IMPLEMENTASI DAN ANALISIS MOBILE AGENT TECHNOLOGY UNTUK DISTRIBUTED WEB SEARCH
IMPLEMENTATION AND ANALYSIS OF MOBILE AGENT TECHNOLOGY FOR DISTRIBUTED WEB SEARCH
Rochety Munawaroh¹, Fazmah Arief Yulianto², Bambang Pudjoatmodjo³
¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom
Abstrak
Peningkatan laju dan tingginya frekuensi perubahan web dokumen yang cukup cepat,
memberikan sebuah tantangan tersendiri bagi mesin pencari untuk terus memberikan hasil yang terbaru. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penggunaan mobile agent untuk pencarian pada halaman web yang tersebar atau terdistribusi secara realtime. Pencarian yang dilakukan secara langsung ketika ingin mencari suatu query terhadap seluruh file yang ada sehingga menghasilkan keluaran sesuai dengan kondisi lapangan, meskipun harus mengorbankan waktu proses yang lebih lama dibanding pencarian ke file index.
Mobile agent adalah program yang bisa didelegasikan suatu tugas, serta pada
pengeksekusiaannya bisa dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Penggunaan mobile agent untuk kasus pencarian informasi yang terdistribusi memiliki beberapa kelebihan. Dengan
bermigrasi ke sumber informasi, agent dapat melakukan operasi terhadap resource secara local, dan mengeliminasi transfer data yang berkelanjutan melalui network.
Pada tugas akhir ini dibahas tentang penerapan mobile agent pada pencarian web page terdistribusi. Serta dilakukan analisis terhadap response time dan transfer data menggunakan mobile agent serta static agent untuk pencarian web page terdistribusi.
Dari hasil percobaan mobile agent dan static agent dengan arsitektur full parallel, dimana satu host satu agent, penggunaan mobile agent untuk kasus web search ini tidak lebih baik dari segi response time serta besarnya transfer data dibandingkan static agent.
Kata Kunci : pencarian, mobile agent,static agent, pencarian terdistribusi
Abstract
The changes of speed and frequency of web documents increase quickly enough, provide a challenge for search engines to continually provide the latest results. One proposed solution is using mobile agent to search the web page, spread or distributed in realtime. Search performed directly when the user want to find a query against all available file, so produce output in accordance with the condition of the field, although must sacrifice more longer time than the process of searching that using the index file.
Mobile agents are programs that can be delegated a task, as well as on its execution can be moved from one place to another. The use of mobile agent for distributed information search cases has several advantages. By migrating to a source of information, the agent can perform operations on the resource locally and eliminate the continuous data transfer through the network.
In this final project about how to aplly mobile agent in distributed web search page. And conducted an analysis of the response time and data transfer using mobile agents and static agents for distributed web search page.
From the experimental results of mobile agent and static agent with full parallel architectures, one agent for one host, the use of mobile agent to search the web case is not better in terms of response time and the amount of data transfer than static agent.
1
1.
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Saat ini penggunaan mesin pencari sangatlah marak, namun broken link masih menjadi salah satu permasalahan dibidang pencarian dokumen ini. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi broken link ini adalah penggunaan mobile
agent untuk pencarian halaman web yang terdistribusi secara langsung. Dimana
dalam hal ini proses pencarian query dilakukan didalam tiap web server, sehingga baik file maupun proses pencariannya terdistribusi ditiap-tiap web server. Mobile
agent bertugas membawa query dari user ke tiap-tiap web server untuk kemudian
mencari query tersebut disetiap file, serta mengirimkan hasil berupa url dan potongan kalimat yang mengandung query tersebut untuk ditampilkan ke user. Agent adalah program yang didedikasikan untuk tujuan tertentu yang memungkinkan user untuk mendelegasikan tugas kepadanya secara mandiri atau
outonomous. Agent dibagi menjadi dua yaitu static agent dan mobile agent. Mobile agent adalah program yang bisa berjalan dengan membawa kode dan
state-nya pada suatu jaringan. Ia dapat berpindah dari satu sistem ke sistem lain dalam suatu jaringan. Agent dapat menunda eksekusi-nya, berpindah ke mesin yang lain dan melanjutkan eksekusinya pada mesin baru dari point yang tadi ia tinggalkan. Agent kemudian dipecah untuk melakukan eksekusi pada remote computer yang disebut host[2,3].
