• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROGRAM MARKETING PUBLIC RELATIONS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TYPE ERTIGA (Studi Kasus di Dealer Mobil Suzuki Ciledug) | Elah | Avant Garde 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PROGRAM MARKETING PUBLIC RELATIONS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TYPE ERTIGA (Studi Kasus di Dealer Mobil Suzuki Ciledug) | Elah | Avant Garde 1 PB"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 33 PENGARUH PROGRAM MARKETING PUBLIC RELATIONS TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TYPE ERTIGA (Studi Kasus di Dealer Mobil Suzuki Ciledug)

Elah

Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur E-mail:[email protected]

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the product, promotion, price and place and the price of purchasing decicions at car type ertiga. The independen variable are product, promotion, price and place affect the purchase decision as the dependen variable. The population in this study are customers dealer Suzuki Ciledug. Sample were taken of 50 respondents using a purposive sampling technique. Data was collected using a survey method through questionnaires filled out by customers. Then, the data obtained were analyzed using multiple regression analysis. This analysis include the validity test, reliability test, multiple regression analysis, classic assumption test, hypothesis testing through the F test and t test, and coefficient of determination analysis (R2). Based result, obtained regression equation Y = 1,943 - 0,027X1 + 0,025X2 + 0,397X3+ 0,657X4. Based on statical data analysis, the indications in this research is valid and the variable are reliable. In testing the assumption of classical, regression model multikolonieritas, does not occur heterokedasitas, and normal distribution. Individually, the variables have greater influence is product with the regression coefficient 0,027, followed by the promotion variable with a regression coefficient 0,025, price 0,397 and promotion 0,657. The computation of hypothesis using the t test showed that the variable price and place not significantly influence the purchase decision variable. Then through the F test can be know that the independen variable is feasible to test variable of purchasing decision can be explained by four independen variables in the regression quotation. The remaining 10,3% is explained by other variable out side of the three variable used in this research.

Key Word: Product, Price, Place, Promotion and Purchasing Decisions

ABSTRAK

(2)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 34

heterokedasitas, dan distribusi normal. Individual, variabel memiliki pengaruh yang lebih besar adalah produk dengan koefisien regresi 0,027, diikuti oleh variabel promosi dengan koefisien regresi 0,025, harga 0397 dan promosi 0657. Perhitungan hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel harga dan tempat tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Kemudian melalui uji F dapat mengetahui bahwa variabel Tbk layak untuk menguji variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh empat variabel Tbk dalam kutipan regresi. Sisanya 10,3% dijelaskan oleh variabel lain di luar sisi dari tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Produk, Price, Place, Promotion dan Keputusan Pembelian.

PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi ini, keung-gulan kompetitif merupakan syarat sukses bagi suatu perusahaan. Konsumen saat ini begitu dimanjakan dengan banyak pilihan produk untuk memutuskan mana yang akan dibeli. Melalui komunikasi pula manusia dapat saling berinteraksi atau saling memberi informasi dengan lebih cepat, efisien dan efektif.

Dalam kaitan ini peranan Public Relations adalah memberi citra yang positif bagi perusahaan.Peran public relations sangat dibutuhkan di perusahaan untuk menjaga hubungan baik dan menciptakan citra yang positif di mata masyarakat atau pelanggannya.

Sebelum meluncurkan produknya perusahaan harus mampu melihat atau mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Jika seorang pemasar mampu mengidentifikasi kebutuhan konsumen dengan baik, mengembangkan produk berkualitas, menetapkan harga, serta mempromosikan produk secara efektif, maka produk–produknya akan laris dipasaran (David W Cravens, 1996:3). Sehingga sudah sewajarnya jika segala kegiatan perusahaan harus selalu dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan kemudian konsumen akan memutuskan membeli produk tersebut. Dan

pada akhirnya tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba akan tercapai (Stanton, 1996:6).

Secara umum dapat diartikan, MarketingPublic Relationsadalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembeliandan kepuasan konsumen melalui komunikasimengenai informasi yang dapat dipercaya danmelalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan danberkaitan dengan identitas perusahaan atauproduknya sesuai dengan kebutuhan, keingian dankepentingan bagi para konsumennya. Perilaku konsumen tersebut merupakan fenomena yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran perusahaan, yaitu perilaku konsumen dalam melakukan pembelian (Basu Swastha dan Irawan, 2001 :349).

(3)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 35 macam keunggulan yang dimilikinya.

Keputusan konsumen dalam menentukan atau memilih merek mobil tertentu bukanlah hal yang begitu saja terjadi. Banyak pertimbangan yang dilakukan konsumen sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk misalnya, kualitas produk, harga, tempat dan promosi (Engel,1994 :127).

Suzuki sebagai perusahaan otomo-tif yang sedang berkembang saat ini telah menyadari persaingan ini. Suzuki senantiasa memberikan keyakinan dan harapan kepada para pelanggannya untuk terus memberikan kepuasan kepada mereka. Di samping menjual berbagai macam item mobil diantaranya Suzuki Futura, Suzuki Mega Carry, Suzuki APV, Suzuki Ertiga, Suzuki New Plash, Suzuki New Swift, Suzuki Grand Vitara, dan Suzuki Karimun Wagon. Suzuki Ciledug juga membuka bengkel dan menjual

spare part mobil Suzuki. Strategi ini dilakukan untuk memberi pelayanan dan kemudahan bagi pelanggan jika terjadi kerusakan atau masalah pada mobilnya.

