• Tidak ada hasil yang ditemukan

Masalah Penugasan (Assignment Problem)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Masalah Penugasan (Assignment Problem)"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Masalah Penugasan

(Assignment Problem)

(2)

Outline

Rumusan masalah penugasan

(3)

Goal

Memahami konsep

assignment

dan

penerapannya

Memahami metode pencarian solusi

(4)
(5)

Model Penugasan

Model penugasan merupakan

kasus khusus dari

model transportasi

, dimana sejumlah m sumber

ditugaskan kepada sejumlah n tujuan (satu sumber

untuk satu tujuan) sedemikan sehingga didapat ongkos

total yang minimum.

Biasanya yang dimaksud dengan sumber ialah

mesin-mesin, sedangkan yang dimaksud dengan tujuan ialah

pekerjaan (atau

job

).

Terdapat

m

mesin (

M

1

,

M

2

, …,

M

m

).

(6)

Masalah Penugasan

Biaya pengerjaan

job

j

pada mesin

i

dinyatakan dengan

c

ij

. Jika suatu

job

i

tidak dapat ditugaskan pada mesin

j,

maka

c

ij

=

M

(

M

bilangan positif yang sangat besar)

Tiap mesin hanya dapat mengerjakan

satu

job

.

Karena itu,

bentuk standard

model penugasan ini

adalah jumlah mesin (m) sama dengan jumlah

job

(n)

yaitu sama dengan n.

Permasalahannya adalah menentukan penugasan

job

(7)

Rumusan Pemrograman Linier

(Tepatnya: Pemrograman Linier Bilangan Bulat 0-1)

(8)

Tabel Transportasi

Job

J

1

J

2

J

n

Mesin

M

1

c

11

c

12

c

1n

1

M

2

c

22

c

22

c

1n

1

1

M

n

c

n1

c

n2

c

nn

1

(9)

Masalah Penugasan Tak Standar

Jika jumlah mesin lebih banyak dari

jumlah job (

m

>

n

) maka dibuat tambahan

(

m – n

)

job fiktif

dengan biaya penugasan

nol.

Jika jumlah mesin lebih sedikit dari jumlah

job

(

m

<

n

)

maka dibuat tambahan (

n

m

)

(10)
(11)

Pemecahan Masalah Penugasan

Teknik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan

masalah penugasan:

Teknik untuk pemecahan masalah transportasi

Kendala: adanya degenerasi

Metode pemecahan masalah pemrograman

bilangan bulat biner

Pemrograman dinamis

(12)

Metode Hungarian (1)

Asumsi adalah semua elemen biaya (

c

ij

) tak

negatif.

Prinsip dasar:

Solusi optimal penugasan tidak terpengaruh jika

(13)
(14)

Struktur Algoritma dari

Metode Hungarian

Langkah 0:

Matriks biaya

Langkah 1:

Periksa apakah di setiap baris sudah terdapat angka ‘0’. Jika

belum, lakukan

reduksi baris

. Jika sudah, maka lanjutkan ke

langkah 2.

Langkah 2:

Periksa apakah di setiap kolom sudah terdapat angka ‘0’. Jika

belum, lakukan

reduksi kolom

. Jika sudah, hubungkan setiap

angka ‘0’ dengan garis-garis, dengan jumlah garis seminimum

mungkin. Jika jumlah garis sama dengan jumlah

job

/ mesin,

maka berhenti, cari solusi optimal. Jika sebaliknya, lanjutkan ke

langkah 3.

Langkah 3

Modifikasi matriks biaya

. Algoritma berhenti apabila telah

(15)

Struktur Algoritma dari

Metode Hungarian

Langkah 0:

Matriks biaya

Langkah 1:

Reduksi baris. Jika diperoleh solusi layak maka berhenti dan

diperoleh solusi layak. Jika sebaliknya, lanjutkan ke Langkah 2.

Langkah 2:

Reduksi kolom. Jika diperoleh solusi layak maka berhenti dan

diperoleh solusi layak. Jika sebaliknya, lanjutkan ke Langkah 3.

