• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manusia dan Lingkungan ilmu sosi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manusia dan Lingkungan ilmu sosi "

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1. Jelaskan secara detail (dengan memperhatikan ketentuan no A )

2. Pertambahan penduduk dan pertumbuhan kebutuhan hidup kaitanya dengan lingkungan

a. Jelaskan Teori Robert Malthus serta kenyataan sekarang ini, terkait dengan perkembangan manusia dengan lingkungan (lihat ketentuan no 2)

Literatur :

Budiarto & Munir Rozi. 1986. Teori-Teori Kependudukan. Jakarta : PT.Bina Aksara

www.bps.go.id

Jawaban :

Malthus merupakan orang pertama yang berhasil mengembangkan suatu teori kependudukan yang komperehensif dan konsisten dalam kaitannya dengan kondisi ekonomi. Hasil karyanya sangat dipengaruhi oleh teori ekonomi maupun teori kependudukan. Ide masalah kependudukan telah dituangkan dalam bukunya yang berjudul “Essay on the Prinsiple of Population” diterbitkan pertama kali tahun 1798.

(2)

ditegaskan pula bahwa jumlah penduduk yang terlalu banyak dapat menimbulkan bahaya yang cukup gawat, dan bahaya itu senantiasa tetap ada.

Menurut pendapat Malthus, sejarah kemanusiaan telah menunjukkan bahwa penduduk selalu cenderung menuju ke arah batas-batas yang ditentukan oleh nafkah hidup, justru di dalam batas-batas itulah akan timbul “kesengsaraan” dan “kepincangan” di dalam masyarakat kecuali bila sesuatu perkawinan dapat ditunda.Malthus mengajukan dua proposisi yaitu bahwa penduduk akan cenderung berlipat ganda dua kali dengan sendirinya dalam jangka waktu 25 tahun, dan ini berarti mengikuti perhitungan deret ukur; sedangkan dilain pihak dalam kondisi yang paling menguntungkan maka produksi pertanian hanya dapat bertambah dalam jumlah yang tetap sama setiap 25 tahun dan ini berarti mengikuti perhitungan deret hitung. Ia mengambil kesimpulan sebagai berikut:

“Di seluruh dunia ini manusia akan bertambah menurut perhitungan 1,2,4,8,16,32,64,128,256,... sedangkan produksi makanan hanya bertambah menurut perhitungan 1,2,3,4,5,6,7,8,9, dan seterusnya. Dalam jangka waktu dua abad, perbandingan antara jumlah penduduk dengan jumlah makanan akan menjadi 256 : 9 “

(3)

keseluruhan atau setidak-tidaknya secara dominan hanya ditentukan oleh sumber alam. Sumber alam yang pada saat itu berlimpah ruah yang tidak mengkhawatirkan sebagaimana saat ini dan untuk yang akan datang.

Berdasarkan pendapat Malthus yang dipaparkan secara keseluruan tersebut, saya setuju karena teori Malthus jelas menekankan tentang pentingnya keseimbangan pertambahan jumlah penduduk menurut deret ukur terhadap persediaan bahan makanan menurut deret hitung. Teori Malthus tersebut sebetulnya sudah mempersoalkan daya dukung lingkungan dan daya tampung lingkungan. Pada kenyataanya, sekarang ini teori dari Malthus tersebut memang benar-benar terjadi. Ledakan jumlah penduduk yang menghantui negara Indonesia makin terasa. Bukti bahwa laju pertumbuhan penduduk semakin besar dapat dilihat pada grafik berikut :

Sumber : Badan Pusat Statistik Sensus Penduduk Tahun 2010

(4)

dan lingkungan alam. Malthus yakin bahwa manusia akan tetap hidup miskin/melarat dan berakhir dengan kematian, selama terjadi ketidak-seimbangan jumlah penduduk dengan daya dukung lingkungan, khususnya ketidak-seimbangan jumlah penduduk dengan persediaan bahan makanan. Sampai detik ini sudah berdampak besar bagi lingkungan kehidupan terutama lingkungan fisik, lingkungan manusia, serta lingkungan buatan.

