• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepemimpinan Resume Buku Kepemimpinan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kepemimpinan Resume Buku Kepemimpinan"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Resume Buku “Kepemimpinan dalam Manajemen”

Dosen Pembimbing Tri Cicik Wijayanti

Diajukan Oleh :

Bayu Utomo 13312002

Rizky Efendi 13312014

Restu Wahyuni 13312022

Laili Riziiq M 13312025

Septian Adis 13312027

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

FAKULTAS EKONOMI

PRODI MANAJEMEN

GRESIK

(2)

PENDAHULUAN

Adapun identitas dari buku yang kami baca kemudian dijadikan resensi buku, datanya sebagai berikut :

Judul buku : KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN Pengarang : Dr. Winardi, SE.

Penerbit : PT. Rineka Cipta

Tahun terbit : Cetakan pertama, Oktober 1990 Cetakan kedua, Februari 2000 Tempat penerbit : Jakarta

Dari buku ini, yang berjudul “KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN” berisikan uraian, pembahasan, analisis tentang aneka macam aspek pimpinan, pemimpinan (leadership), dan manajemen yang berlandaskan pandangan sejumlah pakar dalam bidang kepemimpinan dan manajemen. Terdapat 7 (tujuh) bab yang mencakup persoalan-persoalan sebagai berikut :

Bab I : Pemimpin dan Aneka Macam aspeknya Bab II : Kepemimpinan (Leadership)

Bab III : Manusia di dalam lingkungan perusahaan Bab IV : Motivasi manusia

Bab V : Manajemen dan manajer Bab VI : Fungsi-fungsi seorang manajer

Bab VII : Pihak manajer sebagai inisiator perubahan di dalam organisasi.

Dari resensi buku ini dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa yang dalam kurikulum mendapatkan mata kuliah “pemimpin dan kepemimpinan, manajemn, maupun dalam kehidupan sehari-hari dalam melaksanakan tugas sebagai manajer atau calon manajer.

(3)

BAB I

PEMIMPIN DAN ANEKA MACAM ASPEKNYA

Seorang pemimpin adalah seorang yang karena kecakapan-kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan upaya bersama ke arah pencapaian sasaran-sasaran tertentu.

Ada macam-macam jenis pemimpin : pemimpin formal, pemimpin informal, pemimpin dalam bidang keagamaan, pemimpin dalam bidang kebudayaan, pemimpin dalam bidang pendidikan, pemimpin dalam bidang politik yang menghadapi bidang garapan mereka masing-masing.

Poses pemberian pimpinan di dalam lingkungan perusahaan berkaitan dengan berbagai aspek :

1. Aspek Teknis–Organisatoris murni, Perhatian dicurahkan pada penggunaan alat-alat produksi demikan rupa, hingga produk yang dihasilkan sesuai dengan syarat-syarat yang diinginkan oleh para konsumen.

2. Aspek Finansial–Ekonomis, aktifitas rumah tangga perusahaan diterjemahkan kedalam bentuk angka-angka agar dengan demikian dapat dikendalikan.

3. Aspek Manusiawi (Sosial), pusat perhatian diletakan atas faktor manusiawi di dalam lingkungan rumah tangga perusahaan.

Organisator sebagai pemimpin, (Inventor) yang menciptakan hasil-hasil atau karya seni, organisator dalam bidang ekonomi juga harus melaksanakan penciptaan-penciptaan yang berguna secara ekonomis.

Macam-macam tipe organisator :

1. Organisator Harmonis, menyukai orde (keteraturan) dan disiplin. 2. Organisator Disharmonis, jauh lebih dinamis.

3. Petualang, menitikberatkan persoalannya daripada pengetahuannya (INTUISI)

4. Konstruktor, Mengambil resiko seminimal mungkin dan mengadakan perhitungan-perhitungan

5. Ideal, sentripetal atau sentrifugal 6. Materialistik, bersifat sentripetal

(4)

Perbedaan antara formalis dan fungsionalis, formalis adalah orang yang terutama mementingkan aspek-aspek formal organisasinya. Fungsionalis lebih mengutamakan segi manfaat.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seorang organisator sebagai pemimpin. Syarat yang disistematisasi oleh J. Slikboer adalah : sifat serta kemampuan dalam dibang intelektual, seorang yang memiliki bakat intelektual, dikembangkan, intensivitas, orientasi terhadap kenyataan, oportunisme, objektivitas, kemampuan membedakan hal-hal pokok dengan hal tidak penting, kritis, keluwesan jiwa, segera bertinsak, cermat, ingatan yang baik. Sifat yang berhubungan dengan watak. Sifat-sifat tempramental, vitalitas, energi, pushing power, spirit. Sifat dan kemampuan dalam bidang khusus : Sifat dan Kemampuan dalam hal berhadapan dengan manusia, dalam bidang Vak teknis, sifat dan kemampuan primer, sifat dan kemampuan sekunder, sifat dan kemampuan tersier. Pemimpin dan proses berfikir normal, premis pokok Aristoteles : bahwa langkah pertama dalam hal memecahkan suatu masalah terdiri dari tindakan mengakui bahwa problem yang bersangkutan terdapat dengan jalan mengisolasinya dari hal-hal yang berhubungan denganya.

Proses berfikir normal menurut Herbert Spencer : (1) Kenalilah dan isolasilah problem yang bersangkutan (2) Kumpulkanlah fakta-fakta yang dikenal dan kemudian lakukanlah evaluasi tentangnya. (3) Rumuskanlah Kesimpulan-kesimpulan “percobaan” yang mungkin perlu diubah, dimodifikasi ataupun divariasi. (4) Rumuskanlah kesimpulan akhir (5) Telitilah hasil-hasil guna mengetahui apakah perlu dilakukan revisi.

Metode umum pemikiran dan penguraian berfikir normal : Penguraian deduktif terdiri usaha menarik sesuatu kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang dikenal/diketahui, dengan jalan menganalisa dan mengevaluasi hingga dengan demikian dapat ditiadakan semua interferensi yang tidak dapat dibuktikan atau ditunjukan kebenarannya.

