• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah singkat event organizer - Event Organizer Studi Etnografi Tentang Penyelenggara Acara di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah singkat event organizer - Event Organizer Studi Etnografi Tentang Penyelenggara Acara di Kota Medan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN

2.1. Sejarah singkat event organizer

Ide event organizer berawal dari kebiasaan orang menyelenggarakan suatu kegiatan, dalam prosesnya dikerjakan oleh sekelompok orang yang memiliki satu visi yang sama untuk mensukseskan kegiatan tersebut. Dalam kehidupan, manusia sudah lama mempraktikkan ide event organizing dengan penyelenggaraan pesta-pesta adat, dimana penyelenggara masing-masing membagi tugas ke dalam beberapa bagian sehingga mendukung suksesnya penyelenggaraan pesta adat tersebut. Hal tersebut lebih didasari oleh semangat kebersamaan yang mempersatukan.

Dari sebuah ide tersebut, orang – orang membentuk kelompok untuk melakukan aktivitas yang telah disepakati. Setiap kelompok membutuhkan pengelolaan dan aturan – aturan yang baik demi keberlangsungan kelompok itu sendiri. Event organizer adalah wujud kelompok yang tidak hanya memiliki struktur yang sistematis tetapi mengharuskan kesungguhan serta kekompakan kerja.

(2)

2.2. Event organizer di Indonesia

Krisis moneter pada tahun 1998 di Indonesia menyebabkan banyak terjadi PHK dan jumlah pengangguran semakin signifikan. Pasca era krisis tersebut orang-orang mulai untuk mencari pilihan lain untuk bekerja, dari bekerja yang sifatnya hanya mengandalkan fisik ke pekerjaan yang bersifat ide atau gagasan. Perkembangan event organizer di Indonesia merupakan bentuk dari industri kreatif yang membutuhkan tenaga-tenaga muda yang memiliki ide kreatif dalam menggagas sebuah acara. Di Indonesia terdapat banyak jenis event organizer yang menawarkan berbagai produk ide atau gagasan, hal tersebut menunjukkan bahwa di satu sisi event organizer memiliki prospek bisnis yang cerah sementara itu disisi lain orang – orang semakin membutuhkan jasa penyelenggara acara di tengah kesibukan mereka.

Perkembangan event organizer tidak bisa lepas dari kebutuhan orang – orang akan pihak penyelenggara eksternal yang menjanjikan suatu penyelenggaraan acara yang diatur secara profesional dan tidak merepotkan, tentu saja dengan mengeluarkan biaya ongkos jasa. Hal tersebut jelas sangat menggiurkan dari segi bisnis bagi para pelaku bisnis organizer, untuk itu mereka perlu mencari tenaga – tenaga yang terampil untuk dijadikan sebagai pekerja sehingga dapat mendukung berjalannya roda bisnis yang digeluti.

(3)

organizer Java Musikindo masih merajai dunia bisnis hiburan, bahkan gaungnya telah terdengar di beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Australia.

2.3. Event organizer di Kota Medan

Kota Medan termasuk dalah salah satu dari lima kota metropolitan di Indonesia. Dengan masyarakat yang heterogen dan kompleks menjadikan setiap orang berkompetisi dengan berbagai macam cara. Salah satunya dengan menjalankan bisnis, bisnis hiburan adalah contoh bisnis yang tengah meroket saat ini. Hal ini selaras dengan kebutuhan masyarakat kota Medan akan hiburan yang berkualitas dan berkelas. Masyarakat kota Medan tidak ragu untuk mengeluarkan sebagian uangnya untuk menyaksikan sebuah pertunjukan yang dapat menghibur mereka.

(4)

Lahirnya event organizer di Kota Medan seperti diungkapkan oleh bang Ilham, salah satu pelaku musik indie yang menjadi informan bagi penulis dengan pertanyaan sejak kapan E.O. masuk di Kota Medan? Bang Ilham menjawab:

“persisnya e.o. ini muncul di Kota Medan saat pergerakan band – band indie begitu massive pada tahun 2000an, mereka memerlukan panggung untuk menunjukkan karya seninya. Siapa lagi yang mau menampung mereka kalo bukan mereka sendiri, ya mereka buatlah e.o. dari kelompok mereka juga”

Kemudian Rio sebagai salah satu personel band indie, mengungkapkan keberadaan kelompok – kelompok musik indie di Kota Medan:

“kelompok – kelompok macam gitu memang ada, niatnya murni untuk memajukan musik indie di Kota Medan. Taulah kalau mau menembus pasar nasional itu sangat susah dan butuh banyak modal. Karena itu kelompok – kelompok itu membuat e.o. yang orang – orangnya ya mereka juga untuk menampung band – band indie Medan”

Akan tetapi seiring berjalannya waktu masyarakat menginginkan lebih dari itu, mereka juga ingin menyaksikan hiburan yang berkelas seperti terlihat di banyak acara televisi. Pelaku bisnis hiburan pun menyambut baik keinginan tersebut, tak hanya bisnis pertunjukan seni yang ditawarkan, bahkan hal – hal seperti pernikahan dan properti pun termasuk dalam salah satu produknya. Event organizer di kota Medan dapat dikategorikan dalam beberapa jenis berdasarkan produk jasa yang ditawarkan seperti pertunjukan hiburan, jasa promosi, dan jasa lain yang ditawarkan maupun diinginkan.

