• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI DAN KELAYAKAN DAn FIX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STUDI DAN KELAYAKAN DAn FIX"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KELAYAKAN APOTEK

Disusun Oleh :

1. ANNA AMELIA NOVITA SABAMI (2448716087)

2. CYNTHIA DEVINA (2448716091)

3. DEVY APRILYA CHRISTANTI (2448716093) 4. ESTER NOVELLA Br TOBING (2448716097) 5. FRANSISKA SHERLY THUNG (2448716098)

6. IVANA VALERIA (2448716100)

7. NASTYLINA L. S. AMTIRAN (2448716104)

8. NI MADE AYU LESTARI (2448716107)

9. PUTU KRISNAYANTI (2448716108)

10. YOHANES RAHMAT IWAN HANDJAJA (2443016113)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER PERIODE XLIX FAKULTAS FARMASI

(2)

I. LOKASI APOTEK Alamat : Jl. Arif Rahman Hakim No. 45

Jam buka : 08.00 – 22.00 Luas : 9x12 m2

II. ANALISA LINGKUNGAN MAKRO Apotek Sekitar

1. Apotik Menur

- Jl. Menur Pumpungan No. 78 Menur Pumpungan, Sukolilo, Kota SBY, Jawa TimurJam - Buka : 07.30 – 21.30

(3)

2. Apotik Family

- Jl. Menur Pumpungan No. 10, Manyar Sabrangan, Mulyorejo, Kota SBY, Jawa Timur - Jam Buka : 08.00 – 21.00

- Tidak terdapat tempat konsultasi Apoteker

Layanan Kesehatan

 Graha Masyitho

- Jl. Menur pumpungan No.34

- Praktek Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan - Jam praktek :

Selasa : jam 16.00 – selesai Rabu : jam 06. 00 – 21.00 Kamis : jam 16.00 – 21.00 Jumat : jam 16.00 – 21.00 - Dokter umum

(4)

 Klinik Pratama Stiesia

- Jalan menur kartika VIII/ 36, Surabaya

- Terdapat Dokter gigi, Dokter Umum, Perawatan Bersalin dan KB - Terdapat Apotek

Praktek : Senin – Jumat

Pagi/ siang : 09.00 – 12.00 dan 13.00 – 16.00 Sore/ malam : 17.00 – 21.00

 Praktek Umum dr. Roeslina Herawati

(5)

 Beberapa klinik lain disekitar Jl. Menur Pumpungan

Apotek Asti Farma

- Terdapat Dokter gigi, Dokter Spesialis Kejiwaan, dan Dokter Umum - Buka setiap hari: 19.00 – 21.00

(6)

Rumah Sakit di Sekitar Jl. Menur Pumpungan 1. Rumah Sakit Bedah Surabaya

- Jl. Raya Menur No. 9, Menur Pumpungan - Buka 24 jam

2. Rumah Sakit Jiwa Menur

- Jl. Raya Menur No. 120 Surabaya - Terdapat fasilitas :

 Laboratorium umum dan skrining NAPZA

 APOTEK

(7)

3. Rumah Sakit Umum Haji Surabaya - Jl. Manyar Kertoadi, Surabaya

Keadaan sosial ekonomi

 Keadaan sosialnya beragam mulai dari menengah ke atas, karena lingkungannya ada yang di

perumahan dan ada yang diperkampungan biasa

 Merupakan wilayah yang padat karena disekitar jalan Galunggung terdapat banyak pertokoan, tempat makan, Supermarket, mall, kampus, banyak kos mahasiswa dan berbagai usaha milik warga yang lain seperti bengkel, toko baju dll

Profil jalan sekitar lokasi

 Profil jalan yang ramai dilalui kendaraan, karena ukuran jalan yang lebar dan jumlah

kendaraan yang lewat banyak sehingga letak di apotek ini sangat strategis. Jenis kendaraan yang sering lewat

Mobil pribadi, sepeda motor, angkutan umum Jam sepi

22.00 – keatas Jam sibuk 11.00 – 22.00

Banyaknya kendaraan

(8)

III. ANALISA LINGKUNGAN MIKRO

Kecamatan Klojen

Data Monografi Kecamatan Sukolilo

Alamat rencana apotek : Jl. Galunggung no 75 Profil :

Kecamatan Klojen

Luas wilayah :

Luas kecamatan 8,83 Km2

Kepadatan dan jumlah penduduk :

Kepadatan penduduk 1250 jiwa/Km2 Laki-laki 50451 jiwa Perempuan 55456 jiwa

Jumlah kelahiran dan kematian :

Jumlah kelahiran 7082 jiwa Jumlah kematian 2474 jiwa

Jumlah penduduk datang dan pindah :

Penduduk datang 4348 jiwa Penduduk pindah 3352 jiwa

Jumlah realisasi KTP :

