BAB. I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang
bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan, puskesmas harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan. Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal dan Puskesmas dapat menghasilkan luaran yang efektif dan efisien puskesmas harus melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen puskesmas yang baik terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban seluruh kegiatan secara keterkaitan dan berkesinambungan.
Perencanaan tingkat puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun upaya kesehatan penunjang.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan PP No. 25 Tahun 2000, daerah mempunyai wewenang yang besar untuk menentukan masalah kesehatan yang harus diprioritaskan dan intervensi yang perlu dilakukan serta menentukan berapa besar anggaran yang diperlukan. Disamping itu juga mempunyai kewenagan untuk melakukan integrasi perencanaan dan anggaran. Melalui pelaksanaan otonomi – desentralisasi diharapkan dapat terlaksana kegiatan-kegiatan yang lebih dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
1. MAKSUD DAN TUJUAN
Dengan penyususan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ini diharapkan semua komponen yang ada di Puskesmas Jagasatru dapat:
a) Menganalisis Situasi Wilayah Kerja, Prilaku Kesehatan masyarakat, dan Lembaga Bersumber Daya Masyarakat yang ada di wilayah UPTD Puskesmas Jagasatru .
b) Mengidentifikasi permasalahan – permasalahan yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru, kemudian membuat urutan prioritas masalah yang akan diselesaikan secara bersama-sama berbersama-sama lintas program ataupun lintas sektoral.
c) Menganalisis hambatan, yaitu menganalisis kemungkinan hambatan yang akan
mempengaruhi pencapaian tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi hambatan internal dan hambatan eksternal.
d) Menyusun Kegiatan Intervensi berupa program kesehatan bersama-sama lintas program dan lintas sektor untuk mengatasi permasalahan yang ada.
e) Mengetahui program-program prioritas apa saja yang akan dilaksanakan oleh UPTD
f) Perhitungan Anggaran, yaitu melakukan perhitungan kebutuhan anggaran kegiatan yang direncanakan.
VISI DAN MISI PUSKESMAS JAGASATRU
Puskesmas Jagasatru adalah salah satu Unit Pelayanan Teknis Daerah dibidang kesehatan dimana Puskesmas Jagasatru merupakan perpanjangan tangan Dinas Kesehatan Kota Cirebon dalam upaya menjalankan kebijakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Kelurahan Jagasatru.
Agar Puskesmas dapat bekerja dengan baik, searah dan sesuai dengan kebijakan baik yang ada di Dinas Kesehatan Cirebon maupun kebijakan dari daerah kota Cirebon, maka UPTD Puskesmas Jagasatru pada tahun 2014 ini memiliki visi dan misi barumenyesuaikan dengan visi misi Kota Cirebon dan Dinas Kesehatan yang baru :
VISI
UPTD Puskesmas Jagasatru MITRA bagi masyarakat, menuju kota Cirebon yang RAMAH MITRA (berMutu, Inovatif, Terpercaya, Responsif dan Akurat)
RAMAH (Religius, Aman, Maju, Aspiratif, Hijau ) MISI
1. Memberikan Pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
2. Mendorong dan meningkatkan kemandirian individu, keluarga & masyarakat 3. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme petugas puskesmas
STRATEGI
1. Peningkatan upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh jajaran UPTD Puskesmas Jagasatru baik pelayanan dalam gedung maupun luar gedung
2. Pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu 3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan di Puskesmas Jagasatru
4. Pemantapan kerjasama lintas sektor dengan semua pihak terkait
5. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, efektif dan efisien. MOTO
UPTD Puskesmas Jagasatru melayani dengan CANTIK (Cepat, Akurat, Nyaman, Terpercaya, Inovatif dan Kreatif)
Dengan Visi, Misi, Strategi serta Moto pelayanan yang jelas, maka diharapkan arah pembangunan kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru dapat berjalan dengan baik,berMutu, Inovatif, Terpercaya, Responsif dan Akurat sehinggabermanfaat secara optimal bagi masyarakat.
BAB. II
1. ANALISA SITUASI 1. Analisa Geografi
Puskesmas Jagasatru merupakan salah satu puskesmas yang berada di Kota Cirebon. Kota Cirebon terletak di pantai utara propinsi Jawa Barat. Secara geografis Kota Cirebon terletak pada posisi 108,33° dan 6,41° LS pada pantai utara Pulau Jawa dengan ketinggian 5 m dari permukaan laut . Kota Cirebon beriklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 24°C − 33°C. Kota Cirebon memiliki 5 Kecamatan, yaitu:
– Kecamatan Kejaksan – Kecamatan Kesambi – Kecamatan Pekalipan – Kecamatan Lemahwungkuk – Kecamatan Harjamukti
Wilayah kerja Puskesmas Jagasatru terletak di Kelurahan Jagasatru Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon yang berjarak kurang lebih 10 Km dari pusat kota Cirebon, dengan luas wilayah 34,5 ha/m2 , yang berbatasan dengan :
– Sebelah Utara- Sebelah Selatan- Sebelah Timur- Sebelah Barat
::::
Kelurahan Pulasaren, Kecamatan PekalipanKelurahan Pegambiran, Kecamatan LemahwungkukKelurahan Kesepuhan, Kecamatan LemahwungkukKelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi
Secara Administratif Kelurahan Jagasatru terbagi menjadi 10 RW (Rukun Warga) serta 51 RT (Rukun Tetangga). Keterjangkauan pelayanan kesehatan salah satunya dapat dilihat dari keadaan dan kondisi geografis wilayah tersebut, dimana Kelurahan Jagasatru secara geografis terletak di daerah perkotaan dan mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya.
Adapun situasi geografis di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.1
Tabel 2.1
Situasi Geografi RW
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2012
No RW Kategori Jumlah RT
Jarak terjauh ke Fasilitas Kesehata n
Kondisi Keterjangkauan RW Rata-Rata Waktu Tempuh ke PKM
Roda 2 Roda 4 Jalan
1 KUTAGARA UTARA Perkotaan 5 ± 75 m V V V ± 5 Menit
2
KUTAGAR A
SELATAN
Perkotaa
n 5 ± 50 m V V V ± 3 Menit
3 JAGASATRU Perkotaan 4 ± 100 m V V V ± 7 Menit
4 PEGAJAH
AN UTARA
Perkotaa
n 6 ± 300 m V V V ± 17 Menit
5 PEGAJAHAN SELATAN
Perkotaa
n 5 ± 250 m V V V ± 15 Menit
6
SUCI MANAH TIMUR
Perkotaa
n 5 ± 100 m V V V ± 7 Menit
7
SUCI MANAH BARAT
Perkotaa
n 5 ± 155 m V V V ± 8 Menit
8 KR. ANYARPerkotaan 5 ± 175m V V V ± 10 Menit
9
Kra.
JAGASATR U BARAT
Perkotaa
n 5 ± 200 m V V V ± 11 Menit
10 Kra.
U
SELATAN
Sumber : BPS 2010 Data Kelurahan Jagasatru Kec. Pekalipan Cirebon
Dari Tabel 2.1 di atas, waktu tempuh yang digunakan untuk mencapai ke fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas Jagasatru relatif singkat, waktu tempuh yang terjauh 17 menit dan waktu tempuh yang terdekat 5 menit ini diukur dengan menggunakan kendaraan umum.Wilayah terjauh dari lokasi Puskesmas Jagasatru adalah RW IV yang berjarak ± 300 m dengan jarak tempuh ± 10 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua.
1. Kependudukan / Demografi
Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru meliputi Kelurahan Jagasatru Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 menurut sumber data Kantor Kelurahan Jagasatru sebanyak 10.572jiwa terdiri dari 5.452 jiwa penduduk laki laki dan 5.120 jiwa perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 2.439 KK (Kepala Keluarga) . Jumlah penduduk per-RW di Kelurahan Jagasatru yang paling banyak adalah RW 05 Pegajahan Selatan yaitu 1.626 jiwa (%), sedangkan penduduk yang paling sedikit adalah RW 01 yaitu 595 Jiwa (%). Secara rinci jumlah kepala keluarga, rumah dan penyebaran penduduk di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru ditampilkan di Tabel 2.2
Tabel 2.2
Jumlah Kepala Keluarga, Rumah dan Penyebaran Penduduk di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
No RWJagasatruLuas daerah (km²)
Jumlah rumah
Jumlah KK
Rata-rata jiwa/KK
Kepadatan
pddk (km2) Jumlah pddk
1 I 2.50 129 132 4 238 595
2 II 2.53 162 151 7 426 1.079
3 III 4.92 202 245 5 224 1.103
4 IV 2.46 206 283 4 499 1.228
5 V 4.42 218 386 4 368 1.626
6 VI 2.96 178 259 4 332 983
7 VII 3.28 183 241 4 306 1.004
8 VIII 3.96 151 262 4 275 1.091
9 IX 3.64 152 207 4 206 750
10 X 3.92 173 273 4 284 1.113
Jumlah 34.59 1.754 2.439 6 306 1. 572
Sumber : BPS 2010 Data Kelurahan Jagasatru Kec. Pekalipan Cirebon
Berdasarkan UU No. 56/1960 tentang kategori jumlah penduduk, maka kriteria kepadatan penduduk dapat dilihat pada Tabel 2.3
Tabel 2.3
Kepadatan Penduduk Klasifikasi 0 − 5051 – 250251
– 400> 400
Jiwa / km2Jiwa /
km2Jiwa /
km2Jiwa / km2
Tidak padatSedang / Kurang padatPadatSangat padat
Luas wilayah Kelurahan Jagasatru menurut data yang kami peroleh dari Kelurahan Jagasatru adalah kurang lebih 34,595 Ha meliputi 10 RW ( Rukun Warga ) serta 51 RT ( Rukun Tetangga ).Dengan cara pembagi jumlah penduduk dengan luas daerah maka dapat
diketahuikepadatan penduduk Kelurahan Jagasatru rata-rata 30.563jiwa/km2, dengan tingkat hunian > 6 jiwa/rumah, ini merupakan tingkat hunian yang sangat padat dan potensial terhadap penularan penyakit.
