BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan berjalannya waktu, kebutuhan manusia akn informasi semakin
meningkat. Oleh karena itu, kita selaku Mahasiswa/i dituntut untuk mengikuti
perkembangan yang ada dengan senantiasa mempersiapkan diri dengan informasi,
ilmu dan teknologi yang terkini.
Oleh karena itu, dengan adanya kerja praktek di harapkan dapat
memberikan manfaat bagi perusahaan maupun mahasiswa/i. Karena bagi
mahasiswa/i kerja praktek merupakan sarana untuk mempraktekan ilmu-ilmu
yang selama ini telah didapat di bangku kuliah dan sekaligus untuk memperoleh
pengalaman yang tidak di dapatkan di perkuliahan.
Berdasarkan latar belakang diatas dalam laporan kerja praktek ini penulis
mengambil judul “ANALISIS SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
a. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah diutarakan pada sub-bab
sebelumnya dan kejadian sebenarnya maka dapat diidentifikasikan
berbagai permasalahan yang terjadi, yaitu :
1. Belum efektifnya sistem penulisan Password Speedy dan
Nomor Telepon pelanggan karena masih secara manual.
2. Karena kurangnya komputer sekaligus sumber daya
manusia (SDM) yang terdapat di bagian admin sehingga
bisa memperlambat kerja para pegawai untuk
menginputkan data pelanggan yang menghasilkan
Password Speedy.
3. Belum efektif dalam perekapan data dari hasil penginputan
data pelanggan.
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pendaftaran pasang Speedy baru yang
melaui Mitra (Agen).
2. Bagaimana sistem pendaftaran pasang Speedy baru yang
melaui Web.
3. Bagaimana sistem pendaftaran pasang Speedy baru yang
melaui SMS.
4. Bagaimana sistem pendaftaran pasang Speedy baru yang
5. Bagaimana sistem pendaftaran pasang Speedy baru yang
melaui Plasa Telkom.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud di laksanakan kerja praktek adalah untuk mengimplementasikan
pengetahuan yang di dapat di perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya
di lapangan, sedangkan tujuan di laksanakannya kerja praktek adalah untuk :
1. Memenuhi syarat kelulusan sarjana Strata-1 di Universitas Komputer
Indonesia (UNIKOM).
2. Agar mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang di terima di
kampus dengan praktek yang di terima di lapangan.
3. Memberikan bekal pengalaman bagi mahasiswa untuk menerapkan dan
memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang di terima di
kampus.
4. Melatih disiplin dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas.
5. Memberikan pandangan bagi mahasiswa tentang dunia kerja yang
sebenarnya.
1.4 Batasan Masalah
Penulis telah mempelajari banyak hal selama melakukan kerja praktek
seperti merekap data dari dari hasil pendaftaran pasang baru Speedy. Di dalam
laporan ini penulis hanya membatasi pokok bahasan tentang bagaimana
melakukan pendaftaran pasang baru Speedy melalui Mitra (Agen), Web, SMS,
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kerja praktek ini dilakukan di Divisi Data & Vas Sales, terutama untuk
produk Speedy yang terletak di Jl.Wahidin No 4, selama 1 bulan mulai dari
tanggal 3 Agustus sampai tanggal 28 agustus dan dengan bekerja dari pukul 08.00
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar
relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
Menurut “ANATOL RAPOROT”.
“Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama
lain”.
Menurut“ L. ACKOF”.
“Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari
bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya”.
2.1.1. Syarat - Syarat Sistem :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
Secara garis besar, sistem dapat dibagi 2 :
a) SISTEM FISIK ( PHYSICAL SYSTEM ):
Kumpulan elemen-elemen/ unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama
lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya.
Contoh :
1. Sistem transportasi, elemen : petugas, mesin, organisasi yang menjalankan
transportasi .
2. Sistem Komputer, elemen : peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk
menjalankan pengolahan data.
b) SISTEM ABSTRAK ( ABSTRACT SYSTEM):
Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide, dan
tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan
elemen-elemennya.
Contoh :
1. Sistem Teologi, hubungan antara manusia dengan Tuhan.
2.1.2. Elemen Sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan,
lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk
sebuah sistem :
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin
banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa
tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara
satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
2.Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem
dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang
berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang
berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah
informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
3.Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi
dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa
informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna,
misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat
berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas
4.Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem
informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan
sebagainya.
5. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan
daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang
lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai
aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah
toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan
keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau
dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan
menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan
dana.
6.Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini
digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan
bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau
menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus
ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem,
sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu
terhadap kelangsungan hidup sistem.
2.1.3. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :
A. Komponen-komponen
Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :
1. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem,
misalkan
sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras,
perangkat lunak dan manusia.
2. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem.
Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki
sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra
B. Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
C. Lingkungan luar sistem
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan
luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian
harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus
ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup
dari sistem .
D. Penghubung
Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem
ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk
subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu
subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu
E. Masukkan
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi
yang diproses untuk didapatkan keluaran.
F. Keluaran
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan
untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
G. Pengolah
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu
sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan
bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
H. Sasaran atau tujuan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem
tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran
dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
2.1.4. Klasifikasi Sistem
A. Deterministik Sistem.
Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi didalamnya
dapat ditentukan/ diketahui dengan pasti.
Contoh :
1. Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian
instruksinya.
2. Sistem penggajian.
B. Probabilistik Sistem.
Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang
dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti; (Selalu ada sedikit
kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem).
Contoh :
1. Sistem penilaian ujian
2. Sistem pemasaran.
C. Open Sistem.
Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan
lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat menyesuaikan
Contoh :
1. Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi. (Bisnis dalam
menghadapi persaingan dari pasar yang berubah. Perusahaan yang tidak
dapat menyesuaikan diri akan tersingkir)
D. Closed Sistem.
Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran
materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut.
Contoh :
1. reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup.
E. Relatively Closed Sistem.
Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima
pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh
dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu .
Contoh :
1. Sistem komputer. (Sistem ini hanya menerima masukan yang telah
ditentukan sebelumnya, mengolahnya dan memberikan keluaran yang juga
telah ditentukan sebelumnya. tidak terpengaruh oleh gejolak di luar
2.2 Pengertian Informasi
Informasi adalah keterangan, penerangan. Data yang telah diproses ke
dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai
nyata, sehingga dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil keputusan, dan
terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.
Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu
yang memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen. Secara umum informasi dapat didefinisikan
sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang
menerimanya.
Menurut “Raymond Mcleod“ :
“ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi
si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang
”
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan
data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk
pengambilan keputusan.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian
kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yandisebut
transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda
dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak
sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk
menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf,
angka, bentuk suara, sinyak, gambar, dsb.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat
sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses
kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.
Adapun fungsi-fungsi informasi adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai
2. Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan
pemakai
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Pada saat ini dunia industri dan bisnis memerlukan informasi yang tepat,
cepat dan relevan. Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan tentunya harus
menggunakan sistem informasi. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat
dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan
dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan,
mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang
diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
Menurut “Mc leod“ :
“Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk
mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai
media untuk menampilkan informasi”
Sistem informasiadalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan
data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan
finansial dan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu
sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang
dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh
informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.
Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware,
data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan
pengambilan keputusan.
Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan
aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi
mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis
termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan
manejemen dan para pengguna yang berpengalaman di bidangnya.
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,
media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan
jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal
kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan
eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan.
Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi harus mempunyai
persyaratan umum sebagai berikut :
1. Harus diketahui oleh penerima sebagai referensi yang tepat
2. Harus sesuai dengan kebutuhan yang ada dalam proses pembuatan /
pengambilan keputusan
3. Harus mempunyai nilai surprise, yaitu hal yang sudah diketahui
4. Harus dapat menuntun pemakai untuk membuat keputusan. Suatu
keputusan tidak selalu menuntut adanya tindakan.
Sistem informasi harus mempunyai beberapa sifat seperti :
1. Pemrosesan informasi yang efektif. Hal ini berhubungan dengan pengujian
terhadap data yang masuk, pemakaian perangkat keras dan perangkat
lunak yang sesuai
2. Manajemen informasi yang efektif. Dengan kata lain, operasi manajemen,
keamanan dan keutuhan data yang ada harus diperhatikan
3. Keluwesan. Sistem informasi hendaknya cukup luwes untuk menangani
suatu macam operasi
4. Kepuasan pemakai. Hal yang paling penting adalah pemakai mengetahui
dan puas terhadap sistem informasi.
Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga
dengan blok bangunan (building block), yaitu :
(1) Komponen input atau komponen masukan
(2) Komponen model
(3) Komponen output atau komponen keluaran
(4) Komponen teknologi
(6) Komponen kontrol atau komponen pengendalian.
Keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu
kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi
tidak akan dapat melakukan fungsinya, yaitu pengolahan data dan tidak dapat
mencapai tujuannya, yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan
akurat. Komponen-komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan
sebagai berikut ini :
1. Blok Masukan (Input Block)
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.
2. Blok Model (Model Block)
Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang
diingiinkan.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi
yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai
sistem.
4. Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi.
model,menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan
keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh.
5. Blok Basis Data (Database Block)
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama
lainnya, \tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali (Control block)
Beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk
menanggulangi gangguan-gangguan terhadap sistem
2.4 Metode Analisis dan Perancangan Sistem
2.4.1 Flow Map
Flowmap atau juga dapat disebut block chart berfungsi untuk memodelkan
masukan dan keluaran proses maupun transaksi dengan simbol-simbol tertentu.
Pembuatannya harus memudahkan bagi pemakai dalam memahami alur dari
sistem atau transaksi.
Aturan dalam membuat Flow Map.
a. Tentukan entitas yang terlibat dalam sistem.
b. Dokumen yang mengalir dalam entitas harus digambarkan ulang.
c. Dokumen yang mengalir dalam entitas yang sama harus melalui proses.
2.4.2 Diagram Kontek
Pengertian diagram kontek adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi
yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang
dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan.
mengidentifikasikan awal dan akhir data awal dan akhir yang masuk dan keluaran
sistem.
Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan kita
buat. secara uraian mah dapat dikatakan bahwa diagram kontek itu berisi siapa
saja yang memberikan data (inputan) kesimstem serta kepada siapa data informasi
yang harus dihasilkan sistem.
Jadi dalam diagram ini yang dibutuhkan adalah :
1. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem.
2. Data apa saja yang diberikannya kesistem
3. Kepada siapa sistem harus memberikan informasi atau laporan
4. Apa saja isi atau jenis laporan yang harus dihasilkan sistem.
Kata siapa diatas dilambangkan dengan kotak persegi atau disebut dengan
terminator, dan kata "apa" diatas dilambangkan dengan aliran data, dan kata
2.4.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagramatau yang sering disingkat DFD yaitu:
a. Diagram yang menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
sistem baru yang akan dikembangkan, secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik di mana data tersebut mengalir
(misalnya lewat telepon, surat dsb) atau lingkungan fisik di mana
data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, hard disk, tape,
disket dsb).
b. Sebuah diagram yang menggambarkan aliran data antar entitas di
dalam sistem (McLeod,1996).
DFD berfungsi menunjukkan perpindahan dan perubahan data
dalam suatu system .Meskipun singkatan dari Data Flow Diagram,
namun DFD lebih menitikberatkan pada proses. DFD merupakan salah
satu alat pemodelan proses dari sistem yang paling sering digunakan.
Dalam DFD ada 4 komponen utama yaitu: (McLeod,1996)
1.External Entity
External Entityadalah komponen yang menunjukkan asal/tujuan dari data
di dalam system, External Entity disebut juga terminator/input/output.
External Entitydilambangkan dengan gambar persegi panjang,
2.Data Flow
Data Flow adalah komponen yang menunjukkan aliran data, dari mana
anak panah yang diberi keterangan di bawahnya mengenai data apa yang
mengalir
3. Process
Process adalah komponen yang menunjukkan pemrosesan data dari suatu
bentuk menjadi bentuk yang lain. Process menerima masukan data dan
mengeluarkan keluaran data lain yang telah diproses. Dilambangkan
dengan dua macam simbol yaitu persegi panjang dimana ujung-ujungnya
agak bulat atau lingkaran
4. Data Store
Data Store adalah komponen yang menunjukkan tempat penyimpanan
data dalam suatu sistem, seperti data pelanggan, data pembelian, dan
sebagainya. Simbol dari Data Store ada dua macam. Yang pertama
berbentuk persegi panjang dimana pada sisi kirinya terdapat kotak kecil,
yang kedua berupa dua garis horisontal yang sejajar
Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
mendesain suatuDFD (Data Flow Diagram):
a. Setiap proses dalam DFD harus mempunyaiinputdanoutput.
b. Suatu data store hanya boleh menerima input dari proses dan hanya
boleh memberikanoutputke proses saja.
c. Setiap simbol harus diberi nama yang unik, dan tidak boleh berubah
jika berpindah kelevelberikutnya.
d. Suatu kesatuan luar hanya boleh mempunyai input atau output, tapi
e. Hindari membuat garis yang berpotongan.
f. Dalam DFD tidak dibedakan antara data dan informasi, semua dianggap
data.
g. Setiap DFD harus dibuat hanya dalam satu halaman.
DFD dapat dipresentasikan di dalam level-level yang memiliki
kedalaman yang berbeda.Levelyang paling rendah disebutContext Diagram.
Proses umum dengan entitas-entitas serta aliran datanya digambarkan dalam
Context Diagram. Proses pada Context Diagram dapat dijabarkan lagi pada
DFD level1 menjadi proses-proses yang lebih detail.
Pada level 1, muncul komponen baru yaitu penyimpanan data. Jika system
kompleks, proses-proses pada level 1 dapat dijabarkan lagi menjadi
proses-proses yang lebih detail lagi di DFDlevel2 dan seterusnya. Kedalamanlevel
tergantung dari seberapa kompleks system yang dibuat.
