• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Reduksi Noise Dari Rekaman Suara Pernapasan Menggunakan Wavelet Transform Based Filter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Reduksi Noise Dari Rekaman Suara Pernapasan Menggunakan Wavelet Transform Based Filter"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam melakukan diagnosa terhadap sistem pernapasan seseorang, praktisi kesehatan

atau dokter menggunakan suatu alat yang dinamakan stetoskop. Dengan stetoskop,

praktisi kesehatan dapat mendengar suara paru-paru untuk mendiagnosa kondisi fisik

dan kesehatan seseorang. Suara paru-paru yang didengar melalui stetoskop, masih

bercampur dengan suara-suara lain seperti suara jantung, suara gesekan kulit dengan

stetoskop, dan suara gerak dada. Hal ini mempersulit praktisi kesehatan dalam

mendiagnosa kondisi fisik dan kesehatan seseorang. Dalam pemrosesan sinyal,

suara-suara lain atau suara-suara asing ini biasa disebut gangguan sinyal atau noise.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan semakin

memberikan kemudahan dalam mendiagnosa sistem pernapasan. Perekaman suara

pernapasan adalah salah satu contoh perkembangan tersebut. Suara paru-paru direkam

menggunakan stetoskop digital, kemudian disimpan dalam format suara. Seperti

halnya metode konvensional, suara pernapasan belum terbebas dari gangguan sinyal.

Oleh karena itu, diperlukan filter suara atau reduksi gangguan sinyal sehingga

komponen suara pernapasan yang berisi sinyal informasi dapat lebih diperjelas.

Penelitian terhadap reduksi gangguan sinyal telah dilakukan sejak beberapa tahun

terakhir, namun belum dapat memberikan suatu hasil yang memuaskan.

Hadjileontiadis & Panas (1997), mengombinasikan multiresolution analysis

dengan hard thresholding untuk menyusun skema wavelet transform based

stationary-nonstationary filter (WTST-NST). WTST-NST kemudian

diimplementasikan untuk analisis discontinuous adventitious sounds (DAS). Skema

(2)

diaplikasikan pada tiga tipe dasar DAS, contohnya, fine/coarse crackles dan squawks.

Percobaan menunjukkan bahwa, meskipun perbedaannya di karakter struktural di

antara ketiga jenis DAS, WTST-NST filter memiliki kualitas yang sangat baik dalam

memisahkan sinyal pada semua kasus. Cost komputasi dari wavelet transform based

WTST-NST filter tergolong rendah; filter dapat dengan mudah diimplementasi dan

dapat digunakan sebagai objective screening method dalam analisis DAS. Komputasi

iterasi prosedur MRD-MRR (Multiresolution Decomposition – Multiresolution

Reconstruction) menghitung hingga 95% dari seluruh usaha komputasi.

Bagaimanapun, penelitian ini hanya berfokus pada separasi discontinuous adventitious

sounds dari vesicular sound.

Hadjileontiadis & Panas (1998), mengombinasikan multiresolution analysis

dengan hard thresholding untuk menyusun wavelet transform based

stationary-nonstationary filter (WTST-NST). WTST-NST kemudian diaplikasikan untuk

menseparasi bagian nonstasioner sinyal masukan (suara jantung) dari bagian stasioner

(suara paru-paru). Seperti penelitian sebelumnya, penelitian ini memakai metode yang

serupa dengan masalah yang berbeda. Namun, ditemukan masalah white noise setelah

sinyal masukan melalui filter.

Hossain & Moussavi (2003), wavelet transform based filter

diimplementasikan pada sinyal suara paru-paru yang telah direkam pada laju aliran

rendah dan menengah bersama dengan beberapa detik rekaman napas yang ditahan,

untuk mereduksi suara jantung sehingga didapatkan suara paru-paru yang bersih dari

suara jantung. Penelitian ini pada dasarnya masih memiliki konsep yang sama dengan

penelitian Hadjileontiadis & Panas (1997). Perbedaannya terletak pada masalah yang

akan diselesaikan. Masalah yang akan diselesaikan serupa dengan penelitian

Hadjileontiadis & Panas (1998), hanya dalam penelitian ini rekaman suara paru-paru

sudah dispesifikasi. White noise masih ditemukan.

Falk & Chan (2008), menginvestigasi penggunaan modified spectro-temporal

representation untuk meningkatkan pemisahan sinyal. Representasi diperoleh dengan

cara dekomposisi frekuensi (disebut modulasi frekuensi) dari lintasan-lintasan

proyektil temporal komponen spektral jangka pendek. Percobaan menunjukkan bahwa

peningkatan pemisahan suara jantung dan suara paru-paru dicapai dalam domain

modulasi frekuensi. Filter modulasi bandpass dan bandstop dirancang untuk

(3)

pernapasan. Inspeksi visual dan pendengaran, analisis kuantitatif, serta algoritma

waktu eksekusi digunakan untuk menilai performa algoritma. Dalam penelitian

mengkode ucapan, dua sinyal dengan jarak log-spektral lebih kecil dari 1 dB dianggap

tidak dapat dibedakan secara perseptif (Kleijn & Paliwal, 1995). Menggunakan

pernyataan tersebut dengan ambang batas yang berbeda untuk transparansi spektral,

dapat diamati bahwa rata-rata jarak log-spektral 0,61 dB dan 0,31 dB dapat dicapai

untuk memisahkan masing-masing sinyal suara paru-paru dan sinyal suara jantung.

