• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Penelitian Praktikum KIMIA Asam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Penelitian Praktikum KIMIA Asam"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah atas segala bimbingan, petunjuk, nikmat, rahmat dan hidayah-Nya yang tiada ternilai. Semoga keselamatan senantiasa tercurah kepada nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang diutus Allah Subhanahu Wata’ala untuk membawa dinul islam bagi seluruh ummat manusia disetiap penjuru dunia. Untuk mengeluarkan mereka dari kesesatan, kepada petunjuk dan menuntun mereka dari kegelapan menuju cahaya. Allah Subhanahu Wata’ala memilih ummat islam untuk menjadi ummat terbaik yang diperuntukkan bagi seluruh ummat manusia dengan ajaran yang diwahyukan kepada Nabi-Nya, berupa kitab suci, yang tiada keraguan padanya, menjadi petunjuk dan pedoman bagi manusia.

Kemudian kepada Ustadzah kami ucapkan terima kasih banyak atas bimbingan pengetahuan yang telah kalian berikan kepada kami. Kami dalam hal ini, kelompok 3, telah menyelesaikan “Praktikum Penelitian Larutan Asam-Basa”, dan menyusun laporan ini sebagai data hasil pengamatan kami.

Kami berharap laporan ini dapat berguna bagi teman-teman sekalian. Kami menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu kami meminta maaf bila ada kesalahan dalam kata-kata maupun penulisan.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih belum sempurna dan untuk lebih sempurnanya kami mengharapkan kepada Ustadzah dan teman-teman untuk memberikan berbagai saran, kritik, dan masukan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.

Makassar, Januari 2017

(2)

DAFTAR ISI

Kata Pengatar...1

BAB I Pendahuluan...3

BAB II Landasan Teori...5

BAB III Metode Praktikum...11

BAB IV Kesimpulan...13

Saran...13

DAFTAR PUSTAKA...14

SOAL...15

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul Praktikum

Menunjukkan larutan Asam dan Basa

B. Latar Belakang

Asam basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti abu. Asam dan basa secara tidak sadar merupakan bagian dari kehidupan kita. Kita senantiasa berinteraksi dengan asam dan basa setiap hari. Makanan yang kita konsumsi sebagian besar bersifat asam,sedangkan pembersih yang kita gunakan (sabun, deterjen, dll) adalah basa.enzim-enzim dan protein dalam tubuh kita juga merupakan asam.

Selain itu, asam dan basa sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan. Keasaman tanah akan berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan yang ada diatasnya. Kualitas air juga dapat ditentukan dengan mengukur tingkat keasamannya. Suatu daerah yang dilanda hujan asam akan mengalami kerusakan lingkungan yang cukup buruk. Kebanyakan asam dan basa (yang belum bercampur dengan senyawa lain) di alam berupa liquid (larutan). Karena bentuk inilah yang mudah untuk direaksikan dengan senyawa lainnya. Meskipun asam dan basa yang kita konsumsi sehari-hari berupa padatan dan sabun, namun pada akhirnya tetap butuh diencerkan juga (direaksikan atau dicampur dengan air) agar lebih mudah diserap atau digunakan.

Berdasarkan pengertian asam basa menurut ARRHENIUS, suatu senyawa bersifat asam dalam air karena adanya ion H+. adapun suatu senyawa bersifat basa dalam air karena adanya ion OH-.

(4)

Pada tahun 1923 ahli kimia bernama J.N Broansted dan ahli kimia inggris bernama T.N Lowry mengemukakan teori asam basa Broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat pemberi proton (proton donor) disebut asam dan suatu zat penerima proton (proton aseptor) disebut basa. Dari defenisi tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut. Demikian pula dengan basa,setelah menerima proton akan membentukasam konjugasi dri basa tersebut.

Pada tahun 1932 G.N Lewis menyatakan teori yang berbunyi basa adalah zat yang memilikisatu atau lebih satu pasangan elektron babas yang dapat diberikan kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yng dapat menerima pasangan elektron tersebut.

C. Tujuan

Percobaaan pertama :

1. Menjelaskan sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator melalui percobaan.

2. Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indicator asam dan basa .

