302
SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN SALES SPEEDY
PT. TELKOM DRIVE VII MAKASSAR
Arnida *)
Abstract: This study aims to design a program that supports payroll system Speedy
Sales PT. Telkom Regional Division VII Makassar, in this case using the programming language Delphi.Penelitian was conducted from June to September 2009 is located in the office of PT. Telkom Regional Division VII Makassar. Payroll Information System Design speedy sales in Division VII Makassar PT.Telkom intended to simplify and expedite the payroll of the original system using manual recording system which then uses payroll information system that already terkomputerisasi.Melalui Sales Payroll Information System is the speedy processing of customer data and systems payroll sales and preparing reports to be faster and more accurate.
Keywords: Payroll Information System
Pengolahan data gaji karyawan tentu merupakan salah satu hal penting dalam kegiatan perusahaan, olehnya itu perusahaan membutuhkan suatu sistem informasi yang dapat melakukan fungsi-fungsi pengolahan dan pengelolaan data khususnya gaji karyawan secara efektif dan efisien. Permasalahan saat ini di PT. Telkom Divre VII Makassar belum tersedia sistem informasi untuk penggajian Sales Speedy. Semua Kegiatan pengolahan data penggajian Sales Speedy pada PT. Telkom Divre VII Makassar masih dilakukan dengan sistem manual. Masalah lamanya pembuatan laporan penggajian, dan penghitungan fee, atau bahkan keterlambatan dalam pembuatannya adalah beberapa contoh kasus yang sering terjadi di dalam pengolahan data penggajian. Hal tersebut menyebabkan lambatnya informasi laporan penggajian kepada pimpinan dan juga kurang optimalnya pelayanan khususnya penggajian kepada para Sales Speedy PT. Telkom Divre VII Makassar. Jika dibiarkan berlanjut maka akan mengakibatkan sistem kerja menjadi kurang efisien karena terjadi keterlambatan pengolahan data
penggajian sehingga dapat menghambat dalam pelaksanaan proses kerja lainnya. Dengan uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka dirancang dan dibangun suatu sistem baru yang nantinya diharapkan dapat membantu mengurangi beberapa permasalahan yang timbul dari sistem.
Di PT. Telekominikasi Indonesia, Tbk atau dikenal dengan PT.Telkom adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum dalam negeri. Pada awalnya bernama “Post En Telegrafdienst” yang didirikan dengan satu abad No.52 pada tahun 1984, kemudian pada tahun 1906 dirubah menjadi “Post Telegrap en Telefoondienst” atau disebut PTT dienst yang didirikan pada tahun 1927 ditetapkan sebagai perusahaan Negara Hindia Belanda. Tahun 1931 ditetapkan sebagai perusahaan Negara berdasarkan I.B.W selanjutnya pada tahun 1960 pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang No.19 tahun 1960, tentang persyaratan sebuah perusahaan Negara (PN) dengan PERPU No.240 tahun 1961 berubah
303
menjadi PN POS dan
TELEKOMUNIKASI.
Pada tahun 2003, setelah tidak diberlakukannya hanya hak monopoli oleh pemerintah, maka PT.TELKOM kembali dipercayakan menjadi salah satu penyelenggara jasa telekomunikasi internasional (SLI) dengan kode akses 007, dengan mengacu pada piagam Hak Asasi Manusia dalam Tap MPR No.XVII/1998, tentang “Hak Atas Kebebasan Informasi “ dan Keputusan Mentri Perhubungan No.21 tahun 2001 tentang Penyelenggara Jasa Telekomunikasi. Maka setiap orang berhak untuk mencari , memperoleh, memilih, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan segala jenis saluran yang tersedia.
Dengan berpegangan pada keputusan Mentri Perhubungan No.21 tahun 2001, maka PT.Telkom tidak hanya membatasi komunikasi lewat telepon saja dengan berkembangnya teknologi maka PT.Telkom mulai melirik Internet .Telkomnet instan merupakan salah satu layanan internet yang dimiliki PT.Telkom, cukup menarik perhatian masyarakat karena hingga saat ini Telkomnet Instan telah memiliki lebih dari 1000 pelanggan.