Penyebaran dan kepadatan penduduk di masing – masing RW di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru di Kelurahan Jagasatru berkisar antara 206 jiwa/km2 sampai dengan 499 jiwa/km2. Wilayah terpadat penduduknya untuk Kelurahan Jagasatru adalah di RW 4 yaitu 499 jiwa/km2. Komposisi jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin yang ada di Kelurahan Jagasatru dapat dilihat pada Tabel 2.4 dibawah ini.
Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
No Kelompok Umur(th) Jumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan Total
1 < 1 – – –
2 1 – 4 658 578 1.236
3 4 – 14 880 843 1. 723
4 15 – 44 2.584 2.466 5.050
5 45 – 64 1.037 982 2.019
6 > 65 293 251 544
Jumlah 5.452 5.120 1. 572
Sumber : Kelurahan Jagasatru kec Pekalipan Kota Cirebon
Untuk mengetahui angka beban tanggungan di Kelurahan Jagasatru maka digunakan formula sebagai berikut :
Beban Tanggungan = Jumlah usia tidak produktif x 100 Jumlah usia produktif
Beban Tanggungan = 3.504 x 100 7.069
Beban Tanggungan = 3.504 x 100 = 49,57 7.069
yang berarti setiap 100 jiwa penduduk produktif harus menanggung 49 jiwa yang tidak produktif, tingginya rasio beban tanggungan yang mencapai angka 49,57 ini merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi di Kelurahan Jagasatru, karena sebagian pendapatan yang diperoleh oleh golongan usia produktif, harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan usia yang tidak produktif. Sex ratio merupakan perbandingan penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan dalam datu daerah dan waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki untuk tiap 100 penduduk perempuan (Lembaga Demografi, FEUI dalam Supartini: 2005)
Rasio jenis kelamin biasanya dihitung dengan menggunakan jumlah pria yang terdapat dalam penduduk tertentu dan kemudian di bagi oleh jumlah perempuan yang temasuk kedalam penduduk itu juga, dengan demikian ratio jenis kelamin sesuai dengan definisi tersebut akan
mencerminkan/100 penduduk perempuan.
Rasio jenis kelamin penduduk kelurahan Jagasatru dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Sex Ratio = Jumlah penduduk laki-laki x 100 Jumlah penduduk perempuan
Berdasarkan dari data yang ada ternyata jumlah penduduk perempuan (5.120 jiwa) di Kelurahan Jagasatru lebih sedikit dari jumlah penduduk laki-laki (5.452 jiwa) dengan Sex Ratio 106,48 %, oleh karenanya selain perlu memberikan perhatian pada penduduk golongan perempuan upaya yang lebih intensif juga perludilakukan terhadap penduduk golongan laki-laki sebagai pencari nafkah pada keluarganya.
Perbandingan jumlah penduduk perempuan dan laki-laki di kelurahan Jagasatru dapat dilihat pada gambar 2.2 tentang Komposisi Penduduk Laki-laki dan Perempuan.
Gambar 2.2
Sumber : Data Kelurahan Jagasatru Kec. Pekalipan Cirebon
Dari jumlah penduduk di kelurahan Jagasatru yaitu 10.572 jiwa, 6.099 jiwa ( 57,69%) diantaranya merupakan Masyarakat Miskin (lihat Tabel 2.5), tentunya ini merupakan permasalahan yang memerlukan penanganan serta prioritas kebijakan tersendiri.
Sampai tahun 2013 ini belum ada data terbaru mengenai jumlah penduduk menurut jenis mata pencaharian, oleh sebab itu masih menggunakan data th 2011 dari Kelurahan Jagasatru.
Tabel 2.5
Jumlah dan Proporsi Penduduk Miskin
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
NO RW
JUMLAH JUMLAH PROPORSI
PENDUDUK PENDUDUK PENDUDUK MISKIN
SELURUHNYA MISKIN (%)
1 I 595 465 78,15
2 II 1.079 487 45,13
3 III 1.103 639 57,93
4 IV 1.228 615 50,08
5 V 1.626 878 53,99
6 VI 983 850 86,47
7 VII 1.004 465 46,31
8 VIII 1.091 596 54,63
9 IX 750 287 38,27
10 X 1.113 817 73,41
JUMLAH 10.572 6.099 57,69
Sumber : Data Kelurahan Jagasatru Kec. Pekalipan Cirebon
Mata pencaharian penduduk di Kelurahan Jagasatru sebagian besar adalah karyawan swasta sebanyak 246 orang (37%) serta PNS/TNI/Polri 208 orang (31%) sedangkan yang tidak
Tabel 2.6
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian Di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru tahun 2013
NO JENIS PEKERJAAN LAKI – LAKI PEREMPUAN JUMLAH %
1 PNS 129 61 190 28%
2 Industri Rumah tangga 18 9 27 4%
3 Pedagang keliling 5 2 7 1%
4 Montir 5 0 5 1%
5 Dokter Swasta 0 1 1 0%
6 Pembantu Rumah Tangga 0 21 21 3%
7 TNI 9 0 9 1%
8 POLRI 8 1 9 1%
9 Pensiun PNS/TNI/POLRI 56 96 152 23%
10 Notaris 0 1 1 0%
11 Jasa Pengobatan Alternatif 1 0 1 0%
12 Dosen Swasta 2 0 2 0%
13 Karyawan perusahaan swasta 182 64 246 37%
14 Karyawan perusahaan pemerintah 1 0 1 0%
JUMLAH 416 256 672 100%
Sumber : Data Kelurahan Jagasatru Kec. Pekalipan Cirebon TH.2011
Dari gambaran Table 2.7 di bawah, pendidikan mayoritas penduduk Kelurahan Jagasatru adalah lulusan SLTP sebanyak 3.465 orang (45,17%), dan masih banyak yang hanya pernah bersekolah SD tetapi tidak diketahui apakah lulus atau tidak yaitu sebanyak 1.783 orang (23,24%) hal ini tentunya sangat mempengaruhi terhadap status sosial ekonomi masyarakat, dimana akan berdampak pula pada kualitas hidup dan kesehatan masyarakat itu sendiri.
Perlu adanya antisipasi kedepan dengan bekerjasama antara Lintas Sektoral seperti Kelurahan, Kecamatan, Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan agar tidak bertambah lagi jumlah anak yang hanya lulusan SD, maupun yang hanya bisa baca tulis saja namun tidak lulus SD karena kedaan tersebut berpotensi menimbulkan berbagai masalah di masyarakat seperti masalah ekonomi, kesehatan dan keamanan seperti Kriminalitas, Narkoba, Miras maupun PSK.Oleh karena salah satu penentu keberhasilan pembangunan salah satunya adalah bidang pendidikan. Diharapkan dengan lebih meningkatnya pendidikan masyarakat, dapat mengungkit pembangunan diberbagai sektor.
Sasaran Program Puskesmas tersebut di atas, kemudian di kelompokan pada kelompok sasaran khusus/kelompok rentan. Kelompok usia rentan di wilayah kelurahan Jagasatru ada sebanyak 4.427orang (41%) ini termasukdidalamnya jumlah anak sekolah baik SD, SMP maupun SMA sebanyak 2.695 orang (25%). Bila dibandingkan dengan tenaga, sarana dan prasarana yang ada di Puskesmas Jagasatru, maka hal ini merupakan suatu tantangan untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dan prima bagi masyarakat Kelurahan Jagasatru.
Tabel 2.7
Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
NO URAIAN JUMLAH %
1 Tidak Sekolah 0 0
2 Pernah SD 1.783 23,24 %
3 Lu Lulus SD 0 0
4 Lulus SLTP 3.465 45,17 %
5 Lulus SLTA 1.993 25,99%
.6 Lulus Perguruan Tinggi / Akademi 431 5,6 %
JUMLAH 7.672 100%
Sumber: Data Kelurahan Jagasatru 2013
Dalam menjalankan kegiatan operasional pelayananan progam kesehatan, Puskesmas Jagasatru mempunyai sasaran kelompok rentan lain yang akan menerima pelayanan kesehatan dipuskesmas yaitu meliputi ibu hamil, ibu bersalin dan neonatus (Tabel 2.8). Dimana data tersebut adalah data hasil proyeksi/estimasi tingkat kota. Data sasaran di tahun 2013 ini tidak ada perubahan dalam jumlah, tetapi berbeda dengan tahun 2012 dalam sebaran sasaran tiap RW nya.
