PENGARUH MOTIVASI DAN TINGKAT DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
(
Studi Deskriptif Pada Siswa SMAN 1 Lembang)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
ADHNAN WIDIEANA NIM. 0705106
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Dalam Pembelajaran Sepakbola
(Studi Deskriptif Pada Siswa Sman 1 Lembang)
Oleh Adhnan widieana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan
© Adhnan widieana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ADHNAN WIDIEANA
PENGARUH MOTIVASI DAN TINGKAT DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
(Studi Deskriptif Pada Siswa SMAN 1 Lembang)
Disetujui dan Disahkan oleh :
Pembimbing I
Dr. Nuryadi, M.Pd. NIP. 197101171998021001
Pembimbing II
Didin Budiman, M.Pd NIP. 197409072001121001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Pembatasan Masalah ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Pendidikan Jasmani ... 8
B.Motivasi Belajar ... 10
C.Disiplin Belajar ... 14
D.Pembelajaran Sepak Bola ... 17
E. Hipotesis penelitian... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian ... 25
B.Desain Penelitian ... 25
C.Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 26
D.Teknik Pengumpulan Data ... 27
E. Definisi Operasional ... 27
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G.Teknik Analisis Data ... 36
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
A.Deskripsi Hasil Penelitian ... 40 B.Uji Hipotesis ... 53 C.Diskusi Penemuan ... 57
BAB V KESIMPULAN
A.Kesimpulan ... 63 B.Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65
LAMPIRAN
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGARUH MOTIVASI DAN TINGKAT DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA
(Studi Deskriptif Pada Siswa SMAN 1 Lembang) Oleh: Adhnan Widieana
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
INFLUENCE OF MOTIVATION AND DISCIPLINE LEVEL AGAINTS
STUDENT LEARNING RESULT IN FOOTBALL LESSON (Study Descriptive On Student SMAN 1 Lembang)
By: Adhnan Widieana
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran di sekolah tidak hanya dilakukan di dalam jam pelajaran.
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan diluar jam pelajaran bertujuan untuk
mendorong terjadinya perubahan baik pada aspek pengetahuan, afektif maupun
psikomotor. kegiatan ekstrakurikuler berkembang seiring dengan adanya
kebutuhan siswa serta minat untuk aktif dalamkegiatan tersebut. Sekolah sebagai
lembaga yang berfungsi menyediakan kebutuhan siswa menyelanggarakan
kegiatan ekstrakurikuler untuk tujuan mendidik para siswa. Salah satu kegiatan
ekstrakurikuler adalah sepakbola. Dalam jam pelajaran di sekolah, sepakbola
merupakan pelajaran bola besar yang ditujukan untuk mengembangkan potensi
siswa. sepakbola yang diajarkan dalam jam pelajaran adalah termasuk dalam sub
pelajaran Pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani itu sendiri menurut Husdarta
(2011, hlm. 3) adalah: ”proses pendidikan yang memanfaatkan fisik dan kesehatan
untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental dan emosional”. Sedangkan Sukintaka, (2003, hlm.5) menjelaskan bahwa : „pendidikan jasmani merupakan bagian yang integral dari proses
pendidikan total, merupakan lahan untuk mencoba mencapai tujuan untuk
pengembangan fisik, mental, emosi dan sosial rakyat melalui media aktivitas fisik”. Kegiatan belajar sepakbola diluar jam pelajaran sebagai kegiatan ekstrakurikuler merupakan upaya untuk mendorong tercapainya tujuan belajar
seperti penguasaan mental sportif, penguasaan teknik bermain atau mendorong
kemampuan bekerjasama. kegiatan sepakbola ada;ah aktivitas fisik yang
dilakukan di luar jam pelajaran.
Adanya kegiatan ekstrakurikuler dinilai sangat cocok dengan karakteristik
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran di sekolah menengah atas (SMA) berbeda dengan pendekatan pada
tingkat pendidikan dasar. Usia remaja adalah masa bermain dengan kelompok
sehingga pola pembelajaran pendidikan jasmani disesuaikan dengan karakteristik
siswa. Pada tingkat satuan menengah atas, pendekatan pembelajaran
menggunakan permainan kelompok dan tidak menghilangkan unsur bermain dan
berolahraga. Seperti dikemukakan oleh Lutan (2002, hlm.16)
Dari perspektif sejarah, aktivitas pendidikan jasmani seperti dalam bentuk kegiatan bermain merupakan alat utama pendidikan. Para pendidik dan filosof percaya bahwa kegiatan itu sangat efektif untuk menumbuhkembangkan keseluruhan potensi peserta didik.
