• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN PEMBELAJARAN BERBASIS IT DAN ICT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMK NEGERI 1 SIBOLGA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN PEMBELAJARAN BERBASIS IT DAN ICT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMK NEGERI 1 SIBOLGA."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN PEMBELAJARAN BERBASIS IT DAN ICT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DAN

BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMK NEGERI 1 SIBOLGA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

ROMI HALIM NASUTION

NIM. 809173038

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN PEMBELAJARAN BERBASIS IT DAN ICT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DAN

BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMK NEGERI 1 SIBOLGA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

ROMI HALIM NASUTION

NIM. 809173038

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Romi Halim Nasution: Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif dan Pembela jaran Berbasis IT dan ICT terhadap Hasil Belajar dan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di SMK Negeri 1 Sibolga. Tesis.Medan: Program Pascasar jana Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar, kemampuan berpikir kritis, dan hubungan hasil belajar dengan kemampuan berpikir kritis siswa tentang materi pencemaran lingkungan yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional dan STAD, serta penggunaan media charta dan media camtasia di SMK Negeri 1 Sibolga. Metode penelitian dan metode eksperimen dengan sempel penelitian sebanyak 4 kelas yang ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling yaitu; (A) Kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran tradisional dan media charta; (B) Kelas yang dibelajarkan dengan model tradisional dan media camtasia; (C) Kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran STAD dan media charta; dan (D) Kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran STAD dan media camtasia. Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan berpikir kritis siswa sebanyak 15 soal; tes hasil belajar sebanyak 35 soal dalam bentuk pilihan berganda yang telah diuji validitas, realibilitas, dan daya beda. Teknik analisis menggunakan uji t atau two sample t-test dengan bantuan program SPSS 19.0 dan SYSTAT 12.0. Hasil penelitian menunjukkan; (1) Dari data menunjukkan bahwa pada hasil belajar IPA siswa kelas XI SMK Negeri 1 Sibolga diperoleh rentang nilai tertinggi 94,00 dan nilai terendah 47,00, dengan nilai rata-rata pretes 73,67 ± 13,45. Hasil data postes diperoleh rentang nilai tertinggi 100,00 dan nilai terendah 54,00, dengan nilai rata-rata postes 76,07 ± 11,85. Hasil pengujian normalitas dengan uji Kolomogorov-Smirnov dinyatakan bahwa dan uji homogenitas data dengan uji levene’s diperoleh data hasil belajar IPA siswa kelas XI SMK Negeri 1 Sibolga juga berdistribusi normal (Z = 1,64; Sig . = 0,094); (2) Dari data menunjukkan bahwa pada kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI SMK Negeri 1 Sibolga diperoleh rentang nilai tertinggi 69,00 dan nilai terendah 9,00, dengan nilai rata-rata pretes 39,36 ± 21,62. Hasil data postes diperoleh rentang nilai tertinggi 88,00 dan nilai terendah 8,00, dengan nilai rata-rata postes 44,06 ± 18,75 (tabel 4.1.). Hasil pengujian normalitas dengan uji Kolomogorov-Smirnov dinyatakan bahwa dan uji homogenitas data dengan uji levene’s diperoleh data kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI SMK Negeri 1 Sibolga juga berdistribusi normal (Z = 2,49; Sig . = 0,081). Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa data-data penelitian yang diperoleh telah memenuhi prasyarat pengujian hipotesis menggunakan statistik parametrik, dalam hal ini analisis uji t (Independent Samples T Test).

(6)

ABSTRACT

Romi Halim Nasution: Effect of Cooperative Learning Model and Defense IT and ICT based lesson on Learning Outcomes and Critical Thinking Students In Science Subjects in SMK Negeri 1 Sibolga. Tesis.Medan: Program Pascasarjana Medan State University.

