• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku komunikasi konsumen Shopee 11.11 big sale pada Mahasiswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perilaku komunikasi konsumen Shopee 11.11 big sale pada Mahasiswa"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI KOMUNIKASI KONSUMEN SHOPEE 11.11 BIG SALE PADA MAHASISWA

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Komunikasi (S.Ikom) Oleh:

NUR INDAYAH Nim: B76216068

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

(2)

(3)

i

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

Nama : Nur Indayah

NIM : B76216068

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi : Persepsi Komunikasi Konsumen Shopee 11.11 Big Sale pada Mahasiswa.

Skripsi oleh Nur Indayah ini disetujui dan siap untuk diuji

Surabaya, 22 Mei 2020 Menyetujui Pembimbing

Dr. Nikmah Hadiati Salisah. S.Ip.M.Si NIP: 19730114199903200

(4)

(5)

v

(6)

vi

ABSTRAK

Nur Indayah, 2020. Persepsi Komunikasi Konsumen Shopee 11.11 pada Mahasiswa.

Pada skripsi ini fokus penelitian yaitu persepsi komunikasi konsumen Shopee 11.11 Big Sale pada mahasiswa melalui komunikasi verbal dan nonverbal dan motif konsumen berbelanja di Shopee 11.11 Big Sale. Didalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan motode penelitian kualitatif.

Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa persepsi komunikasi menjelaskan bahwa persepsi konsumen pada mahasiswa Universitas Negeri Surabaya secara verbal yang dapat diketahui melalui bahasa yaitu penggunaan istilah daring, penggunaan bahasa nonformal, penggunaan istilah COD, penggunaan istilah gratis ongkir, dan penggunaan istilah return. Penggunaan komunikasi nonverbal konsumen pada mahasiswa Universitas Negeri Surabaya meliputi penggunaan waktu dan iklan. Hal-hal yang menjadi motif konsumen lebih memilih belanja di Shopee 11.11 Big Sale antara lain karena banyaknya diskon, adanya cashback, diskon tambahan bagi pengguna kartu kredit mandiri, hingga faktor lingkungan.

Kata kunci: Persepsi Komunikasi, Komunikasi Verbal dan Nonverbal, Konsumen Shopee 11.11 Big Sale

(7)

vii

ABSTRACT

Nur Indayah, 2020. Shopee Consumer Communication Perception 11.11 in Students.

This thesis focuses on Shopee consumer communication perception 11.11 Big Sale toward students both verbal and nonverbal communication, and motives of the consumers at Shopee 11.11 Big Sale. In this study the researcher uses a case study approach with qualitative descriptive research methods. It is because researchers lo ok at consumer interactions with sellers through online shopping.

The results of this study explain that communication perception explains that consumer perception in Surabaya State University students verbally that can be known through language.Use of online terms, use of non-formal language, use of the term COD, use of free shipping terms, and use of the term return.The use of nonverbal consumer communication at Surabaya State University students includes use of time and advertising. Things that become the motives of consumers prefer shopping at Shopee 11.11 Big Sale, among others because of the many discounts, the existence of cashback, additional discounts for independent credit card users, to environmental factors.

Keywords: Communication Perception, Verbal and Non Verbal Communication, Shopee Consumers 1.1 Big Sale

(8)

viii صخلملا

،تيادنإ رىن

٠٢٠٢

تينورتكللاا ةراجتلا كلهتسمل يلاصتلاا كىلسلا .

يبىش

١١.١١

.تبلطلا دنع

ازه ضمس

ةسبجخىا ليهخسَى ًىبصحلاا كىيسىا ًف ثحبىا

ًبىش تٍّوشخنىلاا

١١.١١

هبصحلاا هلاخ ٍِ تبيطىا ذْع شٍبم ٌصخ

ًبىش ًف قىسخيى ليهخسٍ عفاد ًف ضمسو ،ًظفيىا شٍغو ًظفيىا

١١.١١

.ًفصىىا ًفٍنىا ثحبىا وخذٍ ثحبىا ازه ًذخخسا .شٍبم ٌصخ

حببىا جّبم بَى تىبحىا تساسذىا جهٍْ ًذخخساو

ليهخسٍ وٍبعح ثأس تث

.جٍّشخّلإا شبع قىسخىا هلاخ ٍِ عئببو

تبيط ذْع بٍظفى ليهخسٍ كىيس ُأ ثحبىا ازه جئبخّ جحشش

حيطصٍ ًاذخخسا ؛تغيىا هلاخ ٍِ ًىيعٍ تٍٍىنحىا بٌبباسىس تعٍبج

ذْع ذقْىا حيطصٍ ًاذخخساو ،تٍَسشىا شٍغ تغيىا ًاذخخساو ،ةأشجىا

شىا حيطصٍ ًاذخخساو ،ًلاخسلاا

.ذئبعىا حيطصٍ ًاذخخساو ًّبجَىا ِح

بٌبباسىس تعٍبج تبيط ذْع ليهخسٍ ٍِ ًظفيىا شٍغ هبصحلاا ًاذخخسا

فْصىاو سبعشىا ًف تٌىطَىا تٍقٌىسخىا تىبسشىا ىيع وَخشا تٍٍىنحىا

ٓسبٍخخا شثمأ ليهخسٍ عفاد ُىنح ًخىا سىٍلأا .ثبعىْصَىا فٍْصخم

ًبىش ًف قىسخيى

١١.١١

شٍثم بهٍْ شٍبم ٌصخ

دادشخساو ،ٌصخىا

.تئٍبىا ىخح ،يشٌذّبَى ُبَخئلاا تقبطب ًذخخسَى ٌصخىا ةدبٌص ،دىقْىا

،يظفللا ريغو يظفلا لاصتلاا ،يلاصتلاا كىلسلا :تيحاتفملا ثاملكلا

يبىش كلهتسم

١١.١١

.ريبك مصخ

(9)

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING i

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ii

PERNYATAAN DAN OTORITASError! Bookmark not defined. ABSTRAK ... iv ABSTRACT ... vii صخلملا ... viii KATA PENGANTAR ... ix DAFTAR ISI ... xi BAB I ... 1 PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8 C. Tujuan Penelitian ... 8 D. Manfaat Penelitian ... 8 E. Definisi Konsep... 9 1. Persepsi komunikasi ... 9 2. Konsumen ... 11

3. Shopee Big Sale 11.11Error! Bookmark not defined. F. Sistematika Pembahasan ... 13

(10)

xii

BAB II ... 15

KOMUNIKASI DAN PERSEPSI KONSUMEN ONLINE SHOPPING ... 15

A. Kerangka Teoritik ... 15

1. Persepsi komunikasi ... 15

2. Konsumen ... 22

3. PembelianSecaraOnline...29

B. Teori yang Relevan ... 27

C. Kerangka Pikir Penelitian ... 33

D. Perspektif Islam... 35

E. Penelitian Terdahulu yang relevan...42

BAB III ... 46

METODE PENELITIAN ... 46

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 46

B. Lokasi Penelitian ... 46

C. Jenis dan Sumber Data ... 47

D. Tahap-Tahap Penelitian ... 48

E. Teknik Pengumpulan Data ... 49

F. Teknik Validitas Data ... 51

G. Teknik Analisis Data ... 52

BAB IV ... 54

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Gambaran Umum Subyek Penelitian ... 54

(11)

xiii

C. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisis Data) ... 75

D. Perspektif Teoritis ... 82 E. Perspektif Keislaman ... 88 BAB V... 91 PENUTUP ... 91 A. Kesimpulan ... 91 B. Rekomendasi ... 92 C. Keterbatasan Penelitian ... 93 DAFTAR PUSTAKA ... 94 Daftar Tabel Tabel 2.1 Tahap-Tahap Keputusan Pembelian Konsumen...27

(12)

xiv

Daftar Bagan

Bagan 2.1 Kerangka Pikir

(13)

xv

Daftar Logo

Logo 2.2 Logo Shopee 11.11 Big

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan proses dimana seorang individu atau komunikator mengoperkan perangsang, biasanya berupa lambang-lambang atau bahasa untuk mengubah tingkah laku seseorang atau komunikan.1 Komunikasi dapat dilakukan dimana saja dan dengan cara yang sangat mudah. Cukup dengan menggunakan media elektronik, manusia dapat menghubungkan kita dengan orang berada di lain daerah seperti menggunakan media internet. Saat ini, internet sangat populer khususnya di kalangan millenial. Internet dapat digunakan tempat untuk mencari sebuah informasi yang up to date.