Berdasarkan pendekatan permainan dalam olahraga dan karakteristik remaja
maka kegiatan sepak bola sangat cocok sebagai media untuk pembelajaran diluar
jam pelajaran yaitu sebagai kegiaan ekstrakurikuler. Olahraga sepak bola adalah
permainan tim yang terdiri atas 11 orang dengan kerjasama sebagai ciri utama
permainan.
Pembelajaran sepak bola dalam kegiatan ekstrakurikuler digunakan sebagai
alat untuk mencapai tujuan belajar yaitu perubahan yang lebih baik pada aspek
kognitif, afektof dan psikomotor. Sebagai bagian dari aktivitas jasmani dan
kesehatan maka tujuan sepakbola adslah terbentuknya kualitas mental, Husdarta
(2011, hlm.3) mengemukakan bahwa: “pendidikan jasmani dan kesehatan pada
hakekatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik dan
kesehatan untuk menghasilkan perubahan holistic, dalam kualitas individu baik
dalam hal fisik, mental serta emosional.”
Sepakbola adalah permainan olahraga yang dilandasi oleh adanya kerjasama
antar anggota tim. Salah satu faktor yang mempengaruhi kerjasama adalah
kemampuan teknik bermain. Seorang anggota tim yang memiliki kemampuan
teknik bagus akan mampu melaksanakan fungsinya di lapangan baik sebagai
defender, striker, penjaga gawang, atau gelandang.
Pemainan olahraga sepak bola dilakukan pada jam pelajaran penjas dan
3
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keberhasilan pembelajaran sepakbola dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
daya dukung pihak sekolah (pengembangan kurikulum), kompetensi pengajar dan
fasilitas pendukung pembelajaran seperti lapangan dan bola sepak bola serta
kondisi siswa itu sendiri (faktor internal).
Karakteristik remaja yang menyukai permainan olahraga secara
berkelompok, motivasi bermain serta karakteristik pribadi siswa mempengaruhi
keterlibatan siswa dalam permainan olahraga sepak bola. Keterlibatan aktif
materi pembelajaran sepakbola seperti keterampilan teknik dasar
heading,dribbling, passing dan shooting akan mendorong siswa mampu
menguasai materi pembelajaran teknik.
Motivasi akan mempengaruhi bagaimana penerimaan siswa terhadap
materi pembelajaran, keterlibatan dalam proses pembelajaran serta bagaimana
interaksi guru dengan murid dapat berjalan dengan lancar. Siswa yang termotivasi
akan bersikap positif yang ditunjukan dengan perilaku seperti mendengarkan,
tidak ribut, mengerjakan tugas atau mengikuti instruksi pembelajaran.
Tidak hanya motivasi, disiplin menjadi bagian penting dalam
pembelajaran. Disiplin akan mempengaruhi bagaimana sikap dan perilaku dalam
pembelajaran. Ibrahim dan Komarudin (2007, hlm.51) menyatakan bahwa “disiplin erat kaitannya dengan penguasaan diri ( self control dan proses belajar”. Disiplin akan membuat siswa lebih mendengarkan, memperhatikan, menghargai
waktu, aturan dalam proses pembelajaran walaupun tidak tertulis seperti di larang
ribut.
Motivasi dan disiplin belajar erat kaitannya dengan hasil belajar. Hasil
belajar dalam pembelajaran penjas adalah meningkatnya penguasaan pada aspek
kognitif, afeksi, dan psikomotor. Penguasaan pada ketiga aspek tersebut
dihubunngkandengan materi pembelajaran penjas misalnya permainan bola besar.
Selain siswa dapat mengetahui konsep permainan sepakbola atau permainan bola
besar lainnya, siswa dapat menerapkan teknik-teknik bermain, bekerjasama,
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa mengalami proses pembelajaran yang menyenangkan dan menempatkan
siswa sebagai subjek yang belajar secara aktif. Agar siswa mengalami proses
belajar yang dapat memberikan pengalaman berharga maka diperlukan motivasi
dan disiplin.
Melalui serangkaian observasi sebagai tahap awal penelitian di SMAN I
Lembang, peneliti memperoleh beberapa hal yang menarik. Motivasi siswa
terhadap kegiatan sepakbola sangat tinggi. Siswa tidak mudah bosan dengan
tugas-tugas rutin dalam olahraga seperti dribbling, tembakan atau pemanasan.
Kegiatan olahraga tidak dianggap sebagai kegiatan yang berat padahal siswa
telah terkuras baik tenaga dan pikirannya untuk belajar sepakbola. Siswa sering
terlihat menghabiskan waktu bermain sepak bola pada hari sabtu dan minggu di
lapangan sekolah atau gelanggang olah raga.
Beberapa siswa mengungkapkan bahwa kegiatan bermain sepak bola
sangat menyenangkan dan dapat mengurangi stress. Keberadaan pengajar
dengan pengalaman dan teknik bermain sepak bola yang baik dianggap sebagai
salah satu faktor yang mendorong motivasi siswa berlatih. Daya dukung sekolah
menurut beberapa siswa cukup lumayan. Hal ini dapat dilihat dari dukungan
pihak sekolah terhadap keikutsertaan siswa dalam kompetisi lokal antar SMA.