This study aims to determine the result of learning, critical thinking, and the relationship of learning outcomes with students' ability to think critically about the material dibelajarkan environmental pollution with the traditional learning model and STAD, and the use of media and media Charta and camtasia at SMK Negeri 1 Sibolga. Research methods and experimental methods to study as much as 4 classes sempel determined randomly by cluster random sampling techniques, namely: (A) the Class dibelajarkan with traditional learning models and media Charta, (B) the Class dibelajarkan with the traditional model and media camtasia; ( C) the Class dibelajarkan with STAD learning model and media Charta, and (D) the Class dibelajarkan with STAD learning model and media camtasia. The research instrument used test students' critical thinking skills as much as 15 questions; achievement test of 35 multiple-choice questions in a form that has tested the validity, reliability, and power differences. Engineering analysis using t-test or two sample t-t-test with SPSS 19.0 and SYSTAT 12.0. The results showed: (1) The data indicate that the learning outcomes of students of class XI science SMK Negeri 1 Sibolga gained 94.00 range the highest value and the lowest value 47.00, with an average value of 73.67 ± 13.45 pretest. Posttest data results obtained 100.00 range the highest value and the lowest value 54.00, with an average value of 76.07 ± 11.85 posttest. Test results for normality with Kolomogorov-Smirnov test and homogeneity tests revealed that data with Levene's test result data obtained by studying science class XI student of SMK Negeri 1 Sibolga also normally distributed (Z = 1.64; Sig. = 0.094), (2) From the data showed that the ability of critical thinking class XI student of SMK Negeri 1 Sibolga gained 69.00 range the highest value and the lowest value 9.00, with an average value of 39.36 ± 21.62 pretest. Posttest data results obtained the highest value range 88.00 and the lowest value 8.00, with an average value of 44.06 ± 18.73 posttest (Table 4.1.). Test results for normality with Kolomogorov-Smirnov test and homogeneity tests revealed that the test data with the data obtained by Levene's critical thinking skills class XI student of SMK Negeri 1 Sibolga also normally distributed (Z = 2.49; Sig. = 0.081). Thus, it can be stated that the study data obtained has met prerequisites hypothesis testing using parametric statistics, in this case the t test analysis (Independent Samples T Test).

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberi rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Dan Media Pembelajaran IT dan ICT terhadap Hasil Belajar Dan Berpikir Kritis Siswa

Pada Mata Pelajaran IPA di SMK Negeri 1 Sibolga” sesuai waktu yang

direncanakan. Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri

Medan. Shalawat dan salam dipersembahkan keharibaan Nabi Muhammad SAW

sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan

dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis dengan

kerendahan hati mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.

Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik,

M.Si.

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, Selaku Dosen Pembimbing I dan

Sekretaris Program studi Pendidikan Biologi serta Bapak Dr. Syahmi Edi,

M.Si, Selaku Dosen Pembimbing II, yang telah banyak memberikan

motivasi, arahan, bimbingan, serta dukungannya.

4. Ibu Dr. Ely Djulia, M.Pd, Bapak Syarifuddin, M.Sc, Ph.D dan Bapak Dr.

Hasruddin, M.Pd, Selaku narasumber yang telah banyak memberikan

saran dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.

5. Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si.,Selaku Validator angket dan Bapak Dr.

Rachmad Mulyana, M.Si selaku Validator konten camtasia.

6. Bapak Drs. Alpian Hutauruk, M.Pd, Selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota

Sibolga yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada

(8)

7. Bapak Drs. Liat Sinaga, M.M.Pd, Selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1

Sibolga tempat penelitian berlangsung.

8. Abangda Ikwan Idris Hasibuan, M.Pd, dan teman-teman mahasiswa

angkatan XVII (angakatan IV) Kelas A Program Studi Pendidikan Biologi.

9. Ayanda dan Ibunda, serta Istriku tercinta yang selalu mendo’akan penulis

agar dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan

memperoleh gelar Magister Pendidikan.

Kiranya seluruh perhatian, kebaikan dan bantuan yang telah diberikan pada

penulis mendapat balasan rahmat, hidayah dan limpahan rezeki di dunia dan

akhirat. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari

segi isi maupun tata bahasa, karena itu penulis sangat berterimakasih untuk setiap

kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya isi tesis ini

dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah berpikir bagi pembaca dan secara

khusus bagi dunia pendidikan. Amin.