(5)

yang berkaitan dengannya. Untuk mencapai sasaran organisasi tersebut yang ditetapkan sejak semula. Seorang pemimpin harus sadar bahwa ia senantiasa menghadapi problem perubahan-perubahan. Beberapa bidang perubahan yang dihadapi oleh pemimpin :

1. Perubahan dalam pengetahuan, informasi serta teknik 2. Perubahan dalam skope kepemimpinan

3. Perubahan dalam lingkungan

4. Perubahan dalam isu-isu dan problem yang dihadapi pada pemimpin 5. Perubahan dalam tingkat perubahan

Proses memimpin :

1. Para pemimpin membuat (mengambil) keputusan-keputusan 2. Para pemimpin memusatkan perhatian mereka atas sasaran-sasaran

3. Para pemimpin merencanakan dan menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan 4. Para pemimpin mengorganisasi dan menempatkan (STAF) pekerja-pekerja

pada jabatan-jabatan yang ada

5. Para pemimpin melaksanakan komunikasi dengan para bawahan, para rekan dan atasan mereka

6. Para pemimpin memimpin dan mensupervisi 7. Para pemimpin mengawasi aktifitas-aktifitas

Pemimpin-pemimpin informal (informal leader), seorang individu yang walaupun tidak mendapatkan pengangkatan formal yuridis sebagai pemimpin, memiliki sejumlah kualitas (objektif maupunsubjektif), yang memungkinkannya mencapai kedudukan sebagai orang yang dapat mempengaruhi kelakuan serta tindakan sesuatu kelompok masyarakat, baik dalam arti positif maupun negatif.

Perbandingan para pemimpin Formal dengan pemimpin Informal :

Formal Informal

Memiliki legalitas formal sebagai pemimpin (penunjukan oleh pihak yang berwenang melakukannya)

(6)

Organisasi formal yang menunjukan mereka sebagai pemimpin formal

masyarakat (atau kelompok tertentu di dalam masyarakat) yang menunjukan mereka

Masih harus mengafirmasi kedudukan mereka sebagai pimpinan formal

terhadap bawaan melalui

kepemimpinan (Leadership) mereka

Diakui oleh mereka yang dipimpin (tanpa pengakuan demikian, mereka tidak akan menjadi pemimpin informal)

Diberikan Backing oleh organisasi formal untuk menjalankan keputusan-keputusan

Tidak ada backing dari sesuatu organisasi formal untuk menjalankan keputusan-keputusannya

Berstatus sebagai pemimpin formal selama masa pengangkatan berlaku

Berstatus sebagai pemimpin informal, selama kelompok yang dipimpinnya masih mengakuinya atau menerimanya sebagai pemimpin

Memperoleh balas jasa material dan emolumen–emolumen lain yang berkaitan dengan posisi/jabatan mereka

Biasanya tidak memperoleh balas jasa material, kecuali apabila mereka mengusahakannya

Dapat mencapai promosi (kenaikan pangkat formal)

Tidak pernah mencapai promosi tetapi affirmasi/konfirmasi/ subordinasi masyarakat yang secara sukarela mau mengakui mereka sebagai pimpinan informal

Dapat memutasi organisasi formal Tidak dapat dimutasikan Selalu memiliki pihak atasan memperoleh pengangkatan (misalnya syarat : ijazah skill masa dinas pengalaman kerja kecakapan pribadi dan sebagainya

Tidak perlu memenuhi syarat-syarat formal, asal saja disegani/ dipatuhi/ dijadikan sumber bertanya / pertukaran fikiran bagi pihak yang dipimpinnya

Apabila melakukan kesalahan-kesalahan, ia akan mendapatkan sanksi-sanksi dari organisasi formal

(7)

diakui lagi sebagai pemimpin

Seorang pemimpin informal diharapkan adanya peranan sosial (Social Role). Kriteria yang berpengaruh atas status sebagai berikut :

1. Keturunan (keluarga bangsawan – non – bangsawan) – latar belakang sosial

2. Kekayaan dalam arti yang seluas-luasnya (pendapatan seringkali digunakan orang untuk menstratifikasi penduduk)

3. Apa yang dilakukan seseorang di dalam sebuah masyarakat (apa yang dinamakan Functional Utility)

4. Pendidikan yang diperoleh oleh orang yang bersangkutan 5. Ciri-ciri biologis

Sehubungan dengan status perlu diingat pula hal-hal berikut :

a. Transfer status sangat penting dalam hubungan kepemimpinan informal (dan formal)

b. Setiap orang dapat memiliki macam-macam status sosial (karena ia dapat turut berpartisifasi dalam macam-macam kegiatan dalam kelompok-kelompok)

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan seorang menjadi pemimpin (baik formal maupun informal) yaitu :

1. Karena pewarisan kedudukan sebagai pemimpin 2. Karena kekuasaan pribadi

3. Karena penunjukan oleh semua pihak atasan 4. Karena dipilih oleh pengikut-pengikutnya 5. Karena diakui oleh bawahannya

6. Karena situasi / kondisi

PENGKLASIFIKASIAN PEMIMPIN

a. Menurut hierarki kedudukan dapat membedakan : 1. Pemimpin teras

2. Pemimpin tingkat menengah 3. Pemimpin tingkat bawah

b. Menurut bidang garapannya dapat dikemukakan adanya : 1 Pemimpin bidang ekonomi

(8)

4 Pemimpin bidang pendidikan 5 Pemimpin bidang adat

c. Ditinjau dari sudut skope jangkauannya dapat disebut adanya : 1. Pemimpin lokal

2. Pemimpin regional 3. Pemimpin nasional 4. Pemimpin internasional

Kita dapat juga mengemukakan pembedaan berikut : 1. Pemimpin desa

2. Pemimpin kota

d. Ditinjau dari sudut peranan mereka sehubungan dengan perubahan sosial (Social Change) dapat disebut :