Permainan sepak bola di sekolah merupakan kegiatan yang didukung semua
pihak.
Beberapa hambatan yang sering dihadapi dalam pembelajaran sepak bola
adalah disiplin. Motivasi yang tinggi tidak cukup untuk membuat siswa menjadi
disiplin terutama ketepatan waktu dalam latihan. Kehadiran serta disiplin dalam
mengikuti latihan. Persoalan disiplin terkadang menjadi hambatan besar bagi
pengembangan prestasi siswa dalam olahraga sepak bola serta internalisasi
nilai-nilai penjas terhadap siswa.
Hasil belajar dalam pembelajaran sepakbola tampak dari penguasaan
teknik. Penguasaan teknik seperti shooting , dribbling , passing, dan heading.
5
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan kognitif (pengetahuan tentang teknik itu sendiri), kognitif
(penerapan di lapangan), Psikomotor (perilaku dalam mempraktekkan teknik
dasar).
Penelitian yang dilakukan ini lebih pada aspek psikologis yaitu motivasi
dan disiplin siswa dalam pembelajaran sepak bola. Pemahaman tentang motivasi
siswa sangat penting agar pelatih lebih mengenal peserta didik dan mendorong
prestasi berolahraga dengan tepat. Mengajar sepakbola menempatkan guru tidak
hanya sebagai pengajar tapi pelatih. Ditegaskan Harsono (1998, hlm.101) bahwa: “Aspek psikologis sering diabaikan pelatih atau kurang diperhatikan pada waktu melatih”. Ketidakpedulian pelatih terhadap pengembangan aspek psikologis akan berdampak negatif bagi pencapaian prestasi atlet.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh melalui penelitian ini adalah
diperolehnya gambaran motivasi siswa dan disiplin belajar dalam kegiatan
ekstrakurikuler sepak bola secara mendalam. Pemahaman ditujukan untuk
perbaikan, pengembangan, peningkatan motivasi siswa terhadap olahraga sepak
bola agar olahraga tidak hanya sebagai kegiatan bermain bola besar. Motivasi
sangat penting bagi siswa dalam pembelajaran sepakbola karena akan
mempengaruhi bagaimana sikap dan perilaku pada saat berlatih sepakbola.
Namun perlu diketahui bahwa motivasi bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh
interaksi siswa dalam proses pembelajaran, kondisi personal maupun faktor materi
pembelajaran itu sendiri. Oleh karena itu motivasi perlu diamati agar proses
pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana. Menurut Uno (2011, hlm.27) bahwa: “
Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran antara lain a) menentukan hal-hal yang dapat menjadi penguat belajar b) memperjelas tujuan yang hendak dicapai c) menentukan ragam kendali terhadap ranngsangan belajar d) menentukan ketekunan belajar.
Kegiatan pembelajaran sepakbola dapat dijadikan sebagai olahraga yang
dapat mendukung pembentukan sikap disiplin dalam belajar tidak hanya pada
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sepakbola mengandung pembelajaran tentang disiplin, motivasi, kerjasama, dan
sportivitas.
Kerugian yang timbul akibat penelitian yang kurang terhadap aspek
psikologis dalam olahraga seperti motivasi dan disiplin adalah guru kurang
mampu mengembangkan potensi psikologis yang menjadi penentu keterlibatan
siswa dalam berolahraga. Tanpa pemahaman motivasi yang luas, seorang guru
tidak dapat berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi pencapaian prestasi
siswa dalam olahraga sepak bola.
Oleh karena itu salah satu aspek yang mempengaruhi keberhasilan
belajar adalah motivasi perlu mendapat telaah mendalam dan ilmiah. Motivasi
tidak cukup jika tidak ada interaksi yang bersifat disiplin antara siswa dengan
sumber belajar. Dengan mengetahui tingkat motivasi dan disiplin siswa maka
tugas guru penjas dalam mengarahkan siswa agar memiliki pengalaman belajar
yang menunjukan kompetensinya yaitu menguasai keterampilan teknik dasar
dalam sepakbola dengan baik.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka peneliti mengambil
judul penelitian ini yaitu “ Pengaruh Motivasi dan tingkat disiplin siswa
terhadap hasil pembelajaran Sepak bola (Studi deskriptif pada Siswa SMAN I
Lembang ).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan
permasalahan secara umum sebagai berikut ;
1. Apakah motivasi memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil belajar dalam
pembelajaran sepak bola?
2. Apakah disiplin memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil belajar dalam
pembelajaran sepak bola?
