• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askep Keluarga dg BALITA dan pra sekolah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Askep Keluarga dg BALITA dan pra sekolah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN KOMUNITAS 1

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH

DISUSUN OLEH KELOMPOK VIII :

AHMAD SANUSI NPM : 2015727003 HANSEN SATRIAWAN NPM : 2015727019 KAPRIANA TANTY N NPM : 2015727025 YANTI HAPTIANI NPM : 2015727049

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki – laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga(Sayekti, 1994).

(3)

anak-anaknya.Untuk itu pada kesempatan ini, akan dibahas mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan BALITA dan anak pra sekolah.

Didalamnya juga dapat melibatkan perawat untuk melaksanakan proseskeperawatan, guna membantu dan membimbing keluarga menjadi keluarga yang mandiri dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan berkaitan dengan anak BALITA dan anak pra sekolah.

B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam lagi mengenai askep keluarga pada balita dan anak pra sekolah.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan Balita dan anak pra sekolah.

b. Untuk memaparkan kepada mahasiswa, tahap-tahap perkembangan keluarga dengan Balita dan pra sekolah.

c. Untuk menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana proses keperawatan berperan dalam kehidupan keluarga dengan Balita dan anak p[ra sekolah.

d. Untuk memaparkan kepada mahasiswa, masalah-masalah kesehatan apa saja yang sering muncul pada anak-anak di usia Toddler dan Pra Sekolah (Balita).

e. Untuk menjelaskan kepada mahasiswa tentang bagaimana memberikan bimbingan

(4)

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

1. Friedman ( 1998 )

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional serta individual mempunyai peran masing – masing yang merupakan bagian dari keluarga.

2. Sayekti ( 1994 )

Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki – laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.

B. Konsep Dasar

Periode Early Childhood yaitu sejak umur 1 tahun sampai dengan 6 tahun dibagi atas :

1. Toddler : umur 1 – 3 tahun 2. Preschool : umur 3 – 6 tahun

C. Tahap Perkembangan Keluarga

1. Pasangan yang baru menikah

a. Menciptakan/membina hubungan yang harmonis/saling menguntungkan

b. Belajar saling menyesuaikan diri dan mulai kegiatan – kegiatan rutin secara bersama c. Membina hubungan yang baik dengan keluarga pasangannya.

d. Pasangan mulai merencanakan kapan mereka mengiginkan anak

e. Kontrasepsi apa yang akan mereka pilih ? mencari informasi tentang family planning. 2. Keluarga Dengan Kelahiran Anak Pertama Sampai Umur 30 Bulan.

a. Adaptasi menjadi orang tua, memenuhi kebutuhan bayi/anak. b. Peran sebagai suami istri, sebagai ayah dan ibu.

c. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga baru.

(5)

a. Belajar berjalan

b. Belajar memakan makanan padat c. Belajar berbicara

d. Belajar buang air kecil dan buang air besar e. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis

g. Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial dan alam h. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara / orang lain i. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk (mengembangkan kata hati). 4. Keluarga dimana Anak Pertama Usia pra sekolah

a. Mengasuh anak

b. Menyediakan kebutuhan anak c. Persiapan kelahiran anak berikutnya 5. Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah

a. Sosialisasi anak

b. Mendorong anak mencapai prestasi disekolah c. Memeliharan hubungan perkawinan yang harmonis d. Menjalin kembali hubungan perkawinan

6. Keluarga Dengan Anak Pertama Usia Remaja

a. Menjaga keseimbangan tanggung jawab dan kebebasan bagi remaja b. Konflik antara orang tua dan remaja

7. Keluaraga Dengan Anak Usia Dewasa Muda a. Melepaskan anak untuk membina perkawinan

b. Orang tua membantu anaknya untuk tidak tergantung c. Menerima anggota keluarga baru

d. Menghargai nilai/sikap e. Bapak mencapai puncak karir

f. Lebih banyak menghabiskan waktunya dengan pekerjaan. 8. Orang Tua Dengan Usia Pertengahan

a. Menjalin kembali hubungan perkawinan b. Membina hubungan dengan generasi baru 9. Keluarga Usia Tua

a. Penyesuaian terhadap pensiun b. Penghasilan yang berkurang c. Hidup sendiri

d. Salah satu pasangan meninggal

D. Tahap Perkembangan pada Anak

1. Perkembangan Fungsi Mental dan Personality a. Fase oral ( 0 – 1 tahun )

Positif :

(6)

Menghisap, menelan, memainkan bibir

Makan kenyang, tidur

Negatif :

Menggigit, mengeluarkan air liur

Marah, menangis

b. Fase Anal ( 1 – 3 tahun )

Dengan tubuh memberi kepuasan berkisar sekitar anus

Positif :

BAB/BAK dan senang melakuakan sendiri

Negatif :

Anak akan menahan dan mempermainkannya

c. Fase Phalic ( 3 – 6 tahun ) 1) Memegang genetalia 2) Oedipus complek

Positif :

(7)

a. Percaya vs tidak percaya ( 0 – 1 tahun )

1) Semua kebutuhan mutlak tergantung pada orang lain 2) Rasa aman dan percaya mutlak pada lingkungan b. Otonomi vs rasa malu-malu/ragu-ragu ( 1 – 3 tahun )

1) Alat gerak dan rasa telah matang

2) Perkembangan otonomi berfokus pada peningkatan kemampuan mengontrol tubuhnya, diri dan lingkungan.

3) Menyadari bahwa ia dapat menggunakan kekuatannya untuk bergerak dan membuat sesuatu dengan keinginannya.

c. Inisiatif vs Rasa bersalah ( 3 – 6 tahun )

1) Anak belajar mengendalikan diri dan manipulasi lingkungan. 2) Rasa inisiatif mulai menguasai anak

3) Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas 4) Kemampuan anak berbahasa meningkat 5) Rasa kecewa dan bersalah.

