilaku pemimpin yang berorientasi dengan hubungan, sedangkan struktur

inisiasi berorientasi dengan tugas.

Konsiderasi dan struktur inisiasi ditemukan sebagai dimensi atau kategori

perilaku yang relatif berdiri sendiri. Artinya ada kemungkinan bahwa perilaku

(20)

'~

I

tiDggi. struktur inisiasi rendab, konsiderasi rendab, struktur inisiasi tinggi,

kousiltrasi rendab, struktur inisiasi rendah dan konsiderasi sedang • struktur

iDisiali sedang. Secara umum penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan yang

tiDggj dalam struktur Inisiasi dan Konsiderasi (+SI, +K) adalah perilaku

kcpelimpinan yang paling efektif di dalam mencapai basil organisasi dan

. peneamngan yang telah direncanalcan (Wahjosumidjo, 1999:25).

Dalam penelitian ini peneliti menetapkan salah satu variabel

adalah.

hubwpn perilak:u kepemimpinan (konsiderasi dan struktur inisiasi) kepala

seko~ SMK Bisnis MaJuYemen terbadap kinerja guru. Perilak:u ~pin

lllal)dabkan perilaku pengikut dan perilaku pengikut menyebabkan perilaku

pemjapin (Gibson, 1997:307). Dari pendapat Gibson tersebut dapat disimpu1kan

bah• perilak:u kepemimpinan kepala sekolah akan berhubungan dengan kinerja

gum 4m kinerja guru

akan

berhubungan dengan perilaku kepemimpinan kepa1a

.... ·se.koWJ.

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang

berpelpruh dalam meningkatkan kinerja guru. Kepa1a sekolah bertanggungjawab

atas pcayelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan teoaga

kepeaidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana

(MuiJIS& 2006: 25). Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin

· koqtdcsnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerj3

yang cnakin efektif dan efisien.

Di samping itu, perkembangali ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni

(21)

semakin

IW\iu,

sebingga menuntut penguasaan secara profesional. Menyadari hal

tersebut, setiap k.epala sekolah dibadapbm pada tantangan untuk melaksanakan

pengembangan pendidikan secara terarab, berencana dan berkesinambungan.

K.epala sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang saogat berpengaruh dan

.. menentnkaq kemajuan sekolah hams memiliki kemampuan administrasi, memiliki

komitmen tinggi. dan luwes dalam melaksanakan tugasnya. K.epemimpinan kepala

sekolah yang baik barus dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui

program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. Oleh karena itu kepala

sekolah barus mempunyai kepribadian atau sifat-sifat dan kemampuan serta

· keterampilan-Jceterampilan untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan.

Dalam perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah barus dapat

memperbatikan kebutuban dan perasaan orang-orang yang bekerja. sehingga

.ldnerja guru selalu .terjaga. Selain berhubungan dengan kepemimpinan kepaJa

13ekolah, kinerja guru juga berhubungan dengan ik1im sekolah. Iklim sekolah

adalah suasa.na bekerja, belajar, berkomunikasi, dan bergaul dalam organisasi

pendidikan (Pidarta 1990: 176).

Denga,n terciptanya ildim sekolah yang konclusi( maka guru akan merasa nyaman dalam bekerja peningkatan kinerja guru.

Kinerja guru akan menjadi optimal, bilamana diintegrasikan dengan

komponen sekolah, baik itu kepala sekolah, iklim sekolah, guru, karyawan maupun

anak didik seperti yang dikemukakan oleh Pidarta (1990: 2). Ada beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi kinerja guru dalam tnelatsanakan tugasnya yaitu : a )

(22)

7

Kepercayaan personalia sekolah.

Sekolah Meoengab Kejuruan (SMK) merupakan satu jenjang pendidikan

yq diharapkan outputnya bisa memasuld pasar kerja, bahkan dapat membuka

Japangan pekerjaan. Mengingat hal itu guru yang mengajar di SMK barus

men:illiki

kinelja

y.ang

baik, sehingga mereka dapat membimbing. melatih para

siswa untuk menjadi tamatan yang berkualitas. Kinerja guru SMK sangat

menentukan dalam hal peningkatan kompetensi siswa. Dengan demildan tinggi

rendahnya .kemampuan yang djmiliki oleh tamatan SMK sangat bergantung

kepada tinggi rendahnya kinerja yang djmiliki oleh auru-guru SMK. Dengan kata lain, makin baik kinerja guru maka semalcin baik pula kualitas yang dimili1d oleh

siswa yang menamatkan sekolah.

