• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pola Asuh Terhadap Prestasi Bel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Pola Asuh Terhadap Prestasi Bel"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH POLA ASUH TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK DI KAMPUNG WISATA

(STUDI KASUS KAMPUNG BIRU AREMA)

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Metodologi Penelitian Sosial

yang dibina oleh Ibu Anggaunitakiranantika, S.Sos, M.Sosio

oleh

R.M THAREQ RAHMATULLAH 160751615415

OLIFANIS JAYA 160751615457

QURROTUL A’YUNI 160751615481

RIMA KUSUMASTUTI 160751615431

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta berkat-Nya penyusun dapat menyelesaikan LAPORAN PENELITIAN dengan judul “PENGARUH POLA ASUH TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK DI KAMPUNG WISATA(STUDI KASUS KAMPUNG BIRU AREMA) tepat waktu. Laporan Penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Sosiologi Kuantitatif Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Anggaunitakiranantika, S.Sos, M.Sosio, selaku dosen mata kuliah metodologi penelitian sosiologi kuantitatif sekaligus pembimbing yang telah membimbing dengan penuh rasa sabar hingga terselesaikannya laporan penelitian ini. Penyusun sangat berharap laporan penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya. Selain itu, kami mengharap kritik dan saran yang membangun demi upaya penyempurnaan penulisan sehingga nantinya penulis mampu melakukan penelitian yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 22 April 2018

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...II DAFTAR ISI...III

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

A. LATAR BELAKANG...1

B. TUJUAN PENELITIAN...3

C. MANFAAT PENELITIAN...3

D. KAJIAN TEORI...4

E. DEFINISI OPERASIONAL...4

BAB II METODE PENELITIAN...6

A. RANCANGAN PENELITIAN...6

B. POPULASI DAN SAMPEL...6

C. WAKTU DAN SAMPLE...7

D. OBJEK PENELITIAN...8

E. INSTRUMEN PENELITIAN...8

F. PENGUMPULAN DATA...8

G. ANALISIS DATA...9

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN...11

A. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua...11

B. Indikator Intensitas Interaksi Antara Orangtua dan Anak dalam Pola Pengasuhan..14

C. Indikator Prestasi Belajar Anak...16

D. Hubungan Antar Variabel...19

E. Diskusi Teoritik...22

BAB IV...24

PENUTUP...24

Kesimpulan...24

Saran...24

DAFTAR RUJUKAN...25

LAMPIRAN 1...29

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keluarga merupakan satuan terkecil dalam masyarakat. Dalam keluarga, individu mendapatkan pendidikan pertamanya. Nilai dan norma diajarkan keluarga. Dari keluargalah lahir individu dengan berbagai macam kepribadian. Dalam Undang-Undang No 23 tahun 2002 pasal 26 tentang kewajiban dan tanggung jawab orangtua untuk : mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak. Menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya. Mencegah terjadinya perkawinan dini pada usia anak-anak. Dengan demikian maka orangtua berperan penting terhadap penyampain ilmu dalam pendidikan pertama dan utama kepada anak. Sebagai orangtua tentunya tidak mudah untuk membuat anak untuk mengerti dengan apa yang diajarkan. Orangtua harus mempunyai strategi agar anak berhasil menyerap pelajaran yang diberikan. Keluarga dan komponen didalamnya merupakan media yang cocok untuk menanamkan dan mengembangan dorongan untuk anak berprestasi.

Pada dasarnya, semua orangtua menghendaki anak-anak mereka tumbuh menjadi anak yang cerdas, baik, dan terampil. Jika orangtua menerapkan pola asuh secara efektif, anak akan tumbuh dengan baik dan mengalami perubahan yang positif pada diri mereka sesuai dengan yang diharapkan. Lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap prestasi anak, umumnya seorang anak yang memiliki kebutuhan berprestasi tinggi, orangtuanya menentukan standar prestasi yang tinggi pula kepada anaknya. Prestasi yang dicapai anak berkaitan langsung dengan sampai sejauh mana harapan orangtua terhadap prestasi yang ingin dicapai anaknya (Sara Margareth,2016).

(5)

menentang, suka melanggar norma, berkepribadian lemah, cemas dan menarik diri. Sedangkan, pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang impulsive, agresif, tidak patuh, manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, kurang percaya diri, dan kurang matang secara sosial.

Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap atau tata laku seseorang atau kelompok orang di usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan adalah modal bagi anak untuk melangkah ke jenjang kehidupan selanjutnya. secara umum pendidikan juga dipandang menjadi faktor utama dalam pembangunan. Anak-anak menjadi tumpuan kearah mana negara ini akan dibawa. Menuju kemajuan atau malah mengalami kemunduran. Untuk itu pendidikan merupukan aspek yang sangat penting. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai permasalahan mengenai prestasi belajar yang dialami oleh anak. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Terdapat faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dalam diri anak, bisa berupa kecerdasan, minat dan bakat juga motivasi. Sedangkan faktor eksternal dapat berupa lingkungan sosial masyarakatnya, lingkungan sekolah, keadaan keluarga dan lain-lain.

Kampung Biru merupakan kelurahan yang terletak di bantaran Sungai Brantas Kota Malang. Kampung Biru adalah kampung tematik untuk menjauhkan pandangan orang luar mengenai perkampungan yang identik dengan situasi dan kondisi yang kumuh dan konotasi yang negatif. Hasil temuan lapangan hampir seluruh warganya bekerja. Banyakm diantara mereka yang bekerja dibidang swasta, baik pedagang maupun sebagai karyawan. Terlepas dari hal tersebut ada hal yang menarik peneliti untuk meneliti bagaiamana pengaruh pola asuh orangtua terhadap prestasi belajar pada anak di lingkungan kampung wisata.

A. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengaruh pola asuh orangtua terhadap prestasi belajar anak di Kampung Biru ?

2. Bagaimana intensitas interaksi antara orangtua dan anak dalam pengasuhan anak ? 3. Faktor apakah yang mendukung keberhasilan pola asuh orangtua terhadap prestasi

(6)

B. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui pola asuh orangtua terhadap prestasi belajar anak di Kampung Biru. 2. Mengetahui intensitas interaksi antara orangtua dan anak dalam pengasuhan anak. 3. Mengetahui faktor pendukung keberhasilan pola asuh orangtua terhadap prestasi

belajar anak di Kampung Biru.

C. MANFAAT PENELITIAN

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi peneliti dan oranglain dan khusunya institusi pendidikan. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Manfaat Praktis

Bagi warga Kampung Biru dan bagi pembaca khusunya para orangtua, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memotivasi keluarga dan mendorong anak untuk lebih giat dalam meraih prestasi sekolahnya.

b. Manfaat Teoritis

Bagi mahasiswa, calon peneliti, peneliti, akademisi dan intstitusi pendidikan,

penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi untuk ditulis dan menjadi rujukan untuk penelitian berikutnya.

B. HIPOTESIS

H₀ : Tidak ada pengaruh pola asuh orangtua terhadap prestasi belajar anak di Kampung biru

H₁ : Ada pengaruh antara pola asuh orangtua terhadap prestasi belajar anak di Kampung Biru

H₀ : Tidak ada intensitas interaksi antara orangtua dan anak dalam pola pengasuhan. H₁ : Ada intensitas interaksi antara orangtua dan anak dalam pola pengasuhan. H₀ : Tidak ada faktor pendukung keberhasilan pola asuh orangtua terhadap

prestasi belajar anak di Kampung Biru.

(7)

D.KAJIAN TEORI

Dalam suatu masyarakat yang besar, keluarga merupakan kelompok terkecil. Pada masyarakat terdapat norma, aturan, struktur, adat dan istiadat yang telah disepakati bersama. Komponen yang membentuk masyarakat tersebut tentunya memiliki fungsi masing-masing. Seperti halnya keluarga sebagai unit terkecil dalam kelompok masyarakat memiliki fungsi untuk menghantar anggotanya ke masyarakat yang lebih besar. Oleh karena itu pada penelitian ini menggunakan teori Fungsionalisme Struktural.

Salah satu tokoh teori Fungsionalisme Struktural adalah Robert K. Merton. Dalam analisis fungsional struktural memusatkan perhatian pada kelompok, organisasi, masyarakat dan kultur. Pada studinya sasaran Merton adalah peran sosial, pola institional, proses sosial, pola kultur, norma sosial, emosi yang berpola secara kultural, alat-alat pengendalian sosial dan sebagainya.

Peran orangtua berfungsi ketika terjadi perilaku memtovasi anak dalam prestasi belajar, namun peran orangtua mengalami disfungsi apabila terjadi hal yang sebaliknya. Fungsi nyata (manifest) dalam kasus ini seperti sikap orangtua uyang memotivasi anak untuk giat belajar dengan cara memfasilitasi alat-alat segala yang dibutuhkan anak dalam kegiatan belajarnya. Sedangkan fungsi tidak langsung (Laten) dari orangtua yaitu menghimbau anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar guna untuk menambah waktu belajar juga membuat anak untuk lebih mendapat banyak ilmu.