Medan, 29 Januari 2013

Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

2.1.2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 13

2.1.3. Model Pembelajaran ... 15

2.1.3.1.Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievment Divisions (STAD) ... 15

2.1.3.2.Pembelajaran Konvensional………... 2.1.4. Media Pembelajaran ... 22

2.1.4.1. Media Camtasia ... 27

2.1.5. Kemampuan Berpikir Kritis ... 29

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 33

2.3 Kerangka Berpikir ... 33

(10)

Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan yang dibelajarkan

dengan Model Pembelajaran Konvensional dan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Menggunakan

Media Charta dan Media Camtasia ... 33

2.3.2. Pengaruh Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pelajaran IPA Sub Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan yang dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Konvensional dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

3.5. Definisi Operasional Variabel-variabel Penelitian ... 39

3.6. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 40

3.6.1. Prosedur Perlakuan kelompok Yang Diajarkan Pembelajaran Konvensional Menggunakan Media Charta ... 41

3.6.2. Prosedur Pelaksanaan Kelompok Yang Diajarkan Dengan Pembelajaran Konvensional Menggunakan Media Camtasia ... 42

3.6.3. Prosedur Perlakuan Kelompok Yang Dibelajarkan Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Charta ... 42

(11)

Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Menggunakan Media Camtasia ... 43

3.6.5. Pengontrolan Perlakuan ... 45

3.7. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 46

3.7.1. Teknik pengumpulan Data ... 46

3.7.2. Instrumen Penelitian ... 49

3.8. Teknik Analisis Data ... 53

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1. Hasil Penelitian ... 54

4.1.1.Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ...54

4.1.2.Deskripsi Data Kemampuan Berpikir Kritis ... 55

4.2. Analisis Data ……… 4.2.1. Data Prasyarat Data ...55

4.2.2. Uji Normalitas Data ...55

4.2.2.1.Uji Homogenitas Data ...56

4.2.2.2.Pengujian Hipotesis ...57

4.2.2.3.Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ...57

4.2.2.4.Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa ...59

4.3. Pembahasan ... 61

4.3.1.Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ...64

4.3.2.Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa ...64

(12)

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 74

5.1. Simpulan ...74

5.2. Implikasi ...74

5.3. Saran ...76

DAFTAR PUSTAKA ... 78

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1. Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran ... 23

Gambar 3.1. Bagan Alur Prosedur Penelitian ... 43

Gambar 4.1. Perbedaan pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD VS Konvensional terhadap Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa di Kelas XI SMK Negeri 1

Sibolga ... 58

Gambar 4.2. Perbedaan pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD VS Konvensional Terhadap Hasil Belajar

Siswa di Kelas XI SMK Negeri 1 Sibolga ... 59

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 10. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ... 143

Lampiran 11. Hasil Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Instrumen ... 144

Lampiran 12. Data Normalitas Model Pembelajaran ... 146

Lampiran 13. Data Normalitas Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dan Homogenitas Hasil Belajar Siswa ... 149

Lampiran 14. Hasil Analisis Data Uji Lanjut dan Tukey Terhadap Hasil Belajar Siswa ... 153

Lampiran 15. Hasil Analisis Data Uji Lanjut dan Tukey Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 154

Lampiran 16. Data Homogenitas Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 155

Lampiran 17. Grafik Uji Normalitas Perlakuan Model Pembelajaran ... 156

Lampiran 18. Grafik Uji Normalitas Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Perlakuan Konvensional ... 157

Lampiran 19. Surat Pernyataan Validitas Konten Hasil Belajar Siswa Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Tentang Pencemaran Lingkungan Di Kelas XI SMK Negeri 1 Sibolga ... 158

(15)

Pencemaran Lingkungan Di Kelas XI

SMK Negeri 1 Sibolga ... 159

Lampiran 21. Surat Keterangan Pembimbing dari Pps Unimed ... 160

Lampiran 22. Surat Seminar Proposal………161

Lampiran 23. Surat Izin Melakukan Penelitian dari Pps Unimed……… 162 Lampiran 24. Surat Ujian Tesis ……… 163 Lampiran 25. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian

dari Sekolah ... 164

Lampiran 26. Surat Keterangan yang Menyerahkan Tesis dari

Sekolah ... 165

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

di hampir semua aspek kehidupan manusia, yang membawa kita ke era persaingan

global yang semakin ketat. Saat ini penggunaan alat bantu atau media

pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan

internet, perkembangan teknologi saat ini sangat diperlukan di bidang pendidikan.

Teknologi dapat membantu mencapai sasaran dan tujuan pendidikan sehingga

proses belajar mengajar akan lebih berkesan dan bermakna (Asryad, 2004).