Tingkatan (Levelisasi) dalam DFD : 1.Context Diagram(diagram konteks)
2.Overview Diagram(diagram level 0)
3.Primitive Diagram(diagram primitif)
2.5 Marketing Management
Dalam marketing management, diversifikasi Usaha merupakan salah satu
cara untuk mengembangkan usaha perusahaan. Keputusan untuk melakukan
diversifikasi adalah keputusan strategis perusahaan yang didasarkan pada analisis
yang cukup mendalam. Realisasi diversifikasi uasaha dimulai dan ditindaklanjuti
karena itu, sudah tentu diperlukan suatu manajemen yang andal untuk
melaksanakannya.
A. Pengertian Marketing Management
Marketing adalah suatu proses social dan manajerial yang
dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui creating, offering, dan exchanging produk
yang lebih bernilai.
Marketing Management adalah suatu analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengontrol dari program pemasaran yang telah dibuat
untuk menghasilakan dan memelihara perubahan laba dengan target penjualan
produk sebagai tujuan dari pencapaian organisasi.
Dalam Marketing management, satu hal yang penting yang tudak dapat
ditinggalkan adalah adanya Pasar.
B. Pengertian Pasar
Pasar, menurut para ahli, merupakan tempat pertemuan antara penjual dan
pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran
untuk membentuk suatu harga. Pendapat ahli yang lain, mengatakan bahwa
pasar merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk
melakukan tawar-menawar, sehingga dengan demikian akan terbentuk harga.
ini perusahaan-perusahaan yang mempunyai produk yang sama akan saling
memperebutkan pasar tersebut. Yang diperebutkan antara lain :
1. Market Share
2. Mind Share
3. Heart Share
Untuk bisa menguasai aspek yang diperebutakan tersebut, perusahaan
harus memiliki nilai lebih dalam pemasaran yang memang harus dimiliki oleh
suatu perusahaan. Nilai lebih tersebut adalah :
1. Brand
2. Service
3. Process
Proses-proses dalam manajemen pemasaran adalah sebagai berikut :
a. Analyzing Marketing Opportunities yaitu menganalisis
kesempatan atau kemungkinan suatu perusahaan untuk
memasuki suatu segmen tertentu di dalam pasar.
b. Researching and Selecting Target Market yaitu mencari dan
menyeleksi target-target pasar yang sekiranya sangat
c. Designing Marketing Strategis (Positioning) yaitu membuat
strategis pemasaran, dalam arti lain perusahaan menetukan
positioning yang hendak di buat oleh perusahaan tersebut.
d. Planning Marketing Program (Marketing Mix) yaitu membuat
rencana program pemasaran.
e. Organizing, Implementing and Controling Marketing Effort
yaitu mengorganisasi, implementasi, dan mengontrol program
BAB III
TINJAUAN UMUM PT.TELKOM
3.1 Tinjauan Umum
3.1.1 Sejarah PT. TELEKOMUNIKASI Tbk
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk atau dikenal dengan
TELKOM adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak
dalam bidang pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum dalam negeri. Sejarah
yang dilalui instansi ini pun terbilang cukup panjang. Berawal pada tahun 1984,
pemerintah kolonial Belanda mendirikan Post En Telegraafedienst sebuah
perusahaan swasta yang bergerak di bidang ekspedisi surat menyurat untuk
domestic dan jasa layanan telegraph internasional.
Di Indonesia jasa telepon mulai ada sejak tahun 1882 hingga tahun 1906,
bentuk perusahaan dalah swasta tetapi telah mendapat izin dari pemerintah selama
25 tahun, pada tahun 1906 pemerintah kolonial Belanda membentuk Depatment
untuk mengawasi kegiatan jasa Pos dan Telekomunikasi di Indonesia dengan
Staatsbland Nomor : 52 Tahun 1884.
Penyelenggara Telekomunikasi oleh swasta ini berlangsung sampai
tahun1906 dan sejak itu diambil alih oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan
Telegaraf En Telefoondients, atau disebut PTT Dients yang pada tahun 1927
ditetapkan sebagai Perusahaan Negara Pemerintah Hindia Belanda.
Jawatan PTT berlangsung sampai dikeluarkanya Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor : 19 Tahun 1961 Perusahaan Jawatan
PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan Telekomunikasi. Pada
tahun 1961, jasa Pos dan Telekomunikasi baru berdiri dengan bentuk perusahaan
pemerintah pertama, agra menjaga jas Pos dan Telekominikasi di wilayah
Sumatera, dimana mulai terbentuk pada tahun 1970 secara Nasional. Kemudian
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 240 Tahun 1961
Perusahaan Jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan
Telekomunikasi. Pemerintah memisahkan Jasa Pos dan Telekomunikasi pada
tahun 1965 ke dalam dua perusahaan milik Negara yaitu PN Pos dan Giro dan
PN.Telekomunikasi. seiring dengan kemajuan teknologi dan jasa telekomunikasi
mendorong pemerintah untuk meningkatkan bentuk PN Telekomunikasi menjasi
Perusahaan Umum (PERUM).
Dan kemudian pada tahun 1974 PN Telekomunikasi terbagi menjadi dua
perusahaan milik Negara, Perusahaan Umum Telekomunikasi dan PT. Inti untuk
peningkatan jasa telekomunikasi dalam dan luar negeri, juga pembuatan peralatan
telekomunikasi pada khususnya. Untuk itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
36 Tahun 1974 resmi berdiri Perusahaan Umum Telekomunikasi yang popular
dengan sebutan PERUMTEL. Dalam peraturan tersebut PERUMTEL dinyatakan
sebagai penyelenggara telekomunikasi untuk umum, baik hubungan
telekomunikasi luar negeri jga diselenggarakan oleh PT. Indonesia Satelit
Corporation (INDOSAT) yang saat itu berstatus perusahaan asing, bagian dari
America Cable and Radio Corporation sebuah perusahaan di Negara bagian
Delaware, Amerika Serikat.
Seluruh saham PT. INDOSAT dengan modal asing tersebut, pada akhir
tahun 1980 dibeli oleh Negara Republik Indonesia. Pada tahun 1980 bisnis
telekomunikasi internasional dipindahkan dari PERUMTEL ke INDOSAT dengan
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor : 53 Tahun 1980 yang isinya tentang
perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor : 22 Tahun 1974.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 53 Tahun 1980, PERUMTEL
ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara telekomunikasi dalam negeri. Pada
tahun 1991, memasuki Repelita V Pemerintah merasa perlu pencepatan
pembangunan di bidang telekomunikasi, karena sebagian infrastruktur diharapkan
dapat memacu perkembangan pembangunan di sektor lainnya, untuk itu
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 1991, Pemerintah telah
mengubah PERUMTEL dari “ Perusahaan Umum” menjadi Perusahaan Negara
dengan layanan masyarakat umum senagai tujuan utama perusahaan, yaitu
“Persero”.
Perusahaan Negara mempunyai keterbatasan kewajiban untuk tujuan
komersial sehingga berubah nama menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT.
Telekominikasi Indonesia yang juga dikenal dengan TELKOM disahkan pada
dikenal dengan nama “ Witel “ dimana secara terpusat dikontrol oleh kator pusat
TELKOM di Bandung Jabar.