Ada beberapa framework yang dapat digunakan untuk membangun dan menerapkan agent, salah satunya adalah JADE. JADE (Java Agent development Framework) merupakan salah satu framework untuk system multiagent berbasis java yang free dan didistribusikan oleh telecom Italia sejak tahun 2001.[7]
Penggunaan mobile agent untuk kasus pencarian informasi yang terdistribusi memiliki beberapa kelebihan. Dengan bermigrasi ke sumber informasi, agent dapat melakukan operasi terhadap resource secara local, dan mengeliminasi transfer data yang berkelanjutan melalui network.[2]
1.2
Perumusan Masalah
Pencarian file berupa web page dilakukan secara terdistribusi dan realtime ini memiliki beberapa batasan masalah, antara lain :
1. Bagaimana mengimplementasikan mobile agent serta static agent untuk
pencarian halaman distributed web search.
2. Menganalisis pengaruh penggunaan mobile agent technology dan static agent
dalam hal penggunaan response time serta transfer data dalam distributed web search.
1.3
Tujuan Pembahasan
Tugas akhir ini diharapkan mampu
1. Mengimplementasikan arsitektur mobile agent technology dengan arsitektur
penyebaran agen secara full paralel untuk distributed web search.
2. Membandingkan penggunaan mobile agent dan stationary agent untuk
distributed web search dalam hal waktu eksekusi serta transfer rate.
1.4
Batasan Masalah
Batasan-batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah:
1. Tugas akhir ini hanya terfokus pada pengimplementasian mobile agent serta
pengaruhnya terhadap transfer rate dan waktu. Tanpa melihat relevansi dokumen yang ter-retrieve.
2. JADE digunakan sebagai agent framework.
3. Pengujian dilakukan pada jaringan intranet(IT Telkom).
4. Pencarian dilakukan pada web page statis(berformat html).
1.5
Hipotesis Awal
Mobile agent akan sangat bermanfaat untuk mereduksi transfer data di network,
terutama ketika data sangat besar berada di host lain karena pemrosesan data dilakukan secara local.[12] Mobile agent yang di sebar dengan pola full parallel lebih cepat dibanding dengan serial.[10]
3
1.6
Metode penyelesaian masalah
Metodologi yang digunakan untuk meyelesaikan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Pada tahap ini akan dilakukan pendalaman konsep dan cara pengimplementasian mobile agent (JADE) dalam pencarian web page secara tersebar untuk jaringan intranet.
2. Tahap Implementasi
Pengimplementasian arsitektur mobile agent untuk pencarian web page yang terdistribusi. Dimulai dengan pembuatan main agent yang bertindak sebagai administration dan cooperation agent. Main agent akan membuat beberapa mobile agent yang siap ditugaskan ke web server tujuan. Pembuatan mobile agent (JADE-java based system) yang memiliki tugas untuk membawa query, mencari file yang mengandung query, serta mengirimkan result ke dan dari alamat yang telah ditentukan. Main agent bertugas untuk menggabungkan hasil dari tiap-tiap mobile agent.[2]
Mobile agent yang bermigrasi ke alamat tertentu akan mencari kecocokan query pada setiap file yang berada pada folder tertentu secara langsung.
Setelah mobile agent menyelesaikan pemindaian query dan mempunyai informasi/results, ia akan mengirimkan resulnya kepada coordinator agent yang membuat dan menyebarkannya.
3. Tahap pengujian sistem
Pengujian dilakukan menggunakan 1 server sebagai main server dan beberapa server lain untuk menjadi sumber data.
Main agent akan mengirimkan beberapa mobile agent (sesuai jumlah server sumber data) ke host yang telah mengaktifkan JADE runtime environment. Ketika main agent dibentuk, pengambilan data Transfer rate dilihat menggunakan wireshark. Network trafic menggunakan net meter, serta melihat plus minus menggunakan static atau mobile agent.
