• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN DAN MANAJEMEN RISIKO EKONOMI DAN TRANSLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUKURAN DAN MANAJEMEN RISIKO EKONOMI DAN TRANSLASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUKURAN DAN MANAJEMEN RISIKO EKONOMI DAN TRANSLASI SARIPUDIN

FakultasEkonomi, Institute Keuangan danPerbankan Asia Perbanas, Jakarta. Email :iip@perbanas.id

ABSTRAK :Manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur atau metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktifitas manusia termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Mengendalikan resiko keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan, karena investor menyukai manajer keuangan yang mampu mengidentifikasi dan mengelola resiko pasar. Stabilitas aliran kas bisa meminimalkan kejutan laba, sehingga ekspektasi arus kas naik. Stabilitas laba mengurangi resiko gagal bayar & kebangkrutan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada 2 jenis potensi risiko, yaitu translasi (mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestic atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan)dan transaksi(berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata uang asing). Tujuan utama manajemn keuangan adalah meminimisasi kerugian keuangan yang bisa diakibatkan oleh fenomena ini. Teknik-teknik manajemen dalam hal ini meliputi (a).Peramalan pergerakan nilai tukar, (b) mengukur tampilan kinerja perusahaan terhadap risiko kerugian yang ditimbulkan oleh fluktuasi valuta, (c) Merancang strategi-strategi untukmeng-hedge risiko-risiko nilai tukar, (d) Menilai kinerja

ABSTRACT :Risk management is a structured or methodological approach to managing uncertainties related to threats, a series of human activities including risk assessment, developing strategies to manage them and mitigating risks using empowerment / resource management. Controlling financial risk can increase company value, because investors like financial managers who are able to identify and manage market risk. The stability of cash flow can minimize profit surprises, so that cash flow expectations rise. Profit stability reduces the risk of default & bankruptcy. The traditional accounting measurement of potential foreign exchange risk is centered on 2 types of potential risks, namely translation (measuring the effect of changes in foreign exchange rates on the domestic currency equivalent of assets and liabilities in foreign currencies owned by the company) and transactions (related to profits and losses foreign exchange rates arising from settlement of transactions denominated in foreign currencies). The main objective of financial management is to minimize financial losses that can be caused by this phenomenon. Management techniques in this case include (a). Predicting exchange rate movements, (b) measuring the performance of the company against the risk of losses caused by currency fluctuations, (c) Designing strategies to hedge exchange rate risks, ( d) Assessing performance

I. Latar Belakang

Manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur atau metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktifitas manusia termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil

(2)

antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.

Pentingnya manajemen risiko keuangan:

1. Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan.

2. Adanya harapan besar dari investor pihak-pihak berkepentinganlainnya, agar manajerkeuangan mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko pasar yang dihadapi secaraaktif.

Tujuan Manajemen Risiko

Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi disebut dengan risiko pasar. Meskipun volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya:

1. Risiko likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen dapat diperdagangkan secara bebas,Diskontinuitas pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap,

2. Risiko kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya,

3. Risiko regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu,

4. Risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan, dan

5. Risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.

II. Pembahasan

Mengelola Risiko Keuangan

Mengendalikan risiko keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan, karena investor menyukai manajer keuangan yang mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko pasar. stabilitas aliran kas bisa meminimalkan kejutan laba, sehingga ekspetasi arus kas naik. Stabilitas laba mengurangi risiko gagal bayar dan kebangkrutan. Manajemen eksposur yang aktif membuat perusahaan bisa konsentrasi pada resiko bisnis utama. Misal, perusahaan manufaktur dapat terlindung dari resiko suku bunga dan mata uang dengan berkonsentrasi pada produksi & pemasaran. Pemberi pinjaman (kreditur), karyawan dan pelanggan juga bisa memperoleh manfaat dari manajemen eksposur.

Peran Akuntansi

Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program lindung nilai.

Identifikasi Risiko Pasar

Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market yang berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai mengacu

(3)

pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi ketiga dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.

Jika seorang pesaing membeli topi bisbol dari luar negeri dan mata uang negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai relative terhadap mata uang negara anda, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing anda mampu untuk menjual dengan harga yang lebih rendah daripada anda. Ini disebut sebagai risiko kompetitif mata uang yang dihadapi.