3. Apakah motivasi dan disiplin memiliki pengaruh signifikan secara bersama-
7
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengaruh motivasi terhadap hasil belajar dalam pembelajaran sepak bola.
2. Pengaruh disiplin terhadap hasil belajar dalam pembelajaran sepak bola.
3. Pengaruh motivasi dan disiplin secara bersama- sama terhadap hasil belajar
dalam pembelajaran sepak bola.
D.Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat baik untuk peneliti
sendiri atau orang lain . Penulis berharap hasil penelitian memberikan kegunaan
atau manfaat sebagai berikut:
1. Secara teori
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi bagi pengembangan
keilmuan dan penelitian terutama tentang aspek psikologis mengenai motivasi
dan disiplin belajar siswa pada kelompok siswa remaja Sekolah Menengah
Atas (SMA). Hasil penelitian dapat memperkaya hasil-hasil penelitian
mengenai hasil belajar sepakbola dalam pembelajaran penjas di SMA.
2. Secara praktis
a. Bagi peneliti yaitu memberikan pengalaman tentang pembelajaran sepakbola
dan menambah pengetahuan yang dapat digunakan secara praktis dalam
ekstrakurikuler pembelajaran sepak bola terutama pada tingkat SMA.
b. bagi pihak sekolah yaitu hasil penelitian dapat mendorong upaya pihak
sekolah untuk memperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan motivasi
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dijadikan salah satu referensi yang memperkuat dukungan lembaga sekolah
terhadap ekstrakurikuler pembelajaran sepak bola
c. bagi siswa yaitu hasil penelitian dapat menambah pengalaman dan
pengetahuan tentang permainan sepak bola, memperkuat motivasi dan
meningkatkan disiplin untuk meningkatkan hasil belajar dalam
ekstrakurikuler sepak bola.
E. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan keterbatasan peneliti baik dari sisi biaya waktu dan
kesempatan serta menghindari terjadinya penelitian yang terlalu luas, maka
peneliti membatasi penelitian sebagai berikut:
a. Populasi penelitian adalah siswa SMAN I Lembang yangmengikuti kegiatan
ekstrakurikuler sepakbola
b. Aspek yang diteliti adalah mengenai motivasi belajar siswa, disiplin serta hasil
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penggunaan metode penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan disiplin
terhadap hasil belajar sepakbola. Sugiyono (2010, hlm. 3) menjelaskan bahwa:
“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif. Nazir (2003, hlm.54) sebagai berikut : “Metode
deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu
objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang.”
Pada penelitian ini peneliti berusaha untuk menggambarkan suatu peristiwa
tentang hubungan motivasi dan disiplin siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler bola sepak bola. Tidak ada manipulasi atau bentuk perlakuan
dalam penelitian ini maka penelitian ini disebut penelitian ex post facto . menurut
Ary et al (alih bahasa Furchan, 2011, hlm.410) “… penelitian ex post facto
dimulai dengan melukiskan keadaan sekarang, yang dianggap sebagai akibat dari
faktor-faktor yang terjadi sebelumnya”.
B. Desain Penelitian
Desain dasar penelitian ex post facto adalah modifikasi dari penelitian
eksperimen yang digunakan peneliti untuk membandingkan dua variabel bebas
menurut Ari et al, alih bahasa Furchan (2011, hlm.436) seperti dapat dilihat pada
gambar berikut:
Motivasi (X1)
Disiplin (X2)
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1
Kerangka pemikiran penelitian
Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikan ( hasil belajar). Guna mempermudah penelitian
maka peneliti merumuskan langkah-langkah penelitian sebagai berikut:
Gambar 3.1
Langkah-langkah Penelitian
Modifikasi dari Sumber lutan.(2007, hlm. 201)
C. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi penelitian ini adalah siswa SMAN I Lembang KBB yang
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler sepak bola. Lutan et al (2011, hlm.83)
menegaskan bahwa: ”Populasi selalu merupakan sekelompok orang-orang, siswa,
guru-guru, atau individu lain yang mempunyai karakteristik tertentu. Jumlah indentifikasi dan rumusan Masalah
Penentuan Sampel penelitian
Pengumpulan Data melalui hasil tes belajar sepakbola dan angket Menentukan Instrumen penelitian yaitu
angket dan tes belajar
Prosedur dan Desain Penelitian
Analisis dan Interpretasi data
28
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
populasi penelitian adalah 24 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan
total sampel yaitu seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Kuesioner
Memberikan angket kepada responden yang berisi sejumlah pernyataan
mengenai variabel penelitian. Nazir (2003, hlm.203) menyatakan bahwa: ”Alat
untuk mengumpulkan data adalah daftar pertanyaan, yang sering disebut secara
umum dengan kuestioner atau daftar yang cukup terperinci dan lengkap”.
