• Tidak ada hasil yang ditemukan

Grand Design Reformasi Birokrasi dan Com

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Grand Design Reformasi Birokrasi dan Com"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Comprehensive Strategy

(2)

Comprehensive Strategy

Strategi reformasi secara

komprehensif menurut Hahn Been Lee merupakan instrumen yang dipilih oleh agen manajerial pusat untuk

mengontrol satu atau lebih proses administrasi yang pervasif seperti SDM, budgeting, organisasi, dan

(3)

Karakteristik Comprehensive

Strategy

Proyek reformasi harusnya dapat

diaplikasikan dalam sekali waktu oleh pemerintah

Harus memiliki kekuatan dengan

adanya dukungan dari pimpinan politik, juga legislatif dan partai politik

Kesulitan agen reformasi: sulitnya dukungan dari birokrasi karena

(4)

Dukungan politik yang kuat merupakan faktor

penting dalam reformasi, tetapi seperti yang telah disebutkan di atas reformasi adminitrasi harus memperoleh dukungan dari birokrasi.

Proyek reformasi harus punya “functional

linkages” dengan fungsi administrasi yang lain pada waktu yang sama. Namun,

realitanya birokrasi yang ada penuh dengan penolakan untuk melakukan inovasi.

Reformasi membutuhkan komitmen dan

(5)

Reformasi membutuhkan waktu untuk

mengusahakan birokrasi yang

tersegmentasi, waktu untuk mendapatkan ide yang baru atau proses yang

menghubungkan atau memediasi dengan fungsi kontemporer yang lain.

Reformasi harus dilanjutkan secara

(6)

Reformasi komprehensif dianggap sebuah pencapaian segera setelah diumumkan melalui pengumuman yang resmi dari sebuah aksi

pelayanan sipil yang baru atau

sebuah rencana reorganisasi, tapi ini merupakan kekeliruan yang

(7)

Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi

Nasional (Makro: Regulasi nasional, Meso: Penerjemahan Kebijakan)

Kementerian/Lembaga/Pemda

(8)

Personal Reformasi Birokrasi:

Nasional

- Pada tingkat makro : Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional, Tim

Reformasi Birokrasi Nasional.

- Pada tingkat meso: Unit pengelola reformasi birokrasi nasional, tim

independen, tim quality assurance

Instansional (K/L/Pemda)

(9)
(10)

Analisis Grand Design Reformasi

Birokrasi dan Comprehensive Strategy Hahn Been Lee

• Area-area perubahan telah mencakup bidang tata

laksana, organisasi, peraturan perundang-undangan, SDM Aparatur, pengawasan, akuntabilitas, pelayanan publik, dan budaya kerja aparatur (culture set dan mind set)

• Metode pelaksanaan reformasi birokrasi melalui beberapa tahapan yaitu preemtif, persuasive, preventif dan

tindakan atau sanksi.

• Program yang digunakan dalam metode pelaksanaan

reformasi birokrasi dilakukan dengan dua cara yaitu

(11)

Realitanya reformasi birokrasi di

Indonesia kurang memperoleh dukungan secara politik.

Sebagai contoh, tidak adanya Peraturan

(12)

Reformasi birokrasi saat ini lebih

mengarah kepada tingkatan mikro. Hal ini terlihat dengan dibentuknya tim reformasi birokrasi yang

berperan sebagai penggerak dan pelaksana reformasi pada

masing-masing instansi. Hasil dari tingkatan mikro ini secara hirarkis akan

berkontribusi pada pencapaian

(13)

Strategi komprehensif berkaitan dengan

penjelasan mengenai pihak yang menentukan keberhasilan RB

Yang menentukan keberhasilan RB:

Tidak hanya KPRBN dan jajarannya (TBRN, TI, TQA,

dan UPRBN) namun kementerian/lembaga dan pemda

KPRBN dan jajarannya ada untuk meningkatkan

efektifitas pelaksanaan RB melalui ->

kebijakan/pedoman dan kegiatan fasilitasi

Yang menentukan berhasil atau tidaknya pelaksanaan RB adalah kembali kepada komitmen serta upaya

(14)

The Strategy of Administrative

Reform

Incremental Strategy

= Pendekatan Mikro & fokus ke proses Kelebihan : 1. Gradual & Experimantal 2. Less outside

interference

(15)
(16)

Kaitan dengan grand design reformasi RB dilakukan di tingkat mikro, yaitu

tingkat instansi dgn membentuk tim RB.

Hasil dari tingkatan mikro ini secara hirarkis mempengaruhi capaian &

Referensi

Dokumen terkait

TELKOM Tbk CABANG SOLO telah dilaksanakan dengan berpedoman pada Undang-Undang No.3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 1993

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan teknik analisis data model interaktif Miles dan Huberman (2015:12). Langkah- langkah analisis data yaitu pengumpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah abortus iminens yang berhubungan dengan stres oksidatif fokal dalam plasenta definitif juga berhubungan

Tahapan penelitian ini adalah pemeriksaan karakteristik simplisia, pembuatan ekstrak, pembuatan sediaan gel berbasis HMPC (Hidroksi Propil Metil Selulosa) dan krim menggunakan

Frekuensi skill lab responden dalam penelitian ini masih sangat rendah, ini dapat dilihat dari sebagian besar mahasiswa tidak pernah melakukan skill lab mandiri yaitu

KEDUDUKAN JABATAN : DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN UTANG SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL DIREKTUR PINJAMAN DAN HIBAH DIREKTUR SURAT UTANG NEGARA DIREKTUR STRATEGI DAN

Ada enam model yang berbeda yaitu kurikulum 2004 dan 2009, pada setiap kurikulum dipisahkan menjadi tiga yaitu mahasiswa dengan predikat terpuji, sangat memuaskan

Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan berbalik ke arah timur untuk kembali menuju Desa Tokawi, lalu menuju ke Desa Pakis dan menetap di Dusun Sobo selama 98 hari