E. DEFINISI OPERASIONAL 1. Pola Asuh

Pola asuh adalah suatu keseluruhan interaksi orangtua dengan anak, dimana orangtua yang memberikan dorongan kepada anak dengan mengubah tingkah laku, pengetahuan, dan nilai-nilai yang dianggap paling tepat bagi orangtua agar anak bisa mandiri, tumbuh serta berkembang secara sehat dan optimal, memiliki rasa percaya diri, memiliki sifat rasa ingin tahu, bersahabat, dan berorientasi untuk sukses.

Jenis-jenis pola asuh menurut Hurlock (2011) yaitu:

(8)

 Otoriter, orangtua yang mendidik anak dengan menggunakan pola asuh otoriter memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut: orangtua menerapkan peraturan yang ketat, tidak adanya kesempatan untuk mengemukakan pendapat, anak harus mematuhi segala peraturan yang dibuat oleh orangtua, berorientasi pada hukuman (fisik maupun verbal), dan orangtua jarang memberikan hadiah ataupun pujian.

 Demokratis, orangtua yang menerapkan pola asuh demokratis memperlihatkan ciri-ciri adanya kesempatan anak untuk berpendapat mengapa ia melanggar peraturan sebelum hukuman dijatuhkan, hukuman diberikan kepada perilaku salah, dan memberi pujian ataupun hadiah kepada perilaku yang benar.

2. Prestasi Belajar

Salah satu indikator untuk menilai kualitas pendidikan adalah prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.Prestasi belajar ini digunakan untuk menilai hasil pembelajaran para siswa pada akhir jenjang pendidikan tertentu. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik (Isni Agustiawati. 2014).

3. Keluarga

Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat anak belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Keluarga yang memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak moral, dan pendidikan anak.

4. Anak

(9)

BAB II

METODE PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN

Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan hasil berupa angka dan deskripsi. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan menjelaskan fenomena yang ada dengan menggunakan angka-angka untuk mencandarkan karakteristik individu atau kelompok (Syamsudin & Damiyanti: 2011). Deskripsi bertujuan untuk menjelaskan angka-angka yang dihasilkan setelah proses analisis data melalui kuisioner. Jenis penelitian atau pendekatan yang digunakan yaitu jenis penelitian korelasional. Penelitian korelasional bertujuan untuk mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi. Peneliti akan menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan informasi dari responden.

B. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi yang dipilih adalah seluruh warga kampung biru yang berstatus sebagai orangtua yang memiliki anak yang sedang menempuh pendidikan, dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Sampel penelitian adalah bagian dari populasi. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah penarikan sampel secara sengaja (purposive sampling) dengan target responden sebanyak minimal 10% dari total populasi. Penarikan sampel secara sengaja dipilih karena penentuan sampel jenis ini menggunakan pertimbangan khusus. Peneliti telah sedikit banyak mengetahui lingkungan dan penduduk kampung biru setelah melakukan observasi dan pengambilan data, sehingga peneliti akan mudah menentukan sampel dari beberapa warga di Kampung Biru.

(10)

Unsur pertama : s Unsur kedua : s + k Unsur ketiga : s + 2k Unsur keempat : s + 3k Unsur kelima : s + 4k

(Singarimbun, 1989: 160, dalam Anggaunitakiranantika. 2013)

Total warga Kampung Biru berjumlah 1549 jiwa. Sampel ideal adalah 10% dari populasi, hasil dari penghitungan sampel ideal dengan jumlah total populasi adalah 154,9. Jika dibulatkan berjumlah 151 reponden.

No.Urut Unsur

Nama Setiap Unsur Populasi Alamat Pada Setiap Populasi

025 Nanik Setyowati RT.01/RW.04

Kelurahan Kidul Dalem

055 Moh. Arifin RT.02/RW.04

Kelurahan Kidul Dalem

075 Zainurui RT.01/RW.05

Kelurahan Kidul Dalem

095 Fujiati RT.02/RW.05

Alat pengumpul data berbentuk angket. Prosedur yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah dengan mengadministrasikan angket kepada sampel penelitian. Data yang telah terkumpul akan dianalisis dan diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS.

C. WAKTU DAN SAMPLE

(11)

D. OBJEK PENELITIAN

Titik perhatian dari penelitian ini adalah pola asuh orangtua terhadap prestasi belajar anak. Sasaran atau responden dari penelitian ini adalah para orangtua yang memiliki anak yang masih duduk di bangku sekolah mulai dari SD, SMP, SMA atau jenjang pendidikan yang lain yang tinggal di Kampung Biru.

E. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan angket atau kuisioner. Yaitu pemberian sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi atau respon dari reponden dalam jumlah yang relatif banyak dalam waktu yang relatif singkat. Pemilihan kuisioner sebagai instrument penelitian, sebab peneliti dapat menulis pertanyaan dengan sistematik sesuai masalah yang diteliti.

F. PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu berupa data primer dan data sekunder. Adapun cara peneliti dalam menggumpulkan data primer terdiri dari dua macam, yaitu pengamatan langsung dan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada otangtua sebagai responden untuk dijawab, terkait Pengaruh Pola Asuh Terhadap Prestasi Belajar Pada Anak Di Kampung Biru. Adapun kegiatan yang dilakukan pada waktu pengamatan (observasi) yaitu mengamati dan mencatat sikap, perilaku dan aktivitas-aktivitas masyarakat secara khusus orang tua dan anak-anak yang tinggal di kampung Biru. Sedangkan data-data sekunder diperoleh melalui dokumen-dokumen pemerintah, lembaga-lembaga serta berbagai stakeholders yang mempunyai arsip data Monografi Masyarakat Kampung Biru.

(12)

peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Iskandar, 2008: 77).

Uma sekaran (1992) dalam Sugiyono mengungkapkan beberapa prinsip penulisan angket yaitu sebagai berikut:

1. Isi dan tujuan pertanyaan, yang dimaksud disini adalah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan. Kalau berbentuk pengukuran, maka dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus ada skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.

2. Bahasa yang digunakan, bahasa yang digunakan dalam penulisan angket harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.

3. Tipe dan bentuk pertanyaan, tipe pertanyaan dalam angket dapat berupa terbuka atau tertutup, (dalam wawancara bisa terstruktur dan tidak terstruktur), dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif dan negatif.

4. Pertanyaan tidak mendua

5. Tidak menanyakan yang sudah lupa

6. Pertanyaan tidak menggiring, artinya usahakan pertanyaan tidak menggiring pada jawaban yang baik saja atau yang jelek saja.

7. Panjang pertanyaan, pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga tidak akan membuat jenuh responden dalam mengisi.

8. Urutan pertanyaan, urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju hal yang sulit.

9. Verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai social, akademis dan ilmiah. Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden.

G. ANALISIS DATA

(13)

melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk

menguji hipotesis.

Tujuan analisa menurut Sofian Effendi dalam bukunya Metode Penelitian Survai (1987 : 231) adalah menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi.

Teknik analisis data yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah: 1. Reduksi data

Bentuk analisis data dengan cara mempertajam, meggolongkan dan mengarahkan, membuang yang tidak perlu serta mengorganisasi data dengan cara sedmikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan yang tepat.

2. Penyajian data

Setelah melakukan reduksi data, akan dilakukan penyajian data sebagai bahan laporan. Data yang akan disajikan berupa sekumpulan informasi yang tersusun yang member kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi

(14)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua

1. Tempat tinggal anak

Tempat tinggal anak dihitung mulai dari anak mulai mengenyam pendidikan hingga pada proses pelaksanaan pengambilan data atau pengisian kuisioner. Tempat tinggal anak sangat perlu dan penting untuk diketahui supaya peneliti dapat mengkategorikan tempat tinggal anak. Selain itu untuk mengetahui seberapa jauh pengawasan orang tua kepada setiap anak terkait dengan pengambilan keputusan dan kebijaksanaan mereka. Adapun sebaran frekuensi tempat tinggal anak dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.1

Tabel Lokasi Tempat Tinggal Anak Responden

Tempat Tinggal Jumlah Presentasi

Rumah 101 65,6 %

Asrama/Pondok Pesantren 18 11,7 %

Kos 7 4,5 %

Rumah Saudara 25 16,2 %

Total 151 98, 1 %

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah anak yang tinggal bersama orangtua adalah sebanyak 101 orang, di asrama atau pondok pesantren sebanyak 18 orang, di kos sebanyak 7 orang, dan di rumah saudaranya sebanyak 25 orang. Dapat diambil kesimpulan lokasi tempat tinggal terbanyak adalah di rumah. Para orangtua memilih mengurus anaknya sendiri dari pada membiarkan mereka tinggal jauh dan tidak bisa membimbing dan mengawasi mereka.