Jumlah realisasi pembuatan KTP 115855 jiwa WNI 115.737 jiwa WNA 118 jiwa

Metode Keluarga berencana (KB) :

(9)

MOW)

IUD 499 orang IMP 77 orang

Jumlah sekolah :

Sekolah Jumlah (Unit) SD Negeri 18

SD Swasta 25 SLTP Negeri 15 SLTP Swasta 11 SMU Negeri 5 SMU Swasta 13 SMK Negeri 2 SMK Swasta 9

IV. SEGMENTASI PASAR

a. Menyediakan obat generik dan paten karena letak apotek cukup dekat dengan beberapa Rumah Sakit dan lingkungan menengah ke atas.

b. Apotek Sahabat bekerja sama dengan PLN karena di daerah sekitar apotek terdapat perumahan PLN sehingga pegawai PLN dapat langsung menebus obatnya di apotek sahabat.

c. Apoteker selalu ada di setiap shift kerja karena masyarakat sekitar mengeluhkan ketidaktahuannya dengan Apoteker. Diharapkan dengan kehadiran Apoteker di apotek, masyarakat mendapat informasi yang jelas mengenai penggunaan obat.

d. Menyediakan obat bebas dan obat bebas terbatas dan supplemen. V. RENCANA PROFIL APOTEK Profil Apotek

1. Nama Apotek : Apotek Sahabat

(10)

4. Design baju pegawai apotek :

Visi

Menjadi apotek yang terdepan dalam menerapkan pelayanan kefarmasian yang berorientasi pada kesehatan dan keselamatan pasien.

Misi

1. Melaksanakan pelayanan kefarmasian berkualitas, aman, serta sesuai standar yang berlaku. 2. Menjamin ketersediaan dan kelengkapan perbekalan farmasi yang bermutu.

3. Melaksanakan pengelolaan perbekalan farmasi yang akuntabel dan transparan.

Tata letak Apotek sesuai data faktual Alamat : Jl. Arif Rahman Hakim no. 45

(11)

Keterangan :

: Tempat parkir : Swalayan

: Ruang tunggu

: Tempat penerimaan resep : Tempat penyerahan obat/ KIE : Tempat penyimpanan obat

: Tempat peracikan atau penyiapan obat : Wastafel

: Toilet

: Ruang praktek dokter : Ruang khusus karyawan

Alat-alat yang dibutuhkan di Apotek, sebagai berikut : Perlengkapan :

(12)

a. Gelas ukur b. Beker glass

c. Timbangan dan anak timbangan (g/mg) d. Mortir dan stamper

e. Spatel logam/tanduk plastik atau porselen f. Batang pengaduk

2. Alat perbekalan farmasi a. Botol berbagai ukuran b. Pot plastik berbagai ukuran c. Lemari pendingin

d. Lemari dan rak untuk penyimpanan obat

e. Lemari untuk penyimpangan narkotika, psikotropika f. Termometer lemari pendingin, termometer ruangan 3. Wadah pembungkus dan pengemas

a. Etiket b. Kertas puyer c. Straples

d. Wadah pengemas untuk membungkus saat penyerahan obat (tas plastik) 4. Alat Administrasi

a. Blanko pesanan obat b. Blanko kartu stock obat c. Blanko salinan resep d. Blanko faktur e. Buku defecta f. Buku ED

g. Buku farmakope h. Buku iso atau mims i. Buku penerimaan

j. Buku pembukuan keuangan

(13)

m. Lembar PMR

5. Alat‐alat tulis dan kertas

6. Perlengkapan Lainnya: Alat pemadam kebakaran 7. Perbekalan farmasi yang diperlukan

a. Obat Keras (Obat dengan resep dan OWA) b. Obat Bebas (OTC) dan bebas terbatas c. Obat Narkotik dan Psikotropik

d. Alat kesehatan: masker, perban, termometer, sarung tangan, perbekalan rumah sakit e. Perlengakapan bayi

SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenaga kerja yang sesuai di bidangnya, oleh karenanya diperlukan pengelolaan SDM yang efektif dan efisien sehingga tujuan apotek dapat tercapai. Apotek Sahabat memerlukan karyawan sebagai berikut:

Apoteker : 1 orang Apoteker Pendamping : 2 orang Asisten Apoteker (AA) : 4 orang

STRUKTUR ORGANISASI

Perekrutan karyawan dilakukan sesuai kebutuhan dan perkembangan apotek ke depan, untuk tahun pertama jumlah karyawan sebanyak 7 orang yaitu: seorang Apoteker, 2 orang Apoteker pendamping, dan 4 orang Asisten Apoteker.

