• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Aterm G2P1 docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Asuhan Keperawatan Aterm G2P1 docx"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ATERM DI

RUANG BERSALIN RSUD CUT MEUTIA

DI

S

U

S

U

N

OLEH

NASRIAH

NIM. 160901259

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

STIKes DARUSALAM

LHOKSEUMAWE

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kulia komunikasi dalam keperawatan.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Proses Persalinan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa akper pembina palembang. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.

Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Aceh Utara, Agustus 2017

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar... Daftar Isi...

BAB I Pendahuluan...

Latar Belakang... Rumusan Masalah... Tujuan... Manfaat Penelitian...

BAB II Pembahasan...

Definisi... Etiologi... Istilah Yang Berkaitan Dengan Umur Kehamilan Dan Berat Janin Yang Dilahirkan ... Bentuk Persalinan... Penyebab Mulainya Persalinan... Tanda-tanda Persalinan... Tahab-tahab Persalinan... Faktor yang Mempengaruhi Persalinan... Langkah- Langkah Pertolongan Persalinan Normal... Komplikasi Dalam Persalinan... Penatalaksanaan... Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul... Data Umum... Riwayat Persalinan...

BAB III PENUTUP...

(4)

BAB I

mendeteksi dini adanya komplikasi, di samping itu

bersama keluarga memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin. ( Stoppard 2007 : 197 )

Sebelum tahun 1974 ikatan para ahli bidan dan ahli kandungan dari Perguruan tinggi amerika bersepakat dan mendukung kehadiran suami Pada waktu istrinya akan melakukan persalinan , pada tahun 1980 , kira 80 % rumah sakit di amerika serikat sudah memberlakukan peraturan , mengijinkan suami hadir di saat istrinya melakukan persalinan. Suami tidak perlu duduk termenung di ruangan tunggu lagi .

Menurut data WHO sebanyak 99 % kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran yang di rujuk oleh tenaga kesehatan ( Bidan),terjadi di Negara berkembang , sehingga ibu hamil sering merasa cemas terhadap kehamilannya . ( Laksono, 2008 )

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran tindakan pada proses persalinan ( periode intra natal ) dan resiko yang terjadi sebelum dan sesudah pada proses persalinan

(5)

4. Mampu melakukan tindakan keperawatan pada ibu saat proses persalinan 5. Dapat melakukan pembahasan asuhan keperawatan pada ibu dan kelurga

dalam proses persalinan

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi mahasiswa

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai proses persalinan.

2. Bagi pendidikan

Sebagai bahan masukan dalam memberikan informasi dalam memahami penatalaksanaan keperawatan pada proses persalinan dan meningkatkan motifasi serta strategi pada ibu dalam proses persalinan.

(6)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi( janin dan uri ) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ).

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

2.2 Etiologi

Penyebab pasti partus masih merupakan teori yang kompleks antara lain oleh factor hormonal ,pengaruh prostaglandin,struktur uterus ,sirkulasi uterus,pengaruh saraf dan nutrisi,perubahan biokimia antara lain penurunan kadar hormone estrogen dan progesteron

2.3 Istilah Yang Berkaitan Dengan Umur Kehamilan Dan Berat Janin Yang Dilahirkan

a. Abortus

 Terhentinya dan dikeluatkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup

diluar kandungan

 Umur hamil sebelum 28 minggu

 Berat janin kurang dari 1000 gram

b. Persalinan prematuritas

 Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu

 Berat janin kurang dari 2.449 gram

c. Persalinan Aterm

 Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu

 Berat janin diatas 2500 gram

d. Persalinan Serotinus

(7)

 Pada janin terdapat tanda postmaturitas

e. Persalinan Presipitatus

 Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam

2.4 Bentuk Persalinan

1. Persalinan Spontan : Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, dan melalui jalan lahir.

2. Persalinan Bantuan : Persalinan dengan rangsangan yang dibantu dengan tenaga dari luar, ekstraksi dengan forcep atau dengan dilakukan sectio sesario.

3. Persalinan Anjuran : Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya, baru berlangsung setelah pemecahan ketuban.