Percobaan kedua :

1. Penentuan ph larutan (asam/basa kuat dan lemah ) dengan menggunakan indikator universal

D. Manfaat

1. Siswa dapat menjelaskan sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator 2. Siswa dapat memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indicator asam dan basa .

3. Siswa dapat menentukan Menentukan pH suatu larutan dengan menggunakan indikator universal .

(5)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Landasan teori

Asam dan basa merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat membantu kita untuk membedakannya. Asam basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti abu. Asam dan basa secara tidak sadar merupakan bagian dari kehidupan kita. Kita senantiasa berinteraksi dengan asam dan basa setiap hari. Makanan yang kita konsumsi sebagian besar bersifat asam,sedangkan pembersih yang kita gunakan (sabun, deterjen, dll) adalah basa.enzim-enzim dan protein dalam tubuh kita juga merupakan asam.

Selain itu, asam dan basa sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan. Keasaman tanah akan berpengaruh terhadap kondisi tumbuhan yang ada diatasnya. Kualitas air juga dapat ditentukan dengan mengukur tingkat keasamannya. Suatu daerah yang dilanda hujan asam akan mengalami kerusakan lingkungan yang cukup buruk. Kebanyakan asam dan basa (yang belum bercampur dengan senyawa lain) di alam berupa liquid (larutan). Karena bentuk inilah yang mudah untuk direaksikan dengan senyawa lainnya. Meskipun asam dan basa yang kita konsumsi sehari-hari berupa padatan dan sabun, namun pada akhirnya tetap butuh diencerkan juga (direaksikan atau dicampur dengan air) agar lebih mudah diserap atau digunakan.

Indikator adalah suatu zat penunjuk yang dapat membedakan larutan, asam atau basa,atau netral melampirkan beberapa indikator dan perubahannya pada trayek pH tertentu,kegunaan indikator ini adalah untuk mengetahui berapa kira-kira pH suatu larutan. Disamping itu juga digunakan untuk mengetahui titik akhir kosentrasi pada beberapasenyawa organik dan senyawa anorganik. Keasaman atau kebasaan suatu zat tergantung pada banyak ada tidaknya ion H (untuk asam) dan ion OH (untuk basa) dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.

(6)

bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat

Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:

1. Masam ketika dilarutkan dalam air.

2. Asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, teruma bila asamnya asam pekat.

3. Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.

4. Asam, walaupun tidak selalu ionic merupakan cairan elektrolit (Dapat menghantarkan arus listrik).

5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru

Ciri-ciri umum larutan Netral yaitu :

1. Rasa bervariasi

2. Tidak mengubah lakmus 3. Tidak bersifat korosif 4. Terdiri dari ion H+ dan

OH-Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti sebagai berikut. maka ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.

A. Teori Asam Basa Arrhenius

(7)

Asam, menurut Arrhenius adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+. Sifat-sifat asam diantaranya adalah:

1. Terasa masam

2. Bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan lain) 3. Terionisasi menghasilkan ion H+

4. Memiliki pH < 7

5. Memerahkan lakmus biru

Contoh senyawa yang termasuk pada asam, yaitu: 1. HCl

2. H2SO4 3. CH3COOH 4. H3PO4

Basa, menurut Arrhenius, adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-.Sifat-sifat basa diantaranya adalah:

a. Terasa pahit

b. Bersifat kaustik (licin seperti bersabun) c. Terionisasi menghasilkan ion OH-d. Memiliki pH > 7

e. Membirukan lakmus merah

Contoh senyawa yang termasuk pada basa, yaitu:

a. NaOH b. Ba(OH)2 c. NH4OH d. KOH

B. Teori Asam Basa Bronsted Lowry

Menurut Bronsted Lowry,asam adalah zat yang dapat memberi proton,sedangkan basa adalah zat yang dapat menerima proton.Jadi asam=donor proton,basa = akseptor proton.

(8)

1. Konsep asam basa Bronsted Lowry tidak terbatas dalam pelarut air,tetapi juga menjelaskan reaksi asam basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.