Dalam strategi pemasaran produknya Suzuki menggunakan Marketing Public Relations yang terdiri atas empat variabel yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion), distribusi (placement). secara tepat, agar konsumen tersadar, tertarik, berminat hingga akhir-nya melakukan transaksi atas produk yang ditawarkan. Untuk mencapai tahapan transaksi, sudah barang tentu perusahaan harus dapat mengkomunikasikan produknya kepada konsumen atau pasar atau dengan melakukan kegiatan yang biasa disebut promosi.

Suzuki Ciledug dalam menjual produknya juga memperhatikan harga dengan kualitas produknya. Untuk lebih menarik konsumen, Suzuki Ciledug membe-rikan potongan langsung dan hadiah langsung kepada konsumen yang membeli mobil Suzuki tipe tertentu secara tunai, atau lebih dikenal dengan cash back.

Suzuki Ciledug juga menerima pemba-yaran secara berjangka (cicilan) yang jangka waktunya antara 12 bulan - 48 bulan. Konsumen berhak memilih jangka waktu pembayaran sesuai dengan uang muka yang telah disetorkan.

Berikut adalah laporan penjualan mobil Suzuki pada tahun 2013 dapat dili-hat pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1

Penjualan Mobil Suzuki Ertiga Pada Dealer Suzuki Ciledug Bulan Januari – Juni Tahun 2013

Bulan Penjualan

Perunit

Januari 10 Februari 12

Maret 13

April 16

Mei 19

Juni 23

(4)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 36

Grafik Penjualan Mobil Suzuki Ertiga Pada Dealer Suzuki Ciledug Bulan Januari – Juni Tahun 2013

Gambar 1

Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan kenaikan penjualan mobil Suzuki Ertiga setiap bulannya dari bulan Januari – Juni tahun 2013 pada Dealer Suzuki Ciledug. Kenaikan tersebut terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi konsumendalam mengambil keputusan akhir yaitu membeli suatu produk, antara lain harga, tempat dan promosi (Engel, 1994).

Penelitian ini menganalisis keputu-san pembelian konsumen terhadap mobil Suzuki Ertiga. Jika keputusan pembelian cepat dan tepat, maka dalam pembelian ulang, konsumen tidak akan berpikir panjang dalam melakukan pembelian. Sehingga konsumen akan terus membeli produk tersebut dan tidak akan melakukan perpindahan produk, bahkan konsumen akan merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain, dan secara tidak langsung perusahaan mendapatkan keuntungan dari hal tersebut.

Menurut Mudrajad Kuncoro (2003:33), perumusan masalah adalah konteks dari penelitian, alasan mengapa

penelitian diperlukan dan petunjuk yang mengarahkan tujuan penelitian.

Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah produk berpengaruh secara simultan terhadap keputusan membeli? 2. Apakah harga berpengaruh secara

simultan terhadap keputusan membeli? 3. Apakah lokasi berpengaruh secara

simultan terhadap keputusan membeli? 4. Apakah promosi berpengaruh secara

simultan terhadap keputusan membeli? 5. Manakah dari 4 Variabel marketing

public relations yang paling dominan berpengaruhi terhadap keputusan membeli?

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan memberi bukti kasus apakah terdapat pengaruh program marketing public relations terhadap keputusan pembelian mobil type ertiga pada dealer mobil Suzuki Ciledug.

KERANGKA PEMIKIRAN Teori Kendali Organisasi

(5)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 37 Dalam komunikasi organisasional

ada tiga aspek umum meliputi 1) susunan, bentuk dan fungsi organisasional 2) manajemen, kendali dan kuasa 3) budaya organisasional.

Philip Tompkins, George Cheney, dan rekan rekan mereka telah mengem-bangkan sebuah pendekatan yang baru dan berguna terhadap komunikasi organisasi. melalui suatu kendali. (Littlejohn, 2009:378). Kendali dinyatakan dalam organisasi dengan empat (4) cara yaitu:

1) Kendali sederhana atau penggunaan kekuasaan yang langsung dan terbuka

2) Kendali teknis melalui penggunaan alat-alat dan teknologi

3) Kendali birokrasi yang merupakan penggunaan prosedur organisasi dan aturan formal

4) Kendali konsertif yaitu penggunaan hubungan interpersonal dan kerja sama tim sebagai sebuah cara kendali.

Teori Marketing Public Relations

a. Hubungan Public Relations dan Pemasaran

Public relations (PR) kini telah menjadi alat komunikasi dengan peran yang lebih besar, bukan hanya dalam membangun citra perusahaan tapi juga pada citra produk dab merek. Hal ini terlihat dengan banyaknya korporasi yang memperluas strategi PR mereka dengan mengembangkan social marketing corporate product branding. Mengenai perluasan fungsi public relations dalam pemasaran, Jefkins mengungkapkan, bahwa:

“Since PR concern the total communication of any organications,

commercial or non commercial it is involved in every aspect of the marketing mix. Since the marketing director is constantly involved in human relations and communication he needs to be PR minded.”

Pada dasarnya public relations semua lini komunikasi yang terjadi di semua organisasi, baik komersial maupun non komersial. Tak terkecuali dalam berbagai asepk di dunia pemasaran yang pada dasarnya juga memerlukan komunikasi dan hubungan antar pribadi, seperti antara perusahaan dengan target khalayak dan produknya, dengan konsumen dan dengan pelanggan.

Sependapat dengan pentingnya komunikasi dalam pemasaran, Kottler (2003) menjelaskan marketing mix describes the set of tools that managementcan use to influence sales.

Dapat ditarik kesimpulan bauran pemasaran menjelaskan alat manajemen yang dapat mempengaruhi penjualan meliputi produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion) yang perlu dilakukan dan dipahami dengan baik oleh perusahaan agar tetap bisa berkembang didalam persaingan yang sangat ketat.