 Lingkungan fisik

Semakin bertambahnya penduduk, akan semakin banyak lahan yang dialihfungsikan sebagai tempat tinggal manusia. Baik itu lahan persawaan maupun hutan.Tanah sebagai suatu komponen lingkungan alam tidak mampu menyediakan hasil pertanian untuk mencukupi kebutuhan jumlah penduduk yang terus bertambah dan makin banyak. Daya dukung tanah sebagai komponen lingkungan menurun, karena beban manusia yang makin banyak. Jumlah penduduk yang terus bertambah mencerminkan pula makin padat jumlah penduduk tiap 1 km2, dapat mempercepat eksploitasi sumberndaya alam dan mempersempit persediaan lahan hunian dan lahan pakai. Sumber daya alam lainnya seperti air lama kelamaan akan mengalami kekurangan. Setiap hari kita membutuhkan air bersih sebagai sumber kehidupan, namun apalah daya jika air yang disediakan oleh alam diperebutkan oleh manusia setiap harinya, betapa mirisnya kehidupan. Dari segi alam geografi, kepadtan penduduk menyebabkan penggundulan dan kerusakan hutan sehingga menyebabkan kelongsoran,banjir,pada daerah sekitar gunung atau daerah lainnya.

 Lingkungan Manusia

(5)

kemiskinan, kejahatan yang semakin merajalela, tingkat pengangguran yang semakin bertambah. Tingkat kemiskinan dapat dirincikan dala tebel berikut :

Dari sumber BPS, jumlah dan persentase kimiskinan dari tahun ke tahun semakin bertambah, hal tersebut disebabkan adanya ketidakseimbangan antara kemampuan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan manusia yang semakin bertambah.

 Hasil Karya Manusia

(6)

b. Bagaimana pendapat Anda dengan semakin banyaknya pembangunan perumahan,hotel dan toko modern sampai di lingkungan pelosok pedesaan ?

Literatur :

Rustiadi Ernan,Saefulhakim Sunsun&R.Panuju Dyah.2011. Perencanaan Dan Pengembangan Wilayah. Jakarta : Crestpent Press dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Sensus Penduduk 1971, 1980 , 1990 , 2000 , 2010 dan Sensus Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 1995 BPS

Data Dikutip dari Publikasi Statistik Indonesia, BPS Jawaban :

Secara fisiologis, suatu proses pembangunan dapat diuraikan sebagai “upaya yang sistematik dan berkesinambungan untuk menciptakan keadaan yang dapat menyediakan berbagai alternatif yang sah bagi pencapaian aspirasi setiap warga yang paling humanistik”. Dengan kata lain, proses pembangunan yaitu proses memanusiakan manusia.

Menurut pendapat saya terkait semakin banyaknya pembangunan perumahan, hotel dan toko modern sampai di lingkungan pelosok pedesaan sebenarnya tidak selalu berdampak negatif. Banyak kalangan yang beranggapan bahwa membangun desa adalah mengubah desa menjadi kota. Di sisi lain, ada yang beranggapan bahwa kemiskinan dan keterbelakangan pedesaan merupakan kewajaran dan berpandang bahwa kemajuan hanya ada di kota. Sebenarnya , pembangunan yang sampai pada pelosok desa itu tidak salah, hanya tergantung semakin banyaknya pembangunan tersebut atau tidak. Saya akan menilai dampak positif pada lingkungan fisik,manusia,serta lingkungan buatan pada desa.

(7)

tempat berinvestasi di daerah perkotaan akibat semakin banyaknya jumlah penduduk tahun demi tahun. Dalam hal tersebut, desa lah yang menjadi sasaran pembangunan. Seperti dilihat dalam tabel laju pertumbuhan penduduk sebagai berikut :

Laju Pertumbuhan Penduduk menurut Provinsi

Nusa Tenggara Barat 2.36 2.15 1.82 1.17 1.38

Nusa Tenggara Timur 1.95 1.79 1.64 2.07 1.70

Kalimantan Barat 2.31 2.65 2.29 0.91 1.66

Kalimantan Tengah 3.43 3.88 2.99 1.79 2.36

(8)

Kalimantan Timur 5.73 4.42 2.81 3.81 2.64 4

Sulawesi Utara 2.31 1.60 1.33 1.28 1.15

Sulawesi Tengah 3.86 2.87 2.57 1.95 1.69

Sulawesi Selatan 1.74 1.42 1.49 1.17 1.12

Sulawesi Tenggara 3.09 3.66 3.15 2.08 2.18

Gorontalo - - 1.59 2.26 1.64

Sulawesi Barat - - - 2.68 1.94

Maluku 2.88 2.79 0.08 2.80 1.81

Maluku Utara - - 0.48 2.47 2.18

Papua Barat - - - 3.71 2.63

Papua 2.67 3.46 3.22 5.39 1.97

INDONESIA 2.31 1.98 1.49 1.49 1.38

Catatan:

Tidak Termasuk Timor Timur

1 Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk per tahun 2000–2010 untuk Aceh dihitung dengan

menggunakan data Sensus Penduduk Aceh Nias (SPAN) 2005 dan SP2010

2 Hasil Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 (Pertengahan tahun/Juni)

3 Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk per tahun 2010–2014 untuk Kalimantan Timur merupakan

gabungan antara Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara

(9)

c. Apa pengaruh positif dan negatifnya (no 2 b) terhadap masyarakat (manusia) dan lingkungan fisik,budaya sekitarnya?

Literatur :

Rustiadi Ernan,Saefulhakim Sunsun&R.Panuju Dyah.2011. Perencanaan Dan Pengembangan Wilayah. Jakarta : Crestpent Press dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Dari segi positif, pembangunan perumahan,hotel,dan toko modern sampai pada pelosok pedesaan dilihat dari segi sosial masyarakat yang berada di daerah plosok menjadi sedikit mengenal kota,tidak selamanya masyarakat yang berada di daerah plosok sulit bergaul,sulit berinteraksi. Dari segi lingkungan ekonomi, masyarakat yang tinggal di daerah yang akan dibangun menjadi tenaga kerja dan mempunyai pekerjaan, baik pekerjaan pada sata proses pembangunan maupun bekerja di hotel dan toko modern.

Dengan adanya perumahan,hotel,serta toko modern, menjadikan wilayah pelosok tersebut lebih diperhatikan dalam hal pembangunanya oleh pemerintah. Dimulai dengan pembangunan-pembangunan perumahan, pemerintah akan melihat pembangunan yang lain untuk mempermudah transportasi seperti pembangunan jalan dan jembatan. Contohnya : Tahun 2002, infrastruktur jalan di kawasan agropolitan Pacet Cipanas Cianjur misalnya dibuat bagus sehingga banyak tanah-tanah di pinggir jalan yang sekarang ditawar untuk vila-vila orang kota. Padahal dengan menerapkan konsep agropolitan yang benar, persoalan pembangunan desa akan berimbang.

(10)

Mereka menjadi mudah diatur dan terkendali. Akibat keterbukaan tersebut, maka masyarakat mampu menerima perubahan sosial terkait pada makanan,tekhnologi, maupun alat-alat modern yang masuk bebrengan pembangunan tersebut.

Sedangkan dilihat dari segi negatifnya, dampak pada lingkungan fisik (alam,geografi.tanah, air,cuaca,dsg) yaitu perubahan musim yang tidak teratur, lingkungan alam pedesaan yang dominan ditumbuhi dengan pepohonan-pepohonan yang rimba yang berfungsi sebagai resapan air hujan kini telah berubah menjadi bangunan megah menjulang tinggi. Dari segi geografi, daerah resapan air berkurang, sawah-sawah,perkebunan serta hutan kini tidak berfungsi dengan baik. Penggundulan-penggundulan hutan yang dilakukan di puncak untuk membangun hotel-hotel berbintang sangat merusak alam. Tanah gundul,air menggenang dimana-mana sampai terjadi banjir dan tanah longsor akibat ulah manusia demi mendapatkan tempat tinggal dan toko modern. Bagaimana bahan pangan tidak terkuras habis, sementara sawah yang menghasilkan beras sebagai makanan pokok bangsa Indonesia kini telah dialihfungsikan untuk pembangunan.

Dampak negatif bagi lingkungan manusia (kondisi sosial,ekonomi) mejadikan warga masyarakat sekitar hidup konsumtif. Sedangkan dampak negatif pada lingkungan buatan manusia yaitu semakin lunturnya kebudayaan-kebudayaan yang dari dahulu diyakini di daerah pelosok desa tersebut. Contohnya : di desa saya sendiri yaitu Desa Klinting, Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas, saat ini sudah banyak adana pembangunan toko modern sehingga masyarakat lebih konsumtif.

d. Bagaimana solusinya ?

Literatur :

Fandeli, Chapid, 2007. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.Liberty Offset:Yogyakarta

(11)

Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dengan jelas menyebutkan bahwa sumber daya alam dan budaya merupakan modal dasar pembangunan. Sebagai arahan pembangunan jangk apanjang, GBHN menyebutkan bahwa : Bangsa Indonesia menghendaki hubungan

selaras antara manusia dengan "Tuhan, dan antara manusia dengan lingkungan alam sekitarnya. Maka, sumberdaya alam harus dimanfaatkan dengan sebaik-baaiknya.