1. Pemimpin tradisional (konservartif) 2. Pemimpin kota

e. Menurut arti kepemimpinan mereka dapat digunakan pembagian : 1. Pemimpin primer

2. Pemimpin sekunder 3. Pemimpin tersier

f. Menurut dipilih atau tidak dipilihnya mereka, dapat dibedakan adanya : 1. Pemimpin yang dipilih

2. Pemimpin yang tidak dipilih (karena keturunan bangsawan misalnya)

g. Menurut kope kepemimpinan dapat dibedakan :

1. Pemimpin monomorfik (Monomorfic Leader), pemimpin dalam satu bidang saja.

2. Pemimpin polimorfik (Polimorphic Leader), bergerak dalam berbagai bidang

h. Menurut sifat pribadi pemimpin itu dapat kita bedakan : 1. Pemimpin paternalistik

2. Pemimpin otokratik 3. Pemimpin demokratik 4. Pemimpin kharismatik

i. Tujuan dari sudut peranan pokok pemimpin menghasilkan pembagian sebagai berikut :

(9)

BAB II

KEPEMIMPINAN (

LEADERSHIP

)

Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern.

Determinan kepemimpinan, kepemimpinan : (1) meliputi orang-orang (2) bekerja dari sebuah posisi organisatoris (3) Timbul dalam sebuah situasi yang sfesifik.

Faktor orang, (the person factor), Memberikab sumbangsih ke arah efektifitas seorang muslim

Faktor posisi, Menempatkan struktur atau kondisi-kondisi pada faktor orang. Orang atau person yang bersangkutan mengenakan baju seragam organisatoris apabila faktor posisi dikembangkan.

Terdapat sedikitnya tiga macam harapan tentang peranan yaitu : 1. Harapan-harapan pribadi

2. Harapan-harapan organisatoris 3. Harapan-harapan kultural

Situasi yang berbeda memerlukan peranan kepemimpinan yang berbeda, dan ciri-ciri pribadi yang berbeda pula. Misalnya dalam proses pertumbuhan perusahaan-perusahaan biasanya mereka menggunakan pemimpin yang berbeda-beda sifatnya.

Arti kepemimpinan, merupakan aktifitas memimpin pada hakikatnya meliputi suatu hubungan. Adanya satu orang yang mempengaruhi orang-orang lain agar mereka mau bekerja ke arah pencapaian sasaran tertentu. Ada dua macam pengaruh seorang pemimpin, pertama hasil kerjanya sendiri dan kedua kelakuan dan tindakan-tindakan yang dilakukannya.

(10)

1. Kekuatan koersif (Coercive Power)

2. Kekuatan karena diberikannya penghargaan (Reward Power) 3. Kekuatan karena adanya pengesahan (Legitimate Power) 4. Kekuatan karena memiliki sesuatu keahlian (Expert Power) 5. Kekuatan karena memiliki sesuatu keahlian (Expert Power)

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepemimpinan :

1. Seorang pemimpin mempengaruhi pihak lain atau pihak yang dipimpin oleh kualitas yang dimilikinya berupa : kepercayaan, kemampuan komunikatif, dan kendaraannya tentang situasi yang sedang dihadapi dan bawahan-bawahannya.

2. Peranan pemimpin dan derajat diterimanya hal tersebut oleh kelompok yang bersangkutan mempengaruhi kepemimpinan.

3. Tingkat hingga dimana tugas-tugas diterangkan, memmpunyai pengaruh pemting.

4. Asas kepemimpinan keempat adalah bahwa : pemimpin yang bersangkutan memiliki kemampuan untuk menentukan tindakan-tindakan apa yang paling baik untuk mecapai tujuan-tujuan kelompoknya

5. Akhirnya dapat dikemukakan bahwa gaya kepemimpinan dan situasi serta kondisi yang berlaku yang mempengaruhi hasil-hasil yang akan dicapai.

TEORI TENTANG KEPEMIMPINAN

G.R TERRY dalam bukunya “Principles of management” mengemukaan : 1. Teori Otokratis, didasarkan atas perintah-perintah, pemaksaan dan

tindakan yang agak arbitrer dalam hubungan antara pemimpin dengan pihak bawahan. Pemimpin disini cenderung mencurahkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan.

2. Teori Psikologis, memperhatikan bawahannya untuk bekerja ke arah pencapaian sasaran-sasaran organisatoris untuk memenuhi tujuan-tujuan pribadi mereka.

3. Teori Sosiologi, mengambil tindakan-tindakan korektif, menjalankan pengeruh kepemimpinannya dan mengembalikan harmoni dan usaha-usaha kooferatif antara para pengikutnya.

(11)

Ada juga yang menamakannya “Democratic Theory of Leadership” 1. Teori “Laissez Faire”, memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada para

pengikutnya dalam menentukan aktifitas mereka.

2. Teori Perilaku Pribadi, kontinuum dimana tindakan-tindakan pihak pemimpin dan jumlah otoritas yang digunakan dihubungkan dengan kebebasan pembuatan keputusan atau partisipasi yang terbuka bagi pihak bawahan.

3. Teori Sosial/sifat, sifat-sfat yang dianggap harus dimiliki oleh pemimpin : intelegensi, inisiatif, energi/rangsangan, kedewasaan emosional, persuasif, skill komunikatif, kepercayaan pada diri sendiri, perseptif, kreatifitas, partisipasi sosial.

4. Teori Situasi, kepeminpinan terdiri dari tiga elemen yaitu : Pemimpin – Pengikut – Situasi.

PERSOALAN PENGARUH (INFLUENCE)

Pihak yang mempengaruhi (Influencer) dan pihak yang dipengaruhi (Influence). Perubahan-perubahan dalam kelakuan dapat terjadi karena ide atau faktor lain. Istilah pengaruh kerapkali digunakan bersama-sama dengan istilah-istilah lain seperti misalnya kekuasaan (Power) dan atau otoritas (Authority). Kadang-kadang mereka dianggap sebagai konsep yang “Mutualy Exclusive”.

