BAB I PENDAHULUAN
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (sisdiknas), anak didik didefnisikan sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Anak didik merupakan sumber daya terpentng dalam proses pendidikan dan pengajaran. Tidak ada anak didik, tdak ada guru. Anak didik bisa belajar tanpa guru, namun guru tdak bisa mengajar tanpa anak didik. walaupun pada dasarnya anak didik bisa belajar tanpa guru, namun tetap saja, guru yang menjadi sosok terbaik dalam pengoptmalan proses pertumbuhan dan perkembangan anak didik. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kaitan yang sangat erat. Walaupun berbeda, namun keduanya tetap berjalan beriringan dalam proses kedewasaan anak didik. Mengapa kita harus mempelajari perkembangan anak? Pemahaman dasar tentang perkembangan anak didik diperlukan oleh guru untuk mengembangkan basis pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka sesuai dengan tahap kehidupannya. Semakin banyak seorang guru mempelajari perkembangan anak, semakin banyak pemahaman tentang cara yang tepat untuk mengajari mereka.
BAB II HAKIKAT PERKEMBANGAN ANAK DIDIK PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Istlah pertumbuhan dan perkembangan tdak asing lagi didunia psikologi dan pendidikan. Kedua istlah tersebut selalu dikaitkan erat, padahal sebenarnya keduanya mempunyai pengertan yang berbeda. Bahkan di dalam buku perkembangan peserta didik yang ditulis oleh Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi, pengertan perkembangan disetarakan dengan pengertan pertumbuhan. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuanttatf yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fsiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fsik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam perjalanan waktu tertentu. Secara sederhana pertumbuhan dapat diartkan dengan peningkatan dibidang massa atau berat dan tnggi badan. Sedangkan perkembangan dalam art luas adalah proses perubahan kualitatf yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah sehingga penekanan art perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada kemampuan organ fsiologis.
Selanjutnya dalam art sempit perkembangan merupakan sebuah perubahan secara bertahap dalam kemampuan, emosi, dan keterampilan yang terus berlangsung hingga mencapai usia tertentu. Singkatnya, sesuatu yang tumbuh adalah sesuatu yang bersifat material dan kuanttatf, sedangkan berkembang adalah sesuatu yang bersifat fungsional dan kualitatf.
Selain itu, proses perkembangan akan berlangsung sepanjang kehidupan manusia, sedangkan proses pertumbuhan seringkali terhent jika seseorang telah mencapai kematangan fsik.
Sunarto dan Agung Hartono,
Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, hal. 35
Sudarwan danim, Perkembangan Peserta Didik , Bandung: Alfabeta, 2010, hal. 8 Mardianto, Psikologi Pendidikan, Medan: Perdana Publishing, 2013, hal. 20
Lebih jelasnya, pola pertumbuhan dan perkembangan anak didik adalah pola yang kompleks karena merupakan hasil dari beberapa proses, yaitu proses biologis, kognitf dan sosioemosional. Proses biologis adalah perubahan dalam tubuh anak, proses ini juga melandasi perkembangan otak, berat dan tnggi badan, perubahan dalam kemampuan bergerak dan perubahan hormonal pada masa puber. Proses kognitf adalah perubahan dalam pemikiran, kecerdasan, dan bahasa anak. Sedangkan proses sosioemosional adalah perubahan dalam hubungan anak dengan orang lain, perubahan dalam emosi dan perubahan dalam kepribadian.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Setap indiiidu dilahirkan di dunia dengan membawa hereditas tertentu yang diperoleh melalui warisan dari pihak orang tuanya yang menyangkut karakteristk fsik dan psikis. Lingkungan merupakan faktor pentng di samping hereditas yang menentukan perkembangan indiiidu yang meliput fsik, psikis, sosial dan religius.
Faktor Genetka (Hereditas)
Hereditas merupakan totalitas karakeristk indiiidu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi baik fsik maupun psikis yang dimiliki indiiidu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen. Sehubungan dengan hal diatas, Catel dk., mengemukakan bahwa
“kemampuan belajar dan penyesuaian diri indiiidu dibatasi oleh sifat-sifat yang inheren dalam organisasi itu sendiri.” Misalnya kapasitas fsik
(Perawakan, energi, kekuatan, dan kemenarikannya), dan kapasitas intelektual (cerdas, normal atau terbelakang). Meskipun begitu, batas- batas perkembangan kepribadian lebih besar dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah keseluruhan fenomena (peristwa, situasi, dan kondisi) fsikkalamk atau sosial yang mempengaruhi perkembangan indiiidu. Faktor-faktor lingkungan tersebut antara lain:
Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga dipandang sebagai faktor penentu utama perkembangan anak. Dalam hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori, Rasulullah saw. bersabda:
Alasan tentang pentngnya peranan keluarga bagi perkembangan anak adalah: a. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat identfkasi anak b.