(14)

a. Pagi : 08.00 - 15.00 b. Sore : 15.00 – 22.00 2. Volume pekerjaan

a. Jumlah pasien setiap hari: 100 pasien b. Setiap pasien membutuhkan waktu: 8 menit

c. Waktu untuk 100 pasien: 100 x 8 = 800 menit = 13.3 jam d. Dana yang tersedia (bagian aspek modal dan biaya)

Sumber daya manusia merupakan aset terbesar dari apotek itu sendiri. Kerjasama antar karyawan harus dijaga sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif serta mampu memberikan kenyamanan pada pasien. Karenanya diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang, hak dan kewajiban serta rasa memiliki terhadap apotek dari para karyawan. Untuk itu kemampuan managerial dari apoteker sangat diperlukan.

JOB DESCRIPTION

1. Apoteker Pengelola Apotek

Tugas dan kewajiban pengelola apotek antara lain: a. Memimpin seluruh kegiatan apotek

b. Berkewajiban serta bertanggungjawab penuh untuk mengelola apotek yang meliputi beberapa bidang antara lain:

- Pelayanan Kefarmasian - Adsministrasi dan Keuangan - Ketenangan atau Personalia

- Bidang lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsi apotek

- Melakukan langkah‐langkah untuk mengembangkan kualitas apotek Apoteker

2. Apoteker Pendamping

Tugas dan kewajiban apoteker pendamping antara lain:

(15)

b. Dalam melaksanakan segala tindakan, terutama dalam hal‐hal penting yang mendasar dan strategis, harus mendapat persetujuan dari APA

c. Tanggungjawab dan wewenang: Apoteker Pendamping bertanggungjawab penuh kepada APA dan melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker pendamping sesuai dengan petunjuk dan atau instruksi dari APA

3. Asisten Apoteker

Tugas dan kewajiban asisten apoteker antara lain:

a. Melaksanakan pekerjaan yang seusai dengan profesinya sebagai asisten apoteker, yaitu meliputi:

- Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obat dengan resep) sesuai petunjuk pimpinan apotek

- Mengerjakan pengubahan bentuk pembuatan sedían racikan dan meracik - Menyusun, membendel dan menyimpan resep dengan baik

- Mencatat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (narkotik, psikotropik, statistik resep) dan waktu kadaluarsa

- Mendata kebutuhan obat dalam defekta dan membantu kelancaran kegiatan pembelian

- Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur, mencatat ke dalam buku pembelian (komputer) dan menjaga agar daftar harga tetap up to date - Memelihara kebersihan, kerapihan serta keteraturan ruang pelayanan dan peracikan

obat

- Mengelompokkan dan menata obat sesuai efek terapi

SISTEM PELATIHAN KARYAWAN

Pelatihan karyawan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu : 1. Studi kasus dan diskusi bersama

2. Presentasi

a. SISTEM PEMASARAN DAN PELAYANAN Sistem pemesanan dan penerimaan

(16)

bebas, obat bebas terbatas, obat keras, vitamin dan suplemen, kosmetik, alat kesehatan serta produk lain menggunakan SP dua rangkap berwarna putih dan merah, SP berwarna putih untuk supplier dan yang berwarna merah untuk apotek. Untuk obat golongan narkotika, menggunakan surat pemesanan khusus berupa SP empat rangkap dimana dalam satu SP hanya tertulis satu jenis narkotika yang ditanda tangani APA. SP empat rangkap tersebut diserahkan kepada distributor sebanyak 3 rangkap untuk diberikan kepada Dinas Kesehatan, BPOM, dan sebagai arsip distributor, sedangkan satu rangkap lainnya disimpan oleh apotek sebagai arsip. Untuk obat yang mengandung psikotropika, SP terdiri dari 3 rangkap dimana dalam satu SP dapat terdiri beberapa jenis obat, SP aslinya diberikan pada distributor dan salinannya untuk apotek sebagai arsip.

Pemilihan distributor didasari oleh pemilihan lokasi, kualitas barang yang dikirim, ketepatan dan kecepatan waktu pengiriman, adanya diskon dan kemudahan dalam pengembalian obat yang rusak dan kadaluwarsa. Dalam mendukung tersediannya perbekalan farmasi maka harus dipilih distributor yang telah terbukti yakni distributor resmi yang sudah bekerjasama dengan baik, memberikan pelayanan yang cepat, diskon yang besar, kualitas barang terjamin dan pembayaran barang secara kredit.

Proses penerimaan barang yang datang dari distributor dilakukan setiap hari. Barang yang diantar harus disertai faktur 4 rangkap, dua rangkap untuk arsip apotek dan dua rangkap lainnya untuk distributor. Barang yang datang harus diperiksa kesesuaiannya dengan faktur oleh asisten apoteker (AA). Pemeriksaan meliputi jumlah barang, nomor batch, pemeriksaan fisik, dan tanggal kadaluwarsa. Kemudian faktur tesebut akan ditanda tangani oleh AA yang menerima dan distempel cap apotek. Setelah barang dierima dilakukan perhitungan harga untuk tiap-tiap barang sesuai harga difaktur dengan sistem harga jual apotek, kemudian barang disusun berdasarkan tempatnya sesuai abjad. Untuk barang yang datang tidak sesuai dengan pesanan dilakukan pengembalian. Ketentuan pengembalian obat-obat kepada distributor (retur) telah disepakati antara apotek dan distributor. Retur barang dapat berupa penggantian barang, uang, atau pemotongan tagihan. Selain itu, sistem pembayaran distributor dapat dilakukan secara kredit. Pembayaran kepada masing-masing distributor dilakukan berdasarkan tanggal kesepakatan yang telah ditetapkan.