Tabel 2.8
Jumlah Sasaran Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
2 KutagaraSelatan 25 24 48 23 23 59 70
3 Jagasatru 26 25 50 24 24 58 27 8 Kra. Jagasatru
Timur
Sumber: Data Sasaran Wilayah UPTD Puskesmas Jagasatru 2013 – Dinas Kesehatan Kota Cirebon
Yang merupakan sasaran pelayanan kesehatan yang lainnya adalah masyarakat miskin. Di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru, jumlah penduduk miskin yang mendapat jaminan progam
JAMKESMAS sebanyak 3.634 jiwa dan KCMS2.877 jiwa. Proporsi penduduk miskin terhadap jumlah penduduk seluruhnya juga tinggi yaitu sebesar 61,58 % di wilayah Kelurahan. Keadaan ini tentunya sangat berpengaruh terhadap status kesehatan masyarakat Kelurahan Jagasatru dan keberhasilan intervensi program UPTD Puskesmas Jagasatru.
Tabel 2.9
Masyarakat Miskin yang mendapatkan Jamkesmas dan KCMS Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
NO RW JUMLAH JAMKESMAS JUMLAH SKTM JUMLAH TOTAL
1 I 276 198 465
2 II 241 246 487
3 III 331 308 639
4 IV 315 300 615
5 V 499 379 878
6 VI 437 413 850
7 VII 231 234 465
8 VIII 332 264 596
9 IX 142 145 287
10 X 427 390 817
JUMLAH
3.222ditambah 412(tidak diketahui RT/RW)
2.877 6.511( 412 jiwa tidakdiketahui RT/RW)
Sumber: Data Peserta Jamkesmas/KCMS Wilayah UPTD Pusk. Jagasatru- Dinas Kesehatan Kota Cirebon
Dari jumlah seluruh masyarakat miskin yang mendapatkan Kartu Jamkesmas dan Kartu Cirebon Menuju Sehat (KCMS) yaitu sebanyak 6.511 jiwa, ada tambahan lagi masyarakat miskin di wilayah Kelurahan Jagasatru yang akan mendapatkan Kartu Jamkesmas baru sebanyak 412 jiwa.
1. HASIL KEGIATAN PUSKESMAS
a) ANALISA KETENAGAAN
Tabel 2.10
Daftar Ketenagaan Berdasarkan Golongan Kerja di UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
NO JENISKETENAGAAN GOLIV GOLIII GOLII PTT SUKWAN JUMLAH
1 Dokter umum 0 2 0 0 0 2
2 Dokter gigi 0 1 0 0 0 1
3 Kes. Masyarakat 0 1 0 0 0 1
4 Bidan 0 2 2 1 0 5
5 Perawat 0 3 3 0 0 6
6 Perawat gigi 0 0 1 0 0 1
7 Sanitarian 0 0 1 0 0 1
8 Promkes 0 1 0 0 0 1
9 Nutrisionist 0 0 1 0 0 1
10 Analis farmasi 0 1 0 0 1 2
11 Pelaksana 0 2 0 0 2 4
12 Cleaning service 0 0 0 0 1 1
13 Tenaga Administrasi 0 0 0 0 1 1
14 Penjaga malam 0 0 0 0 1 1
JUMLAH 28
Sumber : Data Puskesmas Jagasatru 2013
UPTD Puskesmas Jagasatru hanya memiliki 1 (satu) orang tenaga fungsional dokter umum. Kunjungan BP Umum di UPTD Puskesmas Jagasatru rata-rata perhari ± 130 pasien, dengan komposisi tenaga dokter seperti diatas, maka upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat akan menjadi kurang maksimal. Hal ini disebabkan pelayanan kesehatan di puskesmas tidak hanya upaya kesehatan perorangan saja, tetapi ada upaya kesehatan masyarakat yang masih banyak memerlukan perhatian dari semua komponen puskesmas termasuk oleh dokter umum
fungsionalnya.
Ratio tenaga dokter umum yang ideal adalah 1 : 80, dimana seorang dokter umum akan maksimal melaksanakan tugasnya jika melakukan upaya kesehatan perorangan berkisar 80 orang / hari. Oleh sebab itu UPTD Puskesmas Jagasatru sejak 2 tahun kebelakang telah mengusulkan untuk adanya penambahan tenaga dokter umum.
Demikian pula jumlah tenaga bidan, perawat dan tenaga administrasi/pelaksana di UPTD Puskesmas Jagasatru masih perlu penambahan tenaga. Oleh karena tenaga bidan, perawat dan tenaga administrasi yang ada sekarang telah memiliki tugas tambahan lebih dari satu tugas tambahan. Dengan semakin kompleksnya permasalahan kesehatan di wilayah UPTD Puskermas Jagasatru, kurangnya dukungan sumber daya manusia (SDM) ini tentunya akan berdampak pada hasil pencapaian cakupan program-program yang ada di UPTD Puskermas Jagasatru.
b)ANALISA PERAN SERTA MASYARAKAT
Peran serta masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik, yang ditandai dengan adanya kepengurusan Kampung Siaga di seluruh RW, di Kelurahan Jagasatru.
Propinsi Jawa Barat yang diraih oleh Kampung Siaga RW 02 Kutagara Utara, pada tahun 2008 .
Selain Kegiatan Kampung Siaga juga terdapat beberapa kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat, yaitu pembentukan Tim Verifikasi dan Tim Validasi masyarakat miskin di masing masing RW yang berperan dalam menentukan sasaran masyarakat miskin yang berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan melalui progam Jamkesmas. Tim tersebut di bentuk berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh warga masyarakat kemuadian akan disahkan oleh pihak Kelurahan dan Kecamatan melalui Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Lurah dan Camat.
Pada tahun 2010 di Kecamatan Pekalipan, yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Jagasatru, terdapat kegiatan remaja peduli lingkungan. Kegiatan tersebut adalah hasil kerjasama Lintas Sektoral dengan pihak swasta yaitu PDAM Kota Cirebon. Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh remaja peduli lingkungan adalah penanaman pohon di seluruh RW di Kecamatan Pekalipan dan telah dilatih RW Percontohan yaitu RW 10 Kelurahan Jagasatru dalam pengelolaan sampah rumah tangga untuk dibuat kompos.
Prestasi lain yang merupakan bukti peran serta masyarakat Kelurahan Jagasatru sudah baik khususnya di bidang adalah diraihnya Juara II Lomba Ponsyandu Tingkat Kota Tahun 2012 oleh Posyandu Anggrek RW 08 Jagasatru.
Di samping itu, terdapat beberapa kegiatan lain yang merupakan hasil kerjasama Puskesmas dengan lintas sektoral, diantara yaitu :
1) kegiatan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Departemen Agama.
2) Pelaksanaan Donor darah di wilayah RW 8, RW 9 dan RW 10 Kelurahan Jagasatru bekerjasama dengan Hotel Intan.
3) Rapat Koordinasi bulanan dengan para kader, PKK dan PLKB di Kelurahan Jagasatru. 4) Forum Koordinasi Imunisasi bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK, IBI, PC Muslimat.
5) kegiatan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah bekerjasama dengan beberapa PAUD (Pendidkan Anak Usia Dini) binaan BPMPPKB di wilayah Kelurahan Jagasatru.
6) Kegiatan Siaga Bencana dengan kader, RW, Kelurahan Jagasatru dan Kecamatan Pekalipan.
7) Kegiatan RSBM (Rumah Sakit Berbasis Masyarakat) bekerja sama dengan jejaring RSBM wilayah Kecamatan Pekalipan yaitu dokter spesialis kandungan RSPAD (Rumah Sakit Panti Adi Dharma), dokter spelialis anak RS Ciremai dan dokter spesialis Jantung RS Gunung Jati Cirebon. Jejaring Kegiatan RSBM ini dibangun dimulai dari peran serta masyarakat (kader
posyandu) dalam melakukan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi dan bayi / balita resiko tinggi di masyarakat.
8) Kegiatan LKB HIV-AIDS (Layanan Komprehensip Berkesinambungan HIV-AIDS) dan Pembinaan Kelompok Remaja di Kelurahan Jagasatru, Tim LKB UPTD Puskesmas Jagasatru bekerja sama dengan BPMPPKB, KPA, LSM Cipta Rasa, Duta Remaja, kader kesehatan, kader remaja dan seluruh RW Kelurahan Jagasatru.
Hasil Cakupan Kegiatan Program yang dilaksanakan di Puskesmas merupakan indikator yang dapat dipergunakan untuk memberi gambaran hasil kinerja Puskesmas yang bersangkutan. Berikut ini akan ditampilkan hasil cakupan program UPTD Puskesmas Jagasatru, yang terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan .
1. UPAYA KESEHATAN WAJIB
Hasil cakupan Upaya Kesehatan Wajib meliputi progam : 1.1. Upaya Promosi Kesehatan
1.2. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana 1.3. Upaya Kesehatan Lingkungan
1.4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
1.5. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 1.6. Upaya Pengobatan dan Penanganan Kegawatdaruratan
1.1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN Tabel 2.11
Hasil Cakupan Program Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
NO NAMA
KEGIATAN TARGET
CAKUPAN
KETERANGAN TREND2012-2013
2011 2012 2013
1 Cakupan (KIP/K) 5% 3.6% 5% 5% Mencapai target = =
2
Cakupan Penyuluhan Kelp.di dalam gedung
100% 87.5% 100% 100% Mencapai target = =
3 Cakupan Institusi Kes.ber-PHBS 100% 100% 100% 100% Mencapai target = =
4
Pengkajian & Pembinaan PHBS di Tatanan RT
65% 65% 65% 65% Mencapai target = =
5 Penyuluhan Kelompok oleh Petugas di Masy.
(%) Posy. Purnama & Mandiri
7
Pembinaan Pemberd.Masy (%) RW Siaga Aktif
65% 100% 65% 65% Mencapai target =
8
Cakup. Individu/ Keluarga melalui Kunj. Rumah
50% 60% 50% 50% Mencapai target =
Hasil cakupan Upaya Program Promosi Kesehatan baik yang dilakukan di dalam dan diluar gedung di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru secara umum telah berjalan dengan cukup baik. Namun kegiatan pembinaan UKBM, pembinaan pemberdayaan masyarakat melalui RW siaga aktif dan kegiatan promosi kesehatan individu dan keluarga melalui kunjungan rumah perlu ditingkatkan lagi untuk menumbuhkan kesadaran pada masyarakat akan pentingnya menjaga dan memelihara
kesehatan pribadi, keluarga dan masyarakat dengan demikian upaya untuk meningkatkan strata UKBM dapat agar mencapai strata mandiri dan terciptanya kampung siaga aktif dapat terwujud sesuai harapan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan kelompok di tiap kampung/RW melalui pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di seluruh wilayah kerja Puskesmas Jagasatru.
1.2.UPAYA KIA DAN KB Tabel 2.12
Hasil Cakupan Program KIA / KB
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
NO NAMA KEGIATAN TARGETCAKUPAN KETERANGAN TREND
2011 2012 2013
1 K1 95 % 111,06% 97.5% 80,91% Kurang dari
target ↓↓
2 K4 90 % 76,63% 84.64% 77,17% Kurang dari target ↑↓ 3 Deteksi Risti 20 % 37,29% 36.92% 37,34% Melebihi target ↓↑ 4 Persalinan
Nakes 90 % 79,82% 100% 79,13%
Kurang dari
target ↑↓
5 KN1 90 % 82,88% 84.47% 83,56% Kurang dari target ↑↓ 6 N2 90 % 82,88% 84.01% 83,56% Kurang dari target ↑↓ 7 N3 90 % 79,72% 83.56% 83,56% Kurang dari
target ↑=
8 B2 90 % 79,27% 78.99% 82,19% Kurang dari target ↓↑ 10 B8 90% 76,57% 79.90% 73,51% Kurang dari target ↑↓ 13 B9 90 % 78,82% 78.99% 84,01% Kurang dari
target ↑↑
Hasil Cakupan Program KIA / KB UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013 masih perlu
peningkatan yang lebih baik lagi, masih banyak / hampir seluruh cakupan kegiatan yang belum memenuhi target, diantaranya yaitu kegiatan K4, KN1, N2, N3, B2, B8, B9, B12 dengan trend 2011 –
2013 ada yang meningkat, tetap bahkan turun dari tahun sebelumnya.
Kesenjangan K1 dan K4 pada tahun 2013 ini tidak terlalu besar (3,74%) dibandingkan tahun 2012
(12,86%), itu artinya masih ada sekitar 9 bumil yang belum masuk K4.
Diperlukan kerjasama aktif antara petugas kesehatan, petugas kesehatan dengan kader kesehatan melalui kunjungan rumah dalam penemuan dan pemantauan ibu hamil serta neonatal sehingga penanganan kasus resti baik pada ibu hamil atau pun neonatal dapat dilakukan sedini mungkin dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi.
Diharapkan semua petugas memahami definisi operasional untuk tiap cakupan sehingga dapat menghitung cakupan dengan benar. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil cakupan yaitu dengan memberikan pelayanan yang lebih baik sesuai SOP, tertib administrasi KIA serta meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektoral.
Evaluasi yang intensif dan berkesinambungan terhadap hasil cakupan KIA oleh petugas dan seluruh binwil adalah upaya lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil cakupan program KIA.
Hasil cakupan pelayanan KB sudah cukup baik, trend 2011 – 2013 menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun. Secara kualitas, pencapaian ini perlu diperhatikan lagi, oleh karena masih banyak akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi yang kurang mantap terutama akseptor yang telah memiliki dua anak atau lebih.
Upaya pendekatan dan promosi pada klien/masyarakat oleh petugas puskesmas, kader, lintar sektor dengan BKKBN tentang Pengetahuan KB bagi Masyarakat perlu lagi digalakkan agar akseptor yang telah memiliki dua anak atau lebih mau dengan kesadarannya sendiri untuk menggunakan alat kontrasepsi yang lebih mantap. Serta bagi klien yang baru memiliki satu anak mau untuk menunda kehamilannya sampai anak tersebut melewati masa balitanya.
Diharapkan dengan upaya-upaya tersebut diatas dapat menekan laju pertumbuhan penduduk khususnya di Kelurahan Jagasatru sehingga kepadatan penduduk dapat berkurang.
Tabel 2.13
Hasil Cakupan Kegiatan MTBM / MTBS UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
NO NAMA KEGIATAN TARGETCAKUPAN KETERANGAN TREND
2011 2012 2013 1 MTBS (2bl-5th)
Balita 10% 19% 19.61% 16,23% Melebihi target ↑↓ 2 MTBM (0-2bl)
Neonatus
28 hr)
Bayi (0- 2 bl)
100 % 100% 100% 100% Mencapai target =
Hasil kegiatan MTBM /MTBS UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011 – 2013 sudah cukup baik. Dari kegiatan ini telah dapat menjaring beberapa kasus yang berpotensi menjadi wabah seperti campak, diare serta kasus – kasus yang harus segera mendapat penanganan yang cepat dan tepat seperti misalnya demam tinggi, pneumonia dll.
Dalam rangka menurunkan angka kematian balita, masih diperlukan kerjasama yang aktif, evaluasi yang intensif dan berkesinambungan antara petugas lintas program, agar pelaksanaan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) dapat terlaksana dengan baik. Dengan demikian program MTBS diharapkan akan dapat menjaring balita resti / yang sakit, sehingga penangannya dapat dilakukan sedini mungkin.
Kegiatan MTBM/MTBS ini harus terus dilaksanakan secara berkesinambungan agar cakupan program-program yang lain ikut tercapai. Diperlukan kerjasama yang baik antara lintas program dalam kesinambungan program MTBM/MTBS ini.
1.3. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN Tabel 2.14
Hasil Cakupan Program Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND
2011 2012 2013
1 Klinik sanitasi 10 % 7,1 % 5,6% 5,2% Kurang dari target ↓↓ 2 Pengawasan dan
Pembinaan TTU93 % 97,2 % 100% 100% Lebih dari target ↑= 3 Pengawasan danPembinaan TPM90 % 90 % 94,28% 100% Lebih dari target ↑↑ 4 Pengawasan TPS 93 % 100 % 100% 100% Lebih dari target ↑= 5 Kunjungan
Rumah 100 % 91,4 % 90% 82% Kurang dari target ↓↓
penyakit bersumber dari linkungan atau binatang dapat di konsulkan/dirujuk ke klinik sanitasi agar petugas sanitasi bisa mendapatkan data untuk memecahkan / mencari akar permasalahan di
lapangan sehingga kasus-kasus tersebut tidak menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa).
Kunjungan rumah dalam rangka inspeksi sanitasi perumahan, penilaian rumah sehat, perlu ditingkatkan lagi melalui kerjasama lintas program dan lintas sektor agar terwujudnya wilayah kelurahan jagasatru yang bersih dan sehat dengan demikian diharapkan derajat kesehatan masyarakat Kelurahan Jagasatru pun akan meningkat.
1.4. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Tabel 2.15
Hasil Cakupan Program Gizi
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND
2011 2012 2013
1 Jumlah balita ( S ) 100% 100% 100% 100% Mencapai target = 2 Balita Yg mempunyai
kartu (K) 100% 100% 100% 100% Mencapai target = 3 Balita yg ditimbang naik berat badannya
( N/D )
80% 68,2% 69,2% 68,3% Kurang dari target ↑↓
4
Balita dgn berat
badankurang (BGM
) / KEP nyata 5% 2.45% 0,01% 0,01%
Kurang dari target (Jumlah BGM berkurang) ↓= 5 Cakupan Penimbangan (K/S) 100 % 100% 100% 100% Mencapai target = 6 Tingkat partisipasi
masyarakat (D/S) 85% 83,2% 87,4% 84,4% Mencapai target ↑↓ 7 Pencapaian program (N/S) 45% 56,6% 60,5% 57,6% Mencapai target ↑↓
Hasil kegiatan program Gizi pada tahun 2013 di Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik. Peran serta masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan posyandu oleh para kader posyandu sudah baik, hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian cakupan D/S (84,4%)namun demikian ada penurunan trend dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara kualitas masih ada yang harus ditingkatkan lagi antara lain perlunya perhatian
khusus/intervensi lebih intensif mengenai peningkatkan berat badan tiap kali penimbangan oleh karena masih ada sebanyak 31,7% balita yang tidak mengalami peningkatan berat badan pada saat penimbangan. Diperlukan kerjasama yang baik antara lintas program dan lintas sektor dalam pembinaan/intervensi balita yang tidak/sulit naik berat badannya tersebut.
sehat. Diharapkan dengan perhatian yang lebih serta intervensi yang tepat tidak ada lagi balita gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru.
