PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA SEBAGAI
KESIAPSIAGAAN KEBAKARAN DI SMAN 5 SURABAYA
Karsa Cipta ini disusun untuk mengikuti lomba Karsa cipta siswa
SMA/SMK/MA sederajat
Tingkat Nasional Airlangga Innovation Technology Competiton 2017
Diusulkan Oleh :
Maulana Hanif Ibrahim
19784
Fakhri Jauhar
19719
SMA Negeri 5
Surabaya
LEMBAR PENGESAHAN
Lomba Karsa cipta Siswa SMA/SMK/MA Sederajat Tingkat Nasional
Airlangga Innovation Technology Competition 2017
1. Judul :Pengembangan Karakter Siswa Terhadap Kesiapsiagaan kebakaran di SMAN 5 Surabaya
2. Ketua Kelompok
a. Nama lengkap : Maulana Hanif Ibrahim b. NIS : 19784
c. Asal sekolah : SMAN 5 Surabaya d. No. Telp/HP : 085852387102
3. Ketua Kelompok
a. Nama lengkap : Fakhri Jauhar b. NIS : 19719
4. Guru Pembimbing
a. Nama Lengkap : Drs. Bambang Irawan Novianto b. NIP : 19611116 2007011 005
c. No. Telp/HP : 082140719570
d. Alamat : Bratang Gedhe 3B/11 Surabaya
12 September 2017
Guru Pembimbing
Drs. Bambang Irawan N. NIP. 19611116 2007011 005
Penulis
Hanif Ibrahim
NIS. 19784
Mengetahui,
Wakasek kesiswaan SMAN 5 Surabaya
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARSA CIPTA
Kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Maulana Hanif Ibrahim
Alamat : City Home Regency E-6, Keputih Sukolilo Nama : Fakhri Jauhar
Alamat : Jl Teknik Komputer IV Perum ITS U-135 Surabaya
Dengan ini menyatakan bahwa kami adalah penulis/inventor dari karsa Cipta yang berjudul PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA DI SMAN 5 SURABAYA yang kami ajukan untuk dapat mengikuti lomba Airlangga Innovation Technology Competition 2017 dan menyatakan bahwa karsa cipta tersebut benar-benar merupakan hasil ide orisinil dan pengembangan (studi pustaka) kami sendiri dan bukan merupakan essay orang lain, saduran atau hasil penjiplakan dari orang lain. Apabila ada konsekuensi hukum akibat adanya tuntutan dari pihak lain yang merasa dijiplak, maka akan menjadi tanggung jawab kami sepenuhnya.
Kata Pengantar Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Alhamdullilahirabbil Alamin
Assolatuwasalamu ala asrofil anbiya wamursalin
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil percobaan ini. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat dan salam atas junjungan Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari Alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang.
Dalam penyusunan laporan hasil percobaan ini tentu saja jauh dari kesempurnaan. Kerena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan dan perbaikan tugas ini.
Akhirnya, kepada seluruh pihak yang turut memberikan partisipasi dalam terwujudnya hasil penelitian ini, tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih.
Mudah-mudahan laporan penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.
Penulis
Daftar Isi
Abstrak……….
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang………. 1.2 Perumusan masalah……….. 1.3 Tujuan dan manfaat……….. BAB II Tinjauan pustaka
2.1 Teori Dasar Kebakaran……… 2.2 Definisi Karakter………. 2.3 Definisi Pelajar………. Daftar riwayat hidup……….
Daftar Gambar
ABSTRAK
PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA TERHADAP KESIAPSIAGAAN KEBAKARAN DI SMA
NEGERI 5 SURABAYA
Maulana Hanif Ibrahim
Fakhri Jauhar
Siswa SMA Negeri 5 Surabaya
Kesiapsiagaan bencana terhadap kebakaran merupakan karakter yang harus dimiliki oleh setiap
siswa, Dari survey yang dilakukan terhadap 11 siswa,terdapat 90 persen siswa yang tidak tahu tentang
kesiapsiagaan bencana. Menurut Hasil survey banyak siswa di SMAN 5 Surabaya yang belum memiliki
kecakapan terhadap bencana kebakaran yang dapat terjadi sewaktu-waktu, Padahal kebakaran merupakan
bencana yang mampu menghanguskan harta dan benda dengan cepat serta bila tidak cepat ditangani maka
akan memakan korban yang cukup banyak. Oleh karenanya dierlukan uaya mnegnbangan tanggap
bencana kebakaran.