SMK Binis Manajemen merupakan pendidikan menengah yang

:tnempersiapkan peserta didik terutama untuk SMK Binis Manajemen bekerja

dalam bidang tertentu yaitu bidang bisnis dan jasa. Pada prinsipnya misi SMK

Binis Manajemen adalah menyiapkan lulusan yang profesional dan berlrualitas

sehingga dapat memenubi kebutuban sumberdaya manusia.

Pembelajaran yang .khusus artinya pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan di sekolah dan dunia usahafmdustri. Dalam kurikulum 2006

pembelajaran di SMK berdasarkan pada prinsip, yaitu (1). berbasis luas, kuat dan

mendasar (Broad Based Curirculum, BBC); (2). berbasis kompetensi

(Competency Based Curriculum); (3). pembelajaran tuntas (MasteryLeaming);

dan (4). berbasis ganda (Dual Based program) (Depdikbud, 1999).

(23)

pola Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang merupakan tatacara pembelajaran,

panbimbingan dan pelatihan yana dilakukan di sekolah dan didunia kerja. Proses

pembelajaran di sekolah dimaksudkan untuk mengembangkan profesi akademis

dan kepribadian siswa, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sebingga

mampu mengembangkan diri sesuai dengan kebutuban dan perkembangan dunia

kerja. Sedangbn proses pelatiban di dunia keJja bertqjuan agar siswa menguasai

kompetensi standar. mengembangkan dan mengintemalisasi sikap dan ni1ai

profesionalisme sebapi tenaga kerja yang berlwalitas unggul SMK Binis dan

manajemen sebagai bagian dari pendidikan menengah bertujuan menyiapkan

siswa I tamatan :

(l) Memasuki lapangan keJja serta dapat mengembangkan sikap

professional dalam lingkup keablian bisnis dan manajemen.

(2) Mampu memiJih karir, mampu berkompetensi dan mampu

mengembangkan diri dalam lingkup bisnis dan manajemen.

(3) Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuban dunia

usaha dan industri

pada

saat ini maupun masa yang akan datang dalam

lingkup bisnis dan manajemen. dan

(4) Menjadi Warga Negara yang produlctit adaptif dan kreatif (Depdikbud,

1999:27)

Pelak.WJaan pembelajaran di SMK Binis dan ~emen adalah realisasi

pembelajaran program produktif yang ditekankan pada penguasaan dasar-dasar

(24)

.

9

u~

P*bti"'...-

.-.

diklat

JttOCJwmt

IMII INfiiNit&tA 2006 ad8lab

300AI

teori

4an 70% praktek di lapangan Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi

guru, karena merCka barus memahami aspek teoritis dan praktis mengenai apa

yang dibutnbkan di masyarakat, sekaligus dituntut kemampuan pe.tSOnal untuk

· bebrjasama dengan pihak-pibak terkait dengan duuia usahal industri.

Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya kom.ponen yang

mendukung, yang salah satunya adalah kinetja guru Yan& profesional. Kinerja

gum sebagai kunci keberhasilan pendidikan, karena keberadaan guru . sangat

berpengaruh terhadap semua sumber daya pendidikan yang ada. Berbagai sum.ber daya pendidikan seperti. sarana dan prasarana, biaya, teknologi, informasi, siswa

. dan orang tua siswa dapat berfungsi dengan baik apabila guru memiliki

kemampuan yang baik pula

dalam

menggunakan semua sumber daya yang ada.