Kuesioner menjadi instrumen utama dalam penelitian untuk mengukur variabel
motivasi dan disiplin belajar.
Kisis angket disusun berdasarkan deinisi operasional mengenai motivasi
dalam belajar sepakbola yang terdiri dari motivasi beraffiliasi, berprestasi dan
berkuasa yang dimiliki para siswa.
2. Tes hasil belajar yaitu tes kemampuan teknik dasar sepakbola
Tes hasil belajar siswa mengacu pada kompetensi dasar sesuai dengan
kurikulum pada pembelajaran SMA . Tes hasil belajar mengacu pada Nurhasan
(2011) tentang tes hasil belajar pada pembelajaran sepakbola)
E. Definisi Operasional
Guna menghindari terjadinya kesalahan pengertianmengenai motivasi dan
Disiplin secara operasional maka peneliti merumuskan definisi operasional
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Motivasi belajar adalah adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan
kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan sebagai
orang yang mahir bermain bola .
2. Disiplin adalah tingkat kepatuhan siswa dalam pembelajaran sepakbola .
Setiawan (2010, hlm. V 1.1 ) menjelaskan bahwa disiplin adalah ketaatan
(kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dsb). Pembagian dimensi disiplin
berdasarkan hasil observasi di lapangan bahwa disiplin yang ditekankan oleh
pelatih sepakbola terdiri dari 3 yaitu waktu, aktif di lapangan, serta siap
melaksanakan tugas latihan
Tabel 3.1
Variabel, konsep, dimensi dan indikator
Variabel Sub variable Indikator Instrumen
pernyataan
Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru dan kreatif untuk berlatih sepakbola.
Mencari feedback tentang kemampuan teknik atau taktik dalam bermain sepakbola
Memilih resiko yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan bermain sepakbola
Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara yang kreatif dalam upaya memenangkan
Lebih memperhatikan segi
hubungan pribadi yang ada dalam kegiatan sepakbola dari pada segi tugas pada saat bermain sepakbola
bermain bola lebih efektif apabila
30
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kekuasan
bekerja sama dengan oranglain dalam suasana yang lebih kooperatif.
Mencari persetujuan atau
kesepakatan dari oranglain dalam menentukan keputusan pada saat bermain.
Lebih suka dengan orang lain daripada sendirian.
Selalu berusaha menghindari konflik.
31 dan 14
35 dan 18
37 dan 11
30 dan 16
Menyukai kegiatan dimana mereka menjadi pimpinan.
Sangat aktif dalam menentukan arah kegiatan dari sebuah pertandingan sepakbola
Sangat peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dalam kegiatan olahraga
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Pengembangan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data.
Arikunto (2006, hlm.168) mengatakan, “Suatu instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan, sebuah instrumen dikatakan valid apabila
dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat”. Pengembangan
instrument penelitian yaitu angket didasarkan pada ketentuan penyusunan angket.
Jawaban angket menggunakan skala liker dengan gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif. Lebih lanjut Nurhasan (2000, hlm. 269) menyampaikan
bahwa tentang skala likert yaitu : “Skala adalah satu set angka-angka yang
menyatakan nilai-nilai terhadap subjek, obyek, atau perilaku dengan tujuan
mengkuantitasikan pengukuran pengukuran kualitatif.
Tabel 3.2 Skala Likert
NO Alternatif Jawaban Bobot Nilai
Bila Positif Bila Negatif
1.
Mengikuti instruksi latihan dalam pembelajaran
Melakukan latihan tambahan di waktu senggang
mengikuti tatatertib dalam pembelajaran baik tertulis maupun tidak
12 dan 5
22 dan 4
24 dan 9
Kehadiran hadir sesuai ketentuan
Mengikuti kegiatan sampai selesai
Aktif dalam berlatih di lapangan
29 dan 7
1 dan 19
32
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.
5.
TS (Tidak Setuju)
STS (Sangat Tidak Setuju)
2 1
4 5
Sumber : Metode Penelitian Sugiyono (2007)
1. Uji validitas Instrumen
Sebelum dilakukan pengambilan data melalui kuesioner, instrumen terlebih
dahulu dilakukan uji validitas. Uji validitas menggunakan rumus pearson product
moment dengan dibantu oleh program excel. Validasi isi ditentukan berdasarkan
kesesuaian isi pernyataan tentang disiplin dengan teori yang digunakan. Nilai
validitas konstruk instrument angket dicari dengan cara mengkorelasikan skor
item dengan total item. Jika koefisien korelasinya sama atau diatas 0,3 maka item
tersebut dinyatakan valid, bila korelasinya di bawah 0,3 maka item tersebut
dinyatakan tidak valid sehingga harus dibuang.
