Hutang Jangka Pendek dan Obligasi
HUTANG LANCAR
adalah kewajiban yang likuidasinya diperkirakan secara layak
memerlukan penggunaan sumber daya yang ada, yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, atau penciptaan kewajiban lancar lain atau kewajiban yang penyelesaiannya dalam satu siklus operasi biasanya 1 tahun.
FASB, mendefinisikan kewajiban lancar sebagai:
“kemungkinan pengorbanan masa depan atas manfaat ekonomi yang muncul dari kewajiban saat ini entitas tertentu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya di masa depan sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu.”
Kewajiban lancar Kewajiban tidak lancar
Pinjaman jangka pendek dari bank
Utang usaha
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo
Panjar yang diterima
dasar-dasar obligasi
akuntansi untuk penarikan obligasi
akuntansi untuk wesel bayar jangka panjang
Utang lain-lain
Jenis-jenis Kewajiban Lancar A. Hutang Usaha
Hutang Usaha atau Hutang Dagang merupakan saldo yang terhutang kepada pihak lain atas barang, perlengkapan atau jasa yang dibeli dengan akun terbuka atau secara kredit. Hutang Usaha muncul karena adanya kesenjangan waktu antara penerimaan jasa atau akuisisi hak aktiva dan pembayaran atasnya. Periode perluasan kredit ini biasanya ditemukan dalam persyaratan penjualan (2/10, n/30 atau 1/10 E.O.M) dan biasanya adalah 30 hari hingga 60 hari.
B. Wesel Bayar
Wesel Bayar adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada saat tanggal tertentu di masa depan dan dapat berasal dari pembelian,
pembiayaan atau transaksi lainnya. Wesel diklasifikasikan sebagai jangka pendek atau jangka panjang tergantung pada tanggal jatuh temponya dan dapat juga diklasifikasikan sebagai wesel berbunga dan wesel tanpa bunga.
C. Jatuh Tempo Berjalan Hutang Jangka Panjang
Pepsico melaporkan obligasi, wesel hipotik dan hutang jangka panjang lainnya yang jatuh tempo dalam tahun fiscal beriktunya. Jatuh tempo saat ini dari hutang jangka panjang sebagai kewajiban lancar. Perusahaan seperti Pepsico, tidak mencatat hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo saat ini sebagai kewajiban lancar jika akan :
1. Ditarik atau dilunasi dengan aktiva yang terakumulasi untuk tujuan tersebut yang secara layak tidak ditunjukkan sebagai aktiva lancar
2. Didanai kembali atau dilunasi dari hasil penerbita hutang baru 3. Dikonversi menjadi modal saham
Kewajiban jangka pendek adalah hutang yang dijadwalkan akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah tanggal neraca perusahaan atau dalam siklus operasi perusahaan, mana yang lebih lama.
Kriteria pendanaan kembali :
1. Perusahaan memiliki rencana untuk mendanai kembali kewajiban atas dasar jangka panjang
2. Perusahaan itu menunujukkan kemampuan untuk pendanaan kembali itu
E. Hutang Dividen
Hutang Dividen tunai adalah jumlah terhutang oleh perusahaan kepada para pemegang saham sebagai hasil dari otorisasi dewan direksi. Pada tanggal pengumuman, perusahaan mengasumsikan kewajiban yang menempatkan pemegang saham dalam posisi kreditor atas sejumlah dividen yang diumumkan. Karena dividen tunai selalu dibayarkan dalam satu tahun setelah pengumuman (biasanya 3 bulan ) maka itu diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar.
F. Uang Muka dan Deposito Pelanggan
Kewajiban lancar yang dapat mencakup deposito kas yang dapat dikembalikan yang diterima dari pelanggan dan karyawan. Prusahaan dapat menerima
deposito dari pelanggan untuk menjamin pelaksanaan kontrak atau jasa atau sebagai penjamin untuk menutup pembayaran kewajiban yang diharapkan di masa depan. Klasifikasi pos-pos ini sebagai kewajiban lancar atau tidak lancar tergantung pada waktu antara tanggal deposito dan pemutusan hubungan yang mensyaratkan deposito.