Perkembangan teknologi komunikasi pun telah menimbulkan perubahan di dalam dunia komunikasi massa. Dengan berkembangnya teknologi cara berkomunikasi seseorangpun ikut berkembang. Awalnya manusia bisa berkomunikasi dengan sesama manusia jika mereka saling bertemu langsung. Seiring dengan berkembangnya teknologi yang awalnya mereka harus bertemu langsung, sekarang dengan berkembangnya teknologi biarpun tidak bertemu secara langsung tetap bisa melakukan komunikasi. Marshal McLuhan merupakan salah satu akademisi yang memperkenalakan isitilah new media (media baru). New media adalah perkembangan teknologi komunikasi yang sejarahnya telah memperluas jangkauan

1

Nugroho J.Setiadi, Perilaku konsumen ( Jakarta: Prenamedia Group, 2003 ), 167

(15)

2

komunikasi manusia. Perkembangan teknologi komunikasi salah satunya ditandai dengan munculnya internet.

Internet merupakan sebuah kumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintah, organisasi maupun perorangan.2 Seiring berkembangnya zaman, banyak bermunculan media sosial berbasis internet yang digandrungi manusia. Sedangkan media sosial merupakan alat komunikasi yang yang digunakan oleh penggunanya untuk melakukan proses sosial.3 Media sosialpun sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia modern saat ini.

Adanya perkembangan teknologi informasi seperti internet dapat menyebabkan perubahan kultur masyarakat indonesia. Di era digital seperti sekarang, media elektronik dan internet menjadi salah satu media yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat bisnis. Perkembangan dunia maya sekarang mulai diminati oleh masyarakat salah satunya dalam bentuk belanja online. Belanja online adalah bentuk perdangan yang menggunakan perangkat elektronik dan memungkingkan konsumen untuk membeli barang atau jasa dari penjual melalui internet.

Di awal tren bisnis berbasis online, aplikasi whatsapp dan instagram merupakan dua aplikasi yang banyak digandrungi para pebisnis. Watshap adalah salah satu aplikasi media sosial yang dirancang untuk

2

Tracy Laquey, Sahabat Internet (Bandung: ITB, 1997), 1-2

3 Mulawarman, Aldila Dyas Nurfitri, “Perilaku Pengguna Media Sosial

Beserta Implikasinya Ditinjau Dari Perspektif Psikologi Sosial Terapan” Jurnal Iqra’. Vol.25 No.1, Mei 2017, hal 37

(16)

3

memudahkan penggunanya dalam berkomunikasi.4 Sedangkan instagram adalah sebuah aplikasi yang menampilkan foto-foto dan bertujuan untuk mengirimkan pesannya kepada orang lain secara cepat.5 Dua aplikasi tersebut yang sedang banyak digunakan saat ini, memungkinkan penjual untuk membagikan gambar barang dagangannya untuk bisa dilihat langsung oleh konsumen tanpa mereka harus datang langsung dan menyentuhnya. Keterangan yang terperinci membantu konsumen untuk lebih yakin akan kualitas barang meski tidak bersentuhan secara langsung.

Sukses berjualan lewat watshap dan instagram merupakan harapan dari semua pebisnis online. Namun tenyata banyak juga yang gagal setelah terjun langsung. Hal seperti ini bukan salah medianya maupun salah kompetitornya, tetapi salah pebisnisnya yang tidak menguasai teknik berjualan sukses lewat media online ini. Sebenarnya untuk mencapai kesuksesan pebisnis harus melakukan riset terlebih dahulu. Hal-hal apa yang dibutuhkan agar penjualannya mendapatkan penghasilan yang melimpah dan memuaskan. Setelah melalui proses, ternyata berbelanja melalui aplikasi whatsapp dan instagram memiliki kelemahan. Diantara yang paling menjadi pertimbangan adalah ongkos kirim yang dibebankan kepada pembeli dan jarang menawarkan promo. Tidak jarang ongkos kirim justru jauh lebih mahal ketimbang harga barang yang dipesan. Peluang inilah yang kemudian dibaca oleh para pebisnis

4 Ishak Abdulhak dan Deni Darmawan, Teknologi Pendidikan, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2015), 110

5

(17)

4

untuk meluncurkan aplikasi-aplikasi khusus jual beli online.

Banyaknya bermunculan aplikasi belanja online dan menawarkan berbagai kelebihannya masing-masing. Para konsumen bisa memilih aplikasi mana yang paling cocok dijadikan sahabat untuk berbelanja online, tentunya sesuai dengan karakteristik si pembeli. Salah satu aplikasi belanja online ini adalah shopee yang merupakan aplikasi belanja online paling terdepan di Asia Tenggara.6 Kini shopee juga memanjakan pengguna setianya, dengan mengadakan promo akhir tahun shopee menggelar program shopee 11.11 big sale yang telah berlangsung sejak 14 oktober hingga 11 november 2019.

Situs jual beli online tersebut, telah mempertemukan penjual dan pembeli di dunia maya. Proses pembayaran nya tergolong mudah, hanya dengan sistem pembayaran online. Pembeli hanya menunggu barangnya sampai dirumah setelah menyelesaikan transaksi pembayaran. Shopee pada ajang ini memberikan banyak promo menari dan tentu saja digandrungi oleh para konsumen online. Para pelaku bisnis lama yang masih menggunakan aplikasi instagram dan whatsapp, sudah banyak yang menambah opsi jalur pembelian barang. Tentu saja mereka tidak serta merta menginggalkan dua aplikasi terdahulu karena tidak semua konsumen akrab dengan aplikasi jual beli online.

Memutuskan membeli sebuah barang, konsumen melewati lima tahap yaitu mencari informasi, keputusan pembelian, menggunakan, evaluasi,

6

(18)

5

menghabiskan produk atau jasa.7 Proses pembelian dimulai ketika mengenali kebutuhan konsumen. Setelah konsumen telah mengenali kebutuhannya selanjutnya akan mencari informasi mengenai barang yang dibutuhkan. Setelah konsumen melakukan pencarian informasi selanjutnya akan melakukan keputusan pembelian barang atau jasa yang telah dipilih. Lalu konsumen akan menggunakannya. Setelah proses penggunaan konsumen baru melakukan evaluasi apakah barang atau jasa yang telah dibeli dirasa cukup memuaskan atau tidak. Proses terakhir yaitu menghabiskan produk atau jasa. Namun tidak selalu konsumen mengalami tahap tersebut secara runtut.

Manusia sering dihadapkan dalam sebuah pilihan untuk memenuhi sebagian kebutuhannya. Persepsi manusia muncul dari adanya proses pembelanjaran (pengalaman) masa lalu yang berkaitan dengan orang, objek, atau kejadian serupa yang ada disekitarnya. Ketiadaan pengalaman dalam menghadapi suatu objek akan membuat seseorang menafsirkan objek tersebut berdasarkan dugaan sementara atau pengalaman yang mirip. Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari individu lainnya dan hidup selalu berdampingan dengan individu lain dan tidak bisa lepas dari berbagai bentuk komunikasi.8 Selain membutuhkan orang lain, seseorang juga mempunyai kebutuhan lainnya untuk menjaga kelangsungan

7 Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam

Masyarakat (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), 357.

8

Lailatul Fitri, “komunikasi interpersonal berbasis metode maternal reflektif (MMR) antara ibu dan anak berkebutuhan khusus tunarungu: Studi kasus keluarga di SLB Ngelom Taman Sidoarjo”, Skripsi, Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya, 2017.

(19)

6

hidupnya. Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Selama mereka ingin memenuhi kebutuhannya, maka tindakan yang mereka lakukan sesuai dengan tujuan masing-masing.9

Komunikasi sangat berhubungan dengan persepsi manusia lainnya guna memenuhi kepuasan hidupnya. Setiap individu membutuhkan hubungan sosial dengan individu lain, kebutuhan semacam ini dapat terpenuhi melewati pertukaran pesan yang dianggap sebagai jembatan untuk mepersatukan manusia. Pesan dapat terlihat dari persepsi manusia. Persepsi merupakan interpretasi yang identik dengan penyandian balik (decoding) dalam proses komunikasi. Persepsi disebut inti dari komunikasi di karenakan jika persepsi kita atau penalaran kita atas segala sesuatu tidak kuat maka komunikasi menjadi tidak efektif. Kesamaan persepsi memudahkan orang untuk berkomunikasi. Sedangkan inti dari persepsi itu sendiri adalah penafsiran atau penyandian balik (decoding) dalam proses komunikasi.