· Berdasarbn basil penelitian pendabuluan yang dilakukan melalui

~bservasi dan wawancara pada Kepala Sekolah dan Ouru SMlC Negeri Bisnis

Manajemen Kota

Me4an

menunjukkan bahwa kinerja guru masih rendah, hal ini

terlihat dari kemampuan guru dalam hal membuat Rmcana program pengajaran

,program smester, .program tahunan, sesuai dengan silabus belum memiliki

kemampuan ,untuk hal tersebut diatas sangat dibutuhkan bantuan kepala sekolah •

persiapan mengajar sebagai rutinitas

belak:a.

m~ar secara tradisional, belum

memiliki progaram pe.mbelajaran yang terencana dengan baik seperti bahan

pengajaran. media, alat, strategi. metode, dan sistem penilaian ,guru masih

menca,ri tambahan pengbasilan di luar tugas jam mengajar, kehadiran guru hanya

(25)

" .

10

~ya minat guru untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya

_,maU banyak guru yang belum mampu menggunabn tebnologi

daJaJ:n

peJa1rwnaan proses belajar mengajar dan lain-lain. Selain itu pemikiran guru

·~program sertifikasi dominan

Pad&

kesejahteraan yaitu naiknya gaji bukan

:pada pingkatan ko.mpetensi dan profesioualitas para guru, demikian-juga k.epala

sekohlt dalam menjalankan tugas sebagai manejer belum menuqjukkan perilaku.

. memlllntu guru mengembangkan strategi dan

rencana

kegiatan pembeJajaran.

jalinaa hubungan kepala sekolah dengan gunu-guru dan sesama guru belum

bcrjala dengan harmonis, guru kurang dilibatkan da1am pengambilan keputusan,

kepasekolah dominan bertindak: sendiri misalnya dalam penetuan besarnya uang

komitltsekolah yang dapat diterima, kurangnya perbatian dan dukungan bagi guru

}'8Dikrprestasi.

Dari basil wawaocara penulis dengan guru di SMK Negeri Bisnis ·Marujmen Kota Medan .bahwa iklim Sekolah belum mendapat perhatian serius

artin,amasih kurang kondusif untuk: mendukung peningkatan kinerja guru.hal ini

· dapat terlihat dari perilaku Kepala sekolah dalam. menenhJlcan wakil kepala

seto~ Ketua Program s~ Kepaia laboratorium, Wali

Ketas,

kurang

mempr:rtimbangkan Keahlian dan pengalaman bahkan seorang waki1 Kepala

sekoblt dapat meqjabat 5 tahun hingga I 0 tahun sehingga menimbulkan

.keceaAQruan bagi guru yang lain,sebingga jalinan hubungan antara guru dengan

kepalasekolah. antara guru dengan guru menjadi tidak barmonis.

Ada beberapa hal yang diperkirakan menjadi penyebab kinerja guru

(26)

11

ini disebabkan k:arena banyak guru yang merasa belum. dilibatkan dalam

peogambilaa keputusan, kurangnya perhatian yang diberikan atasan kepada

mereka. Selanjutnya, ldnerja guru yang rendah bisa juga disebabkan karena

kurangnya

sarana prasarana

yang dimililci oleh sekolah, kurang tersedianya buku

sebagai sumber pembel'\iaran. Penyebab lainnya adalah kurang kondusifu.ya iklim

· sekolah. Hal ini dapat menyebabkan pola komunilcasi yang tertutup, tidak adanya

rasa persaudaraan, semangat kerja menjadi menurun. Ik1im sekolah yang baik,

bisa mendorong guru untuk menunjukkan prestasi yang tinggi sehingga

kinerjanya menjadi lebih baik.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa melalw periJaJru

kepemimpinan kepala sekolah dan ik1im sekolah yang kondusif akan mampu

mengbasilkan kinerja guru yang tinggi Karena itu perlu dilakukan penelitian

sehingga dapat dijelasJcan bagaimana perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan

iklim sekolah dapat meningkatkan kinerja guru pada masa yang akan datang.

B. Identifikasi Masalah

Dari Jatar belakang diatas maka dapat diindentitikasi berbagai masalah

yang berhubungan dengan kinerja guru antara lain

1. Apakah iklim sekolah yang

b8ilc

berhubungan dengan kinerja guru?

Bagaimana iklim yang berlanpung di sekolah, apakah ikiim itu mendorong

peoingkatan ldnerja guru atau sebaliknya?