G. Pendapatan Diterima Dimuka
Perusahaan memperhitungkan pendapatan diterima dimuka yang diterima sebelum barang dikirimkan atau jasa dilakukan adalah dengan cara :
1. Ketika uang diterima, Kas didebet dan akun Kewajiban lancar yang mengidentifikasi sumber pendapatan diterima dimuka dikredit
2. Ketika pendapatan diterima, akun pendapatan diterima dimuka didebet, dan akun pendapatan yang diterima dikredit
H. Hutang Pajak Penjualan
Dalam banyak perusahaan, pajak penjualan dan jumlah penjualan tidak dipisahkan pada waktu penjualan terjadi. Keduanya dikredit secara total kea kun penjualan. Sehingga untuk merefleksikan scara benar jumlah penjualan actual dan kewajiban untuk pajak penjualan, akun penjualan didebet sebesar pajak penjualan yang terhutang kepada pemerintah atas penjualan itu dan akun hutang pajak penjualan dikredit sebesar jumlah yang sama
I. Hutang Pajak Penghasilan
Setiap Pajak Penghasilan federal atau Negara bagian memiliki porsi yang berbeda terhadap jumlah laba tahunan. Dengan menggunakan informasi dan nasihat yang tersedia, perusahaan harus mempersiapkan SPT pajak penghasilan dan menghitung hutang pajak penghasilan yang dihasilkan dari operasi periode berjalan. Hutang pajak atas laba perusahaan, seperti yang dihitung per SPT pajak hatus diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar. Tidak seperti perseroan, perusahaan perseorangan dan persekutuan bukan merupakan entitas kena pajak. Karena masing-masing pemilik dan anggota persekutuan terkena PPh pribadi atas bagian dari laba kena paja perusahaannya, maka kewajiban PPh tidak dicantumkan dalam laporan keuangan.
J. Kewajiban yang berhubungan dengan Karyawan
1. Pemotongan Gaji
Jenis paling umum dari pemotongan gaji adalah pajak premi asuransi, tabungan karyawan dan iuran serikat kerja. Jika jumlah dipotong belum diserahkan kepada pihak yang berwenang pada akhir periode akuntansi, maka jumlah itu harus diakui sebagai kewajiban lancar.
2. Absensi yang Dikompensasi
Absensi yang dikompensasi adalah absensi dari pekerjaan seperti cuti, sakit, dan hari libur. Suatu kewajiban harus diakrualkan untuk biaya kompensasi atas absensi di masa depan.
3. Perjanjian Bonus
Analisis Kewajiban Lancar
Perbedaan antara kewajiban lancar dan hutang lancar adalah penting karena menyediakan informasi tentang likuiditas perusahaan. Likuiditas yang
berhubungan dengan kewajiban adalah waktu yang diharpkan berlalu hingga suatu kewajiban harus dibayar. Dengan kata lain, kewajiban yang akan dibayar dengan segera merupakan kewajiban lancar, Suatu perusahaan yang likuid dapat bertahan lebih baik dalam menghadapi masalah keuangan. Selain itu,
perusahaan ini juga memiliki peluang yang lebih baik dalam mengambil keuntungan dan kesempatan investasi yang berkembang.
Dua rasio yang digunakan dalam menganalisis dan menguji likuiditas adalah rasio lancar dan rasio cepat.
Rasio Lancar
Rasio Lancar adalah rasio total aktiva lancar terhadap kewajiban lancar.
Rasio Lancar = Kewajiban LancarAktiva Lancar
Rasio Cepat
Banyak analis lebih menyukasi rasio cepat yang menghubungkan total kewajiban lancar dengan kas, sekuritas dan piutang.
