MANAJEMEN KEUANGAN
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN
Risiko (Risk) dan Tingkat Pengembalian (Return)
SUB TOPIK
•
Risk and return fundamentals
•
Risk of a single asset
•
Risk of a portfolio
•
Risk of a portfolio
•
Risk and return: The capital asset
Konsep Risk - Return
•
Konsep dari Finance adalah
“high risk high return, low risk low return”
•
Artinya suatu investasi yang memberikan hasil
•
Artinya suatu investasi yang memberikan hasil
(tingkat pengembalian) yang tinggi maka
risikonya pun pasti tinggi ataupun sebaliknya
•
Contoh: investasi pada saham akan memberikan
tingkat return yang tinggi apabila dibandingkan
dengan deposito namun risikonya pun lebih
Risk vs Return
Apa yang dimaksud dengan risk dan return?
• Risk (Risiko) adalah ukuran ketidakpastian atas suatu tingkat pengembalian (return) yang akan diperoleh dari suatu investasi atau dengan kata lain, risiko
dari suatu investasi atau dengan kata lain, risiko adalah variabilitas return yang terkait dengan aset tertentu.
• Return (tingkat pengembalian) adalah total
keuntungan atau kerugian yang dialami dari suatu investasi selama periode waktu tertentu, dihitung dengan membagi distribusi kas aset selama periode tersebut, ditambah perubahan nilai, dengan nilai
Cara menghitung return:
Return
rt = actual, expected, or required rate of return during period t
Ct = cash (flow) received from tethe ass investment in the time period t – 1 to t Pt = price (value) of asset at time t
Pt – 1 = price (value) of asset at time t – 1
Contoh :
Pusat Game Robin ingin menentukan tingkat
pengembalian dua mesin Conqueror dan Demolition. Mesin Conqueror dibeli 1 tahun yang lalu seharga $
Return
Mesin Conqueror dibeli 1 tahun yang lalu seharga $ 20.000 dan saat ini memiliki nilai pasar sebesar $ 21.500. Selama tahun, itu dihasilkan cashflow $ 800 setelah pajak. Mesin Demolition dibeli 4 tahun yang lalu, nilainya selama setahun saja menurun dari $ 12.000 menjadi $ 11.800. Selama setahun ini,
Demolition telah menghasilkan $ 1700 dari penerimaan setelah pajak.
Return
Risk Preferences
Ekonom menggunakan tiga kategori untuk menggambarkan bagaimana investor menanggapi risiko.
• Risk averse adalah sikap terhadap risiko di mana investor akan membutuhkan tingkat return yang lebih sebagai
kompensasi atas kenaikan risiko. kompensasi atas kenaikan risiko.
• Risk-neutral adalah sikap terhadap risiko di mana investor memilih investasi dengan tingkat return yang lebih tinggi terlepas dari risikonya.
• Risk-seeking adalah sikap terhadap risiko di mana
investor lebih memilih investasi dengan risiko yang lebih besar bahkan jika mereka harus memiliki tingkat return yang lebih rendah.
Risk Assessment
• Scenario Analysis, adalah sebuah pendekatan untuk menilai risiko dengan menggunakan beberapa hasil alternatif yang mungkin (skenario) untuk
mendapatkan return yang bervariasi. mendapatkan return yang bervariasi.
Salah satu metode yang umum digunakan, seperti mempertimbangkan return suatu asset pada saat keadaan pesimis (terburuk), kemungkinan besar (diharapkan), dan optimis (terbaik).
• Range, adalah ukuran risiko aset, yang ditemukan
dengan mengurangi return pada saat keadaan
Contoh :
Perusahaan XYZ ingin memilih salah satu dari dua
investasi berikut, A dan B. Masing-masing memerlukan investasi awal sebesar $ 10.000 dan masing-masing
Risk Assessment
investasi awal sebesar $ 10.000 dan masing-masing
akan memberikan tingkat return tahunan sebesar 15%. Manajemen telah memperkirakan tingkat return
berkaitan dengan dua investasi tersebut. Asset A
tampaknya kurang berisiko daripada aset B. Pengambil keputusan yang bersifat risk-averse lebih memilih aset A daripada aset B, karena A menawarkan tingkat return yang besarnya sama namun dengan risiko yang lebih rendah.
Risk Assessment
Risk Measurement
•
untuk menghitung risiko dari single asset yang
digunakan adalah standard deviation, namun untuk
menghitung standard deviation maka yang harus
menghitung standard deviation maka yang harus
dihitung terlebih dahulu adalah returnnya.
rj = return for the jth outcome
Prt = probability of occurrence of the jth outcome n = number of outcomes considered
Contoh :
Expected value return dari asset A dan B
Risk Measurement
Standard deviation
•
Secara umum, semakin tinggi standar deviasi
suatu asset maka akan semakin berisiko
asset tersebut.
asset tersebut.
Standard deviation
Coefficient variation
•
Digunakan untuk mempertimbangkan investasi
mana yang terbaik dilihat dari segi return dan
risikonya. Semakin tinggi coefficient variation suatu
asset maka semakin berisiko.
asset maka semakin berisiko.
Contoh :
Dari dua asset di atas, kalau dilihat dari segi risikonya
saja maka yang akan dipilih adalah asset C karena
Coefficient variation
saja maka yang akan dipilih adalah asset C karena
standard deviationnya lebih rendah dari asset D,
namun setelah mempertimbangkan return dari Asset
D sebesar 20% yang jauh lebih besar dari asset C
maka, sebaiknya lebih baik memilih asset D dengan
pertimbangan coefficient variationnya lebih kecil.