(6)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 38 Dalam beberapa hal, pekerjaan

public relations memang tumpang tindih dengan pekerjaan pemasaran. Namun demikian, fungsi public relations di sini terutama adalah menanamkan kepercayaan pada masyarakat dan pada konsumen akan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

b. Pengertian Marketing Public Relations

Dalam bukunya Value Added PR, Thomas L. Haris (1991:12), mendefinisikan marketing public relations

sebagai berikut:

“The uses of PR strategies and techniques to achive marketing objectives. The purpose of MPR is to gain awareness,stimulate sales, facilitate communications and build relationships between consumers and companies and brands. The principals functions of MPR are the communications of credible informations, the sponsorship of relevant events and the support of causes that benefits society.”

Tujuan dari MPR adalah untuk mendapatkan kesadaran, merangsang penjualan, menfasilitasi komunikasi dan membangun hubungan antara konsumen, perusahaan, dan merek produknya. Fungsi pokok MPR adalah mengkomunikasikan informasi yang kredibel, pemberian spon-sor event yang sesuai serta mendukung kegiatan sosial yang menguntungkan masyarakat.

c. Fungsi Marketing Public Relations Thomas L. Harris dalam bukunya

The Merketer’s Guide to Public Relations

(New York : John Wiley & Sons, Inc. 1993) menyebutkan perluasan fungsi

public relations untuk mendukung tujuan

pemasaran suatu organisasi membentuk istilah marketing public relations (MPR).

Dari penjelasan di atas dapat diuraikan bahwa dalam perannya sebagai pendukung fungsi marketing public relations berfungsi untuk :

1. Memnagkitkan awareness khalayak tentang keberadaan produk perusahaan.

2. Memberi informasi dan edukasi seputar produk.

3. Memberi pemahaman untuk membantu memberikan alasan khalayak membeli produk.

4. Menciptakan suasana harmonis antara konsumen dan produk dan perusahaan.

5. Membangun kepercayaan antara

konsumen dengan produk.

6. Mengajak media dan masyarakat untuk melihat proses pembuatan produk ; kunjungan pabrik untuk media dan masyarakat, kunjungan ke media atau tempat-tempat public untuk sosialisasi fungsi dan kelebihan produk, pemberian kesempatan kepada media dan masyarakat untuk mengetes sendiri kehebatan produk.

d. Faktor-Faktor Timbulnya Marketing Public Relations

Philip Kottler memaparkan bahwa alasan pesatnya kebutuhan akan marketing public relations di berbagai perusahaan adalah bahwa perusahaan menghadapi penurunan efektivitas penggunaan alat-alat promosi mereka.

(7)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 39 dengan efektivitasnya, ia tidak lagi

persuasive dan hanya bertahan sesaat sebagai sarana promosi. Apalagi, saat ini khalayak cenderung apatis terhadap iklan yang dirasa bombastis dan kurang mencerminkan keadaan sebenarnya.

Menurut Soemirat dan Ardianto (2007:153), masuknya bidang public relations ke dalam marketing karena peningkatan kebutuhan dan minat konsumen, harga semakin kompetitif, perlu memperluas distribusi dan banyak-nya promosi dari produk jasa sejenis.

e. Teknik Marketing Public Relations

Marketing public relations bergungsi untuk menciptakan pasar, menjaga citra produk dan menjalin hubungan dengan konsumen. Dalam kaitanya dengan produk, peran public relations diperlukan termasuk dalam mengelola layanan pasca penjualan produk (after-market). Karena

marketing public relations tidak berhenti sebatas pada memperkenalkan produk khalayak. Hubungan dengan khalayak pun tidak hanya berhenti sebatas pada penjualan produk tetapi berlanjut sampai ke pelayanan pasca penjualan hingga tercipta keputusan pembelian yang nantinya membentuk konsumen yang setia terhadap produk. Oleh karena itu mengelola hubungan dengan konsumen sangat penting bagi praktisi marketing public ralations.

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Menurut Dharmmesta dan Handoko (2000 : 124), pengertian marketing mix

atau bauran pemasaran: ”Marketing mix

atau bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel yaitu produk, struktur

harga, Tempat, dan kegiatan promosi”. Keempat unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan berpengaruh satu sama lain, sehingga harus diupayakan untuk menghasilkan suatu kebijakan pemasaran yang mengarah kepada layanan efektif dan kepuasan konsumen. Jadi didalam bauran pemasaran terdapat variabel – variabel yang saling mendukung satu dengan yang lainnya, yang kemudian oleh perusahaan digabungkan untuk memperoleh tanggapan–tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran. Dengan perangkat tersebut perusahaan dapat mempengaruhi permintaan akan produk-nya.

1. Produk

Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompe-tensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

(8)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 40 2. Harga

Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan, Dharmmesta dan Irawan (2001 : 241). Harga adalah sesuatu yang merupakan permasalahan dalam dunia usaha, karena itu penetapan harga harus mmperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi secara langsung adalah bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran. Sedangkan faktor yang tidak langsung adalah harga jual produk yang sejenis yang ditawarkan oleh pesaing, potongan untuk para penyalur dan konsumen.

3. Tempat (Saluran Distribusi)

Pada dasar permasalahan tempat sangat erat hubungannya dengan masalah penyaluran produk/jasa dari pihak yang menawarkan pada pihak yang meminta. Keputusan mengenai lokasi dan saluran meliputi pertimbangan mengenai cara penyampaian jasa kepada pelanggan dan dimana jasa harus ditempatkan merupakan arti yang penting karena kemudahan pelanggan memperoleh jasa merupakan bagian dari nilai dan manfaat jasa yang dipersepsikan.