2. Asam basa Bronsted Lowry dapat berupa kation atau anion.Konsep ini dapat menjelaskan sifat asam dari NH4Cl,di mana pembawa sifat asamnya adalah NH4+yang dalam air dapat melepas proton.

C. Teori Asam Basa Lewis

Lewis memberikan pengertian asam dan basa berdasarkan serah terima pasangan elektron,yaitu:

a. Asam = akseptor pasangan elektron b. Basa = donor pasangan elektron

Konsep ini dapat menjelaskan reaksi-reaksi yang bersuasana asam basa walaupun tidak melibatkan proton ion H+. Untuk mengenali sifat suatu larutan dapat diketahui dengan menggunakan indikator asam basa. Indikator asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna berbeda pada larutan asam dan larutan basa. Dengan adanya perbedaan warna tersebut, indikator asam basa dapat digunakan untuk mengetahui apa suatu zat termasuk larutan asam atau larutan basa.

Indikator Asam dan Basa

Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan indikator asam-asam-basa alami.

1. Indikator Alami

Indikator alami adalah indikator yang berasal dari bahan alam,seperti tumbuh-tumbuhan, yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator tersebut dapat terbuat dari bumbu dapur, bunga, dan buah-buahan yang harus dibuat dalam bentuk larutan dengan cara mengekstraknya,kemudian diteteskan pada larutan asam atau basa.Perubahan warna yang terjadi pada setiap indikator tidak sama.

(9)

di dalam larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau.

2. Indikator Buatan

Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus, kertas indikator uiversal,dan larutan indikator universal.

Kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.

(10)

Kertas lakmus merah berubah menjadi berwarna biru dalam larutan basa dan pada larutan asam atau netral warnanya tidak berubah (tetap merah).

b. Kertas lakmus biru

Kertas lakmus biru berubah menjadi berwarna merah dalam larutan asam dan pada larutan basa atau netral warnanya tidak berubah (tetap biru).

Kertas indikator universal dapat berubah warna tertetu sesuai tingkat keasaman atau kebasaan zat.Perubahan warna terjadi ketika indikator dicelupkan kedalam asam atau basa. Larutan indikator universal yang sering digunakan adalah fenolftalein,metil jingga,metil merah dan bromtimol biru.Jika kita meneteskan larutan asam atau basa kedalam larutan indikator universal ,kita dapat melihat perubahan warna larutan indikator.

Pada eksperimen kali ini akan digunnakan kertas lakmus dan beberapa indikator lain untuk menentukan sifat larutan dan harga pH dari larutan elektrolit A,B,C,dan D.

No.

Beberapa golongan indikator

Trayek pH

Indikator Trayek warna

1 Lakmus Merah-Biru 5,5-8,0

2 Metil jingga Merah-Kuning 3,1-4,4

3 Metil merah Merah-Kuning 4,4-6,2

4 Bromtimol biru Kuning-Biru 6,0-7,6

(11)

BAB III

METODE PRAKTIKUM / HASIL PERCOBAAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Selasa, 20 januari 2015. SMAN 1 GALUT

Judul Percobaan

Menunjukkan larutan Asam, larutan Basa dan larutan Netral

Tujuan Percobaan

5. Kertas Lakmus (Merah dan Biru)

Bahan :

1. Kami Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum. Diantaranya kami menyiapkan tabung reaksi yang akan di isi dengan larutan.

(12)

3. Setelah itu, kami menggunting kertas lakmus yang akan digunakan untuk melakukan percobaan.

4. Setelah kertas lakmus itu digunting kecil-kecil, lalu kemudian kami memasukkan kertas itu kedalam tabung yang sudah di isi larutan.

5. Setelah itu, kami mengamati perubahan yang terjadi pada kertas lakmus tersebut. 6. Lalu kami mencatat hasil pengamatan kami dalam tabel pengamatan.

C. Data hasil pengamatan

Bahan Uji

LAKMUS

pH Sifat Larutan

Merah Biru

Jeruk Merah Merah 2 Asam

Sabun Merah Biru 8 Basa

NaOH Biru Biru 8 Basa

Cuka Merah Merah 3 Asam

Air kapur Biru Biru 13 Basa

Air aki Merah Merah 6 Asam

(13)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dari hasil pengamatan kami, kami dapat menyimpulkan bahwa masing-masing larutan memiliki sifat yang berbeda-beda. Ada yang bersifat asam, basa maupun netral. Hal ini ditentukan oleh ada tidaknya ion H (untuk asam) dan ion OH (untuk basa) dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.