Sistem-sistem pengaruh – interaksi

Setiap interaksi antara individu-individu menyebabkan timbulnya suatu transaksi yang mempunyai efek psikologi atas kelakuan (Behavioral Effects).

Kekuasaan (Power), yakni kemampuan untuk mempengaruhi kelakuan mendasari seluruh spektrum alat-alat yang terdapat dalam skema kita.

Otoritas (Authority), sebagai kekuasaan yang dilembagakan atau hak untuk mempengaruhi kelakuan, juga mendasari seluruh spektrum cara-cara untuk mempengaruhi kelakuan di dalam organisasi-organisasi.

(12)

David Mechanic menguraikan proses tersebut sebagai berikut :

Di dalam organisasi-organisasi, seseorang membuat pihak lain tergantung padanya karena ia menguasai informasi, orang-orang dan alat-alat yang dapat didefinisikan sebagai berikut :

a. Informasi (Information) b. Orang-orang (perseon) c. Alat-alat (instrumental)

Gaya Kepemimpinan

Ada sebuah pendekatan yang dapat kita gunakan untuk memahami suksesnya kepemimpinan, dalam hubungan mana kita memusatkan perhatian pada apa yang dilakukan oleh pemimpin itu tersebut : jadi gayanya. Ada macam-macam istilah yang digunakan orang untuk menerangkan pendekatan umum yang dipergunakan oleh para pemimpin dalam situasi kemanusiaan misalnya : otokritas, demokratis, biokratis, neurokratis dan laissez faire.

Membantu tercapainya kepemimpinan efektif, wendel french mengemukakan tiga buah faktor yang berkaitan dengan persoalan kepemimpinan yang perlu diperhatikan secara simultan.

Pandangan sejumlah penulis mengenai teori “sifat” sehubungan dengan kepemimpinan.

Ordway tead, menyebut sejumlah sifat (10 buah) yang dianggapnya perlu dimiliki oleh seorang pemimpin :

1. Energi, fisik, syaraf

2. Sifat mengenal tujuan dan arah 3. Enthusiasme

4. Sifat ramah dan afeksi 5. Integritas

6. Kemampuan teknis

7. Dapat mengambil keputusan (Decisivness) 8. Intelegensi

9. Kemampuan untuk mengajarkan sesuatu 10. Kepercayaan

Edwin H. Schell berpendapat bahwa terdapat adanya sifat-sifat pribadi tertentu, yang membantu ke arah sukses dalam bidang kepemimpinan.

(13)

3. Pikiran yang cenderung ke arah ilmiah, yang apabila tidak ada akan sangat mengurangi peluang-peluang untuk mecapai sukses.

Chester I barnard berpendapat bahwa kepemimpinan memiliki dua macam aspek, superioritas individua.

Hubungan manajemen dengan kepemimpinan, seorang manajer memerlukan kemampuan kepemimpinan, hal tersebut merupakan sebuah faktor yang vital untuk kesuksesannya.

BAB III

MANUSIA DI DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN

(14)

tersebut merupakan pengkhususan dari ilmu-ilmu yang mempelajari perilaku manusia secara umum. Psikologi perusahaan misalnya dapat dianggap sebagai bagian dari psikologi umum.

Sosiologi perusahaan merupakan bagian dari sosiologi umum, mempelajari faktor manusia di dalam lingkungan perusahaan mengharuskan kita memanfaatkan psikologi perusahaan dan sosiologi perusahaan disamping ekonomi perusahaan.

Rumah Tangga Perusahaan

Dalam analisis kita, kita menggunakan asumsi bahwa rumah tangga perusahaan merupakan sebuah lembaga ekonomi, tindakan ekonomi di dlaam rumah tangga perusahaan terjadi melalui kombinasi faktor-faktor produksi elementer yakni : kemampuan kerja manusia dan alat-alat produksi “mati”. Kombinasi tersebut dilakukan untuk mencapai sasaran tertentu.

Ilmu Ekonomi Perusahaan

Ilmu ekonomi perusahaan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tindakan-tindakan ekonomis rumah tangga perusahaan.

Teori ekonomi perusahaan memenuhi 2 macam fungsi, pertama terdapat sebuah fungsi yang menerangkan, maksudnya teori ekonomi perusahaan tersebut tidak mungkin memberikan suatu penilaian nilai dalam arti kata etik, tujuan akhirnya mempertahankan sifat ekonomis yang berdiri sendiri bagi ekonomi perusahaan. Teori kedua adalah teori ekonomi perusahaan juga mempunyai suatu fungsi normatif. Tetapi, juga dalam fungsi ini teori ekonomi perusahaan tetap bersifat “bebas nilai” dan ia tidak menyatakan sesuatu preferensi terhadap sasaran tertentu.

Sosiologi Perusahaan dan Psikologi Perusahaan

Ilmu sosiologi telah mengalami perkembangan yang amat pesat. Timbulnya aneka macam problem sosiologis dan problem psikologis di dalam lingkungan perusahaan telah menyebabkan timbulnya ilmu-ilmu yang khusus mempelajari problem-problem tersebut : yaitu sosiologi perusahaan dan psikologi perusahaan.

(15)

Antara objek ekonomi perusahaan dan sosiologi perusahaan serta psikologi perusahaan terdapat perbedaan yang asasi.

Rumah tangga perusahaan bagi sosiologi perusahaan merupakan sebuah datum sedangkan hubungan-hubungan manusia di dalam lingkungan perusahaan merupakan sebuah problem baginya. Bagi ekonomi perusahaan faktor manusia dapat dianggap sebagai sebuah datum yang sangat penting sedangkan pembentukan pendapatan bruto rumah tanga perusahaan merupakan sebuah problem.

