• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi - Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi - Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi

Sistem adalah kumpulan elemen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan saling bekerjasama melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu (Sutopo, 2012; Yakub, 2012). Sedangkan informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang (Sutanta, 2011).

Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, jaringan komunikasi, prosedur, dokumentasi, formulir, sumber daya data, sistem basis data dan orang yang bertanggung jawab untuk memeroleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan data transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Sutopo, 2012; Yakub, 2012).

2.1.1 Sistem Informasi Rumah Sakit

(2)

Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Sistem Informasi Rumah Sakit secara umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem dan mengolah informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan. Untuk mengembangkan mutu pelayanan rumah sakit dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung yang digunakan untuk proses pengolahan data rumah sakit dengan pemanfaatan teknologi komputer (Wandy, 2009).

2.1.2 Sistem Informasi Rumah Sakit Berbasis Komputer

Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) yang Berbasis Komputer (Computer Based Hospital Information System) sangat diperlukan untuk sebuah rumah sakit dalam era globalisasi, di mana untuk pengembangan dan pemeliharaan dibutuhkan penggunaan teknologi informasi yang menyebabkan ketergantungan. Berarti sekali mengimplementasikan dan mengoperasikan SIRS, maka rumah sakit tersebut selamanya harus menggunakan teknologi informasi (Sanjoyo, 2008).

2.1.3 Database

(3)

2.2 MicrosoftVisual Basic 6.0

Visual Basic merupakan bahasa pemograman yang dikembangkan dari Basic sejak tahun 1962 dengan bahasa pemograman yang populer. Bertujuan untuk membuat program cepat dengan tampilan GUI (Graphical User Interface), yang sering disebut dengan RAD (Rapid Application Development). Sampai saat ini program Visual Basic masih bertahan kuat karena kemudahan, ringan, dan kehandalannya (Supardi, 2011).

Adapun terminologi perkembangan Visual Basic adalah sebagai berikut (Supardi, 2011; Leong, 2006).

1. Bahasa Basic mulai dikembangkan mulai tahun 1963.

Akronim dari Basic adalah Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code yang hingga sekarang masih digunakan untuk menyusun aplikasi.

2. Visual Basic 1.0 (Versi 1) dirilis tahun 1991.

Pada versi 1.0 ini digunakan untuk sistem operasi Microsoft DOS/MSDOS. Seiring berkembangnya sistem operasi DOS dibuat dalam dua edisi, yaitu edisi standar dan edisi profesional.

3. Visual Basic 2.0 (Versi 2) tahun 1992.

Dibandingkan dengan versi 1.0, Visual Basic 2.0 dibuat dengan penambahan pada kecepatan dan lebih mudah. Selain dirilis dalam edisi standar dan profesional juga tersedia Primer Edition yang gratis.

4. Visual Basic 3.0 (Versi 3) tahun 1993.

(4)

5. Visual Basic 4.0 (Versi 4) tahun 1995.

Visual Basic versi 4.0 mendukung sistem operasi yang berjalan 16 bit (Windows 3.1) dan 32 bit (Windows 95) dan memiliki fasilitas baru, yaitu Visual Basic Scripting (VBScript) yang banyak digunakan untuk web.

6. Visual Basic 5.0 (Versi 5) tahun 1997.

Visual Basic versi 5.0 mengalami perubahan tampilan utama program yang disebut IDE (Intergrated Development Environment). Pada versi ini juga digabungkan dalam satu paket dengan Visual C dan Visual FoxPro menjadi paket Visual Studio yang dikemas dalam tiga edisi, yaitu standar, profesional, dan enterprise. Selain itu, juga tersedia Control Creation Edition yang merupakan versi gratisnya.

7. Visual Basic 6.0 (Versi 6) tahun 1998.

Versi 6.0 memiliki teknologi baru, yaitu ADO (ActiveX Data Objects), kemampuan internet yang lebih luas, elemen don kontrol yang semakin banyak, kemampuan untuk membuat kontrol sendiri, dan wizard yang menyebabkan versi ini sangat populer dan bertahan lama.