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang mengenalkan nilai-nilai kehidupan pada anak c. Keluarga sebagai insttusi yang memfasilitasi kebutuhan dasar insani (manusiawi), bak yang bersifat fsik-biologis maupun sosio- psikologis
Lingkungan sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistemats melaksanakan proses bimbingan, pengajaran dan pelathan dalam rangka membantu anak didik agar mampu mengembangkan
potensinya secara optmal, baik yang menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional, sosial maupun fsik motoriknya. Hurlock mengemukakan bahwa seolah merupakan faktor penentu bagi pengembangan kepribadian anak, baik dalam cara berpikir, bersikpa, maupun berperilaku. Sekolah berperan sebagai substtusi keluarga, dan guru sebagai substtusi orang tua.
Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik , Jakarta: RajaGrafndo Persada, 2011, hal. 30
Kelompok teman sebaya
Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi anak mempunyai peranan yang cukup pentng bagi perkembangan dirinya. Melalui teman sebaya, anak dapat memenuhi kebutuhannyauntuk berinteraksi sosial, belajar menyatakan pendapat dan perasaan orang lain, belajar tentang norma-norma kelompok, dan memperoleh pengakuan dan penerimaan sosial.
Media massa
Salah satu media massa yang dewasa ini sangat menarik perhatan warga masyarakat khususnya anak-anak adalah teleiisi. Teleiisi sebagai media massa elektronik mempuyai misi untuk memberikan informasi, pendidikan dan hiburan kepada para pemirsanya. Sigelman dan Shafer (1115)
mengemukakan bahwa teleiisi memiliki pengaruh positf dan negatf. Apabila anak menonton tayangan yang baik sepert
prosocial behaiior
(tngkah laku sosialyang positf sepert membantu orang lain dan bekerja sama, maka anak akan cenderung memiliki sifat prososial. Sedangkan pengaruh yang negatf ditunjukkan dari hasil penelitan, bahwa anak yang menonton tayangan kekerasan perilakunya cenderung agresif.
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
Haiighurst (1161:2) mengartkan tugas-tugas perkembangan sebagai berikut :
(Maksudnya, bahwa tugas perkembangan itu merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan indiiidu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya; sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan
ketdakbahagiaan pada diri indiiidu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.
Dalam sistem klasifkasi yang banyak dipakai, periode perkembangan meliput periode infancy (bayi),
early childhood (usia balita),
middle dan late childhood (periode sekolah dasar), adolescence (masa remaja),
early adulthood (dewasa awal),
middle adulthood (dewasa pertengahan), dan late adulthood (dewasa akhir).
Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut adalah sebagai berikut:
Masa bayi dan anak-anak (0-6 tahun)
Belajar berjalan Belajar makan makanan padat Belajar berbicara Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh Mencapai stabilitas fsiologis Membentuk pengertan sederhana tentang realitas fsik dan sosial Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain Belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah serta mengembangkan kata hat
Masa Anak Sekolah (6-12 tahun)
Belajar ketangkasan fsik untuk bermain Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya Belajar peranan jenis kelamin Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung
Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik , Jakarta: RajaGrafndo Persada, 2011, hal. 14
Mengembangkan pengertan-pengertan yang diperlukan guna keperluan kehidupan sehari-hari Mengembangkan kata hat moralitas dan skala nilai-nilai Belajar membebaskan ketergantungan diri Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembga-lembaga
Masa Remaja (13-18 tahun)
Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektf Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai priakwanita Menginginkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab sosial Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki Persiapan mandiri secara ekonomi Pemilihan dan lathan jabatanMempersiapkan perkawinan dan keluarga
Masa Dewasa Awal (18-40 tahun)
Mulai bekerja Memilih pasangan hidup Belajar hidup dengan suamikistri Mulai membentuk keluarga ngasuh anak Mengelolakmengemudikan rumah tangga Menerimakmengambil tanggung jawab warga Negara Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan Masa dewasa pertengahan (40-60 tahun) Mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga negara
Membantu remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab
Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang
8
Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai satu indiiidu
Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fsiologis
Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan
Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua F.