1.5. PENCEGAHAN DAN PEMBRANTASAN PENYAKIT MENULAR 1. Program Imunisasi
Hasil cakupan program imunisasi secara umum seluruhnya masih belum mencapai target sesuai yang diharapkan meskipun kegiatan sweeping imunisasi telah 100% dilakukan, hal ini pun terlihat dari hasil pencapaian di tahun sebelumnya meskipun ada beberapa pencapaian yang trendnya mengalami peningkatan.
Tabel 2.16
Hasil Cakupan Program Imunisasi
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
NO NAMA
KEGIATAN TARGET
CAKUPAN
KET TREND
2011 2012 2013
1 Imunisasi BCG 98 % 81,98 % 83,56% 70,32% Kurang dari target ↑↓ 2 Imunisasi DPT Hb
1 98 % 84,68 % 82,19% 78,08%
Kurang dari
target ↓↓
3 Imunisasi DPT
Hb2 95 % 85,14 % 80,82% 82,19%
Kurang dari
target ↓↑
4 Imunisasi DPT Hb
3 90 % 80,18 % 78,08% 78,54%
Kurang dari
target ↓↑
5 Imunisasi Polio1 90 % 80,18 % 82,19% 68,49% Kurang dari target ↑↓
6 Imunisasi Polio2 95 % 83,78 % 79,91% 78,08% Kurang dari target ↓↓
7 Imunisasi Polio3 93 % 82,43 % 78,54% 81,74% Kurang dari target ↓↑
8 Imunisasi Polio4 90 % 80,18 % 78,08% 78,54% Kurang dari target ↓↑
9 Imunisasi Campak 90 % 65,77 % 83,11% 80,82% Kurang dari target ↑ ↑ 10 Imunisasi Hepatitis unijek 75 % 80,18 % 83,11% 76,26% lebih dari target ↑↓ 11 Imunisasi TT 1 90 % 112,70 % 98,34% 76,76% Kurang dari
target ↑↓
Pencapaian program imunisasi yang hampir selalu tidak mencapai target ini disebabkan karena jumlah sasaran bayi/balita di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru berdasarkan proyeksi terlalu besar dibandingkan jumlah riil bayi/balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru.Selain itu, tingakat mobilisasi penduduk Kelurahan Jagasatru sangat tinggi, banyak penduduk yang hanya andon untuk beberapa lama, kemudian pindah / pulang ke tempat asal.
Selain adanya kesenjangan antara data sasaran hasil proyeksi dan data sasaran riil, juga mobilisasi penduduk yang cukup tinggi hasil cakupan imunisasi di beberapa RW rendah karena adanya pemahaman dari keyakinan beberapa masyarakat bahwa bahan baku untuk pembuatan vaksin berasal dari bahan yang tidak halal sehingga masyarakat tidak mau membawa anaknya diimunisasi. Sehingga upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi bagi bayi dan balita sebagai bagian dari kelompok rentan perlu dilakukan melalui kegiatan promosi kesehatan perorangan ataupun kelompok agar program imunisasi dapat berjalan dengan baik sehingga bayi dan balita di wilayah Puskesmas Jagasatru dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Tabel 2.17
Hasil Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Jagasatru Tahun 2011 – 2013
NO NAMA KEGIATAN TARGET CAKUPAN KETERANGAN TREND
2011 2012 2013
1 DT 95 % 94,9 % 95,84% 93,5% Lebih dari target ↑↓ 2 TD 95 % 97,8 % 96,20% 92,57% Lebih dari target ↓↓ 3 Campak 95 % 97,0 % 94,46% 92,57% Kurang dari target ↓↓
Hasil kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)pada tahun 2013 mengalami penurunan, oleh karena pada pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada tahun 2013 ada beberapa sekolah yang anak didiknya tidak diijinkan untuk di imunisasidi sekolah karena ada pemahaman yang meragukan kehalalan imunisasi, kedepannya kerjasama yang sudah baik antara petugas imunisasi, petugas UKS dan pihak sekolah termasuk guru UKS agar lebih ditingkatkan lagi agar hal-hal tersebut dapat diantisipasi sebelumnya misalnya dengan kegiatan
sosialisasi/penyuluhan tentang imunisasi bagi orang tua murid di sekolah.
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2013 mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu ada sekitar 13 orang. Hal ini mengikuti pola lima tahunan kejadian DBD, karena pelonjakan kasus DBD ini pun terjadi di beberapa wilayah yang lain. Namun demikian berkat kesiapsiagaan petugas dalam melaksanakan Penelitian Epidemiologi serta meningkatkan kegiatan pemantauan jentik dalam rangka memutus rantai penularan kasus DBD dapat dihentikan.
Keberhasilan ini pemuntusan rantai penularan kasus DBD ini pun tidak lain karena adanya sistem kewaspadaan di masyarakat sudah baik, sehingga Petugas Demam Berdarah Dengue, Petugas Kesehatan Lingkungan, Petugas Surveilans serta Petugas Promosi Kesehatan dapat
menindaklanjuti dengan cepat. Tabel 2.18
Hasil CakupanProgram DBD
NO KEGIATAN 2011 2012 2013 TREND SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN
1 Penderita DBD − 1 − 1 − 13 =↑
2 Penderita DBD yang Ditangani 1 1 100% 1 1 100% 13 13 100% ==
3 Rumah yang diperiksa Jentik 1717 1717 100% 1740 1740 100% 1757 1757 100% ↑=
4 Rumah yang bebas Jentik 1717 1570 91.4% 1740 1590 90.2% 1757 1618 92,1% ↑↓
5 Kasus DBD yang di PE 1 1 100% 1 1 100% 13 13 100% ==
Upaya pemeriksaan jentik berkala oleh kader serta kegiatan monitoring pelaksanaan jentik berkala oleh petugas sangat membantu dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat DBD. Upaya ini harus dibantu oleh upaya semua masyarakat kelurahan jagasatru untuk melakukan gerakan 3M (menutup, menguras, mengubur) dalam rangka pemberantasan jentik nyamuk aedes aegypti.
1. Surveillans
Pelaksanaan program surveillans di wilayah kerja UPTD Puskesmas sudah cukup baik karena ditunjang dengan adanya pengumpulan data epidemiologi yang di dapat dari kegiatan dalam dan luar gedung yang berpotensi menjadi wabah cepat dan lengkap oleh petugas. Dengan adanya data epidemiologi yang lengkap maka kegiatan penanggulangan penyakit dapat dilaksanakan dengan mudah dan cepat sehingga kejadian KLB serta perluasan wilayah KLB dapat dicegah. Pertemuan rutin antara petugas kesehatan (TEPUS) dalam rangka menggali permasalahan kesehatan di wilayah kerja sudah dilaksanakan dengan baik di UPTD Pudkesmas Jagasatru, sehingga kerjasama lintas program antar petugas kesehatan sudah berjalan dengan baik.
Kerjasama lintas program antar petugas puskesmas, lintas sektoral, dukungan tokoh masyarakat dan upaya peran serta seluruh masyarakat dalam membangun sistem pengamatan penyakit serta faktor-faktor resiko resikonya diharapkan dapat mencegah timbulnya penyakit menular di masyarakat yang dapat berpotensi menjadi KLB.
Adapun penemuan kasus yang berpotensi menjadi wabah dapat dilihat pada Tabel 2.19 :
Tabel 2.19
Hasil Kegiatan Surveillans
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
NO NO
NAMA KEGIAT AN
2011 2012 2013
TRE ND SASAR
AN HASIL SASARAN HASIL SASARAN HASIL
1 Penemua
n kasus
campak 2
Penemua n kasus DBD
– 1 – 1 − 13 = ↑
3 Penemuan kasus
diare
1.548 1.588 688 845 1.392 887 ↓ ↑
4
Penemua n kasus chikungu nya
– – – – − 8 = ↑
5
Penemua n kasus flu burung
– – – – – – = =
6
Penemua n kasus AFP
– – – – – – = =
7 Penemuan kasus
HFMD
– – – – – 2 =↑
.
1. Diare
Pelaksaan program Diare sudah cukup baik, penemuan kasus diare cukup banyak di wilayah UPTD Puskesmas Jagasatru hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor yaitu karena
kepadatan penduduk yang sangat tinggi sehingga sanitasi lingkungan menjadi kurang baik, kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi.
Tabel2.20
Hasil Cakupan Program Diare
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011 – 2013
NO NAMA
KEGIATAN TARGET
CAKUPAN
KETERANGAN TREND
2011 2012 2013
1 Penemuan kasus(semua umur) 10% 189% 122,8% 131% Lebih dari target ↓ ↑ 2 Diare Balita 20% 177% 136,7% 132% Lebih dari target ↓ ↓
masyarakat dalam upaya pencegahan kematian akibat diare telah dilakukan melalui kegiatan rehidari oral yaitu pendistribusian oralit oleh kader posyandu kepada penderita diare.