BAB IV

(16)

Sebelum ke bahasan motivasi manusia, terlebih dahulu perhatikan gambar Proses Managing berikut ini :

Gambar 1 Proses Managing

Dari gambar dapat diperoleh keterangan-keterangan sebagai berikut : 1. Para manajer mengambil keputusan-keputusan, maksudnya, mereka

memperkembangkan sesuatu proses dengan apa serangkaian tindakan dipilih secara sadar dari alternatif-alternatif yang tersedia guna mencapai sesuatu hasil yang diinginkan.

2. Para manajer memusatkan perhatian atas sasaran-sasaran.

3. Para manajer merencanakan serta menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan (POLICIES), maksudnya mereka mengantisipasi masa yang akan datang dan menemukan berbagai arah tindakan alternatif, setelahnya mereka menetapkan petunjuk-peetunjuk untuk keputusan-keputusan masa yang akan datang.

(17)

mentransmisi ide-ide kepada pihak lain dengan tujuan mencapai hasil yang diinginkan.

6. Para manajer memberikan pengarahan dan melakukan supervisi, artinya mereka mengusahakan agak pihak bawahan melaksanakan pekerjaan ke arah tujuan-tujuan umum serta sasaran-sasaran.

7. Para manajer mengontrol aktivitas-aktivitas, artinya mereka memanfaatkan proses-proses yang mengukur hasil pekerjaan nyata dan mengarahkannya ke arah tujuan tertentu yang ditetapkan sebelumnya.

Ketujuh macam proses berkaitan dengan erat satu sama lain dan kerapkali mereka muncul dalam urutan-urutan yang berbeda atau secara simultan. Jadi, kita dapat mengatakan bahwa salah satu determinan perilaku adalah MOTIVASI.

Istilah motivasi berhubungan dengan ide gerakan dan apabila kita menyatakannya secara amat sederhana, maka sebuah motif merupakan sesuatu hal yang mendorong atau menggerakkan kita untuk berperilaku dengan cara tertentu.

Perhatikanlah skema berikut :

PERILAKU YANG DIMOTIVASI

Perilaku pada organisme-organisme hidup dapat mencapai tiga macam bentuk. Yang pertama, yang dikenal sebagai tropisme (tropism), terdiri dari gerakan-gerakan yang mencakup seluruh organisme apabila ia tertarik atau ditolak oleh sesuatu pengaruh di dalam lingkungan. Sebagai contoh misalnya, dapat dikatakan bahwa sebuah organisme “heliotropis” adalah sebuah organisme yang tertarik pada sinar matahari.

Bentuk perilaku kedua yakni “refleks-refleks” banyak menyerupai “tropisme” dalam arti bahwa mereka merupakan reaksi-reaksi otomatis terhadap sitmuli, akan tetapi refleks-refleks adalah terbatas hingga bagian tertentu dari tubuh, misalnya ½ gerakan-gerakan lutut secara sekonyong-konyong.

Kita dapat mensspesifikasi adanya 5 macam sifat perilaku yang dimotivasi (motivated behavior).

a. Pengenergisasian atau fasilitas aneka macam reaksi b. Kekuatan perilau dan efisiensi

c. Pengarahan perilaku

(18)

d. Penguatan kembali e. Melemahnya perilaku

MODEL UMUM TENTANG MOTIVASI

Terdapat 4 komponen model umum motivasi : a. Pembangkitan tekanan (tension arousal) b. Tindakan (action)

c. Sebuah perangsang (an incentive)

d. Pengurangan tekanan (tension treduction)

Gambar

Sebuah Model Siklus Tentang Motivasi

Keterangan :

Seorang individu menyadari adanya tegangan yang timbul karena sesuatu kebutuhan yang tidak terpenuhi, melalui stimulasi intern atau ekstern melakukan tindakan tertentu yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya (hal tersebut mungkin didahului oleh tindakan-tindakan untuk memperbesar tekanan hingga titik kritis tertentu). Tindakan tersebut mengandung tujuan dan diarahkan ke arah sesuatu perangsang yang menurut anggapannya akan memenuhi kebutuhan yang dirasakan itu dan apabila ia memperoleh perangsang atau imbalan tersebut si individu yang bersangkutan akan mengalami suatu pengurangan tekanan.

TEORI-TEORI TENTANG MOTIVASI

a. Teori Home Ostasis

Istilah tersebut pertama-tama dipergunakan oleh seorang yang bernama W.B. GANNON, dan konsep tersebut digunakannya untuk menerangkan pengendalian proses-proses fisiologis seperti misalnya :

- Pemeliharaan panas tubuh manusia dan

- Pembekuan darah

PEMBANGKITAN KETEGANGAN

TINDAKAN YANG DIARAHKAN KEPADA SASARAN

INSENTIF

KETEGANGAN MEMUNCAK UNTUK SIKLUS BERIKUTNYA

(19)

Penggunaan konsep tersebut kini dinyatakan sebagai : Physiological Homeostasis, guna membedakannya dengan Psychological Homeostasis” yang merupakan suatu keterangan tentang perilaku yang dimotivasi.

b. Teori psikonalitik dari Freud

Menurut Freud, individu memiliki energi yang dicapainya dari proses-proses metabolis yang kemudian disalurkan ke berbagai macam rangsangan. Semula titik berat diletakkan pada persoalan seks tetapi hal tersebut kemudian dimodifikasi oleh para pengikutnya.

Sebuah faktor penting yang mencirikan teori psikoanalitik adalah peranan predominan dari pemikiran di bawah sadar, yang cenderung menyebabkan si individu acuh terhadap sifat kebenarannya serta tujuan dari perilakunya yang dimotivasi.

c. Pandangan-pandangan Skinner

Pandangan-pandangan skinner dinamakan Operant Conditioning. Dengan istilah tersebut bahwa sebuah organisme dalam proses belajar inisial menunjukkan perilaku yang agak bersifat Random sebagai reaksi terhadap stimuli entern. Skinner telah mengekstrapolasi penemuan-penemuannya menjadi suatu “Design” untuk kehidupan masyarakat.

d. Teori Umum Festinger tentang Disonansi Kognitif

Istilah tersebut berhubungan dengan persepsi serta evaluasi (Kognisi) dua unit informasi atau yang lebih bertentangan satu sama lain atau agaknya tidak bersifat harmonis.