2.5 Penyebab Mulainya Persalinan

a. Perubahan Kadar Hormon

- Kadar progesterone menurun (relaksasi otot menghilang) - Kadar estrogen dan prostaglandin meninggi

- Oksitosin pituitari dilepaskan (pada kebanyakan kehamilanproduksi hormon ini akan disupresi)

b. Distensi Uterus, dapat menyebabkan hal berikut :

- Serabut otot yang tegang sampai batas kemampuannya akan bereaksi dengan mengadakan kontraksi

- Produksi dan pelepasan prostaglandin

- Sirkulasi plasenta mungkin mengganggu sehingga menimbulkan perubahan hormonal

c. Tekanan Janin

- Kalau janin sudah mencapai batas pertumbuhannya didalam batas uterus ia akan menyebabkan:

(8)

 Stimulasi dinding uterus yang tegang tersebut sehingga

timbul kontraksi.

2.6 Tanda-Tanda Persalinan

Sebelum persalinan mulai, saat mendekati akhir kehamilanklien mungkin lihat perubahan tertentu atau ada tanda-tanda bahwa persalinan terjadi tidak lama lagi sekitar 2-4 minggu sebelum persalinan. Kepal janin mulai menetap lebih jauh kedalam pelviks. Tekanan pada diafragma berkurang seperti memperingan berat badan bayi dan memungkinkan ibu untuk bernapas lebih mudah, akan lebih sering berkemih, dan akan lebih bertekan pada pelviks karena bayi lebih rendah dalam pelviknya.

1. Persalinan Palsu

 Terjadi lightening

Menjelang minggu ke – 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan :

- Kontraksi Braxton hicks - Ketegangan dinding perut

- Ketegangan ligamentum rotandum

- Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah

 Masuknya kepala bayi kepintu atas panggul dirasakan ibu hamil :

- Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurang - Dibagian bawah terasa sesak

- Terjadi kesulitan saat berjalan - Sering miksi ( beser kencing )  Terjadinya His permulaan

Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton hicks dikemukan sebagi keluhan karena dirasakan sakit dan mengganggu terjadi karena perubahan keseimbangan estrogen,progesterone, dan memberikan kesempatan rangsangan oksitosin.

(9)

 Rasa nyeri ringan di bagian bawah

 Datangnya tidak teratur

 Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda

 Durasinya pendek

 Tidak bertambah bila beraktifitas

2. Persalinan Sejati

Terjadinya His persalinan , His persalinan mempunyai sifat :

 Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan

 Sifatnya teratur,interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar

 Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks

 Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah

Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his persalinan terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan :

 Pendataran dan pembukaan

 Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis servikalis lepas

 Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah Pengeluaran Cairan

Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan . Sebagian ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.

2.7 Tahap-Tahap Persalinan

1. Kala I

Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase yaitu: fase laten (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 cm sampai 10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif.

2. Kala II

(10)

3. Kala III

Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.

4. Kala IV

Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.

2.8 Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

a. Power / Tenaga

Power utama pada persalinan adalah tenaga/kekuatan yang dihasilkan oleh kontraksi dan retraksi otot-otot rahim. Gerakan memendek dan menebalotot-otot rahim yang terjadi sementara waktu disebut kontraksi. Kontraksi ini terjadi diluar sadar sedangkan retraksi mengejan adalah tenaga kedua (otot-otot perut dan diafragma) digunakan dalam kala II persalinan. Tenaga dipakai untuk mendorong bayi keluar dan merupakan kekuatan ekspulsi yang dihasilkan oleh otot-otot volunter ibu.

b. Passages/Lintasan

Janin harus berjalan lewat rongga panggul atau serviks dan vagina sebelum dilahirkan untuk dapat dilahirkan, janin harus mengatasi pula tahanan atau resisten yang ditimbulkan oleh struktur dasar panggul dan sekitarnya.

c. Passanger

Passenger utama lewat jalan lahir adalah janin dan bagian janin yang paling penting (karena ukurannya paling besar) adalah kepala janin selain itu disertai dengan plasenta selaput dan cairan ketuban atau amnion.

d. Psikologis

Dalam persalinan terdapat kebutuhan emosional jika kebutuhan tidak tepenuhi paling tidak sama seperti kebutuhan jasmaninya. Prognosis keseluruhan wanita tersebut yang berkenan dengan kehadiran anaknya terkena akibat yang merugikan.