1. ISPA
Pelaksanaan program ISPA di Puskesmas Jagasatru telah berjalan cukup baik, hal ini ditandai dengan penemuan kasus ISPA yang cukup baik. Pada kasus ISPA Pneumonia yang memerlukan penanganan lebih lanjut telah dirujuk ke RS, yang kemudian akan dilakukan pemantauan pasca perawatan oleh petugas dalam rangka care seeking untuk mencegah kematian bayi / balita akibat Pneumonia.
Diharapkan dengan jumlah penemuan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang masih kurang dari target ini lebih menggambarkan sudah baiknya status kesehatan masyarakat khususnya masyarakat wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru.
Tabel2.21
Hasil Cakupan Program ISPA
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011 – 2013 NAMA
KEGIATANTH SASARAN TARGETHASIL CAKUPANKETERANGAN TREND Penemuan
kasus ISPA pneumonia
2011 146 166 221 Lebih dari target ↓ ↑ 2012 90 90 67 Kurang dari target
2013 105 105 73 Kurang dari target
Namun demikian penemuan kasus dan penanganan kasus ini masih harus lebih ditingkatkan lagi dengan kerjasama yang baik antara lintas program dan kerjasama petugas, petugas bina wilayah (binwil) serta dengan kader kesehatan.
1. Hasil Kegiatan Program TB Paru
Pelaksanaan program TB Paru di UPTD Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik, penemuan kasus serta penemuan suspek sudah melampaui target yang seharusnya dicapai. Angka konversi belum mencapai target ini disebabkan oleh karena penderita yang ditemukan pada tahun tsb ada beberapa yang belum menyelesaikan pengobatan.
Selain penderita yang diobati adalah penderita dengan BTA + (positif) , beberapa penderita ada yang tidak dapat mengeluarkan sputum / setelah beberapa pemeriksaan BTA selalu hasilnya – (negatif) oleh karena pada pemeriksaan fisik pasien, didapatkan beberapa gejala yang mengarah pada kelainan TB paru serta hasil dari pemeriksaan RÖ + (positif) maka penderita diberikan pengobatan TB untuk mencegah terjadinya penularan penyakit TB paru pada orang-orang sekitarnya.
Tabel 2.22
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011 – 2013
2011 2012 2013
SASAR
AN CAKUPAN SASARAN CAKUPAN SASARAN CAPAIAN CAKUPAN 1 Penemuan kasus 100% 21 100% 11 109% 10 11 110%
n Suspek 68% 210 68.57% 110 122% 100 147 147%
Melebi
5 Angka kesalaha n laborat
Angka kesembuhan yang telah mencapai 100% didapat dari pemeriksaan sputum ulang penderita pada bulan terkhir pengobatan yang menyatakan kuman BTA sudah negatif (kuman BTA sudah tidak ditemukan pada pemeriksaan mikroskopik apus sputum).
Laboratorium UPTD Puskesmas Jagasatru mulai tahun 2012 sudah diberikan kewenangan oleh Dinas Kesehatan Kota Cirebon sebagai Laboratorium yang dapat dan mampu memeriksa dan membaca hasil pemeriksaan apus sputumnya sendiri. Dengan demikian sejak awal tahun 2012 UPTD Puskesmas Jagasatru tidak perlu lagi merujuk pemeriksaan mikroskopik sputum ke Laboratorium Prn yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Cirebon. Hal ini ditunjang dengan adanya tenaga analis serta sarana prasanana yang telah memenuhi persyaratan sebagai laboratorium pembaca sendiri hasil pemeriksaan TB paru. Dalam menjaga mutu dari hasil
pemeriksaan mikroskopik sputum tersebut, sediaan-sediaan pemeriksaan sputum pasien (preparat) di laboratorium UPTD Puskesmas Jagasatru selalu di lakukan pemeriksaan ulang mikrokopik oleh Laboratorium Kesehatan Daerah sebagai standar prosedur tetap yang harus dilaksanakan dalam penemuan dan penatalaksanaan program TB. Dalam pemeriksaan kroscek ini Laboratorium UPTD Puskesmas Jagasatru telah melaksanakan kegiatannya dengan cukup baik karena angka kesalahan dalam pembacaan preparat adalah 0 atau hasilnya telah sama / sesuai dengan hasil pembacaan Laboratorium Kesehatan Daerah.
Angka TB anak melebihi dari target, hal ini bisa terjadi karena mungkin saja suspek/penderita yang ada di wilayah UPTD puskesmas Jagasatru yang sebenarnya adalah lebih dari angka proyeksi yang telah ditentukan atau juga mungkin karena over diagnosis dari petugas. Untuk mengurangi kemungkinan yang kedua (over diagnosis) petugas UPTD Puskesmas selalu diupayakan untuk selalu memperhatikan SOP penatalaksanaan TB pada anak (termasuk didalamnya sistem skoring).
1. Penyakit Kelamin
Pada Bulan September tahun 2013, UPTD Puskesmas Jagasatru ditunjuk sebagai Layanan HIV (Human Immunodeficiency Virus) – IMS (Infeksi Menular Sexual) Komprehensif
Berkesinambungan (LKB HIV-IMS) dimana pelayanannya meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (paripurna) bagi individu dan masyarakat yang membutuhkan. Diharapkan dalam layanan ini orang yang tidak sakit agar semakin sehat, yang sakit agar makin sehat, yang belum terinfeksi agar tidak tertular dan yang sudah terinfeksi agar kualitas hidup meningkat. UPTD Puskesmas Jagasatru telah memiliki tim yang sudah dilatih Layanan HIV (Human
Immunodeficiency Virus)–IMS (Infeksi Menular Sexual) Komprehensif Berkesinambungan (LKB HIV-IMS) yang terdiri dari tenaga promosi kesehatan, dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat dan analis.
Kegiatan yang sudah di laksanakan oleh UPTD Puskesmas Jagasatru terkait layanan LKB HIV- IMS, dapat di lihat pada tabel 2.23 dibawah ini.
Tabel 2.23
Kegiatan LKB HIV – IMS
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
No Kegiatan Tujuan
1 Sosialisasi Kegiatan LKB IMS-HIV ke Camat Kecamatan Pekalipan dan ke Lurah Kelurahan Jagasatru Sosialisasi dan Koordinasi lintas sektor 2 Sosialisasi Kegiatan LKB IMS-HIV ke Kecamatandan
Kelurahan
Koordinasi dan membangun jejaring 3 Pertemuan Petugas Puskesmas Sosialisasi dan membangun jejaring 4 Pertemuan Komunitas (Remaja, Kader, PKK) bekerja samadengan KPA, LSM Cipta Rasa, LSM Duta Remaja Sosialisasi dan membangun jejaring 5 Sosialisasi pada pertemuan tingkat Kecamatan dan
Kelurahan
Sosialisasi dan membangun jejaring
6 Mobile Klinik Test Mobile VCT dan IMS
Hasil deteksi dini IMS – HIV AIDS dengan pemeriksaan darah du UPTD Puskesmas Jagasatru adalah sebagai berikut :
Tabel 2.24
Hasil Kegiatan LKB HIV – IMS
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
No Kegiatan Jumlah
Pemeriksaan Positif Interminate
1 Tes VDRL 58 3 –
2 Tes HIV-AIDS 203 0 8
Dari hasil pemeriksaan terdapat 8 (delapan) orang interminate yang artinya orang tersebut harus dilakukan pemeriksaan ulang setelah 6 (enam) bulan pemeriksaan pertama.
1. Pes/Rabies
Untuk kegiatan program Pes/Rabies pada tahun 2011 – 2012 tidak ada penemuan kasus di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru.
Tabel 2.25
Hasil Cakupan Program Pes/Rabies
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011 – 2013
TAHUN NAMA
KEGIATAN SASARAN TARGET
HASIL
CAKUPAN KETERANGAN
2011 Rabies 0 0 1 Suspek
2012 Rabies 0 0 0 −
2013 Rabies 0 0 0 −
1. Filariasis
Tidak ditemukan kasus/penderita Infeksi Filariasis pada tahun 2011 dan 2012 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru.
Hasil Cakupan Program Filariasis
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011 – 2013
TAHUN NAMA
KEGIATAN SASARAN TARGET
HASIL
CAKUPAN KETERANGAN
2011 Rabies 0 0 1 Suspek
2012 Rabies 0 0 0 −
2013 Rabies 0 0 0 −
2. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN 2.1USAHA KESEHATAN SEKOLAH
Ada 16 (enam belas) sekolah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru, daftar sekolah dapat dilihat pada Tabel.2.27 di bawah ini :
Tabel 2.27
Data Sekolah Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
Sekolah Jumlah Sekolah
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Jumlah PAUD − 2 3
Jumlah TK 5 2 2
Jumlah SD 14 8 8
Jumlah SLTP 2 2 2
Jumlah SLTA 1 1 1
Adapun hasil kegiatan perjaringan anak sekolah dalam rangka deteksi dini penyakit pada anak-anak sekolah dapat dilihat pada Tabel 2.28 berikut :
Tabel 2.28
Hasil Cakupan Program Usaha Kesehatan Sekolah UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
NO NAMA
KEGIATAN TARGET
CAKUPAN
KETERANGAN TREND 2011 2012 2013
4 Penjaringan SMA/MA 100 % 100 % 100 % 100% Mencapai target = = 5 Pemeriksaan
berkala 100 % 100% 100% 100% Mencapai target = = 6 Pemberian obat cacing 100 % 100 % 100 % 100% Mencapai target = =
Pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru telah berjalan cukup baik, cakupan program seluruhnya telah mencapai target. Koordinasi lintas program antar petugas serta koordinasi lintas sektor antara UPTD Puskesmas Jagasatru dengan UPTD Pendidikan Kecamatan Pekalipan dan pihak sekolah sudah terjalin cukup baik.