Tiap Witel mempunyai struktur manajemen tersendiri yang bertanggung
jawab untuk semua aspek bisnis TELKOM dalam wilayah maka, dari penyediaan
jasa telepon hingga kegiatan manajemen dan pengamanan, meskipun mereka
bukan merupakan perusahaan berorientasi keuntungan tang terpisah. Jika ditelaah,
perubahan-perubahan besar-besaran terjadi pad tahun 1995 yang meliputi:
1. Restrukturisasi Internal
2. Kerja Sama Operasi (KSO)
3. Initial Public Offering(IPO)
Restrukturisasi Internal dimaksudkan untuk pengelolaan perusahaan
menjadi lebih efisien dan efektif, karena terjadi pemisahan bidang usaha kegiatan
bisnis perusahaan yang terbagi menjadi tiga bagian utama antara lain:
a. Primari Businesses( Bisnis Utama),
b. Related Businesses( Bisnis Sampingan),
c. Overhead Perusahaan(Jasa Pendukung Bisnis).
Bisnis utama perusahaan adalah menyediakan jasa sambungan local dan
sambungan lokal jarak jauh dalam negeri, bisnis yang berhubungan termasuk jasa
selular bergerak, saluran sewa, telex, penyewaan satelit transponder, VSAT (Very
Small Aprature Terminal) dan berbagi jasa tambahan lainnya yang
diselenggarakan dengan membentuk perusahaan patungan.
Bisnis Sampingan tersebut, tidak dioperasikan oleh TELKOM secara
mempunyai keuntungan langsung dan tidak langsung kemudian bisnis selular
analog dioperasikan oleh TELKOM dengan perjanjian pembagian keuntungan
bersama Investor. Hal ini menjadikan perhatian lebih bagi bagi perusahaan untuk
mengubah penambahan bisnis sampingan (Related Businesses)kea rah kerjasama
Joint Venture. Perusahaan juga merencanakan untuk mendelegasi perusahaan luar
(Outsource)untuk jasa pendukung bisnis sebagai bagian dari Restrukturisasi.
Juga bagian dari Restrukturisasi, TELKOM menghilangkan struktur Witel
dan membuat delapan Divisi Operasi pada tanggal 1 Juli 1995, termasuk Divisi
Regionaldimana penyediaan jasa telepon tidak berdasrkan wilayahnya dan divisi
jasa jaringan dimana penyediaan jasa sambungan lokal jarak jauh melalui operasi
secara nasional infrastruktur jaringan transmisi dan satu Divisi Network yang
keduanya mengelola bidang usaha utama.
Divisi regional ini menjadi pengganti struktur Wilayah Usaha
Telekomunikasi (WITEL) yang memiliki daerah territorial tertentu namun hanya
menyelenggarakan jasa telepon local dan mendapat bagian dari jasa telepon
Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ), Sambungan Langsung Internasional
(SLI) melalui perhitungan interkoneksi. Fungsi tiap divisi adalah terpisah, team
bergerak dalam desentralisasi (tidak terpusat) manajemen dan aspek biaya serta
keuntungan dibagi terpisah, dengan menjaga internal aspek keuangan
masing-masing.
Perusahaan juga mengorganisasikan jasa pendukung bisnis untuk
dalam Divisi regional TELKOM, dari Divisi I sampai VII mewakili Geografis
Indonesia seperti:
1. Divisi Regional I, Sumatera.
2. Divisi Regional II, Jakarta dan Wilayah sekitarnya.
3. Divisi Regional III, Jawa Barat.
4. Divisi Regional IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
5. Divisi Regional V, Jawa Timur.
6. Divisi Regional VI, seluruh Kalimantan.
7. Divisi Regional VII kawasan Indonesia Timur yang trdiri dari seluruh
Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Perkembangan terakhir berdasarkan keputusan Direksi TELKOM, mulai tanggal
31 Desember 1996 TELKOM menambah dua Divisi, yaitu Divisi Multimediandan
Divisi Pembangunan. Divisi Multimedia yang mengelola jasa pengelola bisnis
utama, sedangkan Divisi Pembangunan termasuk Divisi Penunjang.
1. Ruang Lingkup Divisi-Divisi di PT.TELKOM
Adapun ruang lingkup dari masing-masing Divisi dapat diuraikan sebagai
berikut:
1) Divisi Network
Divisi yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak
jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan tranmisi jalur
utama nasional. Pelanggan Divisi Network adalah untuk
kepentingan internal TELKOM namun bila dimungkunkan dapat
2) Divisi Multimedia
Divisi TELKOM yang mengelola Multimedia dan Network
Provider untuk melayani masyarakat, langganan dan internal
TELKOM, Internal Provider Corporate Costumers. Divisi ini
bertanggung jawab untuk menyiapkan bisnis masa depan yang
ditandai dengan adanya konvergensi telepon, televise kabel (Video
Communication)danInternet (Computer Communication).
3) Divisi Sistem Informasi
Divisi yang menyediakan sistem informasi, baik untuk
kepentingan TELKOM maupun pihak lain, produk-produk
layanan yang dihasilkan adalah : Software, Management
Informations System, System Information Costumer (SISKA),
Biling Corporate Database, Interkoneksi Billing dan Proses
Telepon Selular.
4) Divisi Riset Teknologi Informasi (RisTi)
Divisi yang melaksanakan Riset dan Pembangunan
Teknologi Telekomunikasi dan Informasi yang kepentingan
internal TELKOM, baik riset pengembangan produk baru,
standarisasi perangkat, Grand Scenario Technologi uji kaji
laboratorium.
5) Divisi Properti
Divisi yang mengelola Property (tanah gedung, dan sarana
produksi, pengelolaan property ini utamanya untuk kepentingan
TELKOM, namun bila memungkinkan dapat melayani pihak
lainnya.
6) Divisi Atelir
Divisi yang berfungsi sebagai Repair Center (Pusat
Pembengkelan) bagi kepentingan TELKOM, meliputi :
Pengetesan dan Modul Repair menyediakan suku cadang
perangkat dan konsultasi teknis.
7) Divisi Pelatihan
Divisi yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
bagi pegawai TELKOM untuk menunjang Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas professional dan berintegrasi.
8) Divisi Pembangunan
Divisi yang melaksanakan pembangunan, kontruksi
jaringan konsultasi pembangunan, desain proyek dan pengadaan
untuk kepentingan TELKOM. Divisi pembangunan ini tidak
menagani pembangunan yang menjadi tanggung jawab Mitra KSO
3.1.1.1 Visi dan Misi PT. TELKOM
Setiap perusahaan yang didirikan akan mempunyai program sebagai
sandaran bagi setiap aktifitasnya, sehingga masing-masing perusahaan
mempunyai tolak ukur tersendiri. PT TELKOM membawa misi yang diemban
dan visi yang harus dicapai dengan membuat kebijakan-kebijakan dalam hal
produk dan jasa layanan telekomunikasi.
Seiring dengan berjalanya kurun waktu, visi dan misi organisasi PT
TELKOM mengalami perubahan sesuai dengan standart yang harus dicapai pada
periode masing-masing.
