• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KANWIL DEPDIKBUD PROPINSI SUMATERA BARAT : Studi Deskriptif-Analitik Bidang Garapan Kesiswaan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KANWIL DEPDIKBUD PROPINSI SUMATERA BARAT : Studi Deskriptif-Analitik Bidang Garapan Kesiswaan."

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

PROPINSI SUMATERA BARAT

(Studi Deskriptif-Analitik Bidang Garapan Kesiswaan)

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Bidang Studi Administrasi Pendidikan

O l e h

WISMA ENDRIMON

NRP, 9232009

PROGRAM PASCA SARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

f f ar, M. Ed.

(3)

KOORDINATOR BIDANG STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA IKIP BANDUNG,

(4)

'Berhasil atau tidaknya suatu perjuangan sangat ditentukan

oieh kemauan, ketabahan, dan keuletan serta kebulatan tekad yang dimiliki" (Arnold Glasow)

"Kunci bagi semua hal adaiah kesabaran, anda seperti mem-peroleh anak ayam dengan dierami terlebih dahulu, bukan dengan memecahkan telurnya"

(Arnold Glasow)

'Membiarkan diri berada dafam sistem yang tidak benar adaiah suatu kebodohan" (Prof. Dr. Achmad Sanusi, SH, MPA)

'Mengertilah tentang orang lain terlebih dahulu, bila kamu berharap ia mengerti tentang kamu"

"Menyerah pada keadaan adaiah kematian

secara perlahan"

(5)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KANWIL DEPDIKBUD

PROPINSI SUMATERA BARAT

(Studi Deskriptif-Analitik Bidang Garapan Kesiswaan)

Oleh

Wisna Endrinon

Penelitian

ini

bertolak dari arti penting

data

dan

informasi

pendidikan bagi pengambilan keputusan,

perumusan

kebijakan,

dan

penyusunan rencana pendidikan

serta

untuk

kepentingan pelaksanaan tugas sehari-hari setiap unit/bagian

dalam

suatu

organisasi,

dimana

dalam

lingkungan

Kanwil

Depdikbud propinsi Sumatera Barat penyediaan data dan infor

masi tersebut merupakan tugas dari sistem informasi

manaje

men Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan

terhadap

sistem

informasi

manajemen

Kanwil

Depdikbud

propinsi

Sumatera

Barat

ditemukan indikasi bahwa

sistem

informasi

manajemen

Kanwil

Depdikbud propinsi Sumatera

Barat

belum

berfungsi

secara

baik.

Memahami

arti

penting

data

dan

informasi serta ditemukan indikasi belum berfungsinya sistem

informasi manajemen Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat

secara baik, maka dilakukan penelitian ini.

Penelitian

ini

difokuskan

pada

bidang

garapan

kesiswaan dengan membatasi pada beberapa aspek pokok,

yaitu

(1) bentuk dan struktur organisasi, (2) deskripsi tugas, (3)

(6)

efi-peran personil dan koordinasi kerja.

Penelitian

ini

bersifat

deskriptif-analitik

dengan

menggunakan

pendekatan

kualitatif.

Pengumpulan

data

dan

informasi dilakukan sendiri oleh peneliti dengan menggunakan

teknik

wawancara,

observasi,

dan

analisis

dokumentasi.

Wawancara

dilakukan

dalam

bentuk

tak-terstruktur

dengan

berpedoman

pada panduan pengumpulan data. Untuk

memudahkan

proses

pengumpulan data peneliti melakukan kegiatan

magang

(observasi

peran

serta).

Pengolahan

dan

analisis

data

dilakukan selama dan setelah proses pengumpulan data. Secara

keseluruhan pengolahan dan analisis data mengikuti

prosedur

(1) reduksi data, (2) "display" data, serta (3)

pengambilan

kesimpulan dan verifikasi.

Berdasarkan analisis dapat dikemukakan beberapa temuan

penelitian sebagai berikut; (1) berkaitan dengan bentuk

dan

struktur

organisasi; (a) sistem informasi

manajemen

(SIM)

Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat merupakan organisa

si

formal dan melekat pada struktur organisasi Kanwil

Dep

dikbud

propinsi

Sumatera

Barat, (b)

data

dan

informasi

kesiswaan

merupakan salah satu bidang garapan dalam

sistem

informasi

manajemen

Kanwil

Depdikbud

propinsi

Sumatera

Barat,

(c)

di samping sistem

informasi

manajemen

Kanwil

Depdikbud

propinsi

Sumatera

Barat

dalam

jajaran

Kanwil

Depdikbud propinsi Sumatera Barat terdapat dua pusat

penge

lolaan data yang lain yaitu proyek IDIS (Bidang Dikmenum),

(7)

proyek IDIS dan proyek SIM belum berjalan dengan baik dan

hanya

bersifat

informal (antar personil), di

samping

itu

sistem informasi manajemen Kanwil Depdikbud propinsi Sumate

ra Barat juga melakukan koordinasi dengan Dinas P dan K Tk.

I (mengelola data sekolah dasar) dan Kanwil Departemen Agama

(mengelola sekolah di bawah Departemen Agama); (2) berkaitan

dengan

deskripsi

tugas; (a) tugas pokok

sistem

informasi

manajemen Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat khususnya

bidang

garapan kesiswaan adaiah menyediakan semua data

dan

informasi

kesiswaan yang dibutuhkan semua unit kerja

dalam

lingkungan

Kanwil

Depdikbud propinsi Sumatera

Barat,

dan

melakukan

pelayanan

data dan

informasi

kesiswaan

kepada

instansi

terkait

dan organisasi kemasyarakatan

lain

yang

membutuhkan,

(b) peran personil dalam merealisasikan

tugas

belum

berjalan secara baik. Hal ini disebabkan oleh

adanya

tugas lain yang bersifat proyek dan belum adanya

kewenangan

penuh

yang diberikan atasan; (3) berkaitan dengan

prosedur

kerja;

Prosedur pengelolaan data terdiri dari tiga

langkah

pokok, yaitu (a) pengumpulan data, (b) pengolahan data,

(c)

penyimpanan, pemanfaatan, dan penyebaran data dan informasi,

(a.l)

alat pengumpul data yang digunakan

adaiah

kuesioner

per

31

Agustus serta laporan bulanan dan

triwulan,

(a.2)

prosedur

pengumpulan data belum diatur secara ketat,

(a.3)

pengumpulan data ditangani oleh personil khusus bagian

per-suratan,

(b.l)

pengolahan data

dilakukan

secara

manual,

(b.2) sistem komputer belum dapat dikembangkan karena

(8)

hasil

olahan

data sangat terbatas, (b.4)

jumlah

personil

belum

memadai bila dibandingkan dengan beban

tugas,

(b.5)

koordinasi

kerja

sudah

berjalan cukup

baik,

(c.l)

data

disimpan secara manual dalam format laporan tahunan, sehing

ga

menimbulkan hambatan dalam penelusuran

dan

pengambilan

kembali, (c.2) data belum dimanfaatkan secara maksimal

oleh

semua

Bagian dan Bidang, (c.3) koordinasi

sudah

dilakukan

cukup baik, (c.4) data dan informasi kesiswaan juga dimanfa

atkan

oleh instansi terkait dan

organisasi

kemasyarakatan

lainnya; (4) berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi; (a)

penyediaan

data dan informasi kesiswaan belum efektif,

(b)

pelayanan data dan informasi kesiswaan belum cukup efisien.

Berdasarkan

temuan-temuan tersebut dikemukakan

saran

sebagai berikut; (1) mengingat keterbatasan pengelolaan data

dengan

sistem manual, perlu difikirkan pengembangan

sistem

komputer

dengan mempertimbangkan disain

sistem,

perangkat

keras

dan

perangkat

lunak,

personil

(jumlah

dan

kualifikasi),

prosedur

kerja, dan dana,

baik

yang

sudah

tersedia

maupun

yang dibutuhkan,

(2)

perlunya

dilakukan

koordinasi

di

tingkat pusat

khususnya

antara

Balitbang,

Dirjen Dikmenum dan Dirjen Dikmenjur berkaitan dengan

penga-daan

"satu"

pusat

pengelolaan data

di

Kanwil

Depdikbud

propinsi Sumatera Barat, (3) mengingat penelitian ini

masih

memiliki keterbatasan dan kelemahan dalam beberapa hal, maka

untuk merancang program penataan diperlukan penelitian

lan-jutan pada lembaga yang sama atau sejenis.