(17)

Perbekalan Farmasi yang telah diterima dan telah diperiksa akan dibuatkan aplikasi harga sesuai dengan komitmen apotek, untuk obat OTC dan ethical memiliki perhitungan harga yang berbeda. Setelah perbekalan farmasi tersebut dihitung dan diberi harga, kemudian disusun berdasarkan bentuk sediaan secara alfabetis dan dengan sitem FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Exp First Out). Penyimpanan obat disusun berdasarkan penggolongan obat, stabilitas sediaan, bentuk sediaan, farmakologi, dan abjad. Rak-rak khusus disediakan untuk menyimpan obat bentuk sediaan drop, generik, sirup, salep, tetes mata, jamu dan alat kesehatan. Obat-obat keras berbentuk tablet, salep dan tetes mata disimpan dilemari.Untuk obat bebas dan obat bebas terbatas diletakkan di etalase yang dapat dilihat langsung oleh pasien.

Obat generik diletakkan di rak obat generik dan untuk obat keras diletakkan pada etalase khusus obat keras. Obat-obat yang memiliki kandungan narkotika dan psikotropika diletakkan di dalam lemari khusus yang terkunci pada ruang belakang. Obat-obat golongan psikotropika dan narkotik sesuai dengan peraturan yang berlaku, penyimpanan dilakukan dalam sebuah lemari khusus yang terletak di dekat meja peracikan dan kondisi penyimpanannya sudah memenuhi persyaratan, dimana seluruhnya terbuat dari kayu dan terkunci.

Obat-obat yang bersifat enzimatik, berbentuk supositoria dan yang tidak stabil pada suhu ruang diletakkan di dalam lemari pendingin. Penyimpanan pada lemari pendingin pada suhu 2-80C juga dilakukan terhadap sediaan yang bersifat termolabil seperti insulin, obat tetes mata tertentu seperti cendo glaopen dan cendo mycos, Lacto-B®, supositoria, dan ovula. Kartu stok menjadi gambaran dari stok fisik barang sehingga kita dapat mengetahui jumlah stok untuk melakukan pemesanan barang atau penjualan ke pasien. Namun seringkali petugas tidak mencatat keluar masuknya obat dalam kartu stok ini hal ini disebabkan karena pengisian kartu stok sering dilupakan pada jam-jam sibuk apotek sehingga dicegah dengan meletakkan satu lembar kartu stok per tiap jenis obat.

Sistem pemusnahan

(18)

psikotropikadibuat berita acara dan dilakukan oleh Apoteker serta disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

2. Pemusnahan Obat selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja. Pemusnahan dibuktikan dengan berita acara pemusnahan menggunakan Formulir sebagaimana terlampir (PMK No.35).

3. Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat dimusnahkan. Pemusnahan resep dilakukan oleh Apoteker disaksikan oleh sekurang-kurangnya petugas lain di Apotek dengan cara dibakar atau cara pemusnahan lain yang dibuktikan dengan Berita Acara Pemusnahan Resep menggunakan Formulir sebagaimana terlampir dan selanjutnya dilaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/ kota (PMK No.35).

Rancangan Sistem Pelayanan Kefarmasian SOP Pelayanan Resep

1. Menerima resep pasien dan melakukan skriningresep meliputi administrasi, farmasetik dan klinik

2. Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga kemudian pasien diberi nomor antrian

3. Tulis no struk (print out) pada resep dan satukan resep dengan print out 4. Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep denga print out

5. Siapkan obat sesuai dengan resep, jika terdapat obat racikan maka patuhi SOP meracik

6. Buat etiket dan salinan resep kemudian cocokkan kembali dengan resep

7. Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk salinan resep dan kuitansi (jika diminta oleh pasien)

(19)

9. Catat nama pasien, alamat dan no telp pasien dan apabila perlu buat catatan khusus tentang pasien

SOP Pelayanan non resep

1. Pasien datang dan disapa dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan

2. Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien, kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat

3. Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga

4. Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien sesuai dengan permintaan meliputi : nama obat dan jumlah obat

5. Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan

SOP Obat Narkotika

a. Kebijakan (UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika)

Narkotika hanya dapat diserahkan atas dasar resep asli Rumah Sakit, Puskesmas, Balai Pengobatan dan dokter