2. Apakah ada hubungan kompetensi yang dimi1iki oleh guru dengan kinerjanya?

3. Apakah kompensasi yang diberikan kepada guru akan mempengaruhi

(27)

12

4. Apakah ada hubungan komitmen guru terbadap organisasi berhubungan

dengan kineJja yang ditunjukkan?

S. Apakah perilaku pemimpin berhubungan dengan lcinelja guru?

6. Apakah tugas yang diterima memlliki hubungan dengan kinetja guru?

7. Apakah disiplin kerja berhubungan dengan kinerja guru? Dan bagaimana

disiplin itu dilaksanakan?

· C. PembatasaD Masalab

Banyak variabel yang berhubungan dengan kinerja guru seperti yang diungkapkan dalam ident:ifika$i masalah sebelumnya, sebingga penu1is perlu

membuat suatu batasan masalah yang akan dikaji dan diana)isis dalam penelitian

ini. Sehubungan dengan hal tersebut, maka lingkup penelitian ini dibatasi pada

kinerja guru yang berhubungan dengan perilaku kepemimpinan dan i1dim sekolah

di SMK. Negeri Bisnis Manajemen Kota Medan.

·D. Perumusaa Mualah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku

kepem.impinan dengan kinerja guru di SMK Negeri Bisnis Manajemen Kota

Medan?

b. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifilran antara iklim sekolah

(28)

13

c. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku

kepemimpinan dan iklim sekolah secam bersama-sama dengan kinerja guru

di SMK. Negeri Bisnis Manajemcn Kota Medan?

E. Tujuan PenelitiaD

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk: mengetahui hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku

kepemimpinan dengan ldnerja guru di SMK. Negeri Bisnis Manajemen Kota

Medan.

b. Untuk: mengetahui hubungan yang positif dan signifikan antara i1dim sekolah

dengan kinerja guru di SMK Negeri Bisnis Manajemen Kota Medan.

c. Untuk mengetahui ..hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku

kepemimp• dan ik1im sekolah secara bersama-sama dengan kinerja guru di

SMK. Negeri Bisnis Manajemcn Kota Medan

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian

ini

dharapkan dapat bermanfaat :

1. Secara Teoritis :

a. Untuk menamba,h khasamh ilmu pengetahuan khususnya teori kinerja,

· Perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan lklim sekolah

(29)

14

2. Secara Praktis :

a. Sebapi baJum iuformasi dal1 mlsuken

baai

Didu Pendidikau Kota Medan

meningbtkan mutu pendidikan melalui peningkatan kinerja. guru.

b. Sebagai masukan bagi penelitian yang relevan

di

kemudian bari.

e. Sebagagai masukan bagi kepala sekolah daJam peJaksanaan supervisi

dalam rangka meningkatan kinerja guru.

d. Sebagai masukan bagi KepaJa Sekolah daiam meningkatlcan Kinerja gUru dalm rangka meningkatkan kwalitas pendidikan.

e. Sebagai masnkan bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran dalam

rangka mengingkatkan kinerjanya dan kwalitas pendidibn secara umum

(30)

BABV

SIMPULAN, lMPLIKASl DAN SARAN

A. SilllpuJan

Berdasarkan basil analisis data, temuan dan pemb&Msan penelitian maka

dapatdiambil simpulan sebagai berikut:

1. KDe:fisien korelasi antara X1 dengan Y adalah sebesar 0,64. Kuadrat dari nilai

tearebut adalab koefisien detenninasi yakDi sebesar 0,42 Sebingga besamya

Stmbangan perilaku kepemimpinan kepala sekolah adalah 42,02%. Ini berarti

ba1awa perilalru kepemimpinan kepala sekolah mem.berikan sumbangan

42,C)2% untuk meninaJrntlcan kinerja guru di luar dari variabel-variabel

JUmya..dengan demikian semaJdn baik perilaku kepemimpinan kepala

setolah maka semakin tinggi pula kinerja guru. Dari tem.uan penelitian

pc:lilaku kepemimpinan kepala sekolah

inl

mem.berikan sumbangan yang

Clhp berani terbadap kinerja guru. Dari data juga diperoleh informasi babwa

perilalru kepemimpinan kepala sekolah SMK. Negeri Bi.snis Manajem.en Kota

Mr:dan masih cendenlng cukup, oleh sebab itu diperlukan upaya yang

Dllllksimal untuk meningkatkannya.