Era globalisasi ditandai dengan adanya persaingan yang semakin tajam,

padatnya informasi, kuatnya komunikasi dan keterbukaan. Tanpa memiliki

kemampuan ini maka Indonesia akan tertinggal jauh dan terseret oleh arus

globalisasi yang demikian dasyat. Ilmu atau sains merupakan suatu bekal yang

harus dimiliki manusia agar tetap bisa survive menjalani hidup dengan berbagai

kemajuan teknologi yang semakin canggih ini. Pengalaman dan wawasan sains

yang luas merupakan kunci untuk mencapai suatu kesuksesan, yang tentunya tidak

terlepas dari kerja keras manusia itu sendiri.

Tanggung jawab sekolah dalam memasuki era globalisasi yaitu harus

menyiapkan siswa untuk menghadapi semua tantangan yang berubah sangat cepat

dalam masyarakat. Hal ini menyebabkan sekolah di tuntut untuk mampu

menghasilkan sumber daya alam yang unggul yang mampu bersaing dalam

(17)

2

salah satunya dengan memanfaatkan internet sebagai lahan untuk mengakses ilmu

pengetahuan yang seluas-luasnya.

Kebutuhan akan multimedia interaktif semakin dirasakan, mengingat

kondisi perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) semakin

berkembang pesat. Dalam dunia pendidikan misalnya siswa dimulai dari pra

sekolah, SD, SMP, dan SMU/SMK di tuntut untuk mengenal Teknologi Informasi

dan Komunikasi sejak dini. Kebutuhan ini tidak hanya sebagai wacana tetapi

sudah didelegasi mulalui terbitnya kurikulum 2004 yang memasukkan mata

pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di sekolah. Kebutuhan bahan

pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai alat untuk

membantu siswa menguasai Teknologi Informasi dan materi pelajaran lainnya

dengan lebih cepat, menyenangkan dan meningkatkan hasil belajar, menjadi

kebutuhan yang mendesak untuk tercapainya kualitas pembelajaran yang

diharapkan.

Atas dasar pentingnya bahan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi

yang di rancang oleh guru untuk peningkatan kualitas pembelajaran dan untuk

kepentingan publikasi komunikasi dan informasi lembaga, maka sudah menjadi

kebutuhan yang mendesak adanya peningkatan kemampuan para pelaku

pendidikan atau pelatihan terutama guru untuk memiliki kemampuan dalam

merancang multimedia interaktif untuk mengemas berbagai materi-materi

pelajaran.

Dalam kegiatan pembelajaran yang dipandang sebagai suatu sistem

integral, media mempunyai peranan penting. Media mampu merangsang minat

(18)

3

materi yang diajarkan akan dapat efektif. Penggunaan media pembelajaran dalam

proses pembelajaran akan memberi kontribusi terhadap efektivitas pencapaian

tujuan pembelajaran. Berbagai hasil penelitian pada intinya menyatakan bahwa

berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada

siswa dalam proses pembelajaran. Arsyad (2005:29) berpendapat agar proses

belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, sebaiknya siswa diajak untuk

memanfaatkan semua alat inderanya. Belajar melalui stimulus gambar atau visual

membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat

dan mengenali kembali.

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Achmad Waris (2009) yang

bertujuan untuk mengetahui manfaat media VCD Pembelajaran tentang sifat dan

perubahan wujud benda dalam proses belajar siswa khususnya mata pelajaran

Sains materi pelajaran sifat dan perubahan wujud benda. Kesimpulan penelitian

menunjukkan bahwa perlakuan dengan menggunakan media VCD Pembelajaran

lebih efektif meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan yang tidak

menggunakan media VCD Pembelajaran pada siswa.

Pada kenyataannya mata pelajaran IPA ini hanya diberikan sedikit sehingga

pembelajaran yang dilakukan hanya teori saja dengan pembelajaran

konvensional tanpa dilaksanakan praktikum yang hanya menggunakan media

sederhana yaitu menggunakan Liquid Crystal Display (LCD) Hal ini berdampak

pada pengetahuan, kemampuan berpikir kritis.