(11)

1) Saat kepala didasar panggul dan membuka pintu dengan crowning sebesar 5 sampai 6 cm peritoneum tipis pada primi atau multi dengan perineum yang kaku dapat dilakukan episiotomi median,mediolateral atau lateral.

2) Episotomi dilakukan pada saat his dan ,mengejan untuk mengurangi sakit,tujuan episiotomi adalah untuk menjamin agar luka teratur sehingga mudah mengait dan melakukan adaptasi.

3) Persiapan kelahiran kepala,tangan kanan menahan perineum sehingga tidak terjadi robekan baru sedangkan tangan kiri menahan kepala untuk mengendalikan ekspulsi.

4) Stelah kepala lahir dengan suboksiput sebagai hipomoklion muka dan hidung dibersihkan dari lender kepala dibiarkan untuk melakukan putar paksi dalam guna menyesuaikan os aksiput kearah punggung.

5) Kepala dipegang sedemikian rupa dengan kedua tangan menarik curam kebawah untuk melahirtkan bahu depan,ditarik keatas untuk melahirkan bahu belakang setelah kedua bahu lahir ketiak dikaitr untuk melahirkan sisa badan bayi.

6) Setelah bayi lahir seluruhnya jalan nafas dibersihkan dengan menghisap lender sehingga bayi dapat bernafas dan menangis dengan nyaring pertanda jalan nafas bebas dari hambatan.

7) Pemotongan tali pusat dapat dilakukan :

 Setelah bayi menagis dengan nyaring artinya paru-paru bayi telah

berkembang dengan sempurna

 Setelah tali pusat tidak berdenyut lagi keduanya dilakukan pada bayi

yang aterm sehingga peningkatan jumlah darah sekitar 50 cc

 Pada bayi premature pemotongan tali pusat dilakukan segera

sehingga darah yang masuk

 ke sirkulasi darah bayi tidak terlalu besar untuk mengurangi terjadi

ikterus hemolitik dan kern ikterus

(12)

 Kateterisasi kandung kemih

 Menjahit luka spontan atau luka episiotomi

2.10 Komplikasi Dalam Persalinan

- Persalinan lama

- Perdarahan pasca persalinan - Malpresentasi dan malposisi - Distosia bahu

- Distensi uterus

- Persalinan dengan parut uterus - Gawat janin

- Prolapsus tali pusat - Demam dalam persalinan - Demam pasca persalinan

2.11 Penatalaksanaan

1. Kala I

 Diagnosis

Ibu sudah dalam persalinan kala I jika pembukaan serviks kurang dari 4 cm dan kontraksi terjadi tertur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik.

 Penanganan

 Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah ,ketakutan dan kesakitan

 Jika ibu tsb tampak kesakitan,dukungan/asuhan yang dapat diberikan;

lakukan perubahan posisi,sarankan ia untuk berjalan , dll.

 Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan

 Menjelaskan kemajuan persalinan dan perugahan yang terjadi serta prosedur

yang akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan

 Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemaluannya setelah

(13)

 Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat atasi dengan cara :

gunakan kipas angina/AC,Kipas biasa dan menganjurkan ibu mandi sebelumnya.

 Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi berikan cukup

minum

 Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin Pemeriksaan Dalam

Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam selama kala I pada persalinan dan setelah selaput ketuban pecah. Gambarkan temuan-temuan yang ada pada partogram.

Pada setiap pemeriksaan dalam catatlah hal-hal sebagai berikut :

 Warna cairan amnion

 Dilatasi serviks

 Penurunan kepala ( yang dapat dicocokkan dengan pemeriksaan luar )

Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama mungkin diagnosis in partu belum dapat ditegakkan . Jika terdapat kontraksi yang menetap periksa ulang wanita tsb setelah 4 jam untuk melihat perubahan pada serviks. Pada tahap ini jika serviks terasa tipis dan terbuka maka wanita tersebut dalam keadaan in partu jika tidak terdapat perubahan maka diagnosanya adalah persalinan palsu. Pada kala II lakukan pemriksaan dalam setiap jam

 Kemajuan Persalinan dalam Kala I

Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada persalinan Kala I :