Visual Basic terdiri dari tiga edisi yang menunjukkan fasilitas dan kemampuannya (Hanafi, 2010c).

1. Visual Basic Learning Edition

(5)

kontrol- kontrol standar dan memperbolehkan kita membuat program .EXE dan COM DLL.

2. Visual Basic Professional Edition

Versi ini ditujukan bagi mereka yang membuat aplikasi atau program yang

sederhana. Versi ini terdiri dari banyak kontrol-kontrol standard dan sekaligus

mengemas model objek ADO yang lebih lengkap dibandingkan dengan versi

learning edition yang hanya menyertakan ADO Data Control. Versi ini mampu

menghasilkan native code .EXE, ActiveX Control, ActiveX Document dan Active

EXE atau DLL. Pada versi ini juga terdapat wizard yang membantu dalam

pengembangan aplikasi.

3. Visual Basic Enterprise Edition

Versi ini mencakup semua fasilitas fitur yang terdapat di dalam Visual Basic

Proffessional Edition dan juga tools lain yang dapat membantu untuk

menghasilkan suatu aplikasi enterprise yang lebih kompleks. Versi ini ditujukan

untuk mereka yang akan membangun sebuah aplikasi yang lebih besar dan luas

di dalam sebuah perusahaan atau tingkat koperasi. Versi ini datang dengan

banyak kontrol-kontrol standard dan juga SQL Server 6.5 Developer Edition,

Microsoft Transaction Server, Visual SourceSave, Visual Database Tools,

Intergrated T-SQL Server Debugger, dan lain-lain.

(6)

1. Kurva pembelajaran dan pengembangan yang lebih singkat dibandingkan bahasa pemograman yang lain seperti C/C++, Delphi atau bahkan PowerBuilder sekalipun.

2. Menghilangkan kompleksitas pemanggilan fungsi Windows API, karena banyak fungsi-fungsi tersebut sudah di-embedded ke dalam syntax Visual Basic.

3. Cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi/ program yang bersifat Rapid Application Development.

4. Sangat cocok digunakan untuk membuat program atau aplikasi bisnis.

5. Digunakan oleh hampir seluruh Microsoft Office sebagai bahasa macro dan segera akan diikuti yang lainnya.

6. Dapat membuat ActiveX Control.

7. Dapat menggunakan OCX atau komponen yang disediakan oleh pihak ketiga (Third Party) sebagai tools pengembang.

8. Menyediakan wizard yang sangat berguna untuk mempersingkat atau mempermudah pengembangan aplikasi.

9. Mendekati Object Oriented Programming.

10. Dapat diintegrasikan dengan internet, baik itu sisi client maupun pada sisi server. 11. Dapat membuat ActiveX Automation Server.

12. Integrasi dengan Microsoft Transaction Server.

(7)

2.2.1 Pemograman Berorientasi Objek

Pemograman berorientasi objek (Object Oriented Programming/OOP) adalah suatu cara baru dalam berpikir serta berlogika untuk menghadapi masalah-masalah dengan bantuan komputer. OOP tidak seperti pendahulunya (pemograman terstruktur), mencoba melihat permasalahan lewat pengamatan dunia nyata yang setiap objeknya adalah entitas tunggal yang memiliki kombinasi struktur data dan fungsi tertentu. Hal ini kontras dengan pemograman terstruktur yang struktur data dan fungsinya didefinisikan secara terpisah dan tidak berhubungan secara erat. Pada perkembangannya, filosofi OOP menciptakan sinergi yang luar biasa sepanjang siklus pengembangan perangkat lunak (perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, serta pengujian) (Nugroho, 2011).