Peneliti memilih judul Persepsi Komunikasi Konsumen Shopee 11.11 Big Sale pada Mahasiswa karena fenomena belanja ketika promo sudah menjadi kebiasaan bagi seorang mahasiswa. Alasan saya memilih informan dari mahasiswa Unesa berawal dari teman peneliti yang sering membuat status dan belanja sampai dua ratus lebih paket dengan harga semuanya Rp. 99. Setelah melihat status tersebut saya berinisiatif menanyakannya. Ternyata tidak hanya teman peneliti yang seperti itu, tetapi teman-teman sekelasnya juga banyak sepeti itu. Setelah mengetahui fenomena

9

Suranto Aw, Komunikasi sosial budaya (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), 21.

(20)

7

tersebut, akhirnya peneliti mendapatkan ide untuk menjadikannya sebagai judul skripsi.

Shopee ingin memanjakan pengguna setianya dengan mengadakan promo mulai tanggal 14 Oktober hingga 11 November setiap tahunnya, tetapi penulis mencoba untuk meneliti pada tahun 2019. Promo ini dibuat karena untuk memperingati hari pahlawan yang jatuh pada 10 November. Shopee juga memberikan apresiasi kepada 11 brand atas kontribusinya dalam memajukan brand lokal dan menjadikan brand lokal digemari oleh masyarakat. Dalam beberapa tahun belakangan, Shopee telah memberikan pengaruh yang lumayan besar dalam fashion lokal.

Keberhasilan ini tentu membuat kebanggan tersendiri bagi Shopee. Maka dari itu pada Shopee 11.11 Big Sale kali ini, Shopee memberikan apresiasi sebagai ucapan terimakasih kepada mitra brand dan penjual lokal sebagai pahlawan yang ikut sukses mengembangkan bisnisnya dengan membawa nama indonesia dan tumbuh bersama Shopee. Tentunya dengan menawarkan promo-promo yang membuat para konsumen enggan berpaling. Calon pembeli dibuai oleh promo-promo yang memaksa mereka untuk terus berbelanja. Pemilik aplikasi jual beli online ini sangat peka membaca pasar hingga promo-promo yang disuguhkan selalu dinanti oleh para konsumen.

Disini penulis berusaha meneliti bagaimana persepsi komunikasi konsumen di Shopee 11.11 Big Sale pada mahasiswa Universitas Negeri Surabaya dan tentunya persepsi komunikasi tersebut mengandung unsur-unsur komunikasi yang dirasa penting untuk diteliti guna sebagai pengembangan keilmuan bidang ilmu komunikasi.

(21)

8

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang sudah dijelaskan peneliti, dapat di rumuskan pokok permasalahan yang peneliti ingin kemukakan dalam penyusunan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana persepsi komunikasi verbal dan nonverbal yang dilakukan konsumen pada Shopee 11.11 big sale dikalangan mahasiswa?

2. Apa motif mahasiswa berbelanja di Shopee 11.11 big sale?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan persepsi komunikasi verbal dan nonverbal yang dilakukan konsumen pada Shopee 11.11 big sale dikalangan mahasiswa.

2. Untuk mengetahui motif mahasiswa berbelanja ketika Shopee 11.11 big sale.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritik

a) Sebagai bahan masukan serta refrensi untuk melengkapi bahan kepustakaan khususnya akademisi maupun praktisi.

b) Sebagai bahan masukan untuk pengembangan keilmuan bagi pihak pihak tertentu.

2. Kegunaan Praktis

a) Memberikan informasi kepada akademisi maupun praktisi tentang realitas obyek penelitian ini.

(22)

9

b) Diharapkan menambah wawasan bagi akademisi maupun praktisi untuk memperbaikinya jika akan melakukan penelitian selanjutnya.

E. Definisi Konsep

1. Persepsi komunikasi

Menurut Desiderato persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi yaitu memberikan makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli).10 Sedangkan menurut Leavit persepsi, dalam arti sempit yaitu penglihatan, bagaimana seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas yaitu pandangan atau pengertian, bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.

Komunikasi yang efektif tidak hanya merangkai kata saja, melainkan lebih dari itu, yaitu perlu dipertimbangkan bagimana sebuah pesan yang akan dipersepsikan. Persepsi disebut inti dari komunikasi, karena jika persepsi tidak akurat kita tidak mungkin berkomunikasi dengan efektif. Persepsi dapat menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat persepsi antar individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi,

10

Jalaludin Rachmat, Psikologi komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), 51.

(23)

10

konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.11

Sedangkan komunikasi merupakan proses seseorang individu mengoperkan perangsang untuk mengubah tingkah laku individu lainnya. Komunikasi pun penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan. Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi komunikasi meliputi komunikasi verbal dan nonverbal. Persepsi komunikasi adalah upaya seseorang untuk melakukan komunikasi, baik secara verbal maupun nonverbal. Komunikasi mencangkup semua yang dapat diterima oleh komunikan.

Komunikasi verbal adalah semua simbol yang menggunakan satu kata atau bahkan lebih. Bahasa termasuk dalam komunikasi verbal, bahasa merupakan seperangkat simbol dengan aturan untuk mengombinasikan simbol-simbol yang digunakan suatu komunitas.12 Sedangkan komunikasi nonverbal adalah semua syarat yang bukan termasuk kata-kata.13 Faktor sosial menjadi hal penting bagi seseorang untuk melakukan komunikasi. Namun, lingkungan sosial juga bisa menentukan bagaimana cara seseorang dalam berkata, berpakaian, dan bekerja.14 Dengan penjelasan tersebut, berarti persepso komunikasi

11 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2000), 167-168.

12

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), 260.

13 Ibid, 343. 14

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008),138.

(24)

11

yang dimaksud peneliti dalam penelitian ini yaitu kajian mengenai persepsi komunikasi melalui tindakan maupun perbuatan, secara verbal maupun nonverbal yang terdapat pada tingkah laku manusia.

2. Konsumen Shopee 11.11 Big Sale

Schiffman dan kanuk mendefinisikan konsumen sebagai persepsi yang diperlibatkan oleh konsumen untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.15 Kondisi yang dialami oleh seorang konsumen akan menyebabkan tindakan-tindakan tertentu. Dorongan konsumsi akan timbul ketika mucul keadaan tertentu dalam diri konsumen. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Batra menunjukkan bahwa keaadaan suasana hati sesaat mungkin menimbulkan reaksi konsumen pada sebuah promo.16 Dari promo ini menimbulkan keinginan seorang konsumen untuk membeli barang yang sebenarnya hanya untuk memenuhi keinginannya saja bukan kebutuhan. Jadi, dalam penelitian ini pengertian persepsi konsumen merupakan seseorang yang menggunakan barang atau jasa yang tersedia di Shopee 11.11 Big Sale.

Shopee 11.11 big sale kali ini digelar bertujuan untuk memberi pengalaman berbelanja dan memperingati hari pahlawan yang jatuh pada 10

15

Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen (Yogyakarta, CV. Andi Offset, 2013), 7-8.

16

Sutisna, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2002), 173.

(25)

12

November. Shopee juga memberikan apresiasi kepada 11 brand atas kontribusinya dalam memajukan brand lokal dan menjadikan brand lokal digemari oleh masyarakat saat ini. Dalam beberapa tahun belakangan, Shopee telah memberikan pengaruh yang cukup besar dalam fashion lokal. Keberhasilan ini tentu membuat kebanggan tersendiri bagi Shopee, maka dari itu pada Shopee 11.11 Big Sale kali ini. Shopee memberikan apresiasi sebagai ucapan terimakasih kepada mitra brand dan penjual lokal sebagai pahlawan yang sukses mengembangkan bisnisnya dengan membawa nama indonesia dan tumbuh bersama Shopee.