2. Kontrol Kegiatan Anak

(15)

Tabel 3.2

Tabel Kontrol Kegiatan Anak oleh Responden

Kontrol Terhadap Anak Jumlah Presentasi

Selalu 122 79,2 %

Kadang-kadang 15 9,7 %

Sesuai Kondisi 12 7,8 %

Tidak Sama Sekali 2 1,3 %

Total 151 98,1 %

Dari tabel diatas, dapat diketahui pendapat para orangtua di Kampung Biru mengenai kegiatan mereka untuk mengontrol kegiatan anak. Dari jumlah totak keseluruhan responden, orangtua yang selalu mengontrol kegiatan anak sebanyak 122 orang, orangtua yang kadang-kadang mengontrol kegiatan anak sebanyak 15 orang, orangtua yang melakukan kontrol kegiatan anak sesuai situasi kondisi sebanyak 12 orang, dan orangtua yang memilih untuk tidak melakukan kegiatan pengontrolan kegiatan anak sebanyak 2 orang. Dalam tabel dapat ditarik sebagian besar dari orangtua di Kampung Biru merasa kegiatan mengontrol kegiatan anak adalah yang perlu dan wajib dilakukan. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan presentase orangtua yang tidak mengawasi kegiatan anaknya sebanyak 1,3 % saja.

3. Pengawasan Orang tua terhadap Anak

Orang tua berperan sebagai pembentuk karakter dan kepribadian anak. Oleh karena itu, keluarga merupakan tempat dimana anak-anaknya akan dibentuk sesuai dengan norma dan nilai sosial. Walaupun dalam keluarga tida terdapat rumusan pendoidikan yang resmi akan tetapi sifat pembelajaran dan pengawasan orang tua sangat mendasar dan potensial. berikut akan dijabarkan tanggapan orang tua terhadap pentingnya Pengawasan Terhadap Anak.

Tabel 3.3

Pentingnya Pengawasan Orangtua Terhadap Anak Pengawasan Terhadap

Anak

Jumlah Frekuensi

Sangat Perlu 74 48,1%

(16)

Tidak Perlu 2 1,3%

Sesuai Situasi dan Kondisi 16 10,4%

Total 151 98,1%

Dalam tabel diatas, dapat dilihat data jumlah pendapat repsonden tentang pentingnya pengawasan orangtua terhadap anak. Jumlah terbanyak adalah sejumlah 74 orang memilih pengawasan anak sangat perlu dilakukan oleh orangtua, kemudian sebanyak 59 orang memilih orangtua perlu mengawasi kegiatan anak, 2 orang memilih untuk tidak perlu melakukan kegiatan anak dengan alasan tertentu dan 16 orang memilih mengawasi anak sesuai dengan situasi dan kondisi.

2. Cara orang tua menyikapi anak yang melanggar

Berkaitan dengan permasalahan yang sering dihadapi orang tua, yaitu anak yang susah diatur, diperlukan strategi pengawasan yang tepat agar anak dapat menerima masukan atau nasihat orang tua. Berikut tabel yang menerangkan tanggapan orang tua terhadap cara menyikapi perilaku anak yang melanggar.

Tabel 3.4

Cara Orangtua Untuk Menyikapi Perilaku Anak Yang Melanggar Peratarun

Cara Orang Tua Bersikap Jumlah Frekuensi

Menegur anaknya agar jera 34 22,1%

Memberi masukan kepada

(17)

cara yang demokratis, otoriter ataupun permisif. Banyak yang memilih untuk mendidik anaknya dengan cara demokratis dengan presentase 50% dan 22,7%.

B. Indikator Intensitas Interaksi Antara Orangtua dan Anak dalam Pola Pengasuhan

1. Pentingnya Quality Time Dalam Keluarga

Quality Time dapat diartikan sebgai waktu bermakna yang biasa dihabiskan oleh orang-orang terdekat, seperti keluarga. Tak jarang banyak dijumpai bahwa quality time

dianggap hal yang sepele. Kenyataannya quality time memiliki beberapa manfaat seperti lebih saling mengerti anggota keluarga satu dengan yang lain atau lebih dapat memaknai arti keluarga sendiri yang selalu ada dalam kondisi apapun.

Tabel 3.5

Pentingnya Quality Time atau Meluangkan Waktu untuk Berkumpul Bersama Keluarga

Pentingnya Quality Time Jumlah Frekuensi

Sangat Penting 102 66,2%

Penting 47 30,5%

Tidak Penting 1 0,6%

Menyesuaikan Situasi dan Kondisi

1 0,6%

Total 151 98,1%

Dari tabel tersebut dapat dilihat pendapat responden tentang pentingnya Quality Time

atau waktu berkumpul bersama keluarga. Sebanyak 102 orangtua memilih waktu berkumpul bersama keluarga adalah hal yang sangat penting dilakukan, 47 orangtua memilih waktu berkumpul adalah penting, 1 orangtua menganggap waktu berkumpul bersama keluarga adalah tidak penting, dan sisanya sebanyak 1 orangtua memilih untuk berkumpul bersama keluarga menyesuaikan situasi dan kondisi dengan alasan tertentu.

2. Waktu Keluarga Melakukan Quality Time

Ditengah kesibukan sehari-hari, keluarga merupakan salah satunya tempat kembali pulang ternyaman. Waktu luang setelah penat dengan kegaiatan yang padat dapat di netralisir dengan berkumpul bersama keluarga. Sangat disayangkan ketika terdapat pemikiran bahwa waktu untuk berkumpul bersama keluarga tidaklah penting Setiap keluarga mempunya waktu juga cara-cara tersendiri untuk dapat merealisasikan kesempatan berkumpul.

Tabel 3.6

(18)

Waktu Berkumpul Keluarga

Jumlah Frekuensi

Setiap hari 115 74,7%

Pada saat akhir pekan 24 15,6%

Pada saat libur saja 3 1,9%

Pada acara keluarga 9 5,8%

Total 151 98,1%

Dari tabel diatas, diketahui waktu-waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul. Keluarga yang dimaksud adalah keluarga yang tinggal dalam satu rumah atau terdiri dari orangtua dan anak dan anggota keluarga lain yang tinggal bersama misalnya nenek atau yang lain. Sejumlah 115 orangtua meluangkan waktunya setiap hari untuk berkumpul bersama keluarga, 24 orangtua memilih untuk berkumpul bersama keluarga pada saat akhir pekan, mereka yang mimikih untuk berkumpul bersama pada saat libur saja sebanyak 3 orangtua dan 9 orangtua memilih untuk berkumpul pada acara keluarga.

3. Orang tua melakukan pembimbingan terhadap proses pembelajaran Anak

Sebagai orang tua sudah sewajarnya melakukan pembimbingan terhadap anaknya. Terlepas dari kesibukan kerja atau yang lainnya, orang tua haruslah dapat menyempatkan waktu untuk membimbing buah hatinya. Dalam hal ini, pembimbingan untuk belajar dianggap sebagai hal sangat berpengaruh terhadap setiap anak. Kedisiplinan anak dapat terlihat ketika mereka dapat memulai belajar dengan sendirinya.

Tabel 3.7

Tabel Intensitas Orangtua Dalam Mendampingi Proses Belajar Anak Dirumah

Membimbing anak Jumlah Frekuensi

Selalu 72 46,8%

Kadang-kadang 47 31,1%

Jarang 22 14,3%

Tidak Pernah 10 6,5%

Total 151 98,1%

(19)

jarang mendampingi proses belajar anak karena alasan tertentu misalnya anak diikutkan bimbingan belajar atau belajar bersama temannya.

C. Indikator Prestasi Belajar Anak

1. Waktu Anak melakukan kegiatan belajar

Dalam hal ini setiap anak mempunyai rutinitas masing-masing. Hal ini dapat berpengaruh terhadap waktu belajar anak. Selain itu faktor kebiasaan juga berpengaruh dalam hal ini. Karena setiap anak tidak melulu mempunyai semangat belajar yang tinggi. Peran orang tua sangatlah penting dalam hal menumbuhkan semangat belajar para anak-anaknya.