Pendekatan yang dilakukan untuk mengembangkan karakter siapsiaga adalah dengan pendekatan
sosial-ilmiah, dengan pendekatan social diharapkan siswa mampu untuk peka terhadap bencana
kebakaran tidak hanya di sekolah namun juga masyarakat, dan pendekatan ilmiah bertujuan untuk
memberi pemahaman terhadap siswa tentang asal-usul kebakaran, cara pencegahan, mengenali jenis
kebakaran, pertolongan pertama terhadap korban, dan cara menghubungi dinas terkait
Langkah-langkah yang dibuat adalah dengan cara membuat video, poster dan berbagai macam
alat edukasi interaktif lain yang menarik secara visual, membentuk tim fasilitator di setiap kelas,
menyiapkan alat pemadam kebakaran (APK) dilokasi yang strategis, mengadakan simulasi terhadap
kebakaran dan menyiapkan nomor yang sewaktu-waktu dapat dihubungi. Pengembangan ini akan berjalan
terus menerus dan berkembang seiring dengan kebutuhan zaman, tidak hanya berhenti sebagai gagasan
saja.
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
Saat ini banyak sekali siswa di SMAN 5 Surabaya yang belum menegerti tentang cara penanggulangan bencana khusunya kebakaran di lingkungan Sekolah, Dengan adanya
pengembangan karakter diharapkan para siswa mampu untuk lebih siap saat menanggapi bencaba kebakara
2. Perumusan Masalah
- Apa langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan angka sadar terhadap bencana di SMAN 5 Surabaya ?
- Siapa yang haru kita hubungi saat terjadi kebakaran ? - Apa yang harus kita lakukan agar tidak terjadi kebakaran ? 3. Tujuan dan Manfaat
- Siswa mengerti cara menyelamatkan diri saat terjadi bencana kebakaran - Siwa dapat melakukan langkah preventif agar tidak terjadi kebakaran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori dasar kebakaran
2.1.1 Teori Api
2.1.1.1 Definisi Api
Api didefinisikan sebagai suatu peristiwa/reaksi kimia yang diikuti oleh pengeluaran asap, panas, nyala dan gas-gas lainya. Api juga dapat diartikan sebagai hasil dari pembakaran cepat (Pusdiklatkar,2016). Untuk bisa terjadi api diperluka 3 (tiga unsur) yaitu bahan bakar, udara (oksigen) dan sumber panas. Bilamana ketiga unsur tersebut berada dalam suatu konsentrasi yang memenuhi syarat, maka timbullah reaksi oksidasi yangd dikenal sebagai reaksi pembakaran (Siswoyo,2007 ;IFSTA, 1993)
2.1.1.2 Teori Segitiga Api
Secara sederhana susunan kimiawi dalam proses kebakaran dapat diistilahkan dengan istilah “Segitia api”. Teori segitiga api ini dapat menjelaskan bahwa untuk dapat
berlangsungnya proses nyala api diperlukan adanya 3 unsur pokok, yaitu bahan bakar yang dapat terbakar (Fuel), Oksigen (O2) yang cukup dari udara atau dari bahan bakar oksidator, dan panas yang cukup (materi pengawasan K3 penanggulangan kebakran Depnakertrans,2008).