Menguantifikasi Penyeimbangan

Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons risiko. Akuntan harus mengukur manfaat dari lindung dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang dan berasal dari spekulasi pergerakan pasar.

Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang Risiko

kurs valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup:

1. antisipasi pergerakan kurs,

2. pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan, 3. perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan

4. pembuatan pengendalian manajemen risiko internal. Peramalan atas Perubahan Kurs

Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut ini :

1. Perbedaan Inflasi (inflation differential). Kebijakan moneter (monetery policy) 2. Neraca Perdagangan (balance of trade)

3. Neraca pembayaran (balance of payment)

4. Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri (international monetary reserve and debt capacity)

5. Anggaran nasional (national budget)

6. Kurs forward (forward exchange quotations) 7. Kurs tidak resmi (unofficial rates)

8. Perilaku mata uang terkait (behavior of related currencies) 9. Perbedaan suku bunga (interest rate differentials)

10. Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option prices) Mendefinisikan dan menghitung resiko

Potensi terhadap risiko valuta asing timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada 2 jenis potensi risiko, yaitu translasi dan transaksi

1. Potensi Resiko Translasi

Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestic atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestic untuk tujuan pengawasan manajemen atau pelaporan

(4)

keuangan eksternal, pengaruh translasi ini menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang dilaporkan. Aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi resiko kurs jika suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk perusahaan berubah.

2. Potensi Risiko Transaksi

Potensi Risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas. Kontrol pusat terhadap keseluruhan potensi risiko mata uang suatu perusahaan masih dimungkinkan. Agar terlaksana, masing-masing perusahaan afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan potensi risiko multi mata uang kepada kantor pusat perusahaan secara terus menerus. Sekali potensi risiko telah digabungkan berdasarkan mata uang dan negara, Perusahaan dapat melakukan kebijakan lindung nilai terkoordinasi secara terpusat untuk menghilangkan kerugian potensial.

Mengetahui strategi perlindungan nilai tukar dan perlakuan akuntansi yang diperlukan Strategi Perlindungan yaitu:

1. Lindung Nilai Neraca. Dapat mengurangi potensi resiko yang dihadapi perusahaan dalam menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban perusahaan yang terpapar. Metode lindung nilai potensi risiko perusahaan positif lainnya dalam sebuah anak perusahaan yang berlokasi di negara yang rentan terhdap devaluasi meliputi :

a. Mempertahankan saldo kas dalam mata uang lokal sebesar tingkat minimum yang diperlukan untuk mendukung operasi yang berjalan.

b. Mengembalikan laba yang di atas jumlah yang diperlukan untuk ekspansi modal kepada induk perusahaan.

c. Mempercepat (memastikan-leading) penerimaan dan piutang dagang yang beredar dalam mata uang lokal.

d. Menunda (memperlambat-lagging) pembayaran utang dalam mata uang lokal. e. Mempercepat pembayaran utang dalam mata uang asing.

f. Menginvestasikan kelebihan utang tunai ke dalam persediaan dan aktiva lainnya dalam mata uang lokal yang tidak terlalu terpengaruh oleh kerugian devaluasi.

g. Berinvestasi dalam aktiva di luar negeri dengan mata uang yang kuat.

2. Lindung Nilai Operasional. Bentuk perlindungan resiko ini berfokus pada variabel – variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing. Pengendalian biaya yang lebih ketat memungkinkan margin keselamatan yang lebih besar terhadap potensi kerugian mata uang.

3. Lindung Nilai Struktural. Lindung nilai ini mencakup relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan. atau mengubah negara yang menjadi sumber bahan mentah atau komponen manufaktur.

4. Lindung Nilai Kontraktural. Lindung nilai kontraktural ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valuta asing yang dihadapi.

Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai

Merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan resiko pasar pada pundak pihak lain. Kebanyakan instrumen keuangan ini adalah derivatif , dan bukan merupakan instrumen dasar. Instrumen keuangan dasar, seperti perjanjian pembelian kembali (piutang), obligasi, dan modal saham, memenuhi definisi akuntansi konvensional untuk aktiva, kewajiban,

(5)

dan ekuitas pemilik. Instrumen derivatif merupakan perjanjian kontraktual yang memberikan hak atau kewajiban khusus dan memperoleh nilainya dan instrumen keuangan atau komoditas lainnya. Banyak di antaranya didasarkan pada peristiwa yang bersifat kontijensi.

Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai Merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaanya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan risiko pasar pada pundak pihak lain. Produk ini mencakup antara lain kontrak forward, future, swap, opsi, dan gabungan dari ketiganya. Untuk memahami pentingnya akuntansi lindung nilai, dicontohkan beberapa praktik akuntansi lindung nilai yang dasar. Komponen dasar laporan keuangan (tanpa pajak). Produk ini mencakup antara lain Contract Forward, future, SWAP, dan Opsi mata uang.

1. Contract Forward Valas merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa mendatang.

2. Future Keuangan merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang ditentukan.

3. Opsi Mata Uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi) tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah ditentukan.

4. SWAP Mata Uang mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. SWAP mata uang memungkinkan perusahaan untuk:

 Mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat diakses dengan biaya yang relatif rendah.

 Melakukan lindung nilai terhadap risiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha internasional.

Lindung Nilai Aset dan Kewajiban yang Diakui atau Kesepakatan Perusahaan yang Tidak Diakui

Keuntungan atas kontrak forward secara efektif telah mengimbangi devaliasi nilai mata uang. Perkiraan margin kotor dan laba operasi dapat dibuat. Diskonkontrak forward merupakan biaya atas lindung nilai risiko valas. Perlakuan akuntansi yang sama dapat terjadi jika ekportir melakukan perjanjian penjualan untuk mengirimkan barang dan menerima pembayaran dari importer dan untuk mengirimkan barang segera dan menunggu beberapa saat untuk menerima pembayaran. Jenis kontrak wajib ini dikenal sebagai komitmen mata uang asing.

Selain itu, dapat juga terjadi dalam bentuk erkiraan akan dilakukan penjualan ekspor. Harapan ini bukanlah hasil dari transaksi masa lalu ataupun juga hasil dari komitmen penjualan perusahaan. Ini merupakan bentuk arus kas masa depan yang tidak pasti (antisipasi transaksi). Dengan demikian, keuntungan atau kerugian atas ontrak forward untuk melakukan lindung nilai terhadap perkiraan penerimaan pada awalnya akan dicatat dalam ekuitas sebagia bagian dari laba komprehensif. Jumlah ini akan direklasifikasikan menjadi laba kini di dalam periode saat penjualan ekspor benar-benar dilakukan.

Lindung Nilai Investasi Bersih dalam Operasional Asing

Ketika sebuah anak perusahaan luar negeri memiliki posisi aktiva bersih terpapar hendak dikonsolidasikan dengan induk perusahaan, maka akan timbul kerugian translasi jika nilai uang asing mengalami penurunan reatif terhadap mata uang induk perusahaan. Kerugian translasi juga terjadi jika anak perusahaan luar negeri memiliki kewajiban bersih terpapar dan mata uanga asing miningkat relative terhadap mata uang induk perusahaan. Salah satu cara untuk meminimalkan kerugian ini adalah dengan membeli kontrak forward. Strategi ini berarti

(6)

menggunakan keuntungan transaksi yang direalisasikan dari kontrak forward untuk mengimbangi kerugian translasi

Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing

Peluang untuk meningkatkan laba dilaporkan dengan menggunakan kontrak forward dan opsi dalam pasar valas. Kontrak forward yang dibeli untuk spekulasi pada awalnya dicatat sebesar kurs forward. (Kurs forward merupakan indikator kurs spot yang terbaik yang berlaku jika kontrak telah jatuh tempo). Keuntungan atau kerugian translasi yang diakui sebelum penyelesaian bergantung pada antara kurs forward awal dan kurs yang tersedia untuk periode kontrak yang tersisa.