Bang Ilham memberikan jawabannya ketika saya bertanya tentang perkembangan e.o. di Kota Medan:

(5)

Banyaknya event organizer di Kota Medan tersebar di beberapa penjuru kota, penulis mencari dan kemudian membaginya ke dalam tabel berikut:

2. 4. Sejarah Kota Medan

Kota Medan sebagai suatu kota memiliki proses perjalanan sejarah yang panjang, hal itu dibuktikan dengan berkembangnya kota yang bernama Kota Medan ini menjadi kota metropolitan. Kota Medan lahir pada 1 Juli 1590, saat ini Kota Medan telah mencapai usia 422 tahun.

Jika dilihat dari dimensi histori yang panjang Kota Medan berawal dari didirikannya Kampung Medan Putri oleh Guru Patimpus. Guru Patimpus adalah seorang Putra Karo bermarga Sembiring Pelawi dan beristrikan seorang puteri dari Datuk Pulo Brayan.

(6)

Gambar 1.Monumen Guru Patimpus di persimpangan jalan Gatot Subroto, Medan

(Sumber : Julvandri Sitanggang)

Sebagai kota yang awalnya memposisikan sebagai jalur perdagangan, Medan terletak di dekat sungai deli dan babura. Kebijakan Sultan Deli pada saat itu yang mengembangkan perkebunan tembakau mendorong berkembangnya Kota Medan sebagai pusat perdagangan sejak masa lalu.

(7)

Klumpang pada tahun 1874, sehingga mencapai 22 perusahaan perkebunan pada tahun1875.

Dikarenakan kegiatan perdagangan yang sudah sangat luas dan berkembang, Nienhuys memindahkan kantornya dari Labuhan ke Kampung Medan Puteri yang pada saat ini dikenal dengan kawasan Jalan Gaharu menjadi semakin ramai dan selanjutnya berkembang dengan nama yang dikenal sebagai Kota Medan. Proses pemindahan tersebut menjadikan perkembangan cikal bakal Kota Medan seperti saat ini.

Selanjutnya penulis menampilkan gambar dari bukti peninggalan sejarah Kesultanan Deli di Kota Medan, yaitu: Istana Maimun dan Mesjid Raya Al-Maksum.

(8)

(Gambar 3. Mesjid Raya AL Maksum) (Sumber : Penulis)

2. 5. Geografis

Letak koordinat Kota Medan adalah 3°30' – 3°43' lintang utara dan 98°35' – 98°44' bujur timur. Permukaan tanahnya cenderung mrirng ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 – 37,5 m di atas permukaan laut.

Secara administratif Kota Medan berbatasan dengan selat Malaka di sebelah utara, di sebelah barat, selatan dan timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. Kota Medan dikelilingi oleh beberapa kota satelit di sekitarnya seperti Kota Binjai, Deli Tua, Lubuk Pakam dan Tebing Tinggi.

Luas Kota Medan saat ini 265,10 km² adalah 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan kata lain luas Kota Medan lebih kecil dibandingkan Kota/Kabupaten lainnya.

2. 6. Keadaan Penduduk

(9)

Melayu, Batak Toba, Batak Simalungun, Karo, Mandailing, Pak-pak, Angkola, Jawa, Aceh, Tionghoa, dan India (Tamil, Sikh) .

Berdasarkan pada data statistik tahun 2010, penduduk Kota Medan diperkirakan mencapai 2.097.610 jiwa. Jumlah tersebut merupakan jumlah penduduk tetap Kota Medan, sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan berjumlah 500.000 jiwa.

2. 7. Data Administratif Kecamatan Medan Johor

Kecamatan Medan Johor merupakan salah satu kecamatan di Kota Medan yang mempunyai luas sekitar 16,96km². Kecamatan Medan Johor berbatasan langsung dengan Kecamatan Medan Polonia di sebelah utara, Kabupaten Deli Serdang di sebelah selatan, Kecamatan Medan Amplas di sebelah Timur dan Kecamatan Medan Selayang di sebelah barat.

Kecamatan Medan Johor dihuni oleh 125.456 jiwa terdiri dari 61.867 jiwa laki - laki serta 63.589 jiwa perempuan. Jumlah penduduk paling banyak berada di Kelurahan Kwala Bekala yaitu sebanyak 32.951, sedangkan jumlah penduduk paling kecil di Kelurahan Kedai Durian yaitu sebanyak 6.691 jiwa.

Jika dibandingkan antara jumlah penduduk serta luas wilayahnya, maka Kelurahan Titi Kuning merupakan kelurahan terpadat yaitu dengan 11.709 jiwa tiap km².

Gambar

Gambar 1.Monumen Guru Patimpus di persimpangan jalan Gatot Subroto, Medan (Sumber : Julvandri Sitanggang)

Referensi

Dokumen terkait

Habermas’s unapologetic vision of a French and German core Europe lead- ing both European unification and a cosmopolitan project appears to be one more site where Europe’s

Dengan ini diberitahukan setelah diadakan penelitian/ evaluasi oleh Panitia Pengadaan Barang / Jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan berdasarkan Surat Penetapan Pelaksana

Moreover, knowledge of the factors that determine product quality, including health aspects and shelf life, is needed.. Our emphasis is on

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN PAJAK SARANG BURUNG WALET YANG TERUTANG.

lima faktor yang diterapkan dalam memberi pelayanan yaitu.. kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti

Dari ketiga pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa pengertian bronkiolitis adalah penyakit infeksi saluran pemafasan yang ditandai oleh

Strategi merupakan dasar untuk kelanjutan kegiatan marketing yang telah direncanakan, misalnya siapa target pasar, bagaimana usaha kecil membidik pelanggan, dan bagaimana

Tombol ini berfungsi untuk mengatur kedudukan gambar pada layar secara vertikal, yaitu ke atas atau ke bawah dari garis-garis skala layar dan batas titik 0.. sistem