 Kontraksi teratur yang progresif dengan peningkatan frekwensi dan durasi

 Kecepatan pembukaan serviks paling sedikit 1 cm perjam selama persalinan

 Serviks tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin

 Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang kurang baik pada persalinan

kala I :

 Kontraksi yang tidak teratur dan tidak sering setelah fase laten

 Kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1 cm perjam selama

persalinan fase aktif

(14)

 Kamajuan pada kondisi janin

 Jika didapati denyut jantung janin tidak normal ( kurang dari 100 atau lebih

dari 180 denyut permenit ) curigai adanya gawat janin

 Posisi atau presentasi selain aksiput anterior dengan verteks fleksi sempurna

digolongkan kedalam malposisi atau malpresentasi

 Jika didapat kemajuan yang kurang baik atau adanya persalinan lama

tangani penyebab tersebut.

 Kemajuan pada kondisi Ibu

 Lakukan penilaian tanda-tanda kegawatan pada Ibu :

 Jika denyut ibu meningkat mungkin ia sedang dalam keadaan dehidrasi atau

kesakitan. Pastikan hidrasi yang cukup melalui oral atau I.V. dan berikan anlgesia secukupnya.

 Jika tekanan darah ibu menurun curigai adanya perdarahan

 Jika terdapat aseton didalam urin ibu curigai masukan nutrisi yang kurang

segera berikan dektrose I.V. 2.Kala II

 Diagnosis

Persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap atau kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5 – 6 cm.

 Penanganan

 Memberikan dukungan terus-menerus kepada ibu dengan : mendampingi

ibu agar merasa nyaman,menawarkan minum, mengipasi dan meijat ibu

 Menjaga kebersihan diri

 Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan bagi ibu

 Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan atau

ketakutan ibu

 Mengatur posisi ibu

 Menjaga kandung kemih tetap kosong

(15)

 Posisi saat meneran

 Bantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman

 Ibu dibimbing untuk mengedan selama his, anjurkan kepada ibu untuk

mengambik nafas

 Periksa DJJ pada saat kontraksi dan setelah setiap kontraksi untuk

memastikan janin tidak mengalami bradikardi ( < 120 )

 Kemajuan persalinan dalam Kala II

Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada persalinan kala II:

 Penurunan yang teratur dari janin di jalan lahir

 Dimulainya fase pengeluaran

Temuan berikut menunjukkan yang kurang baik pada saat persalinan tahap kedua

 Tidak turunnya janin dijalan lahir

 Gagalnya pengeluaran pada fase akhir

 Kelahiran kepala Bayi

 Mintalah ibu mengedan atau memberikan sedikit dorongan saat kepala

bayi lahir

 Letakkan satu tangan kekepala bayi agar defleksi tidak terlalu cepat

 Menahan perineum dengan satu tangan lainnya jika diperlukan

 Mengusap muka bayi untuk membersihkannya dari kotoran lendir/darah

 Periksa tali pusat:

 Jika tali pusat mengelilingi leher bayi dan terlihat longgar selipkan tali

pusat melalui kepala bayi

 Jika lilitan pusat terlalu ketat tali pusat diklem pada dua tempat kemudian

digunting diantara kedua klem tersebut sambil melindungi leher bayi.

 Kelahiran Bahu dan anggota seluruhnya

 Biarkan kepala bayi berputar dengan sendirinya

 Tempatkan kedua tangan pada sisi kepala dan leher bayi

 Lakukan tarikan lembut ke bawah untuk melahirkan bahu depan

(16)

 Selipkan satu tangan anda ke bahu dan lengan bagian belakang bayi sambil

menyangga kepala dan selipkan satu tangan lainnya ke punggung bayi untuk mengeluarkan tubuh bayi seluruhnya

 Letakkan bayi tsb diatas perut ibunya

 Secara menyeluruh, keringkan bayi, bersihkan matanya dan nilai

pernafasan bayi

 Jika bayi menangis atau bernafas ( dada bayi terlihat naik turun paling

sedikit 30x/m ) tinggalkan bayi tsb bersama ibunya

 Jika bayi tidak bernafas dalam waktu 30 detik mintalah bantuan dan

segera mulai resusitasi bayi

 Klem dan potong tali pusat

 Pastikan bahwa bayi tetap hangat dan memiliki kontak kulit dengan kulit

dada siibu.