KEBUTUHAN, KEINGINAN DAN ORIENTASI PADA TUJUAN

Kita, sebagai manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan, baik berupa kebutuhan-kebutuhan fisik, ekonomi, politis maupun kebutuhan-kebutuhan lainnya dan secara sadar atau tidak sadar kita dengan perilaku kita berusaha untuk memenuhinya agar supaya kita dapat hidup sesuai dengan kehidupan yang kita inginkan atau kehidupan yang menurut orang lain yang kita percaya karena kita alami.

Terdapat macam mekanisme pertahanan :

- Agresi

- Regresi

- Resignasi

- Kompromis

(20)

Teori motivasi yang banyak disitir dalam literatur manajemen adalah hierarki kebutuhan dari Maslow. Maslow mengemukakan suatu seri kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut :

a. Kebutuhan-kebutuhan dasar bersifat fisiologis

Apabila hal tersebut dinyatakan sebagai rangsangan (Drives) maka mereka mencakup perasaan lapar-perasaan haus dan seks, tetapi bukanlah berarti bahwa hal tersebut hanya terbatas hingga di sana saja. Sudah tentu mereka didasarkan secara biologis dan dikendalikan oleh proses “Homeostatis”. b. Kebutuhan-kebutuhan akan keamanan (safety needs)

Pada dasarnya, mereka merupakan suatu ekspresi daripada rangsangan individual akan kepastian (security) di dalam lingkungannya.

Sang individu terangsang untuk menghadapi sifat-sifat yang mengancam daripada lingkungan atau ruangan di mana ia ada. Manifestasi sehari-hari daripada kebutuhan-kebutuhan berupa preferensi si individu terhadap hal yang dikenalnya daripada hal yang tidak dikenalnya. Pernyatan tersebut dapat diketemukan pada perilaku habitual.

ASPEK-ASPEK OPERASIONAL HIERARKI KEBUTUHAN

Salah satu daya tarik adisional dari teori Maslow mengenai hierarki kebutuhan adalah bahwa ia bukan saja menguraikan kebutuhan-kebutuhan tersebut, tetapi ia pula memperbincangkan operasi mereka.

Hierarki kebutuhan-kebutuhan dari Maslow terdapat adanya tingkat-tingkat yang makin kurang penting apabila kita meningkat

dari dasar ke puncak KEBUTUHAN-KEBUTUHAN

ESTETIS

KEBUTUHAN AKAN PENGETAHUAN

KEBUTUHAN UNTUK MENGAKTUALISASI DIRI SENDIRI

KEBUTUHAN AKAN PENGHARGAAN

KEBUTUHAN SOSIAL (PERASAAN TURUT TERGOLONG DAN CINTA)

KEBUTUHAN AKAN KEAMANAN

(21)

BAB V

MANAJEMEN DAN MANAJER

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

G.R. TERRY (Principles Of Management) menyatakan bahwa fungsi-fungsi fundamental manajemen meliputi hal-hal sebagai berikut :

- Planning (perencanaan)

- Organizing (pengorganisasian)

- Actuating (menggerakkan)

- Controlling (mengawasi)

a. H. ALBERS (Management, The Basic Concepts) mengemukakan fungsi-fungsi manajemen berikut :

- Planning

- Organizing

- Directing

- Controlling

b. Richard D. Anderson (Management Practice) membagi manajemen dalam 5 elemen sebagai berikut :

- Planning

- Organizing

- Staffing

- Excecuting

- Appraising

c. Henry Fayol (Bapak Konsepsi Proses) memasukkan fungsi-fungsi berikut dalam aktivitas manajemen :

- Planning

- Organization

- Command

- Coordination

- Control

1. PERENCANAAN (PLANNING)

Tugas pertama seorang manajer adalah memutuskan apa yang ingin dicapainya, maksudnya mencapai tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang dari organisasinya.

Untuk melaksanakannya, manajer tersebut harus dapat meramalkan:

- Lingkungan ekonomi

(22)

- Lingkungan politikal, dimana organisasinya akan beroperasi dan sumber-sumber daya

- Manusia

- Uang

- Peralatan yang akan tersedia padanya.

2. PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)

Sasaran-sasaran dan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapainya, menunjukkan jumlah orang yang diperlukan serta keterampilan-keterampilan yang diperlukan mereka, maksudnya : posisi-posisi yang perlu diisi serta kualifikasi-kualifikasi yang perlu dimiliki orang yang menduduki posisi demikian.

3. PENGKOORDINASIAN (COORDINATION)

Coordination sesungguhnya merupakan suatu bagian esensian darl organization, dan bukanlah seperti dikatakan oleh Gulick sebuah fungsi (manajemen) tersendiri. Cara mengkoordinasi paling umum adalah : menyediakan atasan bersama untuk pekerja-pekerja yang pekerjaan mereka saling berkaitan.

4. PENEMPATAN KARYAWAN (STAFFING)

Di dalam bidang pengorganisasian, manajer yang bersangkutan menentukan posisi-posisi dan ia memutuskan siapa saja yang akan menduduki posisi tersebut. Dalam aktivitas STAFFING ia berupaya untuk menemukan orang yang tepat untuk masing-masing pekerjaan.

5. MEMBERIKAN ARAH/PENGARAHAN (DIRECTION)

Manajemen kadang-kadang dinyatakan orang sebagai : “the management of people, not things”. Pernyataan mengandung makna bahwa sang manajer hanya perlu menggerakkan orang-orang lain sesuai dengan keinginannya.

Hal yang sangat penting adalah : bahwa direction juga mencakup upaya untuk mengembangkan moril baik agar bawahan bersedia memberikan segala-galanya dan bukan sekedar bekerja asal bekerja.