Tak cukup sampai disitu perhatian PT.Telkom pada layanan internet yang dimilikinya, melihat telkomnet instant memiliki beberapa kekurangan maka PT.Telkom meluncurkan produk barunya pada
Akses Internet Speedy dengan teknologi ADSL yang memanfaatkan saluran telepon rumah/kantor yang ada saat ini dapat digunakan secara bersamaan untuk akses internet kecepatan tinggi dan penggunaan telepon tanpa saling mengganggu, dapat mempangkas komponen biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk akses internet kecepatan tinggi,pelanggan hanya mengeluarkan biaya untuk
pembelian Modem ADSL saja. Berbeda dengan bila tidak menggunakan Speedy, maka pelanggan harus menyediakan router, modem, sewa saluran untuk mendirikan tower dan juga beli antena penerima untuk mendapatkan akses internet secara permanent (dedicated) yang harganya cukup mahal.
Kemudian mengingat jumlah sambungan telepon rumah /kantor ini cukup banyak dan juga pertumbuhan internet dimakassar saat ini cukup banyak dan juga pertumbuhan internet di makassar saat ini cukup tinggi, tidak saja dari sisi akses tetapi juga kecepatan, maka TELKOM dengan Speedy ini tidak saja dimanfaatkan oleh TELKOM dengan ASTINETnya tapi TELKOM juga membuka peluang untuk kerjasama dengan ISP lainnya untuk memanfaatkan Speedy ini untuk ditawarkan kepada masyarakat dengan LINK Akses pada ISPnya. Saat ini ISP yang sudah mengadakan kerjasama adalah ISP NanguraNet. Kedepan sudah ada dua ISP dari Jakarta yang sudah mengajukan proposal untuk kerjasama dengan TELKOM DIVRE VII dalam penyediaan LINK Akses Internet untuk Speedy. Jadi pelanggan nantinya akan banyak pilihan dalam memanfaatkan Speedy sebagai Akses Internet tanpa harus memakai ISPnya TELKOM yaitu ASTINET.
Dalam hal ini masalah yang akan dibahas adalah “ bagaimana merancang suatu system informasi yang mampu mengolah data proses Penggajian Sales Speedy PT. Telkom Divre VII Makassar.
Menurut Wahyu Kumurotomo dan Subunda Agus Margono (Lucas, 1987:5), secara sederhana suatu sistem dapat diartikansebagai suatu kumpulan, atau himpunan dari unsure, komponen atau variable yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.
304 Definisi penggajian adalah
kumpulan dari sub-sub sistem yaitu organisasi atau kantor karyawan serta pekerjaan dan bagian administrasi yang saling berinteraksi atau berhubungan untuk menggaji atau mengupah pegawai. Pada saat sebuah sistem informasi penggajian yang tepat dan akurat menjadi sebuah keharusan untuk dimiliki oleh sebuah instansi yang professional dan memiliki dedikasi yang baik untuk menyiapkan kualitas pelayanan. Hal ini disebabkan karena semakin berkembangnya teknologi informasi sehingga hampir keseluruhan kegiatan informasi dapat dilakukan dengan mudah.
METODE
Berikut ini diuraikan tentang definisi operasional dari beberapa kata yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
a. Perancangan adalah serangkaian kegiatan yang mengawali pembuatan sistem yang dimulai dari menganalisa masalah hingga pembuatan diagram arus data.
b. Sistem, ada dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan kepada komponen atau elemenya yakni sistem yang didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
c. Informasi adalah data yang telah diolah kedalam suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata berupa nilai yang dapat di pahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan.
d. Penggajian adalah kumpulan dari sub-sub sistem yaitu organisasi atau perusahaan,pegawai atau karyawan, serta pekerjaan dan bagian administrasi yang saling berhubungan
untuk menggaji atau mengupah pegawai.
e. Sales Force adalah orang yang bekerja sebagai tenaga pemasaran. f. Speedy merupakan penyedia layanan
internet (Internet Service Provider) dari Telkom
g. Berbasis komputer adalah perancangan sistem yang dilatarbelakangi oleh alat teknologi komputerisasi yang mampu mengolah data dengan akurat.