 Bungkus dengan kain yang halus dan kering, tutup dengan selimut dan

pastikan kepala bayi terlindung dengan baik untuk menghindari hilangnya panas tubuh.

3.Kala III

 Manajemen Aktif Kala III

 Pemberian oksitosin dengan segera

 Pengendalian tarikan tali pusat

 Pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir

 Penanganan

Memberikan oksitosin untuk merangsang uetrus berkontraksi yang juga mempercepat pelepasan plasenta :

 Oksitosin dapat diberikan dalam dua menit setelah kelahiran bayi

 Jika oksitosin tidak tersedia rangsang puting payudara ibu atau susukan

bayi guna menghasilkan oksitosin alamiah atau memberikan ergometrin 0,2 mg. IM.

(17)

 Satu tangan diletakkan pada korpus uteri tepat diatas simpisis pubis.

Selama kontraksi tangan mendorong korpus uteri dengan gerakan dorso kranial – kearah belakang dan kearah kepala ibu.

 Tangan yang satu memegang tali pusat dengan klem 5-6 cm didepan vulva.

 Jaga tahanan ringan pada tali pusat dan tunggu adanya kontraksi kuat ( 2-3

menit )

 Selama kontraksi lakukan tarikan terkendali pada tali pusat yang

terus-menerus dalam tegangan yang sama dengan tangan ke uterus.

 PTT hanya dilakukan selama uterus berkontraksi

 Begitu plasenta terasa lepas, keluarkan dengan menggerakkan tangan atau

klem pada tali pusat mendekati plasenta lepas, keluarkan dengan gerakan ke bawah dan ke atas sesuai dengan jalan lahir. Kedua tangan dapat memegang plasenta dan perlahan memutar plasenta searah jarum jam untuk mengeluarkan selaput ketuban.

 Segera setelah plasenta dan selaput ketubannya dikeluarkan masase fundus

agar menimbulkan kontraksi.

 Jika menggunkan manajemen aktif dan plasenta belum juga lahir dalam

waktu 15 menit berikan oksitosin 10 unit Im. Dosis kedua dalam jarak waktu 15 menit dari pemberian oksitosin dosis pertama.

 Periksa wanita tsb secara seksama dan jahit semua robekan pada serviks

atau vagina atau perbaiki episotomi. 4.Kala IV

 Diagnosis

Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan bayi. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa – sio ibu melahirkan bayi dari perutnya dan bayi sedang menyesuaikan diri dari dalam perut ibu ke dunia luar.

 Penanganan

 Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit

(18)

keras. Apabila uterus berkontraksi otot uterus akan menjepit pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan .

 Periksa tekanan darah,nadi,kantung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit

pada jam I dan setiap 30 menit selama jam II

 Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi. Tawarkan ibu

makanan dan minuman yang disukainya.

 Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering

 Biarkan ibu beristirahat

 Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi

 Bayi sangat siap segera setelah kelahiran

 Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun,pastikan ibu dibantu

karena masih dalam keadaan lemah atau pusing setelah persalinan.

 Ajari ibu atau keluarga tentang :

 Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi

 Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

Kala I :

1) 1).Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian presentasi,dilatasi/regangan, tegangan emosional.

2) 2).Defisit volume cairan yang berhubungan dengan penurunan asupan cairan

3) 3).Gangguan pola tidur berhubungan dengan persalinan

4) 4).Perubahan membran mukosa oral yang berhubungan dengan pernapasan melalui mulut

5) 5).Perubahan perfusi jaringan : plasenta yang berhubungan dengan akibat sekunder dari posisi maternal

6) 6). Risiko infeksi terhadap maternal berhubungan dengan prosedur invasif, pemeriksaan vagina berulang.

(19)

1) Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada presentasi, dialatasi/peregangan jaringan, kompresi syaraf, pola kontraksi semakin intensif

2) Perubahan rasa nyaman nyeri yang berhubungan dengan kontraksi persalinan.

3) Nyeri berhubungan dengan proses Fisiologis selama dalam Proses persalinan .

4) Ketidakefektifan koping individu dsn keluarga berhubungan dengan hospitalisasi selama menunggu persalinan.

5) Risiko kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan pencetusan persalinan, pola kontraksi hipertonik,janin besar,pemakaian forcep.