2. Koefisien korelasi antara ~ dengan Y adalah sebesar 0,49. Kuadrat dari nilai

teaebut adalah koefisien determinasi yakni sebesar 0,24. Ini berarti bahwa

ildim sekolah memberikan sumbangan 24,20% untuk meningkatkan kineJja

gwu di luar dari variabel-variabel lainnya. Dengan demikian semakin baik

lJdD Sekolah maka semakin tinggi pula kineJja guru. Dari temuan penelitian Ildim sekolah mem.berikan sumbangan yang cukup berarti terhadap kineJja

gwu. Dari data juga diperoleh informasi bahwa motivasi 'kerja guru SMK.

78

.·~ <

(31)

79

Negeri Bisnis Manajemen Kota Medan masih cenderung cukup, oleh sebab

itu diperlukan upaya yang maksitrud untuk meningkatJcannya.

3. Koefisien korelasi ganda X1 dan X2

secara bersama-sama

dengan Y adaJah

sebesar 0,75. Kuadrat dari ni1ai tersebut adalah koefisien determinasi yakni

sebesar 0,57. Dengan demikian perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan

iklim sekolah

secara bersama-sama

mempunyai hubungan yang lebih kuat dan

memberikan kontribusi yang lebih besar untuk meningkatkan kinerja guru.

Dari data juga diperoleh informasi bahwa kinerja guru SMK Negeri Bisnis

~emen kota Medan masih cenderung cukup, oleh .sebab itu diperlukan

upaya yang maksimal untuk meningkatkannya

B. lmpiUwi

l.Upaya Pe~W,lgkatan KJnerja Guru Melalui Perilaku Kepemimpinu Keplda

Sekolah.

a. Kepala sekolah sebagai pemimpin perlu membangun persepsi yang baik

kepada setiap guru, sebab sesuai dengan kajian teoretis bahwa salah satu

falrtor yang memengaruhi persepsi guru adalah psikologis. Apabila secara

psikologis guru merasa bahwa kepala sekolah memiliki perilaku

kepemimpinan yang baik, guru yang bersangkutan akan merasa bahwa kepala

sekolah benar-benar memper.batibnnya dalam mencapai tujuan yang

. diharapkan. Dalam implikasinya kepala sekolah sangat perlu untuk

menggunakan konsiclerasi dan insiasi pada suasana yang tepat Kepala sekolah

segera memperbaiki dan mem~ ketika guru mengalami kesulitan dan

(32)

80

b. Kepala sekolah perlu meningkatkan kemampuan periJaku kepemimpinanya

denpn memperdalam buku·buku

tentana

IIUUU\iemen sumbet daya manusia

serta manajemen berbasis sekolah. Kepala sekolah adalah seorang manajer

yang harus mampu mengelola berbagai sumber daya yang ada di sekolah.

Oleh karenanya

setiap

kepala sekolab perlu menyadari bahwa

ketida'krnampuannya dalam memanage sekolah dapat menyebabkan rendahnya

kinerja guru.

c. Dinas Pendidikan perlu secara konsisten menetapkan penpnaJcatan kepala

sekolah harus mempertimbangkan perilaku kepemimpinan yang dimiliki

Diperlukan upaya·upaya yang kontiniu dan berlcesinambungan mengevaluasi

kepala sekolah dalam melabanakan tugas.

l.Upaya PeningkataD Kinerja Guru Melalui lklim sekolall

Untuk meningkatkan kinerja guru melalui ikiim sekolahi, diperlukan

. upaya-upaya dari berbagai pibak.

a. Kepala sekolah sebagai pemimpin merupakan orang yang turut menentukan

ikiim sekolah terutama menyangkut . kebijakan yang berkenaan dengan

kelangsungan sistem organisasi, pemberian kompensasi, penghargaan, dan

yang lainnya.

