• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis jenis proses yang diterapkan pa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis jenis proses yang diterapkan pa"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis jenis proses yang diterapkan pada PT Jasmine

Raya

TUGAS 2: Manajemen Operasional (EKMA5208)

NAMA : M. SUPRIADI N I M : 500626544 UPBJJ : UT-MEDAN

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS TERBUKA MEDAN

(2)

Produk 3

PT. Jasmine Raya memproduksi produknya dengan banyak variasi sesuai permintaan. Produk tidak dibuat secara massal dan melalui proses yang berbeda-beda untuk setiap jenis produk. Gambar proses produksi PT. Jasmine Raya adalah sebagai berikut.

PERTANYAAN: Berdasarkan gambar tersebut, jenis proses apakah yang diterapkan PT. Jasmine Raya? Jelaskan jawaban Saudara

berdasarkan ciri-ciri jenis proses yang Saudara pilih!

Penyelesaian:

A. Landasan teori:

Secara sederhana proses merupakan perubahan input melalui kegiatan operasi, sehingga menghasilkan keluaran berupa output. Secara rinci, bahwa pelaksanaan dan pekerjaannya melalui sebuah sistematis dengan mengidentifikasikan peluang, ruang lingkup, proses dokumentasi, evaluasi kinerja, desain ulang proses, implementasi perubahan, mengelolanya, keterkaitan analisis proses dengan organisasi, dan penentuan jenis proses (Eliyana, A & Wiratmoko, A, dengan menentukan jenis proses produksi yang akan digunakan dan rentang proses yang tepat. Seleksi proses terkadang dipandang sebagai suatu masalah tata letak atau rangkaian keputusan yang bersifat strategic dan sangat penting, karena mempengaruhi harga, kualitas, pengiriman barang, dan fleksibilitas operasi. Proses dibagi dua klasifikasi yaitu (Bunawan, 1994) :

1. menurut jenis aliran produk (product flow) terdiri dari:

(3)

Gambar 1. Pola aliran lini

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa produk diproses secara lini ke lini yang lain hingga akhir. Akan tetapi, bisa juga kemungkinan dari sisi samping datang berintegrasi hingga berjalan dengan lancar sesuai dengan alirannya. Aliran lini ini dibagi menjadi dua jenis produksi yaitu:

a) Produksi masal (mass production) adalah produksi yang pada umumnya berkaitan dengan jenis operasi perakitan maupun pembuatan suku cadang secara berkesinambungan dan biasanya mempunyai cirri-ciri dalam volume yang sangat besar, dan waktu produksi yang relative lama. Hal ini Seperti pada perakitan industry mobil (Bunawan,1994), sedangkan menurut Anil Kumar. S & Suresh. N, (2009) produksi masal ditandai dengan:

1) Produk standarisasi dan urutan proses,

2) Didesikan tujuannya khusus mesin berkapasitas produksi yang lebih tinggi,

3) Produk Volume besar,

4) Siklus waktu lebih pendek dari produksinya, 5) Lebih rendah pada persediaan proses,

6) Jalur produksi sempurna seimbang,

7) Aliran material, komponen dan suku cadang yang terus-menerus dan tanpa pelacakan kembali.

8) Perencanaan produksi dan kontrolnya mudah, dan 9) Penanganan material benar-benar otomatis.

b) Produksi secara terus-menerus (Continuous Production) adalah cenderung kepada operasi produksi dari operasi pertama hingga produk jadi mengalir melalui perangkat material seperti konveyor, perangkat transfer lainnya, dll. Proses produksi secara terus-menerus ini tampak pada industri proses (Process industries) seperti pada industry kertas, baja, kimia, bis, listrik dan telepon. Produksi ini ditandai dengan (Anil Kumar. S & Suresh. N. 2009):

1) Dedikasi pabrik dan peralatan dengan fleksibilitas nol, 2) Penanganan material sepenuhnya otomatis,

3) Proses mengikuti urutan yang telah ditentukan oleh operasi,

(4)

5) Perencanaan dan penjadwalan merupakan tindakan rutin.

 Aliran Intermitten: suatu aliran proses yang mempunyai ciri

dengan selang waktu yang terputus-putus. Dimana aliran ini diatur pada pusat-pusat kerja yang diperlukan menurut keterampilan dan peralatannya. Aliran ini merupakan suatu aliran yang bercampur baur (jumbled flow pattern), pola aliran ini terlihat seperti dibawah ini:

Gambar 2. Aliran Intermittent

Dari gambar diatas terlihat bahwa aliran proses dapat dilakukan ke beberapa gugus kerja sesuai dengan kebutuhan dari produk yang diproduksi, sehingga dapat memperlancar kegiatan proses produksi tersebut.

Aliran intermitten ini menggunakan tenaga kerja yang memiliki keterampilan tinggi dibarengi dengan penggunan perlatan yang serba guna. Aliran ini juga fleksibel dalam merubah produk dan volumenya dan termasuk juga aliran yang tidak efisien sehingga menimbulkan beberapa masalah diantaranya pengendalian persediaan, penjadwalan, dan kualitas.