Visi dan Misi PT TELKOM sebagai penyedia layanan dibidang jasa
telekomunikasi, yaitu:
1. Visi
“ To Become a Leading Inficom Player in the Region “,
menunjang suatu tekad PT TELKOM untuk menjadi
penyelenggara jasa informasi dan komunikasi yang handal dan
terkemuka di level regional.
2. Misi
Memberikan layanan “ One Stop Service ” dengan kualitas
yang prima dan harga kompetetif, mengelola usaha dengan cara
yang terbaik dengan mengoptimalkan SDM yang unggul, dengan
teknologi yang kompetetif dan dengan Bussiness Partner yang
Sejalan dengan visi TELKOM untuk menjadi perusahaan InfoComm
terkemuka di kawasan regional serta mewujudkan TELKOM Goal 3010 maka
berbagai upaya telah dilakukan TELKOM untuk tetap unggul dan leading pada
seluruh produk dan layanan.
Hasil upaya tersebut tercermin dari market share produk dan layanan yang
unggul di antara para pemain telekomunikasi. Selama tahun 2006 TELKOM telah
menerima beberapa penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri, di
antaranya The Best Value Creator, The Best of Performance Excellence
Achievement, Asia’s Best Companies 2006 Award dari majalah Finance Asia.
Saham TELKOM per 31 Desember 2006 dimiliki oleh pemerintah
Indonesia (51,19%) dan pemegang sahan public (48.81%), yang terdiri dari
investor asing (45,54%) dan investor local (3,27%). Sementara itu harga saham
TELKOM di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat sebesar
71,2% dari Rp 5.600,- menjadi 10.100,-. Kapitalisasi pasar saham TELKOM pada
akhir 2006 sebesar USD 22,6 miliar.
Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan
pasara untuk setiap portopolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi
pertumbuhannya di masa mendatang, saat ini TELKOM menjadi model korporasi
3.1.1.2 Unit Bisnis Telkom
Unit-unit Bisnis TELKOM terdiri dari Divisi, Center, Yayasan, dan Anak
Perusahaan, sebagai berikut:
1. Divisi Long Distance
2. Carrier Interconnection Service
3. Divisi Multimedia
4. Divisi Fixed Wireless Network
5. Enterprise Service
6. Divisi Regional I – Sumatera
7. Divisi Regional II – Jakarta
8. Divisi Regional III – Jawa Barat
9. Divisi Regional IV – Jawa Tengah dan Yogyakarta
10. Divisi Regional V – Jawa Timur
11. Divisi Regional VI – Kalimantan
12. Divisi Regional VII – Kawasan Timur Indonesia
13. Maintenance Service Center
14. Training Center
15. Carrier Development Support Center
16. Management Consulting Center
17. Construction Center
18. I/S Center
20. Community Development Center (CDC)
3.1.1.3 Yayasan-Yayasan :
1. Dana Pensiun (Dapentel).
2. Yayasan Pendidikan TELKOM.
3. Yayasan Kesehatan.
4. Yayasan Sandhykara Putra Telkom (YSPT).
3.1.1.4 Anak Perusahaan :
Kepemilikan >50%
1. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) : Telekomunikasi (Selular
GSM) (baru).
2. PT. Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) : Telekomunikasi (KSO –
VI Kalimantan).
3. PT. Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi (baru).
4. PT. Telekomunikasi Indonesia Internasional : Internasional
Telecommunication Services, Investment & Strategic Partnership and
Project Management & Consultancy.
5. PT. Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) : Telekomunikasi Telepon
6. PT. Multimedia Nusantara (Metra) : Multimedia, pay special TV.
7. PT. Napsindo Primental Internasional (Napsindo) : Network Access
Point.
8. PT. Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV Cable (baru).
9. PT. Graha Sarana Duta (GSD) : Properti, Kontruksi dan Jasa (baru).
Kepemilikan 20% - 50%
1. PT. Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) : Layanan VSAT.
2. PT. Citra Sari Makmur (CSM) : VSAT dan layanan telekomunikasi
lainnya.
3. PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN) : Transponder Satelit dan
Komunikasi.
Kepemilikan < 20%
1. PT. Mandala Selular Indonesia (MSI) : Layanan NMT – 450 Selular dan
CDMA.
2. PT. Batam Bintan Telekomunikasi (Babintel) Telepon Tetap di Batam
dan Pulau Bintan.
3. PT. Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) :
3.1.2 Sejarah Speedy
Data Vas & Sales merupakan divisi dari PT.TELKOM yang bergerak
dalam bidang marketing/ penjualan produk dari PT.TELKOM yang bekaitan
dengan akses Broadband dan komunikasi data.
Speedy adalah produk terbaru dari TELKOM yang dipasarkan oleh divisi
tersebut. Penggunaan produk Speedy di Bandung masih tergolong baru, karena
launching Speedy di Bandung baru dilakukan sekitar dua tahun yang lalu (sekitar
awal Juni 2006). Sehingga Divisi Data Vas & Sales difokuskan untuk
memasarkan Speedy untuk memperbanyak pelanggan yang menggunakan jasa
PT.TELKOM.
PT.TELKOM Tbk.,sebagai salah satu service provider telekomnikasi di
Indonesia yang lebih banyak bergerak dalam bidang Landline Phones, Mobile
Phone, dan multimedia. Salah satu produk yang dtawarkan dari bidang
multimedia adalah Produk TelkomSpeedy.
Speedy adalah produk layanan internet access end–to-end dari
PT.TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subsciber Line (ADSL),
yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran
telepon biasa dengan kecepatan yang dijaminkan sesuai dengan paket layanan
yang diluncurkan oleh modem sampai BRAS (Broadband Remote Access Server).
Produk ini menwarkan kemudahan untuk mengakses internet dengan kecepatan
Layanan Speedy telah ditetapkan sebagai newr evenoe generator
TELKOM di masa datang. Salah satu hal yang mendasar untuk menjadikan
produk Speedy sebagai produk unggulan serta dapat memberikan layanan terbaik
bagi pelanggan adalah tersedianya sebuah pedoman yang dapat menjadi acuan
bagi seluruh personil Speedy. Layanan Speedy ini melibatkan Divisi Multimedia,
seluruh Divisi Regional, Divisi Enterprise Service, Divisi Long Distance, ISC,
Infomedia, dan Mitra.
Delivery Channel (DC) dalam hal ini Divisi Enterprise Service sebagai
Interface kepada Corporate Customer dan Divisi Regional sebagai interface
kepada pelanggan personal. DC memerlukan integrasi PO-DC untuk dapata
memberikan layanan sesuai dengan SLG kepada pelanggan.
Harapan dan tingkat kehandalan yang diminta oleh pelanggan untuk
menunjang operasionalnya membutuhkan unit pelayanan yang mampu
memberikan jaminan layanan maksimal baik saat delivery maupun after sales.
Bahwa peta peran dan proses bisnis yang mengatur hubungan PO-DC dan Mitra
dalam menyelenggarakan delivery dan after sales layanan Speedy End to end saat
ini belum mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan pelanggan, sehingga sudah
saatnya Telkom melakukan transformasi peta peran dan bisnis proses layanan
Speedy yang Radikal.