Tabel 3.8

Tabel Waktu Belajar Yang Dilakukan oleh Anak di Rumah Waktu belajar anak di

Rumah

Jumlah Frekuensi

Setiap hari 97 63,0%

Ketika ada ujian 29 18,8%

Saat ada kerja kelompok 19 12,3%

Tidak pernah 6 3,9%

Total 151 98,1%

Pada tabel diatas, bisa dilihat waktu belajar yang dilakukan oleh anak. Hal ini berkaitan dengan faktor internal atau faktor dalam diri anak untuk melakukan upaya peningkatan prestasi belajar. Sebanyak 97 orangtua mengaku anaknya melakukan kegiatan belajar setiap hari, 29 orangtua mengaku anaknya melakukan kegiatan belajar di rumah ketika ada ujian saja, 19 orangtua mendapati anaknya melakukan rutinitas belajar sendiri dirumah saat ada kerja kelompok saja dan sisanya 6 orangtua memili anak yang tidak pernah sama sekali melakukan kegiatan belajar mandiri di rumah.

2. Tipe belajar anak

Dalam belajar, setiap anak mempunyai cara masing-masing. Tahapan anak-anak sampai dewasa tidaklah sama dalam tipe pembelajaran yang mereka terapkan. Misalnya untuk anak yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar, tentunya masih diperlukan pengarahan yang intensif dari orang tua, agar sang anak terbiasa dalam melakukukannya. Hal ini diharapkan dapat terus berlangsung hingga sang anak tersebut tumbuh besar.

Tabel 3.9

(20)

Tipe belajar anak Jumlah Frekuensi

Kesadaran diri 87 56,5%

Selalu diingatkan 24 15,6%

Mengikuti bimbingan belajar 22 14,3%

Belajar bersama teman / kesadaran sendiri, 24 orangtua memiliki anak dengan tipe belajar selalu diingatkan, orangtua dengan tipe belajar anak yang diikutkan bimbingan belajar sebanyak 22 orang dan sebanyak 18 orangtua memiliki anak dengan tipe belajar bersama teman/kelompok.

3. Bidang prestasi anak

Selain pembelajaran akademik yang di terima di Sekolahan, setiap anak juga pasti memiliki minat serta bakat. Penyaluran minat dan bakat sangat dianjurkan agar sang anak dapat aktif serta dapat menyalurkan kemampuannya. Ini menjadi nilai plus bagi sang anak tersebut.

Tabel 3.10

Bidang Yang Diminati oleh Anak Bidang yang diminati oleh

anak (selain akademik)

Frekuensi Jumlah

Bidang seni 64 41,6%

Bidang olahraga 69 44,8%

Bidang literasi 9 5,8%

Bidang wirausaha 9 5,8%

Total 151 98,1%

Pada tabel diatas, dapat dilihat bidang apa saja selain akademik atau sekolah yang diminati oleh anak di Kampung Biru. Mayoritas memilih bidang seni dan olahraga dengan perolehan seni sebanyak 64 dan olahraga sebanyak 69. Sebanyak 9 orangtua mengaku anaknya berminat di bidang literasi dan sebanyak 9 orangtua juga megaku anaknya berminat di bidang wirausaha. Banyak anak yang sudah mencetak prestasi maupun masih dalam skala berminat pada bidang tersebut.

4. Presatasi anak

(21)

dapat membawa nama keluarga serta instansi yang menanungi. Dukungan dari lingkungan sekitar dapat memotivasi setiap anak agar dapat ikut aktif mengikuti event-event yang biasanya sangat banyak dijumpai.

Tabel 3.11

Tabel Tingkat Prestasi Yang Diraih oleh Anak Prestasi yang diraih oleh anak Jumlah Frekuensi

Kelurahan 64 41,6%

Kecamatan 53 34,4%

Kota / Kabupaten 23 14,9%

Provinsi 11 7,1%

Total 151 98,1%

Tabel diatas memperlihatkan tingkat kejuaraan yang diikuti oleh anak di bidangnya dalam meraih prestasi. Sebanyak 64 orangtua memberi keterangan anaknya berprestasi di tingkat kelurahan, sebanyak 53 orangtua memiliki anak yang berprestasi ditingkat kecamatan, 23 orangtua yang anaknya pernah berprestasi di tingkat kota/kabupaten dan 11 orangtua memiliki anak yang berprestasi di tingkat provinsi.

D. Hubungan Antar Variabel

Fungsi dari aplikasi SPSS yaitu menggambarkan keterkaitan antar variabel secara sederhana melalui crosstab. Dalam penelitian ini variabel satu dengan yang lain adalah saling berhubungan. Dari hubungan tersebut dapat ditarik kesimpulan sehingga menghasilkan sebuah analisis data sebagai berikut dibawah.

1. Hubungan Antara Tempat Tinggal Anak Terhadap Prestasi Belajar

Untuk mencari pola hubungan antara tempat tinggal anak dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar dapat dilihat pada lampiran tabel 3.12. Pada tabel tersebut memuat tentang hasil penghitungan menggunakan aplikasi SPSS melalui cross tab. Hasil dari tabel menghasilkan analisis sebagai berikut.

Pada tabel case processing summary, menunjukan input data yang valid sebanyak 151, dengan missing tiga, dan jumlah keseluruhan adalah 154 data. Meskipun terdapat missing sebanyak tiga data, hal tersebut masih dianggap wajar di dalam SPSS.

(22)

berprestasi ditingkat kabupaten dan sejumlah 10 responden memiliki anak yang berprestasi ditingkat provinsi maupun nasional.

Dalam tabel chi-square test, dapat diketahui nilai hitung chi-square sebesar 18,504, sedangkan Asymp.Sig (2 side) diketahui sebesar 0,030. Ketika Asymp.Sig (2 side) lebih besar dari pada 0,05 maka H yang diterima. Apabila dilihat dari data₁

tersebut, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa 0,030 lebih dari 0,05 maka H diterima₁

yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara tempat tinggal anak terhadap prestasi belajarnya.

2. Hubungan Antara Kegiatan Kontrol Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Anak

Untuk mencari pola hubungan antara kegiatan kontrol orangtua dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar dapat dilihat pada lampiran tabel 3.13. Pada tabel tersebut memuat tentang hasil penghitungan menggunakan aplikasi SPSS melalui cross tab. Hasil dari tabel menghasilkan analisis sebagai berikut.

Pada tabel case processing summary, menunjukan input data yang valid sebanyak 151, dengan missing tiga, dan jumlah keseluruhan adalah 154 data. Meskipun terdapat missing sebanyak tiga data, hal tersebut masih dianggap wajar di dalam SPSS.

Dari jumlah total keseluruhan responden pada tabel crosstabulasi dapat diketahui total orangtua yang selalu mengontrol kegiatan anak sebanyak 122 orang, orangtua yang kadang-kadang mengontrol kegiatan anak sebanyak 15 orang, orangtua yang melakukan kontrol kegiatan anak sesuai situasi kondisi sebanyak 12 orang, dan orangtua yang memilih untuk tidak melakukan kegiatan pengontrolan kegiatan anak sebanyak 2 orang.

Dalam tabel chi-square test, dapat diketahui nilai hitung chi-square sebesar 9,944, sedangkan Asymp.Sig (2 side) diketahui sebesar 0,355. Ketika Asymp.Sig (2 side) lebih besar dari pada 0,05 maka H yang diterima. Apabila dilihat dari data₁

tersebut, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa 0,355 lebih dari 0,05 maka H diterima₁

yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kontrol orangtua kegiatan belajar terhadap prestasi anak.

(23)

Untuk mencari pola hubungan antara pentingnya pengawasan orangtua dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar dapat dilihat pada lampiran tabel 3.14. Pada tabel tersebut memuat tentang hasil penghitungan menggunakan aplikasi SPSS melalui cross tab. Hasil dari tabel menghasilkan analisis sebagai berikut.

Pada tabel case processing summary, menunjukan input data yang valid sebanyak 151, dengan missing tiga, dan jumlah keseluruhan adalah 154 data. Meskipun terdapat missing sebanyak tiga data, hal tersebut masih dianggap wajar di dalam SPSS.

Dalam tabel crosstabulasi dapat dilihat data jumlah pendapat repsonden tentang pentingnya pengawasan orangtua terhadap anak. Jumlah terbanyak adalah sejumlah 74 orang memilih pengawasan anak sangat perlu dilakukan oleh orangtua, kemudian sebanyak 59 orang memilih orangtua perlu mengawasi kegiatan anak, 2 orang memilih untuk tidak perlu melakukan kegiatan anak dengan alasan tertentu dan 16 orang memilih mengawasi anak sesuai dengan situasi dan kondisi.

Dalam tabel chi-square test, dapat diketahui nilai hitung chi-square sebesar 12,911, sedangkan Asymp.Sig (2 side) diketahui sebesar 0,167. Ketika Asymp.Sig (2 side) lebih besar dari pada 0,05 maka H yang diterima. Apabila dilihat dari data₁

tersebut, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa 0,167 lebih dari 0,05 maka H diterima₁

yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh orangtua terhadap prestasi anak.