Rasio Cepat = Kas+investasi jangka pendekKewajiban Lancar+piutang bersih
OBLIGASI
Pengertian Obligasi dan Jenis Obligasi
Perusahaan menerbitkan obligasi biasanya disebabkan oleh kebutuhan dana dalam jumlah besar yang tidak bisa dipenuhi dari akumulasi laba ditahan maupun dari utang bank. Karena obligasi ini memiliki masa jatuh tempo yang lebih dari satu tahun (biasanya antara 5 sampai dengan 20 tahun), maka apabila perusahaan menerbitkan obligasi akan menimbulkan utang obligasi. Utang ini dikelompokkan ke dalam utang jangka panjang.
Jenis-jenis Obligasi
1) Obligasi dijamin dan obligasi tidak dijamin
Yang tergolong obligasi dijamin adalah : Obligasi hipotik yaitu obligasi yang penerbitannya dijamin dengan suatu jaminan tertentu misalnya real estate. Yang termasuk obligasi dijamin ini adalah Obligasi trust yang penerbitannya dijamin oleh saham atau obligasi perusahaan lain.
Sedangkan obligasi tidak dijamin adalah obligasi yang penerbitannya tidak dijamin dengan suatu jaminan. Obligasi ini sangat beresiko sehingga apabila perusahaan menerbitkan obligasi jenis ini akan memberikan tingkat bunga yang tinggi, dalam rangka untuk menarik minat calon investor.
2) Obligasi Berjangka, Obligasi Serial dan Obligasi Dapat Ditebus
Obligasi berjangka adalah obligasi yang memiliki jatuh tempo dalam satu tanggal. Obligasi serial adalah obligasi yang memiliki jatuh tempo secara serial atau berangsur. Obligasi dapat ditebus adalah obligasi yang memberikan hak kepada penerbitnya untuk menebus dan menarik obligasi tersebut sebelum jatuh temponya.
3) Obligasi Konvertibel
4) Obligasi Terdaftar dan Atas Unjuk
Obligasi terdaftar adalah obligasi yang diterbitkan atas nama pemilik. Obligasi atas unjuk adalah obligasi yang tidak tercantum nama pemiliknya dan dapat ditransfer dari satu pemilik ke pemilik lain cukup melalui penyerahan saja.
5) Obligasi Laba dan Obligasi Pendapatan
Obligasi Laba tidak membayar bunga kecuali perusahaan mendapat laba, Obligasi Pendapatan
PENILAIAN HUTANG OBLIGASI-DISKONTO DAN PREMI
Harga jual obligasi ditentukan oleh permintaan dan penawaran dari pembeli dan penjual, risiko relative, kondisi pasar dan keadaan perekonomian. Investor menilai obligasi pada nilai sekarang dari arus kas ke masa depan yang diharapkan, yang terdiri dari bunga dan pokok. Suku bunga yang digunakan adalah suku bunga yang memberikan pengembalian atas investasi yang dapat diterima, yang
sebanding dengan risiko penerbitannya.
Suku bunga yang ditulis dalam persyaratan obligasi disebut suku bunga ditetapkan, kupon atau nominal. Suku bunga ini yang ditetapkan oleh penerbit obligasi dinyatakan dalam persetase dari nilai nominal yang disebut nilai pari, jumlah pokok atau nilai jatuh tempo. Selisih antara nilai nominal dengan nilai sekarang menentukan harga actual yang dibayar pembeli obligasi. Selisih antara nilai nominal dengan nilai sekarang bisa berupa premi atau diskonto. Jika obligasi dijual lebih tinggi dari nominalnya maka dijual dengan premi, jika sebaliknya dijual dengan diskonto.
ditetapkan sehingga menolak untuk membayar seharga nilai nominal. Jadi, dengan mengubah jumlah investasi mereka dapat mengubah suku bunga efektif.
METODE BUNGA EFEKTIF
1. Beban bunga obligasi dihitung pertama kali dengan mengalikan nilai buku obligasi pada awal periode dengan suku bunga efektif
2. Amortisasi diskonto atau premi obligasi kemudian ditentukan dengan membandingkan bunga obligasi terhadap bunga yang dibayarkan
KLASIFIKASI DISKONTO DAN PREMI
Diskonto hutang obligasi bukan merupakan aktiva karena tidak
memberikan manfaat ekonomi di masa mendatang. Secara konseptual diskonto hutang obligasi merupakan akun penilaian kewajiban, yaitu pengurangan dari jumlah nominal atau jatuh tempo kewajiban yang berhubungan. Akun ini disebut akun kontra.