Langkah 3

Modifikasi matriks biaya. Algoritma berhenti apabila telah

(16)

Contoh #1

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

10

9

8

7

M

2

3

4

5

6

M

3

2

1

1

2

M

4

4

3

5

6

Penugasan empat job dan empat mesin

(17)

Contoh #1

Reduksi Baris

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

10

9

8

7

M

2

3

4

5

6

M

3

2

1

1

2

M

4

4

3

5

6

(18)

Contoh #1

Reduksi Baris

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

10

9

8

7

M

2

3

4

5

6

M

3

2

1

1

2

M

4

4

3

5

6

Nilai Minimum Baris 1

(19)

Contoh #1

Reduksi Baris

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

10 – 7 9 – 7

8 – 7

7 – 7

M

2

3 -3

4 – 3

5 – 3

6 – 3

M

3

2 – 1

1 – 1

1 – 1

2 – 1

(20)

20

Solusi dinyatakan layak jika terdapat

nilai nol yang memasangkan

masing-masing 1 mesin terhadap 1

job

Periksa

nilai nol Periksa

(21)

Contoh # 1

Solusi dinyatakan layak jika terdapat

(22)

Contoh # 1

Solusi Optimal

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

3

2

1

0

M

2

0

1

2

3

M

3

1

0

0

1

M

4

1

0

2

3

M

1

J

4

M

2

J

1

M

3

J

3

M

4

J

2

(23)

Contoh #2

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

10

9

7

8

M

2

5

8

7

7

M

3

5

4

6

5

Penugasan empat job dan empat mesin

(24)

Contoh #2

Reduksi Baris

J1 J2 J3 J4

M1 10 – 7 9 – 7 8 – 7 7 – 7

M2 5 – 5 8 – 5 7 – 5 7 – 5

M3 5 – 4 4 – 4 6 – 4 5 – 4

(25)

Contoh # 2

Hasil Reduksi Baris

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

3

2

0

1

M

2

0

3

2

2

M

3

1

0

2

1

(26)

Contoh # 2

Reduksi Kolom

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

3

2

0

1

M

2

0

3

2

2

M

3

1

0

2

1

(27)

Contoh # 2

Reduksi Kolom

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

3 – 0 2 – 0 0 – 0 1 – 1

M

2

0 – 0 3 – 0 2 – 0 2 – 1

M

3

1 – 0 0 – 0 2 – 0 1 – 1

(28)

Contoh #2

Reduksi Kolom

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

3

2

0

0

M

2

0

3

2

1

M

3

1

0

2

0

M

4

0

1

2

2

(29)

Contoh #2 Modifikasi Matrix

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

3

2

0

0

M

2

0

3

2

1

M

3

1

0

2

0

M

4

0

1

2

2

Tarik garis (horizontal/vertikal) yang menghubungkan nilai-nilai nol; Buat garis seminimum mungkin

(30)

Contoh #2 Modifikasi Matrix

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

3

2

0

0

M

2

0

3

2

1

M

3

1

0

2

0

M

4

0

1

2

2

Elemen terkecil

yang tak tertutup garis

(31)

Contoh #2 Modifikasi Matrix

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

3

2

0

0

M

2

0

3

2

1

M

3

1

0

2

0

M

4

0

1

2

2

Tambahkan nilai elemen yang berada pada titik potong dua garis dengan nilai

elemen terkecil yang tidak tertutup baris

(32)

Contoh #2 Modifikasi Matrix

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

3

2

0

0

M

2

0

3

2

1

M

3

1

0

2

0

M

4

0

1

2

2

Kurangi nilai elemen-elemen yang tidak tertutup garis dengan nilai

elemen terkecil

(33)

Contoh #2 Modifikasi Matrix

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

3

2

0

0

M

2

0

3

2

1

M

3

1

0

2

0

M

4

0

1

2

2

Abaikan nilai elemen-elemen yang tertutup satu garis

(34)

Contoh #2 Modifikasi Matrix

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

3 + 1

2

0

0

M

2

0

3 – 1

2 – 1

1 - 1

M

3

1 + 1

0

2

0

M

4

0

1 – 1 2 - 1

2 - 1

(35)

Contoh #2

Solusi Layak

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

4

2

0

0

M

2

0

2

1

0

M

3

2

0

2

0

(36)