Tempat merupakan kegiatan memin-dahkan barang dari produsen ke konsu-men. Saluran distribusi sering disebut salu-ran perdagangan atau salusalu-ran pemasasalu-ran. Pengertian saluran menurut Dharmmesta dan Irawan (2001 : 285) sebagai berikut:

“Saluran merupakan suatu struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri atas agen, dealer,

pedagang besar, dan pengecer melalui nama sebuah komoditi produk atau jasa dipasarkan”.

4. Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Pengertian promosi Menurut Martin L. Bell dalam Basu Swasta dan Irawan (1990:349) sebagai berikut : “Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendo-rong permintaan”. Sedangkan pengertian promosi menurut William G. Nikels dalam bukunya Basu Swasta dan Irawan (1990:349) sebagai berikut : “Promosi ada-lah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran”.

Keputusan Pembelian

(9)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 41

Gambar 2

Model Proses Pembelian Lima Tahap

Sumber: Philip Kotler dan AB. Susanto, 1999: 251.

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung

terlibat dalam mendapatkan dan

mempergunakan barang yang ditawarkan.

Pengembangan Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat dan melihat seberapa besar pengaruh produk, harga, tempat dan promosi terhadap keputusan pembelian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji pengaruh masing-masing variabel terhadap keputusan pembelian (dalam uji t) dan pengaruh faktor-faktor produk, harga, tempat dan promosi secara bersamaan terhadap keputusan pembelian (dalam uji F).

Kerangka Pemikiran Teoritis

Menurut Uma Sekaran (2006:127), kerangka teoritis merupakan fondasi dimana seluruh proyek penelitian didasarkan kerangka teoritis adalah

jaringan asosiasi yang disusun, dielaborasi secara logis antar variabel yang dianggap relevan pada situasi masalah dan diidentifikasi melalui proses seperti wawancara, pengamatan, dan survei literatur.

Menurut Kotler & Armstrong (2001:346) menyatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Semakin baik produk maka akan semakin baik pembelian, sehingga diduga terdapat pengaruh produk terhadap keputusan pembelian.

Harga adalah nilai suatu barang dan jasa yang diukur dengan sejumlah uang. Berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain. Di dalam perusahaan, harga suatu barang atau jasa merupakan penentuan bagi permintaan pasar. Harga dapat mempe-ngaruhi posisi persaingan perusahaan. Keputusan tentang harga tidak pernah boleh dilakukan secara kebetulan. Pada produk yang umum, penurunan harga dapat menaikkan penjualan, sedangkan pada produk yang membawa citra bergengsi, kenaikan harga akan menaikkan penjualan karena produk dengan harga tinggi akan menunjukkan prestasi seseorang, (Dharmmesta dan Irawan, 2001: 241).

Menurut Dharmmesta dan Irawan (2001: 285) tempat adalah saluran merupakan suatu struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri atas agen, dealer, pedagang Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Informasi

Keputusan Pembelian

Perilaku Setelah

(10)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 42

H1

H2

H3

H4 besar, dan pengecer melalui nama sebuah

komoditi produk atau jasa dipasarkan.

Tempat bukan berarti hanya lokasi perusahaan saja tapi juga termasuk di dalamnya saluran pemasaran, kumpulan dan pengaturan lokasi, persediaan serta transportasi. Dalam industri jasa, tempat terutama mengacu pada lokasi dan distribusi yang dapat memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam memperoleh jasa perusahaan. Keputusan-keputusan lokasi dan saluran penjualan meliputi pertimbangan mengenai cara penyampaian produk kepada pelanggan dan dimana produk harus ditempatkan.

Menurut William G. Nikels dalam bukunya Basu Swasta dan Irawan (1990:349) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Promosi mencerminkan kegiatan-kegiatan yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk konsumen untuk membelinya. Jadi, promosi ini merupakan komponen yang dipakai untuk mem-berikan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan. Adapun kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi adalah periklanan, promosi penjualan, personal selling dan publisitas.

Selanjutnya kerangka pemikiran dalam penelitia ini akan disampaikan dalam Gambar 2.

Gambar 3

Bagan Kerangka Pemikiran

Keterangan :

X1 : Produk

X2 : Harga

X3 : Tempat

X4 : Promosi

H1 : Produk mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian.

H2 : Harga mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian.

H3 : Tempat mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian.

H4 : Promosi mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian.

METODE PENELITIAN Populasi

Menurut Sugiyono (2008:115), populasi adalah wilayah generasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Produk

Harga

Tempat

Promosi

(11)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 43 dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang pernah membeli produk type Ertiga di Daeler Suzuki Ciledug, yang berjumlah 50 responden yang mengisi kuesioner.

Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatife, Sugiyono (2012:116). Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode analisis multivariate yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabel tertentu. Besarnya sampel adalah sebagian pelanggan yang membeli mobil ertiga di Dealer Suzuki Ciledug. Maka jumlah sampel perlu dibatasi dalam pengambilan sampel menggunakan rumus Yamane (Bungin 2005:105) sebagai berikut:

N

n =

N(d2)+1

Di mana :

n : Ukuran Sampel

N : Ukuran populasi

e : Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran keadatelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi), yaitu 10%, Jika tingkat kesalahan yang diinginkan (e) adalah 10%.

