• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan Swalayan Luwes Purwodadi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan Swalayan Luwes Purwodadi."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS

SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN SWALAYAN LUWES PURWODADI

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

DWI ASEP ARYONO WIBOWO A 210 080 200

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

1

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SWALAYAN LUWES

PURWODADI

Dwi Asep Aryono Wibowo. A210080200. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi. 2) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi. 3) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini karyawan Luwes Purwodadi. Sampel diambil sebanyak adalah 57 karyawan. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket dan dokumentasi. Angket sebelumnya diuji cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji F, uji t, uji R2, dan sumbangan relatif dan efektif.

Hasil analisis regresi memperoleh persamaan garis regresi: Y = 15,910 + 0,678 X1 + 0,172 X2. Persamaan menunjukkan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia. Kesimpulan yang diambil adalah: 1) Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,089 > 2,021 dan nilai probabilitas < 0,05, yaitu 0,038. 2) Kualitas sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,078 > 2,021 dan nilai probabilitas < 0,05, yaitu 0,029. 3) Tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi. Berdasarkan hasil uji keberartian regresi linear ganda (uji F) diketahui Fhitung > Ftabel, yaitu 5,180 > 3,230 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. 4)Variabel tingkat pendidikan memberikan sumbangan efektif 14,4%. Variabel kualitas sumber daya manusia memberikan sumbangan efektif 19,8%. Sehingga total sumbangan efektif kedua variabel sebesar 34,2%, sedangkan 65,8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

(5)

2

A.Pendahuluan

Pada era globalisasi saat ini persaingan pasar sangatlah ketat, dengan banyak berdirinya perusahaan-perusahaan besar yang menambah persaingan pada pasar. Secara umum dapat diketahui tujuan berdirinya suatu perusahaan adalah mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin. Demi mewujudkan hal tersebut perusahaan harus memiliki sumber daya yang mendukung kegiatan perusahaaan seperti bahan baku, mesin, peralatan, dan tenaga kerja atau karyawan. Selain itu, demi kelangsungan perusahaan harus didukung oleh kinerja karyawan yang maksimal demi kelangsungan perusahaan. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuan. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor kunci untuk mendapatkan kinerja terbaik, karena selain menangani masalah keterampilan dan keahlian, manajemen sumber daya manusia juga berkewajiban membangun perilaku kondusif karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik.

Mengetahui bahwa kinerja karyawan sangat penting maka perusahaan harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan cara melakukan seleksi yang tepat dan bijak pada saat penerimaan karyawan. Pada umumnya perusahaan-perusahaan cenderung memilih karyawan yang mempunyai berkualitas, berketerampilan, berpengalaman dan berpendidikan yang memadai. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dengan tujuan menambah wawasan dan keterbukaan dalam meningkatkan kemampuan usaha. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting, dimana pendidikan tersebut tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Tujuan dari pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas ke depan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di berbagai lingkungan.

(6)

3

formal (masyarakat), pendidikan formal (sekolah) maupun pendidikan informal (keluarga). Terutama pada pendidikan formal yang memberikan kontribusi cukup besar kepada seseorang dalam kemampuan akademis, sehingga harus ada peningkatan baik kualitas maupun kuantitas pendidikannya. Pendidikan formal yang ditempuh nantinya akan memberikan kemampuan dan pengembangan diri dalam bidang pekerjaannya. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 proses pendidikan formal memiliki jenjang-jenjang atau tingkatan sekolah yaitu jenjang dasar (SD/ MI, SMP/ MTs), jenjang menengah (SMA/ SMK/ MA), jenjang perguruan tinggi.

Pada setiap tingkatan-tingkatan pendidikan setiap individu akan mendapatkan suatu pengetahuan dan keterampilan-keterampilan dan akan terus bertambah dengan seiring dengan tingkatan yang dilalui. Tingkat pendidikan yang tinggi, diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas. Di mana sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor internal yang memegang peranan penting berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Maka sumber daya manusia perlu diarahkan untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Sumber daya manusia sendiri merupakan suatu aset organisasi yang paling penting dan membuat sumber daya yang ada dalam perusahaan bekerja. Dengan kata lain kinerja perusahaan tergantung pada kualitas dan kemampuan kompetitif sumber daya manusia yang dimiliki.

(7)

4

Peranan perusahaan juga diperlukan dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusianya. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan peningkatan kemampuan keterampilan individu tenaga kerja antara lain pelatihan, pendidikan/pengembangan, meningkatkan pengalaman kerja, dan kebijakan manajemen. Sedangkan upaya peningkatan kualitas tenaga kerja menurut Rusdianto (2008:1) ada dua faktor yaitu faktor internal dan fakor eksternal. Faktor internal tersebut meliputi upaya memperbaiki kinerja, kebijakan dalam perencanaan SDM perusahaan, lingkungan kerja perusahaan. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar perusahaan seperti, perubahan kebijakan/peraturan pemerintah, kemajuan dan perkembangan teknologi dan kondisi perekonomian yang berkembang.