b. Penting kepa1a sekolah merencanakan kompensasi atau insentif kepada guru·

guru yang menunjukkan pekerjaan dan prestasi yang baik. Di berbagai

organisasi manapun, kompensasi dan reward merupakan satu variabel yang

dapat menyebabkan para pegawai memberikan respon positif akan pekeljaan

(33)

81

berprestasi

hinaaa

pada tingkat Propinsi, namun tidflk ada penabarpan yang

diberikan kepadanya baik dari segi finansial maupun promosi jabatan? lni

akan menjadi penga1aman yang tentunya menyebabkan guru lain tidak

berusaba untuk berprestasi.

c. Kepala sekolah perlu membangun sistem yang mempermudah pelaksanaan

tugas guru, misalnya dalam hal pembinaan siswa. Untuk membangun sistem

yang tepat dan cepat. seorang guru cukup menyampaikannya kepada Wakasek

urusan kurikulum. tidak perlu menunggu sampai kepala sekolah memberi izin

yang tertulis. Tidak diperlukan birokrasi yang berbelit-belit, seperti yang

diungkapkan dalam kajian teori perlu adanya keluwesan kepada guru untuk

mengekspresikan seluruh kemampuan yang dimiliJdnya. Ide-ide yang inovatif

dari guru, perlu mendapat perbatian bahkan kepala sekolah perlu memfasilitasi

hal-hal yang kreatif dan inovatiftersebut.

d. K.epada guru perlu diberikan tanggung jawab melaksanakan suatu pekeljaan

dan diberi pula penghargaan kepada tanggung jawab yang telah dicapai, serta

hila memunglQnkan k.ompensasi sebagai konsekuensi dari tanggung jawab itu

perlu diberikan kepada guru. Namun .demikian dalam memberi tanggung

jawab tersebut, kepala sekolah perlu memperhatikan Jatar belakang, potensi

dan kemampuan yang dimilild oleh setiap guru dalam menjalanlam tanggung

jawab tersebut.

e. Guru merupakan komponen penting dalam membangun dan mengembangkan iklim sekolah, terutama menyangkut tentang kebiasaan-kebiasaan yang

(34)

82

guru membia.qkan diri untuk berkomunikasi dengan santun, saling

mengbargai. dan terbuka.

£ Selain komunikasi yang baik, guru juga perlu saling mendukung dalam

melaksanalcan tugas. Semangat tim perlu dibangkitkan sebab tujuan organisasi

banya tercapai jika semua komponen organisasi, secara bersama-sama untuk

mewujudkannya. Guru, staf administrasi dan komponen lainnya perlu secara

terpadu dan bersama-sama membangun iklim sekolah, sebab harus disadari

bahwa semua bagian mempunyai tanggung jawab masing-masing yang secara

sistem akan memberikan kontribusi terhadap keefektifan sekolab.

c.

Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian, maka ada beberapa saran yang dikenmkakan, sebagai berikut:

1. Disarankan kepada Dinas Pendidikan sebaiknya perlu · melaksanakan

pertimbangan yang matang dan baik dalam menempatkan kepala sekolab.

Artinya kepala sekolah yang diangkat adalah be~-benar memiliki perilaku

kepemimpin yang dapat meningkatkan kemampuan mengajar guru.

2. Disarankan kepada kepala sekolah agar dapat meningkatkan perilaku

kepemimpinan

dan

membangun komunikasi dalam memberdayakan guru

sebagai sebuah tim untuk melakukan perubahan pola pikir (Mindset), pola

hubungan (Relationship) serta struk.tur organisasi untuk meningkatkan kinerja

(35)

83

3. Disarankan kepada guru, sebaiknya perlu secara bersama-sama membangun

iklim sekolah melalui pengembangan kreatifitas dalam rangka peningkatan

kinerjanya melalui rasa kebersamaan dilingkungan sekolah.

4. Disarankan kepada peneliti lain, agar melakukan penelitian terbadap variabel

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi 1987 .Dasar-Dasar Evaluasl Pendldilran. Jakarta. Bumi

Aksara.