6) Risiko cedera terhadap janin berhubungan dengan malpresentasi/posisi, pencetusan kelahiran disproporsi, sefalopelvik (CPD).

Kala III :

1) 1.Nyeri berhubungan dengan proses Fisiologis: Involusi uterus, luka episiotomi.

2) 2.Nyeri ( akut ) berhubungan dengan trauma jaringan , respons fisiologis setelah melahirkan

3) 3.Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan kehilangan cairan secara tidak disadari, atonia uteri, laserasi jalan lahir,tertahannya fragmen plasenta.

4) 4.Risiko infeksi berhubungan dengan Trauma jalan lahir (luka episiotomi). 5) 5.Risiko perubahan proses keluarga berhubungan dengan terjadinya

transisi, krisis situasi.

Kala IV :

(20)

2) 2.Perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi/peningkatan perkembangan anggota keluarga.

(21)

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Alamat : Desa Mesjid Kec. Blang Mangat – Aceh Utara Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam Suku Bangsa : Indonesia Status perkawinan : Kawin Pendidikan terakhir : SMA

Tanggal Masuk RS : 22 Agustus 2017 NO. RM : 454351

1. Tinggi/Berat badan : 165 cm/ 60 kg 2. Berat badan sebelum Hamil : ( - )

3. Masalah kesehatan khusus : ( - ) 4. Obat-obatan : ( - ) 5. Alergi ( Makanan/obat-obatan/bahan tertentu) : ( - ) 6. Diet Khusus : ( - )

7. Menggunakan alat bantu : gigi tiruan/kaca mata/alat dengar,lain-lain : ( - ) 8. Frekuensi BAB 1 x / hari, Masalah : ( - )

9. Frekuensi BAK > 3x / hari, Masalah : ( - )

(22)

11. Masalah gangguan tidur : ( - )

DATA UMUM MATERNITAS

1. Kehamilan ini direncanakan : Ya

2. Status Obstetricus : G2 P1 A0

3. Usia Kehamilan : 38-39 minggu

4. Jumlah anak di rumah : 1

No

. Jenis kelamin CaraLahir Tempat Persalinan Dan

1. Laki-laki Sponta n

Di RS 2700g r

( - ) Sehat 4 thn

2. Hamil ini.

7. Mengikuti kelas prenatal : Tidak dikaji

8. Jumlah kunjungan selama kehamilan ini : 7 kali

9. Masalah kehamilan yang lain :

1. Trimester I : mual ( + ),muntah ( + ),tekanan darah tinggi ( - ),oedema tungkai ( - )

2. Trimester II : Mual ( + ) agak berkurang, masalah lain ( - )

3. Trimester III : ( - )

10. Masalah Kehamilan Sekarang

(23)

1. Kontrasepsi yang pernah dipakai dan masalah yang pernah dialami selama penggunaan alat kontrasepsi : tak terkaji

2. Makanan bayi sebelumnya ASI/PASI: Anak sebelumnya diberikan ASI sampai usia 2 tahun dan disertai PASI .

3. Pendidikan Kesehatan yang ingin Ibu dapatkan selama perawatan : ( - )

4. Setelah bayi lahir siapa yang diharapkan membantu : Suami dan orang tua serta keluarga lainnya.

5. Masalah persalinan yang lalu : ( - )

RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG

1. Mulai persalinan ( kontraksi pervaginam )

Merasa mules-mules mulai jam 00.00 tanggal 3 Oktober 2013, kontraksi belum teratur,lendir darah sudah keluar, air ketuban ( - ). Selanjutnya pagi harinya tanggal 3Okt dari IGDober 2013 masuk di ruang VK jam 06.00 dengan keluhan kenceng-kenceng, lendir darah ( + ) , air ketuban ( - ), lokasi ketidaknyamanan pinggang menjalar ke perut dan terus meningkat, KU baik, TD 112/64 mmHg, N 112 X/mnt, RR 20 X/mnt, S 36,2 °C, pasien mengeluh nyeri, merintih dan nampak kesakitan, tidak ada oedema, dilakukan palpasi : Janin tunggal, letak memanjang,presentasi kepala, kepala masuk panggul , Tinggi fundus uteri : 3J6px, DJJ ( + ), letak Pu-Ka.