Pelibatan berbagai organ tubuh mulai telinga (audio), mata (visual), dan

(19)

4

Kemampuan berpikir tinggi khususnya berpikir kritis sangat penting diajarkan di

sekolah karena keterampilan ini sangat diperlukan untuk sukses dalam

kehidupannya (Afcariono, 2008)

Namun sampai saat ini, kecakapan berpikir kritis siswa belum ditangani

secara sungguh-sungguh oleh para guru disekolah sehingga siswa masih banyak

yang kurang terampil menggunakan kemampuan berpikir kritis yang berdampak

pada hasil belajar siswa yang rendah. Hal ini mendukung pernyataan (Ariyati,

2010) bahwa rendahnya kualitas pendidikan disebabkan karena rendahnya

kemampuan berpikir kritis peserta didik. Pada umumnya Pembelajaran diarahkan

untuk menghafal dan menimbun informasi, sehingga peserta didik pintar secara

teoritis tetapi miskin aplikasi. Akibatnya kemampuan berpikir kritis menjadi beku,

bahkan menjadi susah untuk dikembangkan.

Masalah yang sama dapat terlihat di SMK Negeri 1 Sibolga adalah guru

belum sepenuhnya menggunakan media IT dan ITC hanya menggunakan

pengajaran berbasis konvensional. SMK Negeri 1 Sibolga merupakan salah satu

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri yang terdapat di daerah kota Sibolga. Khusus

untuk kelas XI sebanyak 6 kelas. Rendahnya hasil belajar kognitif, dapat dilihat

berdasarkan nilai rata-rata hasil semester ganjil tahun pembelajaran 2012/2013

dari 6 kelas terdiri dari 220 orang siswa. Didapati nilai ujian semester pelajaran

IPA tergolong rendah karena Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mencapai 60.

Semester ganjil 2009/2010 dengan nilai rata-rata 65, Semester genap 2009/2010

dengan nilai rata-rata 65, Semester ganjil 2010/2011 dengan nilai rata-rata 68,

(20)

5

nilai tertinggi adalah 80 dan nilai terendah adalah 50 (Sumber data : SMK Negeri

1 Sibolga).

Berdasarkan data nilai rata-rata hasil pembelajaran materi IPA yang

diperoleh siswa dalam tiga tahun terakhir tersebut belum semua mencapai nilai

baik, ini disebabkan karena media pembelajaran yang masih sedikit

mempergunakan IT dan ICT sehingga belum dapat meningkatkan berpikir kritis

siswa.Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah seorang guru IPA di

SMK Negeri 1 Sibolga, didapatkan bahwa permasalahan lainnya yang ditemukan

adalah kurangnya minat siswa dalam bertanya rendahnya kemampuan berpikir

kritis siswa yang terlihat dari kualitas pertanyaan dan jawaban siswa pada saat

proses pembelajaran berlangsung, serta siswa kurang mampu menggunakan daya

nalar dalam menanggapi informasi yang diterimanya.

Adanya kesenjangan antara kenyataan dan harapan yang diharapkan

tercapai dalam kurikulum SMK pada standar kompetensi Mata Pelajaran IPA,

yaitu mengenali berbagai jenis pencemaran dan dampaknya terhadap manusia dan

lingkungan serta memiliki kesadaran dan mampu berperan serta dalam

memelihara, menjaga dan melestarikan ekosistem lingkungan dan sumber daya

alam. Fungsi IPA di SMK yaitu dipelajari agar siswa dapat mengaplikasikan

langkah-langkah metode ilmiah dalam menyelesaikan masalah lingkungan yang

bersifat fisis, kimia, biologis yang terjadi didalam atau sekitar industri keahlian

yang mereka pelajari. Makanya materi IPA di SMK meliputi mengamati gejala

alam biotik dan gejala abiotik, limbah dan pengelolaan limbah, pencemaran

lingkungan, dan amdal.Materi IPA SMK khususnya di kelas XI tentang

(21)

6

dipelajari siswa karena berhubungan dengan aplikasi sains dalam dunia kerja dan

kehidupan sehari-hari. Namun, pada prakteknya proses pembelajaran tentang

pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas masih

berorintasi guru (teacher center) sehingga masih belum mampu mengaktifkan

siswa secara optimal dalam kegiatan belajar dan belum mampu membiasakan

siswa untuk kemampuan berpikir kritis. Standar kompetensi IPA di SMK

keseluruhan menuntut kemampuan berpikir kritis siswa untuk mampu mengenali

gejala-gejala alam, mengidentifikasi pencemaran dan dampaknya sehingga siswa

menyadari pentingnya menjaga ekossistem lingkungan serta mampu menerapkan

konsep IPA untuk menyelesaikan berbagai masalah lingkungan yang berhubungan

dengan kompetensi produktif dan pengembangan diri khususnya dalam

lingkungan kerja dan umumnya dalam masyarakat (KTSP SMK, 2008).