(9)

halaman

KATA PENGANTAR i

PENGHARGAAN DAN TERIMA KASIH iv

ABSTRAK x

DAFTAR ISI xiv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen

Kanwil Depdikbud Propinsi Sumatera Barat- 2

C. Permasalahan 9

D. Pentingnya Penelitian 15

E. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian 15

F. Paradigma Penelitian 21

G. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian 23 H. Sistem Informasi Manajemen sebagai Bagian

Integral dalam Bidang Kajian Administrasi

Pendidikan 25

I. Penjelasan Istilah 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 32

A. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen - 32 1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen 32 2. Komponen Sistem Informasi Manajemen - 34 3. Fungsi Sistem Informasi Manajemen 36

B. Lingkup dan Arti Penting Data dan Infor

masi Kesiswaan 38

C. Langkah-langkah Analisis Sistem Informasi

Manajemen 41

D. Temuan Empirik yang Terkait dengan Pene

litian ini 53

E. Kesimpulan Kajian Pustaka dan

Implikasi-nya terhadap Penelitian 55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 59

A. Sifat dan Pendekatan Penelitian 59

B. Populasi dan Sampel 60

(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN 77

A. Temuan Penelitian * 77

1. Bentuk dan Struktur Organisasi Sistem Informasi Manajemen Kanwil Depdikbud

Propinsi Sumatera Barat 77

2. Deskripsi Tugas dalam Sistem Informasi Manajemen Kanwil Depdikbud Propinsi

Sumatera Barat 85

3. Prosedur Kerja Pengelolaan Data Kesis

waan dalam Sistem Informasi Manajemen

Kanwil Depdikbud Propinsi Sumatera Ba

rat go

4. Efektivitas dan Efisiensi Sistem In

formasi Manajemen Kanwil Depdikbud Propinsi Sumatera Barat dalam

Pcnye-diaan Data dan Informasi Kesiswaan 119

B. Pembahasan 123

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 154

A. Kesimpulan 154

B. Implikasi 157

C. Rekomendasi 174

DAFTAR PUSTAKA 18g

LAMPIRAN - LAMPIRAN ig4

(11)

halaman

Bagan 1. Paradigma Penelitian 22

Bagan 2. Struktur Organisasi Sistem Informasi Mana

jemen Kanwil Depdikbud Propinsi Sumatera

Barat go

Bagan 3. Mekanisme Penyebaran dan Pengembalian

Kue-sioner Per 31 Agustus 96

Bagan 4. Prosedur Pelayanan Data dan Informasi Ke

siswaan terhadap Institusi yang lebih

Tinggi 10g

Bagan 5. Prosedur Pelayanan Data dan Informasi Ke siswaan kepada Bagian dan Bidang dalam

Ja-jaran Kanwil Depdikbud Propinsi Sumatera

Barat in

Bagan 6. Prosedur Pelayanan Data dan Informasi Ke

siswaan kepada Instansi Terkait 115

Bagan 6. Prosedur Pelayanan Data dan Informasi Ke

siswaan kepada Organisasi Kemasyarakatan

dan Perorangan Hg

Bagan 7. Sistem Informasi Manajemen Kanwil Depdik

bud Propinsi Sumatera Barat dalam Struktur

(12)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fungsi perencanaan pendidikan sebagai 'guide line

for actions' (M. Fakry Gaffar, 1987) berkenbang sejalan

dengan berkembangnya arti dan fungsi pendidikan. Pendi

dikan sebagai alat pengembangan segenap potensi yang ada

pada diri manusia (M. Fakry Gaffar, 1987), pengembangan

sumber daya manusia (A. Sanusi), menciptakan manusia

Indonesia yang berkualitas (GBHN, 1993), sarana

pemba-ngunan dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia

nasio-nal (Abin Syamsuddin, 1994) hanya dapat diperoleh melalui

sistem pendidikan yang direncanakan dengan baik.

Peran perencanaan pendidikan dalam menentukan ke

berhasilan pendidikan sangatlah vital. M. Fakry Gaffar

(1987 : 34) mengemukakan perencanaan sebagai suatu

lang-kah yang strategik dalam mengoptimalkan pendidikan. Stra

tegik yang lebih menekankan pada ketepatan dan

keteran-dalan proses untuk mencapai keberhasilan, sedangkan

peng-optimalan tidak menekankan pada keberhasilan pencapaian

semata, namun lebih dari itu merupakan upaya memanfaatkan

semua sumber yang terbatas secara maksimal untuk mencapai

tujuan secara lebih efektif dan efisien.

Menyadari arti penting perencanaan dalam upaya

mengoptimalkan pencapaian tujuan pendidikan, pengelola

(13)

an pendidikan khususnya dalam pengelolaan data dan infor

masi kesiswaan. Hal ini disebabkan karena data dan infor

masi

kesiswaan

merupakan dasar

bagi

penyusunan

semua

rencana

pendidikan,

baik perencanaan

pengadaan

tenaga

pengajar

maupun perencanaan fasilitas fisik lainnya

se-perti

ruang, pengadaan labor, pengadaan buku

teks,

dan

pengadaan berbagai fasilitas pendidikan lainnya,

(Hector

Correa, 1969).

B. Ganbaran Unun Sisten Infornasi Hanajenen Kanwil

Depdikbud

Propinsi Sunatera Barat

Kanwil

Depdikbud

propinsi Sumatera

Barat

adaiah

salah satu komponen dari sistem pendidikan nasional

yang

merupakan salah satu lembaga yang bertanggung jawab

ter

hadap

pengelolaan dan

pengkoordinasian

penyelenggaraan

pendidikan

di propinsi Sumatera Barat, (SK Mendikbud

RI

No. 0173/0/1983).

Kanwil

Depdikbud propinsi Sumatera

Barat

sebagai

salah satu lembaga yang bertanggung jawab terhadap penge

lolaan

pendidikan di tingkat propinsi, juga

bertanggung

jawab

untuk menyusun rencana, mengelola,

dan

mengawasi

pelaksanaan

pendidikan

serta mengambil

keputusan

yang

memungkinkan bagi terselenggaranya pendidikan secara baik

di

wilayahnya.

Dalam merealisasikan

tugas

perencanaan

pendidikan, Kanwil Depdikbud membutuhkan data dan

infor

(14)

persekolahan,

pendidikan luar sekolah,

pemuda dan

olah

raga, demografis, ekonomi, dan geografis, data dan infor

masi pendidikan dan kebudayaan lainnya, (Depdikbud,

1987

: 35).

Data

dan informasi persekolahan yang

dikelola

di

Kanwil Depdikbud terdiri dari data dan informasi SLTP dan

SLTA baik negeri maupun swasta. Sedangkan data dan infor

masi

sekolah

dasar dikelola oleh Dinas

Pendidikan

dan

Kebudayaan.

Diantara

data dan informasi SLTP

dan

SLTA

yang

dikelola

yaitu data dan informasi

kesiswaan

yang

terdiri

dari

; data murid dan kelas, banyak

kelas

dan

murid

menurut program studi, tingkat dan jenis

kelamin,

banyak

murid berdasarkan tahun kelahiran,

tingkat,

dan

jenis kelamin, jumlah murid mengulang, data murid peserta

EBTA,

data

nilai EBTANAS, data jumlah

anak

drop-out,

(Depdikbud, 1992).

Untuk

dapat

merealisasikan tugas secara baik

dan

menyusun perencanaan pendidikan yang logis dan

rasional,

Kanwil

Depdikbud

membutuhkan

data dan

informasi

yang

lengkap

dan

akurat serta menyangkut semua

aspek

tugas

yang diemban. Khusus dalam pengelolaan data dan informasi

kesiswaan, Kanwil Depdikbud dituntut untuk lebih

teliti,

karena pada dasarnya semua perencanaan pendidikan

berto-lak dari data dan informasi kesiswaan ini.

(15)

keper-iah data dan informasi harus lengkap, akurat, mutakhir

dan sesuai dengan keperluan (relevan). Selanjutnya Jusuf

Enoch (1992 :93) mengemukakan hambatan pokok penyusunan

rencana disebabkan oleh tidak tersedianya data dan infor

masi yang memadai untuk keperluan perencanaan. Fakry

Gaffar (1987 : 17) mengemukakan, "Perencanaan disusun

dengan data, perencanaan tanpa data tidak memiliki

keku-atan yang dapat diandalkan". Depdikbud (1989 : 1) menge

mukakan, "Pengambilan keputusan dalam perencanaan dan

pengelolaan pendidikan dan kebudayaan sangat dipengaruhi

oleh tersedianya data dan informasi yang lengkap, sahih

(valid), dapat dipercaya (reliable), relevan dan tepat

waktu". Dalam bagian lain dijelaskan bahwa dalam

pemanfa-atan data dan informasi, mungkin saja terjadi (1) Data

dan informasi yang tersedia boleh jadi tidak relevan, (2)

Data dan informasi yang relevan boleh jadi tidak lengkap,

(3)

data

dan informasi yang lengkap

boleh

jadi

tidak

sahih

dan sudah usang. Salah satu dari ketiga aspek

ini

dapat

terjadi dalam proses pengumpulan, pengolahan,

pe-nyimpanan, dan penyebarluasannya yang dapat mengakibatkan

adanya perbedaan pendapat, hambatan komunikasi dan

kuali-tas

data

yang kurang baik. Karena

itu

adaiah

penting

sekali untuk memadukan kegiatan pengumpulan,

pengolahan,

penyimpanan, penganalisisan, dan penyebarluasan data

dan

informasi Dikbud dan data informasi non Dikbud yang rele

(16)

Informatika Dalam Masa Repelita VI (1993 : 3), disebutkan

peran penting data dan informasi sebagai berikut :

Prosedur dan substansi perencanaan di ling-kungan Depdikbud sudah berkembang menjadi semakin rumit sehingga menimbulkan tantangan yang semakin

berat

terhadap penyediaan data dan informasi

yang

bermutu. ... data dan informasi yang bermutu adaiah ialah teliti, tepat waktu, dan sesuai dengan ke-bu-tuhan.