Salinan resep narkotika yang baru dilayani sebagian, atau yang belum dilayani

sama sekali hanya boleh dilayani oleh apotek yang menyimpan resep asli

Salinan resep narkotika dalam tulisan “iter” tidak boleh dilayani sama sekali

b. Skrining Resep

Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi dan kesesuaian

farmaseutik

Mengkaji pertimbangan klinis

Mengkonsultasikan ke dokter apabila terdapat masalah dalam resep

(20)

Memberi garis bawah berwarna merah pada obat yang termasuk golongan narkotika

Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep

Mendokumentasikan pengeluaran obat narkotika pada kartu stok

Menutup dan mengembalikan wadah obat pada tempatnya yaitu pada lemari dua

pintu dan menguncinya kembali

Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai permintaan dalam resep

Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan jumlah obat sesuai

permintaan dalam resep d. Penyerahan Resep

Melakukan pemeriksaan akhir kesesuaian antara penulis etiket dengan resep sebelum dilakukan penyerahan

Memanggil nama pasien secara lengkap (minimal 2 suku kata)

Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima

Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat (nama obat, kegunaan masing-masing obat, dosis dan cara penggunaan obat)

Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi obat dan meminta pasien

untuk mengulang penjelasan yang telah disampaikan

Menyimpan resep pada tempat penyimpanan khusus resep narkotika dan

mendokumentasikannya pada buku pencatatan resep narkotika

SOP Obat Psikotropika a. Kebijakan

Psikotropika hanya dapat dilakukan kepada apotek lainnya, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, dokter dan pasien dengan resep dokter

Salinan resep psikotropika yang baru dilayani sebagian, atau yang belum dilayani

sama sekali hanya boleh dilayani oleh apotek yang menyimpan resep asli b. Skrining Resep

Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi dan kesesuaian

(21)

Mengkaji pertimbangan klinis

Mengkonsultasikan ke dokter apabila terdapat masalah dalam resep

c. Penyiapan Resep

Memberi garis bawah berwarna biru pada obat yang termasuk golongan psikotropika

Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep

Mendokumentasikan pengeluaran obat psikotropika pada kartu stok

Menutup dan mengembalikan wadah obat pada tempatnya yaitu pada lemari dua pintu dan menguncinya kembali

Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai permintaan dalam resep

Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan jumlah obat sesuai permintaan dalam resep

d. Penyerahan Resep

Melakukan pemeriksaan akhir kesesuaian antara penulis etiket dengan resep

sebelum dilakukan penyerahan

Memanggil nama pasien secara lengkap (minimal 2 suku kata)

Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima

Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat (nama obat, kegunaan masing-masing obat, dosis dan cara penggunaan obat)

Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi obat dan meminta pasien

untuk mengulang penjelasan yang telah disampaikan

Menyimpan resep pada tempat penyimpanan khusus resep psikotropika dan mendokumentasikannya pada buku pencatatan resep psikotropika

b. ANALISA SWOT STRENGTH

Mutu obat yang terjamin karena berasal dari PBF resmi

Bertanggung jawab terhadap pasien

Mengikuti perkembangan obat

(22)

Menyediakan jasa konsultasi kepada pasien oleh apoteker sesuai dengan jadwal apoteker yang telah tersedia

Bersedia untuk menerima telpon untuk menanyakan ketersediaan obat

Pelayanan yang ramah, cepat dan tepat

Fasilitas yang nyaman bagi pasien dengan adanya ruang tunggu dan swalayan serta wifi

gratis

Memiliki persediaan obat yang lengkap

Lokasi yag strategis dan mudah ditemukan

Memiliki karyawan yang kompeten

Melakukan follow-up terhadap pasien dengan penyakit degenerative

Melakukan penyuluhan agar masyarakat mengenal apoteker dan apotek

Bekerja sama dengan instansi seperti PLN

WEAK

Apotek termasuk masih baru, orang belum banyak mengenal

Biaya untuk renovasi apotek dan menambah sarana dan prasarana

Pesaing di sekitar apotek yang sudah lebih dahulu buka

Pola penyakit masih belum terpetakan

Kepercayaan pasien yang masih kurang karena apotek baru buka

Pola peresepan obat oleh dokter di sekitar

OPPORTUNITY

 Pemukiman padat penduduk

 Penduduk dengan tingkat ekonomi menengah keatas

 Fasilitas yang nyaman dan lengkap

 Terdapat rumah sakit dan dokter praktek diapotek dan Tidak ada apotek dengan

(23)