4. Hubungan Antara Tindakan Pemberian Sanksi Terhadap Prestasi Belajar Anak

Untuk mencari pola hubungan antara tindakan sanksi yang diberikan kepada anak yang melanggar peraturan dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar dapat dilihat pada lampiran tabel 3.15. Pada tabel tersebut memuat tentang hasil penghitungan menggunakan aplikasi SPSS melalui cross tab. Hasil dari tabel menghasilkan analisis sebagai berikut.

Pada tabel case processing summary, menunjukan input data yang valid sebanyak 151, dengan missing tiga, dan jumlah keseluruhan adalah 154 data. Meskipun terdapat missing sebanyak tiga data, hal tersebut masih dianggap wajar di dalam SPSS.

(24)

sisanya sebanyak 5 orangtua membiarkan anak untuk berintrospeksi diri tanpa harus menegurnya

Dalam tabel chi-square test, dapat diketahui nilai hitung chi-square sebesar 15,757, sedangkan Asymp.Sig (2 side) diketahui sebesar 0,072. Ketika Asymp.Sig (2 side) lebih besar dari pada 0,05 maka H yang diterima. Apabila dilihat dari data₁

tersebut, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa 0,072 lebih dari 0,05 maka H diterima₁

yaitu ada hubungan yang signifikan antara tindakan pemberian sanksi oleh orangtua terhadap prestasi belajar anak.

5. Hubungan Antara Pentingnya Waktu Berkumpul Bersama Keluarga (Quality Time) Terhadap Prestasi Belajar Anak

Untuk mencari pola hubungan antara pentingnya waktu berkumpul bersama keluarga (quality time) dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar dapat dilihat pada lampiran tabel 3.16. Pada tabel tersebut memuat tentang hasil penghitungan menggunakan aplikasi SPSS melalui cross tab. Hasil dari tabel menghasilkan analisis sebagai berikut.

Pada tabel case processing summary, menunjukan input data yang valid sebanyak 151, dengan missing tiga, dan jumlah keseluruhan adalah 154 data. Meskipun terdapat missing sebanyak tiga data, hal tersebut masih dianggap wajar di dalam SPSS.

Dari tabel crosstabulasi dapat dilihat pendapat responden tentang pentingnya

Quality Time atau waktu berkumpul bersama keluarga. Sebanyak 102 orangtua memilih waktu berkumpul bersama keluarga adalah hal yang sangat penting dilakukan, 47 orangtua memilih waktu berkumpul adalah penting, 1 orangtua menganggap waktu berkumpul bersama keluarga adalah tidak penting, dan sisanya sebanyak 1 orangtua memilih untuk berkumpul bersama keluarga menyesuaikan situasi dan kondisi dengan alasan tertentu.

Dalam tabel chi-square test, dapat diketahui nilai hitung chi-square sebesar 17,898, sedangkan Asymp.Sig (2 side) diketahui sebesar 0,036. Ketika Asymp.Sig (2 side) lebih besar dari pada 0,05 maka H yang diterima. Apabila dilihat dari data₁

(25)

yaitu ada hubungan yang signifikan antara pentingnya waktu berkumpul bersama keluarga (quality time) dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar.

6. Hubungan Antara Waktu Berkumpul Keluarga (Quakity Time) Terhadap Prestasi Belajar Anak.

Untuk mencari pola hubungan antara waktu berkumpul bersama keluarga (quality time) dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar dapat dilihat pada lampiran tabel 3.17. Pada tabel tersebut memuat tentang hasil penghitungan menggunakan aplikasi SPSS melalui cross tab. Hasil dari tabel menghasilkan analisis sebagai berikut.

Pada tabel case processing summary, menunjukan input data yang valid sebanyak 151, dengan missing tiga, dan jumlah keseluruhan adalah 154 data. Meskipun terdapat missing sebanyak tiga data, hal tersebut masih dianggap wajar di dalam SPSS.

Dari tabel crosstabulasi diketahui waktu-waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul. Keluarga yang dimaksud adalah keluarga yang tinggal dalam satu rumah atau terdiri dari orangtua dan anak dan anggota keluarga lain yang tinggal bersama misalnya nenek atau yang lain. Sejumlah 115 orangtua meluangkan waktunya setiap hari untuk berkumpul bersama keluarga, 24 orangtua memilih untuk berkumpul bersama keluarga pada saat akhir pekan, mereka yang mimikih untuk berkumpul bersama pada saat libur saja sebanyak 3 orangtua dan 9 orangtua memilih untuk berkumpul pada acara keluarga.

Dalam tabel chi-square test, dapat diketahui nilai hitung chi-square sebesar 14.198, sedangkan Asymp.Sig (2 side) diketahui sebesar 0,115. Ketika Asymp.Sig (2 side) lebih besar dari pada 0,05 maka H yang diterima. Apabila dilihat dari data tersebut,₁

maka bisa ditarik kesimpulan bahwa 0,115 lebih dari 0,05 maka H diterima yaitu₁

ada hubungan yang signifikan antara waktu berkumpul bersama keluarga (quality time) berpengaruh terhadap prestasi belajar.

7. Hubungan Antara Intensitas Orangtua Dalam Mendampingi Proses Belajar Anak Dirumah Terhadap Prestasi Anak.

(26)

Pada tabel case processing summary, menunjukan input data yang valid sebanyak 151, dengan missing tiga, dan jumlah keseluruhan adalah 154 data. Meskipun terdapat missing sebanyak tiga data, hal tersebut masih dianggap wajar di dalam SPSS.

Dari data crosstabulasi dapat diketahui intensitas seberapa sering orangtua mendampingi proses belajar mandiri anak dirumah. Mayoritas memilih selalu mendampingi proses belajar mandiri anak dirumah, sejumlah 72 responden. 47 responden mengaku kadang-kadang mendampingi proses belajar anak, sebanyak 22 responden mengaku jarang mendampingi proses belajar anak karena alasan tertentu misalnya anak diikutkan bimbingan belajar atau belajar bersama temannya.

Dalam tabel chi-square test, dapat diketahui nilai hitung chi-square sebesar 16.808, sedangkan Asymp.Sig (2 side) diketahui sebesar 0,052. Ketika Asymp.Sig (2 side) lebih besar dari pada 0,05 maka H yang diterima. Apabila dilihat dari data tersebut,₁

maka bisa ditarik kesimpulan bahwa 0,052 lebih dari 0,05 maka H diterima yaitu₁

ada hubungan yang signifikan antara intensitas orangtua dalam mendampingi proses belajar anak dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar.

8. Hubungan Antara Intensitas Waktu Belajar Terhadap Prestasi Belajar Anak

Untuk mencari pola hubungan antara intensitas waktu belajar anak dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar dapat dilihat pada lampiran tabel 3.19. Pada tabel tersebut memuat tentang hasil penghitungan menggunakan aplikasi SPSS melalui cross tab. Hasil dari tabel menghasilkan analisis sebagai berikut.

Pada tabel case processing summary, menunjukan input data yang valid sebanyak 151, dengan missing tiga, dan jumlah keseluruhan adalah 154 data. Meskipun terdapat missing sebanyak tiga data, hal tersebut masih dianggap wajar di dalam SPSS.

Pada tabel crosstabulasi bisa dilihat waktu belajar yang dilakukan oleh anak. Hal ini berkaitan dengan faktor internal atau faktor dalam diri anak untuk melakukan upaya peningkatan prestasi belajar. Sebanyak 97 orangtua mengaku anaknya melakukan kegiatan belajar setiap hari, 29 orangtua mengaku anaknya melakukan kegiatan belajar di rumah ketika ada ujian saja, 19 orangtua mendapati anaknya melakukan rutinitas belajar sendiri dirumah saat ada kerja kelompok saja dan sisanya 6 orangtua memili anak yang tidak pernah sama sekali melakukan kegiatan belajar mandiri di rumah.

(27)

maka bisa ditarik kesimpulan bahwa 0,186 lebih dari 0,05 maka H diterima yaitu ada₁

hubungan yang signifikan antara intensitas waktu belajar anak dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar.

9. Hubungan Antara Tipe Belajar dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Anak

Untuk mencari pola hubungan antara tipe belajar dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar dapat dilihat pada lampiran tabel 3.20. Pada tabel tersebut memuat tentang hasil penghitungan menggunakan aplikasi SPSS melalui cross tab. Hasil dari tabel menghasilkan analisis sebagai berikut.

Pada tabel case processing summary, menunjukan input data yang valid sebanyak 151, dengan missing tiga, dan jumlah keseluruhan adalah 154 data. Meskipun terdapat missing sebanyak tiga data, hal tersebut masih dianggap wajar di dalam SPSS.