Berdasarkan rumus diatas besar sampel yang diperoleh adalah :

N 50

n = n =

1+Ne2 1+50(0.1)2

50 50

n = n = n = 50

1+50.(0,01) 5001

Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah 50 responden.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini mencakup variabel inde-penden produk,harga, tempat, promosi dependen keputusan pembelian. Skala yang digunakan adalah skala likert.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis uji validitas dan realibilitas yang dilanjutkan dengan uji asumsi klasik yaitu uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji normalitas. Setelah uji persyaratan dilakukan, langkah berikut adalah mela-kukan pengujian terhadap model regresi dengan menggunakan uji-F (uji secara simultan) dan uji-T (uji secara parsial).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

Hasil penelitian ini mendukung hipotesa yang diuji dalam penelitian ini. Hasil uji hipotesa akan dibahas satu persatu sebagai berikut :

Hasil Uji Validitas

(12)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 44 ini, dimana keseluruhan variabel penelitian

memuat 4 pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : tingkat kepercayaan Y=a+b1X1atauY= 5,825+ 0,639X1, 50 Responden, α= 5% (n -K) diketahui nilai Ttabel (50-4) = rtabel 0,2845. Jika rhitung (untuk tiap butir dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation) lebih besar dari rtabel dan nilai r positif, maka butir pernyataan dikatakan valid (Ghozali, 2005). Bedasarkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil pengujian validitas dapat ditunjukkan pada tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2

Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian

Variabel Jenis

Pernyataan

rhitung rtabel Keterangan

Produk 1 0,392 0,284 Valid

2 0,548 0,284 Valid

3 0,505 0,284 Valid

4 0,586 0,284 Valid

Sumber : Data diolah dengan SPSS 20. (2015)

Uji validitas akan menguji variabel harga yang digunakan dalam penelitian ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat 5 pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : tingkat kepercayaan Y=a+b2X2 atauY= 12,210+ 0,331X2,50 Responden, α= 5% (n-K) diketahui nilai Ttabel (50-5) = rtabel 0,2876. Jika rhitung (untuk tiap butir dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation) lebih besar dari rtabel dan nilai

r positif, maka butir pernyataan dikatakan valid (Ghozali, 2005). Bedasarkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil pengujian validitas dapat ditunjukkan pada tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 3

Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian

Variabel Jenis

Pernyataan

rhitung rtabel Keterangan

Harga 1 0,509 0,287 Valid

2 0,623 0,287 Valid

3 0,505 0,287 Valid

4 0,564 0,287 Valid

5 0,381 0,287 Valid

Sumber : Data diolah dengan SPSS 20. (2015)

Uji validitas akan menguji variabel tempat yang digunakan dalam penelitian ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat 4 pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : tingkat kepercayaan Y=a+b3X3 atauY= 1,868+ 0,844X3, 50 Responden, α= 5% (n -K) diketahui nilai Ttabel (50-4) = rtabel 0,2845. Jika rhitung (untuk tiap butir dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation) lebih besar dari rtabel dan nilai r positif, maka butir pernyataan dikatakan valid (Ghozali, 2005). Bedasarkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil pengujian validitas dapat ditunjukkan pada tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4

Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian

Variabel Jenis

Pernyataan

rhitung rtabel Keterangan

(13)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 45 2 0,601 0,284 Valid

3 0,733 0,284 Valid

4 0,606 0,2844 Valid

Sumber : Data diolah dengan SPSS 20. (2015)

Uji validitas akan menguji variabel promosi yang digunakan dalam penelitian ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat 5 pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : tingkat kepercayaan Y=a+b4X4 atauY= 0,712 + 0,926X4, 50 Responden, α= 5% (n-K) diketahui nilai Ttabel (50-5) = rtabel 0,2845. Jika rhitung (untuk tiap butir dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation) lebih besar dari rtabel dan nilai r positif, maka butir pernyataan dikatakan valid (Ghozali, 2005). Bedasarkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil pengujian validitas dapat ditunjukkan pada tabel 5 sebagai berikut :

Tabel 5

Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian

Variabel Jenis

Pernyataan

rhitung rtabel Keterangan

Promosi 1 0,492 0,287 Valid

2 0,634 0,287 Valid

3 0,593 0,287 Valid

4 0,493 0,287 Valid

5 0,472 0,287 Valid

Sumber : Data diolah dengan SPSS 20. (2015)

Uji validitas akan menguji variabel keputusan pembelian yang digunakan dalam penelitian ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat 5 pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : tingkat kepercayaan Y=a+b4X4 atauY= 0,712 + 0,926X4, 50 Responden, α= 5% (n-K) diketahui nilai Ttabel (50-5) = rtabel 0,2845. Jika rhitung (untuk tiap butir dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation) lebih besar dari rtabel dan nilai r positif, maka butir pernyataan dikatakan valid (Ghozali, 2005). Bedasarkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil pengujian validitas dapat ditunjukkan pada tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 6

Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian

Variabel Jenis

Pernyataan

rhitung rtabel Keterangan

Keputusan Pembelian

1 0,492 0,287 Valid

2 0,634 0,287 Valid

3 0,593 0,287 Valid

4 0,493 0,287 Valid

5 0,472 0,287 Valid

Sumber : Data diolah dengan SPSS 20. (2015)

Uji validitas akan menguji variabel produk, harga, tempat dan promosi memiliki nilai p-value pada kolom sig

0.000 < 0.05 level of significant (α), untuk

semua variabel dapat disimpulkan bahwa produk, harga, tempat dan promosi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian, yang digunakan dalam penelitian ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat 5 pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : tingkat kepercayaan

(14)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 46 Y=1,9430,027X1+0,025X2+0,397X3+0,65

7X4, berdasarkan table 4, 5, 6, 7, dan 8 dapat diketahui bahwa nilai dari rhitung keseluruhan indikator yang di uji bernilai positif dan lebih besar daripada nilai rtabel. Maka dapat diambil kesimpulan, bahwa seluruh butir indicator yang digunakan dalam penelitian ini lolos dalam uji validitas dan dinyatakan valid.

Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi konstruk atau variabel penelitian. Untuk mengukur uji reliabilitas dilakukan dengan meng-gunakan uji statistic Cronbach Alpha(α).

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai koefisien Alpha lebih besar daripada 0,60 (Nunnaly, 1967; dalam Ghozali, 2005). Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 7 sebagai berikut :

Tabel 7

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Veriabel Penelitian

Cronbach Alpha

Cut of Coef

Keteran gan

Produk 0,688 0,60 Reliabel

Harga 0,738 0,60 Reliabel

Tempat 0,744 0,60 Reliabel

Promosi 0,684 0,60 Reliabel

Keputusan Pembelian 0,758 0,60 Reliabel

Sumber : Data diolah dengan SPSS 20. (2015)

Hasil pengujian reliabilitas pada Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien Alpha dari variabel-variebal yang diteliti menunjukkan hasil yang beragam. Akan tetapi, semua item pernyataan variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) tersebut memiliki nilai koefisien Alpha lebih besar daripada 0,60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliable.

Uji Asumsi Klasik Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Menurut Ghozali (2006) nilai Variance Inflation Factor

(VIF) untuk multikolonieritas tertera pada tabel 8 berikut ini:

Tabel 8

Hasil Nilai VIF dan Angka Tolerance

Veriabel VIF Tolerance

Produk 2,431 0,411

Harga 1,762 0,568

Tempat 2,276 0,439

Promosi 1,967 0,508

Sumber : Data diolah dengan SPSS 20. (2015)

Dari tabel 8 diatas terlihat bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance yang lebih kecil dari 10% yang berarti bahwa tidak terdapat korelasi antar variabel bebas yang lebih besar dari 95%, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. Atau dengan kata lain model regresi dalam penelitian ini terbebas dari gejala multikolonieritas.

Uji Normalitas

(15)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 47 dengan melihat histogram dan normal

probability plot. Hasil pengujian nor-malitas dengan analisis grafik melalui SPSS versi 20, dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2 sebagai berikut:

Histrogram Keputusan Pembelian

Gambar 4

Dengan gambar tampilan grafik histogram di atas dapat disimpulkan bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal dan berbentuk simetris, tidak menceng (skewness) ke kanan atau ke kiri.

Gambar 5

Sumber : Output SPSS 20 (2015)

Selain grafik histogram, normalitas juga dapat dideteksi dengan menggunakan grafik normal probability plot. Pada grafik

normal probability plot di atas terlihat titik-titik menyebar berhimpit di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dari kedua grafik tersebut maka dapat dinyatakan

bahwa model regresi pada penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.

Analisis Regresi Linier Berganda

Besarnya perubahan pada factor dependen (Y) akibat perubahan pada factor independen (X) secara parsial dapat dijelaskan melalui persamaan regresi yang diperoleh. Dengan menggunakan program SPSS versi 20 diperoleh hasil seperti yang tertera dalam tabel 9.

Tabel 9

Hasil Uji Regresi Berganda

Model Unstandar

Berdasarkan pada hasil analisis yang telah dilakukan, maka persamaan regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut :

Y = 1,943-0,027X1+0,025X2+0,397X3+ 0,657X4

Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian

X1 = Produk

X2 = Harga

X3 = Tempat

(16)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 48 Dari persamaan di atas, dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a) Koefisien regresi pada variabel Produk (X1) sebesar 0,270 adalah positif. Artinya bila terjadi peningkatan 1 satuan variabel produk dimana faktor-faktor lain konstan akan dapat meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,270. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi : “semakin baik produk sebuah Suzuki Ertiga, maka semakin kuat keputusan pembelian”, adalah terbukti kebenarannya.

b) Koefisien regresi pada variabel Harga (X2) sebesar 0,250 adalah positif. Artinya bila terjadi peningkatan 1 satuan variabel harga dimana faktor-faktor lain konstan akan dapat meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,250. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi : “semakin baik harga yang diberikan oleh sebuah Suzuki Ertiga, maka semakin kuat keputusan pembelian”, adalah terbukti kebenarannya.

c) Koefisien regresi pada variabel tempat (X3) sebesar 0,397 adalah positif. Artinya bila terjadi peningkatan 1 satuan variabel tempat dimana faktor-faktor lain konstan akan dapat meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,397. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi : “semakin baik tempat suatu Suzuki Ertiga, maka semakin kuat keputusan pembelian”, adalah terbukti kebenarannya.

d) Koefisien regresi pada variabel promosi (X4) sebesar 0,657 adalah positif. Artinya bila terjadi peningkatan 1 satuan variabel tempat dimana

faktor-faktor lain konstan akan dapat meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,657. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi : “semakin baik promosi yang diberikan Suzuki Ertiga, maka semakin kuat keputusan pembelian”, adalah terbukti kebenarannya.

Namun untuk menguji signifikansi koefisien regresi tersebut, masih diperlukan pengujian hipotesis menggunakan uji t dan uji F seperti yang tersaji berikut.

Tabel 10

Hasil Uji t

Variabel Thitung Signifikan

Produk 4.659 0.000

Harga 5.823 0.000

Tempat 8.562 0.000

Promosi 11.527 0.000

Sumber : Data diolah dengan SPSS 20. (2015)

H0 : bi = 0, Tidak ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.

H1 : bi > 0, variabel independen mempengaruhi variabel dependen.