2.2.2 Kompilasi Kode

Pada dasarnya ada dua jenis bahasa pemograman, yaitu interpreter dan compiler. Interpreter adalah sebuah bahasa yang akan menjalankan aplikasi setelah semua baris-baris kode yang kita tulis diterjemahkan ke dalam bahasa mesin seluruhnya. Sedangkan compiler adalah bahasa yang menerjemahkan baris-baris kode tersebut sekaligus. Keuntungan interpreter adalah waktu pengembangan yang singkat, sedangkan compiler unggul di dalam menjalankan program yang sudah jadi (.exe).

Bahasa interpreter harus menterjemahkan setiap baris dari source code ke

dalam bahasa mesin (1 dan 0), setiap kali baris kode tersebut dieksekusi. Jadi jika ada

(8)

menerjemahkannya 100 kali pula. Untuk menulis bahasa interpreter, perlu dituliskan

baris source-codenya dan menjalankannya.

Bahasa compiler akan menerjemahkan semua baris source code sekaligus ke

dalam bahasa mesin. Untuk menulis program yang bersifat compiler kita hanya

tinggal menuliskan source-codenya, melakukan compile dan menghubungkannya lalu

kemudian menjalankan.

P-Code adalah gabungan dari bahasa interpreter dan compiler. Program akan

melakukan compile source code dan membentuk suatu baris dari kode yang

mempunyai lima kata ke dalam satu atau dua karakter. Ketika menjalankan program

tersebut, maka interpreter P-Code akan menerjemahkan setiap baris tersebut kedalam

bahasa mesin.

Visual Basic juga mempunyai kemampuan untuk menghasilkan file native

code .exe yang dapat meningkatkan tampilan dari aplikasi yang menggunakan

perhitungan yang intensif. Atau juga dapat menghasilkan native code untuk membuat

aplikasi DLL bahasa C di dalam Visual Basic (Hanafi, 2010b).

2.3 SQL Server 2005 Free Trial

(9)

Common Language Runtime (CLR), Replication, dan Full-Text, Search (Solution, 2007).

2.4 Crystal Report

Crystal Report merupakan salah satu paket program yang digunakan untuk membuat, menganalisa, dan menerjemahkan informasi yang terkandung dalam database ke dalam berbagai jenis laporan. Crystal Report dirancang untuk membuat laporan yang dapat digunakan dengan berbagai bahasa pemograman berbasis Windows, seperti Visual Basic, Visual C/C++, Visual Interdev, dan Borland Delphi.

Beberapa kelebihan yang dimiliki program Crystal Reports, antara lain: 1. Pembuatan laporan dengan Crystal Report tidak terlalu rumit dan banyak

melibatkan kode program.

2. Program Crystal Report banyak digunakan karena mudah terintegrasi dengan bahasa lain.

3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format paket program lain, seperti Microsoft Office, Adobe Acrobat Reader, HTML, dan sebagainya.

(10)

2.5 Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto dalam Yakub (2012), pengembangan sistem berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Karena adanya permasalahan, kesempatan, dan instruksi, maka sistem yang baru perlu dikembangkan untuk memecahkan, permasalahan-permasalahan yang timbul, meraih kesempatan-kesempatan yang ada, dan memenuhi instruksi yang diberikan.

Metode siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle/ SDLC) merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama atau langkah-langkah di dalam proses pengembangan sistem. Metode SDLC ini terdiri dari beberapa tahapan utama, yaitu tahapan perencanaan sistem (planning phase), analisis sistem (analysis phase), perancangan sistem (design phase), implementasi sistem (implementation phase), penggunaan sistem (use phase) (McLeod dalam Sutopo, 2012).

2.5.1 Perencanaan Sistem

Perencanaan merupakan tahapan paling awal yang memberikan pedoman dalam melakukan langkah selanjutnya. Tahap perencanaan meliputi kegiatan mengenali masalah, menentukan masalah, menentukan tujuan, mengenali kendala, studi kelayakan, dan laporan ke manajemen (Sutanta, 2011).

