• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B Taman Kanak-kanak PGRI I TalegongKecamatan Talegong Kab. Garut Tahun Pelajaran 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B Taman Kanak-kanak PGRI I TalegongKecamatan Talegong Kab. Garut Tahun Pelajaran 2013-2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK

TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE

BERCERITA

( Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B Taman Kanak-kanak PGRI I Talegong Kecamatan Talegong Kab. Garut Tahun Pelajaran 2013-2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

Yusti Novia An 1009399

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

JURUSAN PEDAGOGIK

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Pada Anak Taman Kanak-Kanak

Melalui Penerapan Metode

Bercerita

Oleh Yusti Novia AN

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Yusti Novia AN 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

YUSTI NOVIA AN

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK

TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE

BERCERITA

( Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B Taman Kanak-kanak PGRI I Talegong Kab. Garut Tahun pelajaran 2013-2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Heny Djoehaeni S.Pd.M.Si NIP:19700724199802 2001

Pembimbing II,

Rita Mariyana M.Pd

NIP:19780308200112 2001

Diketahui oleh

Ketua Program Studi PGPAUD,

(4)

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

YUSTI NOVIA AN

1009399

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK

TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE

BERCERITA

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak PGRI I Talegong Kecamatan Talegong Kab. Garut Tahun Pelajaran 2013-2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Penguji I Penguji II

dr. Nur Faizah Romadona, M.Kes Ali Nugraha, M.Pd NIP. 19701129 200312 2 001 NIP. 196805241998021 001

Penguji III

Asep Deni Gustiana, M.Pd NIP. 198409182012121 001

Mengetahui :

Pendidikan Ketua Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(5)

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK

TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN

METODE BERCERITA

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak PGRI I Talegong Kecamatan Talegong Kab. Garut Tahun Pelajaran 2013-2014)

Oleh : Yusti Novia AN, NIM. 1009399

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang ditemukan di TK PGRI I Talegong khususnya di Kelompok B yaitu kemampuan anak dalam rasa percaya diri belum berkembang. Hal ini ditunjukan dengan sebagian besar anak belum mampu berbicara lancar tanpa rasa malu dan takut didepan temannya, ini dikarenakan starategi pembelajaran yang digunakan tidak cocok dan tidak menggunakan media yang mampu menumbuhkembangkan rasa percaya diri pada anak. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode yang dapat mengembangkan rasa percaya diri pada anak taman kanak-kanak. Solusi yang diambil untuk mengatasai permasalahan tersebut dengan penerapan metode bercerita. Tujuan dari penelitian ini adalah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan penerapan metode bercerita untuk meningkatkan rasa percaya diri pada anak taman kanak-kanak di TK. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas, dengan pendekatan kualitatif secara kolaborasi dengan guru. Subjek dalam penelitian ini adalah kelompok B di TK PGRI I Talegong yang berjumlah 21 anak. Hasil penelitian menunjukan bahwa rasa percaya diri pada anak taman kanak-kanak melalui penerapan metode bercerita diperoleh hasil yang sangat baik. Pada siklus pertama yang dilakukan melalui kegiatan bercerita menggunakan buku cerita bergambar menunjukan 3,81% anak berada pada kategori Belum Berkembang, 95,23% anak berada pada ketegori Mulai Berkembang, 18,57% anak berada pada ketegori Berkembang Sesuai Harapan, sedangkan 2,38% anak berada pada kategori Berkembang Sangat Baik. Pada siklus kedua yang dilakukan dengan menggunakan boneka tangan menunjukan tidak ada anak berada pada kategori Belum Berkembang, 2,38% anak berada pada ketegori Mulai Berkembang, 95,23% anak berada pada ketegori Berkembang Sesuai Harapan, sedangkan 17,61% anak berada pada ketegori Berkembang Sangat Baik. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah guru diharapkan mampu menggunakan berbagai media yang sesuai dengan karakteristik anak dan menggunakan kegiatan yang bervariasi.