Masa dewasa akhir (60 keatas)
Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fsik dan kesehatan
Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan menurunnya penghasilan keluarga
Menyesuaikan diri dengan kematan pasangan hidup
Membentuk hubungan dengan orang-orang seusia
Membentuk pengaturan kehidupan fsik yang memuaskan
Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes
1
1.
SIMPULAN
Pertumbuhan berkaitan dengan peningkatan di bidang ukuran dan struktur tubuh dan sifatnya kuanttatf. Sedangkan perkembangan berkaitan dengan perubahan tngkat emosi, kepribadian, kemampuan dan keterampilan, dan sifatnya kualitatf. Bisa dikatakan bahwa pertumbuhan dan
perkembangan berkaitan dengan tga aspek yaitu aspek biologis, kognitf, dan sosioemosional. Ada dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu faktor genetka (hereditas) dan faktor lingkungan. Hereditas merupakan totalitas karakeristk indiiidu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi baik fsik maupun psikis yang dimiliki indiiidu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen. Sedangkan faktor lingkungan mencakup lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media massa. Tugas perkembangan adalah tugas perkembangan itu merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan indiiidu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya; sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketdakbahagiaan pada diri indiiidu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya. Tugas-tugas perkembangan sepanjang rentang kehidupan antara lain adalah : 1.
Masa bayi dan anak-anak
Belajar berjalan
Belajar makan makanan padat
Belajar berbicara
Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
Mencapai stabilitas fsiologis
Membentuk pengertan sederhana tentang realitas fsik dan sosial
10
Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain
Belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah serta mengembangkan kata hat 2.
Masa Anak Sekolah
Belajar ketangkasan fsik untuk bermain
Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh
Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya
Belajar peranan jenis kelamin
Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung
Mengembangkan pengertan-pengertan yang diperlukan guna keperluan kehidupan sehari-hari
Mengembangkan kata hat moralitas dan skala nilai-nilai
Belajar membebaskan ketergantungan diri
Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembga-lembaga 3.
Masa Remaja
Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektf
Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai priakwanita
Menginginkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab sosial
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki
Persiapan mandiri secara ekonomi
Pemilihan dan lathan jabatan
Mempersiapkan perkawinan dan keluarga 4.
Masa Dewasa Awal
Mulai bekerja
Memilih pasangan hidup
11
Belajar hidup dengan suamikistri
Mulai membentuk keluarga
Mengelolakmengemudikan rumah tangga
Menerimakmengambil tanggung jawab warga Negara
Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan 5.
Masa dewasa pertengahan
Mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga negara
Membantu remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab
Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang
Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai satu indiiidu
Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fsiologis
Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua 6.
Masa dewasa akhir
Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fsik dan kesehatan
Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan menurunnya penghasilan keluarga
Menyesuaikan diri dengan kematan pasangan hidup
Membentuk hubungan dengan orang-orang seusia
Membentuk pengaturan kehidupan fsik yang memuaskan
Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes 2.
SARAN Setelah mengetahui seluk beluk perkembangan peserta didik, guru diharapkan dapat men
12
Psikologi Pendidikan
, terjemahan oleh Tri Wibowo B.S, Jakarta: Kencana, 2010 Mardianto, Psikologi Pendidikan
, Medan: Perdana Publishing, 2013 Sudarwan Danim, Perkembangan Peserta Didik
, Bandung: Alfabeta, 2010 Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik
, Jakarta: Rineka Cipta, 2008 Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik
, Jakarta: RajaGrafndo Persada, 2011 Download DOCX
Perkembangan peserta didik
Uploaded by Mifdah Hasanah 12 Pages
DOWNLOAD Sign In Sign up
Before we can start your download,
please take a moment to join our community of 21,365,821 academic researchers.
Sign up with email Top of Form
We're sorry. There were some errors with your registraton:
By signing up, you agree to our Terms
Botom of Form
Download PDFs for oier 5.8 Million papers
Share your papers with other researchers
See analytcs on your profle & papers
? TDZDgh16nK+Cs
Follow other people in your feld
×Close Log In
Log In with Facebook Log In with Google or
Top of Form
Email: Password:
Remember me on this computer
Botom of Form
or reset password
Top of Form
Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset link.
Botom of Form
Need an account? Click here to sign up Job Board
? TDZDgh16nK+Cs
Log In
? TDZDgh16nK+Cs