Langkah-langkah dalam mengolah data untuk menentukan validitas
instrument adalah mengkorelasikan skor jawaban per-item dengan skor total
dengan rumus : ∑X1tot = Jumlah Total Skor Jawaban
∑X12 = Jumlah Kuadrat Skor Jawaban Suatu Item Jawaban ∑X1tot2 = Jumlah Kuadrat Total Skor Jawaban
2. Uji Reliabilitas
Reliability berkaitan dengan tingkat keajegan jawaban responden . Sugiyono
(2003, hlm.110) menyatakan bahwa: “reliabilitas adalah sejauh mana hasil
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sama”. Pengujian reliabilitas kuisioner dilakukan Internal Consistency dengan
teknik belah dua (Split half). Butir-butir kuisioner dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu kelompok item ganjil dan kelompok item genap, kemudian masing-masing
kelompok skor tiap itemnya dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total.
Koefisien korelasi dihitung sebelum uji reliabilitas dengan rumus:
] B = Variabel nomor genap
Uji signifikansi reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman
Brown dilakukan setelah nilai koefisien korelasi diketahui yaitu:
r =
rtabel yang sesuai dengan jumlah responden dan taraf nyata. Bila rhitung > rtabel, maka
instrumen tersebut dikatakan reliabel, sebaliknya jika rhitung < rtabel, maka
instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel. Jumlah sampel adalah 24 dengan alpa
0.05 maka r tabel adalah 0.388
3. Tes Hasil Belajar
a. Tes Passing dan stopping, bertujuan untuk mengukur keterampilan gerak kaki
dalam menyepak dan menahan bola, alat yang digunakan :
Bola 2 buah Stopwatch
Bangku Swedia 4 buah ( papan ukuran 3x 60 cm sebanyak 2 buah)
34
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Petunjuk pelaksanaan
Testee berdiri dibelakang garis tembak yang berjarak 4 meter dari sasaran/ papan , boleh dengan posisi kaki kanan siap menembak atau sebaliknya.
Pada aba-aba ya, testee mulai menyepak bola ke papan sasaran / papan dan menannya kembali dengan kaki dibelakang garis tembak yang akan
menyepak bola berikutnya yang arahnya berlawanan dengan sepakan
pertama
Lakukan kegiatan in bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan selama 30 detik
Apabila bola keluar daerah sepak maka testee menggunakan bola cadangan yang disiapkan
Gerakan dinyatakan gagal
Bola ditahan dan disepak di depan garis sepak yang akan menyepak bola
hanya menahan dan menyepak bola dengan satu kaki saja Cara menskor :
Jumlah menyepak dan menangkis bola yang sah selama 30 detik, hitungan 1
diperoleh dari satu kegiatan menendang bola. Gambar pelaksanaan penelitian
stop-passing adalah sebagai berikut :
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4 meter
4 meter
3 meter
Gambar.1.1
Diagram Lapangan tes stoping dan passing
b. Tes dribbling, bertujuan untuk mengukur keterampilan, kelincahan,dan
kecepatan kaki dalam memainkan bola alat yang digunakan yaitu:
Bola
Stopwatch
6 buah rintangan
Tiang bendera
Gambar 1.2
Diagram Lapangan Tes Menggiring Bola
Petunjuk pelaksanaan :
Pada aba-aba “ siap” testee berdiri di belakang garis star dengan bola dalam penguasaan kakinya.
5 m
5 m
5 m
FINISH START
36
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada aba-aba “ ya”, testee mulai mengiring bola kea rah kiri melewati rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan berikutnya sesuai
dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai ia melewati garis
finish.
Salah arah dalam menggiring bola, ia harus memperbaikinya tanpa menggunakan anggota badan selain kaki dimana kesalahan dan selama
itu pula stopwatch tetap berjalan
Menggiring boa di lakukan dengan kaki kanan dan kiri bergantian atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan
Gerakan dinyatakan gagal bila:
Testee mengiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki
Testee menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah
Testee menggunakan anggota badan selain kaki pada saat menggiring bola
Cara menskor adalah wakti tempuh dari mulai aba-aba “ya” sampai melewati
garish finish. waktu dicatat persepuluh detik.
c. Tes memainkan bola dengan kepala (heading )
Mengukur keterampilan dan gerak kepala serta keseimbangan anggota badan
dalam memainkan bola. Alat yang digunakan : bola dan stop watch
Petunjuk pelaksanaan :
Pada aba-aba ya , testee berdiri bebas dengan bola berada dibawah penguasaan tangannya.
Pada aba-aba ya testee melempar bola ke atas kepalanya dan kemudian memainkan bola tersebut dengan dahi
lakukan kegiatan ini selama 30 detik, apabila bola jatuh testee mengambil bola itu dan memainkannya kembali ditempat bola itu diambil
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Testee memainkan bola tidak dengan dahi
dalam memainkan bola testee berpindah-pindah tempat Cara menskor :
Skor adalah jumlah bola yang dimainkan dengan dahi yang sah selama 30 detik
d. Tes menembak/ menendang bola ke sasaran ( shooting )
tujuan : mengukur keterampilan , ketepatan dan kecepatan gerak kaki dalam
menyepak bola ke sasaran. alat yang digunakan : bola, stop watch, gawang ,
nomor-nomor dan tali.