(6)

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

CONFIDENCE INCREASE IN CHILDREN KINDERGARTEN THROUGH APPLICATION STORYTELLING

(Classroom Action Research In Group B In kindergarten I Talegong PGRI Talegong District of the District. Garut Academic Year 2013-2014)

Yusti Novia AN1, Heny Djoehaeni2, Rita Mariyana3 (Responsible Person)

Teacher Education Early Childhood Education Faculty of Education

Indonesia University of Education

ABSTRACT

This research is motivated by problems found in kindergarten PGRI I Talegong especially in Group B that children's ability to self-confidence is not developed yet. This is evidenced by the majority of children are not able to speak fluently without fear and shame in front of his friends, is because the learning strategy used was not suitable and do not use media that is able to develop confidence in children. Therefore, we need a method that can develop self-confidence in children kindergarten. The solution is taken to the problem of handling his storytelling methods with the application. The purpose of this research is to implement the application of the method of learning by using storytelling to increase confidence in the kindergarten children in kindergarten PGRI I Talegong. This type of research is classroom action research, a qualitative approach in collaboration with teachers. Subjects in this study were group B in kindergarten PGRI I Talegong totaling 21 children. The results showed that self-esteem in children kindergarten through the application of methods of storytelling obtained excellent results. In the first cycle is done through storytelling using picture books showed 3.81% of the children are in the category of Not Growing, 95.23% of children were at Start Developing categories, 18.57% children were in accordance Evolving Expectations categories, while the second, 38% of children are in the category Growing Very Good. In the second cycle is performed using a hand puppet shows no child is in the category yet Evolving, 2.38% of the children are on the Start Developing categories, 95.23% children were in accordance Evolving Expectations categories, while 17.61% of children are at Developing categories Very Good. Recommendations from this study is that teachers are expected to use a variety of media to suit the characteristics of the child and use

varied activities.

(7)

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

(8)

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah………. 1

B. Rumusan Masalah………... 7

C. Tujuan Masalah………... 8

D. Manfaat Penelitian……….. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Percaya Diri Untuk Anak Taman Kanak-Kanak………... 10

B. Metode Bercerita………. 22

C. Penelitian Yang Relevan………. 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian………. 38

B. Desain Penelitian……… 38

C. Metode Penelitian………... 40

D. Penjelasan Istilah……… 45

(9)

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data……… 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian………. 60

1. Gambaran Umum TK PGRI I TALEGONG………... 60

2. Keadaan Guru dan Murid TK PGRI I TALEGONG………... 61

3. Proses Pembelajaran TK PGRI I TALEGONG………... 63

B. Deskripsi Hasil Penelitian………... 67

1. Kondisi Objektif Rasa Percaya Diri Anak sebelum

penerapan metode bercerita di TK PGRI I TALEGONG…… 67

2. Penerapan Metode Bercerita untuk Meningkatkan Rasa

Percaya Diri pada Anak Taman Kanak-Kanak di TK PGRI I

TALEGONG ………... 70

3. Peningkatan Kemampuan Rasa Percaya Diri pada Anak

Taman Kanak-Kanak setelah penerapan Metode Bercerita di

TK PGRI I TALEGONG………. 86

C. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 91

1. Kondisi Objektif Rasa Percaya Diri Anak sebelum

penerapan metode bercerita di TK PGRI I TALEGONG…… 91

2. Penerapan Metode Bercerita untuk Meningkatkan Rasa

Percaya Diri pada Anak Taman Kanak-Kanak di TK PGRI I

TALEGONG………

95

3. Peningkatan Kemampuan Rasa Percaya Diri pada Anak

Taman Kanak-Kanak setelah Penerapan Metode Bercerita di

(10)

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jumlah siswa TK PGRI I TALEGONG 4 tahun terakhir………. 38

3.2 Kisi –kisi Instrumen Penelitian ……… 49

3.3 Kisi-kisi pelaksanaan kegiatan metode bercerita ………. 50

3.4 Pedoman observasi dalam meningkatkan rasa percaya diri pada anak

taman kanak-kanak kelompok B TK PGRI I Talegong…..…………. 52

3.5 Pedoman observasi kegiatan guru dalam pelaksanaan proses

pembelajaran Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Anak Taman

Kanak-kanak……….