Coefficient variation
Risk of a Portfolio
•
Portfolio
adalah berinvestasi pada kumpulan
asset yang produktif. Contoh : reksa dana.
Tujuan dari portfolio sendiri adalah untuk
Tujuan dari portfolio sendiri adalah untuk
mendiversifikasi risiko (atau menyebar risiko)
•
Portfolio
ditujukan untuk meminimalkan
resiko, karena berinvestasi pada single asset
akan lebih berisiko daripada berinvestasi
Portfolio Return
•
w
j= proportion of the portfolio’s total dollar
value represented by asset
j
•
R
j= return on asset
j
Portfolio Return
Correlation
Dalam memilih portfolio yang bagus yang perlu
diperhatikan adalah beberapa hal berikut ini:
•
Correlation
atau pergerakan antara asset satu
dengan asset yang lainnya dalam suatu
dengan asset yang lainnya dalam suatu
portfolio
•
Sebaiknya yang dipilih dalam portfolio adalah
asset yang mempunyai correlation yang negatif,
mengapa?
•
Contohnya: jika asset A mengalami penurunan
maka asset B tidak sehingga risiko yang
dihadapi bisa terminimalisasi
Correlation Coefficient
Capital Asset Pricing Model
(CAPM)
•
CAPM
adalah teori dasar yang
menghubungkan risiko dan return semua
jenis aset.
jenis aset.
•
CAPM
mengkuantifikasi hubungan antara
risiko dan return. Dengan kata lain,
mengukur berapa banyak tambahan return
yang diharapkan investor untuk setiap
Jenis Risiko
• Risiko total adalah kombinasi dari nondiversifiable risk dan diversifiable risk.
• Diversifiable risk adalah bagian dari risiko aset yang disebabkan oleh pengaruh dari dalam perusahaan, dari disebabkan oleh pengaruh dari dalam perusahaan, dari berbagai penyebab, yang dapat diminimalkan melalui diversifikasi. Disebut systematic-risk.
• Nondiversifiable risk adalah risiko aset yang disebabkan faktor pasar yang mempengaruhi perusahaan, tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi. Juga disebut systematic-risk. Contoh, market risk (risiko market) seperti inflasi, political risk, exchange rate risk. Ini adalah contoh contoh risiko di luar kendali.
Tabel Risiko
Ukuran Beta
•
Untuk menghitung
diversiable risk
atau
systematic risk
digunakan Beta.
•
Beta
adalah seberapa sensitifnya asset
•
Beta
adalah seberapa sensitifnya asset
bergerak mengikuti pasar, kalau dalam
contoh saham, maka seberapa besar
pergerakan saham suatu perusahaan
bergerak mengikuti pasar (index saham, cth
IHSG).
Ukuran Beta
Source: Gitman, and Zutter, (2012) , Principles of Managerial Finance
Contohnya kalau saham A mempunyai beta sebesar +0.5 maka pergerakan nya positif mengikuti index, namun
Konsep CAPM
•
CAPM (Capital Asset Pricing Model)
r
j=
R
F+ [
b
j
(
r
m–
R
F)]
rt = required return on asset j
RF = risk-free rate of return, commonly measured by the return on a U.S. Treasury bill
Bj = beta coefficient or index of nondiversifiable risk for asset j rm = market return; return on the market portfolio of assets
•
Dari rumus di atas mengindikasikan berapa
expected return dari suatu investasi dengan
mempertimbangkan risiko pasarnya (beta)
Konsep CAPM
Contoh :
Benjamin Corporation, pengembang perangkat
lunak komputer yang berkembang, ingin
lunak komputer yang berkembang, ingin
menentukan berapa return yang dharapkan dari
asset Z, yang memiliki beta 1,5. Tingkat bebas
risiko pengembalian 7%, pengembalian portofolio
pasar aset adalah 11%. Maka tingkat
pengembaliannya seharusnya adalah sebagai
berikut:
Konsep CAPM
Dari penjelasan di atas dilihat bahwa untuk
berinvestasi di asset Z, yang punya risiko beta
sebesar 1.5 maka asset Z setidaknya harus
sebesar 1.5 maka asset Z setidaknya harus
memberikan return sebesar 13% di mana
harus melebih return yang ditawarkan oleh
asset bebas risiko dan market.
Kesimpulan
• Risk dan return perusahaan berpengaruh secara langsung terhadap harga sahamnya.
• Risk dan return adalah kunci utama dalam menentukan nilai
perusahaan. Oleh karena itu, tanggung jawab manajer keuangan untuk mengevaluasi risk dan return semua keputusan penting yang diambil mengevaluasi risk dan return semua keputusan penting yang diambil perusahaan akan sesuai dengan return yang akan diperoleh.
• Manajer keuangan dapat mencapai tujuan perusahaan untuk
memaksimalkan harga saham dengan cara hanya mengambil keputusan yang dapat menghasilkan return yang sepadan dengan risiko yang
diambil.
• Oleh karena itu, manajer keuangan harus dapat mengenali, mengukur, dan mengevaluasi trade-off antara risk dan return untuk memastikan bahwa keputusan mereka dapat memaksimalkan kesejahteraan para pemegang saham.