Contoh #2

Solusi Layak (dan Optimal)

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

4

2

0

0

M

2

0

2

1

0

M

3

2

0

2

0

M

4

0

0

1

1

M

1

J

3

M

2

J

1

M

3

J

4

M

4

J

2

(37)

Contoh #2

Solusi Optimal Alternatif

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

4

2

0

0

M

2

0

2

1

0

M

3

1

0

2

0

M

4

0

0

1

1

M

1

J

3

(38)

Masalah Maksimasi

Langkah 1

Konversikan ke masalah minimasi dengan

mengalikan semua elemen (

c

ij

)

dari matrix biaya

penugasan dengan -1.

Langkah 2

Jika beberapa elemen matrix biaya adalah negatif

maka tambahan suatu bilangan positif yang besar

untuk masing-masing baris dan kolom sehingga

elemen-elemen biaya menjadi positif.

Langkah 3

(39)

Contoh # 3

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

6

4

-M

2

M

2

4

5

2

1

M

3

3

6

7

7

M

4

8

5

3

4

Max Profit:

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

-6

-4

M

-2

M

2

-4

-5

-2

-1

(40)

40

Contoh # 3

J

1

J

2

J

3

J

4 +

M

1

-6

-4

M

-2

6

M

2

-4

-5

-2

-1

5

M

3

-3

-6

-7

-7

7

M

4

-8

-5

-3

-4

8

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

0

2

M+6

4

M

2

1

0

3

4

M

3

4

1

0

0

M

4

0

3

5

4

(41)

Contoh #3

Modifikasi Matrix

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

0

2

M+6 – 3

4 – 3

M

2

1

0

3 – 3

4 – 3

M

3

4 + 3

1 + 3

0

0

(42)

Contoh #3

Modifikasi Matrix

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

0

2

M + 3

1

M

2

1

0

0

1

M

3

7

4

0

0

(43)

Contoh #3

Modifikasi Matrix #2

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

0

2

M + 3

1

M

2

1

0

0

1

M

3

7

4

0

0

(44)

Contoh #3

Modifikasi Matrix #2

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

0

2 – 1

M + 3 - 1

1 – 1

M

2

1 + 1

0

0

1

M

3

7 + 1

4

0

0

(45)

Contoh #3

Solusi Layak Optimal

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

0

1

M + 2

0

M

2

2

0

0

1

M

3

8

4

0

0

M

4

0

2

1

0

(46)

Contoh #3

Solusi Layak Optimal Alternatif

J

1

J

2

J

3

J

4

M

1

0

1

M + 2

0

M

2

2

0

0

1

M

3

8

4

0

0

M

4

0

2

1

0

M1-J4 M2-J2 M3-J3 M4-J1

(47)

MASALAH PEMINDAHAN

(48)

Setiap

sumber

dan

tujuan

dapat juga menjadi

titik perantara

pengiriman dari sumber-sumber atau tujuan-tujuan lain.

Masalah pemindahan dapat diselesaikan dengan beberapa

(49)

Setiap

sumber

dan

tujuan

dapat juga menjadi

titik perantara

pengiriman dari sumber-sumber atau tujuan-tujuan lain.

Masalah pemindahan dapat diselesaikan dengan beberapa

penyesuaian kecil terhadap metode solusi masalah transportasi.

(50)

Jika setiap sumber I dan tujuan

J dapat juga menjadi titik

perantara pemindahan ke

sumber atau tujuan lain,

diperoleh tabel yang dimodifikasi

seperti berikut:

(51)
(52)

Masalah asli

ditempatkan pada

sisi kanan atas

.

