• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Make A Match Berbantuan Media Video dan Gambar pada Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SD Negeri Cukil 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Make A Match Berbantuan Media Video dan Gambar pada Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SD Negeri Cukil 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, dengan jenis Quasi Experimental Design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimentel design, yang sulit dilaksanakan (Sugiyono, 2010: 77). Desain ini menggunakan dua kelas. Kelas pertama sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas lainnya sebagai kelas kontrol. Desain ini membandingkan kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran Make A Match. Kelas kontrol yaitu kelas yang menggunakan metode ceramah. Selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan atau peningkatan yang terjadi terhadap hasil belajar IPA pada kelas setelah mendapat perlakuan media video dan gambar dengan yang belum mendapat pelakuan.

Penelitian eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu:

1. Memberikan pretest untuk mengukur homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Pemberian treatment pada kelas ekperimen dengan menggunakan model pembelajaran make a match dan pemberian treatment pada kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah.

3. Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan Desain yang dilakukan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelas eksperimen maupun kelas kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010:79)

O1 x O2 O3 O4

(2)

dan kelas kontrol (O2). Hasil pretes yang baik bila nilai kelas eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Perilaku yang diberikan kepada kelas eksperimen (X), dan pengaruh pembelajaran (O2&O4).

Dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

O2 = Hasil belajar dari tes kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran make a match.

O4 = Hasil belajar dari tes kelas kontrol yang tidak diberi pembelajaran dengan model pembelajaran make a match.

X = Perilaku kelas A sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan, yaitu pembelajaran dengan model pembelajaran make a match, sedangkan kelas B yang merupakan kelas kontrol, pembelajaran tidak menggunakan model pembelajaran make a match.

3.1.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam satu sekolah pararel di kelas 5 SD Negeri Cukil 01, sekolah ini berada di Desa Cukil, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015 sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3.1.2.1 Waktu Penelitian

Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan bulan April 2015 dan dilakukan secara bertahap.

Adapun tahapannya meliputi: 1. Tahap persiapan

Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen, permohonan izin serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data.

3. Tahap penyusunan

(3)

3.2 Variabel dan Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh penelti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 2). Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu varibel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya varibel bebas. (Sugiyono, 2010: 4).

Variabel bebas dilambangkan dengan huruf X1 adalah model pembelajaran Make A Match, X2 adalah metode ceramah. Sedangkan variabel terikat dilambangkan huruf Y adalah hasil belajar IPA.

Sesuai dengan judul penelitian yaitu “pengaruh penerapan model Make A Match berbantuan media video dan gambar pada mata pelajaran IPA kelas 5 SD Negeri Cukil 01 Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang”, maka definisi operasional yang perlu dijelaskan, yaitu:

1. Model pembelajaran Make A Match

Model pembelajaran dengan mencari pasangan yang mempersiapkan dua kartu yang berdeda yaitu kartu soal dan kartu jawaban kemudian peserta didik dimita untuk mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban tersebut.

2. Media video

Gambar hidup (bergerak; motion), proses perekamannya, dan penayangannya yang tentunya melibatkan teknologi. Selain itu juga Video merupakan media komunikasi yang sangat cepat ditangkap informasinya oleh manusia. Karena tampilannya selain berupa gambar juga berupa suara dan gerak.

3. Media gambar

(4)

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah keseluruhan kemampuan yang dicapai peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Keseluruhan kemampuan tersebut meliputi domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. Namun, pada penelitian ini domain yang akan diteliti adalah domain kognitif.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas 5A dan 5B SD Negeri Cukil 01 Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Pelaksanaan penelitian ini melibatkan seluruh peserta didik kelas 5A dan 5B SD Negeri Cukil 01 yang terdiri dari 18 peserta didik kelas 5A yang terdiri dari 11 peserta didik perempuan dan 7 peserta didik laki-laki serta 22 peserta didik kelas 5B yang terdiri dari 13 peserta didik perempuan dan 9 peserta didik laki-laki. Dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3.1