4. Tahap analisis hasil pengujian
Dari pengujian yang telah dilakukan, dilakukan analisis terhadap transfer rate, dan waktu pemrosesannya. Analisis dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan distributed web search dengan mobile agent dan tanpa mobile agent (hanya static agent yang ditanam di tiap-tiap sumber informasi) melalui parameter-parameter yang ada.
5. Penulisan laporan
Penyusunan laporan yang sesuai dengan ketentuan serta kaidah yang berlaku.
1.7
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tugas akhir ini secara umum, meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metode yang digunakan, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II Landasan Teori
Bab ini membahas mengenai uraian teori yang berhubungan mobile agent,
static agent, pencarian terdistribusi.
BAB III Perancangan Perangkat Lunak
Bab ini berisi perancangan arsitektur penyebaran agent baik mobile agent maupun static agent yang akan dibangun dalam tugas akhir ini.
BAB IV Implementasi dan Analisis Hasil Percobaan
Bab ini membahas mengenai pengujian hasil implementasi yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Pengujian dilakukan dengan membandingkan waktu pemrosesan dan transfer rate hasil implementasi arsitektur mobile agent dan static agent.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Berisi kesimpulan dari penulisan tugas akhir ini dan saran-saran yang diperlukan untuk pengembangan lebih lanjut.
31
5.
Kesimpulan dan Saran
5.1
Kesimpulan
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya adalah :
1. Dari segi response time, mobile agent tidak lebih baik dibandingkan dengan
static agent.
2. Dengan arsitektur seperti yang telah dibahas dalam bab perancangan, transfer
data mobile agent lebih banyak dibandingkan dengan static agent.
3. Semakin banyak jumlah agent, maka response time serta transfer data juga
semakin besar. Artinya jumlah agent sebanding dengan response time serta transfer data.
5.2
Saran
Adapun saran yang perlu diperhatikan untuk pengembangan kedepannya adalah sbb:
1. Dapat dicobakan menggunakan Framework pembuat agent yang memiliki
strong migration, sehingga transfer data bisa lebih kecil.
2. Dapat dilakukan menggunakan arsitektur yang berbeda untuk mendapatkan
transfer data serta waktu eksekusi yang minimum. Misal dengan arsitektur semi parallel yaitu satu agent menangani beberapa client, atau sebaliknya satu client ditangani oleh lebih dari satu agent.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
3.
Referensi
[1] Bellifemine, F., Caire, G., and Greenwood, D., 2007, Wiley Developing
Multi Agent Systems with JADE.pdf
[2] Brewington, B., Gray, R., Moizumi, K., Kotz, D., Cybenko, G. and Rus, D.,
1999, Mobile agent in Distributed Information Retrieval
[3] Eissa, F., Alghamdi, H., 2004, Agent Based Information Retrieval System,
King Abdulaziz university
[4] Fukuda, Munehiro., Process Migration.ppt
[5] http://agents.develop123.com/index.php/gewtting-started-with-jade
[6] http://en.wikipedia.org/wiki/Mobile_agent
[7] http://jade.tilab.com/doc/tutorials/JADEAdmin/HttpMtpTutorial.html
[8] http://old.nabble.com/JADE---Dev-f2620.html
[9] Kershenbaum, A., Chess, D., Harrison, C., 1995, IBM Research Report-
Mobile agent: Are They a Good Idea?
[10] Koorangi, M., Zamanifar, K., 2007, A Distributed Agent Based Web Search
using a Genetic Algorithm, Journal of Computer Science and Network
Security
[11] Kusek, M., Jezic, G.,Modeling Agent Mobility with UML Sequence
Diagram, Department of Telecommunications Faculty of Electrical Engineering and Computing University of Zagreb
[12] Lange, Danny B., and Oshima, M., 1999, Seven Good Reasons for Mobile
agents
[13] Ortega-Ruiz, Jose A., Curdt, T., and Ametller-Esquerra, J., 2005,
Continuation-based Mobile agent Migration
[14] Vaucher, Jean., Ncho, Ambroise., JADE Tutorial and Primer from