Dari tabel crosstabulasi memuat tipe belajar yang dilakukan oleh anak. Sebanyak 87 orangtua memberikan keterangan bahwa anak melakukan kegiatan belajar dengan kesadaran sendiri, 24 orangtua memiliki anak dengan tipe belajar selalu diingatkan, orangtua dengan tipe belajar anak yang diikutkan bimbingan belajar sebanyak 22 orang dan sebanyak 18 orangtua memiliki anak dengan tipe belajar bersama teman/kelompok

Dalam tabel chi-square test, dapat diketahui nilai hitung chi-square sebesar 29.573, sedangkan Asymp.Sig (2 side) diketahui sebesar 0,001 Ketika Asymp.Sig (2 side) lebih besar dari pada 0,05 maka H yang diterima. Apabila dilihat dari data tersebut,₁

maka bisa ditarik kesimpulan bahwa 0,186 lebih dari 0,05 maka H diterima yaitu₀

tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas waktu belajar anak dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar.

E. Diskusi Teoritik

Teori struktural fungsional melihat masyarakat sebagai sebuah keseluruhan sistem yang bekerja untuk menciptakan tatanan dan stabilitas sosial. Teori ini sering disebut juga perspektif fungsionalisme, dicetuskan oleh Emile Durkheim. Durkheim banyak mengkaji tentang tatanan sosial dan bagaimana masyarakat dapat hidup harmonis. Fungsionalisme fokus pada struktur sosial yang levelnya makro. Beberapa tokoh sosiologi yang terpengaruh oleh teori fungsionalisme Durkheim diantaranya, Talcott

(28)

Jika institusi sosial tidak bekerja sebagaimana mestinya, maka sistem sosial akan collapse dan perlu waktu lama untuk pulih seperti semula.

Salah satu tokoh teori Fungsionalisme Struktural adalah Robert K. Merton. Dalam analisis fungsional struktural memusatkan perhatian pada kelompok, organisasi, masyarakat dan kultur. Pada studinya sasaran Merton adalah peran sosial, pola institional, proses sosial, pola kultur, norma sosial, emosi yang berpola secara kultural, alat-alat pengendalian sosial dan sebagainya. Peran orangtua berfungsi ketika terjadi perilaku memtovasi anak dalam prestasi belajar, namun peran orangtua mengalami disfungsi apabila terjadi hal yang sebaliknya. Fungsi nyata (manifest) dalam kasus ini seperti sikap orangtua uyang memotivasi anak untuk giat belajar dengan cara memfasilitasi alat-alat segala yang dibutuhkan anak dalam kegiatan belajarnya. Sedangkan fungsi tidak langsung (Laten) dari orangtua yaitu menghimbau anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar guna untuk menambah waktu belajar juga membuat anak untuk lebih mendapat banyak ilmu.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan mengenai Pengaruh Pola Asuh Terhadap Prestasi Belajar Anak Di Kampung Biru dapat diambil kesimpulan bahwa pola asuh yang dilakukan oleh orangtua mempengaruhi prestasi yang diperoleh anak. Terdapat tiga model pola asuh menurut Hurlock (2011) yaitu otoriter, demokratis dan permisif. Hasil yang didapat melalui kuisioner yang kemudian digolongkan sesuai kategori yang berdasarkan jawaban dari responden, sebagian besar masih menerapkan pola asuh yang otoriter, namun ada juga orangtua yang menerapkan pola asuh demokratis dan permisif.

Keterkaitan indikator satu dengan yang lain juga menyimpulkan bahwa ada pengaruh pola asuh yang dilakukan orangtua terhadap prestasi belajar anak, baik itu akademik maupun non akademik. Dari hasil Crosstab melalui aplikasi SPSS dapat dapat menjawab hipotesis yang diajukan oleh peneliti.

B. Saran

(29)

1. Saran yang pertama diberikan kepada peneliti lain kiranya penelitian ini menjadi bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya. Supaya penelitian ini dikembamgkan atau dilakukan ditempat lain dan diulas secara lebih mendalam lagi.

2. Pelajar dan mahasiswa, supaya penelitian ini menjadi sumber bacaan dan pengetahuan. Dari penelitian ini, peneliti berharap supaya pembaca lebih peka terhadap lingkungan disekitarnya.

3. Kepada pihak-pihak yang membaca laporan hasil penelitian ini supaya memberi wawasan terhadap pola asuh dan menjadi sumber pengetahuan tentang tema yang tertulis.

DAFTAR RUJUKAN

Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam

Pendidikan. Jakarta:RajaGrafindo Persada.

Suryabrata, Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Teguh, Muhammad. 2001. Methodologi penelitian ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo persada.

Subana. 2000. Statistika Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Drs. Subana, M.pd. – Drs. Rahadi Moersetyo – Sudarajat, S,pd. Statistik Pendidikan.

Bandung: Pustaka Setia.

Haq, M. D. 2009. Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI

di Man 1 Malang. Skripsi. Fakultas Tarbiyah. UIN

Ritzer, George. 2010. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

(30)

Rahayu, Tri Setiyani. 2013. “Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa

Kelas XI Di SMA Kesatrian 1 Semarang”. Universitas Negeri Malang

Widowati, S.Nurcahyani.2013. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua, Motivasi Belajar,

Kedewasaan Dan Kedisiplinan Siswa Dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas

XI SMA Negeri 1. Surakarta: Universitas sebelas Maret.

Yudi Premana, I Made. 2011. Hubungan Antara Pola Asuh Keluarga, Disiplin Belajar, dan

Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

pada Siswa Kelas VIII Semester Genap di SMP Negeri 3 Singaraja Tahun Ajaran

2010/2011. Skripsi. Singaraja: Undiksha.

Tridhonanto, Al. 2014. Mengembangkan Pola Asuh Demokratis. Jakarta : PT. Gramedia

Graha, Chairinniza. 2007. Keberhasilan Anak di Tangan Orangtua. Jakarta : PT Elex Media

Komputindo.

Agustiawati, Isni. 2014. Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS Di SMA Negeri 26 Bandung. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Irsyadi, Ahmad Yusron. 2012. Pengaruh Bimbingan Karir Dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap

Kemandirian Siswa Dalam Memilih Karir Pada Kelas XI Jurusan Teknik Instalasi

Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Sedayu. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogykarta.

Purba, Sara Margareth. 2016. PENGARUH POLA ASUH TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK (Studi Korelasi Pada Keluarga Di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun)(skripsi). Medan : Universitas Sumatera Utara

(31)

Lampiran 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth.

Bapak / Ibu Di Tempat

Dengan hormat,

Kami dari Kelompok 9 mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif Jurusan Sosiologi Universitas Negeri Malang

Nama : Olifanis Jaya (160751615457) Qurrotul A’yuni (160751615481) R. M. Thareq R. (160751615415) Rima Kuasumastuti (160751615431)

Sedang melakukan Penelitian tentang “Pengaruh Pola Asuh Terhadap Prestasi Belajar Anak di Kampung Wisata Biru Arema”. Saudara terpilih sebagai responden untuk memberikan pendapat sebagai masukan guna mengetahui Pola asuh yang berpotensi digunakan di dalam mendidik Anaknya sehari-hari.

Dalam menjawab kuisioner yang kami berikan, mohon kepada Bapak/Ibu untuk meberikan jawaba yang sejujur-jujurnya dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Adapun jawaban yang Bapak/Ibu berikan tidak akan berpengaruh pada diri Bapak/Ibu karena penelitian ini dilakukan semata-mata untuk pembangunan ilmu pengetahuan.

Besar harapan kami Bapak/Ibu bersedia untuk mengisi kuisioner ini. Atas ketersediaannya kami ucapkan terimakasih.

(32)

Kelompok 9

Lembar Kuisioner

Intrumen Penelitian (kuisioner) Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Anak di Kampung Biru Arema.

Biodata Responden :

Nama :

Alamat :

Usia :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

Agama :

A. Indikator Pengaruh Pola Asuh Orangtua 1. Dimanakah anak anda tinggal ?

a. Di Rumah

(33)

b. Di Asrama/ Di Pondok Pesantren c. Di Kos

d. Di Rumah Sanak Saudara

Lainnya... 2. Apakah anda selalu mengontrol kegiatan anak ?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Sesuai kondisi

d. Tidak sama sekali

Lainnya...

3. Menurut anda, apakah anak membutuhkan pengawasan ? a. Sangat perlu

b. Perlu c. Tidak perlu

d. Sesuai situasi dan kondisi

Lainnya... 4. Apabila anak anda melanggar peraturan yang anda berikan,

bagaimana cara anda menyikapinya ? a. Menegur anak agar anak jera

b. Memberi masukan kepada anak agar memahami kesalahannya.

c. Memberi kesempatan anak untuk menjelaskan

d. Membiarkannya berintrospeksi diri tanpa harus ditegur Lainnya...

( )

( )

( )

(34)

Pola Pengasuhan

1. Apakah penting quality time dalam keluarga ? a. Sangat Penting

b. Penting c. Tidak penting

d. Menyesuaikan situasi dan kondisi

Lainnya...