Petunjuk pelaksanaan
Testee berdiri dibelakang bola yang diletakan pada sebuah titik berjarak 16,5 m di depan gawang / sasaran
tidak ada aba-aba dari testee
testee diberi tiga kali kesempatan, apabila waktu akan disertakan sebagai bagian dari hasil tes maka penghitungannya dilakukan pada saat kaki
testee menendang bola dan berhenti pada saat bola mengenai sasaran
Gerakan gagal apabila bola keluar dari sasaran serta penempatan bola tidak pada
jarak 16.5m dari sasaran
Cara menskor adalah jumlah skor yang diperoleh dan bila wakti disertakan
maka waktu yang dihitung adalah waktu tempuh bola ke sasaran per pukulan. Bila
bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran , maka diambil skor
terbesar dari kedua sasaran tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar
1.2:
38
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n
x
x
Gambar 3.1
Diagram Lapangan Tes menembak bola ke sasaran
G. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah teknik analisis data pada penelitian ini adalah :
1. Mencari nilai rata-rata dari setiap variabel, digunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan:
x = Nilai rata-rata yang dicari
= Jumlah dari x = Skor mentah n = Jumlah sampel
2. Setelah menempuh langkah-langkah tadi barulah mencari T-skor dengan
rumus:
Rumus-rumus di atas merupakan langkah awal yang dipergunakan untuk
pengolahan data hasil tes pada tahap uji hipotesis. Untuk memproleh skor-skor
yang standar penulis menggunakan perhitungan T-skor. Fungsi dari T-skor adalah
menyetarakan dari beberapa jenis skor yang berbeda satuan ukuran atau bobot
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BanyaknyaZn Z ZZ
S 1, 2... n
1
3. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan yaitu rumus Hartley sebagai
berikut :
Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika hitung lebih kecil dari
F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata
4. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Sebelum
dilakukan analisis korelasi, maka terlebih dahulu dilakukan penghitungan
normalitas dari setiap butir tes yang bertujuan untuk mengetahui apakah data
tersebut berdistribusi normal atau sebaliknya. Rumus yang digunakan yaitu
dengan uji kenormalan secara non parametrik atau disebut uji Liliefors.
Pengujian hipotesis nol dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pengamatan X1, X2,…….., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ……., Zn
dengan mempergunakan rumus :
S
b. Untuk setiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung pula F ( Zi ) = P ( Z < Zi )
e. Hitung harga paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.
Sebutlah harga terbesar ini (Lo).
f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka dibandingkan Lo ini
40
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Liliefors, dengan taraf nyata = 0.05. Kriterianya adalah: tolak hipotesis
nol, jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar
nilai kritis uji Liliefors. jika lebih kecil maka menerima Ho yang
menyatakan bahwa data berdistribusi normal
5. Uji koefisien korelasi tunggal dengan skor berpasangan atau pearson product
moment karena data berbentuk interval atau ratio dengan menggunakan
Kemudian melakukan penghitungan uji signifikansi koefisien korelasi
tunggal, menggunakan pendekatan uji-t dengan rumus:
√
√
Keterangan:
t = t hitung yang dicari r = koefisien yang dicari i = jumlah sampel
Pengujian statistik uji-t dimaksudkan untuk mengetahui tingkat koefisien atau
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diterima jika –t(1-1/2α) < t < t(1-1/2α). Pada taraf nyata α = 0.05 dengan dk =
n- 2 dalam hal lain jika hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak.
Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi maka didapat koefisien
determinasi yaitu untuk melihat besarnya presentase () pengaruh motivasi
(X1), atau disiplin (X2) terhadap Y dengan rumus : (KD) = R² x 100%,
6. Uji regresi berganda
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat regresi digunakan korelasi variabel
X1 X2 dan dan variabel Y (korelasi berganda /R), dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut : (Sugiyono, 2010 : 190)
Ryx1x2 =
Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi maka didapat koefisien
determinasi yaitu untuk melihat besarnya presentase () pengaruh motivasi
(X1), dan disiplin (X2) terhadap Y dengan rumus : (KD) = R² x 100%,
7. Uji determinen regresi berganda dengan menggunakan UJI F
Menguji signifikansi koefisiensi regresi berganda dengan menggunakan
pendekatan statistik uji-F dengan rumus:
42
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:
F = F hitung yang dicari
R = Koefisien korelasi yang dicari K = Jumlah variable bebas
n = Jumlah sampel
8. Menginterpretasikan hasil uji regresi berdasarkan Pedoman untuk
memberikan interpretasi koefisisen regresi sebagai berikut
Tabel 3.2
Pedoman interpretasi koefisisen regresi
Interval Koefisien (rs) Tingkat Hubungan 0,00 – 0,19
0,20 – 0,39 0,40 – 0,59 0,60 – 0,79 0,80 – 1,00
Sangat rendah Rendah
Sedang kuat Sangat kuat
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Motivasi bersifat dinamis sehingga diperlukan penguatan yang dapat
meningkatkan kemampuan bermain sepakbola. Selain memiliki kesempatan dan
bakat yang dapat diolah untuk berprestasi para siswa memiliki kesempatan yang
lebih tinggi untuk berprestasi di ajang kejuaraan antar sekolah atau dengan klub
sepakbola. berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa
1. Motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar pada
pembelajaran sepakbola.