6. PENGAWASAN (CONTROL)

Dalam hal melaksanakan aktivitas-aktivitas “directing” sang manajer menerangkan kepada karyawannya apa yang harus dilakukan mereka dan ia membantu mereka untuk melaksanakan tugas sebaik mungkin dalam aktivitas controlling, ia menentukan kemajuan bagaimana telah dicapai dalam hal menuju ke arah sasaran-sasaran. Ia perlu mengetahui apa yang sedang terjadi, sehingga ia dapat segera melakukan intervensi dan mengubah prosedur-prosedur apabila perubahan-perubahan demikian dianggap perlu untuk mencapai sasaran-sasaran.

7. INOVASI (INOVATION)

(23)

yang lebih baik untuk melaksanakan pekerjaan. Seseorang manajer dapat menghasilkan ide-ide baru mengkombinasikan ide-ide lama menjadi ide-ide baru, dan mengadaptasi mereka sesuai dengan kebutuhan atau mungkin ia dapat bertindak sebagai katalisator guna mengembangkan serta menerapkan inovasi-inovasi.

8. REPRESENTASI (REPRESENTATION)

Akhirnya tugas seorang manajer mencakup tugas mewakili organisasinya dalam hal menghadapi kelompok-kelompok luar.

- Badan-badan pemerintah

- Lembaga-lembaga financial

- Perubahan-perusahaan lain

- Para pemasok (para suppliers)

- Para pembeli

- Publik umum

9. DEFINISI MANAJEMEN YANG BERSIFAT “OPERASIONAL”

Sebuah definisi operasional tentang manajemen menghubungkan konsep manajemen dengan sejumlah kriteria yang dapat diobservasi yang apabila dipenuhi menunjukkan terdapat adanya suatu lingkungan manajemen.

10. AKTIVITAS YANG DIORGANISASI

Kriteria pertama yang dapat diobservasi yang berkaitan dengan manajemen adalah bahwa ia merupakan sebuah proses aktivitas yang terorganisasi.

11. SASARAN-SASARAN

Kriterium operasional kedua untuk manajemen adalah bahwa terdapat sebuah sasaran terhadap apa akvitas kelompok terorganiasi diarahkan. Kadang-kadang sasaran demikian dinyatakan secara eksplisit, tetapi Kadang-kadang-Kadang-kadang ia dirumuskan secara umum sekali.

12. HUBUNGAN-HUBUNGAN ANTARA SUMBER-SUMBER DAYA

Kriterium operasional ketiga bagi manajemen adalah sebuah syarat utama bahwa : aktivitas yang ditujukan ke arah sasaran dihasilkan dengan jalan menetapkan hubungan-hubungan tertentu antara sumber sumber daya yang tersedia. Sumber-sumber daya merupakan sebuah istilah umum yang mencakup :

- Bahan-bahan

- Suplai-suplay

- Peralatan

- Dana

- Manusia

(24)

menghadapi hubungan-hubungan formal, seperti yang digariskan oleh peta organisatoris dan hubungan-hubungan informal yang muncul sewaktu manusia berupaya untuk berhubungan satu sama lain dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hubungan-hubungan demikian muncul dalam bentuk polayang terus menerus berubah hal mana mencerminkan bagaimana manusia bekerja sama dan bagaimana mereka saling mempengaruhi dalam kehidupa organisatoris mereka.

13. BEKERJA DENGAN BANTUAN PIHAK LAIN

Elemen kritikal keempat dari manajemen meliputi : upaya bekerja dengan bantuan pihak lain untuk mencapai sasaran-sasaran oranisator.

14. KEPUTUSAN-KEPUTUSAN

Kriterium kritikal terakhir dalam definisi tentang manajemen adalah suatu keterlibatan secara aktif dengan keputusan-keputusan yakni evaluasi serta pemilihan altenatif-alternatif dalam suatu lingkungan kompleks yang seringkali terjalin erat dengan soal resiko serta ketidakpastian.

15. RANGKUMAN DEFINISIONAL

Lima macam operasional yang dapat digunakan terhadap manajemen adalah :

a. Aktivitas yang terorganisasi b. Sasaran-sasaran

c. Hubungan antara sumber-sumber daya d. Bekerja dengan bantuan pihak lain e. Keputusan-keputusan

16. KITA TIDAK DAPAT MELEPASKAN DIRI DARI KEGIATAN DUNIA USAHA (BISNIS)

Kita amat tergantung pada organisasi-organisasi dunia usaha (Business organizations). Bahan pangan yang kita makan, bahan sandang yang kita pakai, kendaraan bermotor kita semuanya merupakan produk aktivitis dunia usaha. Tidak mungkin untuk memisahkan dunia usaha dengan masyrakat dan membicarakannya secara terpisah.

17. PARA MANAJER PADA SEMUA ORGANISASI

Setiap organisasi mempunyai manajer, mungkin ada yang menamakan mereka :

- Supervisor (pengawas)

- Directors (direktur)

- Agency chiefs (pimpinan perwakilan)

- Foreman (mandur)

18. PARA MANAJER MEWAKILI PARA PEMILIK PERUSAHAAN

(25)

para pemilik tersebut. Para manajer bertanggung jawab kepada para pemilik perusahaan.

19. PARA MANAJER MEWAKILI KELOMPOK-KELOMPOK LAIN

Para manajer juga perlu mempertimbangkan kepentingan para pegawai, para pembeli, pihak pemerintah dan masyarakat sewaktu mereka mengambil keputusan-keputusan. Kepentingan-kepentingan kelompok tersebut harus diperhatikan oleh mereka karena apabila hal tersebut tidak dilakukan perusahaan akan mengalami akibat-akibatnya.

20. PRINSIP MANAJEMEN

Cara lain untuk mempelajari manajemen adalah dengan jalan mempelajari prinsip-prinsip manajemen. Prinsip-prinsip manajemen merupakan petunjuk-petunjuk untuk tindakan manajerial. Mereka merupakan kebenaran-kebenaran umum, yang membantu pihak manajer memutuskan apa yang harus dilakukannya dalam situasi tertentu.