53

3.6 Pedoman wawancara untuk guru berkaitan dengan perencaan

pembelajaran dalam rasa percaya diri pada anak taman

kanak-kanak……….

55

4.1 Daftar nama tenaga pendidik dan kependidikan TK PGRI I

Talegong……… 61

4.2 Daftar siswa TK PGRI I Talegong ………...…………...…. 62

4.3 Tema-tema dalam pembelajaran di TK PGRI I Talegong………….... 63

4.4 Hasil Observasi awal (Prasiklus) ………...………... 67

4.5 Hasil Observasi ( Pengamatan) Siklus I ………...……… 73

4.6 Temuan siklus I dan rencana Perbaikan Tindakan Siklus II...……….. 78

(11)

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

(12)

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Observasi awal rasa percaya diri ……….……. 69

4.2 Hasil observasi rasa percaya diri ……….. 69

4.3 Observasi siklus I rasa percaya diri ……….………. 74

4.4 Hasil observasi perkembangan anak pada siklus I……… 75

4.5 Observasi (pengamatan) siklus II rasa percaya diri……….. 82

4.6 Hasil observasi (pengamatan) pengamatan anak siklus II …………... 83

4.7 Perkembangan keseluruhan pada perkembangan BB………... 84

4.8 Perkembangan keseluruhan pada perkembangan MB………... 85

4.9 Perkembangan keseluruhan pada perkembangan BSH………. 85

4.10 Perkembangan keseluruhan pada perkembangan BSB ……..………. 86

4.11 Perkembangan anak yang Belum Berkembang………...……….. 87

4.12 Perkembangan anak yang Mulai Berkembang……….……….……… 88

4.13 Perkembangan anak yang Berkembang Sesuai Harapan ...….………. 88

4.14 Perkembangan anak yang Berkembang Sangat Baik……...….…... 89

(13)

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Halaman Instrumen Penelitian

1.1 Kisi- kisi Instrumen Penelitian …………...………..… 106

1.2 Kisi- kisi Instrumen Penelitian Pelaksanaan Proses Pembelajaran dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Pada Anak Taman Kanak-Kanak……… 107 Data Hasil Pengamatan Pendahuluan 1.1 Hasil Observasi Guru dalam Pelaksanaan Proses Pembelajaran dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Anak Taman Kanak-Kanak…. 109 1.2 Hasil Observasi dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Pada Anak Taman Kanak-Kanak…..………..…. 111

1.3 Hasil Wawancara Guru Berkaitan dengan Perencanaan Pembelajaran dalam Rasa Percaya Diri pada Anak Taman Kanak-Kanak…………. 113

1.4 Hasil Gambaran Awal Meningkatkan Rasa Percaya Diri berdasarkan Penilaian Prasiklus ……… 114

1.5 Hasil Studi Dokumentasi ……….. 115

1.6 Hasil Studi Dokumentasi Program Semester ………... 116

1.7 Hasil Studi Dokumentasi Satuan Kegiatan Mingguan ………. 144

(14)

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LAMPIRAN 2

Halaman Data Hasil Penelitian

2.1 Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) pelaksanaan PTK………... 164

2.2 Satuan Kegiatan Harian (SKH) Siklus I ………. 165

2.3 Satuan Kegiatan Harian (SKH) Siklus II ………... 169

2.4 Hasil Observasi guru berkaitan dengan pelaksanaan proses

pembelajaran dalam meningkatkan rasa percaya diri pada anak

taman kanak-kanak pada siklus I ………...………..