2. Keadaan kontraksi ( frekuensi dalam 10 menit, lamanya , kekuatan) : His 3 kali dalam 10 menit lamanya 40 – 70 mmHg,kontraksi teratur (jam 06.30 Wib).

3. Frekuensi dan kekuatan denyut jantung janin : 140 x/m, kekuatan : cukup kuat. 4. Pemeriksaan fisik:

 Tanda vital : TD = 112/64 mmHg, Nadi = 112 x/m, Suhu = 36,2

(24)

 Kepala/ Leher : Oedema (-),kelenjar tiroid (-),vena jugularis(-),bekas

operasi (-)

 Mata : conjungtiva anemis (-),sclera (-)

 Dada ( Jantung ) : Jantung : Tidak ada bising jantung , S1 dan S2

reguler.

 Paru-paru : Simetris ki/ka,wheezing (-),ronchi(-)

 Payudara : Lunak,Putting susu teraba kencang,ASI belum

keluar.

 Abdomen : Terdapat striae gravidarum, Tinggi fundus uteri

3j6px.

 Kontraksi : His kuat, teratur, DJJ : ( + )

 Ekstremitas : Tanda Homan ( - ), varises (-),oedema (-)

 Refleks : ( + /+ )

5. Ketuban Utuh, pecah ( - ) 6. Laboratorium

Tanggal dan jenis pemeriksaan

Hasil pemeriksaan normal

Interpretasi

Tidak dilakukan pemeriksaan

(25)

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan

 Tanda – tanda permulaan persalinan

 Lightening terjadi his permulaan

 Tahap – tahap persalinan

1. Kala I (pembukaan)

Partus di mulai bila timbul his dan pengeluaran lender berserta darah yang terjadi 2 fase yaitu fase laten dan fase aktif

2. Kala II ( pengeluaran bayi )

His menjadi lebih kuat dan cepat kira dua sampai tiga menit sekali. His mulai mengeluarkan anggota badan bayi .

3. Kala III ( pelapasan plasenta )

Waktu pelepasan dan pengeluaran plasenta . Proses pelepasan plasenta :

~ Duncan ~ Schultz

~ postpartum , diharapkan pendarahan postpartum dapat di kurangi terjadi serempak / kombinasi dari keduanya

4. Kala IV ( Observasi )

(26)
(27)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul bari saifuddin,, 2002 , Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta Sarwono, 1989, Ilmu Bedah kebidanan, Yayasan sarwono, Jakarta.

Hacher/moore, 2001, Esensial obstetric dan ginekologi, hypokrates , jakarta Abdul bari saifuddin,, 2001 , Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta Manuaba,Ida Bagus Gede, 1998, Ilmu kebidanan,penyakit kandungan dan keluarga berencana, EGC, Jakarta

Marlyn Doenges,dkk, 2001,Rencana perawatan Maternal/Bayi, EGC , Jakarta

http://septaayuputri.blogspot.co.id/2013/10/asuhan-keperawatan-maternitas-periode.html

Referensi

Dokumen terkait

AJENG TRI UTAMI, D1514004, PROSEDUR PERIZINAN PENDIRIAN DAN PENGUKUHAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM) DI KANTOR OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) SOLO , Tugas Akhir,

Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system yaitu suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi WOM judi online di kalangan remaja adalah sebagai berikut: melihat teman bermain, kesaksian teman-teman

Berdasarkan kerentanan bangunan dengan kerusakan bangunan yang telah terjadi di daerah penelitian, kerusakan bangunan yang pernah terjadi mayoritas terjadi pada

Sumber data yang digunakan dalam penelitian: (1) subjek penelitian adalah Kepala Madrasah SA yaitu Bapak Amil Amaludin S.Pi S.Pd I, (2) Informan penelitian ini

Pencemaran lingkungan adalah merupakan suatu proses masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak dikehendaki baik dari

ProgramDOTS di Wilyah Kerja Puskesmas Padang Bulan.. Kebutuhan Dasar dan

Berdasarkan contoh di atas makna harf jar ila / / adalah kesudahan yang berkaitan dengan diri orang, Karena dhamir /ka/ yang terdapat pada kata menunjukkan makna kata