Menyadari arti penting data dan informasi khususnya

data dan informasi kesiswaan bagi pengambilan

keputusan,

perumusan kebijakan, dan penyusunan rencana pendidikan,

pengelola pendidikan dituntut untuk memberikan perhatian

serius dalam pengelolaan data dan informasi tersebut.

Keseluruhan proses pengelolaan data dan informasi

tersebut berada dalam suatu sistem yang dikenal dengan

sistem informasi manajemen.

Sistem informasi manajemen Kanwil Depdikbud propin

si

Sumatera

Barat merupakan bagian

yang

melekat

pada

struktur organisasi Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera

Barat. Hal ini disebabkan karena sistem informasi manaje

men Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat terbentuk

sejalan dengan adanya Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera

Barat.

Berdasarkan SK Mendikbud RI No. 0304/0/1984 sistem

informasi manajemen Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera

Barat ditangani oleh Bagian Perencanaan. Hal ini tertuang

(17)

sekolah, pendidikan luar sekolah, pembinaan genera-si muda termasuk pembinaan kegenera-siswaan, keolahragaan,

kebudayaan, serta data dan informasi pendidikan dan

kebudayaan lainnya.

2. Mengurus kamar data mengenai pendidikan dalam sekolah, pendidikan luar sekolah, pembinaan

genera-si muda termasuk pembinaan kegenera-siswaan, keolahragaan, kebudayaan, serta data dan informasi demografis, ekonomi, sosial, dan Iain-lain yang berhubungan

dengan perencanaan pendidikan dan kebudayaan.

3. Membukukan dan menggandakan data tahunan yang bersangkutan dan melakukan pelayanan data kepada

unit yang memerlukan.

4. Menganalisa dan merumuskan informasi tentang konstatasi keadaan pendidikan dalam sekolah, pendi

dikan luar sekolah, pembinaan generasi muda terma suk pembinaan kesiswaan, keolahragaan, dan kebuda

yaan berdasarkan pengolahan data dan informasi yang ada serta menyusun proyeksi pengembangannya.

Mengacu pada uraian tugas di atas dapat dipaham_i

bahwa fungsi penyediaan data dan informasi pendidikan dan

kebudayaan Kanwil Depdikbud termasuk data dan informasi

kesiswaan berada pada Bagian Perencanaan.

Keberadaan sistem informasi manajemen Kanwil Dep

dikbud propinsi Sumatera Barat diperkuat dengan surat

Balitbang Dikbud RI No.2017/G4/U/88 tanggal 03 Desember

1988 tentang penunjukan Kanwil Depdikbud propinsi Sumate

ra Barat sebagai salah satu daerah perintisan pengembang

an sistem informasi manajemen terpadu Depdikbud yang

ditangani oleh Bagian Perencanaan dan kegiatannya merupa

kan bagian dari kegiatan Bagian Perencanaan.

Dalam

menjalankan

fungsinya

sebagai

penanggung

jawab sistem informasi manajemen Kantor Wilayah,

berarti

Bagian

Perencanaan bertanggung jawab terhadap

pemenuhan

(18)

tugas atasan dan semua personil pelaksana serta untuk

kepentingan pelayanan data dan informasi kepada instansi

lain yang membutuhkan.

Sistem informasi manajemen memang bukan hanya

seba-tas proses pengelolaan data dan informasi sebab hal itu

hanya sebagian aktivitas di dalamnya, namun lebih dari

itu sistem informasi manajemen mencakup keseluruhan

pro

ses aliran data dan informasi mulai dari identifikasi dan

pengumpulan data dan informasi sampai data dan informasi

disimpan,

disebarkan

dan

dimanfaatkan

untuk

berbagai

kepentingan

pelaksanaan

tugas

organisasi.

Keseluruhan

proses tersebut melibatkan banyak komponen seperti manu

sia (personil), alat dan fasilitas, prosedur dan mekanis

me kerja, serta aktivitas sistem itu sendiri. Keseluruhan

komponen

sistem

informasi

manajemen

akan

berpengaruh

terhadap keberhasilan sistem dalam menjalankan

fungsinya

sebagai sumber data dan informasi bagi pengambilan

kepu-tusan, perumusan kebijakan dan penyusunan rencana. Tatang

M. Amirin (1986 : 21) menyimpulkan dari berbagai

sumber,

menyebutkan saling mempengaruhi ini sebagai salah satu

ciri

utama

suatu

sistem. Sedangkan fungsi

utama

dari

sistem informasi manajemen adaiah layanan penyediaan data

dan

informasi baik untuk

dirinya,

unit/instansi/sistem

yang lebih besar atau pelayanan terhadap unit/instansi di

luar sistem itu sendiri, (Ace Suryadi, wawancara 16 April

(19)

The Liang Gie (1976 : 44) mengemukakan pengertian

sistem informasi manajemen sebagai berikut :

Keseluruhan jalinan hubungan antara satuan-satuan

dan

jaringan

lalu lintas

macam-macam

keterangan

dalam suatu organisasi serta segenap proses pengum

pulan, pengolahan, penyimpanan, pengambilan kembali

dan penyebaran keterangan itu dengan pelbagai

per-alatan sehingga memungkinkan para anggota

melaksa-nakan

tugas dengan sebaik-baiknya maupun

pimpinan

membuat keputusan atau menjalankan tugas

kepemim-pinan yang lain secara tepat.

Selanjutnya di lingkungan Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan,

pengertian

sistem informasi

manajemen

ini

(disingkat SIM Dikbud) disebutkan sebagai berikut :

Suatu sistem yang mengatur mekanisme arus informa

si, di dalam dan di antara masing-masing unit kerja

Depdikbud, melalui bentuk-bentuk kegiatan

pelapor-an, pengolahan, pemutahiran, dan pendayagunaan data-informasi yang berlangsung secara terus-mene-rus untuk keperluan perencanaan, pengelolaan, dan

pembuatan

keputusan pada masing-masing unit

kerja

di lingkungan Depdikbud, (1993 : 18).

Pengertian di atas menggambarkan bahwa sistem

informasi

manajemen

memiliki beberapa

kriteria

pokok,

yaitu : (1) Merupakan suatu kesatuan dari beberapa

kompo-nen/unit

kerja yang di dalamnya terdapat

jaringan

yang

memungkinkan proses lalu lintas data,

keterangan/informa-si

dapat berjalan secara baik. (2)

Komponen/unit

kerja

dapat

terdiri

dari manusia/individu , alat,

atau

unit

kerja. (3) Dalam sistem informasi manajemen terjadi

pro

ses penghasilan informasi yang bermula dari identifikasi

data,

pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,

pemanfaatan

(20)

atas menggambarkan fungsi pokok dari sebuah sistem infor

masi manajemen yaitu menghasilkan dan menyediakan data

dan informasi yang berguna bagi pelaksanaan tugas atau

pengambilan keputusan oleh pimpinan yang dalam

menjalan-kan fungsinya tersebut sistem informasi manajemen tidak

semata melakukan proses pengumpulan, pengolahan dan pe

nyebaran data, tetapi menyangkut semua proses, mekanisme/

prosedur, manajemen, pemanfaatan orang dan alat yang

memungkinkan data, keterangan atau informasi dapat

menga-lir ke semua unit kerja/pimpinan secara baik sehingga

pengelolaan organisasi dan proses pengambilan keputusan

dapat dilakukan dengan baik.

C. Pernasalahan

Berdasarkan observasi pendahuluan yang dilakukan di

Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat berkaitan dengan

sistem informasi manajemen didapat gambaran bahwa sistem

informasi manajemen Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera

Barat belum menjalankan fungsinya secara baik khususnya

dalam pengelolaan data dan informasi kesiswaan.

Penangan-an data dan informasi kesiswaan masih dilakukan secara

terpisah dan diantara bagian tersebut belum terdapat

suatu jalinan/koordinasi kerja yang memadai, bahkan

ber-kesan

seperti jalan sendiri-sendiri,

(wawancara

dengan

Kabag

Perencanaan, 22 Desember 1993). Tiga

bagian

yang

(21)

Depdik-bud

propinsi Sumatera Barat adaiah

Bagian

Perencanaan,

Bidang Dikmenum, dan Bidang Dikmenjur. Di Bagian Peren

canaan pengelolaan data dan informasi dilakukan oleh Sub

Bagian Pengumpulan dan Pengolahan Data, di Bidang Dikme

num pengelolaan data dan informasi dilakukan suatu proyek

khusus

yaitu IDIS (Integrated Dikmenum Information

Sys

tem), sedangkan di Bidang Dikmenjur pengelolaan data dan

informasi dilakukan oleh proyek SIM Dikmenjur. Tiga pusat

pengelolaan data yang terpisah dan tanpa adanya koordina

si kerja ini, jelas akan berakibat pada penghasilan data

dan

informasi

yang berbeda, yang pada

berikutnya

akan

berakibat kesulitan dan kesalahan unit kerja atau

pimpin-an dalam pengambilpimpin-an keputuspimpin-an.