Dalam acara Shopee big sale 11.11 ini, banyak memberikan kejutan spesial yang dihadirkan oleh Shopee. Belanja di Shopee 11 big sale pasti diskon 50% setiap harinya. Serta gratis ongkir Rp.0. belanja online aman dan mudah dengan garansi Shopee. Produk terlengkap dengan harga termudah dan cashback yang menggiurkan. Dapatkan voucher gratis ongkir keseluruh indonesia dan dapat diakses dimanapun via ponsel. Tersedia berbagai kategori produk, mulai dari handphone, komputer, elektronik rumah, fotografi, otomotif, pakaian, perlengkapan rumah, bayi sampai anak dan kategori lainnya dengan harga termurah se Indonesia. Dijamin 100% produk original dari semua toko di Shopee mall. Nikmati diskon besar-besaran yang ada di flash sale serta imgkungan belanja yang aman.17

Dengan dimulainya puncak promo shopee 11.11 big sale artinya pengguna setia shopee akan

17

(26)

13

dimanjakan dengan serangkain promo antara lain, diskon 50%, gratis ongkir min belanja Rp 0 di semua toko, chasback 111% dan 6x flash sale kilat Rp 99 yang tentunya sayang untuk dilewatkan.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan penelitian ini terbagi dalam lima bab dan pada tiap-tiap bab nya terdapat sub-sub sebagaimana yang telah dijelaskan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep serta sistematika pembahasan.

BAB II KAJIAN TEORITIK

Bab ini, sub-bab pertama membahas mengenai kerangka teoritik. Berisi penjelasan konseptual terkait dengan tema penelitian, teori yang digunakan dan skematisasi teori atau alur pikir penelitian yang didasarkan pada teori. Kemudian dihubungkan dengan perspektif islam (sub-bab khusus). Lalu pada sub-bab kedua membahas mengenai penelitian terdahulu yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metode penelitian yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas data dan yang terakhir teknik analisis data.

(27)

14

Bab ini berisi tentang gambaran umum subyek penelitian, penyajian data serta pembahasan hasil penelitian (analisis data) yang meliputi perspektif teori dan perseptif islam.

BAB V Penutup

Bab ini berisi tentang simpulan, rekomendasi dan keterbatasan penelitian.

(28)

15

BAB II

KOMUNIKASI DAN PERSEPSI KONSUMEN ONLINE SHOPPING

A. Kerangka Teoritik 1. Persepsi komunikasi

a) Definisi Persepsi Komunikasi

Menurut Desiderato persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi yaitu memberikan makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli).18 Sedangkan menurut Leavit persepsi, dalam arti sempit yaitu penglihatan, bagaimana seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas yaitu pandangan atau pengertian, bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.

Komunikasi yang efektif tidak hanya merangkai kata saja, melainkan lebih dari itu, yaitu perlu dipertimbangkan bagimana sebuah pesan yang akan dipersepsikan. Persepsi disebut inti dari komunikasi, karena jika persepsi tidak akurat kita tidak mungkin berkomunikasi dengan efektif. Persepsi dapat menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat persepsi antar individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.19

18

Jalaludin Rachmat, Psikologi komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), 51.

19

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), 167-168.

(29)

16

Menurut Rhenald Kasaki persepsi ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut:20

1) Latar belakang budaya

Persepsi terikat oleh budaya. Bagaimana kita memaknai suatu pesan, objek atau lingkungan tergantung pada sistem nilai yang kita anut. Semakin besar perbedaan budaya antara dua orang semakin besar pula perbedaan persepsi mereka terhadap suatu realitas. Oleh karena itu tidak ada dua orang yang mempunyai nilai-nilai budaya yang sama persis, maka tidak pernah ada orang yang mempunyai persepsi yang sama persis.

2) Pengalaman masa lalu

Khalayak umumnya pernah memiliki suatu pengalaman tertentu atas objek yang dibicarakan. Makin intensif hubungan antara objek tersebut dengan khalayak, maka semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh khalayak.

3) Nilai-nilai yang dianut

Nilai adalah komponen evaluatif dari kepercayaan yang dianut mencangkup kegunaan, kebaikan, estetika, dan kepuasan. Nilai bersifat normatif, memberitahu suatu anggota budaya mengenai apa yang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang harus diperjuangkan dan lain sebagainya.

4) Berita-berita yang berkembang

Berita-berita yang berkembang adalah berita-berita seputar produk baik melalui media massa

(30)

17

maupun informasi dari orang lain yang dapat berpengaruh terhadap persepsi seseorang. Melalui berita yang berkembang di masyarakat dapat mempengaruhi terbentuknya persepsi pada benak khalayak.

Sedangkan komunikasi adalah proses seorang individu mengoperkan perangsang dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu lainnya.21 Komunikasi pun merupakan penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan. Berikut definisi komunikasi menurut para ahli:

1) Dennis Murphy dalam bukunya yang berjudul Better Business Communication, mengartikan komunikasi adalah seluruh proses yang dipergunakan untuk mencapai pikiran orang lain.

2) Longman Dictionary of Contemporary English memberikan definisi bahwa komunikasi adalah upaya untuk membuat pendapat, mengatakan perasaan, menyampaikan informasi dan sebagainya.

3) Harwood berpendapat komunikasi didefinisikan secara leboh teknis sebagai suatu proses untuk membangkitkan kembali ingatan-ingatan.22

Secara garis besar komunikasi adalah kata yang mencangkup segala bentuk interkasi

21

Nugroho J. Setiadi, Perilaku konsumen: edisi revisi (Jakarta: Kencana, 2003), 167.

22 Kadar Nurjaman dan khaerul umam, komunikasi dan public relation:

panduan untuk mahasiswa, birokrat, dan praktisi bisnis (Bandung: Pustaka Setia, 2012), 36.

(31)

18

dengan orang lain berupa percakapan biasa, membujuk, mengajar, hingga menegosiasi.23 Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi komunikasi meliputi komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal yaitu seperti bahasa yang merupakan alat untuk berkomunikasi. Pesan verbal termasuk jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Sedangkan komunikasi nonverbal berupa isyarat bukan melalui kata-kata. Jadi, persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu komunikasi verbal dan nonverbal yang pada tingkah laku manusia.

b) Jenis- Jenis Persepsi Komunikasi

Peneliti membatasi jenis-jenis komunikasi yang akan diteleti, agar tidak tidak terlalu luas membahas mengenai komunikasi. Secara garis besar, jenis-jenis persepsi komunikasi dibagi menjadi dua yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

1) Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi melalui kata-kata, baik secara lisan ataupun tulisan. Bahasa merupakan bagian terpenting dalam komunikasi. Komunikasi verbal merupakan wujud dari simbol-simbol atau makna kata-kata yang tidak pernah jelas sehingga membangun makna dalam proses komunikasi.24 Bahasa verbal adalah sarana

23

Kadar Nurjaman dan khaerul umam, komunikasi dan public relation: panduan untuk mahasiswa, birokrat, dan praktisi bisnis (Bandung: Pustaka Setia, 2012), 36.

24

Nia Kania Kurniati, Komunikasi antar pribadi konsep dan teori dasar (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), 27.

(32)

19

untuk menyampaikan sebuah pikiran dan perasaan. Bahasa juga dijadikan sarana untuk berkomunikasi, jadi pemberi dan penerima pesan saat menggunakan bahasa harus ada kesepakatan bersama dalam menggunakan simbol-simbol supaya sama-sama memahaminya.

Penyampaian dan penerimaan pesan seringnya menggunakan tulisan. Walaupun dalam bentuk tulisan, bahasa yang digunakan yaitu bahasa yang berbentuk lisan. Dalam organisasi media verbal itu, seperti buletin, pamflet merupakan media yang mempunyai peluang yang dapat dijadikan timbal balik seperti dalam bentuk diskusi dan tatap muka.25

2) Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan melalui lambang-lambang seperti ekspresi wajah, gerakan tubuh, isyarat tangan, dan lain-lain. Dalam komunikasi nonverbal, informasi biasanya disampaikan melalui isyarat (gesture), gerak-gerik (movement), suatu barang, waktu, pakaian, atau sesuatu yang

25 Kadar Nurjaman dan khaerul umam, komunikasi dan public relation:

panduan untuk mahasiswa, birokrat, dan praktisi bisnis (Bandung: Pustaka Setia, 2012), 42.

(33)

20

dapat menjelaskan suasana hati atau perasaan tertentu.26

Komunikasi nonverbal biasa disebut juga sebagai komunikasi bahasa tubuh. Selain itu disebut juga sebagai ilustrator. Misalnya menunjukka tinggi tubuh seseorang atau gendutnya perut penyanyi. Dengan adanya komunikasi nonverbal dapat mengartikan penekanan, pengulangan, melengkapi, bahkan dapat mengganti komunikasi verbal, sehingga memudahkan mengartikan maksud dari komunikasi verbal. Berikut merupakan beberapa bentuk komunikasi nonverbal, diantaranya chronemics (waktu), iklan dan warna.