h. Kantor adalah suatu tempat diadakannya suatu kejadian yang teratur (adanya penetapan wewenang dang tanggung jawab) dari sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan.
i. PT.Telkom Divre IIV adalah suatu instansi pemerintah atau BUMN yang bertugas untuk melayani masyarakat dalam bidang telekomunikasi
j. Input adalah proses memasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device)
k. Proses adalah pengolahan data yang dimasukan yang dilakukan oleh alat pemroses (Processing device),yang dapat berupa proses menghitung, membandingkan mengklasifikasikan, mengurutkan, mengendalikan atau mencari distorage
l. Output adalah proses yang menghasilkan output dari hasil pengolahan data kea lat output (output devices) yaitu berupa laporan atau informasi.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Sistem yang sedang berjalan
Sistem pengolahan data yang saat ini di gunakan untuk penggajian Sales Speedy PT. Telkom Divre VII Makassar masih menggunakan pencatatan manual.
305 Hal tersebut menyebabkan
lambatnya informasi laporan penggajian kepada pimpinan , lambatnya pemberian gaji para Sales Speedy dan sering terjadi kesalahan dalam penghitungan gaji Sales. Jika dibiarkan berlanjut maka akan mengakibatkan sistem kerja menjadi kurang efisien.
Adapun sistem penggajian yang sedang berjalan pada kantor PT. Telkom Divre VII untuk penggajian karyawan secara umum dapat dilihat pada gambar berikut :
Bagian karyawan Kandatel Divre VII
File gaji karyawan sub Bussines Performance File gaji karyawan sub Accesss Network Maintenance File gaji karyawan sub Accesss Network Operation File gaji karyawan sub Customer Care File gaji karyawan sub Sales Fixed Phone File gaji karyawan sub Data & VAS Sales File gaji karyawan sub General Support File gaji karyawan sub Junior Manager Kancatel Manager sub Bussines Performance Manager sub Accesss Network Maintenance Manager sub Accesss Network Operation Manager sub Customer Care Manager sub Sales Fixed Phone
Manager sub Data & VAS Sales
Manager sub General Support Manager sub Junior Manager Kancatel Kadivre Keuangan sub Bussines Performance Keuangan sub Accesss Network Maintenance Keuangan sub Accesss Network Operation Keuangan sub Customer Care Keuangan sub Sales Fixed Phone
Keuangan sub Data & VAS Sales
Keuangan sub General Support
Keuangan sub Junior Manager Kancatel
Keuangan Divree VII
Karyawan Sales
Gambar 2: Sistem penggajian secara umum PT Telkom Divre VII Pada diagram di atas terlihat
sistem penggajian karyawan dimulai dari pengiriman data-data gaji karyawan dari Bagian Karyawan Kandatel divre VII ke Manager sub Bussines Performance, Manager sub Accesss Network Maintenance, Manager sub Accesss Network Operation, Manager sub Customer Care, Manager sub Sales Fixed Phone, Manager sub Data & VAS Sales, Manager sub General Support dan sub Junior Manager Kandatel kemudian diteruskan ke Kandatel Divre VII Makassar setelah diperiksa oleh bagian-bagian tersebut di atas kemudian bagian-bagian
Keuangan Kandatel Divre VII merekomendasikan Bagian Keuangan sub Bussines Performance, Bagian Keuangan sub Accesss Network Maintenance, Bagian Keuangan sub Accesss Network Operation, Bagian Keuangan sub Customer Care, Bagian Keuangan sub Sales Fixed Phone, Bagian Keuangan sub Data & VAS Sales, Bagian Keuangan sub General Support dan Bagian Keuangan sub Junior Kandatel untuk diberikan gaji kepada karyawan. Gaji Sales Speedy direkomendasikan ke Bagian keuangan Sub Data & Vas.
306 Kelemahan dari sistem penggajian
Sales Speedy yang sedang berjalan adalah sering terjadi kesalahan dalam penghitungan gaji Sales dan lambatnya pemberian gaji Sales dan informasi penggajian kepada pimpinan.