2.2 KESEHATAN JIWA Tabel 2.29
Hasil Cakupan Program Kesehatan Jiwa UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
N
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Keteran
20% 33.065 0,92% 38.852 0,6% 35.451 19,9%
Hasil
Pelaksanaan Program Kesehatan Jiwa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru pada tahun 2011-2012 belum maksimal, untuk cakupan penemuan kasus/deteksi dini gangguan kesehatan jiwa masih sagat kurang dan trendnya mengalami penurunan, tahun 2011 cakupan hanya 0,92% dan tahun 2012 menurun lagi menjadi 0,6%.Pada tahun 2013 cakupan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa meningkat menjadi 19,9% hampir mencapai target.Beberapa kasus telah mendapatkan penangan oleh psikolog melalui kegiatan konseling di Puskesmas. Kegiatan konseling oleh psikologi ini diselenggarakan setiap 2 (dua) minggu sekali, yaitu pada hari rabu minggu I dan minggu III setiap bulannya.
karena dokter dan petugas di UPTD Puskesmas Jagasatru belum pernah mendapatkan pelatihan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa.
Kerjasama serta komunikasi harus ditingkatkan antara petugas pemegang program dengan dokter pemeriksa serta dengan seluruh binwil di wilayah kerja untuk penemuan/deteksi dini gangguan kesehatan jiwa. Sehingga penderita gangguan kesehatan jiwa bisa mendapatkan haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik.
2.3 PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT Tabel 2.30
Hasil Cakupan Program Perawatan Kesehatan Masyarakat UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
N
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
KET TREND
80% 510 64% 288 79,86% 437 (348)79, 63%
Bayi resti yg 8 KKR yg selesai dibina
K
M I
52 0 0 Th.2011 msh
banyak terdapat KM I di
Th. 2012 & terdapat KM II di kembali di th 2013
↑ ↓
Lanjutan Tabel 2.30 :
N
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
KET TREND
Pelaksanaan Program Perkesmas (Perawatan Kesehatan Masyarakat) adalah perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal , sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya masyarakat. Dalam pelaksanaannya
koordinator perawat (petugas perkesmas) harus bekerja sama dengan petugas lintas program yang lain, sehingga tersedianya data yang memadai yang dapat dipergunakan dalam pemantauan serta intervensi kegiatan kesehatan masyarakat ini.
Adapun hasil akhir cakupan pembinaan untuk setiap kelompok rawan yang selesai dibina adalah 23% dari kasus yang ada, dan hasil cakupan program perawatan kesehatan masyarakat di UPTD Puskesmas Jagasatru beberapa tidak mencapai target. Perlu adanya kerjasama dan koordinasi yang lebih intensive untuk pencapaian cakupan perkesmas selanjutnya.
2.4 KESEHATAN MATA Tabel 2.31
Hasil Cakupan Program Kesehatan Mata UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
N
2011 2012 2013
KET TREND SASA
RAN HASIL CAKUPAN SASARAN ILHASCAKUPAN SASARAN HASIL CAKUPAN
1
5% 6.009 196 3,26% 5.680 323 5,65% 5.920 651 10,99% Mele
Pelayanan Kesehatan Mata di Puskesmas Jagasatru telah berjalan dengan baik, trend menunjukan adanya peningkatan pelayanan pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2012. Pelayanan tersebut dilakukan di dalam dan di luar gedung Puskesmas. Selain itu juga dilaksanakan secara khusus untuk penjaringan pasien penderita penyakit Katarak senillis di masyarakat baik oleh dokter, petugas ataupun oleh kader kesehatan.
Hasil Cakupan Program Lansia
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2011-2013
N
Th. 2011 Th. 2011 Th. 2013
KET TREND
Pelayanan Kesehatan Lansia di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru telah berjalan dengan baik trendnya meningkat antara tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Pelayanan lansia resti belum terlayani sesuai harapan karena dari jumlah sasaran lansia yaitu sekitar ± 433 orang, lansia yang secara aktif datang ke posbindu dan puskesmashanya 297 orang lansia saja.Meskipun demikian, lansia resti yang sudah dilayani baik oleh petugas puskesmas di lapangan maupun pelayanan di dalam gedung, selalu dilakukan pemantauan oleh petugas, binwil dan kader kesehatan.
UPTD Puskesmas Jagasatru memiliki 10 (sepuluh) Pos Bindu binaan, dimana masing-masing Pos Bindu akan dikunjungi petugas peukesmas 1 (satu) bulan sekali.
III. KUNJUNGAN PUSKESMAS
1.1. JUMLAH KUNJUNGAN BP UMUM 1. Baru
Tabel 2.33
Jumlah Kunjungan Baru BP Umum UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2012
Tabel 2.34
Kunjungan baru BP Umum tahun 2013 bila dibandingkan dengan tahun 2012 ada peningkatan 106 kunjungan (1,31%).
1. Lama Tabel 2.35
Jumlah Kunjungan Lama BP Umum UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2012
Tabel 2.36
Jumlah Kunjungan Lama BP Umum UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
Kunjungan lama BP Umum tahun 2013 bila dibandingkan dengan tahun 2012 ada penurunan 2.842 kunjungan (5,36%).
2.1. JUMLAH KUNJUNGAN BP GIGI 1. Baru
Tabel 2.37
Jumlah Kunjungan Baru BP GIGI UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2012
Tabel 2.38
Jumlah Kunjungan Baru BP GIGI UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
Kunjungan baru BP Gigi tahun 2013 bila dibandingkan dengan tahun 2012 ada penurunan 858 kunjungan (15,67%).
1. Lama Tabel 2.39
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2012
Tabel 2.40
Jumlah Kunjungan Lama BP GIGI UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
Kunjungan lama BP Gigi tahun 2013 bila dibandingkan dengan tahun 2012 ada peningkatan 733 kunjungan (39,17%)
3.1. JUMLAH KUNJUNGAN KIA 1. Baru
Tabel 2.41
Jumlah Kunjungan Baru KIA
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2012
Tabel 2.42
Jumlah Kunjungan Baru KIA
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
Kunjungan baru KIA tahun 2013 bila dibandingkan dengan tahun 2012 ada penurunan 104 kunjungan (6,72%).
1. Lama Tabel 2.43
Jumlah Kunjungan Lama KIA
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2012
Jumlah Kunjungan Lama KIA
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
Kunjungan lama KIA tahun 2013 bila dibandingkan dengan tahun 2012 ada penurunan 434 kunjungan (10,02%).
4.1. JUMLAH KUNJUNGAN UPTD PUSKESMAS JAGASATRU
Dibawah ini akan ditampilkan jumlah kunjungan UPTD Puskesmas Jagasatu dari tahun 2012 dan tahun 2013.
Tabel 2.45
Jumlah Kunjungan
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2012 Kunjungan Penderita Jumlah
Umum 16.649
Askes 2.241
Astek 228
Keuring 781
Kartu Sehat 10.668
CMS 179
Gratis Lainnya 8.096
Total Jumlah 38.841
Asal Penderita Jumlah
Kota Umum 12.448
Kota Askes 2.003
Kota Astek 226
Luar Kota Umum 8.446
Luar Kota Askes 255
Luar Kota Astek 7
Total Jumlah 23.425
Klasifikasi Penderita Jumlah
0 – 1 th 2.208
5 – 14 th 5.556
Selebihnya 25.517
Total Jumlah 38.841
Tabel 2.46
Jumlah Kunjungan
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013 Kunjungan Penderita Jumlah
Umum 21.008
Askes 1.950
Astek 235
Keuring 899
Kartu Sehat 8.987
CMS 1.207
Gratis Lainnya 1.156
Total Jumlah 35.442
Asal Penderita Jumlah
Kota Umum 10.630
Kota Askes 1.820
Kota Astek 231
Luar Kota Umum 10.378
Luar Kota Askes 146
Luar Kota Astek 40
Total Jumlah 23.245
Klasifikasi Penderita Jumlah
0 – 1 th 1.760
1 – 5 th 4.895
5 – 14 th 5.461
Selebihnya 23.331
Jumlah total kunjungan pada tahun 2013 bila dibandingkan dengan tahun 2012 ada penurunan sekitar 3.399 (4,58%) pengunjung, ini karena pengunjung gratis lainnya ada penurunan skitar 6.940 pengunjung.