Premi hutang obligasi tidak memiliki eksistensi yang terpisah dari hutang yang berkaitan. Secara konseptual premi hutang obligasi merupakan akun
penilaian kewajiban yakni penambahan pada jumlah nominal atau jatuh tempo kewajiban yang berhubungan. Akun ini disebut Akun Ajun atau akun pengimbang. Akibatnya perusahaan melaporkan dskonto obligasi dan premi obligasi sebagai pengurang lasngsung dari jumlah nominal obligasi.
Merupakan hutang obligasi yang telah diakuisisi kembali oleh perusahaan yang menerbitkannya atau agen atau trustee atau perwaliannya yang belum
dibatalkan dan akun dari obligasi treasuri harus dikredit.
PELUNASAN HUTANG LEBIH AWAL
Jika obligasi dipegang hingga jatuh tempo, maka tidak ada keuntungan atau kerugian yang dihitung. Setiap premi atau diskonto dan setiap biaya penerbitan akan diamortisasi sepenuhnya pada tanggal obligasi jatuh tempo. Akibatnya, jumlah tercatat akan sama dengan nilai jatuh tempo (nominal) obligasi tersebut. Karena nilai nominal sama dengan nilai pasar obligasi maka tidak ada keuntungan atau kerugian.
Dalam beberapa kasus, hutang dilunasi lebih awal sebelum tanggal jatuh tempo. Jumlah yang dibayarkan atas pelunasan lebih awal sebelum jatuh tempo mencakup premi penarikan dan beban reakuisisi yang disebut harga reakusisi. Pada tanggal tertentu, jumlah tercatat bersih dari obligasi adalah jumlah yang akan dibayarkan pada jatuh tempo yang disesuaikan dengan premi atau diskonto yang belum diamortisasi dan biaya penerbitan. Setiap kelebihan dari jumlah bersih yang tercatat di atas harga reakusisi merupakan keuntungan dari pelunasan lebih awal dan sebaliknya.
WESEL BAYAR JANGKA PANJANG
Terdiri dari :
1. Wesel yang Diterbitkan Pada Nilai Nominal
· Wesel Dengan Bunga Nol · Wesel Berbunga
3. Wesel Bayar Dalam Situasi Khusus
· Wesel Diterbitkan untuk Properti, Barang dan Jasa
Suku bunga yang ditetapkan dianggap layak jika : 1) Tidak ada suku bunga yang ditetapkan (2) Suku bunga yang ditetapkan tidak layak (3) Jumlah nominal yang ditetapkan dari instrument hutang itu secara material berbeda dengan harga jual tunai berjalan atas barang yang sama atau serupa atau dari nilai pasar berjalan instrument hutang itu.
PILIHAN SUKU BUNGA
Dalam transaksi wesel, suku bunga pasar atau suku bunga efektif itu nyata atau dapat ditentukan oleh faktor lain yang terlibat dalam pertukaran, seperti nilai pasae wajar dari apa yang diberikan atau diterima. Namun, jika sebuah perusahaan tidak dapat menentukan nilai wajar property, barang dan jasa dan jika wesel
tersebut tidak mempunyai pasar yang siap menampungnya, masalah penentuan nilai sekarang wesel tersebut lebih sulit. Untuk memperkirakan nilai sekarang dari wesel dalam kondisi seperti itu, perusahaan harus memperkirakan suku bunga penerapan yang mungkin berbeda dengan suku bunga yang ditetapkan. Proses penaksiran ini disebut Pengaitan, dan suku bunga yang dihasilkan disebut Suku Bunga Terkait.