Agar pembelajaran di kelas menjadi efektif dan siswa terlibat secara aktif

dalam proses pembelajaran serta dapat melatih kemampuan berpikir kritis maka

guru perlu memiliki dan menerapkan strategi pembelajaran ideal yang mampu

mengarahkan dan menuntut siswa untuk membentuk sendiri pengetahuannya. Jadi

peran guru dalam proses pembelajaran adalah membantu agar proses

pembentukan pengetahuan oleh siswa dapat berjalan dengan baik, sehingga siswa

terbiasa dan mampu mempertanggungjawabkan pemikirannya serta terlatih untuk

menjadi pribadi yang mengerti, kritis, kreatif dan rasional.

Dalam menciptakan interaksi belajar yang baik, Guru memerlukan

sejumlah metode mengajar sebagai alat atau metode penyampai informasi.

Metode pengajaran merupakan cara yang digunakan guru dalam mengadakan

(22)

7

mengajar yang baik adalah metode yang mampu memotivasi kegiatan belajar

siswa.

Sehubungan dengan uraian dan permasalah di atas, maka peneliti ingin

mencari suatu pemecahan masalah dengan melakukan suatu penelitian dengan “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Pembelajaran Berbasis IT dan ITC terhadap Hasil Belajar dan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di SMK Negeri 1 Sibolga”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, ditemukan beberapa identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran IPA yang dilakukan guru di SMK Negeri 1 Sibolga masih

bersifat monoton dan kurang inovatif, dimana guru lebih cenderung

menggunakan metode ceramah.

2. Siswa hanya terbiasa menerima informasi atau penjelasan materi pelajaran

sepenuhnya dari guru.

3. Rendahnya hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Sibolga.

4. Pemanfaatan media pembelajaran masih kurang.

5. Rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa yang terlihat dari kualitas

pertanyaan dan jawaban siswa pada saat proses pembelajaran.

6. Kurangnya minat siswa dalam bertanya tentang pemahaman pencemaran

lingkungan pada mata pelajaran IPA.

1.3.Batasan Masalah

Untuk mendapatkan pembahasan yang tepat sasaran dan menghindari

(23)

8

1. Media yang digunakan adalah camtasia, agar dapat membantu untuk melihat

penggunaan IT dan ITC di sekolah.

2. Model pembelajaran yang di gunakan adalah STAD dan konvensional.

3. Mata pelajaran dalam penelitian ini adalah mata pelajaran IPA yang difokus

kan pada pencemaran lingkungan di kelasXI SMK Negeri 1 Sibolga.

4. Keterampilan berpikir kritis diukur dengan tes berpikir kritis Cornell

dimodifikasi.

5. Hasil belajar dibatasi pada ranah kognitif Taksonomi Bloom C1, C2, C3, C4,

dan C5.

1.4. Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah yang ada, maka masalah data penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara model Pembelajaran

kooperatif (STAD VS konvensional) dan media pembelajaran (charta VS

camtasia) terhadap hasil belajar siswa tentang pencemaran lingkungan di SMK

Negeri 1 Sibolga?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran

kooperatif (STAD VS konvensional) dan media pembelajaran (charta VS

camtasia) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa tentang pencemaran

lingkungan di SMK Negeri 1 Sibolga?

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran kooperatif (STAD VS

konvensional) dan media pembelajaran (charta VS camtasia) terhadap hasil

(24)

9

2. Pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran kooperatif (STAD VS

konvensional) dan media pembelajaran (charta VS camtasia) terhadap

kemampuan berpikir kritis siswa tentang pencemaran lingkungan di SMK

Negeri 1 Sibolga.