Mengingat sedemikian pentingnya kualitas sumber daya manusia, maka pihak perusahaan perlu menyeleksi para pelamar pekerjaan dengan cermat dan teliti. Maka dengan demikian dalam proses seleksi pegawai, pembinaan, pelatihan dan analisa jabatan menjadi suatu proses yang sebaiknya dilakukan agar menunjang kinerja seseorang yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang dijadikan pokok masalah dalam penelitian ini adalah 1). Apakah ada pengaruh antara tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi ? 2). Apakah ada pengaruh antara kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi ? 3). Apakah ada pengaruh antara tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi ?.

Tujuan Penelitian

(8)

5

pengaruh antara kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi, 3). Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan Luwes Swalayan Purwodadi.

B.Metodelogi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di Swalayan Luwes Purwodadi pada karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Swalayan Luwes Purwodadi berjumlah 229 karyawan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 57 orang karyawan. Sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik randomi sampling. Variabel independen (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia. Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang kehadirannya dipengaruhi oleh variabel lain. Sebagai variabel terikatnya adalah kinerja karyawan.

(9)

6

C.Hasil Penelitian

Hasil penelitian setelah diuji cobakan menghasilkan 1). Uji Validitas, Kriteria uji validitas adalah item dikatakan valid jika harga rhitung > rtabel atau nilai signifikansi < 0,05 dan item dikatakan tidak valid jika harga rhitung < rtabel atau nilai signifikansi > 0,05. Berdasarkan perhitungan versi 15.0 angka menunjukan bahwa pada variabel kualitas sumber daya manusia dan kinerja karyawan menunjukkan bahwa rhitung > r tabel (0,514). 2). Uji Reliabilitas, Uji reliabilitas angket kualitas sumber daya manusia dan angket kinerja karyawan dilakukan menggunakan rumus alpha. Hasil uji reliabilitas menggunakan program SPSS versi 15.0 diperoleh nilai koefisien reliabilitas angket kualitas sumber daya manusia sebesar 0,885 dan angket kinerja karyawan sebesar 0,890. Kriteria besarnya koefisien reliabilitas dalam Arikunto (2006: 276) adalah 0,80 < r11 ≤ 1,00 (reliabilitas sangat tinggi), 0,60 < r11 ≤ 0,80 (reliabilitas tinggi), 0,40 < r11 ≤ 0,60 (reliabilitas cukup), 0,20 < r11 ≤ 0,40 (reliabilitas rendah), 0,00 < r11 ≤ 0,20 (reliabilitas sangat rendah). Sesuai kriteria dalam Arikunto dapat dikatakan bahwa angket kualitas sumber daya manusia dan angket kinerja karyawan memiliki reliabilitas yang sangat tinggi. 3). Deskripsi

Data Tingkat Pendidikan diperoleh dengan metode dokumentasi. Dari hasil

analisis dan perhitungan diperoleh nilai tertinggi sebesar 16, nilai terendah sebesar 9, rata-rata sebesar 12,21, median sebesar 12, modus sebesar 12dan standar deviasi sebesar 0,921serta varian sebesar 0,848. 4). Deskripsi Data

Kualitas Sumber Daya Manusia diperoleh dengan teknik angket yang terdiri

(10)

7

Hasil uji prasyarat analisis sebagai berikut 1). Uji Normalitas, Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dari sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Kriteria dari uji normalitas adalah, bahwa data berdistribusi normal jika nilai Lhitung < Ltabel atau nilai signifikansi > 0,05. Berdasarkan uji normalitas menggunakan program SPSS versi 15.0 diperoleh bahwa Lhitung < Ltabel (0,117) yaitu tingkat pendidikan (0,115), kualitas sumber daya danusia (0, 092) dan kinerja karyawan (0,102) sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel dari masing-masing variabel berdistribusi normal. 2). Uji Linieritas, tujuan uji linearitas adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk hubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Adapun ringkasan hasil uji linearitas dan keberartian regresi linear yang dilakukan menggunakan program SPSS versi 15.0 peroleh harga Fhitung masing-masing variabel yang diukur lebih kecil dari Ftabel dan nilai signifikansi > 0,05, yaitu tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan sebesar Fhitung (2,299) > Ftabel (2,610) dan kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja sebesar Fhitung (0,959) > Ftabel (2,000) sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dalam bentuk linear.

Hasil uji dari teknik analisis data menghasilkan 1). Analisis Regresi

Linear Berganda, adapun ringkasan analisis regresi linear berganda yang

(11)

8

tidak ada penambahan (konstan) nilai pengaruh tingkat pendidikan. 2).