2. Jika kertas lakmus merah yang dicelupkan kedalam larutan dan berubah menjadi warna biru, maka itu menandakan bahwa larutan tersebut bersifat basa.

3. Jika kertas lakmus biru yang dicelupkan kedalam larutan dan berubah menjadi warna merah, maka itu menandakan bahwa larutan tersebut bersifat asam.

4. Kertas lakmus tidak berubah warna maka larutan tersebut bersifat netral.

B. Saran

1. Dalam mengukur suatu pH, pastikan larutan tersbut tidak tercampur dengan larutan lain yang berbeda konsentrasi dan sifat asam-basanya.

2. Tidak tergesa-gesa dalam mengukur pH suatu larutan, agar larutan tersebut tidak tumpah.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

http://sitinurjannahsm.blogspot.co.id/2015/03/laporan-lengkap-praktikum-asam-dan-basa.html

http://adlanfadhillah.blogspot.co.id/2014/01/laporan-penelitian-asam-basa.html

http://shyraalthafunisa.blogspot.com/2012/05/laporan-kimia-tentang-ph-indikator.html

http://nyemania.blogspot.com/2014/03/menentukan-ph-suatu-larutan.html

http://bandoqueen.blogspot.com/2012/05/laporan-kimia-pengujian-ph-dengan.html

(15)

SOAL

Hal.179

1. Berikut adalah hasil pengujian berbagai larutan dengan indikator kertas lakmus merah (LM) dan lakmus biru (LB). Tentukanlah sifat larutan, apakah asam, basa, atau netral. Tentukan pula pH-nya, apakah > 7, < 7, atau = 7.

Larutan yang Diuji

LM LB Sifat Larutan pH

A Merah Biru Netral = 7

B Merah Merah Asam >7

C Biru Biru Basa <7

D Merah Merah Asam >7

2. Suatu larutan tidak mengubah warna indikator kertas lakmus merah. Apakah dapat disimpulkan bahwa larutan itu bersifat asam? Jelaskan jawabanmu.

Jawab : Dapat disimpulkan dari diskusi kelompok kami, Jika kertas lakmus merah yang dicelupkan kedalam larutan dan tidak berubah menjadi warna biru, maka itu menandakan bahwa larutan tersebut bersifat asam. Dan jika kertas lakmus tidak berubah warna maka larutan tersebut bersifat netral.

3. Suatu indikator menghasilkan warna biru dalam air kapur dan warna kuning dalam asam cuka. Bagaimanakah warna indikator itu dalam:

a. Air jeruk? b. Air sabun?

Jelaskan jawabanmu.

Jawab :

(16)

b. Air sabun termasuk larutan basa, jadi kertas lakmus merah akan menjadi biru jika terkena air sabun

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang

Larutan NaOh : warna mula-mula Biru, Hijau lumut, hijau toska, kuning menjadi Ungu, biru, merah, orange dengan pH=14 maka kesimpulannya adalah

Dalam larutan yang bersifat asam, warna kertas lakmus biru akan menjadi merah,. sedangkan kertas lakmus merah

Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkandalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa

Warna lakmus merah dalam larutan Merah Biru Merah Merah Warna lakmus biru dalam larutan Merah Biru Biru Merah Dari data tersebut bahwa larutan yang mengandung H + adalah

Warna lakmus jika diberikan larutan berupa asa diberikan larutan berupa asa m maka m maka lakmus merah akan lakmus merah akan tetap merah tetap merah dan

Jika ke dalam suatu larutan dicelupkan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru secara bersamaan, ternyata pada kedua kertas lakmus tersebut tidak terjadi perubahan warna, maka hal

Hasil Percobaan pertama kertas lakmus Bahan pH Lakmus merah Lakmus biru Jenis larutan Larutan kapur 13 biru tetap Basa Air jeruk nipis 3 Tetap Merah Asam Larutan garam 7 tetap