Pengumpulan data di Bagian Perencanaan dilakukan

melalui penyebaran kuesioner per 31 Agustus yang mencakup

SMTP dan SMTA negeri dan swasta dengan tembusan ke Bidang

Dikmenum.

Pengumpulan data di Bidang Dikmenum

dilakukan

dengan kuesioner khusus yang hanya mencakup SMTP dan SMTA

negeri saja, sedangkan di Bidang Dikmenjur hanya mencakup

data

dan informasi sekolah menengah kejuruan. Dari

segi

lingkup tugas, hal ini jelas menggambarkan kegiatan

yang

tumpang tindih.

Berdasarkan

observasi

yang

dilakukan

di

Kanwil

Depdikbud

propinsi

Jawa Barat

(sebagai

perbandingan),

didapat informasi bahwa belum terdapat koordinasi

antara

pengelolaan data yang dilakukan di Bagian Perencanaan dan

(22)

dan tidak saling terkait (wawancara dengan Pimpro IDIS, 5

April 1994). Belum adanya koordinasi ini disebabkan kare

na belum adanya prosedur kerja yang mengatur tentang hal

itu, baik mencakup proses pengumpulan data, pengolahan

data, dan penyebaran serta pemnafaatan data dan informa

si, maupun dalam proses dan aktivitas sistem informasi

secara keseluruhan. Hal ini menyebabkan data dan informa

si yang digunakan akan berbeda-beda walaupun sumber

uta-manya sama (sekolah) yang pada akhirnya akan melahirkan

perencanaan atau keputusan yang berbeda juga. Perubahan

data siswa karena hal-hal tertentu seperti mutasi siswa,

siswa yang meninggal, drop out dan sebagainya tidak dapat

diketahui dan dikomunikasikan secara cepat. Hal ini dise

babkan prosedur kerja yang kurang jelas dan kurangnya

komunikasi antar ke tiga unit tersebut, yang

selanjutnya

akan menyebabkan perbedaan data pada ke tiga pusat penge

lolaan data tersebut. Keadaan ini jelas sangat

merugikan

bagi proses pengambilan keputusan dan penyusunan rencana

pendidikan.

Suharta (1994 :9) mengemukakan diantara kriteria

persyaratan penyediaan data adaiah :

Data harus selalu tersedia, tepat, sahih dan

muta-khir serta menggunakan sumber yang sama. ... Kenya-taannya apabila berbicara data, maka hampir setiap

unit mengemukakan data masing-masing. Data tersebut

berasal dari sumber yang berbeda, cara pendataan yang berbeda, tanggal penghitungan yang berbeda,

kuantitas dan kualitasnyapun berbeda.

(23)

atas, jelas menggambarkan bahwa temuan observasi

terda-hulu memperlihatkan kelemahan dalam sistem informasi

manajemen khususnya berkaitan dengan fungsi sistem infor

masi manajemen sebagai penghasil dan penyedia data dan

informasi yang cepat, tepat, dan akurat bagi kebutuhan

organisasi, baik bagi pengambilan keputuan, perumusan

kebijakan, penyusunan rencana, maupun bagi pelaksanaan

tugas organisasi sehari-hari.

Kendala lain dalam pengelolaan data menurut Suharta

(1994 :9) adaiah :

Kendala dalam pendataan antara lain perubahan data yang terjadi setiap saat, tenaga yang belum

profe-sional, sarana dan prasarana yang belum memadai,

sistem yang masih perlu dibangun, sehingga ada pangkalan data, sistem pengolahan, analisis, penya-jian data dan informasi dan sebagainya.

Syofyanis (Kepala Bagian Perencanaan Kanwil Depdik

bud propinsi Jawa Barat) mengemukakan masalah yang timbul

dalam pendataan sebagai berikut :

Kendala yang acapkali timbul di daerah dalam penyu

sunan perencanaan disebabkan faktor data itu sendi

ri. Sering kali data diperoleh dari sumber data yang berbeda menunjukan data yang tidak sama pada-hal tentang satu data.... sering terjadi data rekap per propinsi tidak akur dengan data dari setiap kabupaten/kotamadia. Hal demikian sangat menyulit-kan dalam penyusunan rencana kegiatan, ... karena data yang sangat bervariasi, (1993 : 5)

Apa yang dikemukakan dalam beberapa kutipan di

atas, jelas memperlihatkan kelemahan sistem informasi

manajemen pendidikan yang ada selama ini. Kelemahan ini

(24)

tidak berfungsinya komponen sistem informasi manajemen

yang lainnya secara baik.

Salah satu contoh lemahnya sistem informasi manaje

men Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat terlihat

dari laporan tahunan yang disampaikan Kanwil Depdikbud

propinsi Sumatera Barat tahun 1992/1993. Pada lampiran 9

tentang data persekolahan disebutkan jumlah SMTA negeri

dan swasta sebanyak 247 yang tersebar dalam 14 Daerah

Tingkat II, tetapi dalam lampiran 7 tentang indikator

pendidikan SLTA disebutkan jumlah 252 sekolah. Demikian

juga halnya dengan jumlah SLTP negeri dan swasta. Dalam

data persekolahan (lampiran 9) disebutkan jumlah SLTP

negeri dan swasta sebanyak 409 sekolah, sedangkan dalam

indikator pendidikan (lampiran 5) disebutkan jumlah 406

sekolah. Kelemahan sistem informasi manajemen Kanwil

Depdikbud propinsi Sumatera Barat juga terlihat dalam

mengemukakan data tentang lulusan SLTP negeri dan swasta.

Dalam indikator pendidikan (lampiran 5, laporan tahunan

Kanwil Depdikbud) disebutkan jumlah lulusan sebanyak

44.148 orang, sedangkan dalam data yang diminta dalam

waktu lain, disebutkan jumlah 43.511 orang. Demikian juga

halnya dengan jumlah lulusan SMTA negeri dan swasta.

Dalam indikator pendidikan (lampiran 7 laporan tahunan

Kanwil Depdikbud) disebutkan jumlah 37.532 orang, sedang

kan melalui wawancara disebutkan jumlah lulusan sebanyak

(25)

Kelemahan sistem informasi manajemen Kanwil Depdik

bud propinsi Sumatera Barat di atas, bisa bersumber dari

kesalahan dalam pengelolaan data, atau kesalahan dari

komponen-komponen sistem yang lain.

Pada bagian terdahulu' telah dikemukakan bahwa pe

ngelolaan data hanyalah sebagian dari aktivitas yang ada

dalam sebuah sistem informasi manajemen, di samping bebe

rapa kegiatan pokok lain seperti identifikasi sumber

data, pengelolaan sistem informasi, komunikasi data dan

informasi, aktivitas lalu lintas keterangan dan informa

si, dan pelayanan terhadap unit/organisasi di luar sistem

yang kesemuaannya itu melibatkan banyak komponen seperti

personil, prosedur dan mekanisme kerja, alat dan fasili

tas, serta tujuan sistem itu sendiri.

Menyadari adanya kelemahan sistem informasi manaje

men Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat khususnya

dalam pengelolaan data dan informasi kesiswaan, perlu

dilakukan penelitian yang mendalam tentang sistem

infor-m asi manajemen khususnya dalam pengelolaan data dan

informasi kesiswaan.

Penelitian ini diharapkan dapat mengungkap secara

jelas dan rinci tentang mengapa sistem informasi manaje

men khususnya dalam pengelolaan data dan informasi kesis

waan di Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat belum

(26)

D. Pentingnya Penelitian

Penelitian ini di dasari oleh beberapa pertimbangan

berkaitan dengan pentingnya peran sistem informasi mana

jemen dalam menyediakan data dan informasi bagi kepen

tingan pengambilan keputusan, perumusan kebijakan dan

penyusunan rencana pendidikan.

Peran sistem informasi manajemen kesiswaan menjadi

sangat penting karena dengan sistem informasi manajemen,

proses kerja di Bagian Perencanaan dapat dilakukan dengan

lebih cepat, tepat, dan sistematis (Depdikbud, 1987: 92).

Penelitian ini juga sebagai langkah awal bagi

rea-lisasi kebijaksanaan umum pembangunan pendidikan dan

kebudayaan yang ditetapkan dalam Rapat Kerja Nasional

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1993, yaitu :

Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan perencanaan melalui penyusunan rencana strategis, pengembangan sistem monitoring, pembangunan base

line data, penyempurnaan mekanisme perencanaan,

peningkatan kemampuan dan keterampilan tenaga pe-rencana, serta penyeragaman data dengan menggunakan teknologi mutakhir untuk pembangunan pendidikan dan kebudayaan.

E. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Untuk mengoptimalkan pencapaian tuju-an pendidikan

sebagai upaya pengembangan potensi anak didik secara

optimal, pengembangan sumber daya manusia, menciptakan

manusia Indonesia seutuhnya, pendidikan perlu

direncana-kan secara logis dan sistematis. Perencanaan pendidikan

yang logis dan sistematis harus didukung oleh data dan

(27)

infor-masi sistem pendidikan dan kebudayaan tersebut mencakup

sub sistem persekolahan, sub sistem pendidikan luar seko

lah, sub sistem pemuda dan olah raga, sub sistem

demogra-fis, ekonomi, geografis, dan data serta informasi sub

sistem pendidikan dan kebudayaan lainnya. Dalam sub sis

tem persekolahan salah satunya adaiah komponen kesiswaan

yang memuat data dan informasi mengenai jumlah siswa,

jumlah kelas, banyak kelas dan murid menurut program

studi, tingkat dan jenis kelamin, banyak murid berdasar

kan tahun kelahiran, tingkat, dan jenis kelamin, jumlah

murid mengulang, data murid peserta EBTA, data nilai

EBTANAS, dan data jumlah anak drop out, (Depdikbud,

1992).

Di samping untuk kebutuhan penyusunan rencana pen

didikan, data dan informasi juga mendasari pengambilan

keputusan dan perumusan kebijakan bagi pengelolaan pendi

dikan .

Pemenuhan kebutuhan terhadap data dan informasi

tersebut termasuk data dan informasi kesiswaan dijajaran

Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat merupakan tugas

pokok utama dari sistem informasi manajemen Kanwil Dep

dikbud propinsi Sumatera Barat.

Menyadari peran penting sistem informasi manajemen

khususnya dalam pengelolaan data dan informasi kesiswaan,

dan berdasarkan studi pendahuluan ditemukan adanya

(28)

informasi manajemen Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera

Barat

khususnya

bidang garapan kesiswaan

secara

baik,

maka melalui penelitian ini ingin diungkap secara

kompre-hensif mengapa sisJLejo. informasi manaiemgn Karmil

Depdik-biid

propinsi Sumatera Barai. b_eJjim berfungsi samara

haik

khususnya dalam. mengelola data dan. informRsi kesiswaan ?

Permasalahan pokok ini akan ditinjau dari

beberapa

variabel,

yaitu

struktur organisasi,

deskripsi

tugas,

prosedur kerja, dan efektivitas dan efisiensi sistem

informasi manajemen khususnya dalam pengelolaan data

dan

informasi kesiswaan.

Permasalahan pokok ini akan dijawab melalui bebera

pa pertanyaan penelitian seperti tersebut di bawah ini.

1. Bagaimana bentuk dan struktur organist

^±2^^

infor-maai mana.iemen Kanwil Depdikbud prooin^ Sumatera

B_arai ? Pertanyaan ini dirinci sebagai berikut :

a. Bagaimana bentuk organisasi sistem informasi mana

jemen Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat ?

b. Bagaimana struktur organisasi sistem informasi ma

najemen Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat ?

c. Bagaimana kedudukan data dan informasi kesiswaan

dalam

sistem informasi manajemen Kanwil

Depdikbud

propinsi Sumatera Barat ?

d. Bagaimana

bentuk dan struktur organisasi

satuan/-unit sistem informasi manajemen yang mengelola data

(29)

e. Bagaimana bentuk hubungan diantara unit (bagian

struktur organisasi) sistem informasi manajemen

yang mengelola data dan informasi kesiswaan ?

2. Bagaimana deskripsi tugas. dalam sistam informal

mana-•ieme" Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat

khnsns-nxa dalam pengelolaan data dan informal kesiswaan ?

Pertanyaan ini dirinci sebagai berikut :

a. Bagaimana bentuk tugas, fungsi, dan wewenang ma

sing-masing unit dalam sistem informasi manajemen

dalam pengelolaan data dan informasi kesiswaan ?

b. Bagaimana peran personil dalam merealisasikan tu

gas, fungsi, dan wewenang unit dalam sistem infor

masi manajemen dalam pengelolaan data dan informasi

kesiswaan ?

3. Bagaimana prosedur kerja pengelolaan data kesiswaan

dalam. sistem informal manaipmpn Kanwi l Depdikhnd

propinsi Sumatera Barat ? Pertanyaan ini dirinci seba

gai berikut :

a. Bagaimana proses pengumpulan data kesiswaan

dilakn-kaa dalam sistem informasi manaiSmRn kanwil

Depdik-bjid. propinsi Sumatera Barat ?

1). Metode apa yang digunakan dalam pengumpulan

data ?

2). Data kesiswaan apa saja yang dikumpulkan ?

3). Alat apa yang digunakan untuk pengumpulan data?

(30)

5). Bagaimana jalur/prosedur yang ditempuh dalam

pengumpulan data ?

6). Dengan cara bagaimana data direkap ?

7). Bagaimana keterlibatan personil dalam proses

pengumpulan data ?

8). Bagaimana koordinasi yang dilakukan dalam pe

ngumpulan data ?

b. Bagaimana proses pengolahan data kesiswaan

dilakn-kan. dalam. aiaifia informasi manaiemf>n Kanwi 1

Depdik-hild. propinsi Sumatera Barat ?

1). Kegiatan apa yang dilakukan dalam pengolahan

data ?

2). Dengan cara apa pengolahan data dilakukan ?

3). Bagaimana prosedur yang dilakukan dalam pengo

lahan data ?

4). Alat apa yang digunakan dalam pengolahan data ?

5). Bagaimana keterlibatan personil dalam pengolah

an data ?

6). Bagaimana koordinasi dalam pengolahan data ?

c. Bagaimana proses penvimpanan, penveharan dan.

peman-faatan. data dan. informsi kesiswaan dilakukan dalam.

sistem informasi manaiemen Kanwil Depdikbud

propin-S_l Sumatera Barat ? Pertanyaan ini dirinci menjadi:

1). Dengan cara bagaimana data disimpan ?

2). Alat apa yang digunakan dalam penyimpanan data

(31)

3). Bagaimana klasifikasi penyimpanan data ?

4). Prosedur apa yang ditempuh dalam pengambilan

data dan informasi dari tempat penyimpanan ?

5). Bagaimana data dan informasi disebarkan pada

unit yang membutuhkan ?

6). Unit mana saja yang membutuhkan data kesiswaan?

7). Bagaimana keterlibatan personil dalam penyim

panan dan penyebaran data dan informasi ?

8). Bagaimana koordinasi dalam penyimpanan, penye

baran, dan pemanfaatan data ?

d. Bagaimana proses pelavanan data dan, informal

kesiswaan dilakukan terhadap unit/instant vang

membutuhkan ? Pertanyaan ini dirinci menjadi :

1). Bentuk data dan informasi apa saja yang

sering

dibutuhkan ?

2). Bentuk pelayanan apa saja yang dilakukan terha

dap unit/organisasi di luar instansi tersebut ?

3). Bagaimana prosedur memenuhi kebutuhan data dan

informasi tersebut ?

4). Bagaimana keterlibatan personil dalam memenuhi

kebutuhan data dan informasi ?

4. Bagaimana efektivitas dan efisiensi sist&m informal

manajemen ILaniLil Depdikbud propinsi Sumatera Barat

khsusnva dalam pengelolaan data

dan informasi

kasjjs^

(32)

a. Bagaimana efektivitas dan efisiensi s_Lstejn. info.

mis-si. mananemen Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera

Barat dalam menyediakan data dan informal

kesiswa-an b_a£i kebutuhan organisasi. ? Pertanyaan ini

dirinci menjadi :

1). Apakah data dan informasi yang dihasilkan telah

teliti, tepat, lengkap dan dapat dipercaya ?

2). Apakah data dan informasi yang dihasilkan oleh

telah tersedia secara tepat waktu ?

b. Bagaimana efektivitas dan efisiensi sisiam. informa

si mana.iemen Kanwil, Propinsi Sumatera

Barat dalam memberikan lavanan terhadap

unit/in-stansi di luar organisasi ? Pertanyaan ini dirinci

menjadi :

1). Apakah data dan informasi yang diberikan telah

lengkap dan tepat sesuai dengan kebutuhan ?

2). Apakah data dan informasi telah diberikan seca

ra tepat waktu ?

F. Paradigma Penelitian

Penelitian ini bertolak dari paradigma Sisiejn In

formasi Manajemen Kanwil Depdikhnd propinsi Sumatra

(33)

INPUT

J Femuda & y OUhRapt

/ IiemografU,

•+-FBkoaomi, Geocra-\

1 fia, Dikbud

\ lainnya

-Struktur

-Daakripu Tugas -Pramdur Karja

-Peraonil -Fasilitas

OUTPUT

I

-Instanai

-Luar Lnstansi

-Pengambilan Keputusan -Perumusan Kebijakan -Penyusunan Rene. Pend.