Mengacu pada observasi dan penelitian yang telah dilakukan penulis dapat menyimpulkan , dan menyusun mekanisme penggajian Sales Speedy melalui bagan alir dokumen sebagai berikut:
SALES KEUANGAN SUB DATA &
VAS PIMPINAN
Gambar 3: Diagram alir dokumen berjalan
Output Sistem yang sedang berjalan yang diinput secara manual sebagai berikut Tabel 1. Output Sistem yang berjalan
Tgl/Bln Sales No Pelanggan Nama Pelangan Paket Fee_p
aket
Fee_set ting
Total
28/2009 Muh.Rizal 041144172 Ir.Darmawan Bintang Time Based 25000 10000 35000 28/2009 Muh.Rizal 041144124 Rosmiati Bangun Profesional 30000 10000 40000 28/3009 Muh.Rizal 041144461 Heneki Abdullah
Sami
Office 40000 0 40000
28/2009 Muh.Rizal 041145155 Lany Hasan Home 30000 10000 40000
Jumlah Pelanggan : 4 Total Fee : 155000
Mengetahui Sales
Keuangan Muh.Rizal
START
Data Pelanggan & Sales
Data Pelanggan & Sales Register Data Pelanggan & Sales Pada Media Buku Register Data Pelanggan & Sales
Proses Aktifasi N Daftar Pelanggan & Sales Laporan Pendapatan Sales N Daftar Pelanggan & Laporan Keuangan Laporan Pendapatan Sales Laporan Pendapatan Sales STOP
307 Dari analisa diagram alir
tersebut, maka kami memutuskan untuk mencoba membangung suatu sistem yang diharapkan agar lebih bermanfaat dimana sistem ini merupakan sebuah sistem yang berbasis komputer.
Studi Kelayakan
Studi kelayakan dilakukan untuk menentukan kemungkinan apakah perancangan sistem layak untuk diajukan atau tidak. Ada beberapa kelayakan yang patut untuk dipertimbangkan antara lain :
1. Kelayakan Teknis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini layak untuk dikembangkan sebab mampu mengatasi masalah-masalah teknis seperti kecepatan dan
ketepatan proses dalam mengolah data.
2. Kelayakan Operasi
Kemampuan karyawan dalam mengolah data cukup memadai untuk mengoperasikan sistem yang akan dikembangkan.
Pengembangan Sistem yang
Diusulkan
Sistem ini diharapkan dapat membantu mempermudah karyawan sehingga mampu meningkatkan kinerja pelayanan perusahaan dalam memberikan hasil yang optimal.. Berdasarkan analisis sistem yang dilakukan pada PT. Telkom Divre VII Makassar, maka penulis mengusulkan perubahan sistem informasi sebagai berikut :
SALES KEUANGAN SUB DATA & VAS PIMPINAN
Gambar 4: Diagram alir dokumen usulan
START
Data Pelanggan & Sales
Data Pelanggan & Sales Register Data Pelanggan & Sales Pada Media Buku Register Data Pelanggan & Sales
Proses Aktifasi N Daftar Pelanggan & Sales Laporan Pendapatan Sales N Daftar Pelanggan & Laporan Keuangan Laporan Pendapatan Sales Laporan Pendapatan Sales STOP DB
308
Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan sistem secara keseluruhan yang terlibat secara
langsung dari sistem tersebut. Diagram konteks sistem informasi penggajian Sales speedy PT. Telkom Divre VII Makassar yang dirancang adalah sbb:
Sales Keuangan Sub
Data & Vas
Pimpinan Sistem Informasi Penggajian Sales
Data paket
Laporan Keuangan Laporan Daftar sales Laporan Pendapan Sales
Laporan Daftar pelanggan Laporan Daftar sales Laporan Keuangan Laporan Pendapatan sales Laporan Pemetaan Wilayah Data Sales Data Pelanggan A B C Pendapatan Sales Daftar Pemetaan Wilayah
0
Gambar 5: Diagram Konteks sistem informasi penggajian Sales
Berasarkan diagram di atas, Sales memasukkan data pelanggan speedy dan data Sales ke sistem informasi kemudian diteruskan ke karyawan untuk dibuatkan data paket, data Sales, dan data pelanggan. Karyawan menginput data paket, data Sales dan data karyawan ke sistem informasi yang kemudian dilaporkan ke pimpinan berupa laporan
data Sales, laporan data pelanggan, laporan gaji Sales dan daftar pemetaan wilayah.