2. Kapan keluarga melakukan quality time ? a. Setiap hari

b. Pada saat akhir pekan c. Pada saat libur saja d. Pada acara keluarga

Lainnya... 3.Dalam sehari-hari apakah anda menyempatkan waktu membimbing

anak dalam kegiatan belajar dirumah ? a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Jarang d. Tidak pernah

Lainnya...

( )

( )

( )

C. Indikator Prestasi Belajar Anak

1. Kapankah anak anda melakukan kegiatan belajar di rumah ? a. Setiap hari

(35)

c. Saat ada kerja kelompok d. Tidak pernah

Lainnya...

2.Tipe belajar seperti apa yang anak anda lakukan ? a. Kesadaran diri

b. Selalu diingatkan

c. Mengikuti bimbingan belajar d. Belajar bersama teman/kelompok

Lainnya... 3.Selain di bidang akademik, dalam bidang apa anak anda berminat ?

a. Bidang seni b. Bidang olahraga c. Bidang literasi

d. Bidang wirausaha

Lainnya...

4.Apakah anak anda pernah berprestasi dibidang tersebut, jika iya ditingikat apakah kejuaraan yang diikuti ?

a. Kelurahan

b. Kecamatan c. Kota/kabupaten

d. Provinsi

Lainnya...

( )

( )

(36)

Lampiran 2

A. Hubungan Antara Tempat Tinggal Anak Terhadap Prestasi Belajar Tabel 3.12

Tabel Hubungan Antara Tempat Tinggal Anak Terhadap Prestasi Belajar Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Tempat Tinggal Anak Responden * Diikuti oleh anak

151 98,1% 3 1,9% 154 100,0%

Tempat Tinggal Anak Responden * Diikuti oleh anak Crosstabulation

Diikuti oleh anak Total

Kelurah an

Kecamat an

Kota/ Kabupaten

Provins i

Tempat Tinggal Anak Responden

Rumah

Count 44 31 16 10 101

Expected Count 42,8 35,5 15,4 7,4 101,0

% within Tempat Tinggal Anak Responden

(37)

% within Diikuti oleh

anak 68,8% 58,5% 69,6% 90,9% 66,9%

% of Total 29,1% 20,5% 10,6% 6,6% 66,9%

Asrama/Pondok Pesantren

Count 5 12 0 1 18

Expected Count 7,6 6,3 2,7 1,3 18,0

% within Tempat

Expected Count 3,0 2,5 1,1 ,5 7,0

% within Tempat

Expected Count 10,6 8,8 3,8 1,8 25,0

% within Tempat Tinggal Anak Responden

48,0% 24,0% 28,0% 0,0% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 18,8% 11,3% 30,4% 0,0% 16,6%

% of Total 7,9% 4,0% 4,6% 0,0% 16,6%

Total

Count 64 53 23 11 151

Expected Count 64,0 53,0 23,0 11,0 151,0

% within Tempat Tinggal Anak Responden

42,4% 35,1% 15,2% 7,3% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

(38)

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 18,504a 9 ,030

Likelihood Ratio 23,036 9 ,006

Linear-by-Linear Association ,663 1 ,415 N of Valid Cases 151

B. Hubungan Antara Kegiatan Kontrol Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Anak Tabel 3.13

Tabel Hubungan Antara Kegiatan Kontrol Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Anak Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kegiatan Anak * Diikuti oleh

anak 151 98,1% 3 1,9% 154 100,0%

Kegiatan Anak * Diikuti oleh anak Crosstabulation

Diikuti oleh anak Total

Expected Count 51,7 42,8 18,6 8,9 122,0

% within Kegiatan

Anak 42,6% 34,4% 13,9% 9,0% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 81,2% 79,2% 73,9% 100,0% 80,8%

% of Total 34,4% 27,8% 11,3% 7,3% 80,8%

Kadang-kadang Count 7 3 5 0 15

Expected Count 6,4 5,3 2,3 1,1 15,0

(39)

% within Diikuti oleh

anak 10,9% 5,7% 21,7% 0,0% 9,9%

% of Total 4,6% 2,0% 3,3% 0,0% 9,9%

Sesuai kondisi

Count 4 7 1 0 12

Expected Count 5,1 4,2 1,8 ,9 12,0

% within Kegiatan

Anak 33,3% 58,3% 8,3% 0,0% 100,0%

% within Diikuti oleh

Anak 50,0% 50,0% 0,0% 0,0% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 1,6% 1,9% 0,0% 0,0% 1,3%

% of Total 0,7% 0,7% 0,0% 0,0% 1,3%

Total

Count 64 53 23 11 151

Expected Count 64,0 53,0 23,0 11,0 151,0

% within Kegiatan

Anak 42,4% 35,1% 15,2% 7,3% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 42,4% 35,1% 15,2% 7,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 9,944a 9 ,355

Likelihood Ratio 11,450 9 ,246

Linear-by-Linear Association ,492 1 ,483 N of Valid Cases 151

C. Hubungan Antara Pentingnya Pengawasan Orangtua dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Anak

(40)

Tabel Hubungan Antara Pentingnya Pengawasan Orangtua dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Anak

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pentingnya pengawasan *

Diikuti oleh anak 151 98,1% 3 1,9% 154 100,0%

Pentingnya pengawasan * Diikuti oleh anak Crosstabulation

Diikuti oleh anak Total

Expected Count 31,4 26,0 11,3 5,4 74,0

% within Pentingnya

pengawasan 47,3% 28,4% 17,6% 6,8% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 54,7% 39,6% 56,5% 45,5% 49,0%

% of Total 23,2% 13,9% 8,6% 3,3% 49,0%

Perlu

Count 26 21 6 6 59

Expected Count 25,0 20,7 9,0 4,3 59,0

% within Pentingnya

pengawasan 44,1% 35,6% 10,2% 10,2% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 40,6% 39,6% 26,1% 54,5% 39,1%

% of Total 17,2% 13,9% 4,0% 4,0% 39,1%

Tidak perlu

Count 0 1 1 0 2

Expected Count ,8 ,7 ,3 ,1 2,0

% within Pentingnya

pengawasan 0,0% 50,0% 50,0% 0,0% 100,0%

% within Diikuti oleh

Expected Count 6,8 5,6 2,4 1,2 16,0

% within Pentingnya pengawasan

(41)

% within Diikuti oleh

anak 4,7% 18,9% 13,0% 0,0% 10,6%

% of Total 2,0% 6,6% 2,0% 0,0% 10,6%

Total

Count 64 53 23 11 151

Expected Count 64,0 53,0 23,0 11,0 151,0

% within Pentingnya

pengawasan 42,4% 35,1% 15,2% 7,3% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 42,4% 35,1% 15,2% 7,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 12,911a 9 ,167

Likelihood Ratio 14,453 9 ,107

Linear-by-Linear Association ,572 1 ,449 N of Valid Cases 151

D. Hubungan Antara Tindakan Pemberian Sanksi Terhadap Prestasi Belajar Anak Tabel 3.15

Tabel Hubungan Antara Tindakan Pemberian Sanksi Terhadap Prestasi Belajar Anak

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Yang diberikan apabila anak melanggar peraturan * Diikuti oleh anak

151 98,1% 3 1,9% 154 100,0%

Yang diberikan apabila anak melanggar peraturan * Diikuti oleh anak Crosstabulation

(42)

Yang diberikan

Expected Count 14,4 11,9 5,2 2,5 34,0

% within Yang diberikan apabila anak melanggar peraturan

23,5% 52,9% 20,6% 2,9% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 12,5% 34,0% 30,4% 9,1% 22,5%

% of Total 5,3% 11,9% 4,6% 0,7% 22,5%

Expected Count 32,6 27,0 11,7 5,6 77,0

% within Yang diberikan apabila anak melanggar peraturan

45,5% 31,2% 14,3% 9,1% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 54,7% 45,3% 47,8% 63,6% 51,0%

% of Total 23,2% 15,9% 7,3% 4,6% 51,0%

Memberi

kesempatan anak untuk menjelaskan

Count 20 10 3 2 35

Expected Count 14,8 12,3 5,3 2,5 35,0

% within Yang

anak 31,2% 18,9% 13,0% 18,2% 23,2%

% of Total 13,2% 6,6% 2,0% 1,3% 23,2%

memberiarkannya berintrospeksi diri tanpa harus ditegur

Count 1 1 2 1 5

Expected Count 2,1 1,8 ,8 ,4 5,0

% within Yang diberikan apabila anak melanggar peraturan

20,0% 20,0% 40,0% 20,0% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 1,6% 1,9% 8,7% 9,1% 3,3%

% of Total 0,7% 0,7% 1,3% 0,7% 3,3%

Total Count 64 53 23 11 151

(43)