173

2.5 Hasil kemampuan anak dalam meningkatkan rasa percaya diri pada

anak taman kanak-kanak pada siklus I..………. 174

2.6 Hasil Observasi guru berkaitan dengan pelaksanaan proses

pembelajaran dalam meningkatkan rasa percaya diri pada anak

taman kanak-kanak pada siklus II ……….

195

2.7 Hasil kemampuan anak dalam meningkatkan rasa percaya diri pada

anak taman kanak-kanak pada siklus II ……… 196

2.8 Rangkuman kemampuan anak dalam rasa percaya diri berdasarkan

siklus I………. 217

2.9 Rangkuman kemampuan anak dalam rasa percaya diri berdasarkan

(15)

1

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa dimasa yang akan

datang. Anak dilahirkan dengan potensi dan kecerdasannya masing-masing.

Untuk mengoptimalkan potensi anak, orang dewasa dan lingkungan di sekitar

anak harus dapat memberikan stimulasi yang tepat dan sesuai dengan

kebutuhan dan tahapan perkembangan anak. Anak harus diberikan kesempatan

untuk berkreasi serta berimajinasi, agar anak dapat tumbuh dan berkembang

secara optimal. Stimulasi dan dukungan yang diberikan oleh orangtua maupun

guru harus mampu mengembangkan semua aspek perkembangan anak.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini tertulis pada

pasal 28 ayat 1 yang bahwa “Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan bagi

anak sejak lahir sampai dengan enam tahun dan bukan merupakan prasyarat

untuk mengikuti pendidikan dasar”. Selanjutnya Pasal 28 ayat 3 menetapkan

bahwa Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak

usia dini yang diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi

diri sesuai dengan tahap perkembangan.

Aspek perkembangan anak meliputi aspek perkembangan kognitif, bahasa,

fisik/motorik, sosial emosional, nilai moral dan agama. Pendidikan Taman

(16)

2

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar”. Berdasarkan prinsip pembelajaran tersebut maka kegiatan

pembelajaran di TK harus memiliki nuansa bermain yang dapat memberikan

belajar bermakna pada anak, sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai,

yakni anak akan lebih mandiri dengan segala sesuatu dengan kapasitas anak

bisa tercapai. Metode pembelajarannnya pun harus terarah, cermat, tepat agar

mengarahkan pada hasil yang optimal.

Salah satu aspek perkembangan yang dikembangkan di TK adalah aspek

perkembangan sosial emosioanal. Dalam Permendiknas Nomor 58 tahun 2009

tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, dinyatakan bahwa tingkat

perkembangan sosial emosional usia 4-5 tahun adalah anak menunjukan sikap

mandiri dalam kegiatan, mau berbagi, menolong dan membantu teman,

menunjukan antusiasme dalam melakukan permainan kompetitif secara positif,

pengendalian perasaan, menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan,

menunjukan rasa percaya diri, menjaga diri sendiri dari lingkungannya dan

menghargai orang lain.

Dalam aspek perkembangan sosial emosional terdapat aspek

perkembangan menunjukan rasa percaya diri yang mencakup indikator yaitu

berani bertanya dan menjawab, mau mengemukakan pendapat secara

sederhana, bermain pura-pura tentang profesi, dapat bekerja secara sederhana.

Seperti halnya yang dikemukakan Sujiono (2009:77), bahwa anak yang ada

pada bangku Taman Kanak-kanak sudah dapat menyatakan dan melabelkan

(17)

3

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

alami, rasa marah, atau perasaan senang dan juga menguraikan suatu situasi

yang merupakan emosi yang dihasilkan oleh anak-anak yang lain.

Pada aspek perkembangan sosial emosional ini, salah satu kemampuan

yang dikembangkan adalah rasa percaya diri pada anak. Rasa percaya ini tidak

hanya mencakup aspek perkembangan sosial emosional tetapi aspek

perkembangan bahasa juga sangat dibutuhkan dalam meningkatkan rasa

percaya diri.