(a) Chronemics (waktu)

Bagi sebagian orang, waktu sangatlah berarti. Ketika berkomunikasi, manusai harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Chronemic merupakan bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas dan dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu.

Peran chronemic dalam komunikasi nonverbal yaitu untuk

26

Kadar Nurjaman dan khaerul umam, komunikasi dan public relation: panduan untuk mahasiswa, birokrat, dan praktisi bisnis (Bandung: Pustaka Setia, 2012), 43.

(34)

21

membantu memahami individu mengirim pesan dan menjaga kegiatan sehari-hari agar lancar tanpa penundaan atau gangguan.

(b) Iklan

Pesan nonverbal yang diungkapkan dalam sebuah iklan dapat berfungsi untuk mengulangi ungkapan dari pesan verbal dan melengkapi arti dari pesan verbal tersebut. Melalui pengulangan dan penegasan pada pesan nonverbal, lahirlah iklan yang komunikatif dan mampu membangkitkan keinginan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.

(c) Warna

Warna juga memberi arti terhadap suatu objek. Di Indonesia warna hijau seringkali diidentitaskan sebagai warna persatuan pembangunan, kuning golongan karya, dan merah sebagai warna partau demokrasi. Hampir semua bangsa didunia memiliki artu tersendiri pada warna,. Hal ini dapat dilihat dari bendera nasional masing-masing, serta upacara ritual lainnya yang dilambangkan dengan warna.

Selain dua aspek diatas, kita perlu memahami fungsi yang menunjukkan komunikasi nonverbal, sebagai berikut:

(35)

22

(a) Repitition (pengulangan) yaitu pengulangan berupa pesan dari seorang individu yang dilakukan secara verbal. (b) Contradiction (pertentangan) yaitu

pertentangan pesan yang dilakukan kepada seseorang. Pada waktu tertentu, mungkin komunikasi nonverbal dianggap lebih akurat dari komunikasi nonverbal.

(c) Substitution (pengganti pesan) seperti komunikasi dengan “fire in his eyes” (melotot, mengepalkan tangan)

(d) Complementing (melengkapi pesan verbal) seperti mengatak bagus dengan menunjukkan ibu jari.

(e) Accenting (penekanan) yaitu menggarisbawahi komunikasi verbal.

2. Konsumen

a) Definisi Konsumen

Konsumen merupakan persepsi seseorang mengenai lingkungannya, dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.27 Dalam buku Hukum Perlindungan Konsumen dijelaskan, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen menyebutkan: konsumen adalah setiap orang yang memakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,

27

Nugroho J. Setiadi, Perilaku konsumen: edisi revisi (Jakarta: Kencana, 2003), 2-3.

(36)

23

keluarga, orang lain bahkan makhluk hidup lainnya yang tidak untuk diperdagangkan.28

b) Persepsi Konsumen

Menurut Desiderato persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi yaitu memberikan makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli).29 Sedangkan menurut Leavit persepsi, dalam arti sempit yaitu penglihatan, bagaimana seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas yaitu pandangan atau pengertian, bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.

Persepsi konsumen suatu proses yang membuat seseorang memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya.Komunikasi yang efektif tidak hanya merangkai kata saja, melainkan lebih dari itu, yaitu perlu dipertimbangkan bagimana sebuah pesan yang akan dipersepsikan. Persepsi disebut inti dari komunikasi, karena jika persepsi tidak akurat kita tidak mungkin berkomunikasi dengan efektif. Persepsi dapat menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat persepsi antar individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, konsekuensinya semakin

28 Zulham, Hukum perlindungan konsumen (Jakarta: Kencana, 2013),17. 29

Jalaludin Rachmat, Psikologi komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), 51.

(37)

24

cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.30

c) Karakteristik Konsumen

Konsumen merupakan pembeli ekonomis, yaitu semua orang yang mengetahu semua fakta dan logis membandingkan pilihan yang ada berdasarkan biaya dan nilai manfaat yang diterima untuk memperoleh s

Tahap-Tahap Keputusan Pembelian Konsumen

Gambar 2.1

Tahapan Keputusan Pembelian Konsumen

(sumber: buku Ujang Sumarwan)

Proses keputusan Membeli atau mengkonsumsi suatu barang sangat dipengaruhi oleh persepsi setiap konsumen. Pertama konsumen melakukan31 Pengenalan Kebutuhan. Keputusan pengenalan kebutuhan oleh konsumen muncul saat konsumen akan menghadapi suatu masalah yaitu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan

30

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), 167-168.

31

Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Masyarakat (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), 361-363.

Pengenalan Kebutuhan Evaluasi Alternatif Evaluasi Setelah Pembelian Pencarian Informasi Keputusan Pembelian

(38)

25

yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Kebutuhan harus diaktifkan terlebih dahulu sebelum ia dikenali.

kedua yaitu Pencarian Informasi. Pencarian Informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa sebenarnya kebutuhan bisa terpenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan didalam pikirannya lalu mencari informasi dari luar. Ketiga adalah evaluasi Alternatif. Evaluasi alternatif dilakukan ketika informasi yang didapat sudah cukup. Keempat adalah keputusan pembelian, keputusan pembelian dilakukan ketika konsumen sudah membeli produknya. Terakhir adalah evaluasi setelah pembelian, hal ini dilakukan ketika konsumen suka atau tidak terhadap barang yang sudah dibeli.32

Namun tidak selalu setiap konsumen mengalami keenam tahap tersbut secara runtut dan tidak selalu mengalami semua tahap tersebut. Dengan mempelajari proses komunikasi dalam persepsi konsumen dapat memberikan beberapa manfaat yaitu dapat mengetahui dan memahami pengertian komunikasi pemasaran, proses komunikasi pemasaran, pengertian persepsi konsumen, dan beberapa proses komunikasi dalam persepsi konsumen.

Schhiffian dan Kanuk (2010) mendefinisikan keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif

32

Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Masyarakat (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), 361-363.

(39)

26

karena konsumen yang hendak melakukan pilihan harus memiliki pilihan alternatif terlebih dahulu. Jika konsumen tidak memiliki pilihan alternatif, seperti pada pembelian produk menurut kebutuhan atau hanya sebagai keinginan saja.33

3. Pembelian Secara Online (online shopping)

Online shopping merupakan sebuah proses transaksi yang dilakukan melalui media atau perantara , seperti melalui situs-situs jual beli online atau jejaring sosial yang menyediakan barang atau jasa diperjual belikan.34 Belanja online sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang karena banyaknya kemudahan-kemudahan yang telah diberikan, seperti kemudahan ketika mencari barang yang diinginkan.

Melalui online shopping kita dapat membeli sebuah produk tanpa bertatap muka dengan penjual. Konsep belanja melalui online shopping yaitu belanja online dapat diartikan sebagai keinginan konsumen untuk dapat membelanjakan sebagian uangnya untuk membeli sesuatu yang diinginkan di toko online yang diminati. Proses itu dapat dilakukan dengan cara memesan barang yang diinginkan melalui penjual melalui internet. Lalu, melalukan pembayaran melalui transfer via bank, e-bank, ataupun sistem COD (Cash On Delivery).

33

Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Masyarakat (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), 357.

34

Dedy Ansari Harahap dan Dita Amanah, “Perilaku belanja online di Indonesia: Studi kasus,” Jurnal Riset Manajement Sains Indonesia, vol. 9, no.2, 2018, 195.

(40)

27

Pembelian online berkembang semakin baik dari segi pelayanan, keamanan, keefektifitas, dan juga popularitas. Belanja online kini sudah tidak menjadi hal yang asing lagi. Konsumen tidak perlu lagi mengeluarkan tenaga untuk berbelanja, cukup hanya melihat website sudah dapat melakukan pembelian. Produsen harus mengerti persepsi konsumen agar mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen terhadap informasi yang diterimanya, sehingga produsen (penjual) dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai.35

Proses pengambilan keputusan pembelian secara online dapat dipengaruhi dari dua faktor. Faktor eksternal (berasal dari penjual) dan faktor internal (meliputi motif, emosi, faktor sosial budaya dan faktor psikologis). Pengambilan keputusan konsumen dapat menjadi implusif dan rasional. Jadi prosesnya berakhir dengan pembelian online. Dari proses ini berdampak pada harga maupuns kualitas produk yang ditawarkan dilingkungan online maupun offline, layanan pelanggan dan aktivitas pelayanan lainnya.