Kesulitan dalam pengukuran nilai wajar dan perubahan dalam nilai instrumen lindung nilai terjadi apabila derivatif keuangan tidak diperdagangkan secara aktif. Sebagi contoh, pengukuran keuntungan atau kerugian yang berkaitan dengan kontrak opsi akan bergantung pada apakah opsi tersebut diperdagangkan pada suatu bursa efek utama atau di luar bursa utama. Penilaian opsi dapat dengan mudah dilakukan jika opsi dicatat pada sebuah bursa efek utama. Penilaian akan lebih sulit dilakukan jika opsi diperdagangkan melaui perntara (over-the – counter). Disini pada umumnya akan digunakan rumus penentuan harga secara matematis. Model penentuan harga opsi yang disebut model Black-Scholes dapat digunakan untuk menentukan nilai opsi pada suatu waktu.

Pengungkapan

Melakukan analisis atas pengaruh potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang dilaporkan dan terhadap karakteristik risiko suatu perusahaan merupakan hal sukar dilakukan. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:

1. Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai 2. Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai

3. Identifikasi resiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai 4. Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai

5. Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai

6. Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan resiko pasar

7. Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakan selama periode berjalan

Poin-Poin Pengendalian Keuangan

Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup tetapi tidak terbatas pada bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh program manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian tresury perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.

Tolok Ukur yang Sesuai

Objek dari manajemen resiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan resiko dan biaya. Dengan demikian standar yang tepat yang digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu diperjelas dibagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan harus didasarkan pada konsep biaya kesempatan.

(7)

Sistem Pelaporan

Sistem pelaporan resiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal. Kegiatan manajemen resiko memiliki orientasi kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi resiko dan akun-akun keuangan untuk keperluan pelaporan eksternal.

Manajemen Keuangan Entitas-Entitas Multinasional

Perkembangan yang disebabkan oleh variabel-variabel dan kendala-kendala tambahan yang melambangkan dimensi multinasional. Risiko-risiko transaksi valuta asing, batasan-batasan atas pengalihan dan keluar batas-batas nasional, hukum-hukum pajak nasional yang beragam, perbedaan suku bunga antara berbagai pasar keuangan masing-masing negara, kurangnya pasokan dana modal secara global, dan efek-efek dari inflasi global atas aset, laba dan biaya modal perusahaan merupakan beberapa contoh variabel yang meminta keahlian khusus pada diri eksekutif-eksekutif keuangan multinasional

Manajemen Risiko Valuta Asing

Risiko valuta asing mengacu kepada resiko kerugian akibat perubahan-perubahan dalam nilai tukar internasional dari valuta-valuta. Secara spesifik, fluktuasi nilai tukar bisa mempengaruhi nilai aktiva dan kewajiban luar negri perusahaan, laba valutanya dan arus kas masa depan. Sejak valutadari sebagian besar negara industri relatif bebas untuk menemukan nilai tukar setiap hari. Selain itu, tingkat perubahan ini juga tidak kecil. Berkenaan dengan kestabilan, tujuan utama manajemn keuangan adalah meminimisasi kerugian keuangan yang bisa diakibatkan oleh fenomena ini. Teknik-teknik manajemen dalam hal ini meliputi:

a. Peramalan pergerakan nilai tukar

b. Mengukur tampilan kinerja perusahaan terhadap risiko kerugian yang ditimbulkan oleh fluktuasi valuta

c. Merancang strategi-strategi untukmeng-hedge risiko-risiko nilai tukar d. Menilai kinerja

Meramalkan Perubahan Nilai Tukar

Mereka yang mendukung peramalan nilai tukar sebagai suatu perangkat manajemen risiko yang sah berlandaskan pada gagasan bahwa pembuatan-pembuatan keputusan dalam perusahaan memiliki kapasitas untuk mengalahkan pasar secara keseluruhan pada saat meramalkan prilaku nilai tukar. Kapasitas ini sebaliknya disdasarkan pada ketersediaan informasi yang tepat waktu dan komprehensif. Informasi yang digunakan dalam memformulasikan peramalan nilai tukar berhubungan dengan perubahan-perubahan dalam

a. Perbedaan laju inflasi b. Kebijakan moneter c. Neraca perdagangan d. Neraca pembayaran

e. Cadangan moneter internasional dan kapasitas hutang f. Anggaran nasional

g. Kuotasi nilai tukar ‘forward’ h. Nilai tukar-nilai tukar resmi

i. Prilaku valuta-valuta yang berhubungan j. Perbedaan suku bunga

Manajemen expousure valuta asing

Sebelum mengelola transaksi – transaksi perusahaan untuk meminimalisasi efek – efeknegatif yang mungkin dari fluktuasi nilai tukar, manajer keuangan dan akuntan manajemen perlu terlebih dahulu mengidentifikasi tampilan kinerja perusahaan terhadap resiko nilai tukar.