Aliran proses ini juga menempatkan tenaga kerjanya yang terampil secara bersamaan dengan peralatan yang sesuai. Hal ini dikenal sebagai bentuk tata-letak proses (process layout), dan disebut juga sebagai Job-shop. Karena Setiap pekerjaan menuntut persyaratan teknologi yang unik, menuntut proses pada mesin dalam urutan tertentu. Produksi Job-shop ditandai dengan (Anil Kumar. S & Suresh. N. 2009):

1) Tingginya bermacam produk dan volume yang rendah. 2) Penggunaan tujuan umum mesin dan fasilitas.

3) Operator sangat terampil yang dapat mengambil setiap pekerjaan sebagai tantangan karena keunikannya.

4) Persediaan besar untuk bahan, alat, suku cadang.

(5)

Produk 3

Produk 2

Produk 1 Produk 1

A B C

Dengan demikian, operasi intermitten dapat diterapkan jika produknya tidak distandarisasi atau volumenya rendah, dan produknya bersifat pesanan.

 Proyek, merupakan suatu bentuk proses produksi yang digunakan khusus untuk seni, konser, bangunan, atau suatu gambar hidup (motion picture). Dimana produksi ini juga disebut sebagai suatu produk tunggal yang tidak ada aliran produknya, akan tetapi masih tetap terdapat urutan operasi. Urutan operasi proyek tersebut secara konsepsual ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 3. Aliran Proyek

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa tugas proyek yang mana terlebih dahulu yang harus didahulukan berdasarkan gugus tugasnya atau aktivitasnya. Bentuk proyek ini digunakan jika banyak dibutuhkan kreativitas dan keunikan dalam suatu produk serta dikerjakan sekali saja dengan biaya yang tinggi disertai perencanaan dan pengendalian manajerial.

2. menurut jenis pesanan pelanggan (Customer Order): membuat untuk persediaan (make-to-stock) atau membuat untuk pesanan ( make-to-order).

(6)

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa proses terhadap produk dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Produk 1: A – B – D dan langsung selesai, dan dari gugus A terjadi proses yang terputus ke gugus E yang mana awal dari proses produk 3 di lanjut ke gugus F – A dan produk 3 selesai,

2. Produk 2: D – E – C dan produk 2 selesai. Akan tetapi, produk 2 dapat melakukan proses ke gugus tugas dari E – F – A dan masuk ke

penyelesaian produk 3,

3. Produk 3: E – F – A – dan produk 3 selesai. Akan tetapi produk 3 dapat berpindak ke penyelesaian produk 2 melalui gugus tugas E – C dan produk selesai.

C. Kesimpulan

Dari analisis diatas dan jika dikaitkan dengan landasan teori bahwa jenis proses yang diterapkan oleh PT Jasmine Raya yang terkait dengan gambar tersebut termasuk kepada jenis Aliran proses intermittent, karena aliran ini diatur pada pusat-pusat kerja yang diperlukan menurut keterampilan dan peralatannya dan aliran ini juga merupakan suatu aliran yang bercampur baur (jumbled flow pattern).

D. Sumber Bacaan

1. Anil Kumar. S & Suresh. N, . 2009. Operations Management. New Age International Limited, Publishers, 4835/24, Ansari Road, Daryaganj, New Delhi

2. Bunawan, 1994. Pengantar Manajemen Operasi, seri diktat kuliah, Universitas gunadarma, Jakarta,

Gambar

Gambar 1. Pola aliran lini
Gambar 2. Aliran Intermittent
Gambar 3. Aliran Proyek

Referensi

Dokumen terkait

Dasar hukum bisnis Timeshare mengacu kepada sebuah perkumpulan yang didirikan oleh komunitas Timeshare yaitu Indonesian Timeshare Association (ITA) dan juga didukung

Obat (BKO) Paracetamol Paracetamol Paracetamol Paracetamol Sildenafil Sitrat Parasetamol dan PT. Pasific Healthcare Indonesia TR. True Man Segar Jakarta Timur TI. Berkat Sehat

Ketjenderungan kedua, jaitu jang menganggap garis ,,Seni Untuk Rakjat” itu ,,tidak boleh atau tidak usah mentjapai mutu artistik jang tinggi”, berudjud dalam kenjataan

Menurut FI edisi IV krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Secara tradisional

Bertitik tolak pada kerangka pemikiran di atas, maka perlu dibuat informasi penggunaan lahan pada kawasan hutan lindung, kawasan konservasi, kawasan hutan produksi

Menurut Weisz (1973) ciri-ciri umum Bivalvia yaitu : hewan lunak; sedentary (menetap pada sedimen); umumnya di laut meskipun ada yang hidup di perairan tawar; pipih di bagian

Tanpa dukungan dari caregiver, pasien sulit untuk mempertahankan diri dalam menjalani penyakit yang diderita, dengan kata lain keberadaan seorang caregiver penting bagi

Kapal penumpang, kapal barang, kapal khusus dibuat untuk pengangkutan barang tertentu (misalnya gandum, batu - batuan, biji tambang dan sebagainya) termasuk kapal pendingin,