B. Teori yang Relevan

Teori yang paling relevan dalam penelitian ini yaitu teori interaksi simbolik. Tokoh-tokoh yang memiliki kontribusi besar terhadap teori ini yaitu George Herbert Mead, Jane Addams, William J. Thomas, dan Robert Erza Park. Diantara tokoh tersebut, George Herbert Mead merupakan tokoh yang paling besar kontribusinya dalam

35

Sumawarman, Perilaku konsumen: Teori perempuan dalam pemasaran (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), 215.

(41)

28

teori ini. Mead menekankan pentingnya meneliti hubungan antara interaksi sosial dan proses-proses mental subjektif, seperti konsep diri yang berhubungan dengan komunitas atau masyarakat yang lebih besar. Mead bertujuan memahami bagaimana kapasitas komunikasi melalui simbol-simbol berkembang diantara manusia, serta bagaimana hal tersebut mematangkan kepribadian.36

Teori interaksi simbolik adalah suatu aktivitas yang merupakan ciri khas dari manusia, yaitui komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna. Perspektif interaksi simbolik berusaha memahami manusia dari sudut pandang subjek. persepektif ini menyarankan kepada manusia harus melihat dari proses yang memungkinkan manusia membentuk dan mangatur persepsi mereka dengan mempertimbangkan ekspektasi dari orang lain dan menjadikannya mitra bagi interaksi mereka.37

a) Pikiran (Mind)

Mead mendefinisikan pikiran (Mind) sebagai kemampuan untuk menggunakan simbol yang memiliki makna sosial yang sama, Mead mempercayai bahwa manusia harus mengembangkan pikiran melalui interkasi dengan orang lain. Seperti halnya bayi, Bayi tidak dapat berinterakasi dengan orang lain sampai dia mempelajari bahasa (Lenguage), atau simbol verbal dan nonverbal yang diatur dalam pola-pola untuk mengekspresikan pemikiran dan perasaan yang dimilikinya. Bahasa tergantung pada simbol

36

Richard West dan Lynn H. Turner, Pengantar teori komunikasi: analisis dan aplikasi (Jakarta: Salemba Empat, 2008), 35.

37

Deddy Mulyana, Metode penelitian kualitatif: paradigma baru ilmu komunikasi dan ilmu sosial lainnya (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), 68-70.

(42)

29

signifikan (Significant Symbol), atau simbol yang memunculkan makna bagi orang banyak.38

Dengan menggunakan bahasa untuk berinteraksi dengan orang lain, berarti kita mengembangkan apa yang dikatakan oleh Mead. Hal ini dapat menciptakan setting interior bagi masyarakat yang beroprasi diluar diri kita. Pikiran digambarkan sebagai cara seseorang menginternalisasi masyarakat. Tetapi pikiran tidak tergantung pada masyarakat saja. Mead menjelaskan bahwa keduanya memiliki hubungan timbal balik. Ketika seseorang mempelajari bahasa, ia belajar berbagai norma sosial atau aturan budaya yang hendak mengikatnya. Selain itu, ia juga mempelajari cara untuk membentuk dan mengubah dunia sosial menjadi sebuah interaksi.

Terkait dengan konsep pikiran adalah pemikiran (trought), dinyatakan oleh Mead sebagai percakapan didalam diri sendiri. Mead berpegang bahwa tanpa adanya rangasangan sosial dan interksi sosial dengan orang lain, orang tidak akan mampu mengadakan pembicaraan dalam diri sendiri atau bahkan mempertahankan pemikirannya.

Menurut Mead, salah satu aktivitas penting yang diselesaikan seseorang melalui pikiran yaitu pengambilan peran (role taking), atau kemampuan menempatkan diri sendiri dalam diri khayalan dari orang lain. Proses ini disebut sebagai pengambilan perspektif karena kondisi mensyaratkan untuk mengkondisikan perspektifnya sendiri terhadap sebuah pengalaman dan sebaliknya membayangkan dari perspektif orang lain. Mead menyatakan bahwa

38

Richard West dan Lynn H. Turner, Pengantar teori komunikasi: analisis dan aplikasi (Jakarta: Salemba Empat, 2008), 39.

(43)

30

pengambilan peran adalah sebuah tindakan simbolis yang dapat membantu dalam menjelaskan perasaan kita mengenai diri dan juga mengembangkan kapasitas untuk berempati dengan orang lain.

b) Diri (Self)

Mead mendefinisikan diri (Self) yaitu sebagai kemampuan merefleksikan diri sendiri dalam pespektif orang lain. Mead tidak mempercayai bahwa diri berasal dari introspeksi atau pemikiran mengenai diri sendiri. Bagi Mead, diri berkembang dari sebuah jenis pengambilan peran yang khusus dan membayangkan bagaimana kita dilihat oleh orang lain. Mead menyebut hal seperti ini sebagai cermin diri (looking-glass-self), atau kemampuan kita untuk melihat diri sendiri dalam pandangan orang lain. Cooley (1972) menyakini tiga prinsip pengembangan yang dihubungkan dengan cermin diri:39

1) Kita membayangkan bagaimana kita terlihat dimata orang lain

2) Kita membayangkan penampilan mereka mengenai penampilan kita

3) Kita merasa tersakiti atau bangga terhadap perasaan pribadi ini.

Ketika Mead berteori mengenai diri, ia mengamati bahwa melalui bahasa orang dapat memiliki kemampuan menjadi subjek dan objek bagi dirinya sendiri. Sebagai subjek kita bertindak dan sebagai objek kita mengamati tindakan kita sendiri. Subjek sebagai I dan objek sebagai Me. I bersifat spontan, implusif, dan kreatif sedangkan Me lebih reflektif

39

Richard West dan Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi: analisis dan aplikasi (Jakarta: Salemba Empat, 2008), 40.

(44)

31

dan peka terhadap sosial. I mungkin saja menginginkan untuk pergi dan nongkrong setiap malam, sedangkan Me mungkin lebih berhati-hati dan menyadari adanya pekerjaan rumah yang harus dikerjakan daripada nongkrong. Mead melihat diri sebagai sebuah proses yang mengintegrasikan antara I dan Me.40

c) Masyarakat (Society)

Mead mendefinisakan masyarakat (Society) sebagai jajaring hubungan sosial yang diciptakan oleh manusia. orang lain terlibat dalam masyarakat melalui persepsi yang mereka pilih secara aktif maupun sukarela. Jadi, masyarakat menggambarkan bagaimana hubungan beberapa persepsi yang terus disesuaikan oleh individu-individu. Masyarakat ada sebelum adanya individu tetapi masyarakat diciptakan dan dibentuk oleh invidu, dengan melakukan tindakan yang sejalan dengan orang lain.41

Masyarakat terdiri dari individu-individu dan Mead telah membahas mengenai dua bagian penting masyarakat yang memengaruhi pikiran dan diri individu. Pemikiran Mead tentang orang lain secara khusus (particular others), menjelaskan mengenai individu-individu dalam masyarakat yang signifikan menurut kita. Mereka biasanya merupakan anggota keluarga, teman, dan kerabat kerja serta supervisor. Kita melihat orang lain secara khusus untuk mendapatkan rasa penerimaan sosial dan mengenai

40

Ibid, 41.

41

(45)

32

diri. Orang lain secara khusus konteksnya untuk memengaruhi perasaan dan rasa mengenai diri kita.

Orang lain secara umum (generalized other), merujuk pada cara pandang sebuah kelompok sosial ataupun budaya. Hal ini diberikan oleh masyarakat kepada kita dan sikap orang lain dari keseluruhan komunitas. Orang lain secara umum memberikan informasi mengenai peranan, aturan, dan sikap yang dimiliki oleh suatu komunitas. Orang lain secara umum juga memberikan kita perasaan tentang bagaimana orang lain bereaksi kepada kita dan harapan sosialnya. Perasaan ini memengaruhi dalam pengembangan kesadaran sosial. Orang lain dapat membantu dan menengahi konflik yang dimunculkan oleh kelompok lain yang berkonflik.

