• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGETAHUAN DASAR HUKUM INTERNASIONAL dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGETAHUAN DASAR HUKUM INTERNASIONAL dan "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN DASAR HUKUM INTERNASIONAL

Zaeda Zulfa

zaedazulfa@students.unnes.ac.id

DATA BUKU

Judul Buku : HUKUM INTERNASIONAL

Penulis : Prof. Dr. F. Sugeng Istanto, S.H. Penerbit : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Tahun Terbit : 2010

Kota Penerbit : Yogyakarta Bahasa Buku : Indonesia Jumlah Halaman : 205 hlm.

ISBN Buku : 978-979-1317-80-1

DISKUSI/PEMBAHASAN REVIEW

Prof. Dr. F. Sugeng Istanto, S.H. merupakan guru besar fakultas hukum Universitas Gajah Mada. Beliau lahir pada tanggal 19 September 1933, Blora dan meninggal dunia pada hari Sabtu, 11 Oktober 2008 di RS. Panti Rapih, Yogyakarta dalam usia 75 tahun. Prof. Dr. F. Sugeng Istanto, S.H.menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Indonesia (UI) tahun 1954 dan program Doktor di Universitas Gajah Mada tahun 1960. Prof. Dr. F. Sugeng Istanto, S.H. pernah mengemban jabatan sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Cendrawasih (Uncen) dan Pembantu Rektor III Uncen (1964-1967), Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (1968-1972), Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta (1981-1986).

Buku Hukum Internasional karya Prof. Dr. F. Sugeng Istanto, S.H.

(2)

internasional. Seorang sarjana hukum seperti Austin menyatakan bahwa hukum internasional tidak sama dengan hukum melainkan hanya moral internasional. Ada pengertian berbeda dari hukum internasional dengan hukum lainnya. Hukum internasional berlaku bagi masyarakat internasional namun tidak berlaku bagi suatu negara. Buku ini menjelaskan apakah hukum internasional dan hukum nasional berada dalam satu sistem, hal apakah yang harus diutamakan jika ada pertentangan antara hukum internasional dengan hukum nasional, bagaimanakah hukum internasional dijalankan di dalam hukum nasional suatu negara.

Hukum internasional memiliki ketentuan-ketentuan antara hukum internasional universal dengan hukum internasional regional. Ada pertentangan antara ketentuan hukum internasional universal dan hukum internasional regional, ketentuan hukum internasional regional juga bisa kalah dengan ketentuan hukum internasional universal. Buku ini menjelaskan secara singkat bagaimana hukum internasional berkiprah dalam masyarakat internasional. Mula adanya hukum internasional yaitu perjanjian Westphalia pada tahun 2006. Hakikat muculnya hukum internasional adalah hukum alam, berkembang menganut ajaran positivisme dan menjadi modern.

Pembahasan selanjutnya yang harus dipahami oleh akademisi maupun pembaca lainnya adalah memahi tentang sumber-sumber hukum internasional. Penjelasan mengenai sumebr hukum internasional dalam buku ini kurang, hanya dasar-dasarnya saja sehingga untuk memahami buku ini masih dirasa sulit dan kurang memadai untuk digunakan belajar. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai sumber hukum internasional bisa dilihat dalam ketentuan pasal 38 par.1 Statuta Mahkamah Internasional. Ketentuan pasal 38 par. 1 menjelaskan tentang konvensi internasional, kebiasaan internasional, prinsip-prinsip umum hukumyang mendapat pengakuan bangsa-bangsa, penerapan keputusan peradilan dasn ajaran pakar hukum dari berbagai negara, dan penetapan keputusan peradilan dan ajaran oleh ahli pakar hukum untuk menetapkan ketentuan hukum. Fungsi dari sumber hukum internasional sendiri adalah untuk menetapkan apakah suatu ketentuan hukum dapat berlaku dalam masyarakat atau tindak. Bahasan dalam Bab II ini menjelaskan secara singkat dan kurang penjabaran yang lebih luas lagi. Kurangnya dasar hukum juga menjadi kelemahan dari buku ini.