Proses selanjutnya akan dijabarkan dengan menggunakan diagram berjenjang, data flow diagram (DFD) zero, dan diagram rinci sebagai berikut : Diagram Berjengjang SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN SALES Input 1 Proses 2 p Data / Laporan Keuangan 3 Input Pelanggan 1.1 p Input Paket Input Sales 1.3 p 1.2 p Report Pelanggan 3.1 p Report Sales 3.2 p Report Pendapatan Sales 3.3 p Report Keuangan 3.4 p 0 LEVEL 0
309
Diagram Zero (Level Nol)
Diagram zero merupakan penjelasan dari diagram konteks yang digambarkan sebagai berikut :
1 Input Data 3 Laporan Pimpinan c Data Sales Data Pelanggan
Laporan Daftar pelanggan Laporan Daftar sales Laporan Keuangan Laporan Pendapatan sales Laporaan Pemetaan Wilayah
Sales
a
Data Pelanggan
Keuangan Sub Data & Vas
Data Paket b Data Sales Data Paket Sales.db F1 Pelanggan.db Paket.db F2 F3 Data Pendapatan Data Paket Data Pelanggan Data Sales
Laporan Pendapatan sales
2 p
Proses
Pendapatan.db F4
Data Pendapatan Laporan Pendapatan sales
Laporan Keuangan Laporan Pemetaan Wilayah
Gambar 7: Diagram zero (level nol)
Diagram rinci / Detail a. Input Data
Diagram ini merupakan penjelasan dari diagram berjenjang Level 1 Proses 1 ( Input Data) yang digambarkan sebagai berikut :
Pelanggan.db Sales.db Paket.db Sales F1 F2 F3 Data Pelanggan Data Sales Data Paket Data Sales Data Paket Data Pelanggan Pendapatan.db F4 1.1.P Input Data Pelanggan 1.2.P Input Data Pelanggan 1.3.P Input Data Paket a Keuangan Sub Data & Vas
b
Data Pendapatan
Gambar 8: Diagram rinci Input Data
b. Data / Report
Diagram ini merupakan penjelasan dari diagram berjenjang Level 1 Proses 3 (Data / Laporan Keuangan) yang digambarkan sebagai berikut :
310 3.1.P Report Pelanggan Pelanggan.db 3.2.P Report Sales 3.3.P Report Pendapatan Sales Sales.db F1 F2
Report Data Pelanggan
3.4.P Report Keuangan Sales Paket.db F3 Pendapatan.db F4
Report Pendapatan Sales
Report Keuangan
Pimpinan
c
Keuangan Sub Data & Vas
b
a
Report Pendapatan Sales Report Data Sales
Report Pendapatan Sales
Report Keuangan
Gambar 9: Diagram rinci Data Report
Spesifikasi Program
Tampilan Menu Utama
Saat program dijalankan, maka yang akan tampil adalah menu utama. Dari
menu utama dapat dilihat dan dipilih sub menu yang akan diproses seperti tampilan di bawah ini:
Gambar 12: Tampilan Menu Utama Penginputan Data
Input Data Pelanggan Baru
Sub menu ini digunakan untuk memasukkan data pelanggan baru speedy. Sub menu Pelanggan Baru diinput berdasarkan formulir yang diisi oleh pelanggan baru speedy yang
diberikan oleh Sales Speedy. Data nomor telepon yang akan dipasangi Speedy diambil dari database pelanggan telepon yang telah ada di PT. Telkom
Tampilan dari form data pelanggan baru sebagai berikut:
311 Data Aktifasi
Data aktifasi berisi daftar pelanggan baru speedy yang akan diaktifasi. Gaji Sales dihitung
berdasarkan daftar pelanggan baru yang sudah diaktifasi.