Data Peserta Didik Kelas 5 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Peserta didik Laki-laki Perempuan

5A Eksperimen 7 11 18

5B Kontrol 9 13 22

Sebelum penelitian dilaksanakan ada rancangan dalam penelitian. Rancangan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian

No. Sampel Kondisi

Awal

Perlakuan Kondisi Akhir

1. Kelas Eksperimen T1 X1 T2

2. Kelas Kontrol T1 X2 T2

Keterangan:

X1 : kelas model pembelajaran make a match X2 : kelas metode ceramah

(5)

Dalam penelitian ini terdapat juga prosedur rancanagan penelitian. Prosedur rancanagan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Membuat RPP dan kisi-kisi tes.

b. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang ada. c. Mengujicobakan instrumen tes uji coba yang berbentuk pilihan ganda.

d. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas dan reabilitas instrumen.

e. Memberikan pretest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol f. Memberi perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. g. Memberikan posttest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. h. Menganalisis hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar.

i. Menyusun laporan hasil penelitian.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulkan data yang digunakan adalah: 3.4.1 Observasi

(6)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Observasi Kelas Eksperimen Menggunakan Model Make A Match

No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

I Pra pembelajaran

1. Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran media pembelajaran dan alat peraga yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar

2. Kesiapan guru/ praktikan sebelum proses belajar mengajar dimulai

3. Guru/ praktikan menata tempat duduk peserta didik untuk membantu memudahkan pelaksanaan proses belajar mengajar

II Kegiatan awal pembelajaran

1. Memotivasi peserta didik sebelum proses belajar mengajar dimulai

2. Guru/ praktikan menyampaikan tujuan yang akan dicapai oleh peserta didik yang meliputi beberapa aspek seperti aspek pengetahuan (kognitif, afektif, psikomotorik)

3. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran

(7)

No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

III Kegiatan inti pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran dengan memberikan apersepsi terlebih dahulu

2. Meyakinkan seluruh peserta didik untuk berperan aktif 3. Menanggapi pertanyaan dan respon peserta didik

4. Memperhatikan keadaan peserta didik, apakah semua mengikuti pembelajaran dengan baik

5. Membimbing peserta didik saat pelaksanaan eksperimen 6. Memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk\melakukan secara sendiri kegiatan belajar

7. Memberi penjelasan akan manfaat kegiatan belajar kepada peserta didik

8. Keterampilan menjawab berbagai pertanyaan dari peserta didik

9. Ketenangan guru/ praktikan dalam menyampaikan materi pelajaran (tidak grogi)

IV Kegiatan akhir

1. Memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar

2. Menutup proses belajar mengajar

(8)

No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

V Kesesuain pembelajaran dengan langkah model pembelajaran Make A Match

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/topik yang cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban).

2. Setiap peserta didik mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.

3. Peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal/kartu jawaban). 4. Peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum

batas waktu diberi poin.

5. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap peserta didik mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

6. Kesimpulan.

Jumlah

Tabel 3.4

Kisi-kisi Observasi Kelas Kontrol Menggunakan Metode Ceramah

No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

I Pra pembelajaran

1. Perlengkapan dan kesesuaian media pembelajaran media pembelajaran dan alat peraga yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar

2. Kesiapan guru/ praktikan sebelum proses belajar mengajar dimulai

(9)

II Kegiatan awal pembelajaran

1. Memotivasi peserta didik sebelum proses belajar mengajar dimulai

2. Guru/ praktikan menyampaikan tujuan yang akan dicapai oleh peserta didik yang meliputi beberapa aspek seperti aspek pengetahuan (kognitif, afektif, psikomotorik)

3. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran

4. Mengembangkan pemahaman konsep 5. Menumbuhkan kepercayaan diri sendiri III Kegiatan inti pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran dengan memberikan apersepsi terlebih dahulu