Tabel 2

Kotak-kotak baru yang lain mencerminkan

kemungkinan perantara pemindahan. Contohnya

kotak i=1 ke kotak i=3 menunjukkan barang

(53)

Penawaran dan permintaan untuk baris-baris dan kolom-kolom baru menunjukkan kenyataan bahwa setiap sumber dan tujuan sekarang sama dengan semua yang ditawarkan dan yang diminta. Dengan kata lain, sementara hanya 60 unit yang diminta pada tujuan 1, sisanya sebesar 140 unit dapat dikirim melalui titik

(54)

Karena itu, dalam masalah ini, sejumlah 200 unit ditambahkan ke masing-masing nilai penawaran baris dan nilai permintaan kolom awal. Juga 200 unit penawaran disisipkan pada masing-masing baris baru yang ditambahkan, dan 200 unit permintaan disisipkan pada masing-masing kolom baru yang ditambahkan. Nilai-nilai penawaran dan permintaan yang dihasilkan disajikan pada tabel berikut:

(55)

Tabel 3

(1) (3)

(2)Solusi ini diperoleh dengan VAM.

Jumlah yang

dialokasikan adalah maximum dari

(56)

Nilai-nilai cij untuk kotak-kotak baru adalah biaya pemindahan

yang ditentukan oleh manajemen. Biaya pengiriman untuk arah

yang berlawanan kadang-kadang berbeda karena pilihan mode

tranportasi dan kondisi jalan.

Contohnya, kotak yang menunjukkan rute dari i=1 ke j=3 adalah

70 per unit, sementara biaya dari j =3 ke i=1 adalah 3 per unit.

Nilai-nilai pada diagonal dari kiri atas ke kanan bawah adalah nol

karena tak ada pengiriman dari sumber ke dirinya sendiri (i=i)

atau tujuan ke dirinya (j=j).

Tabel 3 juga menunjukkan solusi optimum yang diperoleh

dengan menggunakan VAM dan Stepping Stone. Dalam

penafsiran solusi optimum, semua nilai-nilai pada kotak diagonal

dapat diabaikan karena mereka tak berarti. Nilai-nilai yang

dilingkari memberikan solusi optimum.

(57)

Untuk menunjukkan titik pengiriman perantara dari masalah pemindahan, teliti bahwa 70 unit yang dikirim langsung dari sumber 1 (i=1) ke tujuan 3 (j=3).

(58)

Contoh II.

(59)

Elemen-elemen diagonal diabaikan dari tabel di atas, karena tidak mempengaruhi apa-apa.

Solusi optimal di atas menyatakan bahwa:

1.S2 mengirimkan seluruh supplynya pada T1, dimana 100 unit disimpan untuk memenuhi demand pada tujuan 1 tersebut dan sisanya, yaitu sebanyak 100 unit, kemudian dikirimkan kepada tujuan 3 (T3) untuk memenuhi demand pada tujuan 3. Adapun pada tujuan 2 (T2) dipenuhi langsung dari

Gambar

Tabel Transportasi Job J 1 J 2 J n Mesin M 1 c 11 c 12 c 1n 1M2c22c22c1n1 1 M n c n1 c n2 c nn 1 1 1 1 1
Tabel 1Contoh:

Referensi

Dokumen terkait

Konsekuensi yang diharapkan klien dapat memeriksa kembali tujuan yang diharapkan dengan melihat cara-cara penyelesaian masalah yang baru dan memulai cara baru untuk bergerak maju

• Orang di dunia kerja Tidak dapat Serohani dengan mereka yang full-time di gereja. • Fungsi utama dari

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan mengukur apa yang perlu diukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai tingkat kesalahan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Implementasi Pencarian Industri Pabrik Di Kemcamatan Caringin Dan Cibinong Berbasis

Gambar 3 Struktur Kitosan Terikat Silang dengan Asam Sulfat Hal ini bertujuan agar membran komposit menjadi lebih selektif untuk memisahkan proton dan elektron, meningkatkan

Faktor Fisika dan Kimia Air Sungai Jorong Mudiak Palupuh Nagari Koto Rantang Kecamatan Palupuh Kabupaten Agam dapat dilihat pada tabel 3 yaitu suhu ketiga stasiun

Meningkatnya konsentrasi ambien menyebabkan meningkatnya dampak pencemaran pada kesehatan manusia dan nilai ekonomi dari gangguan kesehatan tersebut (Gambar 4 dan Gambar 5).. Gambar

Maksudnya, jika kata yang terhitung 100 tidak jatuh di ujung kalimat maka akan dihitung dalam bentuk desimal (perpuluhan). Cara melakukan persepuluh adalah jumlah