Berdasarkan teori segitiga api tersebut, maka apabila ketiga unsur tersebut akan menghasilkan api. Namun, Apabila salah satu unsur tersebut tidak ada atau tidak berada pada keseimbangan yang cukup, maka api tidak akan terjadi. Prinsip segitiga api ini dipakai untuk mencegah terjadinya kebakaran (mencegah agar api tidak terjadi) dan penanggulangan api yakni memadamkan api yang tak dapat dicegah (Karla,2007;Suma’mur,1989)
2.1.1.3 Teori bidang empat api (Tetrahedon of Fire)
Teori Segitiga api mengalami perkembangan yaitu dengan dimasukkanyanya unsur keempat dalaam terjadinya api yaiti dimasukkanya unsur kimia.Konsep ini dikenal dengan nama
Tetrahedron of Fire. Teori ini ditemukan berdasarkan penelitian dan pengembangan bahan pemadam tepung kimia (Dry Chemical) dan halon (Halogenated Hydrocarbon) ternyata jenis ini mampu memutus rantai api ( Behavior of Fire)
2.1.2 Definisi kebakaran
Kebakran adalah suatu peristiwa oksidasi dengan ketiga unsur (Bahan bakar, Oksigen dan panas) yang berakibat meninggalkan keruguan berupa harta dan benda atau cidera bahkan
kematian (Karla, 2007; NFPA,1986) Menurut Dewan keselamatan dan dewan Kesehatan kerja Nasional (DK3N)
2.1.3 Penyebab Kebakaran
Kebakaran terjadi karena manusia, bencana alam, penyalaan sediri dan unsur kesengajaan seperti yang diungkapkan Agus Triyono (2001)
a. Kebakaran karena bersifat kelalaian, seperti :
- Kurangnya pengertian, pengetahuan tentang penanggulangan terjadinya kebakaran
- kurang hati-hati dalam menggunakan alat atau bahan yang dapat menimbulkan api
b. Kebakaran karena peristiwa alam terutama menyangkut cuaca dan gunung berapi , seperti sinar matahari, letusan gunung berapi, petir, angin dan topan
c. Kebakaran karena penyalaan sendiri, sering terjadi pada gudang–gudang bahan kimia dimana bahan bahan tersebut bereaksi dengan udara, air dan juga dari bahan-bahan lain yang mudah meledak atau terbakar
d. Kebakaran karena unsur kesengajaan, untuk tujuan-tujuan tertentu, misalnya :
- Sabotase untuk menimbulkan huru-hara, kebanyakan dengan alasan politis
- Mencari keuntungan pribadi karena ingin mendapatkan ganti rugi akibat asuransi kebakaran
- Untuk menghilangkan jejak kebakaran dengan cara membakar dokumen atau bukti-bukti yang memberatkannya
- Untuk jalan taktis dengan cara bumi hangus
2.1.4 Klasifikasi kebakaran
Klasifikasi kebakaran adalah penggolongan atau pembagian kebakaran atas dasar jenis bahan bakarnya. Pengklasifikasian kebakaran ini bertujuan untuk memudahkan usaha pencegahan dan pemadaman kebakaran (Soehatman Ramli,2005)
2.1.4.1 Klasifikasi menurut NFPA
NFPA (National Fire Protection Association) adalah suatu lembaga swasta khusus menangani di bidang penanggulangan bencana kebakaran di Amerika Serikat. Menurut NFPA kebakaran dibagi menjadi 4 kelas :
Kelas ini mempunyai ciri jenis kebakaran yang meninggalkan arang dan abu. Unsur bahan yang terbakar biasannya mengadung karbon. Misalnya : kertas, kayu, tekstil, plastic, karet dan busa, dan lain lain yang sejenis dengan itu
Aplikasi media pemadam yang cocok adalah bahan jenis basah yaitu air. Karena prinsip kerja air dalam memadamkan api adalah dengan menyerap kalor dan mampu meresap hingga dalam
2. Kelas B, yaitu kebakaran bahan cair dan gas yang mudah terbakar
Kelas ini terdiri dari unsur bahan kimia yang mengadung unsur hidrokarbon minyakbum dan turuunan kimianya, Misalnya : Bensin, Aspal, Gemuk, Minyak alcohol, Gas LPG dan bahan bahan lain yang sejenis dengan itu
Aplikasi media yang pemadam yang cocok untuk bahan cair adalah jenis busa. Prinsip kerja dalam memadamkan api adalah denancara menutup
permukaan cairan yang mengapung pada permukaan. Aplikasi media pemadam yang cocok untuk bahan gas adalah jenis pemadam yang bekerja atas dasar substitusi oksigen dan atau memutuskan rantai bereaksi yaitu jeis tepung kimia kering atau Co2
3. Kelas C, Yaitu kebakaran listrik yang berteganggan tinggi