THREATS

Terdapat apotek pesaing disekitar apotek

Apotek family, kelemahannya : tidak ada Apoteker yang melayani secara langsung

pasien dan tidak ada lahan parkir yang luas

Instalasi farmasi di Rumah Sakit

CARA PROMOSI

1. Follow Up yang dilakukan setiap hari khususnya untuk pasien – pasien degeneratif dan polifarmasi

Tujuan : diharapkan dengan adanya follow up ini, pasien merasa diperhatikan sehingga pasien akan kembali lagi untuk membeli obat di Apotek. Dengan Follow up kita juga dapat secara tidak langsung mengingatkan pasien untuk membeli obatnya

2. Melakukan penyuluhan

Penyuluhan dilakukan di tiap RT di daerah menur pumpungan dan sekitarnya, penyuluhan dapat dilakukan setiap 1 bulan sekali. Tujuannya dengan melakukan penyuluhan, masyarakat disekitar daerah menur pumpungan dapat mengenal Apotek Sahabat. Tema penyuluhan bisa berisi tentang kesehatan atau tentang DAGUSIBU. Melalui penyuluhan ini, Apotek sahabat juga berusaha mengenalkan produk obat yang dijual juga mengenai fasilitas lain yang dimiliki oleh Apotek Sahabat, misalnya ada praktek Dokter dan fasilitas tes kesehatan seperti cek gula darah, kolesterol dan asam urat.

3. Kerjasama dengan perusahaan – perusahaan, Instansi pendidikan dan juga event – event yang ada di Surabaya

Contohnya seperti membuka booth yang menyediakan pelayanan cek kesehatan dan produk – produk obat

4. Membuat grup – grup (misalnya grup WA) yang terdiri dari pasien – pasien loyal, tujuannya untuk mempertahankan pasien agar tetap membeli obatnya di Apotek Sahabat. Didalam grup tersebut setiap pasien dapat bertanya secara langsung kepada Apoteker mengenai hal apapun yang berhubungan dengan kesehatan atau penggunaan obat.

(24)

6. Mengadakan event yang dilakukan tiap hari minggu pada akhir bulan, event ini bertujuan untuk menarik pasien – pasien datang ke Apotek. Pada saat event terdapat promosi dimana setiap pembelian minimal Rp 100.000 pasien mendapatkan gratis pengecekan gula darah untuk 1 kali.

(25)

c. PERKIRAAN BEP

No Praktek dokter Jumlah pasien /hari Jml R/ per hari Hrg rata2 R/ omzet per hari Hari kerja/ bln Omzet /bln Omzet /th

1

dr. Sp. PD senin-sabtu

(18.00-20.00) 10 10 200,000 2,000,000 24 48,000,000 576,000,000 Total 10 10 200,000 2,000,000 24 48,000,000 576,000,000 Praktek dokter inhouse

Praktek dokter sekitar N

o Nama dokter dan jarak keapotek Rata2 resep / bulan Rata2 lbr/th

Hrg rata2

lbr R/ Omzet/th 1 dr. Roselina Herawati 10 120 50,000 6,000,000 2 dr. Harris Armadhi, Sp. OG 10 120 50,000 6,000,000 3 dr. Arumsari Kusumaningtyas 10 120 50,000 6,000,000

Total 30 18,000,000

Rumah sakit sekitar

No Rumah sakit Kunjungan R Jalan/th Hrg rata2 lbr R/ (ribu) Omzet/th 1 Rumah Sakit Bedah Surabaya 100 150,000 15,000,000 2 Klinik Gotong Royong 200 150,000 30,000,000 3 Rumah Sakit Jiwa Menur 500 100,000 50,000,000 Total 800 400,000 95,000,000

(26)

No

Uraian Rata2 kunjungan per hari Rata-2 kunjungan perbulan Harga rata-rata Omzet/bl Omzet/th

1 UPDS 40 1,200 50,000 60,000,000 720,000,000 2 Swalayan 60 1,800 60,000 108,000,000 1,296,000,000

Total 168,000,000 2,016,000,000

OMZET KSELURUHAN DALAM SATU TAHUN 2,705,000,000

Pendapatan lain

No Uraian Pendapatan pertahun 1 Mesin ATM BCA Rp 18,000,000 2 Mesin ATM Mandiri Rp 18,000,000 Total Rp 36,000,000

Rekapitulasi Penjualan

Rekapitulasi Penjualan per th margin margin HPP Tunai :

Dokter inhouse 576,000,000 25% 144,000,000 432,000,000 Dokter sekitar 18,000,000 25% 4,500,000 13,500,000 RS sekitar 95,000,000 25% 23,750,000 71,250,000 UPDS 720,000,000 15% 108,000,000 612,000,000 Swalayan 1,296,000,000 10% 129,600,000 1,166,400,000 Lain-lain 36,000,000

(27)

No Keterangan Nilai RP Total

1 Kas 50,000,000

2 Inventaris kantor

Kursi tunggu(6@4sheet) 8,000,000 Meja + kursi (pelayanan kefarmasian) 5,000,000 Tabung pemadaman kebakaran (4 buah) 1,400,000 Lemari pendingin obat 1,500,000 Lemari arsip 500,000 Telepon + intrenet (1 tahun) 6,000,000