Keunggulan yang dimilki Speedy adalah sebagai berikut :
1. saluran telepon dapat di gunakan untuk pembicaraan telpon dan akses
internet secara bersamaan.
3. Koneksi ke internet dapat di lakukan setiap saat karena setiap hubungan
internet bersifat dedicated connection.
4. Layanan terintegrasi, yaitu jaringan internet dan provider internet yang
sama.
5. Koneksi bersifathighly reliabledanhighly secure.
6. Pemakaian mudah dikendalikan dan di pantau dengan fitur Quota alert
atau mengakseswww.telkomspeedy.com.
7. Pilihan paket berlangganan di tawarkan bersifat variatif sesuai dengan
kebutuhan pengguna layanan.
8. Tanpa deposit (uang jaminan) berlangganan.
9. Akses kabel lebih handal dan nyaman, tanpa membutuhkan Tower dan
Antena.
TelkomSpeedy mengeluarkan paket layanan terbarunya per 1 April 2009,
namun demikian paket ini baru berlaku di wilayah Jabotabek dan Jawa Barat.
Berbeda dengan paket layanan lama, paket terbaru ini terlihat digolongkan
berdasarkan kecepatan akses yang diperoleh oleh pengguna. Satu hal yang
mengejutkan adalah kecepatan maksimal yang dijanjikan TelkomSpeedy
MultiSpeed adalah 3 Mbps atau sekitar 375KB/s pada pake Biz.
Proses migrasi telkom speedy paket personal berbasis data ke paket
personal berbasis waktu cukup mudah, bahkan tanpa dikenakan biaya tambahan.
Saya hanya membayar biaya materai sebesar 6000 ribu rupiah, dan
menandatangani pernyataan aturan layanan telkom speedy. Sehubungan dengan
bahwa paket telkom speedy saya akan berubah per tanggal 1 April 2007 bukan
pada akhir bulan pendaftaran. Informasi lebih lanjut tentang Paket Telkom Speedy
Time Based.
A. Modem
Untuk dapat mengakses Speedy, kita tidak dapat mempergunakan
modem analog biasa, melainkan harus mempergunakan modem ADSL
Modem dapat dihubungkan ke komputer/laptop melalui fasilitas konektor:
1. Ethernet LAN (umumnya memiliki 1 port hingga 4 port)
2. Wireless LAN
3. USB
Paket-paket Modem yang ada memungkinkan menggabungkan dua
atau tiga fasilitas di atas, ataupun hanyamemiliki satu saja. Modem ADSL
pada umumnya juga sudah menyediakan fasilitas-fasilitas builtin router,
pengaturan modem melalui web browser, dan fitur keamanan seperti
firewall.
B. Koneksi
Koneksi ke internet dapat dilakukan setiap saat (on-line) di mana
setiap hubungan sifatnya dedicated connection. Koneksi memiliki sifat
highly reliability dan highly secure. Tidak seperti modem kabel, ADSL
Dikarenakan teknologinya, tidak semua jaringan telepon dapat
dipergunakan untuk layanan Speedy. Untuk dapat melakukan koneksi
ADSL, diperlukan kualitas jaringan telepon yang cukup baik serta alat
Digital Multiplekser (DSLAM) di STO Telkom terdekat yang melayani
jaringan telepon yang ingin dikoneksikan dengan Speedy.
Sumber : www.telkomspeedy.com
Untuk melakukan koneksi internet, modem ADSL melakukan 2 tahap
koneksi:
1. Koneksi ADSL dari modem ke Digital Multiplekser (DSLAM) di STO
terdekat
2. Koneksi Internet ke BRAS (Broadband Remote Access Server), untuk
memverifikasi username dan password pelanggan.
Biasanya pada modem ADSL, kedua tahap koneksi tersebut dapat
terlihat dari lampu led yang berlabelkan "ADSL" dan "Internet".
C. Tarif Telkom Speedy
Sumber : www.telkomspeedy.com
D. Keamanan
Disarankan, pengguna Speedy dan koneksi internet pada
umumnya, seharusnya menginstal firewall dan anti virus yang mampu
untuk meminimalisasi serangan-serangan maya dari perengah (cracker)
maupun worm, trojan horse, dan virus.
E. Dimana dapat melihat info tentang SPEEDY ?
a. Web: http://www.telkomspeedy.com/
b. Phone: CALL CENTER 147
3.2 Struktur Organisasi Divisi Data Data Vas Sales
Untuk Produk Speedy
Sumber : Dokumentasi selama melakukan kerja praktek, 2009
3.3 Deskripsi Kerja
3.3.1. GM Data & Vas Sales
a. Tugas :
1. Memastikan efektivitas penjualan (sales) dan promosi penjualan
untuk meningkatan jumlah pelnggan produk Data, Internet dan
Content VAS.
b. Tanggung Jawab :
1. Memastikan tersedianya strategi pengelolaan Sales Data
dan VAS yang sejalan dengan strategi operasional
Kandatel.
2. Memastikan tersedianya rumusan/ penjabaran sistem dan
kebijakan pengelolaan Sales Data dan VAS sesuai dengan
pedoman serta kebijakan sub bisnis unitnya seta kebijakan
fungsional perusahaan.
3. Memastikan tersedianya usulan RKA Sales Dta dan VAS
mengacu pada strategi dan kebijakan pengelolaan Sales
Data dan VAS.
4. Memastikan tercapainya kinerja fungsi Sales Data dan VAS
melalui pelaksanaan RKA dan implementasi sistem
pengelolaan kinerja di fungsinya sesuai kebijakan yang
berlaku (SKU dan SKI)
5. Memastikan optimalnya penggunaan sumber daya di unit
6. Memastikan pengembangan karir dan peningkatan
kompetensi subordinate-nya difasilitasi dengan baik.
7. Memastikan terciptanya kerjasama yang kondusif dan
sinergis dengan pihak-pihak terkait.
8. Memastikan kebijakan Sales Data dan VAS dan informasi
penting dipahami oleh karyawan d jajaran organisasinya.
9. Memastikan terindentifikasinya semua resiko proses yang
berada dalam lingkup tanggung jawabnya, serta
memastikan pengendalian & evaluasinya secara
periodic/inisidentil untuk minimalisasi resiko.
10. Memastikan efektivitas program penjualan produk Data &
Internet & VAS memastikan tersusunnya demand potensial
dan waiting list.
11. Memastikan efektivitas program promosi untuk mendukung
penjualan produk.
12. Memastikan efektivitas pemanfaatan informasi competitor
dan customer profilling untuk mendukung penjualan dan
promosi.
13. Memastikan efektivitas pembinaan sales forces dan outlets
(saluran distribusi).
3.3.2. ASMAN Data & Internet Sales & Promotion
1. Memastikan implementasi penjualan (sales) dan promosi
produk Data & Internet secara efektif untuk meningkatkan
jumlah pelnggan baru melalui implementasi penjulan,
promosi, penjulan, pemanfaatan, informasi competitor, dan
perluasan outlets, serta pembinaan sales forces.
d. Tanggung Jawab :
1. Memastikan tersedianya rumusan program kerja dan
anggaran tahunan sales & promotion Data & Internet
selaras dengan strategi pengelolaan Sales Data & VAS.