BAB VI

FUNGSI-FUNGSI SEORANG MANAJER

PENGANTAR

GEORGE R. TERRY, seorang penulis textbook “manageemnt” terkemuka, berpendapat bahwa fungsi-fungsi fundamental manajemen meliputi 4 hal sebagai berikut :

- Perencanaan

(26)

George R. Terry berpendapat fungsi fundamental meliputi 4 hal sebagai berikut :

- Perencanaan (Planning)

- Penggorganisasian (organizing)

- Menggerakan (Actuating)

- Mengawasi (Controlling)

Harold Koonz/cyriol o’donnel menggunakan pembagian sebagai berikut :

- Planning

- Organizing

- Staffing

- Directing and leading

- Controlling

Perencanaan (Planing), arti sempit : melihat ke muka jadi mencakup penetapan waktu dan penetapan termijin. dalam literatur anglo – saksis orang lazim menggunakan istilah “Scheduling”.

Arti luas : disamping meliputi penetapan waktu juga mencakup pengkoordinasian metode-metode dan alat-alat di dalam mana termasuk : persiapan, pembagian kerja, penetapan urutan tindakan, kontrol kelangsungan.

Harold Koontz/Cyril O Donnel menganggap bahwa rencana-rencana merupakan landasan bagi manajemen.

Pengorganisasian (Organizing), berhubungan dengan mengusahakan agar sekelompok manusia bekerjasama ke arah pencapaian sasaran tertentu.

Organizing berhubungan pula dengan penyusunan dan perincian-perincian tugas/jabatan/hak dalam suatu kerangka (struktur organisasi formal) yang secara keseluruhan diharapkan akan dapat mencapai sasaran dengan efisien.

Koordinasi (Coordination), adalah proses mempersatukan atau mensinkronkan semua usaha manajemen.

Menggerakkan (Actuating), berhubungan dengan aktifitas mempengaruhi orang-orang agar mereka suka melaksanakan usaha-usaha ke arah pencapaian sasaran tertentu.

(27)

Berkomunikasi (Comunication), berkomunikasi merupakan salah satu diantara fungsi pokok manajemen. komunikasi adalah sebuah proses dimana pihak tertentu menyampaikan kepada pihak lain, pandangannya, keinginannya, pendiriannya, dengan harapan bahwa pihak yang dihubungi itu dapat mengertinya dan eventual melaksanakan tindakan-tindakannya sesuai dengannya.

1. Source (sumber) adalah pihak yang pertama kali membuat berita.

2. Message (pesan) adalah stimulus yang ditranmisi oleh sumber kepada penerima.

3. Chanel (saluran) adalah alat melalui apa sebuah berita berlangsung dari sumber tertentu ke pihak penerima.

4. Receivers (penerima) merupakan elemen yang terpenting dalam proses komunikasi.

5. Effect, merupakan perubahan-perubahan dalam kelakuan pihak penerima yang timbul sebagai hasil transmisi sesuatu berita.

6. Feedback, reaksi pada pihak penerima terhadap berita sumber.

Pengawasan (Controlling), proses dimana pihak manajemen melihat apakah yang telah terjadi sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi.

BAB VII

PIHAK MANAJER SEBAGAI INISIATOR

PERUBAHAN DI DALAM ORGANISASI

Faktor pertama untuk memulai proses perubahan adalah diagnosis harus mendahului tindakan-tindakan (menurut Agryris).

Model yang paling baik diterapkan sehubungan dengan suatu upaya yang mengusahakan adanya perencanaan yang terencana yaitu “ Action – Research”.

Alat-alat pembantu diagnistik diantaranya latar belakang, sistem yang diperlukan, sistem yang muncul.

(28)

Metode perubahan sistem yang diperlukan diantaranya revisi uraian pekerjaan dan hubungan pekerjaan, pelaporan, penugasan, tanggung jawab, modifikasi pekerjaan, skedul pekerjaan alternatif, reformulasi sasaran pekerjaan.

Metode perubahan sistem yang muncul diantaranya konseling, konsultasi, latihan, konfrontasi, feedback survai,perencanaan dan eksekutif dan pertemuan konfrontasi.

KESIMPULAN

Dari resensi buku yang berjudul KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN, penulis simpulkan bahwa setiap manajer harus merupakan seorang pemimpin dan ia harus memiliki sifat-sifat dan kemampuan kepimpinan, yang menunjang pelaksanaan kepemimpinan di dalam organisasi yang dikelola olehnya. Tetapi perlu juga diingat bahwa tidak setiap pemimpin harus sama dengan seorang manajemen.

(29)

Gambar

Gambar 1Proses Managing

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran generatif melalui media riil dan media virtuil, gaya belajar dan interaksinya terhadap prestasi

Seperti yang telah disebutkan dalam sub bab sebelumnya bahwa perbedaan antara Ibn hazm dan al-Rafi‟i tentang meminang di atas pinangan orang lain adalah hanya

Hasil penelitian Suwondo, et al., (2017) terdapat beberapa kendala dalam penerapan pendidikan lingkungan di perguruan tinggi diantaranya sebagai berikut: (a) kesulitan mahasiswa

Hasil daripada kajian mendapati secara keseluruhannya persepsi terhadap factor-faktor yang telah dinyatakan sebagai faktor utama dalam mempengaruhi minat pelajar

Hasil uji hipotesis (H 1 )dan analisis regresi dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa variabel perekrutan, motivasi, dan pelatihan kerja secara simultan

Karakteristik limbah cair domestik sebelum terjadi pengolahan di Perumahan Green Tombro Kota Malang yaitu memiliki pH = 9, kandungan COD sebesar 296,45 mg/l, dan kandungan BOD sebesar

Hasil pengujian menunjukkan bahwa watermark hasil ekstraksi tidak mengalami perubahan dari watermark asal yang disisipkan pada semua jenis audio dan semua variasi

Informasi keuangan di atas per 31 Desember 2014 diambil dari laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil (penanggung