Lampu 500,000

TV 40 inch (2) 7,000,000 Jam dinding (1) 30,000 Tempat sampah + alat kebersihan + keset 100,000 Kalkulator (2 buah) 50,000

Air Conditioner (8) 16,000,000 PC (2) 10,000,000 Program untuk Kasir 5,000,000 Printer PC (1) 1,000,000 Printer bon (1) 300,000

62,380,000 3 Inventaris apotek

Papan nama dan neon box 1,155,000 Alat-alat gelas 300,000 Termometer ruangan 10,000 Timbangan (gram) 1,000,000 Mortir dan stamper (2set) 200,000 Literatur (FI, Peraturan

(28)

Lemari khusus psikotropika dan

narkotika 500,000 Etalase dan counter 10,000,000 Lemari 4,000,000 Rak Kayu 10,000,000 Meja peracikan 2,000,000

Tablet Crusher 200,000 Pengemas puyer (kertas perkamen) 100,000

29,715,000 4 Suplai apotek

Wadah Pengemas, pembungkus, etiket,

dan label 2,000,000 5 Suplai kantor

Perlengkapan administrasi (SP, Copy resep, kuitansi, form PMR, buklu, ATK,

stempel, kertas struk, kartu stok) 1,500,000 6 Tempat tidur untuk kamar dokter (1) 2,000,000 2,000,000 7 Meja dan kursi untuk kamar dokter (1) 500,000 500,000 8 Renovasi (partisi, pemasangan pintu, cat, WC, katrol) 7,000,000 10,000,000 9 Sewa Ruko (3 tahun) 240,000,000 240,000,000

Pengadaan obat dan alkes 250,000,000

TOTAL 648,095,000

KEUNTUNGAN TAHUN 1 2,056,905,000

PROYEKSI RUGI-LABA ASUMSI :

(29)
(30)

Prosentase laba 6.67% 9.48% 10.38% 12.11% 12.42%

ANALISA RATIO BENEFIT COST BENEFIT COST

Omzet thn I + Omzet thn II +

Omzet thn

III + Omzet thn IV dst ( 1 + I ) N ( 1 + I ) N ( 1 + I ) N ( 1 + I ) N

=

2,705,000,000 + 3,516,500,000 + 4,395,625,000 + 5,054,968,750 + 5,813,214,063 ( 1 ,2 ) 1 ( 1 ,2 ) 2 ( 1 ,2 ) 3 ( 1 ,2 ) 4 ( 1 ,2 ) 5

2,254,166,667 + 2,442,013,889 + 2,543,764,468 + 2,437,774,281 + 2,336,200,353

BENEFIT = 12,013,919,658

1.2 1.44 1.728 2.0736 2.48832

DISCOUNT VALUE

HPP+By Usaha+By Investasi + HPP+By usaha II + HPP+By usaha III dst ( 1 + I ) N ( 1 + I ) N ( 1 + I ) N

= 3,172,660,000 + 3,183,270,000 + 3,939,375,000 + 4,442,674,063 + 5,091,421,672 ( 1 ,2 ) 1 ( 1 ,2 ) 2 ( 1 ,2 ) 3 ( 1 ,2 ) 4 ( 1 ,2 ) 5 2,643,883,333 + 2,210,604,167 + 2,279,730,903 + 2,142,493,279 2,046,128,180 DISC VALUE = 11,322,839,861

(31)
(32)

.48

V

Rp 721,792,391

Jadi Angsuran akan terbayar selama 3 tahun 3 bulan

Return on

Investment (ROI) ROI=Laba

bersih/Investasi*1

00%: 28%

TOTAL HARGA PENGADAAN BARANG

Alat Kesehatan Rp. 28.332.000,00 HV Rp. 41.568.000,00 Ethical Rp. 164.047.560,00 Prekursor Rp. 15.170.464,00

(33)

LAMPIRAN

PENGADAAN OBAT ALAT KESEHATAN

No. Nama alkes Per item 1 box 3 box

1 alkohol 70% 100 ml 10 Rp 2,750 Rp 27,500 Rp 55,000 2 alkohol swab 100 box 3 Rp 60,000 Rp 180,000 Rp 360,000

3

breast pum+feeding

set 5 Rp 67,500 Rp 337,500 Rp 675,000 4 easy touch kolestrol 10 5 Rp 180,000 Rp 900,000 Rp 1,800,000 5 easy touch glukosa 5 Rp 85,000 Rp 425,000 Rp 850,000 6 fancy plaster 10 Rp 17,500 Rp 175,000 Rp 350,000 7 hansaplast 0,5 x 1 100 Rp 2,600 Rp 260,000 Rp 520,000 8 hansaplast 0,5 x 5 100 Rp 7,200 Rp 720,000 Rp 1,440,000