2.5.2 Analisis Sistem

(11)

Tahap analisis sistem meliputi kegiatan menentukan kebutuhan informasi, menentukan kriteria kinerja sistem, dan laporan ke manajemen (Sutanta, 2011).

Pada tahap ini akan dilakukan analisis yang mendalam dengan menyusun analisis kelayakan. Menurut Sutanta (2011), pendekatan umum yang dapat dilakukan pada analisis kelayakan pengembangan sistem adalah sebagai berikut:

1. Kelayakan teknis

Evaluasi kelayakan teknis menilai apakah pengembangan database dapat dikerjakan dengan teknologi yang tersedia pada organisasi ataukah perlu pengadaan baru. Jika perlu pengadaan baru apakah dapat diperoleh dengan mudah dan cepat.

2. Kelayakan operasional

Evaluasi kelayakan operasional menilai apakah pengembangan database akan dapat dikerjakan/berhasil dan apakah sistem sedang atau telah dipakai.

3. Kelayakan ekonomis

Evaluasi kelayakan ekonomis menilai apakah manfaat pengembangan database melebihi biaya-biaya yang harus dikeluarkan dan apakah sistem mampu memberikan penambahan manfaat, apakah berupa manfaat tangible atau intangible.

4. Kelayakan hukum

(12)

5. Kelayakan jadwal

Evaluasi kelayakan jadwal menilai apakah database dapat dioperasikan dalam batasan waktu tertentu yang ditetapkan.

2.5.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah suatu tahapan dalam bagaimana membentuk sistem baru yang diinginkan. Tahap perancangan berupaya menentukan dan menggambarkan bagaimana suatu sistem akan dapat menyelesaikan suatu permasalahan. (Sutanta, 2011).

2.5.3.1Rancangan Sistem Secara Umum (Model Logik)

Model logik digunakan untuk menjelaskan secara logik tentang bagaimana fungsi-fungsi dalam sistem informasi manajemen akan bekerja. Model ini ditunjukkan dengan menggunakan diagram arus data (data flow diagram). Data Flow Diagram (DFD) berfungsi untuk menggambarkan sub sistem dan aliran data dalam sistem. DFD adalah suatu representasi grafik dari suatu sistem yang menggambarkan komponen dari seluruh sistem tentang aliran data, tujuan dan penyimpanan data (Yakub, 2012).

2.5.3.2Rancangan Sistem Secara Rinci (Model Fisik)

(13)

dilakukan untuk menghasilkan keluaran berdasarkan data masukan yang ada (Yakub, 2012).

Adapun yang menjadi bagian dari rancangan model fisik adalah: a. Rancangan Model Data

Model data adalah sejumlah konseptual tools yang berfungsi untuk memaparkan atau menjelaskan data, hubungan antar data, dan makna logika data. Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan model konseptual yang dapat mendeskripsikan hubungan antar file dan digunakan untuk memodelkan struktur data serta hubungan antar data. ERD digunakan oleh perancang sistem untuk memodelkan data yang akan dikembangkan menjadi basis data (Yakub, 2012).

b. Rancangan Menu

Sebagaimana perancangan menu pada setiap aplikasi windows, menu-menu pada sistem informasi ini dirancang dengan menggambarkan menu tersebut. Menu yang dirancang ditampilkan seperti menu-menu aplikasi windows lainnya (Yakub, 2012).

1. Menu utama, digunakan dalam dialog karena merupakan jalur pemakai (user) yang dipahami dan digunakan. Menu ini berisi dengan beberapa alternatif dan option.

2. Menu input data (entry), merupakan bagian dari menu utama yang berfungsi untuk melaksanakan entry data.

3. Menu koreksi data (delete), merupakan bagian dari menu utama yang berfungsi untuk mengedit data

(14)

untuk melihat keluaran/laporan pada layar komputer.