1.6. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis

maupun praktis.

Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat :

1. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang berbagai alternatif

media pembelajaran yang dapat digunakan pada mata pelajaran IPA topik

pencemaran lingkungan di kelas XI SMK Negeri 1 Sibolga.

2. Sebagai sumbangan pikiran dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA

khususnya di SMK Negeri 1 Sibolga.

3. Sebagai bahan acuan bagi guru dalam membelajarkan pokok bahasan

pencemaran lingkungan dalam pembelajaran IPA di kelas XI SMK Negeri 1

Sibolga.

4. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang bermaksud melakukan penelitian

lebih lanjut.

Secara praktis hasil penelitian bermanfaat :

1. Sebagai bahan informasi bagi tenaga kependidikan dalam memilih media

pembelajaran camtasi atau charta.

2. Sebagai bahan evaluasi bagi guru IPA yang mengajarkan setiap bahasan

dalam pembelajaran pencemaran lingkungan di kelas XI SMK Ngeri 1

(25)

10

pembelajaran mata pelajaran pencemaran lingkungan untuk meningkatkan

(26)

78

DAFTAR PUSTAKA

Afcariono, M. 2008. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa Pada Materi Biologi. Jurnal Pendidikan Inovatif, Volume 3, Nomor 2, Maret 2008.

Ahmadi Abu & Sipriyono Widodo. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineke Cipta.

Ariyanti, E. 2010. Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Matematika Dan IPA, Volume 1, Nomor 2, Juli 2010.

Arsyad. 2004. Media Pembelajaran. Grafindo Persada. Jakarta.

Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Rajawali Press Indonesia. Jakarta.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Anita lie. 2002. Cooperatif Learning ; mempraktikkan coopratif larning diruang-ruang kelas.Jakarta: Grasindo.

Anwar. 2006. Penggunaan Peta Konsep melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (StudentTeams Achievement Divisions) untuk Meningkatkan Proses, Hasil Belajar dan Respon pada Konsep Ekosistem Siswa Kelas X SMAN 8 Malang.Tesis tidak diterbitkan. Malang:Universitas Negeri Malang.

Anderson, L.W., and Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, New York: Longgman.

Arends, R.I 2008. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar. Buku Dua. (Peterjemahan: Helly Prayitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto). Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Armstrong, N., Cgang & Brickman. 2007 Cooperative Learning in Industrial-sized Biology Classes. CBE-Life Sciences Education, 6:163-171.

Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif. Penerbit Publisher. Jakarta.

(27)

79

Hamalik, O. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Bandung.

Hamalik, O. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta

Handayanto, S.K. 2003. Model Pembelajaran Fisika. FMIPA UM. Malang.

Harsanto, R. 2005. Melatih Anak Berpikir Analitis, Kritis, dan Kreatif. Jakarta: Grassindo

Haryanto. 2012. Pengertian Media Pembelajaran. Diakses pada tanggal 21 Januari 2012: Belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/.

Hassoubah, Z.I. 2004. Developing Creative & Cratical Thinking Skills, Bandung: Penerbit Nuansa

Ibrahim, Muslimin, dan Nur, Muhammmad. (2000). Pembelajaran Kooperatif.Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Kartolo, A. 2010. Pembelajaran Kooperatif Model STAD Dan TGT Ditinjau Dari Aktivitas Belajar dan Kemampuan Awal Siswa. (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Materi Sistem Ekskresi Manusia Kelas IX di SMP Negeri 2 Wonogiri. Program Studi Pendidikan Sains. Sekolah Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Lewis, G., dan Slade, C. 1994. Cratical Communication. Australia: Prentice Hall Lin, H., Chen, T., Dywer, F. M. 2006. Effect of static visuals and computer generated animations in facilitating immediate and delated achiecvement in etl classroom. Foreign Langguage Annals, 2:203-213.

Mayer, R. E. (2009). Multimedia Learning: Prinsip-Prinsip dan Aplikasi. Terjemahan oleh Teguh Wahyu Utomo. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Matlin, M. w. 1984. Cognition. Fort Worth: Harcourt Brace Publishers.