Hasil analisis uji t adalah sebagai berikut:

1. Dari tabel 2 dapat kita lihat bahwa nilai thitung pada variabel produk adalah sebesar 4,659 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai thitung lebih besar dari ttabel yaitu (4,659) > (0,2876) dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan : variabel produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

(17)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 49 signifikansi sebesar 0,000. Karena

nilai thitung lebih besar dari ttabel yaitu (5,823) > (0,2876) dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan : variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pem-belian.

3. Dari tabel 2 dapat kita lihat bahwa nilai thitung pada variabel tempat adalah sebesar 8,562 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai thitung lebih besar dari ttabel yaitu (8,562) > (0,2876) dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan : variabel tempat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

4. Dari tabel 2 dapat kita lihat bahwa nilai thitung pada variabel promosi adalah sebesar 11,527 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai thitung lebih besar dari ttabel yaitu (11,527) > (0,2876) dan nilai signifikansinya 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan : variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Hasil Uji F

Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen se-cara simultan (bersama-sama). Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 3 dikaitkan dengan hipotesis yang diajukan, yaitu:

Tabel 11

Hasil Estimasi Regresi Berganda (Uji F)

ANOVA a

Model Sum of

Squares

df Mean Square

F Sig.

1

Regression 231.433 4 57.858 46.537 .000b Residual 55.947 45 1.243

Total 287.380 49

Sumber : Data diolah dengan SPSS 20. (2015)

Berdasarkan uji ANOVA atau F test yang dapat dilihat pada tabel 3, maka dapat diperoleh Fhitung sebesar 46,537 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas jauh lebih kecil daripada 0,05 (0,000 lebih kecil dari 0,05) dan Fhitung lebih besar dari Ftabel (46,537 lebih besar dari 0,2876) maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen yang meliputi produk (X1), harga (X2), tempat (X3) dan promosi (X4) secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel keputusan pembelian (Y) secara signifikan.

Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar persentase perubahan atau variasi dari variabel dependen bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari variabel independen.

Dengan mengetahui nilai koefisien determinasi dapat dijelaskan kebaikan dar model regresi dalam memprediksi variabel dependen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi akan semakin baik kemampuan variabel independen dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. Hasil pengujian koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai adjusted R square

(18)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 50

Tabel 12

Hasil Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .897a .805 .788 1.11502

Sumber : Data diolah dengan SPSS 20. (2015)

Berdasarkan table 12, koefisien determinasi memiliki adjusted R square sebesar 0,805. Hal ini berarti 80,5 keputusan pembelian (Y) yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen yaitu variabel produk, harga, tempat dan promosi. Sedangkan sisanya (100% - 80,5% = 20%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Analisis

Variabel Signifikan

Pada bagian ini akan dipaparkan pembahasan mengenai hasil analisis yang telah dilakukan. Dapat diketahui bahwa seluruh variabel independen signifikan terhadap variabel dependen. Penjelasannya adalah sebagai berikut :

Variabel Produk

Variabel produk berpengaruh positif dan memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap keputusan pembelian dengan R square sebesar 0,558. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data responden dari kelima indikator pertanyaan mayoritas responden memberi tanggapan setuju dari indikator pilihan mempengaruhi memiliki daya tahan mesin yang tangguh, percaya diri, kualitas, hemat bahan bakar dan desain sebesar 55,8% untuk menimbulkan ketidak ada pembelian sebesar 4,42% merupakan pengaruh dari faktor lain. Hal ini terbukti dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa jika produk semakin baik, maka keputusan pembelian juga akan meningkat secara nyata. Apabila produk tersebut dapat memuaskan keinginan konsumen maka konsumen akan memberikan penilaian positif terhadap produk tersebut. Dengan penilaian tersebut maka konsumen akan tetap berkeinginan untuk membeli produk tersebut. Hasil ini menjelaskan bahwa pada umumnya konsumen dalam membeli akan memperhitungkan kualitas yang dapat diperoleh dari uang yang dikeluarkannya. Dengan demikian konsumen akan mempertimbangkan produk sebagai pertukaran pengorbanan uang yang digunakan konsumen untuk membeli sebuah produk termasuk untuk jenis mobil ertiga. Data studi penelitian ini menunjukkan bahwa Suzuki dinilai oleh konsumen memiliki kemampuan untuk mempertahankan kualitas produknya. Dari kondisi tersebut selanjutnya, diperoleh adanya keputusan pembelian yang semakin besar yang dapat dilakukan konsumen.

Variabel Harga

Variabel berikut adalah variabel harga berpengaruh positif dengan R square sebesar 0,418. Berdasarkan data responden dari kelima indikator pertanyaan, dapat dilihat bahwa mayoritas responden memberi tanggapan setuju dari beberapa indikator pertanyaan menjadi pilihan utama saya, memberi potongan harga, sesuai dengan harapan, kemudahan proses pembayaran, dan kemampuan atau daya

beli masyarakat 41,8% untuk

(19)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 51 ditingkatkan bersama-sama dalam diri

yang akan mempengaruhi seseorang dalam melakukan pembelian produk.

Menurut Dharmmesta dan Irawan (2001 : 241). Harga adalah sesuatu yang merupakan permasalahan dalam dunia usaha, karena itu penetapan harga harus mmperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik secara langsung maupun tidak langsung.

Variabel Tempat

Variabel berikut adalah variabel tempat berpengaruh positif dengan R square sebesar 0,777. Berdasarkan data responden dari kelima indikator pertanyaan, dapat dilihat bahwa mayoritas responden memberi tanggapan setuju dari beberapa indikator pertanyaan menjadi pilihan utama saya, karena lokasi dealer merupakan salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses keputusan pembelian, digunakan tempat parker yang memadai, mudah dijangkau transportasi umum, showroom yang aman, tempatnya berdekatan dengan perbelanjaan, dan tempat penjualan yang strategis77,7% untuk menimbulkan ketidak puasan 22,3%. Hal ini membuktikan bahwa untuk meningkatkan keputusan pembelian perlu ditingkatkan bersama-sama dalam diri yang akan mempengaruhi seseorang dalam melakukan pembelian.