Salah satu ciri penting pembangunan wilayah adalah upaya mencapai pembangunan berimbang. Pembangunan berimbang adalah terpenuhinya potensi-potensi pembangunan sesuai dengan kapasitas pembangunan setiap wilayah/daerah yang jelas-jelas beragam. Solusi dari adanya pembangunan-pembangunan sampai ke pelosok desa yaitu :

 Melakukan AMDAL yang harus dilakukan untuk proyek yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting bagi lingkungan fisik,manusia maupun lingkungan buatan manusia, karena ini memang yang dikehendaki baik oleh Peraturan Pemerintah maupun oleh Undang-undang, dengan tujuan agar kualitas lingkungan tidak rusak karena adanya proyek& proyek pembangunan. Oleh karena itu pemilik proyek atau pemrakarsa akan melanggar perundangan bila tidak menyusun AMDAL, semua perizinan akan sulit didapat dan disamping itu pemilik proyek dapat dituntut dimuka pengadilan.

 Memperhatikan asas yang dipergunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan diantaranya : asas kebutuhan masyarakat, asas swadaya, asas edukatif,asas partisipasi,asas potensi, dan asas integral.

(12)

 Mengurangi pembangunan-pembangunan yang sampai pada pelosok desa, karena pembangunan tersebut lebih cenderung menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat maupun lingkungan.

 Meningkatkan penanganan masalah sosial kemasyarakatan khususnya kejahatan perkotaan, tenaga kerja dan kemiskinan.

Contoh solusi : Pada tahun 2016, dilakukan analisis dampak-dampak teknologi dan lingkungan yang ada di CV. Zafa Food yang memproduksi olahan antara lain saos, kecap dan kerupuk. AMDAL tersebut bertujuan untuk mengetahui dampak positif-negatif bagi lingkungan fisik, ekonomi dan lingkungan sosial masyarakat disekitarnya.

(https://faqoth12.wordpress.com/2016/01/02/contoh-proyek-amdal/)

Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan a) Apa kesamaan dan perbedaan keduanya

Literatur : Rustiadi Ernan,Saefulhakim Sunsun&R.Panuju Dyah.2011. Perencanaan Dan Pengembangan Wilayah. Jakarta : Crestpent Press dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Wibawa, Samodra. 1991. Pembangunan Berkelanjutan: Konsep dan Kasus. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya.

Azhari Samlawi.1997.Etika Lingkungan dalam Pembangunan Berkelanjutan, Jakarta: DIKTI.

Salim, Emil. 1986. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta:LP3ES

(13)

Menurut Ernan Rustiadi (2011:136) Pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan generasi yang akan datang. Menurut Wibawa (1991:17) pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Konsep ini mengandung dua unsur, yang pertama adalah kebutuhan. Kedua, adalah keterbatasan. Penguasaan teknologi dan organisasi sosial harus memperhatikan keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia pada saat ini dan di masa depan..

Menurut Laporan dari KTT Dunia [2005]., menjabarkan bahwa pembangunan berkelanjutan terdiri dari tiga tiang utama yakni ekonomi, sosial, dan lingkungan yang saling bergantung dan memperkuat. Ketiga aspek tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama lain, karena ketiganya menimbulkan hubungan sebab – akibat. Hubungan ekonomi dan sosial diharapkan dapat menciptakan hubungan yang adil (equitable). Hubungan antara ekonomi dan lingkungan diharapkan dapat terus berjalan (viable). Sedangkan hubungan antara sosial dan lingkungan bertujuan agar dapat terus bertahan (bearable). Ketiga aspek yaitu aspek ekonomi, sosial , dan lingkungan akan menciptakan kondisi berkelanjutan (sustainable).

(14)

Memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan dibumi tetap terjamin dan sistem produktivitas, adaptabilitas, dan pemulihan tanah, air, udara dan seluruh kehidupan berkelanjutan.

 Lingkungan manusia : Aspek sosial, maksudnya pembangunan yang berdimensi pada manusia dalam hal interaksi, interelasi dan interpendensi.

Jurnal : Mandala, Zeji . “Mixed Use Development sebagai Representasi Pembangunan Kota Berkelanjutan (Sustainable City)” . Universitas Gajah Mada , Juni 2013.