Mayana, Sri., 2011. Pengaruh Metode Pembelajaran Penemuan terbimbing dan Media Gambar terhadap Kemampuan berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran Biologi SMA Negeri 1 TanjungPura.Jurnal Pendidikan Biologi Pacasasarjana Universitas Negeri Medan,296. Vol.1 No. 4 Edisi Juni 2011.

McClean, P., Johnson, C., Rogers, R., Daniel, L., Reber, J., Slator, B.M., Terpstra, J., and White, A. 2005. Moculer and cellular biology animations: development and impact on student learning. Cedll Biol. Education. 4:169-179.

(28)

80

O’Day.D. H. 2006. Animated cell biology: a quick and easy method for making

effective high-quality teaching animations. CBE Life Science Education, 5:225-263.

O’Day, D. H. 2007. The value of animation in biology teaching: a study of long

term memory retention. CBE Life Science Education, 6:217-223.

Prastowo, A. 2011, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar inovatif Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik Dan Menyenangkan, Diva press, Yogyakarta.

O’Day.D. H. 2006. Animated cell biology: a quick and easy method for making

effective high-quality teaching animations. CBE Life Science Education, 5:225-263.

O’Day, D. H. 2007. The value of animation in biology teaching: a study of long

term memory retention. CBE Life Science Education, 6:217-223.

Rachmat, W. 2012. Modul Camtasia Studio. Diakses pada tahun 2012:ictbatam.files.wordpress.com/2011/04/modulcamtasiastudio,pdf.

Redhana, I Wayan. 2003. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Dengan Strategi Pemecahan Masalah.Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran XXXVI. II: 11-21.

Rieber, L. P. 1990. Using Animation in Science instruction with Young Children. Journal Of Educational Pshychology. Vol 82, Hal. 135-140.

Rusman.2010. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Rajawali Pers, Grafindo Persada. Jakarta.

Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta: Kencana.

Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Edisi Pertama. Cetakan Ke-5. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta: Prenada Media Group.

Simanjuntak, A. 2008.Pengruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir kritis LOgis Terhadap Hasil Belajar Fisika pada SMA PGRI 20 Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara, Tesis, pascasarjana, Unimed, Medan.

(29)

81

Sulastri, Y., Rochintaniwati, D., 2009. Pengaruh penggunaan Pembelajaran koopertaif tipe STAd dalam Pembelajaran Biologi tentang konsep Ekosistem di SMP Negeri 2 Cimalaka.

Suminto. 2008. Penggunaan Media Inovatif melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Proses Belajar dan Pemahaman Konsep Pewarisan Sifat Makhluk Hidup Siswa Kelas IX MTsN Kota Bima. Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin, R.L. 1995. Cooperative Learning, Theory, Research, and Practice, Second Edition, Library Of Congress Cataloging-in- Publication Data. ISBN 0-205-15630-4.

Syah, M. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wirahayu, A. Y.dan Kristanto, S. M. 2007. Peningkatan Pemahaman Geografi dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Penelitian Pendidikan. Tahun 17 (17).

Gambar

Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Siswa mampu menyebutkan usia Nabi Muhammad saw ketika menerima wahyu yang

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pola komunikasi pada Ritual Haul Habib Ali al Habsyi yang di dalam pola tersebut menyangkut perilaku dari komunikator dalam

Nota Kesepahaman ini (selanjutnya disebut sebagai "Nota") bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas sumber daya manusia Kementerian Pekerjaan Umum

Seperti yang telah dituliskan pada penjelasan sebelumnya, bahwasanya ilmu tauhid adalah ilmu ketuhanan yang mengupayakan menyediakan penjelasan yang

/2015 tanggal 21 September 2015, pekerjaan Penyusunan Masterplan Penyelenggaraan Pekan Olah Raga Provinsi Sumatera Selatan di Kabupaten Muara Enim, maka peserta yang

Penggunaan dadah mengatasi lain-lain keperluan hidup seperti makan, minum, keluarga dan sebagainya, mengalami gejala tarikan sekiranya tidak ambil dadah untuk

KMP Gili Ketapang Jaya adalah kapal yang akan berfungsi sebagia sarana transportasi penyeberangan, rekreasi dan edukasi. Pada trip penyeberangan kapal ini akan

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, serta berdasarkan penelitian terdahulu mengenai hubungan antara pengumuman dividen dan harga saham, maka