5. Menu cetak (print), merupakan bagian dari menu utama yang berfungsi untuk melihat dan mencetak laporan.

6. Exit, merupakan bagian dari menu utama yang berfungsi untuk keluar dari progam.

c. Rancangan Input

Rancangan input merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam pembuatan program aplikasi, karena melalui form ini pemakai akan berinteraksi dengan komputer. Rancangan input disesuaikan dengan bentuk-bentuk form dokumen asli yang digunakan sebagai data masukan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rancangan input adalah tipe input, fleksibilitas format, dan kemudahan untuk digunakan.

d. Rancangan Output

(15)

2.5.4 Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah proses pembuatan dan pemasangan sistem secara utuh baik dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan sumber daya manusia (brainware). Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang disusun agar dapat diwujudkan dalam bahasa pemograman. Pertimbangan untuk memilih bahasa pemrogaman didasarkan pada kemampuan bahasa untuk menangani dan mengimplementasikan proses-proses yang dirancang (Yakub, 2012).

2.5.5 Penggunaan Sistem

Penggunaan sistem merupakan penggunaan/operasi hasil implementasi sistem. Penggunaan sistem meliputi kegiatan operasional sistem, evaluasi sistem, memelihara sistem, mempertahankan kinerja sistem, meningkatkan kinerja sistem, dan laporan ke manajemen (Sutanta, 2011).

2.6Bagan Alir (Flowchart)

Bagan alir (flowchart) adalah bagan yang menggambarkan urutan instruksi proses dan hubungan satu proses dengan proses lainnya menggunakan simbol-simbol tertentu. Bagan alir digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan dokumentasi (Yakub, 2012).

Tabel 2.1 Simbol flowchart

No Simbol Keterangan

(16)

2 Terminal, digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari program

3 Preparation, digunakan untuk memberikan nilai awal pada suatu variabel

4 Keputusan, digunakan untuk mewakili operasi

perbandingan logika

5 Proses terdefinisi, digunakan untuk proses yang detailnya dijelaskan terpisah

6 Penghubung, digunakan untuk menunjukkan hubungan

arus proses yang terputus masih dalam halaman yang sama

7 Penghubung halaman lain, digunakan untuk

menunjukkan hubungan arus proses yang terputus masih dalam halaman yang sama

8 Manual, untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer (manual)

9 Terminal, untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program

12 Input-Output, untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya 13 Punched Card, untuk menyatakan input berasal dari

kartu atau output ditulis ke kartu

14 Disk storage, untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk

(17)

16 Display, untuk menyatakan peralatan output yang digunakan berupa layar.

17 Arus/Flow, untuk menyatakan jalannya arus suatu proses

Gambar

Tabel 2.1 Simbol flowchart

Referensi

Dokumen terkait

Pokja ULP/Panitia Pengadaan pada Satker Deputi Bidang KB dan KR, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan

Lampiran 17 Pengaruh waktu inkubasi terhadap aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL terhadap bakteri S.. Lampiran 19 Uji aktivitas antibakteri bakteriosin dari

Tombol TUTUP dalam Form Private Sub bt_batal_Click() Unload UserForm1.

Hasil penelitian: (1) pengrajin batik dapat membuat design motif green batik dengan banyak pola dan corak, (2) beberapa pengrajin terbiasa memasarkan batik tulis

Penelitian ini mencoba menguraikan tentang konflik yang terjadi pada pemilihan Ketua Partai Golkar Kabupaten Karo pada tahun 2017 serta bagaimana manajemen penyelesaian

Selain untuk memisahkan kelompok produk menjadi tiga golongan yaitu: produk yang masih bagus ( good ), produk yang hampir kadaluarsa ( almost expired ), dan produk yang

Penelitian ini membuat Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Mandiri Pariwisata melalui Desa Wisata Menggunakan Metode Weighted Product pada Dinas

Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa manajemen penyelesaian konflik yang dilakukan Partai Golkar dalam konflik pemilihan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Karo menggunakan