Oleh karena itu, artefak yang dapat didengar tidak digunakan dalam metode

pemisahan yang diusulkan; pernyataan ini lebih dikuatkan dengan mendengar sinyal

suara paru-paru dan suara jantung yang telah dipisahkan.

Sukresno et al. (2009), menggunakan filter adaptif karena mempunyai

kemampuan untuk mengubah bobot koefisiennya secara otomatis, menyesuaikan

dengan sinyal input. Filter adaptif dirancang sebagai noise cancellar dengan algoritma

recursive least square (RLS) untuk mereduksi suara jantung dari rekaman paru-paru.

Pada penelitian ini digunakan rekaman suara pernapasan dimana suara jantung

memiliki amplitudo yang lebih besar dibandingkan dengan suara-paru-paru.

Dalam penelitian ini, akan diterapkan wavelet transform based filter untuk

mereduksi suara-suara asing atau gangguan sinyal dalam rekaman suara pernapasan,

sehingga didapatkan sinyal yang lebih jelas tanpa kehilangan informasi penting yang

terdapat di dalam sinyal tersebut. Dalam penelitian ini white noise juga akan dicoba

untuk dikurangi. Dengan rekaman suara paru-paru yang telah difilter, praktisi

kesehatan atau dokter mendapatkan informasi yang lebih jelas sehingga hasil diagnosa

menjadi lebih baik.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalahnya adalah sulitnya mendiagnosa

(4)

1.3. Batasan Masalah

Penulis membuat batasan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Wavelet yang dipakai hanya Wavelet Daubechies (Db4).

2. Hasil kerja sistem diukur dengan kriteria objektif dan subjektif. Kriteria

objektif yang digunakan adalah signal-to-noise ratio (SNR) serta tampilan

sinyal. Sedangkan kriteria subjektif adalah pengamatan terhadap sinyal suara

dan pendengaran manusia.

3. Suara pernapasan dalam hal ini adalah suara yang dapat didengar manusia

yaitu antara frekuensi 20 - 20.000 Hz (Serway & Jewett 2013).

4. Data yang digunakan adalah sepuluh rekaman suara pernapasan dari

perusahaan Littmann.

5. Data yang digunakan bersifat umum, tidak mempertimbangkan variabel usia

dan jenis kelamin.

6. Format berkas rekaman suara pernapasan yang akan dipakai hanya file suara

berekstensi wav.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengolah suara pernapasan sehingga

sinyal yang mengandung informasi dapat lebih diperjelas.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Membantu proses penganalisaan suara pernapasan dalam kaitannya

mendeteksi penyakit atau kelainan pada pernapasan.

2. Menyumbangkan metode yang efektif dalam mereduksi gangguan sinyal pada

(5)

1.6. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan referensi yaitu dari

buku, artikel, paper, jurnal, makalah, maupun situs-situs dari internet. Studi

literatur yang dilakukan berkaitan dengan peningkatan kualitas sinyal,

karakteristik sinyal suara paru-paru, karakteristik noise pada sinyal suara

pernapasan, metode wavelet daubechies, dan wavelet transform based filter.

2. Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dan informasi yang akan

diperlukan dalam penelitian.

3. Analisis dan Perancangan

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap studi literatur untuk mengetahui

penyelesaian permasalahan reduksi gangguan sinyal/ noise pada rekaman suara

pernapasan dengan menggunakan wavelet transform based filter. Setelah itu

dilakukan perancangan sistem berdasarkan analisis yang telah dibuat

sebelumnya.

4. Implementasi

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap studi literatur untuk mengetahui

penyelesaian permasalahan reduksi gangguan sinyal/ noise pada rekaman suara

pernapasan dengan menggunakan wavelet transform based filter. Setelah itu

dilakukan perancangan sistem berdasarkan sistem berdasarkan analisis yang

telah dibuat sebelumnya.

5. Pengujian

Pada tahap ini dilakukan pengujian aplikasi yang telah dibuat untuk

mengetahui apakah aplikasi tersebut sudah berjalan dengan benar dan sesuai

(6)

6. Penyusunan Laporan

Pada tahap ini dilakukan penyusunan dokumentasi dari hasil analisis dan

implementasi dari aplikasi yang telah dibuat.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bagian utama, yaitu:

Bab 1: Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab 2: Landasan Teori

Bab ini membahas teori-teori yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan

yang akan dibahas pada penelitian ini.

Bab 3: Analisis dan Perancangan

Bab ini berisi analisis dan penerapan wavelet transform based filter untuk mereduksi

gangguan sinyal/ noise pada rekaman suara pernapasan. Bab ini juga berisi

perancangan sistem dan perancangan antarmuka dari aplikasi yang akan dibuat.

Bab 4: Implementasi dan Pengujian

Pada bab ini dibahas implementasi dari aplikasi yang akan dibuat. Setelah itu

dilakukan pengujian untuk memastikan apakah hasil yang didapat sesuai dengan

sasaran yang diharapkan atau tidak.

Bab 5: Kesimpulan dan saran

Bab ini berisikan kesimpulan dan penelitian yang telah dilakukan beserta saran-saran

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui Filosofi penerapan Program Karakter Baik dan Kuat (BAKU) menurut Kepala Sekolah di SMK Daarut Tauhiid Boarding School

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Dengan cara yang sama untuk menghitung luas Δ ABC bila panjang dua sisi dan besar salah satu sudut yang diapit kedua sisi tersebut diketahui akan diperoleh rumus-rumus

Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk

 Inflasi Kota Bengkulu bulan Juni 2017 terjadi pada semua kelompok pengeluaran, di mana kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami Inflasi