Tampilan daftar pelanggan yang sudah aktifasi sebagai berikut:
Gambar 14: Tampilan Data aktifasi
Input Data Sales
Sub menu ini digunakan untuk menginput data Sales yang diterima menjadi Sales Speedy.
Tampilan Input Data Sales sebagai berikut:
Gambar 15:Tampilan Form Data Sales Daftar Rengking Sales
Melalui daftar rengking Sales dapat dilihat peringkat Sales yang paling banyak melakukan penjualan speedy.
Tampilan daftar Rengking Sales sebagai berikut:
312 Input Paket Baru Speedy
Sub menu ini digunakan untuk memasukkan data paket speedy, menginput fee setting speedy dan fee yang diperoleh Sales berdasarkan paket yang ditawarkan kepada pelanggan diterima menjadi Sales Speedy.
Tampilan Input Paket Baru Speedy sebagai berikut :
Gambar 17: Tampilan Input Paket Baru Speedy Daftar Paket Speedy
Daftar Paket Speedy berisi data paket, fee paket dan fee setting yan telah diinput di form menu input baru speedy.
Tampilan Daftar Paket Speedy sebagai berikut :
Gambar 18: Tampilan Daftar Paket Speedy
Daftar Pendapatan Sales Speedy
Melalui daftar pendapatan Sales dapat dilihat besarnya pendapatan setiap Sales speedy yang diperoleh. Pendapatan Sales Speedy dihitung berdasarkan jumlah speedy yang dijual dan paket yang ditawarkan kepada pelanggan, dan fee setting speedy.
313 Tampilan daftar Pendapatan Sales sebagai berikut:
Gambar 19: Tampilan Daftar Pendapatan Sales
Daftar Pemetaan Wilayah
Melalui daftar pemetaan wilayah dapat dilihat banyaknya pelanggan telepon yang berlangganan speedy dan yang tidak berlangganan speedy dalam satu wilayah, sehingga dapat membantu memudahkan Sales Speedy dalam menawarkan layanan speedy kepada pelanggan telepon.
Tampilan daftar Pemetaan Wilayah sebagai berikut:
Gambar 20: Tampilan Daftar Pemetaan Wilayah
314
Gambar 21: Tampilan Daftar Pengguna Speedy Wilayah Daya
Tampilan daftar line telepon yang belum menggunakan layanan speedy untuk wilayah Daya sebagai berikut:
Gambar 22: Tampilan Daftar line telepon bukan Pengguna Speedy Wilayah Daya
Tampilan daftar line telepon Pengguna layanan speedy wilayah Cendrawasih sebagai berikut:
315 Tampilan daftar line telepon yang belum menggunakan layanan speedy untuk wilayah Cendrawasih sebagai berikut:
Gambar 24: Tampilan Daftar line telepon bukan Pengguna Speedy Wilayah Cendrawasih
1) Tampilan daftar line telepon Pengguna layanan speedy wilayah Panakkukang sebagai berikut:
Gambar 25: Tampilan Daftar Pengguna Speedy Wilayah Panakkukang
2) Tampilan daftar line telepon yang belum menggunakan layanan speedy untuk wilayah Panakkukang sebagai berikut:
Gambar 26: Tampilan Daftar line telepon bukan Pengguna Speedy Wilayah Panakkukang
3) Tampilan daftar line telepon yang belum menggunakan layanan speedy untuk wilayah Maccini sebagai berikut:
316
Gambar 27: Tampilan Daftar line telepon bukan Pengguna Speedy Wilayah Maccini
Tampilan Hasil Output
Setelah proses penginputan selesai untuk tiap-tiap data yang diperlukan maka menghasilkan output yang akan dilaporkan kepada pimpinan, Keuangan Data & Vas dan output yang akan diberikan kepada Sales. Output yang akan dilaporkan kepada pimpinan berupa laporan daftar pelanggan, laporan
daftar Sales, laporan keuangan, laporan pendapatan Sales dan laporan pemetaan wilayah. Output untuk Keuangan Data & Vas berupa Laporan Keuangan, Laporan Daftar Sales dan Laporan Pendapatan Sales, Sedangkan Output yang diberikan kepada Sales berupa Laporan pendapatan Sales dan Laporan Pemetaan Wilayah.