Misalnya : peralatan rumah tangga, trafo, computer, televisi, radio, panel listrik, transisi listrik dan lain-lain. Aplikasi media pemadaman yang cocok untuk kelas C adalah bahan kering yaitu tepung kimia atau Co2
4. Kelas D, yaitu kebakaran bahan logam
Bahan pemadam untuk pemadaman logam tidak dapat menggunakan air dan bahan pemadam seperti pada umumnya, karena hal tersebut justru dapat menimbulkan bahaya. Maka harus dirancang secara khusus media pemadam yang cara kerjanya adalah menutup bahan yang terbakar dengan cara menimbukan. Diperlukan pemadam khusu ( Foam, Metal-X dll)untuk memadamkan api jenis ini
2.1.5 Teknik Pemadaman Kebakaran
Memadamkan kebakaran adalah salah satu teknik menghentikan reaksi pembakaran/nyala api. Memadamkan kebakaran dapat dilakukan dengan prinsip menghilangkan salah satu unsur dalam proses nyala api (Depnakertrans,2008). Pembakaran yang menghasilkan nyala api bisa dipadamkan dengan menurunkan temperatur (Cooling), pembatasan oksigen (Dilution) , Menghilangkan atau memindahkan bahan bakar (Starvation), dan memutuskan reaksi rantai api
(Soehatman Ramli,2005) teknik pemadaman dapat dilakukan dengan prinsip yang sesuai dengan jenis kebakaran (Depnakertrans, 2008)
2.1.5.1 Pemadaman dengan pendinginan (Cooling)
Salah satu metode pemadaman api yang paling umum adalah dengan air. Proses pemadaman ini bergantung hingga titik mana diman bahan bakar tersebut tidak dapat menghasilkan gas/asap. Bahan bakar padat dan bahan bakar cair dapat dengn titik bakar tinggi dapar dipadamkan dengan air
2.1.5.2 Pemadaman dengan pembatasan oksigen (Dilution)
2.2 Definisi Karakter
Menururt KBBI Karakter dapat didefinisikan sebagai “ 1 tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain; watak; 2 Komphuruf, angka, ruang, simbol khusus yang dapat dimunculkan pada layar dengan papan ketik berkarakter vmempunyai tabiat; mempunyai kepribadian; berwatak: anak itu ~ an”
2.3 Definisi Pelajar
BAB III penelitian 3.1 Survei
BAB IV Pembahasan 4.1 Pembahasan
Dari tinjauan diatas dan metode penelitian yang kami lakukan kami menyimpulkan bahwa banyak cara untuk mencegah kebakaran namun siswa khusunya siswa SMAN 5 Surabaya masih banyak yang belum mengerti cara untuk menanggulangi bencana kebakaran sehingga perlunya pengembangan karakter dalam meningkatkan angka kesiapsiagaan bencana kebakaran yang ada di lingkungan SMAN 5 Surabaya,
Peningkatan karakter sebaiknya dilakukan sedini mungkin mengingat akan semakin banyak jumlah korban bila kita tidak melakukan penaganan sedini mungkin
PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Dari data yang kami peroleh banyak siswa yang masih belum baham mengenai kesiapsiagaan bencana di lingkungan SMAN 5 Surabaya, namun kami hanya sebatas mencari informasi mengenai kebakaran dan tingkat pemahaman di siswa kami tidak memberikan pemecahan masalah atau solusi karena berbagai keterbatasan
5.2 Saran
Dari Upaya yag kami lakukan, disarankan untuk meneliti lebih lanjut dari apa apa yang kami kerjakan
1. Diperlukan observasi mendalam terhadap permasalah yang ada khususnya yang terjadi di lingkungan sekitar
2. Perlu nya bimbingan dari guru maupun orangtua
3. Manfaatkan segala sumber informasi yang ada mulai Buku, majalah, internet dan jurnal
Daftar Pustaka
Ratri Fatmawati, 2009, Audit Keselamatan, Jakarta: FKM UI KBBI
Daftar Riwayat Hidup
ia menempuh pendidikan di SMAN 5 Surabaya. Ia aktif di berbagai kajian keagamaan di Surabaya. Ia pernah menjadi juara 1 lomba S2LC 2016 yang diadakan oleh Salah satu SMAN favorit di surabaya bidang Bahasa indonesia
Fakhri Jauhan Penyusun yang berusaha menjadi tahfidz quran ini sedang
menempuh pendidikan di SMAN 5 Surabaya, ia pernah menjadi juara 1 Fahrudin Competition pada tahun 2013 bidang yang di tekuninya adalah fisika khususnya fisika terapan, kegemaranya adalah mengaji dan mempelajari Bahasa asing khusnya Bahasa Inggris dan Arab