3. Perkembangan kognitif ( Piaget ) a. Sensori Motorik ( lahir – 2 tahun )

Menggunakan sistem pengindera, motorik dan benda – benda untuk mengenal lingkungan.

b. Pre Operasional ( 2 – 7 tahun )

Anak mampu menggunakan simbol kata – kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan datang.

4. Pertumbuhan dan Perkembangan Usia Toddler a. Masa mengeksplorasi lingkungan

b. Tugas tahap ini sukses membutuhkan trust pada saat bayi dan bimbingan orang tua. 5. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pra sekolah ( 3 – 5 tahun )

a. Rasa keinginan tentang hal – hal yang berada dilingkungan semakin besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya.

(8)

E. Tahap Perkembangan Keluarga dengan BALITA dan Pra Sekolah 1. Tahap Keluarga dengan Balita

Toddler ( 1-3 tahun ) :

1) Biologis ( meningkatnya BB dan TB ) 2) Motorik ( berjalan, lari, memegang benda )

3) Psikososial : otonomi vs ragu-ragu, negativism dari tonomi,sibling,tempertantrum 4) Kognitif : prekonseptual, egosentris

5) Psikoseksual : fase anal,toilet training 6) Sosial : bermain, sosialisasi meningkat

2. Tahap Keluarga dengan Anak Pra Sekolah

a. Anak I ( pertama ) berumur 2,5 – 5 tahun b. Keluarga menjadi majemuk

c. Kesibukan orang tua meningkat

d. Kelompok bermain sangat membantu dalam perkembangan anak e. Tumbuh kembang BALITA :

Pra Sekolah ( 3 – 5 tahun )

1) Biologis : pertumbuhan fisik lambat 2) Motorik : menulis, memakai/melepas baju

3) Psikososial : inisiatif vs rasa bersalah, bereksperimen, meniru, 4) Kognitif : prekonseptual, intuitive

5) Psikoseksual : oedipal, elektra kompleks 6) Sosial : berdiskusi dengan orang tua

f. Tugas perkembangan keluarga tahap keuarga dengan anak Balita dan Pra sekolah :

a. Keluarga anak Balita

Pada tahapan ini kelurga berperan untuk mengajarkan pada anak nya untuk mengembangkan kemampuannya, seperti :

1) Belajar berjalan

(9)

3) Belajar berbicara

4) Belajar buang air kecil dan buang air besar 5) Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin 6) Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis

7) Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial dan alam 8) Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara / orang lain 9) Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk (mengembangkan kata hati).

b. Keluarga Pra Sekolah

1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga 2) Membantu anak untuk bersosialisasi 3) Beradaptasi dengan anak ke – 2

4) Pembagian waktu untuk individu, pasangan, keluarga 5) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

6) Merencanakan kegiatan untuk stimulasi tumbuh kembang anak

g. Masalah Kesehatan pada keluarga dengan anak Balita dan pra sekolah :

1) Masalah kesehatan fisik pada anak : sakit, jatuh 2) Psikososial : hubungan perkawinan

3) Persaing kakak – adik

4) Masalah komunikasi keluarga 5) Masalah pengasuhan anak

H. Konsep Asuhan keperawatan a. PENGKAJIAN

1. Pengkajian pada keluarga :

 Identitas : nama KK, alamat, pekerjaan, riwayat dan tahap perkembangan

 Lingkungan : rumah, lingkungan, sistem sosial

 Struktur keluarga : komunikasi, peran anggota keluarga

 Fungsi keluarga

 Penyebab masalah keluarga dan koping

 Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga 2. Pengkajian Pada BALITA

 Identitas anak

 Riwayat kehamilan, persalinan

 Riwayat kesehatan bayi

(10)

 Pemeriksaan fisik

 Berapa lama waktu dengan orang tua

 Siapa pengasuh anak

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perubahan hubungan b/d ketidak mampuan keluarga merawat anak yang sakit berat 2. Risti hubungan keluarga tidak harmonis b/d ketidak mampuan keluarga mengenal

masalah yang terjadi pada anak 3. Meningkatnya kemandirian anak 4. Pemeliharaan kesehatan yang optimal 5. Hubungan keluarga yang harmonis

C. INTERVENSI

1. Diskusi tentang tugas keluarga

2. Diskusikan penyebab ketidak harmonisan 3. Identifikasi sumber dukungan yang ada 4. Ajarkan cara merawat anak

Referensi

Dokumen terkait

Pada hakekatnya perkawinan adalah ikatan lahir batin manusia untuk hidup bersama antara seorang pria dan seorang wanita untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang kekal,

Nilai luhur dalam keluarga Tionghoa terkait makna perkawinan sebagai institusi yang dikehendaki Pencipta, hidup berkeluarga sebagai persekutuan cinta, fungsi edukasi dalam

Keluarga terdiri atas kelompok orang yang mempunyai ikatan perkawinan, keturunan atau hubungan sedarah atau hasil adopsi , anggota tinggal bersama dalam satu rumah, anggota

kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau

Keluarga adalah suatu ikatan laki-laki dan perempuan berdasarkan hukum dan undang-undang perkawinan yang sah. Dalam keluarga inilah akan terjadi interaksi pendidikan

Perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan

Menurut Depkes tahun 2001 keluarga adalah suatu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai suatu kesatuan atau unit masyarakat yang terkecil,dan biasanyan ,tetapi

Sebab yang kedua adalah hubungan perkawinan atau ikatan perkawinan, yaitu sebagai konsekuensi hukum karena adanya akad nikah seorang laki-laki dengan seorang