Contoh pembangunan berkelanjutan yaitu : peningkatan pendidikan dengan menambah fasilitas pendidikan pada sekolah.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.

Contoh : membuat hotel dan kawasan hiburan di tepi pantai, tetapi tidak merusak hutan mangrove di sekitarnya.

Disebutkan dalam UULH pasal 1 angka 13 (Jayadinata 1992 lampiran 6) menyebutkan “Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup”.

(15)

Selain itu, baik pembangunan berkelanjutan maupun pembangunan berwawasan lingkungan sama-sama memperhatikan kemampuan lingkungan dalam menyediakan daya dukungnya bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Keduanya sama-sama menghargai dan menjaga ekosistem alami lingkungan. Tujuan yang ingin dicapai oleh kedua model pembanguna ini juga serupa, yaitu meningkatkan kesejahteraan manusia dengan pembangunan dan pemanfaatan alam secara bijak.

Sementra perbedaan dari keduanya yaitu, pembangunan berwawasan lingkungan menfokuskan pembangunan yang berupaya agar tidak mengganggu ekosistem alami lingkungan, serta mencari cara alternatif agar dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalkan. Sedangkan, pembangunan berkelanjutan bukan sekedar menfokuskan pada cara-cara yang tidak merusak lingkungan saja, tetapi juga menetapkan jangka waktu pembangunan yang terus saling terkait dan berlanjut dari waktu ke waktu, mulai saat ini hingga generasi berikutnya.

b) Jelaskan tahapan keduanya dengan teori Rostow

Literatur : Rustiadi Ernan,Saefulhakim Sunsun&R.Panuju Dyah.2011. Perencanaan Dan Pengembangan Wilayah. Jakarta : Crestpent Press dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia

http://teacherweb.ftl.pinecrest.edu/

https://dokumen.tips/documents/aplikasi-teori-rostow-dalam-pembangunan-indonesia.html

(16)

Menurut Rostow pembangunan ekonomi atau proses tranformasi suatu masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern merupakan proses yang multidimensional.

Pembangunan ekonomi bukan berarti hanya perubahan struktur ekonomi suatu Negara tetapi juga ditunjukan oleh peranan sector pertanian dan peranan sector industry . Mmenurut Rostow pembangunan ekonomi berarti pula sebagai suatu proses yang menyebabkan antara lain : 1. Perubahan orientasi organisasi ekonomi , politik , dan social yang pada mulanya berorientasi kepada suatu daerah menjadi berorientasi keluar. 2. Perubahan pandangan masyarakat menganai jumlah anak dalam keluarga yaitu dari menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil. 3. Perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakuakn investasi yang tidak produktif (menumpuk emas , membeli rumah dan sebagainya) menjadi investasi yang produktif. 4. Perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang terjadi , merangsang pembangunan ekonomi ( misalnya penghargaan terhadap waktu , penghargaan terhadap prestasi perorangan) Proses pembangunan ekonomi menurut W.W Rostow bisa dibedakan dalam 5 tahap.

Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Menurut Rostow

Prof. WW. Rostow melihat pertumbuhan ekonomi dengan suatu pendekatan historis. Menurut Rostow, ada 5 tahap pertumbuhan ekonomi, yaitu:

1. Masyarakat Tradisionil (The Traditional Society)

(17)

Jika dilihat dari aspek lingkungan fisik, maka masyarakat tradisonal hidupnya masih tergantung pada cuaca serta kondisi geografis. Mereka mencari makanpun bergantung pada hasil alam, tunduk kepada alam dan belum bias menguasai alam akibatnya produksi sangat terbatas. Jika dilihat dari aspek lingkungan manusia, dari segi sosial-ekonominya, sistem ekonomi yang mendominasi masyarakat tradisional adalah pertanian, dengan cara-cara bertani yang tradisional.Sementara dari segi sosial, struktur sosial masyarakat yang hirarkis sehingga mobilitas sosial dan vertikal rendah. Lingkungan buatanya pun masih sangat sederhana. Tidak ada teknologi canggih. Karena menolak perubahan.

Contoh : Suku Baduy di Jawa Barat.

Orang Kanekes atau orang Baduy adalah suatu kelompok masyarakat adat Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Sebutan "Baduy" merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka dengan kelompok Arab

Badawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden). Bahasa yang mereka

gunakan adalah Bahasa Sunda dialek Sunda–Banten. Untuk berkomunikasi dengan penduduk luar mereka lancar menggunakan Bahasa Indonesia, walaupun mereka tidak mendapatkan pengetahuan tersebut dari sekolah.