Dalam teori interaksi simbolik memiki beberapa prinsip menurut konsep teori Herbert Mead yang dijelaskan sebagai berikut:

1) Manusia dibekali sebuah kemampuan untuk berfikir, tidak seperti binatang.

2) Kemampuan berpikir ditententukan oleh interaksi sosial antar invidu.

3) Dalam interaksi sosial, manusia belajar memahami simbol-simbol beserta maknanya yang memungkinkan manusia untuk memaknai kemampuan berpikirnya.

4) Makna dan simbol memungkinkan manusia bertindak dan berinteraksi satu sama lain.

5) Manusia dapat mengubah arti dan simbol yang digunakan berinteraksi berdasarkan penafsiran mereka mengenai situasi tertentu.

(46)

33

6) Manusia berkesempatan untuk melakukan perubahan karena kemampuan interaksi dengan diri.

7) Pola tindakan dan interkasi saling berkaitan akan membentuk sebuah kelompok.42

C. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pemikiran merupakan pemetaan yang telah dibuat untuk penelitian yang bertujuan menggambarkan alur pikir dari peneliti. Kerangka pemikiran memiliki arti mengenai pemaparan teori yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti. Dengan adanya kerangka pemikiran, dapat memberikan dasar pemikiran bagi peneliti untuk diangkat dalam fokus penelitian, serta sebagai landasan teori yang digunakan sebagai penguat penelitian. Berikut kerangka pikir dari penelitian ini.

42

George Ritzer and Douglas J.Goodman, Teori sosiologi modern...287-289.

(47)

34

Konsumen Shopee 11.11 Big Sale Persepsi Komunikasi Verbal yaitu bahasa Persepsi Komunikasi Nonverbal yaitu penggunaan waktu dan iklan Teori Interaksi Simbolik Pikiran (Mind) Diri (Self) Masyarakat (society) Persepsi Komunikasi Konsumen Shopee 11.11 Big

Sale

Bagan 1.1 Kerangka Pikir penelitian

(48)

35

Alur pemikiran yang digunakan oleh peneliti yaitu persepsi komunikasi konsumen Shopee 11.11 Big Sale pada mahasiswa Unesa Surabaya adalah untuk mengetahui persepsi komunikasi yang digunakan oleh konsumen. Dalam hal ini peneliti juga memerlukan pengamatan mengenai kegiatan komunikasi konsumen Shopee 11.11 Big Sale.

Komunikasi konsumen disini mencangkup komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal yaitu bahasa yang digunakan oleh konsumen Shopee 11.11 Big Sale dan komunikasi nonverbal yaitu iklan dan chronemic. Selanjutnya dikonfirmasi dengan teori interaksi simbolik Teori interkasi simbolik merupakan komunikasi yang digunakan untuk mencapai tujuan konsumen. Selanjutnya setelah dikonfirmasi dengan teori interaksi simbolik yang meliputi pikiran (mind), diri (self), dan masyarakat (society). Akan ditemukan dengan temuan yang diperoleh yaitu Persepsi Komunikasi Konsumen Shopee 11.11 Big Sale .

D. Perspektif Islam

a) Pengertian Akad As-Salam Dalam Pandangan Islam

Secara bahasa, transaksi As-Salam (akad) memiliki banyak arti yaitu kembali pada bentuk ikatan atau hubungan terhadap dua hal yaitu As-Salam atau As-Salaf. Kedua istilah tersebut merupakan istilah dalam bahasa arab yang mengandung makna “penyerahan”. Sedangkan para fuqaha menyebutnya al-mahawij (barang-barang mendesak). Karena itu sejenis jual beli

(49)

36

barang yang tidak ada ditempat, sementara dua pokok yang melakukan transaksi jual beli mendesak.43

Jual beli dalam fiqih islam disebut as-salam menurut bahasa penduduk hijaz, sedangkan bahasa penduduk Iraq disebut as-salaf. Kedua makna tersebut mempunyai makna yang sama, dua makna itu digunakan oleh Nabi dan sebagaimana telah diriwayatkan bahwa Rasulullah ketika membicarakan akad bay’salam, beliau menggunakan kata as-salaf disamping as-salam, sehinggan kata tersebut merupakan kata yang sama. Dengan adanya pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa akad As-Salam merupakan akad pesanan dengan membayar terlebih dahulu, sedangkan barangnya diserahkan kemudian, tetapi ciri-ciri barang tersebut harus jelas secara penyifatannya.

b) Pengertian Akad As-Salam secara Online ( e-Commerce)

Transaksi akad As-Salam secara online adalah transaksi pesanan yang tidak dilakukan secara tatap muka, hanya dengan melakukan transfer data melalui internet yang telah disetujui oleh kedua belah pihak yaitu antara penjual dan pembeli. Perkembangan teknologi membuat transaksi menjadi mudah walaupun dengan jarak jauh, dimana manusia dapat berinteraksi walaupun tanpa bertatap muka secara langsung. Hal paling penting dalam berbisnis yaitu memberikan informasi yang jelas tentang barang tersebut.

Definisi e-Commerce secara umum adalah merujuk pada semua bentuk transaksi komersial yang menyangkut organisasi dan transaksi data yang

43

Sayyid Sabiq, Fiqh sunnah V Mujahidin Muhayan (Jakarta: Cakrawala Publishing, 2009), 217.

(50)

37

digeneralisasikan kedalam bentuk teks, suara maupun gambar secara lengkap. Sedangkan pihak yang terlibat sebagaimana yang telah diungkapkan dalam akad salam di atas tidak beda jauh, hanya berbeda pada persyaratan tempat.

c) Hukum Akad As-Salam Secara Online

Jual beli seperti ini di isyaratkan dalam islam berdasarakan firman Allah dalam surat al-Baqarah: 2 ayat 282 yang berbunyi:

ُٓىُبُخْمبَف ىًََّّسٍُ ٍوَجَأ ٰىَىِإ ٌٍَِْذِب ٌُْخٌَْْاَذَح اَرِإ اىٍَُْآ ٌَِِزَّىا بَهٌَُّأ بٌَ Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’alah tidak dengan secara tunai, untuk waktu yang telah ditentukan, hendaklah kamu menulisnya.” (Qs. al-Baqarah/282)

Dalil di atas menjelaskan tentang persepsi seseorang dalam bermuamalah, baik secara hutang piutang atau jual beli dengan pembayaran tidak secara tunai. Dalam jual beli salam, yang merupakan jual beli pesanan dengan pembayaran dimuka baik tunai ataupun tidak, diharuskan untuk melakukan penulisan dalam transaksi tersebut. Isi dan maksud ayat di atas termasuk penulisan atau pencatatan dalam setiap transaksi mu’amalah.

Bisnis online maupun bisnis offline tidak berbeda jauh. Bisnis online ataupun offline sama-sama menjanjikan keuntungan yang cukup besar. Ada yang halal dan ada yang haram, ada yang legal dan ada yang tidak legal. Namun, dalam praktek nyata terdapat

(51)

38

perbedaan yang sering membuat para usaha memilih-milih peluang bisnis yang sesuai dengan potensinya. Sehingga ada sebagian pelaku usaha yang memilih bisnis online karena sesuai dengan kemampuannya. Hukum dasar bisnis online sama seperti akad jual beli dengan akad as-Salam, akan menjadi haram, apabila: 1) Melanggar perjanjian atau ada unsur penipuan. 2) Barang atau jasa yang menjadi objek transaksi

adalah barang yang diharamkan, seperti narkoba, pelanggaran hak cipta, hingga situs-situs yang bisa membawa pengunjung ke dalam perzinaan.

3) Sistemnya haram seperti money gambling. Judi itu tetap haram walaupun dilakukan di darat maupun udara.44

Ketika seseorang terjun kedalam bisnis online, pasti banyak sekali godaan dan tantangan bagaimana seseorang harus berbisnis sesuai dengan koridor islam. Selam seseorang berbisnis online sesuai dengan prinsip-prinsip islam dan bermanfaat bagi orang lain, uangnya yang didapat insyaallah berkah. Transaksi online diperbolehkan menurut islam selama tidak mengandung unsur-unsur yang dapat merusaknya transaksi, seperti riba, penipuan, kecurangan dan tidak memenuhi syarat-syarat dan rukun-rukun didalam jual beli tersebut.45 Rukun-rukun jual beli menurut jumhur ulama yaitu:

44

Syekh Abdurrahman as-Sa’di, dkk, fiqh jual beli (Jakarta: Senayan Publishing, 2008), 299.