IMPLKMENTASI

Feedback

Bagan 1. Paradigma Penelitian

Sebagai

suatu

sistem

terbuka,

sistem

informasi

manajemen Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat

memi

liki

ciri utama adanya input, proses dan

output.

(Nana

Sudjana, 1989 : 36) mengemukakan ciri utama sistem terbu

ka adanya masukan (input), keluaran (output) serta adanya

upaya secara rasional menangani rangsangan masukan (pro

ses) menjadi hasil yang dikehendaki. Ciri lainnya

adaiah

pengaturan diri, ekuifinalitas, interaksi dinamis,

serta

pemeliharaan

keadaan

yang cenderung

tetap

berdasarkan

(34)

dikbud propinsi Sumatera Barat terdiri dari data perseko

lahan,

pendidikan

luar sekolah, pemuda dan

olah

raga,

demografis, ekonomi, geografis serta data pendidikan dan

kebudayaan lainnya. Salah satu bidang garapan dari data

persekolahan adaiah data kesiswaan.

Dalam melakukan proses terhadap input, sistem in

formasi manajemen Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera

Barat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu struktur orga

nisasi, deskripsi tugas, prosedur kerja, personil dan

fasilitas kerja yang tersedia. Hasil akhir (output)

dari

proses ini adaiah informasi.

Informasi yang dihasilkan ini dimanfaatkan oleh

semua unit/bagian dalam instansi (Kanwil Depdikbud pro

pinsi

Sumatera Barat) dan di luar instansi untuk

kepen

tingan

pengambilan

keputusan, perumusan

kebijakan

dan

penyusunan rencana. Pemanfaatan ini menghasilkan umpan

balik (feedback) yang menjadi input dalam proses

berikut-nya.

G. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

1. Tujuan

a. Tujuan unun

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk melaku

kan

penataan terhadap sistem

informasi

manajemen

Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat

khususnya

(35)

analisis masalah yang tercakup di dalamnya, agar

sistem informasi manajemen Kanwil Depdikbud propin

si Sumatera Barat berfungsi secara baik.

b. Tujuan khusus

Tujuan umum penelitian tersebut didekati melalui

tujuan-tujuan sebagai berikut :

1) Hendeskripsikan struktur organisasi, deskripsi

tugas, prosedur kerja, serta efektivitas dan

efisiensi sistem informasi manajemen Kanwil

Depdikbud propinsi Sumatera Barat khususnya

bidang garapan kesiswaan.

2) Menganalisis permasalahan-permasalahan dalam

sistem informasi manajemen Kanwil Depdikbud

propinsi Sumatera Barat dalam kaitannya dengan

struktur organisasi, deskripsi tugas, prosedur

kerja, serta efektivitas dan efisiensi khususnya

bidang garapan kesiswaan.

3) Mengajukan rekomendasi bagi penataan sistem

informasi manajemen Kanwil Depdikbud propinsi

Sumatera Barat berkaitan dengan struktur organi

sasi, deskripsi tugas, prosedur kerja, serta

efektivitas dan efisiensi bidang garapan kesis

w a a n .

Apabila tujuan penelitian di atas dapat dicapai,

maka hasil penelitian ini berguna untuk :

1. Sebagai bahan masukan bagi Menteri Pendidikan dan

(36)

menjalankan fungsinya sebagai pembina administrasi,

organisasi, dan ketatalaksanaan seluruh unsur dalam

lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

2. Sebagai bahan masukan bagi Pusat Informatika Balitbang

Dikbud RI dalam rangka pengembangan sistem informasi

manajemen terpadu dijajaran Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

3. Sebagai bahan masukan bagi Kakanwil Depdikbud propinsi

Sumatera Barat dalam penataan sistem informasi manaje

men khususnya pengelolaan data dan informasi kesiswa

a n .

4. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi mahasiswa

SI dan S2 Administrasi Pendidikan khususnya yang

men-dalami materi sistem informasi manajemen.

5. Sebagai data dan informasi dasar untuk merancang pe

ngembangan disain sistem informasi manajemen pendidik

an dan kebudayaan (khususnya di Kanwil Depdikbud pro

pinsi Sumatera Barat) serta data dasar bagi penelitian

lanjutan tentang sistem informasi manajemen.

H. Sisten Infornasi Manajemen sebagai Bagian Integral dalam

Bidang Kajian Adninistrasi Pendidikan

-Tugas pokok sistem informasi manajemen adaiah me

nyediakan semua data dan informasi bagi kepentingan orga

nisasi, baik untuk proses penyusunan rencana, perumusan

kebijakan, pengambilan keputusan, maupun untuk kepenting

(37)

mengutip pendapat Steiner, mengemukakan secara tegas,

"arus informasi sama pentingnya untuk kehidupan dan

kese-hatan suatu perusahaan (organisasi) dengan aliran darah

untuk kehidupan dan kesehatan seseorang". Hal ini berarti

bahwa informasi merupakan kunci kehidupan suatu organisa

si. Pemahaman ini berimplikasi pada pentingnya keberadaan

suatu sistem informasi manajemen sebagai penyedia data

dan informasi dalam suatu organisasi.

Secara lebih jelas, telaahan terhadap kedudukan

sistem informasi manajemen dalam organisasi pendidikan

dapat dilihat dari wilayah kerja administrasi pendidikan

yang dikemukakan Engkoswara (1987 : 43) sebagai berikut :

Matrik Wilayah Kerja Administrasi Pendidikan

Nomotetis

PR PL Png

M S F M S F M S F

PERENCANAAN

PELAKSANAAN

PEMBINAAN

Id]LOgr£if is

Keterangan :

PR = Perencanaan

PL = Pelaksanaan Png = Pembinaan

M = Manusia, Murid, Guru,

Atasan, Orang Tua Siswa S = Sumber Belajar

F = Fasilitas P = Pendidikan

Matrik di atas memperlihatkan bahwa perilaku manu

(38)

pelaksanaan, dan pengawasan atau pembinaan sumber daya

yang meliputi manusia, program pendidikan atau sumber

belajar, dan fasilitas. Dari matrik ini dapat dipahami

bahwa sistem informasi manajemen berada pada setiap

peri-laku organisasi, baik dalam perencanaan, pelaksanaan,

maupun pengawasan atau pembinaan karena untuk

menghasil-kan perilaku yang efektif dan efisien harus didukung oleh

data dan informasi yang berkualitas mengenai semua sumber

daya yang ada manusia, sumber, dan fasilitas.

Ditinjau dari segi proses, bidang telaah

adminis-trasi pendidikan dikemukakan dalam Materi Dasar Pendidik

an Program Akta Mengajar V Buku IIC Administrasi Pendi

dikan (1983 : 2) sebagai berikut :

Matrik Proses Administrasi Pendidikan

Isi Proses

Staf Akademik

Maha-siswa

Sarana/ Prasarana

Keu-angan

Program

Perencanaan

Pengorganisasian

Pengarahan

Pembiayaan

Penilaian

Ditinjau dari segi proses administrasi pendidikan

seperti dikemukakan dalam matrik di atas, dapat dipahami

bahwa proses administrasi pendidikan meliputi perencana

(39)

peni-laian. Sedangkan bidang garapan (isi) proses sendiri

mencakup staf akademik, mahasiswa, sarana/prasarana,

keuangan, dan program. Dalam pandangan beberapa ahli,

proses administrasi pendidikan ini dapat menjadi lebih

luas atau lebih ringkas.

Tinjauan terhadap proses administrasi pendidikan di

atas, memberikan pemahaman bahwa kedudukan sistem infor

masi manajemen berada dalam setiap aspek proses itu sen

diri, sebab tanpa didukung oleh informasi yang dalam

suatu organisasi dihasilkan oleh sistem informasi manaje

men, proses administrasi pendidikan itu sendiri tidak

akan berjalan dan mencapai tujuan secara efektif dan

efisien. Oleh sebab itu setiap upaya memaksimalkan penca

paian tujuan proses administrasi pendidikan hendaknya

tidak mengabaikan penataan sistem informasi manajemen

sebagai penyedia data dan informasi yang mendukung proses

itu sendiri. Penelitian ini mencoba melihat sejauhmana

sistem informasi manajemen menjalankan tugas dan fungsi

nya sebagai penyedia data dan informasi khususnya di

Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat dengan

memfokus-kan pada satu bidang garapan yaitu kesiswaan.