2. Meyakinkan seluruh peserta didik untuk berperan aktif 3. Menanggapi pertanyaan dan respon peserta didik 4. Memperhatikan keadaan peserta didik, apakah semua

mengikuti pembelajaran dengan baik

5. Membimbing peserta didik saat pelaksanaan eksperimen 6. Memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk\melakukan secara sendiri kegiatan belajar

7. Memberi penjelasan akan manfaat kegiatan belajar kepada peserta didik

8. Keterampilan menjawab berbagai pertanyaan dari peserta didik

(10)

IV Kegiatan akhir

1. Memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar

2. Menutup proses belajar mengajar

3. Mengelola waktu pembelajaran secara efisien

V Kesesuain pembelajaran dengan langkah metode ceramah 1. Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya

mengidentifikasi penyebab dan dampak peristiwa alam yang dapat dicegah dan tidak dapat dicegah.

2. Kemudian peserta didik dapat menyebutkan berbagai cara pencegahan peristiwa alam yang dapat dilakukan.

3. Peserta didik dapat menentukan peristiwa alam yang dapat dicegah dan tidak dapat dicegah.

4. Setelah itu peserta didik diminta untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas. Apabila peserta didik sudah jelas guru yang akan memberikan pertanyaan kepada peserta didik.

5. Bagi peserta didik yang berani menjawab dengan mengangkat tangan terlebih dahulu akan diberikan sebuah reward.

Jumlah 3.4.2 Tes

(11)

Kisi-Kisi Soal Pretest IPA Kelas 5 SD Negeri Cukil 01

Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 Bentuk

Indikator No Item Soal Menurut Indeks Kesukaran Jumlah

C1 C2 C3 C 4 C5 C6

(12)

Kisi-Kisi Soal Posttest IPA Kelas 5 SD Negeri Cukil 01

Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015

Bentuk

Indikator No Item Soal Menurut Indeks Kesukaran Jumlah

C1 C2 C3 C 4 C5 C6 terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi

(13)

3.5 Uji Coba Instrumen Penelitian 2.5.1 Uji Validitas Tes

Sugiyono (2010:173) menyatakan bahwa uji validitas merupakan langkah pengujian terhadap isi (content) dari suatu instrumen yang digunakan dalam penelitian. Validitas suatu tes atau instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010: 121).

Suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki batasan corrected item to total correlation ≥ 0,344 dilihat dari tariff signifikan 5%. Berikut ini adalah tabel nilai –nilai r product moment dalam Sugiyono (2010: 315).

Tabel 3.7

Nilai-nilai r Product Moment

N Taraf Signifikan 5%

31 0,355

32 0,349

33 0,334

34 0,339

35 0,334

Tabel 3.8

Data Uji Validitas pretest

Bentuk Soal Item Soal Valid Soal Tidak Valid Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35

1, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 13, 14, 16, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 30, 31, 33, 34.

(14)

Tabel 3.9

Data Uji Validitas posttest

Bentuk Soal Item Soal Valid Soal Tidak Valid Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30

1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26

4, 9, 15. 25, 27, 28, 29, 30

Hasil uji validitas soal pretest didapati 23 soal valid, akan tetapi peneliti hanya mengambil 20 soal yang valid dengan validitas tertinggi yaitu 1, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 14, 16, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 30, 33 selain itu untuk soal posttest yang dinyatakan valid ada 22 soal tetapi peneliti hanya mengambil 20 soal yang valid yaitu 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23.

3.5.2 Uji Reliabilitas Tes

Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang akan dinilainya. Instrument yang reliabel berarti instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2011: 348). Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS statistic 20.0, pengukuran uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunaka Croncbrach Alpha. Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2010: 98) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3.10 dan 3.11.