Percaya diri merupakan hal penting yang harus dimiliki anak untuk

menapaki roda kehidupan. Krisis percaya diri dapat disebabkan oleh berbagai

hal, salah satu diantaranya adalah rasa percaya diri yang tidak dipupuk sejak

dini. Rasa percaya diri berpengaruh terhadap perkembangan mental dan

karakter mereka. Mental dan karakter anak yang kuat akan menjadi modal

penting bagi masa depannya ketika menginjak usia dewasa, sehingga mampu

merespon setiap tantangan dengan lebih realistis.

Kurang munculnya rasa percaya diri pada anak adalah karena berpikir

negatif tentang dirinya sendiri atau dibayangi dengan ketakutan yang tanpa

sebab sehingga timbul perasaan tidak menyenangkan serta dorongan atau

kecendrungan untuk segera menghindari apa yang dilakukan itu. Seperti yang

dikemukakan Shapiro (Rahayu,2013: 62) menyatakan bahwa pada dasarnya

setiap anak pemalu. Anak-anak pemalu membatasi pengalaman mereka, tidak

berani mengambil resiko sosial yang diperlukan, dan mereka tidak akan

(18)

4

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rahayu ( 2013: 62) Oxford Advanced Learner’s Dictionary

mendefinisikan percaya diri ( confidence) sebagai percaya pada kemampuan anda sendiri untuk melakukan sesuatu dan berhasil. Pendapat lain yang

menyatakan hal serupa yakni Goleman bahwa percaya diri adalah kesadaran

yang kuat tentang harga dan kemampuan diri sendiri.

Dengan kata lain, anak dapat dikatakan percaya diri jika anak berani

melakukan sesuatu hal yang baik bagi dirinya sesuai dengan pengetahuan dan

kemampuan sendiri. Selain itu, anak mampu melakukannya tanpa ragu serta

berfikir positif. Rasa percaya diri ini sangat penting bagi kehipan anak. Untuk

itu, setiap pendidik perlu menanamkan percaya diri yang mantap kepada

anak-anak sejak dini. Tanpa adanya percaya diri , pesimisme dan rasa rendah diri

akan menguasai anak dengan mudah. Tanpa dibekali rasa percaya diri yang

mantap sejak dini, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lemah.

Rasa percaya diri merupakan salah satu aspek yang harus dimiliki oleh

setiap anak, namun pada kenyataannya berdasarkan hasil observasi yang

dilakukan di TK PGRI I TALEGONG masih banyak permasalahan yang

terkait dengan rasa percaya diri pada anak, hal ini ditunjukan melalui beberapa

perilaku diantaranya: anak tidak mau tampil kedepan, anak takut berbicara di

depan temannya, anak selalu mengeluh disetiap kegiatan pembelajaran, anak

tidak berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

Penulis telah melakukan observasi di TK PGRI I TALEGONG mengenai

pembelajaran yang mampu meningkatkan rasa percaya diri dan metode yang

(19)

5

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran dalam meningkatkan rasa percaya diri TK PGRI I TALEGONG

masih terlihat membosankan seperti guru kurang berkomunikasi pada anak,

pembelajarannya yang tidak sesuai dengan usia anak, dikarenakan strategi

pembelajaran yang digunakan tidak tepat karena guru lebih banyak

menggunakan metode ceramah. Selain itu sarana dan prasarana yang

digunakan untuk menunjang pembelajarannya pun sangat terbatas dan belum

melakukan inovasi dalam pembelajaran sehingga tidak mampu meningkatkan

rasa percaya diri pada anak dan masih banyak beranggapan bahwa percaya diri

itu dapat tumbuh dengan sendirinya tanpa harus ada dukungan dan semangat

baik dari orang tua ataupun guru. Menurut guru di TK PGRI I TALEGONG,

bahwa dalam menumbuhkan rasa percaya diri pada anak masih banyak

kesulitan hal ini dikarenakan guru lebih banyak menggunakan metode ceramah

dalam meningkatkan rasa percaya diri pada anak, dan anak dipaksa harus

kedepan untuk berbicara yang akhirnya anak menjadi takut untuk ke depan dan

berbicara di depan kelas.