9 hansaplast kain elastis jumbo 30 Rp 12,500 Rp 375,000 Rp 750,000

10 hansaplast transparent 30 Rp 5,500 Rp 165,000 Rp 330,000 11 kapas NH 12 Rp 16,250 Rp 195,000 Rp 390,000

12

kasa steril 16 x 16

DRC 25 Rp 13,000 Rp 325,000 Rp 650,000

(34)
(35)
(36)

37 Minyak kayu putih aromaterapi 60 ml 12 2 Rp 177,500 Rp 355,000 Rp 710,000

38 minyak kayuputih caplang 15ml 48 2 Rp 54,500 Rp 109,000 Rp 218,000

39

minyak kayu putih cap lang

60 ml 24 2 Rp 99,000 Rp 198,000 Rp 396,000 40 mylanta cair 15 Rp 11,500 Rp 172,500 Rp 345,000 41 mylanta tablet 10 blister 2 Rp 53,000 Rp 106,000 Rp 212,000 42 neo napasin 50 strip 2 Rp 85,000 Rp 170,000 Rp 340,000 43 neurhemucil 24 2 Rp 161,000 Rp 322,000 Rp 644,000 44 diatab 25 2 Rp 56,700 Rp 113,400 Rp 226,800 45 woods obat batuk 20 Rp 13,800 Rp 276,000 Rp 552,000 46 oskadon 50 2 Rp 72,000 Rp 144,000 Rp 288,000

TOTAL HARGA OBAT HV 2 BOX/ ITEM Rp 41,568,000

PREKURSOR

No Nama Produk HNA Sell pack HNA/Sell PACK

(37)
(38)
(39)

75 SILADEX BATUK & PILEK SYR 60 ML (BIRU) 8,620.00 1 8,620.00 76 STOP COLD TABL STRP 4`S 34,321.00 15 2,288.07 77 TERMOREX PLUS SYR 60ML 10,940.00 1 10,940.00 78 TRADOSIK 50MG CAPS 10X10`S 290,000.00 100 2,900.00 79 TRAMADOL 50MG CAPS (5X10`S) - IF 14,985.00 50 299.70 80 TRAMADOL 50MG CAPS; BOX (5X10`S) - HEXPH 15,000.00 50 300.00 81 TREMENZA SYR 60ML 15,200.00 1 15,200.00 82 TREMENZA TABL (10X10`S) 108,000.00 100 1,080.00 83 TRIAMINIC BATUK & PILEK 60 ML 41,000.00 1 41,000.00 84 TRIAMINIC EXPECTORANT & PILEK 60 ML 41,000.00 1 41,000.00 85 TRIAMINIC PILEK 60ML 41,000.00 1 41,000.00 86 TRIFED TABL (5X10`S) 92,500.00 50 1,850.00 87 TUZALOS CAPL STRP 4`S 67,000.00 25 2,680.00 88 ULTRAFLU CAPL STRP 51,435.00 25 2,057.40

TOTAL HARGA PREKURSOR 4 BOX/ ITEM Rp 15,170,464,00

ETHICAL

No Nama Produk HNA Sell pack HNA/Sell PACK

(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)

383 VOLTADEX 50MG TABL (5X10`S) 22,500.00 50 450.00 384 VOLTAREN 50MG TABL (5X10`S) 274,953.00 50 5,499.06 385 VOMETA DROPS 10ML 39,500.00 1 39,500.00 386 VOMETA FT 10MG TABL (5X10`S) 180,000.00 50 3,600.00 387 VOMETA SYR 60ML 39,500.00 1 39,500.00

Referensi

Dokumen terkait

Berikut pembahasan hasil penelitian berdasarkan hasil analisis data mengenai pengaruh kunjungan wisatawan terhadap kesejahteraan masyarakat lokal Desa Rumbia dengan

Malaria tropika- fal%iparum malaria tropika merupakan bentuk yang paling berat, ditandai dengan panas yang ireguler, anemia, splenomegali, parasitemia yang banyak

Hal ini mengindikasikan bahwa kelima variabel tersebut tidak termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang literate (paham dan mampu) dalam mengelola keuangan bagi

Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai evaluasi kesesuaian lahan tegalan di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu, maka dapat disimpulakan bahwa evalusi

Puji syukur Penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas a khir dengan judul “ Sistem

dan fungsi implikatur ungkapan kalembo ade dalam bahasa Bima. Berdasarkan tujuan tersebut, fokus masalah dalam penelitian ini yaitu 1) bagaimanakah bentuk implikatur

Hasil survey kesehatan Mental Rumah Tangga di Indonesia menyatakan 185 orang per 1000 penduduk Indonesia mengalami skizofrenia (ringan sampai berat). Berdasarkan

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa stres melalui Sing-a-Song Stress Test (SSST) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap selective attention pada