Tabel 3.10

Uji Reliabilitas Instrumen pretest Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

(15)

Tabel 3.11

Uji Reliabilitas Instrumen posttest Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,827 30

Dari hasil uji reabilitas instrumen kesetaraan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa reliabilitas pretest baik karena Cronbach’s Alpha lebih dari 0,8 yaitu relibilitas pretest 0,862 begitupun dengan relibilitas posttet yaitu 0,827. 3.6 Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul dari hasil pre-test dan post-test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk menguji perbedaan rata-rata menggunakan uji t dengan dibantu SPSS versi 20. Uji t dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata kelas eksperimen dengan nilai rata-rata kelas kontrol, sehingga dapat diketahui model yang paling efektif. Uji t yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t jenis independent sample t-test, yaitu untuk membandingkan dua kelas mean dari dua sampel yang berbeda. Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu peneliti melakukan uji prasyarat instrumen penelitian. Uji prasyarat instrumen penelitian adalah syarat sebelum dilakukan penelitian. Berikut ini adalah beberapa uji prasyarat yang dilakukan:

3.6.1 Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang dijadikan penelitian merupakan kelas yang homogen. Hal ini sangat penting dilakukan, karena penelitian ini kedua kelas harus seimbang (homogen). Maka sebelum memilih kelas eksperimen dan kelas kontrol, dilakukan dulu uji homogenitas.

(16)

adalah nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan F hitung levene test dan ketentuan probabilitas jika signifikan > 0,05 maka kedua kelas tersebut memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut homogen dengan menggunakan program komputer SPSS 20 for windows. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.6.

3.6.2 Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji untuk melihat sebaran data hasil pengukuran. Teknik uji normalitas yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan teknik Kolmogorov Smirnov. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran adalah jika nilai P > 0,05 maka sebarannya normal, sebaliknya jika nilai P < 0,05 maka sebarannya tidak normal. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan Software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 20 dengan cara Analyze-non parametric test-legacy dialogs-one sampel KS. Hasil uji Normalitas dapat dilihat pada tabel 4.5.

3.6.3 Uji Hipotesis

Dalam uji hipotesis, untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang maka syarat dari uji t-test adalah uji normalitas.

3.7 Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jika nila sig. (2-tailed) pada uji t > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Model pembelajaran Make A Match lebih efektif sama dengan dibandingkan dengan metode ceramah ditinjau dari hasil belajar IPA kelas 5 SD Negeri Cukil 01.

2. Jika nilai sig. (2-tailed) pada uji t < 0,05, maka Ha diterima dan H0

Gambar

Gambar hidup (bergerak; motion), proses perekamannya, dan penayangannya
Tabel 3.1 Data Peserta Didik Kelas 5 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Kelas Eksperimen
Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi Kelas Kontrol
+6

Referensi

Dokumen terkait

Jawab : Dapat disimpulkan dari diskusi kelompok kami, Jika kertas lakmus merah yang dicelupkan kedalam larutan dan tidak berubah menjadi warna biru, maka itu menandakan bahwa

a) Akar Imajiner, dapat terjadi jika &#34; nilai diskriminannya kurang dari 0 (D &lt; 0), maka persamaan kuadrat, tidak mempunyai dua akar imajiner &#34;. b) Determinan, yang

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;.. Peraturan Menteri Pendidikan dan

Pada beberapa jenis kayu juga terdapat rongga antar sel yang berupa saluran sempit yang dikelilingi parenkim serta selaput yang terdiri atas sel epithel dan dinamakan sebagai saluran

machine (tergantung user proses) =&gt; flexible dan lebih mudah untuk maintained (proteksi)... Model

Pernyataan Tan (2004) meliputi proses berpikir, sedangkan dimensi pengetahuan tidak dijelaskan secara detail. Peningkatan pertanyaan pengetahuan fakta, konsep dan

The main contributions of this paper are as follows: (1) the designed system enables the communication among different platform and datasets, including smart phones, web, and

Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan pengarahan, bimbingan serta dorongan dalam penyusunan skripsi