Hukum internasional juga memiliki subjek hukum. Ada pihak yang dibebani hak dan kewajiban yang telah diatur dalam hukum internasional. Pembahasan pada Bab III mengenai subjek hukum hanya menerangkan sedikit saja dan kemudian dengan satu persatu pembahasan dijelaskan pada halaman berikutnya. Bab III ada sebuah teori yang tidak diketahui teori apa yang diambil, dari mana teori itu berasal dan siapa namanya tidak disebutkan secara jelas. Hanya menyatakan bahwa subjek hukum internsional hanyalah negara karena hak dan kewajiban yang diatur dalam hukum internasional adalah hak dan kewajiban negara.

(3)

tetapi masih dalam batasan-batasan hukuj internasional. Negara ada karena ada faktor penting yang turut serta. Indonesia mengakui sebagai negara melalui pidato bung Karno pada saat proklamasi kemerdekaan negara Indonesia. Dengan menyatakan proklamasi itulah bangsa membentuk organisasi kekuasaan yang berdaulat. Tidak cukup untuk membentuk negara berdasarkan proklamasi saja, harus ada pengakuan dari negara lain.

Konvensi Montevideo tahun 1933 menetapkan bahwa negara sebagi person hukum internasional harus mempunyai kualifikasi untuk mampu mengadakan hubungan dengan negara lain. Untuk mengadakan suatu hubungan yang resmi dengan negara lain dibutuhkan adanya pengakuan. Pengakuan bukanlah perbuatan hukum karena bukan merupakan perbuatan keharusan sebagai akibat telah dipenuhinya persyaratan yang telah ditetapkan oleh hukum. Penguraian tentang pengakuan dijelaskan secara fungsi dari penagkuan itu sendiri terhadap negara yang ingin mendapat kemerdekaan. Adanya beberapa macam pengakuan yaitu secara de jure dan de facto. Pengakuan diberikan melalui beberapa cara yang dapat dilihat lebih lanjut dalam bahasan Bab IV. Jika ada cara untuk mendapatkan pengakuan maka ada juga penarikan kembali pengakuan yang telah diberikan. Penghentian hubungan antara negara tidak dilakukan dengan pemutusan hubungan diplomatik karena pengakuan membuka diadakannya hubungan atar negara dan memberikan pengakuan pada status kenegaraan organisasi kekuasaan yang diakui. Negara di dunia bermacam-macam menurut bentuk, besarnya, dan kedudukannya dalam pertikaian bersenjata. Penjelasan mengenai macam-macam negara hanya sekilas-sekilas saja sama seperti penjelasan diawal yang hanya memberikan gambaran umum.

Pemaparan selanjutnya mengenai hak dan kewajiban negara yang diatur oleh hukum internasional. Hak dan kewajiban negara berhubungan dengan kedudukan terhadap negara lain meliputi hak kemerdekaan, hak kesederajatan, hak mempertahankan diri, kewajiban untuk tidak melakukan perang, kewajiban untuk melaksanakan perjanjian internasional dengan itikad baik dan kewajiban untuk tidak mencampuri urusan negara lain. Buku memperlihatkan peswan dari Presiden Amerika Serikat, Monroe, kepada Konggres pada tahun 1823 yang berisi:

1. Bahwa benua Amerika bukan sasaran kolonisasi negara-negara Eropa lagi dikemudian hari.

2. Bahwa Amerika tidak berkepentingan dalam perang atau urusan Eropa 3. Bahwa setiap usaha negara Eropa untuk meluaskan kekuasaannya di

salah satu benua Amerika dianggap membahayakan perdamaian dan keselamatan Amerika Serikat.

(4)

dari wilayah daratan negara tersebut. Masih ada banyak macam-macam wilayah laut di bahas. Dan selanjutnya wilayah udara yang hanya berupa gas yang mengelilinhi dunia.

Hak dan kewajiban dari negara atas negara. Negara memiliki tanggungjawab terhadap orang, benda, kepentingan ekonomi, dan lingkungan. Secara yurisdikisi, masyarakat internasional masing-masing negara merupakan anggota yang berdaulat dan hubungan-hubungan kehidupan yang berlaku dalam masyarakat internasional terjadi melampaui batas-batas negara. Bab ini lebih menjelaskan secara keseluruhan tentang perluasan yurisdiksi teritorial yang meliputi perluasan teknik, perluasan berdasar kewarganegaraan, perluasan berdasar prinsip nuniversal. Ada pengecualian atas yurisdiksi teritorial yaitu negara asing dan kepala negara sing, perwakilan diplomatik asing dna kosul, kapl publik dan negara asing , angkatan bersenjata asing dan lembaga internsional.