45

Laufan, “Fiqh makalah makelar samsarah assalam”, diakses pada 10 Februari 2020.

(52)

39

1) Al-Aqid

Al-Aqid adalah orang yang melakukan akad. Dalam perjanjian salam, pihak penjual disebut dengan al-muslam ilaih (orang yang diserahi) dan pihak pembeli disebut al-muslam atau pemilik as-salam (yang menyerahkan).46 Keberadaan aqid sangatlah penting, karena tidak dapat dikatakan akad jika tidak ada aqid, dan tidak akan terjadi ijab dan qabul tanpa adanya aqid.

2) Ada barang yang di akadkan

Barang yang dijadikan akad disebut al-muslam fih. Barang yang dipesan harus jelas ciri-cirinya dan waktu penyerahannya. Harga dalam jual beli salam harus jelas dan diserahkan waktu akad.

3) Ijab dan qabul

Ijab (pernyataan malakukan akad) dan qabul (penerimaan ikatan) sesuai dengan syari’at yang berpengaruh pada objek perikatan. Sesuai syari’at yaitu seluruh perikatan yang dilakukan oleh kedua pihak atau lebih tidak boleh, apabila tidak sejalan dengan kehendak syara’.

Syarat-syarat sah jual beli yaitu:

1) Syarat-syarat pelaku akad, yaitu bagi pelaku akad diwajibkan berakal dan memiliki kemampuan memilih. Jadi orang gila, orang mabuk, anak kecil tidak bisa dinyatakan sah.47

2) Syarat-syarat barang yang diakadkan, yaitu suci (halal dan baik), bermanfaat, milik orang yang

46

Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K.Lubis, Hukum perjanjian dalam islam (Jakarta: Sinar Grafika, 1994), 48.

47

Chairuman Pasaribu, Suhrawardi K. Lubis, Hukum perjanjian dalam islam, (Jakarta: Sunan Grafika, 1996), 35.

(53)

40

melakukan akad, mampu diserahkan oleh pelaku akad, mengetahui status barang, dan barang dapat diterima oleh pihak yang melakukan akad.48

d) Perbedaan As-Salam dengan Jual Beli Biasa

Ada beberapa perbedaan antara jual beli salam dengan jual beli biasa yang telah dikemukakan para ulama fiqih, yaitu:

1) Harga barang dalam jual beli pesanan tidak boleh dirubah dan harus diserahkan seluruhnya saat akad berlangsung. Semisalnya, produsen punya utang pada konsumen lalu harga barang yang dipesan itu dibayar dengan utang itu, bukan dengan uang tunai. Dalam jual beli salam tidak boleh dilakukan, karena tujuan dari jual beli pesanan adalah membantu penjual untuk memproduksi barang. Jadi, unsur harga barang yang harus diserahkan ketika akad sangat menetukan sah atau tidaknya jual beli. Berbeda dengan jual beli biasa, pembeli boleh membayar dengan utang penjual pada pembeli. Maksutnya, utang dianggap lunas dan barang diambil oleh pembeli.49

2) Pihak penjual tidak dibenarkan menyatakan uang pembeli dibayar kemudian, jika ini terjadi maka tidak bisa disebut dengan jual beli pesanan. Sedangkan dalam jual beli biasa, pihak penjual boleh berbaik hati untuk menunda perimaan harga barang ketika barang telah selesai diserahkan.

48

Rahmat Syafei, Fiqh muamalah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001), 52.

49

Nasrun Haroen, Fiqh muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), 151.

(54)

41

Persoalan lain dalam masalah jual beli pesanan adalah masalah penyerahan barang ketika tenggang waktu yang disepakati jatuh tempo. Dalam kaitannya, para ulama fiqh sepakat menyatakan bahwa pihak penjual wajib menyerahkan barang itu jika waktu yang disepakati telah jatuh tempo. Tetapi jika barang diterima pemesanan dan ternyata ada cacat atau tidak sesuai dengan ciri-ciri barang yang telah dipesan, dalam kasus ini pihak konsumen boleh menyatakan apakah dia menerima atau tidak. Dalam jual beli ini hak khiyar tidak ada. Pihak konsumen boleh meminta ganti rugi atau untuk memperbaiki barang sesuai yang dipesan. Sedangkan dalam kitab fiqh mazhab Syafi’i yang dimaksud jual beli yaitu menukarkan barang atau barang dengan uang, dengan jalan melepaskan hak milik dari seseorang terhadap orang lainnya atas dasar kerelaan dari kedua belah pihak.50

Menurut Fathi ad-Duraini, guru besar fiqh islam di Universitas Damaskus, prospek jual beli as-salam di dunia modern saat ini semakin berkembang, karena dalam proses pembelian barang di luar negeri baik melalui impor dan ekspor, biasanya pihak penjual menawarkan barangnya hanya dengan membawa contoh barang yang akan dijual.51 Terkadang barang yang dikirim oleh penjual tidak sesuai dengan contoh yang diperlihatkan pada konsumen. Oleh karena itu,

50

Ibnu Mas’ud dan Zainal Abidin, fiqh mazhab syafi’i, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), 22.

51

Ibnu Mas’ud dan Zainal Abidin, fiqh mazhab syafi’i, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), 22.

(55)

42

maka kaidah-kaidah as-salam (jual beli pesanan) yang di isyaratkan oleh islam sangat relevan jika diterapkan, sehingga perselisihan boleh di hindari sekecil mungkin.

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Dalam sebuah penelitian pasti memerlukan penelitian terdahulu untuk dijadikan tolak ukur dan acuan sebuah penelitian. Berikut ini merupakan penelitian terdahulu mengenai persepsi konsumen mengenai shopee big sale 11.11. Pertama, berjudul Perilaku Komunikasi Konsumen Coffe Toffe Jatim Expo Surabaya.52 Hasil temuan penelitian ini menjelaskan bahwa perilaku komunikasi konsumen di Coffe Toffe Surabaya secara verbal dapat diketahui melalui penggunaan bahasa. Persamaannya sama-sama meneliti tentang komunikasi konsumen dan menggunakan pendekatan kualitatif, perbedaannya yaitu jika penelitian terdahulu menggunakan objek coffe toffe sedangkan penelitian ini menggunakan objek shopee big sale 11.11. Kedua, berjudul Analisis Perilaku Konsumen Muslim Dalam Memutuskan Pembelian di Toko Amina Collection Product of Moslem Wear Royal Plaza Surabaya.53 Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku konsumen muslim dalam pembelian keputusan

52 Nia Dian Rofi Nor Imamah, “Perilaku Komunikasi Konsumen Coffe Toffe

Jatim Expo Surabaya”, Skripsi, Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018.

53

Fitria Febriana, “Perilaku Konsumen Muslim Dalam Memutuskan Pembelian di Toko Amina Collection Product of Moslem Wear Royal Plaza Surabaya”, Skripsi, Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019.

Referensi

Dokumen terkait

Jawaban Responden tentang flash sale menarik banyak pelanggan baru untuk berbelanja di Shopee. Data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa program flash sale yang dilakukan

Penelitian ini dilakukan untuk menemukan pengaruh gratis ongkos kirim, flash sale, dan iklan Shopee terhadap keputusan pembelian pada konsumen Toko Raja

Jika kamu mempunyai produk dengan harga terbaik, jumlah penjualan dan review yang baik, kamu disarankan untuk meningkatkan tingkat premium di penempatan iklan Produk Serupa -

Dengan kata lain pinjaman elektronik ini diberikan oleh Shopee untuk Shopee dan Shopee Paylater tidak dibenarkan dalam Islam karena fitur ini menarik keuntungan dari pengguna dan

Konsumen memutuskan untuk menggunakan aplikasi shopee karena sangat mudah dalam pengunaan, banyak promo menarik seperti gratis ongkir dan cashback, brand ambassador yang

Selanjutnya, berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti melalui Google Form pada Mahasiswa Jakarta terkait kepercayaan konsumen terhadap pembelian di Shopee,

4.1 Dengan menyertai Promosi ini, Pelanggan yang Layak dan/atau mana-mana pihak yang dinyatakan di sini memberi kebenaran dan bersetuju untuk terikat dengan terma

Berdasarkan permasalahan dan uraian tersebut maka peneliti ingin melakukan penelitian lebih dalam untuk mengetahui tentang metode pembayaran Shopee Paylater sebagai