Pengujian Hipotesis Pertama (Uji t), Bunyi hipotesis pertama yang diajukan

adalah “tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi”. Dari analisis regresi linear ganda diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel tingkat pendidikan (b1) adalah sebesar 0,678 atau bernilai positif, berdasarkan analisis memakai alat bantu SPSS 15.0 diperoleh nilai thitung (2,089) > ttabel (2,021) dengan signifikansi 0,038 < 0,05. sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. 3). Pengujian Hipotesis Kedua (Uji t), Hipotesis penelitian kedua yang diajukan adalah “kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi”. Dari analisis regresi linear ganda diketahui koefisien regresi linear ganda dari variabel kualitas sumber daya manusia (b2) adalah sebesar 0,172 atau bernilai positif terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan analisis memakai alat bantu SPSS 15.0 diperoleh nilai thitung (3,078) > ttabel (2,021) dengan signifikansi 0,029 < 0,05. Sehingga ada pengaruh positif antara kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan. 4). Pengujian Hipotesis Ketiga (Uji F), Hipotesis ketiga yang diajukan adalah “tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi”. Berdasarkan analisis data memakai alat bantu program SPSS 15.0 diperoleh Fhitung (5,180) > Ftabel (3,230) dengan siginifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga ada pengaruh antara tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. 5). Koefisien

Determinasi, Berdasarkan analisis data menggunakan alat bantu program

SPSS 15.0 diperoleh nilai kofisien determinasi (R2) sebesar 0,342. Arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 34,2%, Sedangkan sisanya 65,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti, misalnya motivasi kerja karyawan, lingkungan dan variabel lainnya. 6).

(12)

9

diketahui bahwa variabel tingkat pendidikan memberikan sumbangan relatif sebesar 42% dan sumbangan efektif 14,4%. Variabel kualitas sumber daya manusia memberikan sumbangan relatif sebesar 58% dan sumbangan efektif 19,8%. Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel kualitas sumber daya manusia memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap kinerja karyawan dibandingkan variabel tingkat pendidikan.

D.Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ”jika tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap kinerja karyawan”. Hal ini dapat dilihat dari persamaan hasil regresi sebagai berikut: Y = 15,910+ 0,678X1 + 0,172X2.

Hasil uji hipotesis pertama yaitu ”tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi”. Berdasarkan perhitungan hasil uji t regresi memperoleh thitung variabel tingkat pendidikan (X1) sebesar 2,089 lebih besar dari ttabel (2,021) pada taraf signifikansi 5%. Dengan hasil perhitungan sumbangan efektif dan sumbangan relatif variabel tingkat pendidikan memberikan sumbangan relatif sebesar 42% dan sumbangan efektif sebesar 14,4%. Hal ini berarti tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan semakin tinggi kinerja karyawan. Sebaliknya semakin rendah tingkat pendidikan, maka semakin rendah pula kinerja karyawan.

(13)

10

sebaliknya semakin rendah kualitas sumber daya manusia akan semakin rendah kinerja karyawan.

Pengujian hipotesis ketiga yaitu ”tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan Swalayan Luwes Purwodadi”. Berdasarkan perhitungan uji F memperoleh nilai Fhitung > Ftabel (5,180>3,230) pada taraf signifikansi 5%, maka tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Dengan total sumbangan relatif variabel tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan sebesar 34,2%. Sedangkan sisanya 65,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti, misalnya motivasi kerja karyawan, lingkungan dan variabel lainnya.

E.Kesimpulan

(14)

11

F. Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Faturochman dan Ambar Widaningrum. 2010. Masalah dan Pengembangan

Sumber Daya

Manusia.http://koran-masalah-dan-pengembangan-sumber-daya-manusia.pdf// diakses pada 24 Mei 2012 pukul 21.15 WIB

Margono. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Rudianto, Yunan. 2008. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Upaya

Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja Pada Perusahaan Kontraktor

Menengah Dan Kecil Di Kota Malang Jawa Timur.

http://www.google.co.id/url?sa= t&rct=j&q=faktor%20yang% 20 mempengaruhi%20kualitas%20tenaga%20kerja&source=web&cd=2&ca d=rja&sqi=2&ved=0CDEQFjAB&url=http%3A%2F%2Fdigilib.its.ac.id diakses pada 24 Mei 2012 pukul 21.15 WIB

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Di dalam perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT), modal sendiri perusahaan ditunjukkan dengan akun Modal Saham (Capital Stock), Paid-in Capital, Treasury Stock, Saldo Laba,

DETEKSI PEPPER VEIN YELLOWS VIRUS YANG BERASOSIASI DENGAN PENYAKIT YELLOW VEIN BANDING PADA TANAMAN MENTIMUN.. DI TABANAN

showed the presence of a protein of 32.68 kDa size, indicating the possible presence of cytolytic toxin. Insecticidal crystal proteins from B. thuringiensis sub- sp. From the

Populasi pada penelitian ini adalah lansia yang mengalami kesepian karena tidak memiliki keluarga dan bersedia menjadi responden, lansia yang berada di Balai

However, information of genetic parameter such as heritability related to growth trait for Indonesian local goat such as Etawah Grnde goat are very rare.. Therefore, the

4) Tujuan :Untuk mengembangkan fisik motorik halus dan motorik kasar anak yaitu anak mampu menyesuaikan antara gerak dengan irama musik. Ekstra tari didampingi

Aktivitas lipase meningkat dengan kenaikan temperatur dan temperatur optimum lipase yang berasal dari ekstrak bekatul untuk reaksi transesterifikasi adalah 51 o C dengan