Azwar, • 2008. Reliabilltas dan Valtditas. Yogyakarta: Pustaka Pel!gar

·Butbaouddin, 1990 • Manajemen Kepemimpinan Pendidikan. Yogyakarta:

Cochran, W, G. 1974. Sampling Technique. New Delhi: Eastern Private

Gibson, James

L.

John M lvancevich, and James H. Donelly. 1997. Organisasi

dan Manajemen, Perilaku, Struktur dan Proses. Jakarta: Penerbit Erlangga

Hadi, Sutrisno. 19&7. Analisis Regresi, Yogy~Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.

Hadiyanto 2004 Admlnistrasi Pendidikan Teori dan Pralaek. Edisi Kedua.

Padang: Universitas Putra Indonesia

Press

HajarussaJam (2008) Pengaruh

Iklim

Organisasi Sekolah dan Kepemimpinan

Kepala Sekolah dengan kine1ja guru SMA Negeri .Kabupaten Aceh

Tengah:Pasca Sarjan Unimed

Hamalik, 0. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdascirlran Pendekatan Sistem.

Jakarta: Bumi Aksara

Hoy, W .K., dan Miske! C. G. 1988, Educational Administration, Theory Research

and Practice. New York: Random House.

Komariab, A. & Triatna, C. 2008. V'zsionary Leadership Menuju Sekolah Efektif.

Jakarta: Bumi Aksara

Kamus Umum Bahasa Indonesia, 2001 : Balai Pustaka, Jakarta

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2007 Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Rafi1ca

Aditama

Miarso. 2008. Pengelolaan Proses Pembelajaran. ~: Bandung

Mulyasa. 2006. MeJ?iadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

(37)

85

PaceR, W, & Faules, D,F. Editor Deddy Mulyana. 2006. Komunikasi Organisasi,

Strategl Menlngkatkan KJnerja Perusahaan. Bandung: PT. Ranaja

Rosdakarya.

Pidarta,l.M. 2008. Perencanaan Pendidikan dengan Pendekatan Sistem. Jakarta:

Rineka Cipta.

Popham, W,J. 1981. Modern Educational Measurement. EngleWood Cliffs, New

Jersey: Prentice-Hall. Inc

PPRI No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta: Sinar

'Oratika

Rabmanizar 2006 . Hubungan persepsi guru tentang kepemimpinan Jrepala

sekolah Madrasah dan motfvasi berprestasi dengan keprojesionalan guru.

Pasca Sarjana Universitas Neg~ Medan

Rustina

Ria.2008 .Pelal1:sanatm K.epemimpinan K.e]JQla Se/(1)/Qh Da/am

Meningkalkan K1nerftt Guru dl SMA. Negerl 11 Medan.Pasca Sarjana

Universita$

N"'eri

Medan

Robbins, S.P. 2001.Perllaku Organisasi, Edisi Kesepuluh,

Alih

Bahasa: Dis.

Bunyamin Molan. Indonesia : PT>MaeaMn Jaya Cemcrlang.

Rooijakkers, Ad. 1993. Mengajar Dengan Sulrses:Petunjuk Untuk Merencana/ran

dan-Meny.ampaihm Pengajaran. Jakarta: Gtasindo.

Rusyan, A, Tabrani, Atang Kusdinar, dan Zainal Arifin. 1994. Pendelratan Dalam

Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Ranaja Rosdakarya

Rofiq 2009,Hubungan Perllaku Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jldim Sekolah,

dan Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja GurU SMK Negeri di Kola

Malang Universitas negeri Malang

Sahertian, Piet. A. 1994 • Profil Pendidikan Profesional. Yogyakarta : Andi

OtJSet

----:--~· 2000. Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan dalam

rangka Pengembangan Sumber Daya ~usia. Jakarta : Rineka Cipta

Sallis. Edward. 1993. Total Quality Management in Education. London :Kogan.

..

-:

·~<;.~_:' ~:

.

.

i/::':~):~bmantri. A. & Muhidin, S. A. 2006. Aplikasi Statistik Dalam Penelitian.