2. Disiplin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar pada
pembelajaran sepakbola
3. Motivasi dan Disiplin secara bersama-sama memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar pada pembelajaran sepakbola
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan menyampaikan saran
sebagai berikut :
1. Bagi Pengajar
Pada saat latihan , pelatih menciptakan kondisi, interaksi dan penyampaian
materi yang tidak hanya meningkatkan motivasi siswa namun menekankan
pada pentingnya disiplin dan peraturan dalam permainan sepakbola
2. Bagi pihak sekolah
Dukungan berupa penghargaan atau penyediaan sarana latihan akan
64
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hanya dapat diraih dengan sejumlah pengetahuan yang menunjukan
kecerdasan intelegensi. Siswa yang memiliki bakat dan potensi bermain
sepakbola ( kecerdasan gerak tinggi) dapat meraih prestasi tinggi dan
membawa nama baik sekolah jika di arahkan dan dikembangkan potensinya
3. Bagi siswa
Sebaiknya motivasi dan disiplin menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk
mencapai hasil belajar sepakbola. Berlatih disiplin terutama terhadap waktu
dan aturan bermain sepakbola akan membuat siswa dapat meningkatkan hasil
belajar yang lebih baik karena lebih efektif dalam menggunakan waktu
belajar, selalu mencari yang terbaik dan mengikuti instruksi dan hadir secara
aktif dalam latihan.
4. Bagi penelitian selanjutnya
Dilakukan penelitian dengan sampel yang lebih luas, variabel yang lebih
banyak, dan penghitungan yang lebih akurat agar diperoleh hasil yang
memiliki tinggkat kepercayaan tinggi sehingga hasilnya dapat dijadikan
acuan untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan kajian teoritis mengenai
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
AbdulJabar, B (2010) Landasan Ilmiah pendidikan Intelektual dalam Pendidikan Jasmani. Bandung Rizqi
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
Ary. D. et al (2011) Pengantar Penelitian dalam pendidikan. alih bahasa Furchan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Aunurahman (2010). Belajar dan Pembelajaran Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bahri, S (2011).Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Baharudin dan Wahyuni (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alpabeta
Harsuki. (2003). Perkembangan Olahraga Terkini Kajian Para Ahli. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Husdarta( 2011). Manajemen pendidikan Jasmani.Bandung : Alpabeta
Hermawan et al ( 2008). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. UT
Ibrahim dan Komardin . (2007).Psikologi kepelatihan. bandung: F POK
Imran (1996). Belajar dan Pembelajaran. Malang.Pustaka Jaya
Kusmaedi & Husdarta (2004) Pertumbuhan dan perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan. Bandung UPI.F POK
Lutan, et al (2007). Metode Penelitian Pendidikan Dalam Pelatihan Olahraga.
Bandung: FPOK UPI.
Milke, D (2007). Dasar-dasar Sepak Bola. Bandung: Pakar Raya
Nazir, M. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nurhasan, Hasanudin (2007). Tes dan Pengukuran keolahragaan. Bandung: F
POK UPI
Riduwan (2009). Pengantar Statistika Sosial. Bandung : Alfabeta
Setyobroto, Sudibyo (1989). Psikologi Olahraga. Jakarta.Anem
66
Adhnan Widieana, 2014
Pengaruh motivasi dan tingkat disiplin terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Subroto et al (2010).Didaktik Metode Pembelajaran Olahraga Permainan Bandung: universitas pendidikan indonesia
Sudjana, Nana (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosda karya
Sugiyono (2010). Statistik dan Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sukintaka (1992) Teori Bermain. Jakarta DepdikBud
Sumardiyanto et al (2010) . Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung F POK
Sumantri dan Syaodih.N. (2008). Perkembangan Peserta didik. Jakarta.UT
Timo et al (2010) Kurikulum dan pedoman dasar Sepakbola Indonesia.Jakarta.PSSI