(8)

Sebagai suatu konsep umum, tampilan kinerja valuta asing muncul setiap kali fluktuasi nilai tukar valuta asing mengubah nilai aktiva, laba dan arus kas perusahaan. Pengukuran – pengukuran akuntansi tradisional atas tampilan kinerja valuta asing berpusat pada 2 macam tampilan kinerja utama-translasi dan transaksi.

‘Eksposure’ translasi. Tampilan kinerja translasi berasal dari penyiapan laporan konsolodasi dan pengukuran – pengukuran dampak fluktuasi nilai tukar atas ekivelensi valuta induk dari asset dan kewajiban luar negri sebuah perusahaan. Asset atau kewajiban valuta asing dikatan terbuka terhadap resiko nilai tukar jika suatu perubahan dalam nialai tukar menyebabkan ekivalensi valuta induknya berubah. Berdasarkan definisi ini, item – item neraca valuta asing yang terbuka terhadap nilai tukar adalah item – item yang ditranslasikan memakai nilai tukar berjalan bukan nilai tukar historis. Oleh karenanya, tampilan kinerja translasi diukur dengan melihat perbedaan antara asset dan kewajiban valuta asing terbuka sebuah perusahaan,

Sistem dan pengendalian informasi manajemen

Masalah pengendalian keuangan dan evaluasi kinerja ini sangat penting karena masalah-masalah tersebut memungkinkan manajer keuangan untuk:

1 Mengimplementasikan strategi finansial global dari perusahaan multinasional

2 Mengevaluasi sampai sejauh mana strategi-strategi yang dipilih memberi kontribusinpada pencapaian tujuan-tujuan korporasi

3 Memotivasi manajemen dan karyawan untuk mengejar tujuan-tujuan keuangan dari perusahan se-efisien mungkin.

Daftar Pustaka

Batiz, F. L. R., and L. A. Batiz. 1994. “International Finance and Open EconomyMacroeconomics”. SecondEdition. New York: MscMillan Publishing Company. Bollerslev, T. 1986. Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity. Journal of

Econometrics 31: 307-327.

Cornell, B. and A. Shapiro. 1983. Managing Foreign Exchange Risk. Midland Corporate Finance Journal: Pp. 16-31.

Mishkin, F. S. 2001. The Economics Money, Banking, Financial Markets. Sixth Edition. New York: Addision Wesley Publishing Company.

Mishkin, F. S. and S. G. Eakins. 2000. Financial Markets, Institutions and Money. New York: Addision Wesley Publishing Company.

Referensi

Dokumen terkait

i\ lctode ini mcn[!.hasilkan nilai output yang merupakan gravity dari distribusi nilai output fungsi membership. Metode ini paling banyak dip.unakan.. Karena

antara hasil belajar dan keterampilan berpikir siswa yang proses pembelajarannya melalui penerapan perangkat pembelajaran konsep ekosistem lahan basah dengan

Sehingga didapatkan hasil pelatihan dengan arsitektur BPNN dengan nilai RMSE terkecil yang dibandingkan nilai RMSE dengan nilai prediksi yang hanya menggunakan data

3) Memerintahkan Kepala Bagian Keuangan dan Bendahara Pengeluaran agar lebih cermat dalam menghitung tarif pajak remunerasi. Status rekomendasi pada huruf untuk

Gambar 1.11 merupakan tampilan pada saat pemain telah menemukan buah yang pemain cari, dan pemain harus mendekati objek buah untuk mendapatkan buah, sebelum pemain

Pemohon sertifikasi adalah Peserta didik yang terdiri dari (a) mahasiswa pada program studi Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas

Namun, anti- feminis mempunyai pandangan lain untuk menyeimbangkan perbedaan tersebut, bahwa laki-laki dan perempuan tidak diciptakan untuk saling berkompetisi memperebutkan

Dalam semiotik film dapat diamati dan dibuat berdasarkan suatu hubungan antara penanda (signifier) dan petanda (signified), seperti halnya tanda pada umumnya, yang merupakan