% within Yang diberikan apabila anak melanggar peraturan

42,4% 35,1% 15,2% 7,3% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 42,4% 35,1% 15,2% 7,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 15,757a 9 ,072

Likelihood Ratio 15,339 9 ,082

Linear-by-Linear Association ,579 1 ,447 N of Valid Cases 151

E. Hubungan Antara Pentingnya Waktu Berkumpul Bersama Keluarga (Quality Time) Terhadap Prestasi Belajar Anak

Tabel 3.16

Tabel Hubungan Antara Pentingnya Waktu Berkumpul Bersama Keluarga (Quality Time) Terhadap Prestasi Belajar Anak

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Waktu Berkumpul Bersama

Keluarga * Diikuti oleh anak 151 98,1% 3 1,9% 154 100,0%

Waktu Berkumpul Bersama Keluarga * Diikuti oleh anak Crosstabulation

(44)

Keluraha

Expected Count 43,2 35,8 15,5 7,4 102,0

% within Waktu Berkumpul Bersama Keluarga

31,4% 44,1% 16,7% 7,8% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 50,0% 84,9% 73,9% 72,7% 67,5%

% of Total 21,2% 29,8% 11,3% 5,3% 67,5%

Penting

Count 30 8 6 3 47

Expected Count 19,9 16,5 7,2 3,4 47,0

% within Waktu Berkumpul Bersama Keluarga

63,8% 17,0% 12,8% 6,4% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 46,9% 15,1% 26,1% 27,3% 31,1%

% of Total 19,9% 5,3% 4,0% 2,0% 31,1%

Expected Count 64,0 53,0 23,0 11,0 151,0

% within Waktu Berkumpul Bersama

(45)

% within Diikuti oleh

anak 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 42,4% 35,1% 15,2% 7,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 17,898a 9 ,036

Likelihood Ratio 19,079 9 ,025

Linear-by-Linear Association 7,504 1 ,006 N of Valid Cases 151

F. Hubungan Antara Intensitas Orangtua Dalam Mendampingi Proses Belajar Anak Dirumah Terhadap Prestasi Anak.

Tabel 3.17

Tabel Hubungan Antara Intensitas Orangtua Dalam Mendampingi Proses Belajar Anak Dirumah Terhadap Prestasi Anak.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Waktu berkumpul bersama

keluarga * Diikuti oleh anak 151 98,1% 3 1,9% 154 100,0%

Waktu berkumpul bersama keluarga * Diikuti oleh anak Crosstabulation

Diikuti oleh anak Total

Setiap hari Count 44 46 17 8 115

Expected Count 48,7 40,4 17,5 8,4 115,0

% within Waktu berkumpul bersama keluarga

38,3% 40,0% 14,8% 7,0% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 68,8% 86,8% 73,9% 72,7% 76,2%

(46)

Pada saat akhir pekan

Count 12 3 6 3 24

Expected Count 10,2 8,4 3,7 1,7 24,0

% within Waktu berkumpul bersama keluarga

50,0% 12,5% 25,0% 12,5% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 18,8% 5,7% 26,1% 27,3% 15,9%

% of Total 7,9% 2,0% 4,0% 2,0% 15,9%

Pada acara keluarga

Count 3 0 0 0 3

Expected Count 1,3 1,1 ,5 ,2 3,0

% within Waktu

Expected Count 3,8 3,2 1,4 ,7 9,0

% within Waktu

Expected Count 64,0 53,0 23,0 11,0 151,0

% within Waktu berkumpul bersama keluarga

42,4% 35,1% 15,2% 7,3% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 42,4% 35,1% 15,2% 7,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

(47)

Linear-by-Linear Association 2,336 1 ,126 N of Valid Cases 151

G. Hubungan Antara Tipe Belajar dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Anak Tabel 3.18

Tabel Hubungan Antara Tipe Belajar dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Anak

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Responden menyempatkan membimbing anak * Diikuti oleh anak

151 98,1% 3 1,9% 154 100,0%

Responden menyempatkan membimbing anak * Diikuti oleh anak Crosstabulation

Diikuti oleh anak Total

Expected Count 30,5 25,3 11,0 5,2 72,0

% within Responden menyempatkan membimbing anak

43,1% 29,2% 20,8% 6,9% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 48,4% 39,6% 65,2% 45,5% 47,7%

% of Total 20,5% 13,9% 9,9% 3,3% 47,7%

Kadang-kadang

Count 19 22 5 1 47

Expected Count 19,9 16,5 7,2 3,4 47,0

% within Responden menyempatkan membimbing anak

40,4% 46,8% 10,6% 2,1% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 29,7% 41,5% 21,7% 9,1% 31,1%

% of Total 12,6% 14,6% 3,3% 0,7% 31,1%

Jarang Count 8 10 1 3 22

(48)

% within Responden menyempatkan membimbing anak

36,4% 45,5% 4,5% 13,6% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 12,5% 18,9% 4,3% 27,3% 14,6%

% of Total 5,3% 6,6% 0,7% 2,0% 14,6%

Tidak pernah

Count 6 0 2 2 10

Expected Count 4,2 3,5 1,5 ,7 10,0

% within Responden menyempatkan membimbing anak

60,0% 0,0% 20,0% 20,0% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 9,4% 0,0% 8,7% 18,2% 6,6%

% of Total 4,0% 0,0% 1,3% 1,3% 6,6%

Total

Count 64 53 23 11 151

Expected Count 64,0 53,0 23,0 11,0 151,0

% within Responden menyempatkan membimbing anak

42,4% 35,1% 15,2% 7,3% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 42,4% 35,1% 15,2% 7,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 16,808a 9 ,052

Likelihood Ratio 20,295 9 ,016

Linear-by-Linear Association ,014 1 ,907 N of Valid Cases 151

H. Hubungan Antara Intensitas Waktu Belajar Terhadap Prestasi Belajar Anak Tabel 3.19

Tabel Hubungan Antara Intensitas Waktu Belajar Terhadap Prestasi Belajar Anak

(49)

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Melakukan kegiatan belajar di

rumah * Diikuti oleh anak 151 98,1% 3 1,9% 154 100,0%

Melakukan kegiatan belajar di rumah * Diikuti oleh anak Crosstabulation

Diikuti oleh anak Total

Expected Count 41,1 34,0 14,8 7,1 97,0

% within Melakukan kegiatan belajar di rumah

43,3% 32,0% 18,6% 6,2% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 65,6% 58,5% 78,3% 54,5% 64,2%

% of Total 27,8% 20,5% 11,9% 4,0% 64,2%

Ketika ada ujian

Count 8 12 4 5 29

Expected Count 12,3 10,2 4,4 2,1 29,0

% within Melakukan kegiatan belajar di rumah

27,6% 41,4% 13,8% 17,2% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 12,5% 22,6% 17,4% 45,5% 19,2%

% of Total 5,3% 7,9% 2,6% 3,3% 19,2%

Saat ada kerja kelompok

Count 10 8 1 0 19

Expected Count 8,1 6,7 2,9 1,4 19,0

% within Melakukan

Expected Count 2,5 2,1 ,9 ,4 6,0

% within Melakukan kegiatan belajar di rumah

(50)

% within Diikuti oleh

anak 6,2% 3,8% 0,0% 0,0% 4,0%

% of Total 2,6% 1,3% 0,0% 0,0% 4,0%

Total

Count 64 53 23 11 151

Expected Count 64,0 53,0 23,0 11,0 151,0

% within Melakukan kegiatan belajar di rumah

42,4% 35,1% 15,2% 7,3% 100,0%

% within Diikuti oleh

anak 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 42,4% 35,1% 15,2% 7,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 12,518a 9 ,186

Likelihood Ratio 14,562 9 ,104

Linear-by-Linear Association 1,857 1 ,173 N of Valid Cases 151

I. Hubungan Antara Tipe Belajar dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Anak Tabel 3.20

Tabel Hubungan Antara Tipe Belajar dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Anak

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Yang dilakukan oleh anak *

Diikuti oleh anak 151 98,1% 3 1,9% 154 100,0%

Yang dilakukan oleh anak * Diikuti oleh anak Crosstabulation

Gambar

Tabel Kontrol Kegiatan Anak oleh Responden
Tabel 3.4
Tabel 3.7
Tabel Waktu Belajar Yang Dilakukan oleh Anak di Rumah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

[r]

Parameter yang diuji pada penelitian ini adalah masukan suara dari individu yang berbeda beda, pengujian efektivitas sistem dan uji waktu yang dibutuhkan aplikasi

Deputi MENLH Bidang Penaatan

Diberitahukan dengan hormat bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelaksanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Ditjen Penguatan Riset dan

Deputi MENLH Bidang Penaatan

Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan 20 20 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah. Palopo

Parameter sekolah yang telah membangun budaya literasi 1. Ekosistem Sekolah