Pada Bab VI mengulas tentang hubungan antar negara. Pembahasan ini mengenai alat kelengkapan hubungan internasional yang terdiri dari alat kelengkapan negara dalam negeri, alat kelengkapan negara di luar negeri (perutusan diplomatik, konsul, perwakilan lain). Pembahasan hubungan antar negara lebih kompleks dan lengkap. Hubungan tercipta karena adanya janji. Hubungan internasional tidak akan lepas dari perjanjian internasional. perjanjian inernasional pada dulu diatur dalam hukum kebiasaan yang kemudian di atur dalam konvensi wina tahun 1969. Perjanjian internsional sebagi petunjuk persetujuan yang digunakan oleh suatu negara atau lebih untuk mengadakan hubungan dengan ketentuan hukum internsional.

Perjanjian internsional yang mengikat berdasarkan prinsip “pacta sun servanda”. Ketentuan yang ditetapkan dalam Deklarasi Konferensi London tahun 1871 bahwa negara-negara mengakui prinsip hukum ineruonal yang menetapkan bahwa negara tidak dapat membedakan diri dari ikatan perjanjian internsional atau mengubah ketentuannya tanpa persetujuan pihak lawan berjanji saling pengertian yang bersahabat.

Buku ini menjelaskan proses pembuatan perjanjian internsional yang diawali dengan akreditasi petugas perundingan, perundingan, penandatanganan keputusan hasil perundingan, ratifikasi, tukar menukar naskah ratifikasi, saat mulai mengikatnya perjanjian internsionalpendaftaran dan penguimuna perjanjian internasional dan sahnya perjanjian internasional. untuk menafsirkan perjanjian internasional butuh beberapa metode cara yaitu:

1. Cara penafsiran perjanjian internasional, melalui

1) Penafsiran grmatikal dan kehendak pihak berjanji 2) Penafsiran menurut objek dan kontek perjanjian

3) Penafsiran berdasarkan pengertian yang masuk akal dan konsisten 4) Penafsiran berdasar prinsip efektivitas

5) Penggunaan bahan ekstrinsik

6) Perjanjian internasional multilingual 2. Sarana penafsiran

3. Lembaga penafsir

Ketika ada perjanjian maka ada juga pertentangan perjanjian dan masa berakhirnya perjanjian.

(5)

Bab IX dan Bab X memberikan penjelasan mengenai penyelesaian sengketa negara dan pertikaian bersenjata. Sengketa antar negara merupakan sengketa yang mengancam pdan ketertiban dunia internasional. hukum internasional mengatur sengketa internasional dengantujuan agar sengketa tersebut dapat diselesaikan sedini mungkin dan dengan cara yang jujur dan adil. Cara menyelesaikan sengketa yaitu dengan cara penyelesaian damai meliputi rujuk, penyelesaian sengketa di bawah pengawasan perserikaan bangsa-bangsa, arbritase dan dengan cara penyelesaian sengketa dengan kekerasan yang meliputi pertikaan bersenjata, retorsi reprisal dan blokade massa.

Pada bahasan selanjutnya menjelaskan tentang organisasi internasional. Organisasi internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh anggota masyarakat internasional secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang bertujuan menciptakan perdamaian dunia dalam tata hubungan internasional. D.W. Bowett Organisasi internasional adalah organisasi permanen (misalnya di bidang postel atau administrasi kereta api) yang didirikan atas dasar suatu traktat yang lebih bersifat multilateral daripada yang bersifat bilateral dan dengan kriteria tujuan tertentu. N.A. Maryam Green Organisasi internasional adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan suatu perjanjian ketika tiga atau lebih negara menjadi peserta. Boer Mauna. Organisasi internasional adalah suatu perhimpunan negara-negara yang merdeka dan berdaulat yang bertujuan untuk mencapai kepentingan bersama melalui organ-organ dari perhimpunan itu sendiri. J. Pariere Mandalangi Organisasi internasional adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan suatu perjanjian tertulis yang dilakukan oleh sekurang-kurangnya tiga negara atau pemerintah maupun organisasi-organisasi internasional yang telah ada.