Berkaitan dengan masalah tersebut, untuk meningkatkan rasa percaya diri

pada anak usia dini peneliti ingin mengungkapkan salah satu metode

pembelajaran yang dipandang efektif bagi peningkatan rasa percaya diri pada

anak usia dini. Salah satu metode pembelajaran tersebut adalah metode

bercerita

Penerapan metode bercerita ini merupakan salah satu penerapan yang

dapat dipertimbangkan, karena melalui penerapan metode bercerita tersebut

(20)

6

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran. Seperti yang diungkapkan Soderman dan Farrel (Rahayu, 2013)

mengatakan bahwa jika anak terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran

maka anak akan mengalami sendiri proses belajar itu. Dengan penerapan

metode bercerita sangat membantu dalam mengembangkan rasa percaya diri

anak, karena seperti yang dikemukakan Musfiroh (2005:24-25), bercerita

menjadi sesuatu yang penting bagi anak karena beberapa alasan salah satu

alasannya adalah bercerita dapat memberikan efek psikologis yang positif bagi

anak dan guru sebagai pencerita, seperti kedekatan emosional dimana anak

tidak malu atau ragu-ragu jika bersosialisasi dengan orang lain. Rasa percaya

diri yang rendah dapat ditingkatkan melalui metode bercerita (Masithoh dkk,

2005:113). Karena dengan mendengarkan cerita anak sebenarnya memutuskan

sejenak dengan kehidupan nyatanya, dimana anak dapat berimajinasi dan

berfantasi sehingga daya imajinasi dan berfantasi anak dapat terasah. Selain itu

cerita juga dapat memberi waktu pada anak untuk bereksplorasi . Salah satunya

adalah anak mencoba mengajukan pertanyaan, membuat tebak-tebakkan dan

akhirnya menemukan jawaban. Karena pada saat anak mengajukan

pertanyaan, membuat tebak-tebakkan dan akhirnya menemukan jawaban, anak

mengembangkan imajinasinya, mengeksplor kemampuan diri serta mengaitkan

ide dalam setiap alur cerita yang disampaikan.

Melalui kegiatan mendengarkan cerita anak memperoleh kosa kata yang

lebih banyak. Perolehan kosa kata tersebut dapat dimanfaatkan anak untuk

mengembangkan imajinasi dari cerita yang didengarkan. Dari proses inilah

(21)

7

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memerlukan tempat untuk diekspresikan dan anak yang mempunyai

kepercayaan diri yang tinggi yang mampu dan berani mengekspresikannya.

Dari uraian di atas dapat dianalisis bahwa rasa percaya diri dapat diciptakan

melalui penerapan metode bercerita pelaksanaan pembelajaran dan proses

belajar yang menarik dan menyenangkan dapat memotivasi anak untuk berbuat

sesuatu yang mendorong anak untuk lebih percaya diri akan kemampuan yang

di milikinya.

Berdasarkan permasalahan yang berkembang di atas, maka penelitian ini

memfokuskan kajian pada “ meningkatkan rasa percaya diri pada anak taman

kanak-kanak melalui penerapan metode bercerita”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan suatu masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi objektif rasa percaya diri anak sebelum penerapan metode

bercerita di TK PGRI I TALEGONG?

2. Bagaimana penerapan metode bercerita untuk meningkatkan rasa percaya diri

pada anak taman kanak-kanak di TK PGRI I TALEGONG?