(18)

2. Pra-syarat Lepas Landas (The Pre-Condition for Take Off)

Tahapan ini merupakan suatu masa transisi dimana masyarakat mempersiapkan dirinya atau dipersiapkan dari luar untuk mencapai pertumbuhan yang mempunyai kekuatan untuk terus berkembang. Ciri-ciri dari tahap ini yaitu : terciptanya kerangka landasan struktur sosial,ekonomi dan politik yang siap menunjang lepas landas, sektor pertanian memegang peranan penting, pengembangan prasarana umum oleh pemerintah,serta terciptanya elite kepemimpinan baru yang bereaksi secara positiv.

Dari lingkungan fisik, pemerintah sudah mulai menata pembangunan-pembangunan jalan serta prasarana umum yang memadai, sehingga wilayah tersebut siap menunjang lepas landas. Dari segi lingkungan manusia (sosial-ekonomi) sektor pertanian memegang peranan penting hingga mencapai swasembada dan mendorong munculnya industri pemasok input dan pengolah hasil pertanian. Urbanisasi mulai dilakukan.Serta dari lingkungan buatan manusia, sudah terciptanya elite pemimpin yang bereaksi secara positif terhadap tekakanan atau kritikan yang datang dari luar maupun dari dalam.

Contoh : Seperti yang terjadi di Jepang tahun 2010 ,dengan di bukanya masyarakat ini pada saat itu terjadi nya peningkatan tabungan masyarakat ,kemudian tabungan itu dipakai untuk melakukan investasi pada sector-sektor produktif yang menguntungkan,misalnya pendidikan ,investasi yang dilakukan baik perorangan maupun oleh Negara , maka terbentuklah Negara tradisional yang sentralistis . Singkatnya, usaha dalam meningkatkan produksi mulai bergerak pada saat itu.

3. Tahap Lepas Landas (The Take Off)

(19)

pertumbuhan pendapatan wilayah melebihi pertumbuhan penduduk. Tahapan ini dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis. Karakteristik utama dari pertumbuhan ekonomi ini adalah pertumbuhan dari dalam yang berkelanjutan yang tidak membutuhkan dorongan dari luar.

Contohnya : Industri tekstil di Inggris, beberapa industri dapat mendukung pembangunan. Secara umum “tinggal landas” terjadi dalam dua atau tiga dekade terakhir. Misalnya, di Inggris telah berlangsung sejak pertengahan abad 17 atau di Jerman pada akhir abad ke-17.

Analisis lingkungan fisiknya yaitu kondisi alam yang sudah berubah karena semakin modernnya tekhnologi dan daya pikir manusia, dari yang bergantung pada alam,sekarang sudah lepas dari alam. Morfologi alamnya pun berubah total dengan semakin banyaknya pembangunan-pembangunan Industri. Dari lingkungan sosialnya, kondisi perekonomian sudah sangat maju, didominasi oleh kelas wirausaha. Sedangkan dari lingkungan buatan yaitu modernisasi serta investasi modal meningkat.Berbagai peralatan modern serta inovasi-inovasi diciptakan untuk memenuhi hasrat manusia.

4. Gerak Ke Arah Kedewasaan (The Drive to Maturity)

(20)

Analisis lingkungan sosial yaitu semakin matangnya perekonomian,semakin banyaknya urbanisasi, peningkatan kelas profesional dan ahli. Sementara dari lingkungan buatan yaitu terjadinya penekanan teknologi berakibat terciptanya teknologi yang semakin canggih. Berakibat fatal bagi lingkungan fisiknya seperti pencemaran udara,air serta tanah.

Contoh : Industry berkembang dengan pesat, Negara menetapkan posisinya dalam perekonomian global. Barang-barang yang tadinya di impor sekarang di produksikan didalam negari, impor baru menjadi kebutuhan, jadi untuk mengimbangi barang impor maka barang-barang ekspor harus berkualitas. Misalnya saja ekspor dan impor batik di Indonesia, batik di indonsia mempunyai potensi dan kualitas yang bagus jika dibandingkan dengan impor batik yang ada di Indonesia, kebanyakan dari Negara Malaysia dan Negara Srilanka, jadi ekspor batik Indonesia lebih berkualitas dari impor batik yang ada di Indonesia. 5. Masa Konsumsi Massa yang Tinggi (The Age of High Mass Consumption)

Pada tahap ini, perhatian masyarakat sudah tidak ditekankan pada produksi, tapi pada konsumsi dan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat saling berkompetisi mendapatkan sumberdaya dan sokongan politik untuk memperbesar kekuasaan, distribusi pendapatan lewat perpajakan yang progresif,mempertinggi tingkat konsumsi masyarakat seperti makanan,pakaian dsg.