2. memastikan tersedianya rumusan prosedur operasional atau
aturan-aturan pendukung lainnya dengan kebijakan Sales
Data & VAS.
3. Memastikan efektivitas penugasan / pendistribusian
program kerja kepada subordinate sesuai dengan peran dan
tanggungjawabnya.
4. memastikan tercapainya kinerja Sales&Promotion Data &
Internet melalui pelaksanaan program kerja sesua proses
bisnis dan implementasi sistem pengelolaan kinerja di unit
kerjanya sesuai kebijakan yang berlaku.
5. memastikan optimalnya penggunaan sumberdaya di unit
kerjanya.
6. memastikan pengembangan karir dan peningkatan
7. memastikan terciptanya kerjasama yang kondutif dan
sinergi dengan pihak-pihak terkait.
8. memastikan kebijakan Sales & Promotion Data & Internet
dan informasi penting dipahami oleh karyawan di jajaran
organisasinya.
9. memastikan terindentifikasinya semua resiko proses bisnis
yang berada dalam lingkup tanggung jawabnya, serta
memastikan pengendalian & evaluasinya secara periodic/
insidentil untuk minimalisasi resiko.
3.3.3 ASMAN Content & Vas Sales & Promotion
e. Tugas :
1. memastikan implementasi penjualan (sales) dan promosi
produk CONTENT & VAS secara efektif untuk
meningkatkan jumlah pengguna dan pelanggan baru
melalui implementasi penjualan, promosi penjualan,
pemanfaatan informasi competitor, dan perluasan outlets,
serta pembinaan sales forces.
1. Memastikan tersedianya rumusan program kerja dan
anggaran tahunan Sales & Promotion Content &VAS
selaras dengan strategi pengelolaan Sales Data &VAS.
2. Memastikan tersedianya rumusan procedur operasional atau
aturan-aturan pendukung lainnya sesuai dengan kebijakan
Sales Data & VAS.
3. memastikan efektivitas penugasan/ pendistribusian program
kerja kepada subordinate sesuai dengan peran dan
tanggungjawabnya.
4. memastikan tercapainya kinerja Sales & Promotion Content
& VAS melalui pelaksanaan program kerja sesuai proses
bisnis dan implementasi sitem pengelolaan kinerja di unit
kerjanya sesuai kebijakan yang berlaku.
5. Memastikan optimalnya penggunaan sumberdaya di unit
kerjanya.
6. memastikan pengembangan karir dan peningkatan
kompetensi subordinate-nya difasilitasi dengan baik.
7. memastikan terciptanya kerjasama yang kondutif dan
sinergis dengan pihak-pihak terkait.
8. Memastikan kebijakan Sales & Promotion Content & VAS
dan informasi penting dipahami oleh karyawan di jajaran
9. Memastikan terindentifikasinya semua resiko proses bisnis
yang berada dalam lingkup tanggungjawabnya, serta
pengendalian & evaluasinya secara periodic/insidentil
untuk minimalisasi resiko.
3.4 Analisis Sistem yang Berjalan
Sistem pendaftaran pasang baru speedy yang berjalan di PT.Telkom saat
ini belum efisien dan efektif dan ini menyebabkan kinerjanya masih memerlukan
waktu yang lama sehingga dalam proses pemasangan speedy kepada customer
sedikit terlambat karena perlunya pengecekan dalam hal adanya
BAB IV
ANALISIS KERJA PRAKTEK
4.1 Analisis Sistem
Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai pengurangan dari suatau
sistem informasi uang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan
maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan.
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum
tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritis dan sangat penting,
karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.
Misalnya anda dihadapkan pada suatu sistem untuk menentukan seberapa
jauh sistem tersebut telah mencapai sasarannya. Jika sistem mempunyai beberapa
kelemahan, anda harus dapat menemukannya. Tugas ini yang disebut sebagai
Tugas utama dari menganalisis sistem meliputi :
1. Menentukan lingkup sistem
2. Mengumpulkan fakta
3. Menganalisis fakta
4. Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut melalui laporan
analisis sistem.
Langkah-Langkah Analisis Sistem
Langkah-langkah dasar yang dilalui dalm nalisis sistem adalah :
1. Identify, mengidentifikasi masalah.
2. Understand, memahami kerja sistem yang ada.
3. Analyze, menganalisis sistem.
4. Report, membuat laporan.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen adalah kegiatan menganalisis seluruh dokumen dasar
yang digunakan dan mengalir pada sebuah sistem informasi yang berjalan pada
PT. TELKOM SPEEDY :
1. Formulir
Formulir : merupakan keterangan calon peserta anggota yang harus diisi
2. Password
Password : merupakan suatu kata kunci untuk menjalankan suatu program
yang hanya bisa di pakai oleh penguna Password.
4.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
1. Costumer menadapatkan formulir pendaftaran Pasang Baru Speedy
sebanyak 5 rangkap serta persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.
2. kemudian customer mengisi dengan lengkap formulir pendaftaran Pasang
Baru Speedy.
3. Setelah lengkap mengisi semua formulir diisi beserta
persyaratan-persyaratan yang telah dilengkapi, maka formulir tersebut dikembalikan ke
petugas PSB di Data&Vas maupun di Plasa terdekat.
4. Petugas PSB baik di Dat&Vas maupun Plasa melakukan penginputan data
lengkap dari formulir pendaftaran.
5. Setelah input data formulir pendaftaran Pasang Baru Speedy terlebih
dahulu dilakukannya pengecekan apakah data formulir pendaftaran PSB
yang sudah diisi tersebut sudah sesuai maka datanya di simpan di
Database Data&Vas atau Plasa. Kemudian data tersebut di aktivasi dan
validasi sehingga bisa di buatkan laporan Password dan dicetak.
6. Data yang sudah valid sebanyak 5 rangkap, 2 rangkap diserahkan kepada
7. CPE akan mendapatkan laporan dari customer PSB lalu diberikan kepada
Setter Agen. Setter Agen melakukan pemasangan Speedy dan setelah
melakukan pemasangan Speedy Setter Agen melaporkan kepada CPE
bahwa Setter Agen telah melakukan pemasangan Speedy di rumah
customer dan menjadi pelanggan Speedy.
4.1.2.1 Flow Map
Flow map dalam Analisis Sistem Informasi Pendaftaran Pasang Speedy Baru.
Entitas luar : 1. Customer
2. Setter Agen
Entitas dalam :
1. Data & Vas atau Plasa
2. CPE
Proses yang terjadi : 1. Melakukan promosi
2. Mengisi f.pendaftaran
3. Menginput Data
4. Melakukan Aktivasi
5. Memvalidasi f.pendaftaran
6. Membuat Laporan Password
7. Mencetak Password dan No.Telpon
9. Cetak Order Kerja
10. Menyerahkan Hasil Pencetakan Kepada Mitra (Agen) untuk di lakukan
Customer Data & Vas / Plasa CPE Setter Agen
tidak
ya
4.1.2.2 Diagram Kontek
4.1.2.3 Data Flow Diagram
DFD via walk-in dan Plasa
Customer
4.1.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan
Dalam pembuatan Laporan Kerja Praktek ini kami mengambil kesimpulan
bahwa proses Sistem Pendaftaran Pasang Baru Speedy yang sedang berjalan di
PT. TELKOM tersebut masih ada yang menggunakan sistem yang manual
sehingga hal ini menyebabkan keterlambatan informasi dan penyajian laporannya
kurang tepat.