3. Bagaimana peningkatan kemampuan rasa percaya diri pada anak taman

(22)

8

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kondisi objektif rasa percaya diri anak sebelum penerapan

metode bercerita di TK PGRI I TALEGONG

2. Untuk mengetahui penerapan metode bercerita untuk meningkatkan rasa

percaya diri pada anak taman kanak-kanak di TK PGRI I TALEGONG

3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan rasa percaya diri pada anak taman

kanak-kanak setelah penerapan metode bercerita di TK PGRI I TALEGONG

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan memperkaya pemahaman akan

perkembangan awal pada anak-anak dan dapat menambah untuk mengajar

pada anak taman kanak-kanak yang memiliki rasa percaya diri rendah serta

untuk meningkatkan rasa percaya diri pada anak taman kanak-kanak melalui

penerapan metode bercerita.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Siswa

- Anak akan yakin serta percaya diri berkat pengalaman, dalam melawan rasa

takut, dan mampu meningkatkan motivasi dan prestasi

- Anak memiliki jiwa kemandirian, memiliki rasa keberanian untuk bertindak

dan mampu bersosialisasi dengan baik dalam berbagai situasi

(23)

9

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Guru dapat mengetahui segala potensi diri anak serta mampu mengembangkan

dan membentuk kepercayaan diri anak.

- Guru lebih percaya diri

- Meningkatkan kualitas dan kuantitas anak didik

c. Bagi Sekolah

- Memberikan masukan bagi sekolah sehingga memfasilitasi semua aspek

perkembangan khususnya meningkatkan rasa percaya diri dengan berbagai

fasilitas pengalaman anak.

- Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah yang

tercermin dalam peningkatan kemampuan profesional para guru, perbaikan

(24)

Yusti Novia An, 2014

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan 2003. Undang- Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta

Dhieni, Nurbiana dkk.(2006). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta.Universitas Terbuka

Hakim. Thursan. (2002). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri Anak. Jakarta: Puspa Swara

http://www.pendidikankarakter.com/7-cara-meningkatkan-rasa-percaya-diri-anak/

Masithoh,dkk. (2005). Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta:

Rineka Cipta

Musfiroh, Tadkiroatun. (2005). Bercerita Untuk Anak Usia Dini. Jakarta:Depdiknas

Pedagogia Jurnal Ilmu Pendidikan. (2010). Perbedaan Kepercayaan Diri Anak Usia TK Ditinjau dari Pola Asuh Orang Tua. Bandung: UPI. Tidak diterbitkan

Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia No 58 tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini. Jakarta

Putra, N & Dwilestari, N. (2012). Penelitian kualitatif PAUD Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Rahayu, A.Y. (2013). Menumbuhkan Kepercayaan diri Melalui Kegiatan Bercerita. Jakarta : Indeks

Sugiarto, Eko. (2013). 5 Matra Sakti Agar Percaya Diri. Yogyakarta: Khitah Publishing

Sujiono,Y.N. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks Wardhani, IGAK & Wihardit, K. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :

Universitas Terbuka

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis statistic deskriptif dan statistic inferensial yang diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan

Penambahan ekstrak bunga rosella dalam proses pembuatan yoghurt probiotik berbahan dasar susu kambing tidak berpengaruh nyata terhadap karakteristik kimia pada nilai pH, TAT,

tidak bagi santri yang telah mengerjakan salat malam berjamaah dapat. mempengaruhi sikap disiplin pada setiap kegiatan

harus melaksanakan sesuai dengan Peraturan Daerah yang telah ditetapkan. Penyelenggaraan pajak reklame tersebut, meliputi: pemberian izin

Pendahuluan , Besaran & Vektor ,Gerak Lurus ,Gerak Benda Dalam Bidang Datar Dengan Percepatan Tetap , Hukum –Hukum Newton Tentang gerak Kesetimbangan, Momentum Impuls Dan

(1) Wacana lisan memerlukan daya simak yang tinggi agar interaksi tidak terputus; (2) Wacana lisan sulit diulang, dalam artian mengulangi hal yang sama tepat

Plat pengekang ini terbuat dari baja, fungsinya untuk pengekang baja ringan profil C yang digunakan sebagai tumpuan benda uji reng baja ringan agar tidak geser saat

• Market analysis of hinterland economy and its demand for port facilities;. • Port positioning to maximise