Pada hakikatnya organisasi internasional memiliki arti luas dan sempit. Secara luas, organisasi internasional meliputi organisasi publik (public international organization), organisasi privat (privat international organitation), organisasi regional, organisasi subregional, dan organisasi bersifat universal (organization of universal character). Secara sempit hanya meliputi organisasi internasional publik. PBB juga merupakan organisasi internasional yang memiliki tujuan utama dalam perjanjian Atlantic Charter. contoh lain adalah OPEC,dan ASEAN, KAA

1. ASEAN,

ASEAN merupakan singkatan dari Association of South East Asia Nations. ASEAN ini merupakan organisasi internasional yang bersifat regional, yaitu hanya beranggotakan negara-negara Asia Tenggara. ASEAN lahir pada tanggal 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok. ASEAN mempunyai semboyan Mitreka Satata yang terdiri atas penggalan kata-kata: Mitra yang berarti teman atau sahabat, Ika yang berarti satu, dan Satata yang berarti sederajat. Dengan demikian, semboyan Mitreka Satata berarti selalu bersahabat atau bersahabat yang sederajat. Semboyan ini sebagai lambang persatuan untuk membina persahabatan antarnegara-negara anggota ASEAN. Peran ASEAN dalam meningkatkan hubungan internasional tampak dari upaya kerja sama yang dikembangkan negara-negara ASEAN. Upaya kerja sama yang dikembangkan negara-negara ASEAN meliputi bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya.

(6)

Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung merupakan proses awal lahirnya Geakan Non-Blok (GNB). KAA tersebut diselenggarakan pada tanggal 18–24 April 1955 dan dihadiri oleh 29 kepala negara dan kepala pemerintahan dari Benua Asia dan Afrika yang baru saja mencapai kemerdekaannya. Lahirnya Konfrensi Asia Afrika dan Gerakan Non-Blok dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Pertama, suasana makin meningkatnya perjuangan bangsa-bangsa terjajah untuk memperoleh kemerdekaan dan usaha-usaha menggalang persatuan di antara negara-negara merdeka. Kedua, adanya perlombaan pembuatan senjata modern antara Blok Barat (Amerika Serikat dan sekutunya) dengan Blok Timur (Uni Soviet dan sekutunya) mengakibatkan situasi dunia saat itu diliputi oleh kecemasan akan terjadi perang bom atom.

3. OPEC

Tujuan di bidang ekonomi adalah mempertahankan harga minyak, sehingga menguntungkan negara-negara anggota. Tujuan di bidang politik: Membantu dana kepada negara-negara berkembang (negara anggota dan bukari) untuk mempercepat pembangunan negaranya, dan mengatur hubungan dengan perusahaan-perusahaan minyak asing atau pemerintah negara konsumen.

4. OKI

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil uji hiptesis F menunjukkan bahwa secara simultan tidak terdapat pengaruh antara variable kepemimpinan transaksional dan motivasi terhadap kinerja dengan ukuran F

Dalam penelitian ini akan menerapkan metode Analisis Risiko pada Portofolio Saham Syari’ah Menggunakan Value at Risk (VaR) dengan Pendekatan Generalized Pareto Distribution

Oleh karena itu penelitian ini akan membahas tentang pengaruh role overload dari karyawan PT ABC Properti yang mempengaruhi job burnout , job satisfaction dan

Neither is PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, its affiliated companies, employees, nor agents are liable for errors, omissions, misstatements, negligence, inaccuracy contained

Metal spheres with different radii and a spherical capacitor are charged by means of a variable voltage.. The induced charges are determined with a

Core mechanics adalah peraturan – peraturan yang mendefinisikan bagaimana cara kerja sebuah game dan merupakan penerjemahan dari visi seorang desainer game ke dalam

i\dapun substitusi parsial tcpung tcrigu dcngan tapioka mcnvebabkan pcningkatan volume jcnis, komprcsibilitas, kadar protein, kadar scrat, dan kadar pati, scrta