Pada bagian penginputan data customer yang sudah melakukan
pendaftaran untuk menghasilakan No. Password masih secara manual atau dengan
tulis tangan sehingga pekerjaan tidak berjalan dengan lancar dan memnerlukan
waktu yang lama, di samping itu juga kemungkinan salah menulis No. Password.
Jadi untuk mengefisienkan waktu maka kinerja SDM lebih ditingkatkan
sehingga pekerjaan tidak menumpuk dan bisa mengerjakan pekerjaan yang
lainnya sesuai dengan tepat pada waktunya. Selain kinerja SDM yang
ditingkatkan Sistem kinerja dalam penginputan data lebih di sempurnakan
sehingga dalam menghasilkan No. Password tidak membutuhkan waktu yang
lama.
4.2 Usulan Perancangan Sistem
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan suatu pengenbangan prosedur dan proses
yang sedang berjalan untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau untuk memrnuhi
teknologi dan fasilitas yang ada. Suatu perancangan sistem dimaksudkan untuk
menghilangkan kekurangan, kelemahan, dan mengembangkan sistem yang sedang
berjalan.
Pembuatan rancangan sistem ini adalah untuk mengembangkan sistem
lama yang sudah tidak relevan di dalam memecahkan masalah yang sedang
dihadapi. Dengan demikian pembuatan perancangan sistem ini diharapakan dapat
membantu mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada dan dapat menghasilkan
informasi serta laporan-laporan dengan lebih cepat dan tepat. Adapun
perancangan yang diusulkan merupakan langkah untuk lebih mengefektifkan dan
mengefisienkan sistem yang lama.
4.2.2 Perancangan Prosedur yang Diusulkan
1. Costumer menadapatkan formulir pendaftaran Pasang Baru Speedy
sebanyak 5 rangkap serta persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.
2. kemudian customer mengisi dengan lengkap formulir pendaftaran Pasang
Baru Speedy.
3. Setelah lengkap mengisi semua formulir diisi beserta
persyaratan-persyaratan yang telah dilengkapi, maka formulir tersebut dikembalikan ke
petugas PSB di Data&Vas maupun di Plasa terdekat.
4. Petugas PSB baik di Dat&Vas maupun Plasa melakukan penginputan data
5. Setelah di input data formulir pendaftaran PSB terlebih dahulu dilakukan
pengecekan data setelah itu di lakukan verifikasi atau di konfirmasi apakah
telah disetujui apa belum. Jika disetujui maka datanya disimpan di
database Dat&Vas atau Plasa, kemudian data tersebut di aktivasi dan
validasi sehingga bisa dibuatkan laporan Password dan dicetak.
6. Data yang sudah valid sebanyak 5 rangkap, 2 rangkap diserahkan kepada
customer, 3 rangkap disimpan di arsip.
7. CPE akan mendapatkan laporan dari customer PSB lalu diberikan kepada
Setter Agen. Setter Agen melakukan pemasangan Speedy dan setelah
melakukan pemasangan Speedy Setter Agen melaporkan kepada CPE
bahwa Setter Agen telah melakukan pemasangan Speedy di rumah
4.2.2.1 Flow Map
Customer Data & Vas/Plasa CPE Setter Agen
tidak
ya Formulir
mengisi form
Formulir
input data
menyimpan data formulir
Pengecekan data
Verifika si data
aktivasi & validasi
Gambar 4.4 Flow Map Sistem yang diusulkan mencetak
password
Laporan password
formulir valid
menceta k order kerja
Lap.
order kerja
Pemasan gan Speedy Formulir
4.2.2.2 Diagram Kontek
Customer PendaftaranSI
PSB
Data & Vas Atau Plasa
CPE Registrasi
Data valid Hasil data valid
Laporan data Aktivasi &
validasi
4.2.2.3 Data Flow Diagram
DFD via walk-in dan Plasa
Customer
4.2.2.4 Kamus Data
1. Nama Arus Data : Dt_customer
Alias :
Aliran : Customer−Proses1− Proses2
Atribut : no_ktp, nama_customer
alamat, no_telprmh, no_hp
2. Nama Arus Data : Dt_formulir
Alias :
Aliran : Proses2−Data&vas−Proses3−
F.verifikasi data−Proses4,
Proses2−Plasa−Proses3−
F.verifikasi data, Proses3−
Proses4
Atribut : nama_customer, alamat,
no_telprmh, no_hp, Biaya_reg,
nama_paket, program_promo,
no_tlpagen, nama_petugasagen
3. Nama Arus Data : Dt_password
Alias :
Aliran : Proses4−Proses5−F.password
speedy− Proses6
Atribut : nama_customer, alamat,
no_telprmh, no_speedy,
nama_paket, tanggal
4. Nama Arus Data : Dt_valid
Alias :
Aliran : Proses6−CPE−Proses7
Atribut : nama_customer, alamat,
no_telprmh, no_hp, Biaya_reg,
nama_paket, program_promo,
biaya_modem, kode_agen,
no_tlpagen,nama_petugasagen,
wilayah_customer
5. Nama Arus Data : Dt_setting
Alias :
Aliran : Proses7−Setter Agen−Proses8
−Customer
Atribut : nama_customer, alamat,
no_telprmh,no_speedy,
nama_petugasagen,
wilayah_customer
4.2.3 Evaluasi Terhadap Sistem yang Diusulkan
Pada dasarnya sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan atau
dirancang tidak jauh berbeda, apabila sistem yang berjalan dalam proses alur
proses bisnis belum efektif dengan adanya proses yang belum akurat oleh para
karyawan.
Keunggulan sistem yang diusulkan yaitu melakukan verifikasi atau
konfirmasi yang dilakukan oleh petugas PSB sehingga dapat langsung di lakukan
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan kerja praktek dan menyusun laporan hasil
kerja praktek, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Speedy adalah layanan broadband dari PT.TELKOM yang
menggunakan teknologi ADSL untuk akses internet yang
berkecepatan tinggi. speedy memberikan layanan data dan
telepon/fax bersamaan (simultan) dengan hanya menggunakn
saluran telepon.
2. Telkomspeedy adalah suatu layanan internet dedicated dengan
teknologi digitalsubscriber line.
3. Telkomspeedy yang merupakan layanan internet dedicated
menyadarkan tagihan berdasarkan volume yang digunakan tarif
tetap sesuai dengan paket layanan sehingga biaya lebih efisien.
4. Teknologi ADSL adlah salah satu bentuk teknologi DSL dimana
cirri khasnya yaitu sifat yang asimetrik sehingga bisa mentrasfer