. . .. · .·· . Bandung: ~ Setia

(38)

Sullstiyani, A. T.& Rosidah. 2008 Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Graba Ibnu

Sudjana. 1986. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, 1996. Teknik Analtsis Regresi dan Korelasi bagi para Peneliti.

Bandung: Tatsito.

Sugyono. 2006. Metodologi Penelilkm A.dministrasi dan Metode R&D.Bandung:

Alfabeta.

Suryosubroto~ B. 1997. Proses Be/ajar Mnegajar di Selrolah. Jakarta: Rineka

. Cipta

. .Sutisna, Ot~ ·1991.

Admini.stmsi

Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek

Profesional. Bandung: Angkasa

Team Fisip. 2005 Kepemimplnan,Edisi kesatu. Jakarta: Universitas Terbuka

Thoha, Miftah.2000, Periloku Orgonisasi, Konsep Dasar dan .Aplilrasinya.

Jakarta: PT .RajaOrafindo Persada.

The Scribner- Bantam English Dictionary, 2005 ,terbitan Amerika Serikat dan

Canada,

- - - . 1999. Desentralisasi Pendidikan. Jurnal Pendidilran dan

Kebut/Qyaan. No. 017, tahunke-5, Juni 1999. Downloaden27 Juli 2009.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20, Jakarta

:Depdiknas .

Uno, Hamzab, B. 2007. Teori Motivasi & Pengulcurannya, Ana/isis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: PT .Bumi Aksara.

Umar, H. 2008. Metode Penelitian Untulc Slcripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua.

Jakarta: RajaGrafindo Persada

Usman, H. & Akbar, P, S. 2008.Pengantar Statistilc. Edisi Kedua , Jakarta: Bumi

Aksara

Usman.Uzer Mob. 2006. Me11fadi Guru Profesional. Bandung: Rosdakarya

Veithzal. 2005.Perjormance Appraisal. Jakarta: PT Raja Grafindo Persadada.

Wabyoswnidjo. 2007 .Kepemimpinan Kepala Selrolah Tinjauon Teoritik dan

(39)

"

.

<~,:{it:·~'\

87

Whitmore, John. (et) Dwi Helly, Pumomo, dan Louis, Novianto. 1997. Coaching

for Performance, Senl Mengarahkan untulc Mendonglrrak Klnerja. Jakarta:

Oramedia Pu8taka Utama.

Wirawan 2002 • Pengelolaan Proses Belqfa Mengqfarr. Jakarta : Rajawali Press

Wragg. B.C. 1996. Pengelolaan &las TeJjemahan Anwae Jasi. Jakarta: Gramedia

Wediasara

Yuki, G. 1994. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Alih Bahasa: Jusup Udaya,

Jakarta: Prenhallindo.

Gambar

Tabel 3.2 Karakteristik Populasi Penelitian ...................................................
Gambar 4.2 . Histogram. ·Skor Iklbn Sekolah· .................................................

Referensi

Dokumen terkait

Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman vegetatif, tinggi tanaman generatif, tinggi runduk, jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, diameter batang, panjang ruas

Pembuatan Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir ( Butis amboinensis ). Limbah ikan gabus pasir basah (kepala, isi

tidak memilih suatu pre-school akan ditentukan tingkat kepuasan yang.

Persoalan yang sering muncul dalam pengaturan kewenangan bidang perindustrian pasca otonomi daerah di Propinsi DIY (Kota Yogyakarta &amp; Kabupaten Sleman) adalah dalam

Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH FAKTOR MOTIVASI ERG (EXISTENCE, RELATEDNESS, GROWTH) TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Aparat Pemerintahan Di Kecamatan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Pada campuran biodiesel ekstrak Kepuh dari 10% sampai dengan 50% terdapat pengaruh terhadap opasitas

Penelitian ini memiliki beberapa tahapan yaitu pembuatan ekstrak senyawa aktif akar tuba dengan pelarut berbeda, uji pendahuluan BSLT menggunakan Artemia dengan

Kemungkinan didalam pupuk TNF unsur P belum mencukupi atau jumlahnya sedikit yang terlihat pada kepadatan sel pada aplikasi TNF 1 ml/l, 5 ml/l, dan 10ml/l yang