I. Penjelasan Istilah

Ada beberapa istilah penting yang ingin dijelaskan

dan digunakan dalam penelitian ini, yaitu sistem

(40)

1. Sistem Informasi Manajemen

Dalam penelitian ini sistem informasi manajemen

mengandung pengertian suatu sistem yang mengatur meka

nisme arus data dan informasi di dalam dan di antara

masing-masing unit/komponen sistem melalui. bentuk

kegiatan pengumpulan data, pengolahan data, penyimpan

an, pemanfaatan, dan penyebaran data dan informasi

secara terus menerus kepada setiap unit atau bagian

yang membutuhkan dengan menggunakan berbagai peralatan

sehingga memungkinkan anggota melaksanakan tugas de

ngan sebaik-baiknya maupun pimpinan dalam membuat

keputusan

atau

menjalankan tugas

kepemimpinan

yang

lain secara cepat dan tepat.

Penelitian tentang sistem informasi manajemen

Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera ini khususnya bi

dang garapan kesiswaan meliputi empat variabel, yaitu

(a)

struktur

organisasi, (b)

deskripsi

tugas,

(c)

prosedur kerja, (d) efektivitas dan efisiensi.

a. Struktur organisasi. Dalam kamus besar bahasa Indo

nesia (1990 : 860) dikemukakan pengertian struktur

sebagai susunan; bangunan; yang memperlihatkan

hubungan setiap hal. Dalam penelitian ini penger

tian struktur organisasi merupakan

hirarki/tingkat-an

dari

bagian atau unit

dalam

organisasi

yang

memiliki hubungan relatif tetap yang menggambarkan

(41)

pe-ngendalian, jumlah spesialisasi pekerjaan, dan

cakupan rumusan interaksi antar pribadi.

b. Deskripsi tugas, fungsi dan wewenang. Dalam kamus

besar bahasa Indonesia (1990 : 201) deskripsi

diar-tikan sebagai gambaran atau paparan. Dalam peneli

tian ini deskripsi tugas, fungsi dan wewenang

diartikan sebagai gambaran tentang tugas, fungsi

dan wewenang dari sistem informasi manajemen Kanwil

Depdikbud propinsi Sumatera Barat beserta dan

kom-ponen-komponen dalam sistem tersebut.

c. Prosedur kerja. Dalam kamus besar bahasa Indonesia,

(1990 : 703) dikemukakan pengertian prosedur seba

gai tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu

aktivitas; metode langkah demi langkah. Hal ini

prosedur kerja berarti merupakan uraian tentang

suatu proses kerja yang terdiri dari jenis pekerja

an, metode dan tata urutan pekerjaan serta hal yang

mendasari suatu pekerjaan.

d. Efektivitas dan efisiensi. Pengertian efektif dalam

kamus besar bahasa Indonesia (1990 : 219) dikemuka

kan

sebagai

berhasil guna (tentang

suatu

usaha,

tindakan),

sedangkan efisiensi

diartikan

sebagai

kemampuan

menjalankan tugas dengan baik dan

tepat

dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga dan

(42)

digunakan sebagai ukuran untuk menilai kemampuan

sistem informasi manajemen Kanwil Depdikbud propin

si Sumatera Barat menjalankan tugas dan fungsinya

dalam menyediakan data dan informasi secara berkua

litas dan tepat waktu.

2. Data dan Infornasi Kesiswaan

Data dan informasi kesiswaan dalam penelitian ini

merupakan salah satu bidang garapan sistem informasi

manajemen Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat

yang dijadikan objek deskriptif-analitik penelitian.

Data dan informasi kesiswaan merupakan bagian dari

data persekolahan pada jenjang SLTP dan SLTA, sedang

kan data persekolahan merupakan dari data dan informa

si pendidikan dan kebudayaan.

3. Instansi Vertikal

Dalam penelitian ini pengertian instansi vertikal

mengacu pada definisi yang dikemukakan oleh Kansil

(1979 : 123), yaitu perangkat dari Departemen atau

Lembaga Pemerintah non Departemen yang mempunyai

(43)

METODOLOGI PENELITIAN

A. Sifat dan Pendekatan Penelitian

(Jfj Penelitian ini bersifat deskriptif-analitik dengan

menggunakan pendekatan kualitatif. Nana Sudjana dan Ibra

him (1989 : 64) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif

adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu

gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang

dimana peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian

yang menjadi pusat perhatiannya untuk kemudian

digambar-kan sebagaimana adanya.

---Faisal, (1990 : 45) mengemukakan bahwa di dalam

penelitian kualitatif terjadi proses yang berbentuk

sik-lus. Dalam proses yang berbentuk siklus tersebut, dapat

diidentifikasikan adanya tiga tahapan yang berlangsung

secara berulang, yaitu tahap (a) eksplorasi yang meluas

atau menyeluruh, dan biasanya masih bergerak pada taraf

permukaan, (b) eksplorasi secara terfokus atau terseleksi

guna mencapai tingkat kedalaman dan kerincian tertentu,

(c) pengecekan atau konfirmasi hasil/temuan penelitian.

—V Sifat analitik dari penelitian ini adalah langkah

lanjutan dari deskripsi gejala dan/peristiwa. Setelah

didapat gambaran yang jelas dan lengkap tentang

aspek-aspek yang diteliti maka selanjutnya dilakukan analisis

secara mendalam. Analisis dilakukan berdasarkan kajian

teori.

(44)

Niswanto (1994 : 72), Manap Somantri (1993 : 104),

mengutip

Bogdan

& Biklen, 1992; Lincoln &

Guba,

1985;

Moleong,

1989,

mengemukakan

karakteristik

penelitian

kualitatif

dengan ciri sebagai berikut : (a)

mempunyai

latar

alamiah, (b) manusia sebagai alat

atau

instrumen

penelitian,

(c)

penentuan sampel secara

purposif,

(d)

menggunakan metode kualitatif, (e) analisis data secara

induktif,

(f)

teori dari dasar (grounded

theory),

(g)

laporannya

bersifat deskriptif, (h)

lebih

mementingkan

proses daripada hasil sehingga bersifat deskriptif anali

tik, (i) adanya "batas" yang ditentukan oleh fokus

pene

litian,

(j) adanya kriteria khsus untuk keabsahan

data,

(k) desain bersifat sementara, (1) hasil penelitian

di-rundingkan dan disepakati bersama.

•))

'Penelitian ini secara prinsip mengikuti karakteris

tik penelitian kualitatif yang dikemukakan di atasj

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua personil

yang

terlibat dalam sistem informasi manajemen Kanwil

Depdik

bud propinsi Sumatera Barat. Sesuai dengan fokus masalah

yang menekankan pada bidang garapan kesiswaan, maka popu

lasi penelitian adalah seluruh personil dalam sistem

informasi manajemen Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera

(45)

Berdasarkan surat Kepala Balitbang Dikbud No.

2017/G4/U/88 dijelaskan bahwa sistem informasi

manajemen

Kanwil

Depdikbud propinsi Sumatera Barat ditangani

oleh

Bagian

Perencanaan khususnya Sub Bagian Pengumpulan

dan

Pengolahan Data. Dengan demikian populasi penelitian

ini

terdiri

dari semua personil Sub Bagian

Pengumpulan

dan

Pengolahan Data (sebanyak 13 orang) ditambah dengan unsur

penanggungjawab sistem informasi manajemen Kanwil Depdik

bud

propinsi Sumatera Barat yang terdiri

dari

Kakanwil

bersama Kormin sebagai penanggung jawab dan Kepala Bagian

Perencanaan

sebagai penanggung jawab operasional. Karena

pengelolaan

data

kesiswaan tidak hanya

dilakukan

oleh

sistem

informasi

manajemen

Kanwil

Depdikbud

propinsi

Sumatera

Barat

yang ditangani oleh

Bagian

Perencanaan

tetapi

juga

dilakukan oleh Bidang Dikmenum

dan

Bidang

Dikmenjur, maka populasi penelitian ini juga terdiri dari

unsur pimpinan dan staf dari kedua pusat pengelolaan data

kesiswaan

tersebut

(proyek IDIS Dikmenum

7 orang

dan

proyek SIM Dikmenjur 7 orang). Di samping itu untuk

meli-hat efektivitas dan efisiensi sistem informasi

manajemen

Kanwil

Depdikbud propinsi Sumatera Barat

juga

ditinjau

dari

unit

atau organisasi yang

memanfaatkan

data

dan

informasi kesiswaan

dalam lingkungan instansi

verti-kal

(unsur

pimpinan 3 orang, Kepala Bagian

dan

Bidang

(46)

2. Sampel

Penarikan

sampel

dalam penelitian

ini

dilakukan

dalam dua tahap, yaitu 1) penarikan sampel untuk personil

yang

terlibat

dalam sistem informasi

manajemen

Kanwil

Depdikbud

propinsi Sumatera Barat, 2)

penarikan

sampel

untuk Bagian dan Bidang dalam instansi vertikal.

Penentuan sampel dilakukan secara purposif,

dimana

penentuan

sampel

disesuaikan dengan tujuan

yang

ingin

dicapai.

Jumlah

sampel tidak dibatasi

sedemikian

rupa

tetapi tergantung pada pertimbangan kelengkapan data

dan

informasi yang dikumpulkan.