Variabel Promosi

Variabel berikut adalah variabel promosi berpengaruh positif dengan R square sebesar 0,857. Berdasarkan data responden dari kelima indikator pertanyaan, dapat dilihat bahwa mayoritas responden memberi tanggapan setuju dari beberapa indikator pertanyaan menjadi

pilihan utama saya, karena promosi merupakan semua metode komunikasi pemasaran yang dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada pihak yang berbeda-beda tentang suatu produk, promo menarik, memberikan layanan terbaik, event, pemberian hadiah, dan memberikan voucher85,7% untuk menim-bulkan ketidak puasan 14,3%. Hal ini membuktikan bahwa untuk meningkatkan keputusan pembelian perlu ditingkatkan bersama-sama dalam diri yang akan mempengaruhi seseorang dalam melakukan pembelian.

Variabel Produk, Harga, Tempat dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian.

(20)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 52 menurut Chapman dan Wahlers

(1999:176) bahwa keputusan sebagai keinginan konsumen untuk membeli suatu produk konsumen akan memutuskan produk yang akan dibeli berdasarkan persepsi mereka terhadap produk tersebut berkaitan dengan kemampuan produk tersebut dalam memenuhi kebutuhannya.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara parsial atau sendiri

a. Produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di Suzuki Ciledug.

b. Harga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di Suzuki Ciledug.

c. Tempat mempunyai pengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di Suzuki Ciledug.

d. Promosi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di Suzuki Ciledug.

2. Secara simultan atau bersama-sama pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di Suzuki Ciledug.

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro dan Soemirat, Soleh. 2007. Dasar-Dasar Public Relations. Cetakan Ketiga. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Basu Swasta Dharmesta dan

Irawan,1990,Manajemen

Pemasaran Modern, Cetakan keempat, Liberty Yogyakarta.

Basu, Swastha, & Irawan,

2001,Manajemen Pemasaran Modern, Liberty. Yogyakarta Bungin, Burhan, 2005. Metodologi

Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Edisi

Pertama, Cetakan Pertama, Prenada Media, Jakarta.

Chapman, Joe dan Russ Wahlers (1999), A Revision and Empirical Test of the Extended Price-Perceived Quality Model,Journal of Marketing. Cravens, David. W, 1996, Pemasaran

Strategi, Erlangga.

Dharmmesta, Bayu Swastha & Handoko, T.Hani. 2000, Manajemen Pemasaran : Analisa Perilaku Konsumen. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Dharmmesta dan Irawan.

(21)

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 3 NO.1 Juli 2015 | 53 Modern, Edisi Kedua,.

Yogyakarta.

Engel, Blackwell, dan Miniard.

1994.Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa. Aksara.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariatedengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Semarang : Badan Penerbit Undip

Harris L, Thomas. 1991. The Marketer Guide To Public Relations. USA: Jhon Wiley & Sons, Inc.

Kuncoro, Mudrajad.2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta: Salemba Empat.

Kotler, Philip dan Susanto, AB. 1999. Manajemen Pemasaran di

Indonesia, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan

Pengendalian, Jakarta : Salemba Empat.

Kotler, Phillip dan Gary Amstrong.

(2001).Prinsip-Prinsip

Pemasaran, jilid 2, edisi ke-8, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip.2003. Manajemen

Pemasaran.edisi kesebelas,

Jakarta: Indeks kelompokGramedia.

Little john, Stephen W & Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi(theories of human communication) edisi 9. Jkt. Salemba Humanika.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif.Bandung: ALFABETA. Stanton, William J.1996.Prinsip

Pemasaran (terjemahan). Edisi 7,jilid. 1.Erlangga. Jakarta.

Gambar

Tabel  1 Penjualan Mobil Suzuki  Ertiga Pada  Dealer Suzuki Ciledug Bulan Januari – Juni Tahun 2013
Gambar 1 simultan terhadap keputusan membeli?
Gambar 2
Tabel 2
+6

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu dibutuhkan sistem pendukung keputusan pemilhan lokasi strategis untuk membuka cabang usaha warung makanan dengan menggunakan metode AHP (analytical

Selama ini proses kolaborasi yang dibangun cenderung bersifat eksklusif antara pihak BTNGR dengan kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program, sehingga tidak jarang

Sehubungan dengan Laporan Akhir saya yang berjudul Pengaruh Dimensi Bukti Fisik ( tangible ) dan Keandalan ( reliability ) Terhadap Kepuasan Pelanggan Atas

Hasil Wawancara dengan Eka Aulia Yuliana, Consumer Banking Relationship Manager Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Kudus pada tanggal 8 Februari 2017... nilai religius yang

Apabila anak luar kawin yang dilahirkan akibat wathi syubhat maka yang berhak menjadi walinya adalah laki- laki yang menghamili ibunya secara syubhat tersebut, dan

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pemasang ik.lan jitu yaitu: isi tulisan yang jelas dibaca, kesesuaian harga iklan, pengaruh tampilao iklan

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa dari Pelaksanaan Otonomi Desa Cukup Baik Terhadap Peningkatan Pembangunan Di Desa Sanglar Kecamatan Durai Kabupaten

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru-guru akuntansi dan ekonomi di SMK bidang keahlian akuntansi se Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tidak siap