5.1. 10 (Sepuluh)PENYAKIT TERBANYAK Tabel 2.47
Jumlah 10 Penyakit Terbanyak
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
No Diagnosa
Tahun 2013 Jumlah
Kunjungan %
1 ISPA 11.781 42,08
2 Hipertensi 3.606 12,88
3 Myalgia 3.261 11,65
4 Diare & diare akut 2.400 8,57
5 Dispepsia 1.539 5,5
6 Migren & sindrom nyeri kepala 1.347 4,81
7 DM tidak spesifik 1.256 4,49
8 Gout 1.215 4,34
9 Dermatitis Kontak 840 3
10 Low Back Pain 749 2,68
Jumlah 27.994 100
Dari data kunjungan pasien di UPTD Puskesmas Jagasatru tahun 2013, didapat informasi mengenai 10 penyakit terbanyak di UPTD Puskesmas Jagasatru. Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Penyakit ISPA (42,08%), Hipertensi (12,88%), Myalgia (11,65%), Diare (8,57%) dan Dispepsia (5,5%) masih merupakan penyakit terbanyak di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru. Hal ini dapat dimengerti karena wilayah Kelurahan Jagasatru merupakan wilayah yang1. tingkat kepadatan penduduknya sangat tinggi rata-rata 30.563 jiwa/Km2, dengan tingkat hunian >6 jiwa/rumah, ini merupakan tingkat hunian yang cukup padat dan potensial terhadap penularan penyakit.2. 57,69% (6.099 jiwa)Penduduk di Kelurahan Jagasatru adalah mayarakat miskin, tentunya ini erat kaitannya dengan tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Jagasatru yang akan berdampak baik langsung ataupun tidak langsung pada tingkat kesehatan individu serta masyarakat di kelurahan Jagasatru.
6.1. KEUANGAN
Sumber pembiayaan operasional dan kegiatan program di UPTD Puskesmas bearasal dari Dinas Kesehatan Kota yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Cirebon ataupun berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang berasal dari pusat. Adapun besaran jumlah penerimaan keuangan di UPTD Puskesmas Jagasatru dapat di lihat pada Tabel 2.48.
Jumlah Penerimaan Keuangan
UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2012
NO Kegiatan Penerimaan Pengeluaran Saldo
APBN(Rp) APBD(Rp) Pengembalian
Retribusi 0 68.812.750 68.812.750 0
UKS 0 500.000 500.000 0
Wabah, Bencana dan
Kesling 0 1.423.523 1.423.523 0
KIA & KB 0 14.197.500 1.419.7500 0
Gizi 0 44.808.000 44.808.000 0
P2P 0 6.655.000 6.655.000 0
Lansia 2.731.227 2.731.227 0
BOK 74.010.000 0 74.010.000 0
Jamkesmas Des 10 s.d
Nop 2011 59.179.000 0 59.179.000 0
Jamkesmas Des 11 s.d
Nop 2012 64.274.500 0 64.274.500 0
Jumlah 197.463.500 137.704.477 335.167.977 0
BAB. III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
Sesuai dengan arah kebijakan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Cirebon serta Tugas pokok UPTD Puskesmas Jagasatru, sasaran yang ingin dicapai pemerintah Kota Cirebon pada tahun 2013 – 2018 dalam bidang kesehatan adalah “Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang berkualitas” dengan arah kebijakan “Menyediakan Jaminan Pelayanan
Kesehatan Dasar bagi seluruh Warga Kota Cirebon dan menyediakan biaya Operasional Pelayanan Kesehatan Rujukan.
Pada bab ini akan dilakukan Analisa masalah dan pemecahan masalah yang ditemukan di UPTD Puskesmas Jagasatru, mulai dari identifikasi masalah sampai dengan bentuk intervensi kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun sistematika/alur dari proses analisa masalah sampai dengan pemecahan masalah adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
2. Penentuan Prioritas Masalah 3. Perumusan Masalah
4. Mencari Penyebab Masalah
5. Mencari Alternatif Pemecahan Masalah 6. Identifikasi Kegiatan
1. IDENTIFIKASI MASALAH
I. UPAYA KESEHATAN WAJIB Tabel 3.1
Identifikasi Masalah Upaya Kesehatan Wajib di UPTD Puskesmas Jagasatru Tahun 2013
NO PROGRAM TARGET CAKUPAN KESENJANGAN
1
Promosi Kesehatan :
1. Pembinaan UKBMPosyandu Purnama & Mandiri
2. PembinaanPemberdayaan Masyarakat RW
3. Cakupan Individu/ Keluarga melalui Kunjunganrumah
Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana :
1. K1
Trend ↓ dibandingkan th.2012(-) 14,09 %(-) 12,83 %
(-) 6, 44 % (-) 5,99 %
3
Kesehatan Lingkungan : 1. Klinik Sanitasi 2. Kunjungan Rumah
10 %100
% 5,2 %82 % (-) 4,8% dengan trend ↓(-) 18 % dengan trend ↓
4
Perbaikan Gizi Masyarakat :
1. Balita yg ditimbang naik berat badannya ( N/D )
2. Tingkat partisipasi masyarakat (D/S) 3. Pencapaian program (N/S)
80 % 85
Trend ↓ dibanding th. 2012
5 Pencegahan dan Penanggulangan
1. Imunisasi
Semua Antigen / Jenis imunisasi dasar 2. DBD
3. Surveillans 4. Diare
5. ISPA Pneumonia
− − − 105
− − − 73
meningkat >>
Tidak ada kesenjangan Tidak ada kesenjangan Penemuan kasus ISPA Pneumonia Masih kurang
II. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
NO PROGRAM TARGET CAKUPAN KESENJANGAN
1
Publik Health Nursing (PHN) / Perawatan Kesehatan Masyarakat
1. Keluarga rawan yg dibina 2. Anak balita resti yg
memperoleh pembinaan 3. Lansia yg memperoleh
pembinaan
4. Perawatan Tindak Lanjut 5. KM II
6. KM III 7. KM IV
8. Maternal selesai dibina 9. Bayi selesai dibina 10. Balita selesai dibina 11. Lansia selesai dibina 12. Penyakit kronis selesai
– Semua kegiatan PHN, baik dari jumlah sasaran serta target Trend ↓
dibanding th.2012- Jumlah keluarga rawan yang dibina menurun- Jumlah keluarga yang selesai dibina
menurun
2
Kesehatan Lanjut Usia (Lansia)
1. Lansia Resti 40 % 32,59 %
1. PRIORITAS MASALAH
Setelah melakukan identifikasi masalah-masalah yang ada di UPTD Puskesmas Jagasatru baik dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan maka, didapatlah 4 (empat)
masalah yaitu :
1. Rendahnya Cakupan Kesehatan Ibu dan Anak
2. Rendahnya Cakupan Balita yang berat badannya naik saat penimbangan 3. Rendahnya Cakupan Pelayanan Imunisasi pada Balita
4. Rendahnya Cakupan Klinik Sanitasi dan Kunjungan Rumah
Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan perlu dilakukan untuk menentukan masalah kesehatan mana yang perlu mendapat perhatian lebih dari masalah kesehatan lainnya.Untuk penentuan prioritas masalah kesehatan yang ada, dilakukan menggunakan Analisis USG dengan
mempertimbangkan Kriteria sebagai berikut :
U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak)
S : Seriousness(tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penaganan masalah)
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalahmulai terlihat dan sesudahnya)
PENILAIAN KRITERIA
NILAI KRITERIA
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serius Tumbuh
2 Kurang urgen Kurang serius Kurang tumbuh 1 Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh
Dengan menjumlahkan (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas masalah kesehatan. TabelANALISIS PENETAPAN PRIORITAS MASALAH
NO MASALAH POKOK U S G TOTAL
1 Rendahnya Cakupan Kesehatan Ibu dan Anak 4 4 4 12 2 Rendahnya Cakupan Balita Yang Berat Badannya naik saat Penimbangan 3 3 2 8 3 Rendahnya Cakupan Pelayanan
4 Rendahnya Cakupan Klinik Sanitasi dan Kunjungan Rumah 3 2 2 7
Dengan menjumlahkan (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas masalah kesehatan. Dengan demikian pioritas masalah yang ada di UPTD Puskesmas Jagasatru adalah “Rendahnya Cakupan Kesehatan Ibu dan Anak”
1. PERUMUSAN MASALAH
Identifikasi permasalahan-permasalahan kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jagasatru dilakukan dengan menganalisa data-data hasil cakupan program UPTD Puskesmas Jagasatru dalam kurun satu tahu yaitu pada bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2013. Dari hasil analisa data-data cakupan program tersebut, kemudian didapatkan beberapa prioritas masalah yang muncul, yang pada akhirnya didapatkan 3 (tiga) pokok masalah yang akan menjadi prioritas utama dalam pemecahan masalah kesehatan yang ada di wilayah UPTD
Puskesmas Jagasatru.
Setelah itu barulah dilakukan pengkajian terhadap ke-3 masalah tersebut, siapa yang terkena dampak dari permasalahan tersebut, sebesr apa masalah yang ditimbulkan, dimana terjadi masalah tersebut, kapan masalah tersebut terjadi.
No MasalahKesehatan Yang terkena Masalah Besarnya MasalahDimana TerjadinyaMasalah
Kapan Masalah tersebut Terjadi
1
Kesehatan Ibu dan Anak:K1 & K4Kn1 s/d N3B2 s/d B12
Ibu Hamil Bayi
Tidak terpantau nya resti bumil Terjadi
penyulit pada bumil yang tidak diketahui oleh petugas kesehatan Penyulit
intra dan post partum dapat menyebabk an beberapa kejadian pd bayi spt :IUFD, Asfiksia, BBLR dll.
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jagasatru