a. Laporan Pelanggan
317 b. Laporan Keuangan
Gambar 29: Tampilan Laporan Keuangan
c. Laporan Sales
Gambar 30: Tampilan Laporan Sales
d. Laporan Pendapatan gaji Sales
318 e. Laporan Line Telepon pengguna layanan speedy wilayah cendrawasih
Gambar 32: Laporan Line Telepon pengguna speedy wilayah cendrwasih f. Laporan Line Telepon yang belum menggunakan layanan speedy wilayah
Cendrawasih
Gambar 33: Laporan Line Telepon bukan pengguna speedy wilayah Cendrawasih
g. Laporan Line Telepon pengguna layanan speedy wilayah Daya
319 h. Laporan Line Telepon yang belum menggunakan layanan speedy wilayah
Daya
Gambar 35: Laporan Line Telepon bukan pengguna speedy wilayah Daya i. Laporan Line Telepon pengguna layanan speedy wilayah Panakkukang
Gambar 36: Laporan Line Telepon pengguna speedy wilayah Panakkukang j. Laporan Line Telepon yang belum menggunakan layanan speedy wilayah
Panakkukang
320
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Setelah melakukan pengujian perangkat lunak (software) Sistem Informasi Penggajian Sales Speedy Pada PT. Telkom Divre VII Makassar dengan Borland Delphi 7 dan membandingkan dengan sistem lama yaitu pencatatan manual maka disimpulkan:
Penggunaan perangkat perangkat lunak (software) Sistem Informasi Penggajian Sales Speedy Pada PT. Telkom Divre VII Makassar dengan Borland Delphi 7 layak digunakan karena waktu yang digunakan lebih efisien dalam penghitungan gaji Sales dan mengurangi tingkat kesalahan dalam penghitungan gaji Sales.
Pelaporan penggajian Sales kepada pimpinan lebih cepat dan tepat, Perangkat lunak (software) Sistem Informasi Penggajian Sales Speedy Pada PT. Telkom Divre VII Makassar, menggunakan database MySQL sehingga keamanan data dapat terjamin, Penggunaan ruang penyimpanan data (Harddisk) lebih kecil, karena semua data disimpan dalam satu database.
Saran
Untuk menghindari terjadinya kerusakan dan kehilangan data, maka diharapkan pengembangan sistem ini dapat dilengkapi dengan pengamanan data, terutama masuknya virus.
Agar perangkat lunak (software) Sistem Informasi Penggajian Sales Speedy Pada PT. Telkom Divre VII Makassar dapat digunakan secara maksimal maka disarankan agar menggunakan perangkat computer minimal dengan konfigurasi sebagai berikut: Processor Intel Pentium 4, Ram 1 Gb, Harddisk 80 Gb, Monitor VGA
DAFTAR RUJUKAN
Jogiyanto H.M. Pengenalan Komputer. Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta.
___________, 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Ed. 2 Cet. 1, Penerbit Andi Yogyakarta
___________, 1988. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. BPFE, Yogyakarta
Kumurotomo, W, dan Magono, S. A. 1996, Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi Publik. Penerbit : Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Kadir Abdul, 2001. Dasar
Pemrograman Delphi 5.0 Jilid 2. Penerbit : Andi Yogyakarta M. Agus J, Alam. 2001 Belajar Sendiri
Borland Delhi 6.0, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta _____________, 2001 Belajar Sendiri
Borland Delphi 7.0, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta Mahyuzir, D. Tavril. 1989. Analisa
Perancangan Sistem
Pengolahan Data. Penerbit : PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
Ruslan. 2005 Perancangan Sistem Informasi Penggajian Pegawai Pada Kantor PD.Parkir Makassar Raya. Skripsi, STMIK Handayani, Makassar *) Penulis adalah Dosen STMIK Handayani Makassar