Contoh :Pengguna sepeda motor yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan mobil, setiap kenaikan satu juta kiloliter berarti menambah subsidi Rp1,9 triliun. Karena itu, pemerintah akan mengarahkan kebijakan penghematan subsidi BBM bagi pengendara sepeda motor.

(21)

kota, stabilisasi kesejahteraan penduduk serta peningkatan barang-barang konsumsi meningkat.

c) Bagaimana pengetrapannya di Indonesia ?

Tjokroamidjojo, Bintoro. 1982. Perencanaan Pembangunan. Jakarta: PT.Gunung Agung.

Siahaan, N. H. T. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan.Jakarta: Erlangga.

Salim, Emil. 1986. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta : LP3ES.

Menurut Siahaan (2004:57) konsep pemikiran Rostow pernah mempengaruhi pemikiran ekonomi Indonesia dan diterapkan pada awal Orde Baru di bawah Presiden Soeharto. Para pakar ekonomi seperti Widjojo Nitisastro, Frans Seda, Emil Salim, Saleh Afiff, Batara Simatupang, dan lain-lain, belajar di California dan setelah pulang ke tanah air, menerapkan ilmunya, termasuk menguji teori Rostow. Pada saat itu terdapat perbaikan yang berarti, berupa mulai berfungsinya pasar, perbaikan infrasturktur, dan pemulihan lainnya dalam ekonomi.

Pada awal periode Orde Baru, banyak orang mengira negeri itu sedang bergerak dengan tekad bulat menuju dunia modern dan kesejahteraan ekonomi. Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi yang dikemukakam oleh ahli ekonomi berpengaruh, WW. Rostow, sangat populer pada waktu itu dan memberikan legitimasi intelektual yang diperlukan para teknokrat agar dapat meluncurkan rencana pembangunan lima tahun mereka yang pertama pada tahun 1967. Stabilitas politik, serta pemerataan dan pertumbuhan ekonomi diperjuangkan melalui slogan baru, yakni “Trilogi Pembangunan”, untuk menggantikan slogan “Pembangunan Bangsa” dari Soekarno.

(22)

Repelita pertama : meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian.

Repelita kedua: meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.

Repelita ketiga: meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang megolah bahan baku menjadi barang jadi.

Repelita keempat : meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri berat maupun industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam Repelita-Repelita selanjutnya.

Emil Salim (1986: 177) menyatakan bahwa dalam PELITA III, sektor pertanian diusahakan menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Dan dalam PELITA IV titik berat diletakkan agar sektor pertanian melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri.

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Asuhan keperawatan gerontik meliputi pengkajian keperawatan terkait masalah kesehatan usia lanjut, perumusan diagnosa dan rencana keperawatan, intervensi keperawatann dengan

Hal ini sesuai dengan literatur Rahardja (2012) yang menyatakan bahwa penambahan 2,4-D dalam media akan merangsang pembelahan dan pembesaran sel pada eksplan

kepemimpinan sebagai keseluruhan tindakan guna mempengaruhi serta mengingatkan orang, dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan, ata u dengan definisi yang lebih

Oleh sebab itu, semakin tinggi tarif dikenakan oleh suatu negara terhadap barang tekstil Indonesia dapat turun ekspor tekstil Indonesia ke negara anggota NAFTA.

Properti tari daaerah merupakan bagian dari perlenkapan terai yang dipergunakan untuk meningkatkan estetika atau keindahan sebuah tarian dan untuk memperdalam

Persoalan yang mengemuka selama ini, antara lain, pengguna bahasa Aceh, baik penutur asli mau- pun penutur asing, merasa bingung; tidak ada refe- rensi yang standar yang praktis

Hasil analisa dan pengukuran yang telah dilakukan pada pengukuran olah gerak setiap variasi heaving plate dengan pengaruh tinggi spar, tinggi muatan dan variasi

Metode pembelajaran Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran pokok dari sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik di SMA Muhammadiyah