Suku bunga yang berlaku untuk instrument yang serupa dari dari para lembaga penerbit wesel yang mempunyai peringkat kredit yang serupa akan mempengaruhi pilohan suku bunganya. Faktor lain yang berpengruh lainnya
adalah perjanjian pembatasan, jaminan, jadwal pembayaran, dan suku bunga utama yang berlaku. Perusahaan menentukan suku bunga terkait letika mereka
WESEL BAYAR HIPOTIK
Bentuk paling umum dari wesek bayar jangka panjang adalah wesel bayar hipotik. Wesel Bayar Hipotik adalah wesel promes yang dijamin dengan satu dokumen yang disebut hipotik yang menggadaikan hak atas property sebagai jaminan pinjaman. Wesel bayar hipotiks erring digunakan oleh perusahaan dan persekutuan daripada korporasi.
Peminjam biasanya menerima kas dalam jumlah nominal wesel hipotik, si mana jumlah nominal wesel itu merupakan kewajiban yang sebenarnya dan tidak ada diskonto atau premi yang terlibat. Namun, apabila dikenakan penilaian “poin” oleh pemberi pinjaman, maka jumlah total yang diterima oleh peminjam kurang dari jumlah nilai nominal wesel. Poin menaikkan suku bunga efektif diatas yang ditetapkan suku bunga dalam wesel. Satu poin adalah 1% dari nilai nominal wesel.
PELAPORAN DAN ANALISIS HUTANG JANGKA PANJANG
PEMBIAYAAN DI LUAR NERACA
Ada 3 bentuk pembiayaan di luar neraca :
1. Anak perusahaan yang tidak terkonsolidasi
Perusahaan induk tidak perlu melaporkan aktiva dan kewajiban anak
perusahaannya. Yang dilaporkan perusahaan dalam neraca hanyalah investasi dalam anak perushaan.
2. Entitas dengan Tujuan Khusus atau Special Purpose Entity
Perusahaan dengan tujuan khusus ini biasanya merupakan perusahaan yang menjalankan sebuah proyek.
Cara lain agar perusahaan tidak perlu mencantumkan hutang di neraca adalah dengan leasing. Daripada memiliki sebuah aktiva, perusahaan lebih memilih untuk menyewanya.
DASAR PEMIKIRAN
Mengapa perusahaan berusaha mengadakan perjanjian pembiayaan di luar neraca ?. Alasan utamanya adalah banyak yang berpendapat bahwa peniadaan hutang akan mempertinggi mutu neraca dan memungkinkan kredit diperoleh dengan lebih cepat serta dengan biaya lebih ringan.
Kedua, ketentuan pinjaman seringkali menetapkan pembatasab atas jumlah hutang yangt dapat dimiliki. Akibatnya, pemmbiayaan di luar neraca digunakan karena komitmen jenis ini mungkin tidak diikutkan dalam menghitung pembatasan kredit atau hutang.
Ketiga, dikemukakan oleh beberapa pihak bahwa sisi aktiva dari neraca dinyatakan terlalu rendah.
PENYAJIAN DAN ANALISIS HUTANG JANGKA PANJANG
Perusahaan yang mempunyai banyak terbitan hutang jangka panjang dalam jumlah besar sering kali hanya melaporkan satu akun dalam neraca dan
Pengungkapan catatan umumnya berisi sifat dari keajiban, tanggal jatuh tempo, suku bunga, provisi penarikan, konversi, pembatasan yang dikenakan oleh kreditor dan aktiva yang disepakati sebagai jaminan.
ANALISIS HUTANG JANGKA PANJANG
Pemegang saham dan kreditor jangka panjang berkepentingan dengan solvensi jangka panjang perusahaan terutama kemampuannya membayar bunga yang akan jatuh tempo dan melunasi nilai nominal hutangnya saat jatuh tempo.
RASIO HUTANG TERHADAP TOTAL AKTIVA
Mengukur persentase total aktiva yang disediakan oleh kreditor
Hutang Terhadap Total Aktiva = Total Hutang
Total Aktiva
RASIO BERAPA KALI BUNGA DIHASILKAN
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga ketika jatuh tempo.
Hutang Terhadap Total Aktiva = Laba seblum PPH dan Beban BungaBeban Bunga
REFERENSI :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewajiban_lancar