Penarikan sampel untuk personil yang terlibat dalam

sistem

informasi

manajemen

Kanwil

Depdikbud

propinsi

Sumatera Barat dilakukan dengan teknik "bola salju"

atau

snowball sampling technique (Bogdan & Biklen, 1982;

Mole-ong, 1990). Dengan penggunaan teknik ini, peneliti

dapat

mengumpulkan

data

dan informasi secara

lebih

efektif,

terarah

dalam upaya mencapai tujuan. Informasi yang

di-peroleh

dari informan pertama akan

dapat

dibandingkan

dengan informasi dari informan berikutnya. Di samping itu

dimungkinkan perolehan informasi yang bersifat melengkapi

informasi sebelumnya.

Penentuan

informan pertama dilakukan oleh

penang

gung jawab operasional sistem informasi manajemen

Kanwil

Depdikbud propinsi Sumatera Barat (Kepala Bagian Perenca

naan),

informan kedua ditentukan oleh

informan

pertama

(47)

tidak berhenti pada informan terakhir, tetapi untuk

kon-firmasi data dan informasi, peneliti menghubungi

kembali

informan-informan sebelumnya. Sampel dipandang cukup

dan

memadai apabila data dan informasi yang dikumpulkan telah

dirasakan cukup dan memadai pula.

Penarikan sampel untuk Bagian dan Bidang, instansi

terkait, organisasi kemasyarakatan dan perorangan

diten-tukan secara acak. Karena aspek yang diteliti hanya

ber

kaitan dengan pelayanan data dan informasi oleh sistem

informasi manajemen Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera

Barat

maka penarikan sampel dihentikan pada saat

diper-oleh data dan informasi yang relatif sama atau seragam.

C. Pengunpulan Data

1. Jenis Data yang Diperlukan

Adapun jenis data yang diperlukan dalam penelitian

ini mencakup :

1) Data dan informasi yang berkaitan dengan bentuk dan

struktur organisasi sistem informasi manajemen Kanwil

Depdikbud propinsi Sumatera Barat meliputi (a) bentuk

organisasi sistem informasi manajemen Kanwil Depdikbud

propinsi Sumatera Barat, (b) Struktur organisasi sis

tem informasi manajemen Kanwil Depdikbud propinsi

Sumatera Barat, (c) kedudukan data dan informasi ke

siswaan

dalam sistem informasi manajemen Kanwil

Dep

dikbud propinsi Sumatera Barat, (d) bentuk dan struk

(48)

kesiswa-an,

(e) bentuk hubungan diantara unit dan bagian

pe

ngelola data dan informasi kesiswaan.

2) Data

dan informasi berkaitan dengan

deskripsi

tugas

dalam

sistem

informasi

manajemen

Kanwil

Depdikbud

propinsi

Sumatera Barat khususnya

dalam

pengelolaan

data

dan informasi kesiswaan, meliputi a) bentuk

tu

gas, fungsi, dan wewenang masing unit dan bagian dalam

sistem informasi manajemen khususnya dalam pengelolaan

data dan informasi kesiswaan, b) peran personil

dalam

merealisasikan tugas, fungsi dan wewenang unit dan

bagian dalam sistem informasi manajemen Kanwil Depdik

bud propinsi Sumatera Barat khususnya dalam pengelola

an data dan informasi kesiswaan.

3) Data

dan

informasi berkaitan dengan

prosedur

kerja

pengelolaan data dan informasi kesiswaan dalam sistem

informasi manajemen Kanwil Depdikbud propinsi Sumatera

Barat

meliputi a) proses pengumpulan data, b)

proses

pengolahan

data, c) proses penyimpanan,

pemanfaatan,

dan penyebaran data dan informasi kesiswaan untuk

Bagian

dan Bidang dalam instansi vertikal, d)

proses

pemberian layanan data dan informasi terhadap instansi

terkait, organisasi kemasyarakatan dan perorangan.

4) Data

dan

informasi

berkaitan

dengan

produktivitas

sistem

informasi manajemen Kanwil Depdikbud

propinsi

Sumatera

Barat khususnya dalam pengelolaan

data

dan

(49)

dan efisiensi penyediaan data dan informasi bagi kebu

tuhan instansi vertikal, b) efektivitas dan efisiensi

dalam

memberikan layanan terhadap

instansi

terkait,

organisasi kemasyarakatan dan perorangan.

2. Sunber Data

Untuk

mendapatkan

data yang lengkap yjan

relevan

sesuai

dengan

tujuan penelitian, maka

data

diharapkan

dapat dikumpulkan dari sumber data dan informasi, sebagai

berikut :

a. Kakanwil Depdikbud propinsi Sumatera Barat.

b. Koordinator

Urusan Administrasi (Kormin) Kanwil

Dep

dikbud propinsi Sumatera Barat.

c. Kepala

Bagian Perencanaan Kanwil Depdikbud

Propinsi

Sumatera Barat

d. Kepala

Sub

Bagian Pengumpulan

dan

Pengolahan

Data

(PPD),

Kasubag Penyusunan Rencana dan Program

(PRP),

dan Kasubag Monitoring Pelaksanaan Rencana dan Program

(MPRP), yang masing-masingnya beserta staf.

e. Staf khusus Bagian Perencanaan, yang bertugas

mengelo-la kamar data.

f. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum Kanwil

Depdik

bud propinsi Sumatera Barat.

g. Kepala

proyek IDIS Bidang Dikmenum propinsi

Sumatera

Barat.

h. Staf

IDIS

Bidang Dikmenum

yang

bertugas

mengelola

(50)

i. Kepala

Bidang

Pendidikan

Menengah

Kejuruan

Kanwil

Depdikbud propinsi Sumatera Barat.

j. Kepala proyek SIM Dikmenjur Kanwil Depdikbud

propinsi

Sumatera Barat.

k. Staf

proyek SIM Dikmenjur Kanwil

Depdikbud

propinsi

Sumatera Barat.

1. Sumber data dan informasi yang lain dan dianggap dapat

membantu memberikan data dan informasi yang dibutuh

kan .

3. Tekhnik dan Alat Pengumpul Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

melalui (a) wawancara, (b) observasi/pengamatan, dan

(c)

analisis dokumentasi. Untuk dapat mengumpulkan data seca

ra cermat dan lengkap digunakan alat pengumpul data seba

gai

berikut ; (a) catatan wawancara dan

observasi,

(b)

alat perekam wawancara. Di samping itu'pengumpulan dat

dilengkapi dengan dokumentasi berupa foto-foto sert

pengumpulan dokumen tertulis lainnya sebagai informasi

pendukung. Untuk lebih memudahkan dalam melakukan obser

vasi, peneliti melakukan kegiatan magang (Spradley, 1980

menyebut kegiatan ini sebagai observasi peran serta) di

lokasi penelitian selama penelitian berlangsung. Kegiatan

ini dilakukan berdasarkan pada apa yang dikemukakan Guba

dan Lincoln (1981 : 191-193), yaitu; (a) teknik

pengamat-an

ini didasarkan atas pengalaman secara

langsung,

(b)

teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati

sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian

sebagai-a
(51)

\

mana yang terjadi pada keadaan sebenarnya, (c) pengamatan

memungkinkan peneliti mencatat peristiwa berkaitan dengan

pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung

diperoleh dari data, (d) pengamatan dapat digunakan untuk

mengecek kepercayaan data, (e) teknik pengamatan

memung

kinkan

peneliti mampu memahami situasi-situasi yang

ru-mit, dan (f) untuk kasus-kasus tertentu dimana penggunaan

<

Referensi

Dokumen terkait

Pertama , ada masyarakat di Kabupaten Demak sebagai Representasi Masyarakat Pesisiran Jawa praktik sunat perempuan masih jamak ditemukan. Praktik sunat perempuan

Dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan yang dimulai dengan penerjunan dan penyerahan siswa kepada pihak DUDI, kemudian siswa melaksanakan tugas pekerjaan yang ada

Heuristik AO ...99 Gambar 4.19 Hasil Pengujian pada Pemelajar 2 dengan Algoritma Logika AND-OR Sederhana ...100 Gambar 4.20 Urutan Pembelajaran Pada Pemelajar 2 dengan

Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara masa kerja dan sikap kerja dengan keluhan sistem musculoskeletal pada petani yang ada

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayahNya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul &#34;Upaya

Hal ini sesuai dengan dimensi-dimensi perilaku konsumtif, antara lain Fitriana, 2015; 1 Pemenuhan keinginan, 2 Barang iluar jangkauan, 3 Barang menjadi tidak produktif, 4 Status,

Bahwa memperhatikan kronologis pencalonan Bakal Pasangan Calon yang diusung oleh PKP Indonesia di Kabupaten Dogiyai sebagai Laporan KPU Provinsi Papua, serta mencermati proses

karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya skripsi dengan judul “ Hubungan Antara Pola Konsumsi Makanan Dan Tingkat Konsumsi Gizi Dengan Status Gizi Anak Usia Sekolah Di Panti